Anda di halaman 1dari 22

KELAMATAN KERJA

DI RUMAH SAKIT
ERVA NOVITASARI
K11114067
KELAS MSDM
PENGERTIAN
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Kerja kesehatan dan keselamatan
kerja adalah upaya untuk memberikan jaminan
keselamatan dan meningkatkan derajat Pelaksanaan Kesehatan dan
kesehatan para pekerja/buruh dengan cara Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu
pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja
kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, yang aman, sehat, bebas dari pencemaran
promosi kesehatan, pengobatan, dan lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan
rehabilitasi. atau bebas dari kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja yang pada akhirnya
dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas
kerja
Dalam undang-undang nomor 23 tahun 2003 tentang kesehatan, pasal 23 dinyatakan
bahwa upaya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) harus diselenggarakan di semua tempat kerja,
khususnya tempat kerja yang mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau
mempunyai karyawan paling sedikit 10 orang.

Jika memperhatikan isi dari pasal di atas maka jelaslah bahwa rumah sakit (RS) termasuk
ke dalam kriteria tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya yang dapat menimbulkan dampak
kesehatan, tidak hanya terhadap para pelaku langsung yang bekerja di RS, tapi juga terhadap pasien
maupun pengunjung RS. Sehingga sudah seharusnya pihak pengelola RS menerapkan upaya-upaya
K3 di RS.
KESELAMATAN KERJA
DI RUMAH SAKIT
Kecelakaan kerja

Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan.
Biasanya kecelakaan menyebabkan, kerugian material dan penderitaan dari yang
paling ringan sampai kepada yang paling berat.

Kecelakaan di laboratorium dapat berbentuk 2 jenis yaitu :

1. Kecelakaan medis, jika yang menjadi korban pasien

2. Kecelakaan kerja, jika yang menjadi korban petugas laboratorium itu sendiri.
Potensi bahaya di RS, selain penyakit-penyakit infeksi juga ada potensi
bahaya-bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di RS

1. Kecelakaan (peledakan, kebakaran,


kecelakaan yang berhubungan dengan Semua potensi bahaya
instalasi listrik, dan sumber-sumber cidera tersebut, jelas mengancam
lainnya), jiwa dan kehidupan bagi
para karyawan di RS, para
2. Radiasi, pasien maupun para
3. Bahan-bahan kimia yang berbahaya, pengunjung yang ada di
lingkungan RS.
4. Gas-gas anastesi,
5. Gangguan psikososial dan ergonomi.
ALAT KESEHATAN

Beberapa sarana keselamatan kerja yang perlu diawasi


antara lain bejana tekan uap, penangkal petir, sistem pemadaman
kebakaran, sistem jaringan gas medis. Sarana tesebut perlu
mendapat pemeliharaan dan pengawasan sehingga aman dalam
pengoperasiannya.
PENANGKAL PETIR & BEJANA TEKAN
ALAT PELINDUNG DIRI
KEBAKARAN

Kebakaran terjadi apabila terdapat tiga unsur bersama-sama.


Unsur-unsur tersebut adalah adalah oksigen, panas dan bahan yang
mudah terbakar. Bahan yang mudah terbakar di rumah sakit antara
lain ethyl eter, ethylene oxide dan ethyl alcohol.

Sebagai tempat layanan umum perlu disediakan peralatan


pemadaman kebakaran mulai dari apar, hydran hingga sistem
pemadaman otomatis. Jalur evakuasi juga perlu dipasang.
APAR
SISTEM PEMADAM API OTOMATIS
KEGAWATDARURATAN

Kegawatdaruratan merupakan suatu kejadian yang


dapat menimbulkan kematian atau luka serius bagi pekerja,
pengunjung ataupun masyarakat atau dapat menutup
kegiatan usaha, mengganggu operasi, menyebabkan
kerusakan fisik lingkungan ataupun mengancam finansial
dan citra RS. Sistem tanggap darurat rs : bsb dan internal.
PETUNJUK EVAKUASI
PROGRAM KESELAMATAN
DI RUMAH SAKIT

Program kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit (K3RS) program


K3 di rumah sakit (K3RS) bertujuan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan
kerja serta meningkatkan produktifitas tenaga kerja, melindungi keselamatan
pasien, pengunjung dan masyarakat serta lingkungan rumah sakit. Kinerja setiap
pengunjung kesehatan dan non kesehatan merupakan resultante dari 3 (tiga)
komponen yaitu kapasitas kerja, beban kerja dan kapasitas kerja.
PROGRAM KESELAMATAN KERJA
TERBENTUK DARI UNSUR :

Pendidikan bagi karyawan


Dukungan manajemen untuk bertindak secara
puncak aman.

Pengangkatan Kepala Pengadaan &


Keselamatan Kerja Penyampaian Catatan

Perekayasaan suatu pabrik


& operasi yang aman
Analisis penyebab
kecelakaan kerja
PROGRAM K3RS YANG HARUS
DITERAPKAN ADALAH:
1. Pengembangan kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit (K3RS).

2. Pembudayaan perilaku kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit (k3rs).

3. Pengembangan sumber daya manusia (sdm) k3rs.

4. Pengembangan pedoman dan standar operational procedure (sop) k3rs.

5. Pemantauan dan evaluasi kesehatan lingkungan tempat kerja

6. Pelayanan kesehatan kerja

7. Pelayanan keselamatan kerja

8. Pengembangan program pemeliharaan pengelolaan limbah padat,cair dan gas

9. Pengelolaan jasa bahan berbahaya, beracun dan barang berbahaya

10. Pengembangan manajemen tanggap darurat


MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI RS

Manajemen adalah pencapaian tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya, dengan


mempergunakan bantuan orang lain. Hal tersebut diharapkan dapat mengurangi dampak kelalaian
atau kesalahan ( malprektek) serta mengurangi penyebaran langsung dampak dari kesalahan kerja.

Untuk mencapai tujuan tersebut, dimembagi kegiatan atau fungsi manajemen tesebut menjadi :

A. Planning /(perencanaan)

B. Organizing/ (organisasi)

C. Actuating /(pelaksanaan)

D. Controlling /(pengawasan)
PLANNING /(PERENCANAAN)

Fungsi perencanaan adalah suatu usaha menentukan kegiatan yang


akan dilakukan di masa mendatang guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam hal ini adalah keselamatan dan kesehatan kerja di rumah
sakit dan instansi kesehatan.Perencanaan ini dilakukan untuk memenuhi
standarisasi kesehatan pacsa perawatan dan merawat ( hubungan timbal
balik pasien – perawat / dokter, serta masyarakat umum lainnya ).
ORGANIZING/ (ORGANISASI)

Organisasi keselamatan dan kesehatan kerja rumah sakit / instansi


kesehatan dapat dibentuk dalam beberapa jenjang, mulai dari tingkat rumah sakit /
instansi kesehatan daerah (wilayah) sampai ke tingkat pusat atau nasional.
Keterlibatan pemerintah dalam organisasi ini baik secara langsung atau tidak
langsung sangat diperlukan. Pemerintah dapat menempatkan pejabat yang terkait
dalam organisasi ini di tingkat pusat (nasional) dan tingkat daerah (wilayah), di
samping memberlakukan undang-undang keselamatan kerja.
ACTUATING/ (PELAKSANAAN)

Fungsi pelaksanaan atau penggerakan adalah kegiatan


mendorong semangat kerja, mengerahkan aktivitas,
mengkoordinasikan berbagai aktivitas yang akan menjadi aktivitas
yang kompak (sinkron), sehingga semua aktivitas sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
CONTROLLING/ (PENGAWASAN)

Fungsi pengawasan adalah aktivitas yang mengusahakan agar pekerjaan-


pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan atau hasil yang
dikehendaki. Untuk dapat menjalankan pengawasan, perlu diperhatikan 2 prinsip
pokok, yaitu :

A. Adanya rencana

B. Adanya instruksi-instruksi dan pemberian wewenang kepada bawahan.


TERIMA KASIH…

Anda mungkin juga menyukai