RINI ANGGRAENI,SKM,M.KES
Seleksi, Orientasi, Pengangkatan dan Penempatan
Perencanaan Rekrutmen Seleksi
SDM
Penilaian Transfer/
Prestari Kerja pengembangan karir
Pemutusan
Hubungan
ANALISIS JABATAN
DESKRIPSI JABATAN
PERENCANAAN
KONPENSASI SELEKSI
PRESTASI PENEMPATAN
2008/2009 4
Analisis jabatan merupakan
semacam pedoman bagi kegiatan
proses seleksi.
Analisis jabatan memberikan
informasi tentang uraian jabatan,
spesifikasi jabatan, standarisasi
pekerjaan serta persayaratan yang
harus dipenuhi untuk memegang
jabatan tersebut.
Dari perencanaan SDM, akan dapat
diketahui berapa jumlah calon
pegawai yang dibutuhkan oleh
organisasi, pada jenjang apa dan di
bagian mana, dan persyaratan apa
yang harus dipenuhi oleh pelamar.
Sumber Daya Manusia RS
DEFINSI
REKRUTMEN ADALAH USAHA MENCARI DAN MEMPENGARUHI TENAGA KERJA AGAR MAU MELAMAR
LOWONGAN PEKERJAAN YANG ADA DALAM SUATU PERUSAHAAN
( HASIBUAN, 2000 )
PENDEKATAN
2008/2009 13
KONSEP REKRUTMEN
SUMBER :
1. INTERNAL
2. EKSTERNAL
DASAR : METODE :
1. JOB SPEC 1. TERTUTUP
REKRUTMEN
2. PP 2. TERBUKA
KENDALA :
1. INTERNAL
2. EKSTERNAL
2008/2009 14
SUMBER-SUMBER TENAGA KERJA
EKSTERNAL :
INTERNAL
1. KANTOR PENEMPATAN TK
2. LEMBAGA PENDIDIKAN
3. REFERENSI KARYAWAN
4. SERIKAT BURUH
5. PENCANGKOKAN
6. NEPOTISME
7. PASAR TENAGA KERJA
KEPUTUSAN
PENARIKAN
BERGANTUNG PADA KEUNTUNGAN
DAN KERUGIAN ATAU KELEMAHAN
DARI MASING-MASING SUMBER
PENARIKAN TENAGA KERJA
2008/2009 15
SUMBER PEREKRUTAN
1. Perekrutan Eksternal
2. Perekrutan Internal
Perekrutan tenaga kerja Internal memiliki
keuntungan: Tidak mahal, promosi dari dalam
dapat memelihara loyalitas dan dedikasi
pegawai, dan tidak diperlukan masa adaptasi
yang terlalu lama, karena sudah terbiasa
dengan suasana yang ada.
Namun demikian perekrutan Internal berarti
terjadinya pembatasan terhadap bakat yang
sebenarnya tersedia bagi organisasi dan
mengurangi peluang masuknya pemikiran baru.
1. Rekruitmen Eksternal
Beberapa sumber yang dapat digunakan dalam
perekrutan eksternal seperti :
1. Lembaga Pendidikan
Ex: Fakultas Kedokteran, Fakultas/Akedemi Keperawatan,
Fakultas Farmasi, Pendidikan dr.Spesialis, dll
2. Teman/anggota keluarga karyawan
Biasanya untuk karyawan Honorer dan tenaga tidak
tetap
3. Lamaran terdahulu yang telah masuk
Melalui pembukaan arsip atau file lamaran yang belum
diterima, diharapkan akan didapat calon pegawai yang
memiliki persyaratan sebagaimana yang diharapkan.
1. Rekruitmen Eksternal (Lanjutan)
4. Agen tenaga kerja
Cara ini boleh dibilang relatif sangat baru dan belum
populer di Indonesia. Agen tenaga kerja adalah
perusahaan swasta yang kegiatan utamanya adalah
mencari dan menyalurkan tenaga kerja
5. Karyawan perusahaan lain
Kelebihan : pengalaman terjamin; training/latihan
diperlukan sekadarnya; kemungkinan mendapatkan ide-
ide baru besar.
Kelemahan : loyalitas kurang 40 Perekrutan Tenaga Kerja
terjamin, dan calon mungkin memiliki kebiasaan yang
kurang sesuai dengan iklim organisasi
1. Rekruitmen Eksternal (Lanjutan)
6. Asosiasi profesi
Perekrutan dilakukan melalui asosiasi suatu profesi
sebagai mediator penyedia tenaga kerja profesional
bagi perusahaan, seperti di Indonesia terdapat IDI,
IAKMI, PPNI, IBI dsb.
7. Outsourcing
Beberapa pekerjaan yang dapat dilakukan tanpa
harus mengangkat tenaga kerja tetap dapat
menggunakan tenaga kerja kontrak (outsourcing)
Ex: Perparkiran, Laundry, Security, Cleaning Services,
dsb
2. Rekruitmen Internal
1. Promosi
Mengisi kekosongan pada jabatan yang lebih tinggi.
Ex: Kepala Instalasi Rawat Jalan Kepala Seksi Pelayanan Medik
2. Transfer/Rotasi
Memindahkan pekerja dari satu jabatan ke jabatan lain yang
sama jenjangnya.
Ex: Kepala Unit OK Kepala Unit UGD
Keuntungan Rekruitmen Internal Bagi RS
EVALUASI REKRUTMEN
1. JUMLAH PELAMAR
2. JUMLAH PENAWARAN
3. JUMLAH TENAGA KERJA YANG DITERIMA
4. JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA YANG
TEPAT
2008/2009 23
SELEKSI PEGAWAI
APPLICANTS
TREATMENT
TO BE
EMPLOYEE
SELECTION
PROCESS
2008/2009 24
Seleksi, Pengangkatan dan Penempatan, Orientasi
I. SELEKSI
• Pengertian dan langkah dalam proses seleksi
• Faktor – Faktor Yang Harus Dipertimbangkan:
Penawaran Tenaga Kerja, Faktor Etika, Faktor Internal
Organisasi, Faktor Kesamaan Kesempatan
II. ORIENTASI/INDUKSI
• Pengertian, Aspek Orientasi Tendik, Faktor Penugasan
Tendik,
Pertanyaan:
• Apakah seleksi ditempat anda sudah memenuhi
pengertian diatas??
Langkah-Langkah Dalam Proses Seleksi
1 3 5
Penerimaan Wawancara Seleksi Evaluasi Medis
Pendahuluan (Tes Kesehatan)
Pelamar 7
Keputusan
Penerimaan
2 4 6
Tes-tes Pemeriksaan Wawancara Oleh
Penerimaan referensi-referensi Penyelia
2. Tes Psikologi
– Tes kecerdasan (intelligence test)
– Tes kepribadian (personality test)
– Tes bakat (aptitude test)
– Tes minat (interest test)
– Tes prestasi (achievement test)
a. Bias Personal
Kesalahan yang diakibatkan prasangka pribadi
pewawancara terhadap kelompok-kelompok
tertentu. Sikap pewawancara yang like or dislike
terhadap pelamar menyebabkan terjadinya
kesalahan di dalam menyimpulkan hasil
wawancara.
Sebagai contoh, seorang pewawancara mungkin ia
tidak menyukai suatu suku tertentu, dan kebutuhan
orang yang diwawancarai itu berasal dari suku yang
tidak disukainya itu.
BIAS dalam proses seleksi (Lanjutan)
b. Halo Effect
Hallo Effect adalah suatu istilah untuk kesalahan
pengambilam keputusan akibat perilaku atau
penampilan pelamar saat wawancara berkesan
baik. Kelebihan calon dalam penampilan atau tata
krama akan berkesan baik pada pewawancara.
Begitu besarnya kesan yang tertanam dalam jiwa
pewawancara, sehingga kesalahan pelamar di
dalam menjawab menjadi terabaikan.
Contoh, pelamar yang berpakaian rapi dan
berpenampilan menarik (termasuk cantik dan
ganteng) dan bertata krama sopan akan
diperlukan sebagai calon unggul sebelum
wawancara dimulai.
BIAS dalam proses seleksi (Lanjutan)
c. Horn Effect
Bila dalam Hallo Effect kesalahan diakibatkan oleh
kesan positif pewawancara, maka dalam Horn
Effect kesalahan diakibatkan kesan negatif
pewawancara terhadap pelamar.
– Contoh, seorang pelamar menggunakan blue jeans
atau pakaian santai diangap bersikap kurang
sopan dan kurang menghargai wawancara. Kesan
buruk pewawancara terhadap calon dapat
menyebabkan calon tersebut tidak akan
diunggulkan sebagai calon terpilih.
PENGANGKATAN
• Sering kali dilakukan in house trainning utk adaptasi dan memahami suatu
jabatan / suatu pekerjaan terutama bagi mrk yg tdk memiliki pendidikan,
pengalaman dan kompetensi yg diperlukan tetapi dinilai dpt mengikuti
dan memahami isi pelatihan. Ini banyak terjadi di kalangan organisasi
publik. Misal, utk jabatan Kepala BAPPEDA dijabat oleh orang yang
berlatar belakang pendidikan: SH atau Insinyur Sipil atau Arsitek yg
tepat adalah Planolog, atau S1 nya sarjana apa saja tetapi hrs mengambil
spesialisasi menjadi Planolog.