Anda di halaman 1dari 5

I.

METODE PRAKTIKUM

A. WaktudanTempat

PraktikuminidilaksanakanpadahariSelasa, 6 Desember 2022 pukul09.15–

SelesaiWITA, bertempat di Laboratorium Unit Zoologi, JurusanBiologi,

FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam, UniversitasHalu Oleo, Kendari.

B. BahanPraktikum

Bahan yang digunakan padapraktikuminidapatdilihatpadaTabel 1.

Tabel 1.Bahandankegunaan.
No NamaBahan Kegunaan
1 2 3
1 Katak (Ranasp.) Sebagai objek pengamatan
2. Kapas Untuk mengetes respon pada mata katak
3. Air Untuk mengetes respon pada gerak renang
4. Es Batu Untuk membandingkan respon pada gerak
renang

C. AlatPraktikum

Alat yangdigunakanpadapraktikuminidapatdilihatpadaTabel 2.

Tabel2.Alatdankegunaan.
No. NamaAlat Kegunaan
1 2 3
1 Kamera Mengambilgambarobjekpengamatan
2 Alattulis Menulishasilpengamatan
3 Pinset Untuk mengetes respon pada kaki katak
4 Jarum pentul Untuk menusuk Medulla spinalis katak
5 Papan seksi Untuk meletakkan objek pengamatan
6 Senter Untuk mengetes respon katak pada cahaya
7. Baskom Sebagai wadah untuk menyimpan air dan es batu

D. ProsedurKerja
Prosedurkerjapadapraktikumini adalahsebagaiberikut.

1. Katak Normal (Sistem Saraf Masih Normal)

- Meletakkan katak dalam posisi normal, kemudian mengamati posisi

kepala, mata dan anggota geraknya.

- Menghitung frekuensi pernapasan/menit dengan mengamati gerakan kulit

pada bagian bawah rahang bawah.

- Mengamati keseimbangannya dengan cara meletakkan katak dengan posisi

terlentang pada papan dan memiringkan papan sedikit demi sedikit

sehingga kepala katak terangkat.

- Memasukkan katak ke dalam baskomyang berisi air dan es batu, kemudian

mengamati gerak renangnya.

- Membunyikan weaker/pluit, kemudian melihat reaksi yang terjadi pada

katak.

- Menyenter mata katak, kemudian melihat reaksi yang terjadi.

- Menjepit dan meraba kekenyalan ototnya.

- Mencubit paha katak dengan pinset, kemudian melihat reaksi yang terjadi.

- Menyentuk matanya dengan kapas, kemudian mengamati reaksi yang

terjadi.

- Menyentuh matanya dengan kapas, kemudian mengamati rekasi yang

terjadi.

2. Katak Spinal (Mengalami Perusakan Otak Single Pithing)


- Setelah melakukan single pithing, kemudian membiarkan 5-6 menit.

- Meletakkan katak dalam posisi normal, kemudian mengamati posisi

kepala, mata dan anggota geraknya.

- Menghitung frekuensi pernapasan/menit dengan mengamati gerakan kulit

pada bagian bawah rahang bawah.

- Mengamati keseimbangannya dengan cara meletakkan katak dengan posisi

terlentang pada papan dan memiringkan papan sedikit demi sedikit

sehingga kepala katak terangkat.

- Memasukkan katak ke dalam baskom yang berisi air dan es batu,

kemudian mengamati gerak renangnya.

- Membunyikan weaker/pluit, kemudian melihat reaksi yang terjadi pada

katak.

- Menyenter mata katak, kemudian melihat reaksi yang terjadi.

- Meraba kekenyalan ototnya.

- Mencubit paha katak dengan pinset, kemudian melihat reaksi yang terjadi.

- Menyentuh matanya dengan kapas, kemudian mengamati reaksi yang

terjadi.

3. Katak yang telah Mengalami Kerusakan Otak Double Pithing


- Setelah melakukan double pithing, kemudian membiarkan selama 5-6

menit.

- Meletakkan katak dalam posisi normal, kemudian mengamati posisi

kepala, mata dan anggota geraknya.

- Menghitung frekuensi pernapasan/menit dengan mengamati gerakan kulit

pada bagian bawah rahang bawah.

- Mengamati keseimbangannya dengan cara meletakkan katak dengan posisi

terlentang pada papan dan memiringkan papan sedikit demi sedikit

sehingga kepala katak terangkat.

- Memasukkan katak ke dalam baskom yang berisi air dan es batu,

kemudian mengamati gerak renangnya.

- Membunyikan weaker/pluit, kemudian melihat reaksi yang terjadi pada

katak.

- Menyenter mata katak, kemudian melihat reaksi yang terjadi.

- Mengangkat katak dari air, lalu mengangkat kaki ke belakang dan meraba

kekenyalan ototnya.

- Mencubit paha katak dengan pinset, kemudian melihat reaksi yang terjadi.

- Menyentuh matanya dengan kapas, kemudian mengamati reaksi yang

terjadi.

Anda mungkin juga menyukai