KATAK NORMAL
Meletakkan katak pada posisi normal
pada papan, mengamati posisi
geraknya.
Menghitung frekuensi
pernafasan pada permenit
pada katak.
Pengamatan
Katak normal
Setelah di
sentuh kornea
matanya dengan
kapas reaksi
yang di berikan
berkedip cepat.
2. Jumlah frekuensi
pernafasan pada
permenit pada katak.
3. Menghitung
keseimbangan pada
katak
Gerakan kepala
Gerakan mata
Posisi kaki
Katak single
pithing
Setelah di sentuh
kornea matanya
dengan kapas
reaksi yang
diberikan
berkedip tetapi
lambat.
Double pithing
Setelah di sentuh
kornea matanya
dengan kapas
reaksi yang di
berikan berkedip
tetapi sangat
lambat.
85 kali/menit
ketukan
57kali/menit
ketukan
30kali/menit
ketukan
Gerakan kepala
seimbang
Gerakan kepala
seimbang
Kepala tidak
seimbang
Terangkat
Terangkat sedikit
Matanya terangkat
Tidak terangkat
Terangkat satu
keatas
Kakinya terangkat
2nya.
4. Cara berenang
5.
6. Mencubit jari kaki
dengan pinset
Kaki katak
terangkat
dengan cepat
7. Memasukkan salah satu Kaki katak
kaki katak kedalam gelas terangkat pada
piala
suhu 45c
8. Memasukkan jari kaki
Langsung
katak kedalam air panas terangkat
80c
Kaki katak
terangkat dengan
lambat
Kaki katak
terangkat pada
suhu 45
Terangkat tapi
agak lama dari
pada katak normal
Katak berenang
kekanan
Kaki katak
terangkat dengan
lambat sekali
Kaki katak
terangkat pada
suhu 46
Terangkat lebih
lama dari pada
single pithing
Analisis data :
Pada katak yang sudah di double pith pengrusakan otak dan medula spinalis,
kemudian mengamati bagian kepala, mata dan anggota gerak serta reaksi sentuhan pada
kornea mata katak dengan kapas menghasilkan reaksi yang di berikan kedipan mata yang
sangat lambat. Jumlah frekuensi pernafasan pada katak sebanyak 30kali/menit ketukan.
Keseimbangan pada katak ketika diletakkan terlentang di atas papan dengan memutar papan
menghasilkan gerakan kepala tidak seimbang, gerakan mata matanya terangkat, posisi kaki
keduanya terangkat. Ketika katak diletakkan di aquarium dan dilepaskan untuk berenang,
katak berenang ke arah kanan. Kemudian jari kaki katak dicubit menggunakan pinset
menghasilkan reaksi yang lambat sekali pada saat kaki katak terangkat. Pada saat jari kaki
katak dimasukkan pada gelas piala dalam suhu ruang, kaki katak terangkat pada suhu 46C.
Kemudian pada jari kaki katak yang dicelupkan pada air panas dengan suhu 80C, kaki katak
terangkat lebih lama dibandingkan dengan perlakuan uji katak yang di single pith.
Pembahasan :
Dari uji yang dilakukan pada katak normal, single pith dan double pith menunjukan
bahwa otak dan sumsum tulang belakang memiliki fungsi yang penting dalam proses
terjadinya gerak refleks sebagai respon terhadap suatu rangsangan. Refleks yang dikontrol
oleh saraf spinal misalnya refleks mata, refleks jari kaki yang dipanaskan, di cubit dengan
pinset. Pada refleks yang dikendalikan oleh saraf kranial yaitu frekuensi pernapasan, gerakan
kepala, keseimbangan, cara berenang dan arah gerak tungkai pada kaki. Sistem saraf
otonom sesuai dengan namanya bersifat otonom dimana aktifitas tidak dibawah kontrol
kesadaran secara langsung. Aktifasi sistem saraf otonom secara prinsip terjadi di pusat
di hypothalamus, batang otak dan spinalis. Impuls akan diteruskan melalui sistem
simpatis dan parasimpatis (Indra Imai, 2012)