Anda di halaman 1dari 4

Cara Kerja :

KATAK NORMAL
Meletakkan katak pada posisi normal
pada papan, mengamati posisi
geraknya.

mengamati reaksi sentuhan pada


kornea mata dengan kapas

Mengamati keseimbangan pada


katak

Menghitung frekuensi
pernafasan pada permenit
pada katak.

Memasukkan katak kedalam


aquarium , mengamati cara
berenangnya.

Mengeluarkan katak dari


aquarium , mengamati pada
posisinya

Memasukkan salah satu kaki katak


pada gelas piala yang berisi air

Mencubit jari kaki dengan pinset ,


mengamati yang terjadi

Memasukkan jari kaki yang lain


kedalam air panas 80c
Katak Spinal
Merusak katak dengan singel
pithing ,mendiamkan selama 5-6
menit
Menghitung frekuensi pernafasan
pada permenit pada katak.

Mengamati keseimbangan pada


katak

Meletakkan katak pada posisi


normal pada papan, mengamati
posisi
mengamati reaksi sentuhan pada
kornea mata dengan kapas

Mencubit jari kaki dengan pinset ,


mengamati yang terjadi

Memasukkan katak kedalam


aquarium , mengamati cara
berenangnya.
Mengeluarkan katak dari aquarium ,
mengamati pada posisinya

Memasukkan salah satu kaki katak


pada gelas piala yang berisi air

Memasukkan jari kaki yang lain


kedalam air panas 80c

Tabulasi Data Praktikum


Sistem Saraf Pusat Sebagai Pengendali Gerak Refleks

Pengamatan

Katak normal

1. Pada kepala, mata dan


anggota gerak serta
reaksi sentuhan pada
kornea mata dengan
kapas

Setelah di
sentuh kornea
matanya dengan
kapas reaksi
yang di berikan
berkedip cepat.

2. Jumlah frekuensi
pernafasan pada
permenit pada katak.

3. Menghitung
keseimbangan pada
katak

Gerakan kepala

Gerakan mata

Posisi kaki

Katak single
pithing
Setelah di sentuh
kornea matanya
dengan kapas
reaksi yang
diberikan
berkedip tetapi
lambat.

Double pithing
Setelah di sentuh
kornea matanya
dengan kapas
reaksi yang di
berikan berkedip
tetapi sangat
lambat.

85 kali/menit
ketukan

57kali/menit
ketukan

30kali/menit
ketukan

Gerakan kepala
seimbang

Gerakan kepala
seimbang

Kepala tidak
seimbang

Terangkat

Terangkat sedikit

Matanya terangkat

Tidak terangkat

Terangkat satu
keatas

Kakinya terangkat
2nya.

4. Cara berenang

5.
6. Mencubit jari kaki
dengan pinset

Katak berenang Katak


dengan
berenangnya
seimbang kepala miring kekanan.
di atas kaki di
bawah

Kaki katak
terangkat
dengan cepat
7. Memasukkan salah satu Kaki katak
kaki katak kedalam gelas terangkat pada
piala
suhu 45c
8. Memasukkan jari kaki
Langsung
katak kedalam air panas terangkat
80c

Kaki katak
terangkat dengan
lambat
Kaki katak
terangkat pada
suhu 45
Terangkat tapi
agak lama dari
pada katak normal

Katak berenang
kekanan

Kaki katak
terangkat dengan
lambat sekali
Kaki katak
terangkat pada
suhu 46
Terangkat lebih
lama dari pada
single pithing

Analisis data :
Pada katak yang sudah di double pith pengrusakan otak dan medula spinalis,
kemudian mengamati bagian kepala, mata dan anggota gerak serta reaksi sentuhan pada
kornea mata katak dengan kapas menghasilkan reaksi yang di berikan kedipan mata yang
sangat lambat. Jumlah frekuensi pernafasan pada katak sebanyak 30kali/menit ketukan.
Keseimbangan pada katak ketika diletakkan terlentang di atas papan dengan memutar papan
menghasilkan gerakan kepala tidak seimbang, gerakan mata matanya terangkat, posisi kaki
keduanya terangkat. Ketika katak diletakkan di aquarium dan dilepaskan untuk berenang,
katak berenang ke arah kanan. Kemudian jari kaki katak dicubit menggunakan pinset
menghasilkan reaksi yang lambat sekali pada saat kaki katak terangkat. Pada saat jari kaki
katak dimasukkan pada gelas piala dalam suhu ruang, kaki katak terangkat pada suhu 46C.
Kemudian pada jari kaki katak yang dicelupkan pada air panas dengan suhu 80C, kaki katak
terangkat lebih lama dibandingkan dengan perlakuan uji katak yang di single pith.
Pembahasan :
Dari uji yang dilakukan pada katak normal, single pith dan double pith menunjukan
bahwa otak dan sumsum tulang belakang memiliki fungsi yang penting dalam proses
terjadinya gerak refleks sebagai respon terhadap suatu rangsangan. Refleks yang dikontrol
oleh saraf spinal misalnya refleks mata, refleks jari kaki yang dipanaskan, di cubit dengan
pinset. Pada refleks yang dikendalikan oleh saraf kranial yaitu frekuensi pernapasan, gerakan
kepala, keseimbangan, cara berenang dan arah gerak tungkai pada kaki. Sistem saraf

otonom sesuai dengan namanya bersifat otonom dimana aktifitas tidak dibawah kontrol
kesadaran secara langsung. Aktifasi sistem saraf otonom secara prinsip terjadi di pusat
di hypothalamus, batang otak dan spinalis. Impuls akan diteruskan melalui sistem
simpatis dan parasimpatis (Indra Imai, 2012)

Anda mungkin juga menyukai