Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

SISTEM SIRKULASI

Disusun Oleh :
Kelompok 4
Nama anggota : 1. Seli Karisma Oktaviani (A1D019019)
2. Emelda vadila fitriani (A1D019021)
3. Mia Auliani (A1D019041)
4. Shabira Septa Dwiningtyas (A1D019059)
5. Novita Lisnawati (A1D019061)
6. Nurul Asih Handayani (A1D019065)
Pertemuan ke : 2 (Dua)
Dosen pengampu : 1. Dr. Bhakti Karyadi, M.Pd
2. Dr. Abdullah Rahman, M.Si
Asisten Praktikum : 1. Oktaria Silviani, S.Pd
2. Zakaria Husni, S.Pd
3. Betania Simanungkalit, S.Pd
4. Izzah Tuliani, S.Pd
5. Anggun Diyan Nurhasanah (A1D018009)
6. Yunidar (A1D018027)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENEGTAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2021
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem sirkulasi adalah sistem transport yang menyuplai zat-zat yang


diabsorpsi dari saluran pencernaan dan oksigen ke jaringan. Sistem sirkulasi
juga mengembalikan karbondioksida ke paru-paru dan produk produk
metabolisme yang lainnya ke ginjal, berfungsi dalam pengaturan temperatur
tubuh dan mendistribusikan hormon-hormon dan zat-zat lain yang mengatur
fungsi se Komponen penyusun sistem peredaran darah adalah jantung, darah,
saluran darah, dan limpa.

Sistem sirkulasi terdiri atas dua macam, yaitu sistem sirkulasi tertutup
dan sistem sirkulasi terbuka. Sistem sirkulasi tertutup yaitu darah senantiasa
berada dalam tabung kapiler, arteri, dan vena Sirkulasi terbuka yaitu sebagian
besar darahnya dipompa dari jantung ke dalam saluran darah tetapi saluran
darah tersebut kontak dengan region terbuka atau sinuses dan darah mengalir
secara bebas di antara jaringan sebelum akhirnya kembali ke jantung.

Sistem sirkulasi terdiri dari saluran-saluran atau ruang-ruang (rongga-


rongga) berkesinambungan yang terdapat dalam tubuh hewan yang
mengangkut cairan dan bahan padatan yang terlarut ke seluruh tubuh. Adapun
Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia kali ini berjudul “Sistem Sirkulasi “,
mengetahui indeks massa tubuh (BMI), dan mengetahui perbedaan denyut
nadi dengan berbagai aktivitas.

B. Tujuan

Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia “Sistem Sirkulasi” bertujuan


Untuk mengetahui indeks massa tubuh (BMI), dan mengetahui perbedaan
denyut nadi dengan berbagai aktivitas.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem sirkulasi adalah sistem transport yang menyuplai zat-zat yang


diabsorpsi dari saluran pencernaan dan oksigen ke jaringan. Sistem sirkulasi juga
mengembalikan karbondioksida ke paru-paru dan produk produk metabolisme
yang lainnya ke ginjal, berfungsi dalam pengaturan temperatur tubuh dan
mendistribusikan hormon-hormon dan zat-zat lain yang mengatur fungsi se
Komponen penyusun sistem peredaran darah adalah jantung, darah, saluran darah,
dan limpa (Ganong, 1995).

Sistem sirkulasi terdiri atas dua macam, yaitu sistem sirkulasi tertutup dan
sistem sirkulasi terbuka. Sistem sirkulasi tertutup yaitu darah senantiasa berada
dalam tabung kapiler, arteri, dan vena. Ciri sirkulasi tertutup antara lain yaitu
sistem bertekanan tinggi yang memerlukan resistensi perifer tinggi dan dijaga
keberlanjutannya di antara denyut-denyut jantung, membutuhkan dinding yang
elastis, darah dibawa langsung ke organ, distribusi ke organ dengan baik, dan
darah kembali ke jantung dengan cepat. Sirkulasi terbuka yaitu sebagian besar
darahnya dipompa dari jantung ke dalam saluran darah tetapi saluran darah
tersebut kontak dengan region terbuka atau sinuses dan darah mengalir secara
bebas di antara jaringan sebelum akhirnya kembali ke jantung. Sirkulasi darah
terbuka biasanya bertekanan rendah, darah dibawa langsug ke organ seperti pada
sirkulasi tertutup, distribusi darah kurang mudah diregulasi, darah sering kali
kembali ke jantung dengan lambat (Yuwono, 2001).

Sistem sirkulasi terdiri dari saluran-saluran atau ruang-ruang (rongga-


rongga) berkesinambungan yang terdapat dalam tubuh hewan yang mengangkut
cairan dan bahan padatan yang terlarut ke seluruh tubuh. Saluran dan rongga
rongga tersebut merupakan tempat cairan mengalir untuk mengambil zat-zat yang
diperlukan tubuh. Suatu sistem sirkulasi memiliki suatu organ pemompa cairan
yang diedarkan keseluruh tubuh, organ tersebut adalah jantung (Amien, 1984).

Jantung merupakan komponen penyusun sistem sirkulasi yang berfungsi


sebagai pompa penggerak cairan tubuh di sepanjang pembuluh. Darah merupakan
gabungan dari cairan, sel-sel dan partikel yang menyerupai sel, yang mengalir
dalam arteri, kapiler, dan vena, yang mengirimkan oksigen dan zat-zat gizi ke
jaringan dan membawa karbondioksida serta hasil limbah lainnya (Mayhoneys,
2008).

Jantung merupakan organ penting yang merupakan pertahanan terakhir


bagi kehidupan manusia. Manusia tidak bisa mengatur jumlah denyut jantung
karena jantung bekerja secara refleks. Denyut atau detak jantung merupakan
indikasi penting di dalam bidang kesehatan yang berguna sebagai bahan evaluasi
efektif dan cepat serta berfungsi sebagai alat untuk mengetahui kesehatan pada
tubuh seseorang.

Denyut yang ada di jantung ini tidak bisa dikendalikan oleh manusia.
Denyut jantung biasanya mengacu pada jumlah waktu yang dibutuhkan oleh detak
jantung per satuan waktu. Secara umum hal tersebut direpresentasikan sebagai
beats per minute (BPM) karena waktu standar yang dapat digunakan untuk
mengukur berapa denyut jantung manusia, yaitu berdasarkan menit, tepatnya 1
menit. Denyut jantung manusia dewasa rata-rata yaitu: 60–100 bpm. Jika memang
denyut jantung di bawah atau di atas standar, maka terdapat kemungkinan organ
jantung mengalami masalah (Rozie, 2016).

Denyut nadi manusia harus berada dalam keadaan normal, tidak lambat,
namun juga tidak cepat. Denyut nadi yang berdetak cepat akan dianggap wajar
jika sehabis melakukan berbagai macam aktivitas yang melelahkan atau sehabis
melakukan olahraga. Tetapi yang harus diwaspadai jika denyut nadi berdetak
cepat padahal seseorang hanya melalukan aktivitas yang biasa. Hal ini bisa
menandakan adanya gangguan kesehatan dalam tubuh seseorang. Untuk itu,
diperlukan suatu prototipe untuk mengukur suhu tubuh dan denyut nadi sebagai
peringatan dini sebelum diambil tindakan secara medis (Yuliani, 2017).

Sistem sirkulasi memiliki tiga komponen dasar antara lain cairan sirkulasi,
seperangkat tabung yang saling berhubungan, dan pompa yang berotot yaitu
jantung. Fungsi jantung yaitu mendorong sirkulasi dengan menggunakan energi
metabolik untuk meningkatkan tekanan hidrostatik dari cairan sirkulasi, yang
kemudian mengalir melalui suatu sirkuit pembuluh-pembuluh darah dan kembali
ke jantung. Arteri, vena, dan kapiler adalah tiga tipe utama pembuluh darah.
Arteri membawa darah menjauhi jantung ke organ-organ di seluruh tubuh,
kemudian di dalam organ-organ, arteri bercabang-cabang menjadi arteriola yaitu
pembuluh-pembuluh darah kecil yang mengangkut darah ke kapiler-kapiler.
Kapiler adalah pembuluh-pembuluh mikroskopik dengan dinding yang sangat
tipis dan berpori-pori, pada ujung hilir kapiler-kapiler bergabung menjadi venula
dan venula-venula bergabung menjadi vena yaitu pembuluh yang membawa darah
kembali ke jantung (Campbell, 2008).

Tekanan darah merupakan faktor yang amat penting pada sistem sirkulasi.
Peningkatan atau penurunan tekanan darah akan mempengaruhi homeostatsis di
dalam tubuh. Tekanan darah selalu diperlukan untuk daya dorong mengalirnya
darah di dalam arteri, arteriola, kapiler dan sistem vena, sehingga terbentuklah
suatu aliran darah yang menetap (Anggara, 2013).

Tidak semua tekanan darah berada dalam batas normal sehingga


menyebabkan munculnya gangguan pada tekanan darah yakni dikenal dengan
hipertensi atau tekanan darah tinggi dan hipotensi atau tekanan darah rendah.
Gangguan tekanan darah tinggi atau yang sering disebut hipertensi sangat banyak
terjadi. Hipertensi merupakan faktor risiko utama terjadinya penyakit
kardiovaskuler dan menjadi salah satu beban kesehatan global yang paling
penting, karena kasus kardiovaskuler merupakan penyumbang kematian tertinggi
di dunia termasuk di Indonesia. Selain hipertensi ada pula gangguan tekanan
darah rendah atau yang sering disebut dengan hipotensi (Fadlilah, 2020).

Indeks Massa Tubuh merupakan metode yang digunakan dalam penentuan


status gizi seseorang. Beberapa faktor yang berhubungan dengan tingginya Indeks
Massa Tubuh (gizi lebih) diantaranya adalah pola konsumsi tinggi energi dan
kurangnya aktivitas fisik yang mengarah pada pola hidup sedentaris (sedentary
lifestyle). seperti menonton televisi dan bemain computer/video games

(Oktaviani, 2012)
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

A. Alat dan Bahan


1. Stopwach
2. Timbangan
3. Meteran

B. Prosedur atau Langkah Kerja


1. Menghitung denyut nadi dengan berbagai aktivitas
a. Dipegang pergelangan tanganmu dengan jari telunjuk, ditekan
bagian dalam, dilakukan sambil duduk
b. Anda akan merasakan denyut pembuluh darah. Dengan
menggunakan stopwatch, dicatat berapa jumlah denyutan
dalam satu menit.
c. Selanjutnya dilakukan jalan ditempat selama 5 menit,
kemudian dihitung jumlah denyutan dalam satu menit.
d. Istirahatlah selama 2 menit
e. Selanjutnya lari di tempat selama 5 menit, kemudian dihitung
jumlah denyutan dalam satu menit.
2. Menghitung indeks massa tubuh (BMI)
a. Dihitung berat badan dan tinggi badan masing-masing
anggota kelompok
b. Diitung BMI semua anggota kelompok dengan rumus :

Dicatat semua data yang diperoleh


BAB 1V
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

No Nama Berat Tinggi Jumlah denyut nadi pada BMI


Badan Badan saat (Kg/m2)
(kg) (m) Santai Jalan di Lari
tempat
1 Seli 40 1,5 57 68 97 17,7
2 Emelda 50 1,56 56 74 94 20,5
3 Mia 49 1,58 86 94 105 19,6
4 Shabira 50 1,59 54 72 92 19,7
5 Novita L 47 1,45 57 88 94 22,3
6 Nurul 50 1,55 80 94 106 20,8

B. Pembahasan
Praktikum kedua yang dilakukan adalah mengenai sistem sirkulasi.
Terdapat percobaan yang harus dilakukan, pertama adalah menghitung denyut
nadi yang dilakukan dalam tiga kondisi yang berbeda yaitu diam,jalan dan
berlari. Kemudian menghitung indeks masa tubuh (BMI). Tujuan dari
praktikum sistem sirkulasi adalah yang pertama untuk mengetahui indeks
massa tubuh (BMI) dengan rumus :

Yang kedua adalah untuk mengetahui perbedaan denyut nadi dengan berbagai
aktivitas yaitu saat diam, berjalan dan berlari.
Sistem sirkulasi adalah sistem transport yang menyuplai zat zat yang
diabsorbsi dari saluran pencernaan dan oksigen ke jaringan. Sistem sirkulasi
terdiri atas dua macam, yaitu sirkulasi tertutup dan terbuka. Sistem sirkulasi
tertutup yaitu sirkulasi dimana darah senantiasa berada dalam tabung kapiler,
arteri dan vena. Sistem sirkulasi terbuka yaitu sirkulasi dimana sebagian besar
darahnya dipompa dari jantung ke dalam saluran darah tetapi saluran darah
tersebut kontak dengan region terbuka atau sinuses dan sarah mengalir secara
bebas diantara jaringan sebelum akhirnya kembali lagi ke jantung.
Sistem sirkulasi terdiri dari saluran saluran atau ruang ruang
berkesinambungan yang terdapat dalam tubuh yang mengangkut cairan dan
bahan padatan yang terlarut ke seluruh tubuh. Jantung merupakan komponen
penyusun sistem sirkulasi yang berfungsi sebagai pompa penggerak cairan
tubuh di sepanjang pembuluh. Darah merupakan gabungan dari cairan, sel sel
dan partikel yang menyerupai sel, yang mengalir dalam arteri,kapiler, dan
vena, yang mengirimkan oksigen dan zat zat ke jaringan dan membawa
karbondioksida serta hasil limbah lainnya. Sistem sirkulasi memiliki tiga
komponen dasar diantaranya yaitu cairan sirkulasi yaitu dara, seperangkat
tabung yang saling terhubung pembuluh darah, dan pompa yang berotot yaitu
jantung.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi denyut nadi seseorang,
antara lain :
1. Usia
Frekuensi nadi secara bertahap akan menetap memenuhi kebutuhan
oksigen selama pertumbuhan. Denyut nadi maksimum oada orang
lanjut usia sangat menurun, bisa sekitar 50% dari usia remaja. Hal ini
disebabkan berkurangnya massa otot, dan daya maksimum otot yang
dicapai sangat berkurang.
2. Jenis kelamin
Denyut nadi pada wanita lebih tinggi apabila dibandingkan dengan laki
kali. Pada laki laki dengan kerja 50% maksimal rata rata nadi kerja
mencapai 128 denyut per menit sedangkan pada wanita 138 denyut
permenit.
3. Indeks Massa Tubuh (BMI)
Denyut nadi juga dipengaruhi oleh berat badan dengan perbandingan
berbanding lurus, sedangkan berat badan berlaitan dengan BMI.
Sehingga makin tinggi BMI denyut nadi akan semakin tinggi.
4. Perilaku konsumsi misalnya rokok dan kafein
Menurut suwitno (2015) merokok sebelum bekerja dapat
meningkatkan denyut nadi 10 sampai 20 denyut per menit
dibandingkan dengan seseorang yang dalam bekerja tanpai didahului
dengan merokok. Hal tersebut dikarenakan, rokok dapat
mengakibatkan vasokonstriksi pada pembuluh darah.

Berdasarkan perhitungan detak jantung dalam satu menit dengan


aktivitas berbeda yaitu duduk (santai), berjalan dan berlari diperoleh data
anggota kelompok yaitu Shabirah septa dwiningtyas detak jantung saat santai
54 , berjalan 72 dan berlari 92, Mia Auliani detak jantung saat santai 86 ,
berjalan 94 dan berlari 105, Seli Karisma O detak jantung saat santai 57,
berjalan 68 dan berlari 97, Nurul Asih Handayani detak jantung saat santai
80 , berjalan 94 dan berlari 105, Novita Lisnawati detak jantung saat santai
57 , berjalan 88 dan berlari 94, Emelda Vadila F detak jantung saat santai 56 ,
berjalan 74 dan berlari 94. Denyut jantung relatif normal karena sesuai dengan
literatur Rozie (2016) bahwa denyut jantung manusia dewasa rata-rata yaitu:
60–100 bpm. Hasil menunjukkan adanya peningkatan detak jantung. Semakin
berat aktivitas fisik yang dilakukan semakin besar suplai darah. Hal ini terjadi
karena jantung melakukan kompensasi dengan cara merangsang sistem saraf
otonom yaitu mempercepat denyutnya dan meningkatkan aliran darah agar
kebutuhan oksigen dalam tubuh dapat terpenuhi. Saat aktivitas fisik meningkat
misalnya saat berlari kebutuhan darah yang mengandung oksigen lebih besar
maka jantung akan meningkatkan aliran darah. Diameter pembuluh darah
melebar berdampak pada tekanan darah.

Berdasarkan perhitungan tinggi badan dan berat badan diperoleh data


anggota kelompok yaitu Shabirah septa dwiningtyas memiliki tinggi badan
159, berat badan 50 kg dan BMI 19,7 (normal), Mia Auliani memiliki tinggi
badan 158, berat badan 49 kg dan BMI 19,6 (normal), Seli Karisma O
memiliki tinggi badan 150, berat badan 40 kg dan BMI 17,7 (normal), Nurul
Asih Handayani memiliki tinggi badan 155, berat badan 50 kg dan BMI 20,8
(normal), Novita Lisnawati memiliki tinggi badan 145, berat badan 47 kg dan
BMI 22,3 (normal) , Emelda Vadila F detak jantung saat santai memiliki
tinggi badan 156, berat badan 50 kg dan BMI 20,5 (normal). Pengelompokkan
IMT untuk populasi asia Berat badan normal memiliki IMT antara 18,5-22,9.
Hal ini menunjukkan bahwa semua anggota kelompok memiliki BMI normal.
Indeks Massa Tubuh adalah metode yang digunakan dalam penentuan status
gizi seseorang. Faktor yang mempengaruhi tingginya Indeks Massa Tubuh
(gizi lebih) adalah kurangnya aktivitas fisik dan pola konsumsi yang berlebih
sedangkan yang mempengaruhi IMT rendah adalah kurangnya tercukupi
nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. BMI yang tidak normal (berlebihan atau
kurang) dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti obesitas, diabetes,
kanker dan gizi buruk.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem sirkulasi adalah sistem transport yang menyuplai zat zat yang
diabsorbsi dari saluran pencernaan dan oksigen ke jaringan. Sistem sirkulasi
terdiri atas dua macam, yaitu sirkulasi tertutup dan terbuka. Praktikum kedua
yang dilakukan adalah mengenai sistem sirkulasi. Terdapat percobaan yang
telah dilakukan, pertama adalah menghitung denyut nadi yang dilakukan
dalam tiga kondisi yang berbeda yaitu diam,jalan dan berlari. Kemudian
menghitung indeks masa tubuh (BMI). Hasil percobaan menunjukkan adanya
peningkatan detak jantung. Semakin berat aktivitas fisik yang dilakukan
semakin besar suplai darah. Hal ini terjadi karena jantung melakukan
kompensasi dengan cara merangsang sistem saraf otonom yaitu mempercepat
denyutnya dan meningkatkan aliran darah agar kebutuhan oksigen dalam
tubuh dapat terpenuhi. Dan hasil percobaan dibandingkan dengan
Pengelompokkan IMT untuk populasi asia Berat badan normal memiliki IMT
antara 18,5-22,9, Hal ini menunjukkan bahwa semua anggota kelompok
memiliki BMI normal. Indeks Massa Tubuh adalah metode yang digunakan
dalam penentuan status gizi seseorang. Faktor yang mempengaruhi tingginya
Indeks Massa Tubuh (gizi lebih) adalah kurangnya aktivitas fisik dan pola
konsumsi yang berlebih sedangkan yang mempengaruhi IMT rendah adalah
kurangnya tercukupi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. BMI yang tidak
normal (berlebihan atau kurang) dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti
obesitas, diabetes, kanker dan gizi buruk.

B. Saran
Adapun saran dalam praktikum ini, praktikan harus benar-benar
memperhatikan hitungan-hitungan dari berbagai praktikum yang silakukan
mulai dari, mengukur, berat badan, tinggi badan, menghitung denyut nadi saat,
diam, berjalan, dan berlari.
DAFTAR PUSTAKA

Ayub, Reihard.2008. Tulang. Ponorogo: Satu Amal

Azhari, P. F., Hidayat, B., & Rizal, A. 2015. Penghitungan Derajat Kelengkungan
Tulang Punggung Pada Manusia Menggunakan Metode Transformasi
Contourlet Dan K-nearest Neighbor. Jurnal Ilmiah Momentum, Vol. 11,
No. 2, Hal 80-86

Bloom, dan Fawcett. 2002.Buku Ajar Histologi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Irawan, Albertus B. 2013. Pembelajaran Biologi Mengenai Sistem Rangka


Manusia. Jurnal Nasional Informatika dan Komputer  FTI UNSA 2013,
Vol. 2, No. 1, Hal. 7-13. Diakses  pada tanggal 16 Oktober 2021

Lina, dkk. 2017. My Body : Aplikasi Pembelajaran Organ Vital dan Tulang pada
Rangka Tubuh Manusia menggunakan Augmented Reality. . Jurnal Sistem
Skeletal Vol.3, No.2

Luklaningsih, Zuyina. 2014. Anatomi Fisiologi dan Fisioterapi. Yogyakarta:


Nuha Medika.

Musthofa, R. A., Utami, E., & Raharjo, S. 2019. Analisis Penerapan Pemodelan
Gerakan Karakter Manusia pada Animasi 3D dengan Menggunakan
Metode Forward Kinematics. Jurnal teknologi dan informasi, Vol. 14, No.
3, Hal. 34-38. Diakses  pada tanggal 16 Oktober 2021

Nature, 2012. Anatomi Fisiologi. Jakarta : Erlangga

Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Wisnugroho, Satrio, dkk. 2015. Aplikasi Android Pengenalan Rangka Manusia


Berbasis Augmented Reality. Jurnal Nasional Informatika Medis
(SNIMed). No. VI. No 2. Hal. 1-10
LAMPIRAN

Mengukur berat badan mengukur tinggi badan menghitung denyut nadi

Menghitung denyut nadi menghitung denyut nadi

Anda mungkin juga menyukai