Anda di halaman 1dari 9

SISTEM SIRKULASI

Oleh :
Nama : Bagus Saputra
NIM : B1A016122
Rombongan : VI
Kelompok :2
Asisten : Lisa Purwandari Rahayu

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN I

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2017
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan gurame (Osphronemus gouramy) merupakan ikan asli perairan


Indonesia yang sudah menyebar ke seluruh perairan Asia Tenggara dan Cina
(Suminto, 2015). Ikan gurame telah banyak dibudidayakan secara intensif dengan
pemberian pakan buatan. Sistem budidaya tersebut, ikan gurami sering mengalami
perubahan suhu secara mendadak pada saat perubahan musim atau pada saat hujan.
Perubahan suhu lingkungan (guncangan suhu dingin) akan menyebabkan stres yang
menginduksi pada tingginya tingkat glukosa darah, selanjutnya menganggu
pertumbuhan bahkan mematikan (Hastuti et al., 2003).
Sistem sirkulasi atau peredaran darah merupakan proses fisiologis yang
sangat penting. Sistem sirkulasi pada ikan yaitu bersifat tunggal. Sistem sirkulasi
memiliki banyak fungsi, tetapi umumnya sebagai alat transport. Adapun komponen
penyusun sistem peredaran darah terdiri dari jantung, darah, saluran darah, dan limpa.
Saluran pembuluh darah utama pada ikan adalah arteri dan vena yang terdapat di
sepanjang tubuh (Mahyuddin, 2008). Sistem vaskular pada ikan dibagi menjadi dua
komponen, sirkulasi darah dan sistem peredaran darah sekunder, yang merupakan
sistem pembuluh disebut sebagai 'limfatik’(Rasmussen, 2013).
Darah mempunyai tekanan yang tinggi dan cepat pada sistem ini karena
dilengkapi dengan pembuluh-pembuluh, sehingga zat-zat dapat diedarkan secara
cepat ke organ maupun jaringan yang aktif mendapatkan aliran yang lebih banyak
daripada organ atau jaringan yang aktif mendapatkan aliran yang lebih banyak
daripada organ atau jaringan yang kurang aktif (Ville,1988). Menurut Kay
(1998),secara garis besar fungsi darah yang terpenting meliputi :
 Pengangkutan nutrien dari saluran pencernaan ke jaringan.
 Pengangkutan produk ekskretori dari jaringan ke organ ekskretori
 Pengangkutan gas
 Pengangkutan hormone
 Pengangkutan sel fungsi non respiratori
 Kekebalan dan pertahanan tubuh dari serangan organisme penyebab penyakit
yang dilakukan oleh leukosit.
1.2 Tujuan
Praktikum sistem sirkulasi bertujuan untuk melihat jalannya peredaran
darah ikan serta untuk dapat membedakan aliran darah vena dan arteri.
II. MATERI DAN CARA KERJA

2.1 Materi

Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah larva ikan gurame
(Osphronemua gouramy).
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah mikroskop, cavity
slide, dan sendok plastik.

2.2 Cara Kerja

Cara kerja yang digunakan pada praktikum sistem sirkulasi adalah


1. Larva ikan diambil dengan sendok plastik dan diletakan di cavity slide.
2. Amati peredaran darah ikan dibawah mikroskop.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Gambar 3.1.1 Sistem Sirkulasi Ikan Gurame

Keterangan gambar:

1. Arteri
2. Vena
3.2 Pembahasan

Menurut Abdurrahman (2008), sistem sirkulasi memiliki beberapa fungsi


diantaranya yaitu mengedarkan darah yang mengandung sari makanan dari sistem
pencernaan ke seluruh tubuh, sebagai pengangkut oksigen dan karbon dioksida,
mengatur keseimbangan cairan tubuh, mengatur suhu tubuh. Menurut Sloane (1995),
ada beberapa fungsi sistem sirkulasi darah yaitu
1. Sebagai transport makanan, gas, hormon, mineral, enzim, dan zat-zat vital lainnya
dibawa darah ke seluruh sel tubuh. Zat-zat sisa dibawa darah menuju paru-paru,
ginjal, dan kulit untuk dikeluarkan dari tubuh.
2. Mempertahankan suhu tubuh, pembuluh darah berkontraksi untuk
mempertahankan panas tubuh dan berdilatasi untuk melepaskan panas pada
permukaan kulit.
3. Perlindungan, sistem darah dan sistem limfatik melindungi tubuh terhadap cedera
dan invasi benda asing melalui sistem imun.
4. Pendaparan (buffering), protein darah memberikan sistem buffer asam-basa untuk
mempertahankan pH optimum darah.
Sistem sirkulasi terbagi menjadi dua tipe, yaitu sistem peredaran darah
terbuka dan sistem peredaran darah tertutup. Sistem peredaran terbuka merupakan
sistem peredaran darah ke seluruh tubuh yang tidak selalu melewati pembuluh darah.
Sistem peredaran darah tertutup merupakan peredaran darah yang mengalir di dalam
pembuluh darah. Sistem peredaran darah dilengkapi dengan organ-organ seperti
jantung dan pembuluh darah. Sistem peredaran darah pada ikan melibatkan jantung
dan pembuluh darah. Jantung ikan terbagi menjadi dua ruang, yaitu atrium dan
ventrikel. Pembuluh darah yang berperan pada ikan adalah aorta ventralis, arteri
brankial, vena kardinalis anterior, dan vena kardinalis posterior (Abdurrahman,
2008). Contoh hewan yang memiliki sistem peredaran darah tertutup yaitu pada kelas
vertebrata (misalnya ikan, katak, buaya, kadal, ular, biawak, ayam, mencit, burung,
kucing). Hewan yang memiliki peredaran darah terbuka yaitu pada belalang, siput,
kepiting, kalajengking, kaki seribu (Aryulina et al., 2004).
Sirkulasi darah ikan merupakan peredaran darah tunggal yaitu darah
melewati jantung hanya satu kali. Darah dipompa ke jantung melalui bulbus
arteriosusmenuju aorta ventral. Aorta ventral memasok darah vena menuju insang
melalui branchialnya. Arteri ini memasok/membentuk “loops” sekitar insang yang
terbagi ke dalam arteriola kemudian ke dalam kapiler dan acuna ke dalam lamela
insang,yang merupakan tempat utama untuk pertukaran gas antara darah dan air.
Dengan demikian di dalam kapiler, dalam insang terjadi reoksigenasi dan insang
yang dikumpulkan oleh artribranchial. Arah selanjutnya mengalir ke branchial
(Yuwono, 2001).
Komponen sistem sirkulasi darah ada beberapa macam. Pertama, sistem
kardiovaskuler yaitu bagian dari sistem sirkulasi. Sistem ini terdiri dari jantung,
pembuluh darah (arteri, kapiler, dan vena), serta darah yang mengalir di dalamnya.
Jantung adalah pompa muscular untuk menggerakkan darah. Pembuluh darah
merupakan serangkaian tuba tempat darah mengalir. Kedua, sistem limfatil juga
bagian dari sistem sirkulasi. Sistem ini terdiri dari pembuluh limfe dan nodus limfe
yang terletak di dalam pembuluh limfe besar. Ketiga, organ pembentuk dan
penyimpan darah seperti limfe, hati, sumsum tulang, kelenjar timus, dan jaringan
limfe (Sloane 1995).
Perbedaan arteri dan vena menurut Campbell (2004), bahwa arteri
mempunyai lapisan tengah dan luar yang lebih tebal dibandingkan dengan vena.
Dinding arteri lebih tebal menyediakan kekuatan dan elastisitas yang
mengakomodasi aliran darah yang dipompakan secara cepat pada tekanan tinggi
melalui arteri. Vena dengan dinding yang lebih tipis mengirimkan darah kembali ke
jantung dengan kecepatan dan tekanan rendah.
Hasil pengamatan sirkulasi darah pada larva ikan gurame mendapatkan hasil
sistem sirkulasi tunggal tertutup. Pola aliran pada arteri menyebar menuju seluruh
tubuh, sedangkan pada vena memusat menuju jantung. Hal ini disebabkan karena
pembuluh vena tidak langsung berhubungan dengan klep jantung, sehingga tidak
memperoleh tekanan pompa dari jantung. Sedangkan pada arteri mendapat tekanan
pompa dari jantung karena berhubungan langsung dengan klep jantung (Kimball,
1993).
IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :


1. Sirkulasi darah pada ikan adalah sirkulasi darah tertutup tunggal.
2. Pembuluh darah arteri mengandung O2 berwarna merah muda, dengan aliran menjauhi
jantung, beraliran cepat dan berdinding tebal, elastis. Sedangkan pembuluh darah vena
mengandung CO2, berwarna merah tua, dengan aliran menuju jantung, dan beraliran
lambat.
DAFTAR REFERENSI

Abdurrahman, D. 2008. Biologi Kelompok Pertanian dan Kesehatan. Bandung: Grafindo


Media Pratama.

Aryulina, D., Choirul M., Syalfinaf M., & Endang W. W. 2004. Biologi 2. Jakarta:
Erlangga.

Campbell, N. A., Jane B., & Reece. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Hastuti, S., E. Supriyono, I. Mokoginta, & Subandiyono. 2003. Respon Glukosa Darah
Ikan Gurami (Osphronemus Gouramy, Lac.) Terhadap Stres Perubahan Suhu
Lingkungan. Akuakultur Indonesia, 2(2) pp. 73-79.

Kay, I. 1998. Introduction to Animal Physiology. New York : Bios Scientific Publisher
United.
Kimball, John W., 1993. Biologi. Edisi Kelima. Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Mahyuddin, K. 2008. Panduan Lengkap Agribisnis Lele. Bogor : Penebar Swadaya.

Rasmussen, K. J., J. F. Steffensen, & K. Buchmann. 2013. Differential occurrence of


immune cells in the primary and secondary vascular systems in rainbow trout,
Oncorhynchus mykiss (Walbaum). Journal of Fish Diseases, 36, pp 675-679.

Sloane, E. 1995. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Suminto & Diana Chilmawati. 2015. Pengaruh Probiotik Komersial Pada Pakan Buatan Terhadap
Pertumbuhan, Efisiensi Pemanfaatan Pakan, dan Kelulushidupan Benih Ikan Gurami
(Osphronemus Gouramy). Jurnal Saintek Perikanan, 11(1), pp 11-16.

Ville, Claude A. 1988. Zoologi Umum. Jakarta : Erlangga.


Yuwono, E. 2001. Fisiologi Hewan I. Purwokerto : Fakultas Biologi Unsoed.

Anda mungkin juga menyukai