Anda di halaman 1dari 18

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Lengkap Biologi Dasar dengan judul, Anatomi Hewan


Vertebrata yang dibuat oleh:
Nama : Abdul Malik Fajar
NIM : 1615140007
Kelas : Geografi
Kelompok : II (Dua)
telah diperiksa oleh Asisten dan Koordinator Asisten, maka laporan ini telah
diterima.

Makassar, Desember 2016


Koordinator Asisten Asisten

Mangngemba Dg. Paropo, S.Pd Muh. Syahrullah


NIM : 1314142007

Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab

Drs. H. Hamka L, M.Si


NIP: 19621231 198702 1 005
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tuhan menciptakan bumi dengan segala isinya tidaklah sia-sia, semua
mempunyai fungsi dan ciri masing-masing. Manusia berbeda dengan hewan
begitupun dengan tumbuhan. Beranjak dari hal inilah manusia diharuskan
untuk terus belajar, mencari apa yang belum diketahui, mengelola dan
mengembangkan yang sudah ada.
Seiring dengan berjalannya waktu dengan rasa ingin tahu yang tinggi,
akhirnya para ilmuwan mengkaji lebih jauh mengenai anatomi makhluk hidup,
bagaimana struktur dan fungsinya masing-masing. Manusia terdiri dari triliun
sel yang merupakan bagian terkecil. Sel-sel ini yang kemudian saling
berkaitan membentuk jaringan, jaringan kemudian membentuk organ dan
organ akan membentuk sistem organ. Makhluk hidup terdiri dari beberapa
sistem organ yang berfungsi dalam setiap aktivitasnya masing-masing.
Anatomi setiap jenis makhluk hidup mempunyai perbedaan dan juga
persamaan. Anatomi makhluk hidup dapat dibagi secara garis besar yaitu
anatomi tumbuhan dan anatomi hewan. Untuk anatomi dapat dibedakan
menjadi dua kelompok besar yaitu anatomi hewan bertulang belakang
(vertebrata) dan anatomi hewan tak bertulang belakang (invertebrata). Setiap
organisme atau makhluk hidup baik hewan vertebrata maupun hewan
vertebrata memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Agar tetap hidup,
semua organisme harus melakukan berbagai proses, yaitu bereproduksi,
makan, bernafas, tumbuh, melakukan ekskresi, bergerak dan peka terhadap
rangsangan.
Tubuh hewan terdiri dari berbagai organ tubuh. Organ-organ yang
bekerja sama dalam melakukan fungsi yang lebih tinggi membentuk organ.
Pengamatan anatomi suatu hewan diperlukan pembedahan untuk memudahkan
mengamati bentuk, kedudukan dan hubungannya dengan orang lain. Anatomi
kodok dapat memberikan gambaran umum organ-organ utama pada hewan
vertebrata.
Hewan juga memiliki beberapa organ yang mempunyai fungsi masing-
masing baik dalam sistem reproduksi, respirasi, pencernaan, ekskresi, dan
sistem peredaran darah dalam menunjang kehidupannya.sistem peredaran
darah pada hewan bervariasi mulai dari yang sederhana sampai yang rumit.
Makin tinggi tingkatan tersebut, makin kompleks sistem organ yang dimiliki.
Pada percobaan kali ini kita akan lakukan pengamatan tentang anatomi
dari hewan katak (Rana Cancarivora) secara langsung, dengan melalui
metode pembedahan secara langsung serta melakukan identifikasi sehingga
kita bisa mengamati sendiri secara langsung struktur tubuh dari katak.

B. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mengenali bentuk, warna, dan letak organ serta
hubungannya dengan organ lain pada suatu sistem organ.
C. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mengetahui lebih rinci tentang bentuk dan letak organ
pada hewan yang diamati.
2. Mahasiswa memperoleh tambahan pengalaman tentang bagaimana
membedah hewan saat ingin melakukan pengamatan organ dalam hewan
tersebut dengan baik dan benar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tubuh hewan terdiri atas berbagai organ. Organ-organ yang bekerja sama
dalam melakukan fungsi yang lebih tinggi membentuk sistem organ. Salah satu
yang termasuk dalam hewan vertebrata adalah katak sawah (Rana
cancarivora).Anatomi pada katak dapat memberikan gambaran umum organ-
organ utama pada hewan vertebrata. Pengamatan anatomi pada hewan diperlukan
pembedahan untuk mengamati bentuk, kedudukan dan hubungannya dengan
organ lain (Tim Penyusun 2016).
Vertebrata adalah anggota Filum kordata (chordata).kordata adalah hewan
bilateral (bersimetri bilateral), dan berada di dalam Bilateria.merupakan golongan
hewan yang dikenal sebagai Deuterostomia. Deuterostom yang paling diketahui,
selain vertebrata adalah ekinodermata, kelompok yang mencakup binatang laut
dan bulu-babi.Dua kelompok deuterostomata intervebrata, sefalorkodata dan
urokordata membentuk kordata yang memiliki empat ciri struktual yaitu notokord,
sebuah batang saraf (nerve cord) dorsal yang berongga, celah atau sibakan faring,
dan ekor post-anal(di belakang anus) yang berotot (Campbell, 2008).
Amfibia merupakan perintis verebrata daratan. Paru-paru dan tulang
anggota tubuh yang mereka warisi dari moyang krosopterigia, memberikan sarana
untuk lokomosi dan bernapas di udara. Atrium kedua dalam jantung
memungkinkan darah yang mengandung oksigen langsung kembali ke dalamnya
untuk dipompa kembali ke seluruh badan dengan tekanan yang penuh. Sementara
pencampuran darah yang kaya oksigen dengan darah yang miskin oksigen terjadi
dalam dalam ventrikel tunggal, jantung yang beruang 3 memberikan peningkatan
yang berarti dalam efisiensi peredaran dan dengan demikian meningkatkan
kemampuan untuk mengatasi lingkungan daratan yang keras dan lebih banyak
berubah-ubah (Lestari, 2016)
Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan,
meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. salah satu binatang amphibi
adalah katak. Makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga). Secara
berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi rongga mulut: terdapat gigi
berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa,
esophagus, berupa saluran pendek, ventrikulus (lambung), berbentuk kantung
yang bila terisi makanan menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi
2, yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus, intestinum
(usus) dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal, Usus halus meliputi:
duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya. Usus tebal
berakhir pada rektum dan menuju kloaka, dan kloaka: merupakan muara bersama
antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan urine. Kelenjar
pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan pankreas. Hati berwarna merah
kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati
berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang
berwarna kehijauan. Pankreas berwarna kekuningan, melekat diantara lambung
dan usus dua belas jari (duadenum). pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan
hormon yang bermuara pada duodenum (Salmah, ddk, 2011).
Sistem ekskresi pada vertebrata secara umum melibatkan organ paru-paru,
kulit, ginjal, dan hati.
1. Ginjal
Fungsi utama ginjal adalah mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang
mengandung nitrogen misalnya amonia. Amonia adalah hasil pemecahan
protein dan bermacam-macam garam, melalui proses deaminasi atau proses
pembusukan mikroba dalam usus. Selain itu, ginjal juga berfungsi
mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan, misalnya vitamin yang larut
dalam air; mempertahankan cairan ekstraselular dengan jalan mengeluarkan
air bila berlebihan; serta mempertahankan keseimbangan asam dan basa.
Sekresi dari ginjal berupa urin (Salmah, ddk, 2011).
2. Paru-Paru
Fungsi utama paru-paru adalah sebagai alat pernapasan. Akan tetapi, karena
mengekskresikan zat sisa metabolisme maka dibahas pula dalam sistem
ekskresi. Karbon dioksida dan air hasil metabolisme di jaringan diangkut oleh
darah lewat vena untuk dibawa ke jantung, dan dari jantung akan dipompakan
ke paru-paru untuk berdifusi di alveolus. Selanjutnya, H2O dan CO2 dapat
berdifusi atau dapat dieksresikan di alveolus paru-paru karena pada alveolus
bermuara banyak kapiler yang mempunyai selaput tipis. Karbon dioksida dari
jaringan sebagian besar (75%) diangkut oleh plasma darah dalam bentuk
senyawa HCO3, sedangkan sekitar 25% lagi diikat oleh Hb yang membentuk
karboksi hemoglobin (HbCO2) (Salmah, ddk, 2011).
3. Hati
Hati disebut juga sebagai alat ekskresi di samping berfungsi sebagai kelenjar
dalam sistem pencernaan. Hati menjadi bagian dari sistem ekskresi karena
menghasilkan empedu. Hati juga berfungsi merombak hemoglobin menjadi
bilirubin dan biliverdin, dan setelah mengalami oksidasi akan berubah jadi
urobilin yang memberi warna pada feses menjadi kekuningan. Demikian juga
kreatinin hasil pemecahan protein, pembuangannya diatur oleh hati kemudian
diangkut oleh darah ke ginjal. Jika saluran empedu tersumbat karena adanya
endapan kolesterol maka cairan empedu akan masuk dalam sistem peredaran
darah sehingga cairan darah menjadi lebih kuning. Penderitanya disebut
mengalami sakit kuning (Salmah, ddk, 2011).
4. Kulit
Kulit berfungsi sebagai organ ekskresi karma mengandung kelenjar
keringat(glandula sudorifera) yang mengeluarkan 5% sampai 10% dari
seluruh sisa metabolisme. Pusat pengatur suhu pada susunan saraf pusat akan
mengatur aktifitas kelenjar keringat dalam mengeluarkan keringat. Keringat
mengandung air, larutan garam, dan urea. Pengeluaran keringat yang
berlebihan bagi pekerja berat menimbulkan hilang garam-garam mineral
sehingga dapat menyebabkan kejang otot dan pingsan. Selain berfungsi
mengekskresikan keringat, kulit juga berfungsi sebagai pelindung terhadap
kerusakan fisik, penyinaran, serangan kuman, penguapan, sebagai organ
penerima rangsang (reseptor), serta pengatur suhu tubuh (Salmah, ddk, 2011).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat


Hari / Tanggal : Senin / 19 Desember 2016
Waktu : 14.10 s.d 15.50
Tempat : Laboratorium Biologi Lantai III Bagian Barat FMIPA
UNM
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Botol pembunuh
b. Baki bedah
c. Gunting
d. Pinset
e. Jarum
f. Skalpel
g. sedotan minuman
2. Bahan
a. Katak sawah (Rana cancarivora)
b. Kloroform/ eter (pembius)
c. Kapas
C. Langkah Kerja
1. Pengamatan luar
a. Mematikan katak
Mengambil segumpal kapas (sebesar ruas empu jari tangan), basahi
dengan eter/kloform, lalu memasukkannya ke dalam botol pembunuh;
segera pula memasukkan katak ke dalam botol tersebut dan
menutupnya dengan rapat. Membiarkan sampai katak mati.
b. Mengeluarkan katak yang telah mati dan meletakkanya di atas baki
bedah. Membiarkan kapas dalam botol dan tutup rapat (uapnya
berbahaya).
c. Mengamati bagian luar katak
1) Mata, kelopak dan selaput tidur
2) Lubang hidung luar
3) Tympanum (i), selaput pendengaran
4) Celah mulut
5) Tungkai depan
a) Lengan atas (branchium)
b) Lengan bawah (ante branchium)
c) Telapak (manus)
d) Jari-jari (digiti), dan menghitung berapa jumlahnya.
6) Tungkai belakang :
a) Paha (femur)
b) Betis (crus)
c) Telapak bersatu (pes)
d) Jari-jari berselaput renang
7) Kloaka. Menentukan letaknya.
8) Meraba permukaan kulit dan memperhatikan warnanya.
d. Menggambar dari arah punggung dan memberi nama bagian-bagian
tersebut di atas (tugas gambar 1).
2. Pembedahan
a. Meletakkan katak pada punggungnya di atas baki bedah. Memaku
keempat kakinya dengan jarum pada lilin, sehingga tidak mudah
goyang.
b. Menjepit membujur kulit bagian perut dekat paha dengan pinset,
mengangkat sedikit, kemudian menggunting melintang kulit di bawah
pinset, sehingga terbentuk celah pada kulit perut.
c. Memasukkan ujung gunting yang tumpul melalui celah kulit itu,
kemudian menggunting kulit ke arah kepala sampai gunting tertumbuk.
Menbalik ke celah tadi, dan menggunting ke arah pangkal kedua paha.
d. Menggunting kulit ke arah samping kiri dan kanan, sehingga kulit perut
bisa tersingkap. Memeriksa perlekatan kulit pada jaringan otot. Hanya
pada tempat tertentu kulit melekat pada otot sehingga terbentuk
semacam kantong (sacccus).
e. Memperhatikan bagian tengah otot perut. Tampak garis putih membujur
sepanjang otot perut (linea alba).
f. Menjepit pinset pada otot perut di samping linea alba, dan menggunting
melintang, sehingga terbentuk celah. Memasukkan ujung gunting yang
tumpul ke dalam celah otot perut dan mulai menggunting ke arah
kepala sampai bawah rahang. Melanjutkan pengguntingan sampai
pangkal paha.
g. Menyingkap jaringan otot perut ke samping kiri dan kanan sehingga
terbuka rongga perut dan tampak jeroan.
h. Menggambar katak yang telah dibedah (tugas gambar 2).
3. Pengamatan Sistem Pencernaan
a. Membuka celah mulut dengan skalpel dan pinset, sehingga rongga
mulut terbuka. Mengamati bentuk gigi, meraba dengan jari geligi pada
rahang atas dan gigi vormer pada langit-langit.
b. Menarik lidahnya keluar dengan pinset, dan mengamati bentuk dan
perlekatannya.
c. Melanjutkan pengamatan rongga perut yang berisi jeroan. Mengamati
bentuk dan warnanya :
1) Hati sebelah kanan, menghitung jumlah lobus, mencari kantung
empedu, dan mengamati warnanya.
2) Lambung di sebelah kiri, mengangkat sedikit sehingga tampak
duodenum dan pankreas.
3) Merunut terus usus halus sampai usus tebal. Memperhatikan
pertemuannya.
4) Rektum yang belok ke kloaka.
4. Pengamatan Sistem Peredaran Darah
a. Arah kepala dari hati, tampak jantung dalam selaput.
b. Menusuk selaput pembungkus jantung dengan jarum atau ujung skalpel
sampai pecah, mengamati bentuk :
1) Bilik (ventrikel)
2) Serambi (atrium) kiri dan kanan
3) Pembuluh nadi utama (trunkus arteriosus) yang keluar dari ventrikel
kemudian bercabang menjadi dua aorta (kiri dan kanan)
4) Menggambar bagian jantung dan memberi nama bagian tersebut di
atas (tugas gambar 3).
5. Pengamatan Sistem Pernapasan
a. Memperhatikan bagian sebelah kanan hati dan sebelah kiri lambung,
tersembul bagian paru-paru.
b. Meniup pangkal tenggorokan secara perlahan dengan menggunakan
sedotan minuman yang ujungnya dimasukkan dalam lubang pangkal
tenggorokan, maka akan mengembung paru-paru. Mengamati bentuk
dan warna paru-paru, pembuluh darah pada paru-paru.
c. Melepaskan jantung dengan gunting, sehingga tampak batang
tenggorok (trakea)
d. Membuat gambar bagian sistem pernapasan katak (tugas gambar 4).
6. Pengamatan Sistem Ekskresi dan Reproduksi (Urogenitalia)
a. Melepaskan organ-organ pencernaan, mulai pada lambung sampai pada
rektum, serta mesenterium (jaringan ikat) yang memegangnya.
b. Akan tampak sepasang ginjal bulat lonjong melekat pada bagian
belakang rongga perut. Selanjutnya mengamati :
1) Ginjal dengan kelenjar adrenal (garis keputihan)
2) Badan lemak (corpus adiposum) kekuningan berjumbai
3) Saluran ginjal (ureter) dari ginjal menuju ke kantong kemih.
c. Pada katak jantan, ureter ini disebut ductus urospermaticus. Testis
terletak di sebelah atas ginjal, bulat kecil berhubungan dengan ginjal
melalui vasa effernsia.
d. Pada katak betina, ada sepasang ovarium di bagian kiri dan kanan.
Mengangkat sedikit ovarium, akan tampak oviduk berupa saluran
berkelok-kelok putih, bermuara pada kloaka sedang ujungnya berupa
corong (ostium) ada didekat jantung.
e. Membuat gambar bagian sistem urogenitalia katak. Memberi nama
bagian-bagiannya (tugas gambar 5,kelamin jantan dan betina).
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
1. Bagian Morfologi

Gambar Pengamatan Gambar Pembanding Keterangan

1. Ventral 1. Mulut
2. Mata
3. Kepala
4. Punggung
5. Kaki Depan
6. Jari-jari
(Digiti)
7. Timpani
(pendengara
n)
8. Nostril
(lubang
hidung)

2. Dorsal 1. Perut
2. Selaput kaki
3. Selaput
4. Testis
Pengamatan Pembanding Keterangan
A. Rongga mulut A. Rongga mulut
1. Lubang hidung
2. Perlekatan
lidah
3. Lidah
4. Deretan gigi
5. Vomine

B. Organ sistem pencernaan B. Organ sistem


pencernaan
1. Mulut
2. Kerongkongan
3. Lambung
4. Hati
5. Usus
6. Kloaka
C. Organ Sistem Peredaran Darah C. Organ Sistem
Peredaran Darah
1. Serambi kiri
2. Bilik
3. Serambi kanan

D. Organ pernapasan D. Organpernapasa


n
1. Glotis
2. Lubang
hidung
3. Mulut
E. Rongga paru-paru 4. Paru-paru
E. Rongga paru-
paru
1. Trakea
2. Alveolus
3. Bronkus
F. Sistem Ekskresi dan 1. Vas deferens
Reproduksi 2. Testis
3. Kloaka
4. Ginjal

B. Pembahasan
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa sel merupakan bagian terkecil dari mahkluk hidup. Sedangkan jaringan
merupakan kumpulan sel yang berhubungan erat satu dengan yang lain dan
memiliki struktur fungsi yang sama.
Jaringan penyusun sel hewan terdiri atas , jaringan epitel, jaringan
penyokong, jarigan saraf, jaringan otot, dan jaringan darah. Sedangkan
jaringan yang penyusun tumbuhan terdiri atas jaringan muda (meristem),
jaringan dewasa yang terdiri dari jaringan pelindung (epidermis), jaringan
parenkim, jaringan pengangkut dan jaringan gabus.
B. Saran
Kepada praktikan selanjutnya, diharapkan agar menguasai materi dan
konsep praktikum sebelum memasuki ruangan laboratorium, memeriksa
keadaan mikroskop sebelum digunakan untuk memudahkan jalannya
praktikum, serta teliti dan cermat saat menggunakan mikroskop dan
mengamati preparat.
LAMPIRAN

1. Bagaimana bentuk sel otot polos, dimana letaknya berapa banyak inti dalam
setiap sel ?
2. Kumpulan serabut sel otot lurik disebut apa ?dan berapa banyak inti dalam
setiap serabut ?
3. Apa perbedaan mendasar antara sel otot polos, otot lurik, dan otot jantung ?
4. Apa yang disebut lamella, lacuna, kanalikuli?
5. Apa fungsi saluran harves ?
Jawaban
1. Bentuk sel otot polos yaitu seperti gelendong dan dapat ditemukan di Dinding
saluran pencernaan, pernafasan, pembuluh darah dan limfa.
2. Kumpulan serabut sel otot lurik disebut otot atau daging, dan dalam setiap
serabut ada banyak inti.
3. Bentuk, serabut, dan intinya.
4. Lamella adalah lapisan tipis yang menyimpan substansi mineral
Lacuna adalah rongga kecil yang tersusun di dalam lingkaran-lingkaran
konsentris mengelilingi sebuah kanal pusat.
Kanalikuli adalah sesuatu yang menghubungkan lakuna satu dengan yang lain.
5. Saluran yang mengatur kehidupan tulang.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun. 2016. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Makassar : Universitas


Negeri Makassar.
Tim Penyusun. 2011. Bahan Ajar Biologi Umum . Padang : Universitas Andalas
Tri Harjana, MP. 2011. Buku Ajar Histologi. Yogyakarta : Universitas Negeri
Yogyakarta
Mahardika, Maria Agustin. 2009. Jaringan Pada Tumbuhan. Yogyakarta :
Universitas Sanata Dharma

Anda mungkin juga menyukai