Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tekanan darah dan denyut nadi merupakan hal yang sangat penting dalam bidang
kesehatan pada umumnya dan khususnya di bidang Kedokteran, karena tekanan darah
maupun denyut nadi merupakan faktor yang dapat dipakai sebagai indikator untuk menilai
sistem kardiovaskular seseorang. Tekanan darah adalah tenaga yang di gunakan oleh darah
terhadap dinding pembuluh darah (arteri). Tekanan ini harus seimbang, yaitu cukup untuk
menghasilkan daya dorong terhadap darah dan tidak boleh terlalu berlebihan (tinggi) yang
dapat menimbulkan beban kerja tambahan bagi jantung.

Tekanan darah terdiri dari sistolik dan diastolik. Tekanan sistolik menunjukkan tekanan
saat jantung berkontraksi dan tekanan diastolik menunjukkan tekanan saat jantung relaksasi.
Peningkatan atau penurunan tekanan darah akan mempengaruhi homeostasis di dalam tubuh.
Secara umum, faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah dalam tubuh kita adalah curah
jantung dan tahanan perifer, hormone, umur, jenis kelamin, keturunan, ras, kebiasaan buruk
(merokok, konsumsi alkohol dan garam berlebihan, faktor lingkungan maupun sosial.3,4
Berdasarkan penelitian, hipertensi terjadi pada satu dari empat orang dewasa muda diantara
umur 18-22 tahun dan satu dari dua orang diatas 50 tahun.

Tekanan darah diukur dalam milimeter air raksa (mmHg), dan dicatat sebagai dua nilai
yang berbeda yaitu tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Tekanan darah sistolik
terjadi ketika ventrikel berkontraksi dan mengeluarkan darah ke arteri sedangkan tekanan
darah diastolik terjadi ketika ventrikel berelaksasi dan terisi dengan darah dari atrium.
Tekanan darah rata-rata orang dewasa muda yang sehat (sekitar 20 tahun) adalah 120/80
mmHg. Nilai pertama (120) merupakan sistolik dan nilai kedua (80) merupakan tekanan
darah diastolik. Untuk mengukur tekanan darah, dapat menggunakan tensimeter
(sphygmomanometer) yang ditempatkan di atas arteri brakhialis pada lengan. Tensimeter
(sphygmomanometer) terbagi tiga jenis yaitu tensimeter air raksa (mercury), tensimeter pegas
(aneroid) dan tensimeter digital (automatic). Tensimeter air raksa adalah tensimeter yang
pertama kali digunakan. Tensimeter jenis ini menggunakan air raksa dan memerlukan
stetoskop untuk mendengar munculnya bunyi saluran tekanan sistolik dan diastolik.

1
Tensimeter ini dulunya merupakan “gold standard” dalam pengukuran tekanan darah.
Namun, karena masalah lingkungan tentang pembuangan limbah medis yang tercemar air
raksa dan risiko berbahaya akibat tumpahan atau pecahan air raksanya, tensimeter air raksa
dihapus dalam peraturan kesehatan. Pada tahun I998, badan Perlindungan Lingkungan dan
Rumah Sakit Amerika setuju untuk menghilangkan limbah air raksa yang terkandung dalam
industri pelayanan kesehatan pada tahun 2005.

Oleh karena itu, banyak lembaga kesehatan yang beralih ke tensimeter pegas. Tensimeter
pegas atau aneroid adalah tensimeter yang menggunakan putaran berangka atau jarum,
tensimeter ini lebih aman karena tidak menggunakan air raksa. Sama halnya dengan air raksa,
tensimeter ini juga memerlukan stetoskop dalam penggunaannya. Dan yang terbaru adalah
tensimeter digital (automatic), tensimeter ini sangat mudah dan praktis dalam penggunaannya
dan tidak memerlukan stetoskop. Dengan tensimeter ini, pemeriksa cukup menyalakan alat
tersebut kemudian memompa manset untuk mengetahui tekanan darahnya. Tekanan darah
akan terukur dengan sendirinyaoleh alat dan ditampilkan dalam bentuk angka pada layar
LCD. Kesesuaian tensimeter (sphygmomanometer) dalam pengukuran tekanan darah
sangatlah penting. Oleh karena keseuaian tekanan darah antara tensimeter pegas dan
tensimeter digital belum pernah diteliti, peneliti ingin mengetahui kesesuaian antara tipe
tensimeter pegas dan tensimeter digital terhadap pemeriksaan tekanan darah

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang, maka permasalahan
yangdirumuskan dalam penelitian ini:
Bagaimanakah kesesuaian tipe tensimeter digital dan tensimeter pegas terhadap
pemeriksaan tekanan darah?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum
Menilai adanya kesesuaian tipetensimeter digital dan tensimeter pegas terhadap
pengukuran tekanan darah.
2. Tujuan khusus

2
a. Mengetahui kesesuaian tipe tensimeter digital dan tensimeter pegas dalam
mengukur tekanan sistolik.
b. Mengetahui kesesuaian tipe tensimeter digital dan tensimeter pegas dalam
mengukur tekanan diastolik.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat untuk ilmu pengetahuan


Dalam bidang ilmu pengetahuan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
sumbangan ilmu pengetahuan tentang kesesuaian tipe tensimeter digital dan
tensimeter pegas.
2. Manfaat untuk masyarakat
Apabila hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan kesesuaian tipe
tensimeter tensimeter digital dan tensimeter pegas, sehingga masyarakat dapat
mengetahui tensimeter mana yang lebih sama ketersesuain pengukurannya.
3. Manfaat untuk penelitian
Dalam bidang penelitian, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan
referensi untuk penelitian berikutnya seperti pada pasien hipertensi, sindrom
metabolik,dan lainnya.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penelitian Terdahulu

Pengukuran tekanan darah secara konvensional menggunakan stetoskop dan manometer


air raksa memanfaatkan metode korotkoff. Kedua tekanan sistole dan diastole dapat diukur
dengan metode ini, dengan cara mendengar (auskultasi) bunyi yang timbul pada arteri
brachialis yang disebut bunyi korotkoff. Bunyi ini terjadi akibat timbulnya aliran turbulen
dalam arteri yang disebabkan oleh penekanan manset pada arteri tersebut. Keterbatasan
metode ini adalah pemakai haruslah mempunyai pendengaran dan penglihatan yang baik,
juga seringnya melakukan pembulatan pada hasil pengamatan. Sedangkan metode lain yaitu

]metode oscillometric memanfaatkan pulsa-pulsa yang timbul selama pengukuran. Penentuan


nilai tekanan sistolik dan diastolik sepenuhnya dihasilkan melalui proses perhitungan.

Sebelumnya telah dilakukan penelitian oleh mahasiswa Politeknik Muhammadiyah


Yogyakarta, yaitu atas nama Syamsul Arifin (2008) dengan judul “Sphygmomanometer
Digital”. Hanya saja pada penelitian tersebut masih terdapat beberapa kekurangan,
diantaranya hasil pengukuran yang masih berubah ubah dikarenakan perubahan resistansi
yang terjadi setelah terjadinya perubahan tekanan. Alat yang dibuat masih menggunakan jala
jala PLN sehingga masih mengalami keterbatasan dalam penggunaannya.

Pada tahun 2009 telah dilakukan penelitian oleh Winarno dan Rio W dari Fakultas
Teknik Elektro Universitas Diponegoro. Pada penelitian ini, tensimeter yang dibuat masih
sebagaimana tensimeter pada umumnya. Belum adanya indikator lain seperti misalnya
indikator tekanan darah yang akan dirancang oleh penulis.

B. Tekanan Darah

Tekanan darah adalah tekanan yang dirasakan oleh dinding arteri ketika darah dipompa
oleh jantung ke seluruh tubuh. Pada pengukuran tekanan darah ada dua nilai penting yang
digunakan yaitu sistole dan diastole. Sistole adalah nilai tekanan darah ketika otot jantung
mendorong darah dari jantung pada dinding arteri , sedangkan diastole adalah nilai tekanan

4
darah saat mengendurnya otot ventrikel pada jantung ketika beristirahat [3]. Pada manusia,
darah dipompa melalui dua sistem sirkulasi terpisah dalam jantung yaitu sirkulasi pulmonal
dan sirkulasi sistemik. Ventrikel kanan jantung memompa darah yang kurang O2 ke paru-
paru melalui sirkulasi pulmonal di mana CO2 dilepaskan dan O2 masuk ke darah. Darah
yang mengandung O2 kembali ke sisi kiri jantung dan dipompa keluar dari ventrikel kiri
menuju aorta melalui sirkulasi sistemik di mana O2 akan dipasok ke seluruh tubuh. Darah
mengandung O2 akan melewati arteri menuju jaringan tubuh, sementara darah kurang O2
akan melewati vena dari jaringan tubuh menuju ke jantung.

Terdapat dua macam kelainan tekanan darah darah, antara lain yang dikenal sebagai
hipertensi atau tekanan darah tinggi dan hipotensi atau tekanan darah rendah. Hipertensi telah
menjadi penyakit yang menjadi perhatian di banyak Negara di dunia, karena hipertensi
seringkali menjadi penyakit tidak menular nomor satu di banyak Negara.

Resiko hipertensi di Indonesia termasuk tinggi, perubahan gaya hidup menyebabkan


peningkatan prevalensi hipertensi, pola diet dan kebiasaan berolahraga dapat rnenstabilkan
tekanan darah. Karena tidak menghindari dan tidak mengetahui faktor risiko hipertensi,
sehingga mereka cenderung untuk menjadi hipertensi berat, sebanyak 50% di antara orang
dewasa yang menderita hipertensi tidak menyadari sebagai penderita hipertensi. Hipertensi
adalah penyakit yang sudah menjadi global burden disamping banyak penyakit lainnya yang
dapat menyebabkan kematian. Hal ini didasari pernyataan Ketua Umum Perhimpunan
Hipertensi Indonesia (PERHI) yaitu Dr. Arieska Ann Soenarto bahwa pada tahun 2000,
penyakit tekanan darah tinggi menyumbang 12,8% dari seluruh kematian.

C. Tensimeter ( Sphygmomanometer )

Tensimeter adalah alat pada dunia medis yang digunakan untuk memeriksa tekanan
darah pada manusia. Umumnya tensimeter dibedakan menjadi dua, yaitu tensimeter analog
dan tensimeter digital. Tensimeter analog bekerja secara manual yang artinya untuk dapat
mengetahui tekanan darah secara tepat bergantung pada keahlian pemakai. Tensimeter analog
bekerja menggunakan metode korotkof dimana untuk menentukan sistole dan diastole pasien
melalui bunyi detak jantung (korotkof sound) dengan bantuan alat stetoskop.

5
Alat ukur tekanan darah tersebut pertama kali diperkenalkan oleh seorang dokter bedah
asal Rusia bernama dr.Nikolai Korotkov. Saat itu jenis tensimeter yang digunakan
menggunakan cairan raksa untuk menentukan standar emas di dalam proses pengukuran tensi
darah. Penggunaan logam berat berbahaya tersebut sangat membahayakan lingkungan.
Tensimeter atau lebih dikenal dengan nama sphygmomanometer terdiri atas bagian- bagian
berupa pompa udara, penyumbat aliran udara yang bisa diputar, kantong karet yang
terbungkus dengan kain serta pembaca tekanan.

Tensimeter digital merupakan jenis tensimeter modern yang digunakan untuk


menampilkan tekanan darah manusia secara digital. Tensimeter digital bekerja berdasarkan
metode oscillometry dimana untuk menentukan sistole diastole pasien menggunakan sensor
tekanan sebagai tranduser yang akan mendeteksi tekanan darah dan perubahan sinyal osilasi
akibat detak jantung.

Tensimeter digital dipilih kerena dinilai cukup praktis dalam penggunaannya. Manset cukup
dipasang pada lengan kiri pasien dengan jarak kira-kira 2 cm diatas siku. Operator hanya
perlu menekan tombol start yang tertera dan tensimeter akan segera bekerja. Sebelumnya
posisi pasien lebih baik dalam keadaan duduk dan tangan dalam keadaan bertumpu.

D. Microcontroller ATMega 8

ATMega8 memiliki perfoma yang tinggi serta pemakaian energi yang hemat. Dengan
kecepatan eksekusi dalam satu siklus clock yang mencapai 16 MHz, sehingga perancang
sistem dapat mengoptimalkan konsumsi daya. Microcontroller ATMega8 juga mempunyai
memori untuk menyimpan program yaitu Programmed Read Only Memory (PROM) dan
dapat dihapus tulis hingga 10.000 kali.

ATMega8 memiliki 28 pin, yang masing masing pinnya memiliki fungsi yang berbeda beda
baik sebagai port maupun fungsi yang lainnya.

Masing masing kaki dari microcontroller ATMega8 ini memiliki fungsi yang berbeda.
Fungsi dari masing masing kaki ATMega8 adalah sebagai berikut:

6
a. VCC
Merupakan supply tegangan digital.
b. GND
Merupakan ground untuk semua komponen yang membutuhkan grounding.
c. Port B (PB0...PB7)
Jumlah Port B adalah 8 buah pin, mulai dari pin B.0 sampai dengan 7. Tiap pin dapat
digunakan sebagai input maupun output. Sebagai input, pin-pin 7 yang terdapat pada
port B yang secara eksternal diturunkan, maka akan mengeluarkan arus jika pull-up
resistor diaktifkan. Khusus PB6 dapat digunakan sebagai input Kristal.
d. Port C (PC5…PC0)
Port C merupakan sebuah 7-bit bidirectional I/O port yang di dalam masing masing
pin terdapat pull-up resistor. Sebagai keluaran/output port C memiliki karakteristik
yang sama dalam hal menyerap arus (sink) ataupun mengeluarkan arus (source).
e. RESET/PC6
Jika RSTDISBL Fuse diprogram, maka PC6 akan berfungsi sebagai pin I/O. Pin ini
memiliki karakteristik yang berbeda dengan pin pin yang terdapat pada port C
lainnya. Namun jika RSTDISBL Fuse tidak diprogram, maka pin ini akan berfungsi
sebagai input reset. Dan jika level tegangan yang masuk ke pin ini rendah dan pulsa
yang ada lebih pendek dari pulsa 8 minimum, maka akan menghasilkan suatu kondisi
reset meskipun clock-nya tidak bekerja.
f. Port D
Port D merupakan 8-bit bi-directional I/O dengan internal pull-up resistor. Fungsi dari
port ini sama dengan port-port yang lain. Hanya saja pada port ini tidak terdapat
kegunaan-kegunaan yang lain. Pada port ini hanya berfungsi sebagai masukan dan
keluaran saja atau biasa disebut dengan I/O.
g. Avcc
Pin ini berfungsi sebagai supply tegangan untuk ADC. Untuk pin ini harus
dihubungkan secara terpisah dengan VCC karena pin ini digunakan untuk analog saja.
Bahkan jika ADC pada AVR tidak digunakan tetap saja disarankan untuk
menghubungkannya secara terpisah dengan VCC. Jika ADC digunakan, maka AVcc
harus dihubungkan ke VCC melalui low pass filter.
h. AREF
Merupakan pin referensi jika menggunakan ADC

7
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelititan ini yaitu jenis penelitian
lapangan (field research) dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode ini
sebagai metode ilmiah / scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu
konkrit / empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis.1 Metode ini juga disebut metode
discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek
baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan
analisis menggunakan statistik.

B. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan
yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.2 Dalam penelitian sosial dan psikologi, satu variabel tidak mungkin
hanya berkaitan dengan satu variabel lain saja, melainkan selalu saling memengaruhi dengan
beberapa variabel lainnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan identifikasi terlebih dahulu
terhadap variabel penelitiannya. Identifikasi variabel merupakan langkah penetapan variabel-
variabel utama dalam sebuah penelitian dan penentuan fungsinya masing-masing.

Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel Independen (X) adalah variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).4 Dalam penelitian ini variabel
independennya adalah puasa Senin Kamis.

b. Variabel Dependen (Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel independen.5 Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah tekanan
darah.

8
2. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional variabel penelitian adalah definisi menurut peneliti tentang variabel yang
dimaksud dalam penelitian ini. Namun demikian, terdapat kemungkinan yang sama antara
definisi operasional varibel dalam penelitian ini dengan definisi pada umumnya (konseptual)
yang terdapat dalam beberapa literatur tentang variabel-variabel yang ada. Definisi
operasional juga bisa dipahami sebagai definisi yang dibuat oleh peneliti sesuai dengan
tujuan dalam penelitian agar lebih mudah menentukan alat ukur yang digunakan dalam
penelitian. Variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih mudah dicari
hubungannya antara satu variabel dengan lainnya dan pengukurannya. Selanjutnya Jonathan
juga menyebutkan bahwa operasionalisasi variabel bermanfaat untuk :

1) mengidentifikasi kriteria yang dapat diobservasi yang sedang didefinisikan

2) menunjukkan bahwa suatu konsep atau objek mungkin mempunyai lebih dari satu definisi

operasional

3) mengetahui bahwa definisi operasional bersifat unik dalam situasi dimana definisi tersebut
harus digunakan.

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Tekanan Darah

Tekanan darah adalah berbedanya batasan akhir yang disalurkan darah ke dinding pembuluh
darah (arteri). Ada dua jenis tekanan darah. Pertama, tekanan darah sistole (tekanan pada
masa reaksi jantung), yaitu 100-150 mmHg. Kedua, tekanan darah diastole (tekanan pada
masa relaksasi jantung), yaitu 60-90 mmHg. Pengukuran variabel tekanan darah ini diungkap
melalui alat ukur tekanan darah yaitu sphygmomanometer tipe elektronik, atau lebih dikenal
dengan sebutan tensimeter elektronik.

b. Puasa Senin Kamis

Puasa Senin Kamis merupakan salah satu puasa yang dilaksanakan di luar bulan Ramadhan
(dilaksanakan pada hari Senin dan Kamis). Hukum mengerjakannya adalah sunnah dan
sebagai puasa tambahan yang dianjurkan. Pengukuran variabel puasa Senin Kamis ini
diungkap melalui wawancara (interview) berstruktur.

9
C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Jika dilihat dari penentuan sumber data, populasi dibedakan menjadi dua
yaitu populasi terbatas dan populasi tak terhingga. Terbatas, yaitu populasi yang memiliki
sumber data yang jelas batasbatasnya secara kuantitatif. Populasi tak terhingga, yaitu
populasi yang tidak dapat ditentukan batas-batasnya secara kuantitatif. Oleh karenanya, luas
populasi bersifat tak terhingga dan hanya dapat dijelaskan secara kualitatif.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakterisrik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang
digunakan dalam sebuah penelitian harus representatif (mewakili) dari populasi karena
kesimpulan yang akan dirumuskan pada sampel juga berlaku untuk populasi. Sampel dalam
penelitian ini adalah sebagian santri yang diambil dari keseluruhan santri putra maupun pitri
Pesantren Mahasiswa Qolbun Salim Walisongo Semarang. Secara garis besar desain sampel
terbagi menjadi dua, yaitu sampel probabilitas (probability sampling) dan sampel
nonprobabilitas (nonprobability sampling). Penelitian ini menggunakan desain sampel
nonprobabilitas dengan metode sampling jenuh karena jumlah sampel dalam populasi yakni
110 responden. Dimana dalam penelitian sampel akan terbagi lagi dalam dua kelompok.
Dengan demikian, sampel dalam masing-masing kelompok kurang dari 100 responden.
Metode sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Umumnya teknik sampel ini sering dilakukan pada penelitian
yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel
jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampe,l.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh
data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode menggunakan alat ukur tekanan darah berupa
sphygmomanometer (lebih dikenal dengan istilah tensimeter) dan wawancara berstruktur.
Sebagai alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, sphygmomanometer yang digunakan

10
tentunya telah memenuhi standar (terstandarisasi). Wawancara adalah teknik pengumpulan
data dengan mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada responden, dan
jawabanjawaban responden dicatat atau direkam. Menurut M. Iqbal Hasan teknik wawancara
dibedakan atas dua, yaitu wawancara berstruktur dan wawancara tidak berstruktur. Penelitian
ini menggunakan teknik wawancara berstruktur Sesuai dengan metode pengumpulan data
dalam penelitian ini yaitu melakukan wawancara berstruktur untuk mengetahui kebiasaan
berpuasa Senin Kamis (variabel X) dan melakukan pengukuran tekanan darah (variabel Y)
dengan menggunakan Sphygmomanometer elektronik, maka diperoleh hasil sebagai berikut.

E. Metode Analisis Data

Metode analisa data merupakan langkah yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah
dan uji hipotesis dalam penelitian. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kesimpulan dari
hasil penelitian. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk memberikan gambaran
bentuk pengaruh dari variabel X (puasa Senin Kamis) terhadap variabel Y (tekanan darah)
dan sebagai peramalan (prediktif) ada tidaknya pengaruh antara variabel X terhadap Y, maka
teknik analisa data yang digunakan adalah Mann-Whitney U-Test. Analisis data dilakukan
menggunakan program komputer SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 16.0
for Windows.

11
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil perancangan dan pengamatan pengukur tekanan darah (tensimeter) digital berbasis
mikro ATMega8535 ini dapat disimpulkan :

1. Sensor tekanan bekerja dengan baik saat mendeteksi adanya tekanan darah,walaupun
mengalami pergeseran tegangan keluaran, tetapi pergeseran tegangan keluaran sensor
tersebut masih bersifat linier.

2. Dalam menentukan lonjakan tekanan sistolik dan diastolik menggunakan rangkaian signal
oscillation, penulis belum berhasil mendapatkan titik darilonjakan tekanan sistolik dan
diastolik dikarenakan rangkaian osilasi sinyal belum bekerja dengan baik.

3. Proses penampilan nilai tekanan darah pada rangkaian penampil LCD (Liquid Crystal
Display) sudah berjalan dengan baik, hal ini didukung oleh didapatkannya nilai tekanan yang
sesuai dengan alat ukur yang dibandingkan dengan tampilan tekanan pada LCD.

B. Saran

Dengan ketidak sempurnaan di dalam pembuatan alat ini, maka untuk pengembangan lebih
lanjut diperlukan beberapa saran agar alat berjalan lebih baik, meliputi :
1. Apabila terjadi tekanan akibat dari kerja jantung, maka tekanan tersebut digunakan sebagai
sinyal-sinyal untuk menentukan nilai sistolik dan diastolik.
2. Pendeteksian tekanan sistolik ataupun diastolik dapat dilakukan tanpa menggunakan
rangkaian signal oscillation, cukup menggunakan rangkaian penguat (instrumentation
amplifier). Karena pada rangkaian penguat sudah terdeteksi adanya lonjakan tekanan sistolik
maupun diastolik.
3. Agar mendapatkan nilai sistolik maupun diastolik sebaiknya penguatan lebih besar dari
380 kali, misalnya 1000 kali. Dikarenakan semakin besar penguatan, maka akan lebih mudah
terdeteksi adanya perubahan yang terjadi pada rangkaian sensor tekanan udara.

12
13

Anda mungkin juga menyukai