BUDAYA ANTI
KORUPSI
(PBAK)
Pokok Bahasan
Istilah yang perlu dipahami terkait dengan jenis-jenis korupsi yaitu adanya pemahaman
tentang pengertian Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
Tindak pidana korupsi pemerasan yaitu usaha pemaksaan dengan kekerasan atau
ancaman kekerasan, sehingga orang itu menyerahkan sesuatu atau mengadakan utang atau
menghapus piutang. Adapun pada delik penipuan, korban tergerak untuk menyerahkan
sesuatu dan seterusnya, rayuan memakai nama palsu, martabat palsu, tipu muslihat,
rangkaian kata-kata bohong.
Sistem perundangan yang terkait dengan korupsi di antaranya dalam bentuk Ketetapan
MPR, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, dan Keputusan Presiden.
Ketetapan MPR yang terkait dengan korupsi adalah TAP MPR Nomor
XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme.
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang
Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
Pasal 22
Apabila seseorang dengan sengaja tidak memberi keterangan atau memberi
keterangan yang tidak benar, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun
dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan atau denda paling sedikit Rp150.000.000,00
(seratus lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp600.000.000,00 (enam ratus juta
rupiah).
Pasal 23
Hukuman pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 6 (enam)
tahun dan atau denda paling sedikit Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling
banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) bagi yang melakukan korupsi.
4. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan
Korupsi
Komisi Pemberantasan Korupsi adalah lembaga negara yang dalam melak- sanakan
tugas dan wewenangnya bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun.
Undang-undang tersebut memuat tugas, fungsi, dan kewenangan KPK dalam
pemberantasan korupsi.
2003) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 32, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4620);
6. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi
Instruksi Presiden ini ditujukan kepada seluruh Pejabat Pemerintah yang termasuk
dalam kategori penyelenggara sesuai Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi dan nepotisme untuk segera
melaporkan kepada komisi pemberantasan korupsi. Salah satu instruksi presiden ini
ditujukan kepada Menteri Pendidikan Nasional untuk menyelenggarakan pendidikan yang
berisikan substansi penanaman semangat dan perilaku antikorupsi pada setiap jenjang
pendidikan formal dan nonformal.
Selesai
dengan ikut serta dalam penyusunan dan pelaksanaannya.
b. Evolusi
Kontrol kebijakan berupa evolusi yaitu mengontrol dengan menawarkan alternatif
kebijakan baru yang dianggap lebih layak.
c. Reformasi
Kontrol kebijakan berupa reformasi yaitu mengontrol dengan mengganti kebijakan
yang dianggap tidak sesuai. Substansi dari tiga model tersebut adalah keterlibatan
masyarakat dalam mengontrol kebijakan negara.