DOSEN : NS.Hariati,M.Kep
JUDUL : TANDA-TANDA VITAL
DI SUSUN OLEH
FAKULTAS KEPERAWATAN
Puji syukur alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa atas segala
rahmat dan kebaikannya, sehingga dengan segala keterbatasan waktu, tenaga, pikiran
yang penulis miliki, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini dibuat sebagai tugas dalam mata kuliah pemenuhan kebutuhan dasar
manusia. Sebagai manusia biasa, penulis sadar bahwa makalah ini sangat jauh dari
kesempurnaan karena suatu pemikiran yang sangat terbatas. Penulis mengharapkan bahwa
ini dapat bermanfaat dan diterima oleh semua pihak.
Segala kebenaran datangnya dari tuhan yang maha esa dan kesalahan datangnya dari
hambanya, oleh karena itu, penulis mengharpkan saran dan kritik yang dapat membangun
serta bimbingannya untuk perbaikan pada penyusunan makalah berikutnya.
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i
2.1.1.Tekanan Darah...........................................................................................................2
PENDAHULUAN
A. Tekanan Darah
Tekanan darah arteri adalah tekanan atau gaya lateral yang bekerja
pada dinding pembuluh darah, tekanan ini berubah sepanjang siklus
jantung. Atau ada juga pendapat lain yang mengatakan bahwa
tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh jantung pada saat
memompa dan menggerakkan darah ke seluruh bagian tubuh.
Tekanan tertinggi terjadi saat ejeksi jantung dan disebut tekanan
sistolik. Sedangkan titik terendahnya disebut diastolic. Faktor-faktor
yang mempengaruhi tekanan darah adalah curah jantung, tahanan
pembuluh darah tepi, volume darah total, viskositas darah, dan
kelenturan dinding arteri. Curah jantung merupakan tahanan
pembuluh darah yang memiliki pengaruh paling besar terhadap
tekanan darah.
Tekanan darah pada orang dewasa bervariasi bergantung dari :
Usia
Jenis kelamin
Ras
Malam hari
Aktivitas
Emosi
Stress
Faktor-faktor yang memperngaruhi Tekanan Darah :
- CO(Cardiac Output) : Meningkatnya aktivitas sehingga
meningkatkan dalam proses metabolisme tekanan darah naik CO
menurun : Penyakit gagal jantung atau Shock,tekanan darah
menurun
- Vaskuler Resisteance : Vasokontriksi : meningkatkan
Resistence,tekanan darah naik Vasodelatasi : Menurunkan
Resisteance,tekanan darah turun
- Volume : Pendarahan :menurunkan volumedarah,tekanan darah
turun Resistensi Sodium, airoverloading : meningkatkan volume
darah dan tekanan darah naik
- Viskosity : Peningkatan Hematokrit pada polisitemia :
menyebabkan kekentalan darah, tekanan darah menjadi baik.
- Elastisitas dinding pembuluh darah : Pembuluh darah menjadi
kaku, ateroklerosis,sehingga resistensi meningkat maka tekanan
darah naik.
B. Suhu Tubuh
Suhu merupakan Proses produksi panas dalah tubuh yang dipengaruhi
oleh pusat pengatur suhu di otak atau thermoregulasi, yaitu
hypothalamus. Produksi panas dihasilkan karena adanya
metabolisme,aktivitas, thermogenesis kimia, kehilangan panas tubuh
Kehilangan panas dapat terjadi karena :konduksi, evaporasi, konveksi,
dan radiasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tubuh adalah
usia,jenis kelamin, aktivitas, emosi, iklim dan makanan. Beberapa cara
pengukuran suhu bergantung pada tempat pengukurannya yaitu :
- Suhu oral : Untuk suhu oral pilihlah thermometer elektronik atau
kaca. Saat menggunakan thermometer kaca, kosok thermometer
hingga turun ke 35ºC atau lebih rendah, masukkan di bawah lidah,
minta pasien menutup bibir, dan tunggu 3-5 menit. Lalu baca
thermometer, masukkan kembali selama semenit, dan baca
kembali. Jika suhu masih meningkat ulangi prosedur ini hingga
pembacaan stabil. Perhatikan cairan panas atau dingin dan bahkan
merokok, dapat mengubah pembacaan suhu. Pada situasi ini,
sebaiknya pengukuran ditunda selama 10-15 menit. Jika
menggunakan thermometer elektronik, letakkan dengan hatihati
tutup sekali pakai di atas probe dan masukkan thermometer
dibawah lidah. Minta pasien untuk menutup kedua bibir, dan
kemudiaan amati dengan cermat bacaan digitalnya. Pencatatan
suhu akurat hanya dibutuhkan sekitar 10 detik.
- Suhu rectum : Untuk suhu rectum, minta pasien untuk berbaring di
satu sisi, dengan sendi panggul ditekuk. Pilih thermometer rectum
dengan ujung yang tumpul, beri pelumas, dan masukkan sekitar 3-
4 cm (1,5 inci) ke dalam kanalis anus,dengan arah menunjuk ke
umbilicus. Keluarkan setelah 3 menit lalu baca hasilnya.
- Suhu membrane Timpani : Mengukur suhu dengan membrane
timpani semakin sering dilakukan serta cepat,aman, dan dapat
diandalkan jika dilakukan dengan benar. Pastikan kanalis auditori
eksterna bebas dari serumen,yang dapat menurunkan pembacaan
suhu. Letakkan probe di kanalis sehimgga sinar inframerah
mengarah ke membrane timpani (jika tidak maka pengukuran
tidak valid). Tunggu 2 sampai 3 detik hingga suhu digital terbaca.
Metode ini mengukur suhu tubuh inti, yang lebih tinggi daripada
suhu oral normal sekitar 0,8ºC. pengukuran timbani lebih
bervariasi daripada pengukuran oral atau rectum, termasuk
perbandingan telinga kiri dan kanan pada orang yang sama.
- Suhu aksila Metode yang paling sering di lakukan . Dilakukan 5-10
menit dengan menggunakan termometer raksa. Suhu aksila lebih
rendah 0.6° C (1°F) dari pada oral (normal 36,5ºC) Hasil
pengukuran suhu tubuh bervariasi yaitu: o Suhu oral ; rentang
35,8-37,3ºC tetap rata 37ºC o Rectal : peningkatan suhunya 0,4-0,5
ºC o Aksila lebih rendah dari suhu oral sekitar 1 derajat Celsius
suhu normal perbedaanya sekitar 0.8 ºC 37,4 ºC
C. Pengukuran Nadi
Nadi adalah manifestasi ketika jantung memompa darah dan
diedarkan keseluruh tubuh. Atau Denyut nadi merupakan sensasi
yang dipersepsikan seperti gelombang darah yang dipompa ke dalam
arteri karena kontraksi ventrikel kiri. Frekuensi : dalam kondisi tenang
baik fisik maupun mental orang dewasa, normal nadi berkisar 50-90
bmp, rata-rata 60-100 bmp. Denyut nadi normal bervariasi tergantung
dari : Usia,jenis kelamin, bayi dan anak anak, masa pubertas, dewasa
dan usia tua. Pada dewasa kalau kurang dari 50 bmp disebut
bradicardia. Kekuatan nadi berdasarkan skala 0-3 : 0= tidak ada
denyut
1= lemah
2=normal
3=kuat
Tipe pernafasan :
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat berguna dan dapat menambah ilmu atau
pemahaman dalam proses belajar pengukuran tanda vital dan pemeriksaan
head to toe . dan penulis menyarankan untuk lebih banyak lagi mendaptak
referensi tentang maeti ini agar lebih paham lagi dan ilmunya menjadi
sempurna dalam praktik kerja lapangan nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
Bickley, lynn. 2015. Buku Ajar Pemeriksaan Fisik edisi 11. Jakarta: EGC
Verayanti,N. 2016. Pelaksanaan Pemeriksaan Fisik oleh perawat Rumah sakit Advent
Bandar Lampung. Jurnal Skolastik Keperawatan. Vol.2.No.1.