Oleh :
Kelompok 2
Wardalifa R011181305
Inggrid Maria Adeltje D. Rahangiar R011181001
Anti Zulfadillah R011181003
Nita Hardianty R011181331
Annisa Adelia Putri R011181027
Siti Yusnul R011181325
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat berupa kesempatan dan kesehatan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Konsep Tanda – Tanda Vital”.
Dalam penyusunan makalah kami tentu dihadapkan dalam berbagai kendala
atau masalah, baik itu masalah kecil hingga masalah yang dinilai cukup rumit. Mulai
dari pemerolehan data, hingga proses pengolahan dan penyajian data di dalam
penulisan makalah ini. Rasa terima kasih kami ucapkan kepada pihak yang telah
memberikan banyak masukan serta saran yang sangat bermanfaat dalam proses
penyelesaian makalah ini.
Kami juga menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, kami mengharapkan agar kiranya pembaca dapat
memberikan masukan atau saran yang membangun, demi kesempurnaan dalam
penyusunan makalah kami di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi kita semua dan menjadi
suatu pengalaman dan sekaligus pembelajaran yang sangat berharga bagi kami dalam
menciptakan sebuah makalah yang lebih baik di waktu yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
2. RUMUSAN MASALAH
2. Apa saja yang termasuk dalam pengukuran tanda-tanda vital? Serta cara
pengukurannya.
3. TUJUAN
cara pengukurannya
4. MANFAAT
MATERI
b) Suhu
Pemeriksaan suhu
2) Pelaksanaan
Mencuci tangan
Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
Mengatur posisi nyaman pasien, bisa baring atau duduk
Termometer diperiksa, apakah air raksa sudah turun. Jika
belum ayunkan dengan hati hati sampai air raksa mencapai
titik terendah ( dibawah 35°)
Anjurkan pasien membuka mulut, letakkan reservoin
termometer dibawah lidah dan tutup mulut pasien.
Tunggu 10 menit,keluarkan termometer dan keringkan dengan
silstep 1 kali dengan tekanan yang mantab dari atas ke
reservoin dengan putaran.
Baca hasil dengan meletakan termometer horizontal setinggi
mata putar-putar diantara jari sampai batas air raksa jelas.
Catat hasilnya di buku catatan
b. Diketiak/ aksila
Termometer aksila
Botol berisi sabun
Botol berisi larutan disinfektan
Botol berisi air
2) Pelaksanaan
c. Dianus/ rectal
Termometer rectal
Botol isi larutan sabun
Botol larutan desinfektan
Air bersih dan kain kain kasa
Bengkok
Alat tulis
2). Pelaksanaan
c) Denyut Nadi
d) Pernafasan
Bernafas merupakan pergerakan involunter (tidak disadari) dan
volunter (disadari) yang diatur oleh pusat nafas di batang otak dan
dilakukan dengan bantuan otot-otot pernafasan. Pada waktu inspirasi,
diafragma dan otot-otot interkostalis berkontraksi, memperluas rongga
thoraks dan memekarkan paru-paru. Dinding dada akan bergerak ke atas,
ke depan, dan ke lateral, sedangkan diafragma bergerak ke bawah. Setelah
inspirasi berhenti paru-paru akan mengkerut, diafragma akan naik secara
pasif dan dinding dada akan kembali ke posisi semula.
Nilai normal frekuensi nafas pada anak-anak bervariasi
tergantung dari usia anak tersebut sedangkan pada orang dewasa
mempunyai nilai yang tetap. Nilai normal frekuensi nafas orang dewasa
adalah 12-20 x/menit. Perhatikan pula adanya penggunaan otot nafas
tambahan dan adanya pergerakan dinding dada yang asimetris.
Pemeriksaan pernafasan merupakan pemeriksaan yang
dilakukan untuk menilai proses pengambilan oksigen dan pengeluaran
karbon dioksida. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai frekuensi,
irama, kedalaman dan tipe atau pola pernafasan.
Faktor - faktor yang mempengaruhi pola pernafasan:
a. Faktor fisiologis
Menurunnya kemampuan meningkatkan O2 seperti
padaanemia
Menurunnya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti
obstruksisaluran pernafasan bagian atas.
Hivopolemia sehingga tekanan darah menurun
yangmengakibatkan terganggunya O2
Kondisi yang mempengaruhi pergerakan dinding dada
seperti pada kehamilan, obeisitas, penyakit kronis, seperti
TBC paru.
b. Faktor perkembangan
Anak usia sekolah dan remaja, resiko infeksi saluran
pernafasan dan merokok
Dewasa, muda dan pertengahan, diet yang tidak sehat,
kurangaktivitas, stress yang mengakibatkan penyakit
jantung dan paru.
Dewasa tua adanya proses penuaan yang
mengakibatkankemungkinan arteriosklerosis, elastisitas
menurun
c. Faktor perilaku
Nutrisi
Exercise: akan meningkatkan kebutuhan oksigen
Merokok: nikotin menyebabkan fase konstruksi
pembuluhdarah perifer dan koroner.
Kecemasan
d. Faktor lingkungan
Tempat kerja
Suhu lingkungan
Ketinggian dari permukaan air laut
Batas normal pernafasan :
BAB III
SIMPULAN