PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern, timbul
berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
Salah satu contohnya adalah penyakit stroke. Stroke dapat datang secara tibatiba dan dapat menyerang siapa saja, tidak memandang usia maupun status
sosial. Kebanyakan orang menganggap bahwa stroke hanya dialami oleh
mereka pada usia dewasa atau tua (Ratnasari, 2011).
Stroke merupakan gangguan fungsi otak yang timbul mendadak karena
terjadinya gangguan peredaran darah otak yang menimbulkan kehilangan
fungsi neurologis secara cepat (Pinzon, et al., 2010; Wiwit, 2010).
Secara global, 15 juta orang terserang stroke setiap tahunnya, satu pertiga
meninggal dan sisanya mengalami kecacatan permanen (Stroke forum, 2015).
Di Amerika, stroke merupakan penyakit ketiga yang menyebabkan kematian
terbanyak dengan jumlah sekitar 750.000 penderita setiap tahunnya. Data
tersebut menunjukkan bahwa setiap 45 menit, ada satu orang di Amerika yang
terkena serangan stroke (American Heart Association, 2011).
Stroke menjadi pembunuh nomor wahid di Indonesia. Menurut hasil survei
Sample Registration Survei 2014, yang dirilis Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan. stroke menduduki peringkat pertama dari 10
penyebab kematian dengan persentase sebesar 21,1 % (Balitbangkes, 2014).
Data Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa prevalensi stroke di Indonesia
berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan didapati 7,0 per mil dan yang
berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan atau gejala sebesar 12,1 per mil. Jadi,
Dampak utama dari penyakit stroke tentu saja terlihat pada aspek fisik.
Individu yang mengalami stroke biasanya akan mendapat hambatan pada
kerja fungsi tubuh, proses berpikir, kemampuan untuk belajar, serta
bagaimana individu merasakan sesuatu dan berkomunikasi. Hal tersebut
menjadi suatu kondisi cacat tubuh yang dikeluhkan oleh pasien. Jika berlanjut
akan menyebabkan kelumpuhan sehingga akan mengalami kesulitan
melaksanakan kegiatan Activities of Daily Living (ADL) (Widyanto &
Triwibowo, 2013).
Activities of Daily Living (ADL) merupakan sesuatu yang penting untuk
mempertahankan keberlangsungan hidup. Pada umumnya penderita stroke
akan menjadi bergantung pada bantuan orang lain dalam menjalankan
aktivitas kehidupannya sehari-hari (activities of daily living/ADL) seperti
makan dan minum, mandi, berpakaian dan sebagainya (Hariandja, 2013).
Pengkajian ADL penting untuk mengetahui tingkat ketergantungan atau
besarnya bantuan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Pengukuran
kemandirian ADL akan lebih mudah dinilai dan dievaluasi secara kuantitatif
denagn sistem skor, salah satunya yaitu Indeks Barthel. Indeks Barthel
merupakan
suatu
instrument
pengkajian
yang
berfungsi
mengukur
kemandirian fungsional dalam hal perawatan diri dan mobilitas serta dapat
juga digunakan sebagai kriteria dalam menilai kemampuan fungsional bagi
pasien-pasien yang mengalami gangguan keseimbangan dan istrumen ini
cukup mudah di terapkan. (Suparyanto, 2012)
Selain memberi dampak pada aspek fisik, stroke juga memberi dampak
pada aspek psikologis. Keterhambatan pada kerja fungsi tubuh membuat
penderita stroke tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti
Kesimpulannya
yaitu
terdapat
hubungan
antara
tingkat
pasien stroke yang tidak mampu melakukan Activity Daily Living (ADL)
berdasarkan Indeks Barthel.
4. Bagi Institusi Rumah Sakit
Penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan masukan bagi Rumah Sakit
untuk meningkatkan kewaspadaan dalam memberikan pelayanan kepada
pasien paska stroke agar resiko depresi bisa dicegah.
DAFTAR PUSTAKA
(2011).
Dasar-dasar
keperawatan
Pinzon, R., Asanti, L., Sugianto., & Widyo, K., (2010). Awas stroke!- Pengertian,
gejala, tindakan, perawatan, dan pencegahan. Yogyakarta: Andi
Ratnasari, 2011. Hubungan antara tingkat ketergantungan activity daily living
dengan depresi pada pasien stroke di rsud tugurejo semarang.
Riskesdas,
2013.
Depkes.go.id/download.php?
file=download/pusdatin/infodatin /infodatin-jantung.pdf,
Diperoleh 19
november 2016
Suparyanto, 2012. kionsep-adl-activity-daily-living.html. Diperoleh 23 november
2016
Widyanto, F. C., & Triwibowo, C. (2013). Trend Disease. Jakarta: CV. Trans Info
Media.
Wiwit. 2010. Stroke dan penanganannya.Yogyakarta : Katahati
Yayasan Stroke Indonesia, 2012. (www.yastroki.or.id) diperoleh 19 november
2016