Anda di halaman 1dari 7

KEMATIAN AKIBAT TENGGELAM

( LAPORAN KASUS)

*Olifia Stemia **M.Ainurrofiq


*Mahasiswa Program Studi Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Jambi
*Dosen Mahasiswa Program Studi Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Jambi

ABSTRAK
Tenggelam merupakan suatu proses masuknya cairan ke dalam saluran nafas atau paru-paru
yang menyebabkan gangguan pernafasan sampai kematian. WHO mencatat tenggelam
menempati urutan ketiga penyebab kematian di dunia akibat cedera yang tidak disengaja.
Tenggelam pada umumnya merupakan kecelakaan, baik kecelakaan saat naik kapal maupun
korban dalam keadaan mabuk dan pengaruh obat . Pembunuhan dengan cara
menenggelamkan korban lebih jarang terjadi. Penegakan penyebab kematian akibat
tenggelam dapat dilihat dari pemeriksaan luar jenazah, pemeriksaan dalam jenazah, dan
pemeriksaan tambahan baik pemeriksaan diatom ataupun pemeriksaan darah pada jantung.
Dilaporkan suatu kasus kematian akibat tenggelam yang dibuktikan dengan ditemukannya
busa putih halus dari hidung dan mulut, tanda-tanda hipoksia,terdapat tanda kekerasan berupa
luka terbuka pada pelipis kiri dan luka lecet pada puncak kepala, dan memar pada bagian
belakang leher serta terdapat derik pada penekanan tulang hidung dari pemeriksaan luar.
Ditemukannya busa putih halus pada tenggorok dan paru-paru, cairan pada kedua rongga
dada, bercak paltauf, dan peningkatan massa paru-paru dari pemeriksaan dalam. Sehingga
besar kemungkinan penyebab kematian adalah asfiksia akibat ditenggelamkan.

Kata Kunci : Tenggelam, Pembunuhan.

DEATH BY DROWNING: A CASE REPORT


ABSTRACT

Drowning is the process of water inhaled into the airways or lungs causing respiratory
impairment until death. WHO reported drowning is the third leading cause of unintentional
injuries death in worldwide. The death by drowning can be seen from the external and
internal examination of the corpse, and also additional examinations both diatoms and hearts
blood tests. Reported a case of death by drowning with smooth white foam from the nostrils
and mouth, signs of hypoxia, and open wound at left temple and contusion at back of neck
and chin were found from the external examination; smooth white foam on the throat and
lungs, fluid in both pleural, paltaufs spots on the lungs, and increased lung mass were found
on the internal examination.

Keywords: Drowning, Murderer.


PENDAHULUAN Insiden paling banyak terjadi pada
negara berkembang, terutama pada anak-
Drowning atau tenggelam anak berumur kurang dari 5 tahun. Selain
didefinisikan sebagai masuknya cairan umur, faktor resiko lain yang berkontribusi
yang cukup banyak ke dalam saluran nafas meningkatkan terjadinya kasus tenggelam
atau paru-paru. Dalam kasus tenggelam, di antaranya jenis kelamin terutama laki-
terendamnya seluruh tubuh dalam cairan laki yang memiliki angka kematian dua
tidak diperlukan. Yang diperlukan adalah kali lipat terhadap perempuan, penggunaan
adanya cukup cairan yang menutupi alkohol atau penyalahgunaan obat pada
lubang hidung dan mulut sehingga kasus 50% kasus yang melibatkan remaja
tenggelam tidak hanya terbatas pada maupun dewasa, anak-anak tanpa
perairan yang dalam seperti laut, sungai, pengawasan saat berada di air, perburukan
danau, atau kolam renang, tetapi mungkin dari kondisi medis sebelumnya (kejang,
pula terbenam dalam kubangan atau sakit jantung, pingsan), dan percobaan
selokan di mana hanya bagian muka yang bunuh diri.4 Kasus tenggelam lebih banyak
berada di bawah permukaan air.1,2 terjadi di air tawar (danau, sungai, kolam)
Pengertian terbaru yang diadopsi sebesar 90% dan sisanya 10% terjadi di air
World Health Organization (WHO) tahun laut.5
2002 menyatakan bahwa tenggelam
ILUSTRASI KASUS
merupakan suatu proses kejadian
gangguan pernapasan akibat perendaman Jenazah berjenis kelamin
(submersion) atau pencelupan (immersion) perempuan berusia kurang lebih 19 tahun
dalam cairan. Proses kejadian tenggelam dengan warna kulit sawo matang, diterima
diawali dengan gangguan pernapasan baik di Instalasi Kedokteran Forensik dan
karena jalan nafas seseorang berada di Medikolegal RSUD Raden Mattaher Jambi
bawah permukaan cairan (submersion) tanggal 29 maret 2017. Saat ditemukan
ataupun air hanya menutupi bagian jenazah dalam posisi terlentang didalam
wajahnya saja (immersion).3 kamar mandi sebuah hotel. Penyidik
meminta untuk dilakukan pemeriksaan luar
WHO menyatakan bahwa 0,7% dan dalam terhadap tubuh jenazah tersebut
penyebab kematian di dunia atau lebih dari untuk mengetahui penyebab dari kematian.
500.000 kematian setiap tahunnya
disebabkan oleh tenggelam.3 WHO juga HASIL PEMERIKSAAN
mencatat pada tahun 2004 di seluruh dunia
terdapat 388.000 orang meninggal karena Hasil Pemeriksaan Luar
tenggelam dan menempati urutan ketiga 1. Perempuan usia kurang lebih sembilan
kematian di dunia akibat cedera tidak belas tahun, panjang badan seratus
disengaja.4 Menurut Global Burden of lima puluh lima sentimeter, berat
Disease (GBD), angka tersebut sebenarnya badan kurang lebih empat puluh lima
lebih kecil dibandingkan seluruh kasus kilogram, warna kulit sawo matang,
kematian akibat tenggelam yang Warna rambut coklat kehitaman,
disebabkan oleh banjir, kecelakaan ukuran panjang empat puluh lima
angkutan air, dan bencana lainnya.5
sentimeter, bentuk lurus, tidak mudah 7. Telapak kaki kanan dan kiri pucat dan
dicabut, kesan gizi cukup. jaringan dibawah kuku tampak biru
2. Terdapat lebam mayat pada tubuh keunguan.
bagian belakang, warna merah 8. Selaput kelopak mata kanan dan kiri
keunguan dan tidak hilang dengan tampak pucat, selaput biji mata kanan
penekanan, terdapat kaku pada rahang, dan kiri tampak keruh.
anggota gerak atas dan bawah yang 9. Bentuk hidung tidak simetris, terdapat
mudah dilawan. memar pada bagian hidung kanan
3. Pada kepala terdapat sebuah luka lecet berada pada dua sentimeter dari garis
pada puncak kepala berada tepat di tengah tubuh, satu koma dua
titik tengah tubuh dan lima belas sentimeter dari tepi kanan bibir
sentimeter di atas garis tumbuh dengan ukuran panjang lima
rambut terbawah belakang, dengan sentimeter dan lebar tiga koma
ukuran panjang lima sentimeter dan delapan sentimeter bentuk tidak
lebar dua sentimeter, pada perabaan beraturan, pada perabaan sama dengan
lebih cekung dari kulit sekitar, warna kulit sekitar, warna merah kebiruan.
merah kehitaman, batas luka tidak 10. Terdapat busa putih halus pada lubang
tegas, tepi luka tidak rata. hidung dan mulut.
4. Pada wajah terdapat luka terbuka pada
pelipis kiri berada pada tiga sentimeter Hasil Pemeriksaan Dalam
sebelah kiri dari garis tengah tubuh 1. Paru kanan terdiri dari tiga
dan dua sentimeter diatas alis kiri, bagian,berat empat ratus lima puluh
bentuk tidak teratur, dengan panjang gram, panjang dua puluh sentimeter,
luka tiga sentimeter, lebar satu koma lebar sepuluh sentimeter, tebal tiga
lima sentimeter, kedalaman nol koma sentimeter, warna merah pucat,
tiga sentimeter, perabaan lebih cekung perabaan seperti karet busa, pada
dari daerah sekitar, warna merah pengirisan dan penekanan keluar busa
kecoklatan, batas luka tidak tegas, halus, dan bercak-bercak perdarahan
sudut luka tumpul, tepi luka tidak rata, pada permukaan paru.
tebing luka tidak rata, terdiri dari kulit, 2. Paru kiri terdiri dari dua bagian, berat
jaringan ikat, dan otot, diantara tebing empat ratus gram, panjang sembilan
luka terdapat jembatan jaringan, dasar belas sentimeter, lebar sepuluh
luka otot, bila luka dirapatkan tidak sentimeter, tebal tiga sentimeter,
dapat rapat sempurna dan daerah warna merah pucat, perabaan seperti
sekitar luka terdapat memar. karet busa, pada pengirisan dan
5. Pada leher Terdapat luka memar penekanan keluar keluar busa halus
dengan ukuran panjang dua puluh dan bercak-bercak perdarahan pada
tujuh sentimeter, lebar lima permukaan paru.
sentimeter, bentuk tidak beraturan, 3. Berat lambung dan isinya empat ratus
pada perabaan sama dengan kulit gram, ukuran panjang lengkung besar
sekitar, warna merah kebiruan. dua puluh delapan sentimeter, panjang
6. Telapak tangan kanan dan kiri pucat, lengkung kecil dua puluh sentimeter,
jaringan di bawah kuku tampak biru lebar delapan belas sentimeter, tebal
keunguan.
lima sentimeter, di dalam lambung lengkap dalam 6-12 jam. Kaku
terdapat air, serta tidak terdapat sisa dipertahankan selama 12 jam dan
makanan. kemudian menghilang dalam urutan yang
sama. Pada kematian karena tenggelam,
Hasil Pemeriksaan Penunjang rigor mortis dapat muncul menyeluruh
1. Hasil pemeriksaan diatom negatif, hanya dalam 2 sampai 3 jam. Pembusukan
tidak ditemukan diatom di dalam (dekomposisi) terbentuk oleh dua proses
saluran pernafasan, saluran yaitu autolisis (penghancuran sel dan
pencernaan dan aliran darah. organ oleh enzim intraseluler) dan
putrefaction (disebabkan oleh bakteri dan
DISKUSI fermentasi), akan tampak kira-kira 24 jam
Perkiraan waktu kematian (post pasca kematian, berupa warna kehijauan
mortem interval) dapat ditentukan dari pada perut kanan bawah, secara bertahap
tanda-tanda kematian yang terdapat pada akan menyebar ke seluruh perut dan dada
jenazah seperti livor mortis (lebam mayat), serta menimbulkan bau busuk. Menurut
rigor mortis (kaku mayat), dan hukum Casper, media tempat mayat berada
dekomposisi (tanda pembusukan).1 Pada juga berperan dalam proses pembusukan.
ilustrasi kasus di atas dari pemeriksaan Perbandingan kecepatan pembusukan
luar ditemukan lebam mayat pada tubuh mayat yang berada dalam udara, air, dan
bagian belakang berwarna merah gelap tanah adalah 1:2:8.1,2 Dari lebam mayat
dan hilang dengan penekanan serta kaku yang ditemukan menunjukkan waktu
mayat pada bagian rahang, anggota gerak perkiraan kematiannya antara 2-8 jam
atas dan bawah di mana kaku mayat sebelum pemeriksaan luar dilakukan,
tersebut mudah dilawan tanpa ditemukan sedangkan dari kaku mayat yang
tanda pembusukan. Lebam mayat ditemukan menunjukkan waktu
(hipostasis postmortem) adalah perubahan kematiannya sekitar 4-6 jam sebelum
warna merah keunguan pada daerah tubuh dilakukan pemeriksaan luar sehingga dapat
yang terjadi karena akumulasi darah dari ditarik irisan waktu kematian antara 4-6
pembuluh darah kecil yang dipengaruhi jam sebelum dilakukan pemeriksaan luar
oleh gravitasi. Lebam mayat biasanya terhadap jenazah.
muncul antara 30 menit sampai 2 jam Diagnosis kematian akibat
setelah kematian, biasanya mencapai tenggelam kadang-kadang sulit
perubahan warna yang maksimal dan ditegakkan bila tidak dijumpai
menetap dalam 8-12 jam. Sementara rigor tanda yang yang khas baik pada
mortis atau kekakuan dari tubuh mayat pemeriksaan luar maupun
setelah kematian terjadi karena pemeriksaan dalam.1 Pada ilustrasi
menghilangnya adenosine triphosphate kasus, dari pemeriksaan luar
(ATP) dari otot. Kaku mayat biasanya ditemukan jenazah masih memakai
muncul 2-4 jam setelah kematian dimulai baju dan celana dalam keadaan
dari otot-otot yang lebih kecil seperti basah dan terdapat pasir di sekitar
rahang, dan berurutan menyebar ke tubuhnya. Hal tersebut bisa terjadi
kelompok otot besar seperti pada kalau seluruh tubuh terbenam
ekstremitas atas dan ekstremitas bawah, dalam air. Pada jenazah juga
ditemukan adanya busa halus
berwarna putih yang keluar dari mengandung eksudat, protein, dan
kedua lubang hidung dan mulut. surfaktan yang bercampur dengan
Busa dihasilkan dari campuran air dari media tempat korban
udara, mukus dan cairan aspirasi tenggelam. Biasanya berwarna
yang terkocok-kocok saat adanya putih, terkadang merah atau merah
upaya pernapasan yang hebat. Hal muda, karena bercampur dengan
ini menjadi penanda bahwa korban darah akibat terjadinya perdarahan
masih hidup waktu berada dalam intrapulmonal. Busa tersebar dari
air.5,6 Selain busa halus, trakea, bronkus utama, dan saluran
ditemukan juga selaput lendir bibir napas yang lebih kecil.2 Temuan
dan jaringan di bawah kuku jari- lainnya adalah adanya cairan pada
jari tangan dan kaki tampak kedua rongga dada di mana ini
kebiruan menunjukkan terjadinya dapat diakibatkan oleh perembesan
sianosis yang menandakan adanya dari pleura atau akibat disintegrasi
hipoksia pada jaringan. Kulit postmortem antara paru dan
telapak tangan dan kaki tampak pleura.6 Pada pemeriksaan organ
keriput menunjukkan adanya paru-paru ditemukan adanya
washer womans hand, dimana bercak-bercak pendarahan
warna putih dan keriput tersebut permukaan depan lobus bawah,
disebabkan oleh inhibisi cairan ke bercak-bercak kemerahan
dalam kutis dan biasanya berbentuk bulat pada permukaan
membutuhkan waktu lama. Selain bawah lobus bawah pada paru
itu pada korban meninggal karena kanan; serta ditemukan adanya
tenggelam biasanya ditemukan bintik pendarahan pada sela antar
adanya cadaveric spasm, yaitu lobus, bercak-bercak pendarahan
tanda intravital yang terjadi pada pada permukaan depan lobus
waktu korban berusaha bawah, bercak-bercak kemerahan
menyelamatkan diri dengan berbentuk bulat pada permukaan
memegang apa saja seperti rumput bawah baga bawah pada paru kiri.
atau benda-benda lain dalam air, Bercak-bercak ini disebut sebagai
ataupun luka-luka lecet pada siku, bercak paltauf, bercak pendarahan
jari tangan, lutut, dan kaki akibat yang terjadi akibat peningkatan
gesekan benda-benda dalam air1,2 tekanan yang menyebabkan
tetapi pada jenazah ini tidak pecahnya dinding alveolar,
ditemukan luka-luka, tidak tampak ditemukan paling sering di
dan tidak teraba patah tulang. permukaan anterior dan batas dari
Dari pemeriksaan dalam, pada paru tetapi dapat pula ditemukan di
jenazah ditemukan batang subpleura apabila telah terjadi
tenggorok berisi busa halus warna perembesan atau ruptur yang lebih
putih sampai percabangan pipa lanjut.5,6 Setelah dilakukan
udara (carina) dan juga keluar dari penimbangan, berat paru kanan 800
kedua paru tanpa dilakukan gram dan paru kiri sebesar 750
penekanan. Busa yang keluar gram. Umumnya massa paru
berupa cairan edema dari paru korban tenggelam antara 700-1000
gram akibat edema dan kongesti kanan lebih rendah dari jantung
paru yang berat dimana berat paru kiri.1
normal sekitar 250-300 gram.6 Penyebab dari kejadian tenggelam sangat
Pemeriksaan tambahan yang dapat beraneka ragam. Konsumsi alkohol masih
dilakukan untuk memperkuat menjadi faktor yang berkontribusi terhadap
diagnosis kematian akibat kejadian tenggelam. Dari kasus dilakukan
tenggelam yaitu pemeriksaan pemeriksaan toksikologi dengan mengukur
diatom dan pemeriksaan darah kadar alkohol, baik metanol dan etanol
jantung. Pemeriksaan diatom ini dalam darah dan urin. Pemeriksaan ini
dilakukan pada jaringan paru dilakukan karena korban merupakan ahli
jenazah yang masih segar, dan dalam olahraga selancar dan ditemukan
dilakukan pada jaringan ginjal, otot meninggal saat melakukan olahraga
skelet atau sumsum tulang paha tersebut. Hasilnya ditemukan kadar
apabila jenazah sudah membusuk. metanol dalam sampel darah adalah 239,36
Jika seseorang meninggal karena ppm dan dalam urin adalah 200,8 ppm,
tenggelam, maka cairan bersama sedangkan untuk kadar etanol dalam
diatom akan masuk ke dalam sampel darah adalah 2634,82 ppm (1 ppm
saluran pernapasan atau = 1 mg/L). Kadar alkohol (etanol) dalam
pencernaan dan menuju aliran darah sangat mempengaruhi berbagai
darah melewati dinding kapiler sistem organ dalam tubuh. Dari semua
yang rusak pada waktu korban sistem organ dalam tubuh, yang paling
masih hidup. Diatom merupakan dipengaruhi oleh alkohol adalah sistem
alga uniseluler mikroskopik yang saraf pusat. Gangguan pada sistem saraf
mempunyai ukuran bervariasi pusat akan menyebabkan gangguan
mulai dari 5 sampai lebih dari 500 koordinasi pada sistem sensorik dan
m.1,2 Pada kasus, dalam motorik. Kadar alkohol (etanol) dalam
pemeriksaan getah paru ditemukan darah 0,2-0,3 g/100mL akan menyebabkan
ganggang hijau berinti banyak dan jalan yang sempoyongan, gangguan pada
ganggang merah. Pemeriksaan lain sensorik dan motorik, atau bisa juga letargi
yang dapat dilakukan adalah dan tertidur. Kadar alkohol dalam darah
pemeriksaan darah pada jantung antara 0,3-0,4 g/100mL akan
dilakukan dengan menentukan menyebabkan gangguan keadaran, stupor
berat jenis dan kadar elektrolit hingga tidak sadarkan diri, dan jika di atas
dalam darah yang berasal dari bilik 0,4 g/100mL menyebabkan korban tidak
jantung kiri dan kanan. Apabila sadar, koma, bahkan kematian.2 Metanol
berat jenis dan kadar elektrolit pada lebih beracun dari etanol. Efek toksiknya
darah di jantung kiri lebih rendah biasanya akan timbul setelah 8-36 jam
dari jantung kanan maka dengan tanda-tanda seperti pusing, sakit
disimpulkan korban tenggelam di perut, pandangan kabur dan kebutaan
air tawar. Sedangkan pada korban permanen, setelah itu menyebabkan koma
yang tenggelam di air asin akan dan kematian. Mengkonsumsi 30 ml
ditemukan berat jenis dan kadar metanol sudah dapat menyebabkan
elektrolit pada darah di jantung kematian. Kadar metanol di dalam darah di
atas 100 ppm sudah menyebabkan 5. Phiank, Khusaini H. Spasme larynx
keracunan. 1 pada kasus tenggelam; Juni 2012
KESIMPULAN [diakses Desember 2013]; Diunduh
Dilaporkan satu kasus tenggelam dari
dengan waktu perkiraan 6-12 jam sebelum http://www.medicimestuffs.com/2012/
pemeriksaan luar jenazah dilakukan. Dari 06/spasme-larynx-pada-kasus-
pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam tenggelam
yang dilakukan terhadap jenazah tersebut
sangat mendukung bahwa kematiannya
disebabkan oleh tenggelam. Meskipun
pemeriksaan diatom hasilnya negatif.
Kejadian tenggelam pada kasus ini
disebabkan karena tindakan kekerasan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono
S, Winardi T, Munin A, Sidhi, dkk.
Ilmu kedokteran forensik. Ed I.
Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik
Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia; 1997.
2. DiMaio DJ, DiMaio VJ. Forensic
pathology. Ed II. New York: CRC
Presss LLC; 2001.
3. Szpilman D, Bierens JJLM, Handley
AJ, Orlowski JP.
2. Review article: Drowning. New
England Journal of Medicine.
2012;366:2102-10.
3. World Health Organization.
Drowning. Fact sheet No347; Okt
2012 [diakses Desember 2013];
Diunduh dari
http://www.who.int/mediacentre/facts
heets/fs347en/
4. Wulur RA, Mallo JF, Tomuka DC.
Gambaran temuan autopsi kasus
tenggelam di BLU RSU Prof DR R D
Kandou Manado periode Januari
2007-Desember 2011. Bagian Ilmu
Kedokteran Forensik Fakultas
Kedokteran Sam Ratulangi Manado;
2013

Anda mungkin juga menyukai