Anda di halaman 1dari 17

1

BAB I
STATUS PASIEN

1.1 Identitas Pasien


a. Nama/Jenis Kelamin/Umur : Ny. D/ perempuan / 29 tahun
b. Pekerjaan/Pendidikan : IRT/ SMA
c. Alamat : RT 10 Payo Lebar

1.2 Latar Belakang Sosio-ekonomi-demografi-lingkungan-keluarga


a. Status Perkawinan : Menikah
b. Jumlah anak/saudara :-
c. Status ekonomi keluarga : Kurang mampu
d. Kondisi Rumah Pasien :
Pasien tinggal dirumah permanen,
lantai marmer, dinding kayu, atap seng.
Rumah pasien terdiri dari 1 ruang tamu, 2
ruang tidur, dapur, dan kamar mandi di
bagian belakang. Sumber air bersih
berasal dari PDAM dan sumber
penerangan berasal dari PLN.

e. Kondisi Lingkungan di Sekitar Rumah :


Rumah pasien berjarak cukup dekat dengan rumah lainnya.
Samping dan depan rumah pasien merupakan rumah warga lainnya.

1.3 Aspek Perilaku dan Psikologis dalam Keluarga :


a. Pasien jarang berolahraga
b. Kurang mengonsumsi daging merah, telur, dan sayuran hijau
c. Tidak meminum susu untuk ibu hamil
d. Hubungan dengan anggota keluarga baik.
2

1.4 Keluhan Utama :


Badan terasa lemah sejak ± 6 hari sebelum berobat ke Puskesmas

1.5 Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang ke Puskesmas Simpang Kawat dengan keluhan badan
terasa lemah sejak ± 6 hari yang lalu. Keluhan bertambah berat sejak 1 hari
yang lalu. Pasien juga mengeluh mudah lelah ketika mengerjakan pekerjaan
rumah. Pasien juga mengeluh pandangan berkunang saat bangun dari tempat
tidur. Mual (+), Muntah (-), demam (-) Buang air besar dan buang air kecil
normal. Pasien mengaku hamil anak pertama, dan sudah pernah tes
kehamilan, hasilnya positif. Hari pertama haid terakhir pasien adalah 10 juli
2017. Usia kehamilan pasien yaitu 30 minggu.

1.6 Riwayat Penyakit Dahulu :


a. Riwayat dengan keluhan yang sama sebelumnya (-)
b. Riwayat perdarahan pervaginam (-)
c. Riwayat hipertensi (-)
d. Riwayat penyakit lainnya (-)

1.7 Riwayat Penyakit Keluarga :


a. Riwayat anemia dalam keluarga (-)

1.8 Riwayat makan, alergi, obat-obatan dan perilaku kesehatan.


Semenjak hamil pasien mengaku jarang mengkonsumsi daging merah, sayur
dan buah-buahan dengan alasan ekonomi. Pasien dari kecil mengaku jarang
mengkonsumsi sayur karna tidak suka. Pasien juga tidak mengkonsumsi susu
untuk ibu hamil. Pasien mengaku sampai usia kehamilan 30 minggu ini pasien
baru 1 kali melakukan cek di bidan desa, sempat diberikan obat-obatan dan
vitamin namun pasien tidak menghabiskannya dengan alasan semakin mual dan
susah buang air besar.
3

Saat remaja pasien tidak pernah mengkonsumsi suplemen besi setelah


menstruasi. Pasien tidak memliki riwayat alergi terhadap makanan ataupun obat-
obatan. Pasien juga jarang olah raga.

1.9 Pemeriksaan Fisik :


Status Generalisata
1. Keadaan Umum : tampak sakit ringan
2. Kesadaran : compos mentis
3. Tekanan darah : 90/70 mmHg
4. Nadi : 94x/menit
5. Pernafasan : 20 x/menit
6. Suhu : 36,3°C
7. Berat Badan : 54 kg
8. Tinggi Badan : 155 cm
9. IMT : 22,5
10. Kulit : turgor baik

Pemeriksaan Organ
1. Kepala
Bentuk : normocephal, simetris
2. Mata
Exopthalmus/enophtal: (-/-)
Konjungtiva : anemis (+/+)
Sklera : ikterik (-/-)
Pupil : bulat, isokor, reflex cahaya +/+
3. Telinga : Sekret (-), serumen (-/-)
4. Hidung : Rhinorhea (-), deviasi septum (-)
5. Mulut
Bibir : lembab
Gigi geligi : lengkap, caries (+)
Palatum : deviasi (-)
4

Gusi : warna merah muda, perdarahan (-)


Lidah : kotor (-), ulkus (-)
Tonsil : T1-T1, hiperemis (-), detritus (-)
6. Leher : pembesaran KGB (-), struma (-)
7. Thoraks

Cor (Jantung)
Inspeksi Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi Ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicula kiri
Perkusi Batas-batas jantung normal
Auskultasi BJ I/II regular, murmur (-), gallop (-)

Pulmo (Paru)

Pemeriksaan Kanan Kiri


Inspeksi Statis & dinamis
:
Statis & dinamis: simetris
simetris
Palpasi Stem fremitus normal Stem fremitus normal
Perkusi Sonor Sonor
Auskultasi Vesikuler, Wheezing (-), Vesikuler, Wheezing (-),
rhonki (-) rhonki (-)

8. Abdomen
Inspeksi Datar, sikatriks (-), dilatasi vena (-)
Palpasi Supel, nyeri tekan epigastrium (+), hati dan lien
tidak teraba
Perkusi Timpani
Auskultasi Bising usus (+) normal

9. Ekstremitas Atas : akral dingin, edema (-), CRT< 2 detik,


ulkus (-)/(-)
Ekstremitas bawah : akral dingin, edema (-), CRT< 2 detik,
ulkus (-)/(-)
5

Status Obstetri :
Muka : Kloasma gravidarum (-)
Mammae : simetris, A/P hiperpigmentasi,
Abdomen : TFU 30 cm, linea mediana hiperpigmentasi
(+), striae (+), Sikatrik (-), ballottement (+).

1.10 Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan darah rutin :
WBC : 7,6 x 103/uL
RBC : 4,18 x 106/uL
HGB : 8,2 g/dl
PLT : 333 x 103/uL
Pemeriksaan urin rutin :
Urobillinogene : 0,1
Glukosa : neg
Billirubine : neg
Keton : neg
PH :5
Protein : neg
Nitrit : neg
Leukosit : neg

1.11 Pemeriksaan Anjuran


 Pemeriksaan darah tepi
 Pemeriksaan ferritin

1.12 Diagnosis Kerja


Anemia pada kehamilan (D55.1)
6

1.13 Diagnosis Banding :


1. Anemia akibat penyakit kronik (D50.0)
2. Trait Thallasemia (D56.3)
3. Anemia sideroblastik (D64.3)

1.14 Manajemen
1. Promotif :
a. Menjelaskan kepada pasien mengenai pengertian, faktor resiko, cara
pengelolaan penyakit anemia defisiensi besi pada kehamilan
b. Melakukan antenatal care (ANC)
2. Preventif :
a. Hindari stres
3. Kuratif :
Non Farmakologi
a. Istirahat cukup
b. Diet bergizi : tinggi protein, terutama yang berasal dari protein
hewani, seperti daging, ikan, susu, dan telur; serta sayuran hijau

Farmakologi
a. Sulfas ferosus tab 325 mg 3 kali perhari
b. Vit C tab 2 kali perhari
Alternatif lain :
c. Fero fumarat tab 325 mg 3 kali perhari
d. Fero glukonat tab 325 mg 4 kali perhari, sebelum makan
e. Besi polisakarida tab 150 mg 3 kali perhari
7

RESEP PUSKESMAS RESEP ILMIAH 1


Dinas Kesehatan Kota Jambi Dinas Kesehatan Kota Jambi
Puskesmas Simpang Kawat Puskesmas Simpang Kawat
Jl. Buton RT 36 Payolebar, Kota Jambi, Jambi Jl. Buton RT 36 Payolebar, Kota Jambi, Jambi
36263 36263
Oifia Stemia Oifia Stemia
SIP. 1234567 SIP. 1234567
STR. 987654 STR. 987654

Tanggal: Tanggal:

Pro : Pro :
Umur : Umur :
Alamat : Alamat :

RESEP ILMIAH 2 RESEP ILMIAH 3


Dinas Kesehatan Kota Jambi
Puskesmas Simpang Kawat Dinas Kesehatan Kota Jambi
Jl. Buton RT 36 Payolebar, Kota Jambi, Jambi Puskesmas Simpang Kawat
36263 Jl. Buton RT 36 Payolebar, Kota Jambi, Jambi 36263
Oifia Stemia Oifia Stemia
SIP. 1234567 SIP. 1234567
STR. 987654 STR. 987654

Tanggal: Tanggal:

Pro : Pro :
Umur : Umur :
Alamat : Alamat :
8

d. Rehabilitatif
 Menggunakan obat secara teratur dengan aturan dan cara pakai yang
telah dijelaskan dokter, kontol ulang jika obat habis dan keluhan
belum berkurang atau semakin parah.
9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi
Kata anemia selama ini sering disalahartikan sebagai suatu diagnosis,
anemia adalah suatu kumpulan dari tanda dan gejala yang memerlukan
pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab utamanya. Secara klinis
anemia dapat diukur secara kuantitatif dari jumlah sel darah merah, konsentrasi
hemoglobin (Hb) dan hematokrit (Hct). Nilai-nilai ini harus diinterpretasikan
secara hati-hati karena dapat dipengaruhi oleh perubahan volume plasma.

Dalam kehamilan normal terjadi peningkatan volume darah (40-45%)


sebagai akibat dari hemodilusi, dimana peningkatan volume plasma tidak
sebanding dengan peningkatan sel-sel darah. Akibat dari peningkatan volume
plasma, maka nilai-nilai tersebut diatas akan menurun tanpa berakibat pada massa
sel darah merah (MCV).

Batasan dari anemia adalah konsentrasi hemoglobin kurang dari 12 g/dl


pada perempuan tidak dalam masa kehamilan, sedangkan pada masa kehamilan
dan masa nifas bila konsentrasi hemoglobin kurang dari 10 g/dl. Peningkatan
volume darah pada kehamilan dimulai sejak kehamilan berumur 10 minggu dan
terus meningkat selama trimester pertama, pada trimester kedua peningkatan akan
semakin nyata dan cepat, sedangkan pada trimester ketiga peningkatan akan
berjalan perlahan dan akan berhenti beberapa minggu sebelum kelahiran. Oleh
karena itu WHO dan The Centers for Disease Control and Prevention membatasi
anemia sebagai kadar hemoglobin kurang dari 11 g/dl pada trimester pertama dan
terakhir dan kurang dari 10,5 g/dl pada trimester kedua. Penurunan kadar Hb,
hematokrit (Ht<0,33) dan jumlah eritrosit akan berlangsung sampai 7 hari
postpartum.
10

Ada beberapa pendapat yang membagi anemia menjadi anemia sedang


(moderate) dimana kadar Hb >7g/dL dan anemia berat (severe) dimana kadar Hb
<7g/dL.

2.2 Epidemiologi

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa prevalensi anemia


pada kehamilan secara global 55% dimana secara bermakna tinggi pada trimester
ketiga dibandingkan dengan trimester pertama dan kedua kehamilan. Prevalensi
anemia pada wanita hamil di Indonesia berkisar 20-80%, tetapi pada umumnya
banyak penelitian yang menunjukkan prevalensi anemia pada wanita hamil yang
lebih besar dari 50%. Dan anemia pada kehamilan trimester III berkisar 50-79%.

2.3 Faktor Risiko


Berdasarkan hasil penelitian dari studi kontrol Fakultas Kesehatan
Masyarakat Unhas 2004 diperoleh kesimpulan bahwa jarak kelahiran dan umur
ibu kurang dari 20 tahun dan lebih 35 tahun beresiko lebih
besar untuk menderita anemia.

Jarak kelahiran adalah waktu sejak ibu hamil sampai terjadinya kelahiran
berikutnya. Hal ini dapat menjadi penyebab anemia dikarenakan kondisi ibu
masih belum pulih dan pemenuhan kebutuhan zat – zat gizi belum optimal, sudah
harus memenuhi kebutuhan nutrisi janin yang dikandung.

Umur seorang ibu berkaitan dengan alat – alat reproduksi wanita. Umur
reproduksi yang sehat dan aman adalah umur 20 – 35 tahun. Kehamilan diusia <
20 tahun dan diatas 35 tahun dapat menyebabkan anemia karena pada kehamilan
diusia < 20 tahun secara biologis belum optimal emosinya cenderung labil,
mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami keguncangan yang
mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan zat – zat
gizi selama kehamilannya. Sedangkan pada usia > 35 tahun terkait dengan
11

kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering
menimpa diusia ini.

2.4 Etiologi
Anemia pada kehamilan dapat disebabkan oleh berbagai macam penyebab.
Pencarian penyebab terjadinya anemia pada kehamilan harus dengan seksama
karena berhubungan dengan efek terhadap kehamilan bagi ibu dan janin.

Anemia dilihat dari penyebabnya dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Anemia yang didapat


a. Anemia defisiensi besi
b. Anemia karena kehilangan darah yang akut
c. Anemia megaloblastik
d. Anemia karena penyakit kronis dan keganasan
e. Anemia hemolitik didapat
f. Anemia aplastik atau hipoplastik
2. Anemia yang diturunkan secara genetik
a. Thalassemias
b. Sickel sel hemoglobinopati
c. Hemoglobinopati yang lain
d. Anemia hemolitik herediter

Anemia karena defisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemia


pada ibu hamil dibandingkan dengan defisiensi zat gizi lain. Kekurangan ini dapat
disebabkan karena kurangnya asupan zat besi dari makanan sebelum dan selama
kehamilan yang dapat disebabkan karena gangguan resorpsi atau terlalu banyak
zat besi yang digunakan atau dikeluarkan, misalnya pada perdarahan selama
kehamilan.

Pada kehamilan dengan satu janin, ibu hamil memerlukan zat besi
mencapai 1000 mg dimana 300 mg digunakan untuk janin dan 500 mg untuk
12

penambahan hemoglobin. Kurang lebih 200 mg lagi dikeluarkan melalui urine,


usus dan kulit. Jumlah total dari kebutuhan zat besi yaitu 1000 mg dihabiskan dari
penyimpanan zat besi yang mengakibatkan terjadinya anemia defisiensi zat besi.

2.5 Diagnosis
Pada ibu hamil dengan anemia defisiensi besi didapatkan gejala-gejala
mudah lelah, lesu dan sering pusing, kulit yang kering, perubahan warna kuku,
rambut yang kering dan mudah patah, mukosa oral yang atrofi, disfagia, gangguan
pengecapan (pada taraf yang berat).

Pada anemia defisiensi besi pemeriksaan hapusan darah tepi dapat


dijumpai morfologi eritrosit yang mikrositer dan hipokrom. Tetapi hal ini tidak
selalu dijumpai dengan jelas pada anemia dalam taraf ringan atau sedang yang
dalam kehamilan dibandingkan dengan anemia tidak dalam kehamilan. Evaluasi
yang utama pada wanita hamil dengan anemia harus dilakukan pengukuran
terhadap kadar Hb, hematokrit, kadar besi serum, feritin.

Dapat disimpulkan pada wanita hamil dengan anemia defisiensi besi akan
didapatkan kadar Hb yang rendah (<11 g/dl pada trimester pertama dan terakhir
dan <10,5 g/dl pada trimester kedua), hapusan sel darah merah dengan morfologi
hipokrom dan mikrositik, kadar besi serum yang rendah <60ug/dl, kadar serum
feritin <15ug/L, daya ikat besi serum tinggi (300-500mg), dan tidak ditemukan
hemosiderin (stainable iron) dalam sumsum tulang.

2.6 Penatalaksanaan
Pengobatan pada anemia defisiensi besi dapat dimulai dengan pemberian
preparat besi peroral seperti sulfas ferrosus, fumarate, gluconate sebanyak 200
mg, 1-3 kali perhari.

Apabila pasien tidak bisa dengan pemberian peroral karena adanya


gangguan penyerapan, kehamilan sudah tua maka dapat diberikan secara
parenteral dalam bentuk ferri. Dapat juga diberikan secara intramuskular tetapi
13

pasien akan merasa nyeri pada tempat suntikkan, juga secara intravena dalam
bentuk dekstran besi dengan dosis total 1000-2000mg sekaligus.

Penatalaksanaan dengan transfusi darah jarang diberikan kecuali adanya


hipovolemia akibat perdarahan yang banyak atau adanya prosedur operatif selama
persalinan pada pasien dengan anemia berat.

2.7 Pencegahan
Bagi wanita hamil baik pada trimester awal maupun lanjut dianjurkan untuk
mengkonsumsi sulfas ferosus atau glukonas ferrosus 1 tablet sehari dan
mengkonsumsi protein (daging, ikan, telur, susu) dan sayur-sayuran yang
mengandung banyak mineral dan vitamin.
14

BAB III
ANALISIS KASUS

3.1 Hubungan diagnosis dengan keadaan rumah dan lingkungan sekitar:


Diagnosis penyakit pada pasien ini tidak ada hubungan dengan
lingkungan disekitarnya, karena penyakit pasien ini bukan merupakan
penyakit berbasis lingkungan.

1.2 Hubungan diagnosis dengan keadaan keluarga dan hubungan dalam


keluarga:

Di dalam hubungan diagnosis dan aspek psikologis di keluarga tidak ada


hubungannya dengan penyakit pasien, karena didalam keluarga pasien
hubungan pasien dengan keluarga baik. Sehingga tidak ada hubungan
diagnosis dengan aspek psikologis dalam keluarga.

3.3 Hubungan diagnosis dengan perilaku kesehatan dalam keluarga dan


lingkungan sekitar:

Derajat kesehatan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya


perilaku kesehatan dan lingkungan di sekitar tempat tinggal kita. Diantara
faktor – faktor tersebut pengaruh perilaku terhadap status kesehatan, baik
kesehatan individu maupun keluarga sangatlah besar. Pada pasien ini diduga
menderita anemia yang didapat yaitu anemia defisiensi besi karena dari
anamnesis diketahui bahwa pasien kurang mengkonsumsi daging, telur, dan
makan seperti buah dan sayur. Pasien juga mengaku tidak meminum susu ibu
hamil. Hal ini dapat menjadi penyebab kurangnya suplai zat besi pada tubuh
pasien.

Lingkungan rumah dan lingkungan disekitar rumah pasien tidak


memberikan pengaruh terhadap terjadinya penyakit pada pasien. Hal tersebut
menunjukkan lingkungan rumah dan sekitarnya tidak memiliki peranan
15

terhadap perkembangan penyakit yang di derita oleh pasien.

3.4 Analisis kemungkinan berbagai faktor risiko atau etiologi penyakit pada
pasien ini:

Anemia karena defisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemia


pada ibu hamil dibandingkan dengan defisiensi zat gizi lain. Kekurangan ini
dapat disebabkan karena kurangnya asupan zat besi dari makanan sebelum
dan selama kehamilan. Pada pasien ini diduga menderita anemia yang didapat
yaitu anemia defisiensi besi karena dari anamnesis diketahui bahwa pasien
kurang mengkonsumsi daging, telur, dan makan seperti buah dan sayur.
Pasien juga mengaku tidak meminum susu ibu hamil. Hal ini dapat menjadi
penyebab kurangnya suplai zat besi pada tubuh pasien.

3.5 Analisis untuk mengurangi paparan atau memutus rantai penularan :

Bagi wanita hamil baik pada trimester awal maupun lanjut dianjurkan
untuk mengkonsumsi sulfas ferosus atau glukonas ferrosus 1 tablet sehari dan
diberi nasihat untuk mengkonsumsi protein (daging, ikan, telur, susu) dan
sayur-sayuran yang mengandung banyak mineral dan vitamin.

3.6 Edukasi yang diberikan pada pasien atau keluarga :

Memberikan pengertian kepada pasien dan keluarganya tentang


perjalanan pernyakit dan tatalaksananya, sehingga meningkatkan kesadaran
dan kepatuhan dalam berobat, serta meningkatkan kualitas hidup pasien untuk
mencegah terjadinya anemia defisiensi besi.
16

DAFTAR PUSTAKA

1. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Gilstrap L, Wenstrom
KD. Infections. In : William Obstetrics. 22nd ed. McGraw – Hill
Companies. New York 2005 : 1282 – 84, 1289 – 91.
2. Amiruddin Ridwan, Wahyuddin. Studi Kasus Kontrol Faktor Biomedis
Terhadap Kejadian Anemia Ibu Hamil di Puskesmas Bantimurung
Maros Tahun 2004. Available from:http://med.unhas.ac.id/en/index.php
option=comcontent&task=view&id=160&Itemid=116.
3. Conrad, Marce. Anemia.Available from: http://www. emedicine.
com/MED /topic120.htm.
4. Poggi, Sarah. Hematologic Disease and Pregnancy. Available from:
http://www.emedicine.com /med/ topic 3254.htm.
5. Jolita, Said Makari, Laima Senkien. Anemia during pregnancy. Available
from: http://www.otispregnancy.org/anemia.pdf.
17

Lampiran :

Anda mungkin juga menyukai

  • Laporan Kasus Anemia
    Laporan Kasus Anemia
    Dokumen21 halaman
    Laporan Kasus Anemia
    Olliph Virnoliph Leiqueno Herjunetand
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Stroke Hemoragik
    Laporan Kasus Stroke Hemoragik
    Dokumen33 halaman
    Laporan Kasus Stroke Hemoragik
    Olliph Virnoliph Leiqueno Herjunetand
    Belum ada peringkat
  • CRS OLIF Liken Simpleks Kronis
    CRS OLIF Liken Simpleks Kronis
    Dokumen45 halaman
    CRS OLIF Liken Simpleks Kronis
    Olliph Virnoliph Leiqueno Herjunetand
    100% (1)
  • Sediaan Intranasal Dan Pulmonal
    Sediaan Intranasal Dan Pulmonal
    Dokumen5 halaman
    Sediaan Intranasal Dan Pulmonal
    Olliph Virnoliph Leiqueno Herjunetand
    Belum ada peringkat
  • BF Persentasi
    BF Persentasi
    Dokumen20 halaman
    BF Persentasi
    Olliph Virnoliph Leiqueno Herjunetand
    Belum ada peringkat
  • Enterobiasis
    Enterobiasis
    Dokumen23 halaman
    Enterobiasis
    Olliph Virnoliph Leiqueno Herjunetand
    Belum ada peringkat
  • Bronko Pneumonia
    Bronko Pneumonia
    Dokumen25 halaman
    Bronko Pneumonia
    Olliph Virnoliph Leiqueno Herjunetand
    Belum ada peringkat
  • Metode Farmakologi
    Metode Farmakologi
    Dokumen13 halaman
    Metode Farmakologi
    Olliph Virnoliph Leiqueno Herjunetand
    Belum ada peringkat
  • Keluarga Binaan
    Keluarga Binaan
    Dokumen11 halaman
    Keluarga Binaan
    Olliph Virnoliph Leiqueno Herjunetand
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Hipertensi
    Lapsus Hipertensi
    Dokumen46 halaman
    Lapsus Hipertensi
    Olliph Virnoliph Leiqueno Herjunetand
    Belum ada peringkat
  • Isi Referat Hipermetropi Dan Presbiopi
    Isi Referat Hipermetropi Dan Presbiopi
    Dokumen12 halaman
    Isi Referat Hipermetropi Dan Presbiopi
    Benny Antama Syant
    Belum ada peringkat
  • CRS Edh
    CRS Edh
    Dokumen53 halaman
    CRS Edh
    Olliph Virnoliph Leiqueno Herjunetand
    Belum ada peringkat
  • Refrat Ablasio Retina
    Refrat Ablasio Retina
    Dokumen27 halaman
    Refrat Ablasio Retina
    Olliph Virnoliph Leiqueno Herjunetand
    Belum ada peringkat
  • Dermatitis Atopi
    Dermatitis Atopi
    Dokumen19 halaman
    Dermatitis Atopi
    Olliph Virnoliph Leiqueno Herjunetand
    Belum ada peringkat
  • Translete Jurnal (Amanda, Zuhriya, Olifia)
    Translete Jurnal (Amanda, Zuhriya, Olifia)
    Dokumen16 halaman
    Translete Jurnal (Amanda, Zuhriya, Olifia)
    amandajae
    Belum ada peringkat
  • CRS Brvo
    CRS Brvo
    Dokumen40 halaman
    CRS Brvo
    yoga zunandy pratama
    Belum ada peringkat
  • Sinusitis
    Sinusitis
    Dokumen20 halaman
    Sinusitis
    Olliph Virnoliph Leiqueno Herjunetand
    Belum ada peringkat
  • Asma
    Asma
    Dokumen25 halaman
    Asma
    Olliph Virnoliph Leiqueno Herjunetand
    Belum ada peringkat
  • Presbiopi
    Presbiopi
    Dokumen26 halaman
    Presbiopi
    Olliph Virnoliph Leiqueno Herjunetand
    Belum ada peringkat
  • Tumor Orbita
    Tumor Orbita
    Dokumen3 halaman
    Tumor Orbita
    BiManda Rizki Nurhidayat
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Asma
    Lapsus Asma
    Dokumen32 halaman
    Lapsus Asma
    Olliph Virnoliph Leiqueno Herjunetand
    Belum ada peringkat
  • UEU Undergraduate 880 BAB II
    UEU Undergraduate 880 BAB II
    Dokumen60 halaman
    UEU Undergraduate 880 BAB II
    Olliph Virnoliph Leiqueno Herjunetand
    Belum ada peringkat
  • Katara K
    Katara K
    Dokumen21 halaman
    Katara K
    anggia_dian
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Sinusitis
    Laporan Kasus Sinusitis
    Dokumen48 halaman
    Laporan Kasus Sinusitis
    Olliph Virnoliph Leiqueno Herjunetand
    Belum ada peringkat
  • Trigeminal Neuralgia
    Trigeminal Neuralgia
    Dokumen19 halaman
    Trigeminal Neuralgia
    amandajae
    Belum ada peringkat
  • Keluarga Binaan
    Keluarga Binaan
    Dokumen11 halaman
    Keluarga Binaan
    Olliph Virnoliph Leiqueno Herjunetand
    Belum ada peringkat
  • Trigeminal Neuralgia
    Trigeminal Neuralgia
    Dokumen27 halaman
    Trigeminal Neuralgia
    Olliph Virnoliph Leiqueno Herjunetand
    Belum ada peringkat
  • CSS Hipertensi Revisi FIX
    CSS Hipertensi Revisi FIX
    Dokumen36 halaman
    CSS Hipertensi Revisi FIX
    Olliph Virnoliph Leiqueno Herjunetand
    Belum ada peringkat
  • Neurodermatititis Ola
    Neurodermatititis Ola
    Dokumen27 halaman
    Neurodermatititis Ola
    Olliph Virnoliph Leiqueno Herjunetand
    Belum ada peringkat