BAB I
STATUS PASIEN
Pemeriksaan Organ
1. Kepala
Bentuk : normocephal, simetris
2. Mata
Exopthalmus/enophtal: (-/-)
Konjungtiva : anemis (+/+)
Sklera : ikterik (-/-)
Pupil : bulat, isokor, reflex cahaya +/+
3. Telinga : Sekret (-), serumen (-/-)
4. Hidung : Rhinorhea (-), deviasi septum (-)
5. Mulut
Bibir : lembab
Gigi geligi : lengkap, caries (+)
Palatum : deviasi (-)
4
Cor (Jantung)
Inspeksi Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi Ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicula kiri
Perkusi Batas-batas jantung normal
Auskultasi BJ I/II regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo (Paru)
8. Abdomen
Inspeksi Datar, sikatriks (-), dilatasi vena (-)
Palpasi Supel, nyeri tekan epigastrium (+), hati dan lien
tidak teraba
Perkusi Timpani
Auskultasi Bising usus (+) normal
Status Obstetri :
Muka : Kloasma gravidarum (-)
Mammae : simetris, A/P hiperpigmentasi,
Abdomen : TFU 30 cm, linea mediana hiperpigmentasi
(+), striae (+), Sikatrik (-), ballottement (+).
1.14 Manajemen
1. Promotif :
a. Menjelaskan kepada pasien mengenai pengertian, faktor resiko, cara
pengelolaan penyakit anemia defisiensi besi pada kehamilan
b. Melakukan antenatal care (ANC)
2. Preventif :
a. Hindari stres
3. Kuratif :
Non Farmakologi
a. Istirahat cukup
b. Diet bergizi : tinggi protein, terutama yang berasal dari protein
hewani, seperti daging, ikan, susu, dan telur; serta sayuran hijau
Farmakologi
a. Sulfas ferosus tab 325 mg 3 kali perhari
b. Vit C tab 2 kali perhari
Alternatif lain :
c. Fero fumarat tab 325 mg 3 kali perhari
d. Fero glukonat tab 325 mg 4 kali perhari, sebelum makan
e. Besi polisakarida tab 150 mg 3 kali perhari
7
Tanggal: Tanggal:
Pro : Pro :
Umur : Umur :
Alamat : Alamat :
Tanggal: Tanggal:
Pro : Pro :
Umur : Umur :
Alamat : Alamat :
8
d. Rehabilitatif
Menggunakan obat secara teratur dengan aturan dan cara pakai yang
telah dijelaskan dokter, kontol ulang jika obat habis dan keluhan
belum berkurang atau semakin parah.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Kata anemia selama ini sering disalahartikan sebagai suatu diagnosis,
anemia adalah suatu kumpulan dari tanda dan gejala yang memerlukan
pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab utamanya. Secara klinis
anemia dapat diukur secara kuantitatif dari jumlah sel darah merah, konsentrasi
hemoglobin (Hb) dan hematokrit (Hct). Nilai-nilai ini harus diinterpretasikan
secara hati-hati karena dapat dipengaruhi oleh perubahan volume plasma.
2.2 Epidemiologi
Jarak kelahiran adalah waktu sejak ibu hamil sampai terjadinya kelahiran
berikutnya. Hal ini dapat menjadi penyebab anemia dikarenakan kondisi ibu
masih belum pulih dan pemenuhan kebutuhan zat – zat gizi belum optimal, sudah
harus memenuhi kebutuhan nutrisi janin yang dikandung.
Umur seorang ibu berkaitan dengan alat – alat reproduksi wanita. Umur
reproduksi yang sehat dan aman adalah umur 20 – 35 tahun. Kehamilan diusia <
20 tahun dan diatas 35 tahun dapat menyebabkan anemia karena pada kehamilan
diusia < 20 tahun secara biologis belum optimal emosinya cenderung labil,
mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami keguncangan yang
mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan zat – zat
gizi selama kehamilannya. Sedangkan pada usia > 35 tahun terkait dengan
11
kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering
menimpa diusia ini.
2.4 Etiologi
Anemia pada kehamilan dapat disebabkan oleh berbagai macam penyebab.
Pencarian penyebab terjadinya anemia pada kehamilan harus dengan seksama
karena berhubungan dengan efek terhadap kehamilan bagi ibu dan janin.
Pada kehamilan dengan satu janin, ibu hamil memerlukan zat besi
mencapai 1000 mg dimana 300 mg digunakan untuk janin dan 500 mg untuk
12
2.5 Diagnosis
Pada ibu hamil dengan anemia defisiensi besi didapatkan gejala-gejala
mudah lelah, lesu dan sering pusing, kulit yang kering, perubahan warna kuku,
rambut yang kering dan mudah patah, mukosa oral yang atrofi, disfagia, gangguan
pengecapan (pada taraf yang berat).
Dapat disimpulkan pada wanita hamil dengan anemia defisiensi besi akan
didapatkan kadar Hb yang rendah (<11 g/dl pada trimester pertama dan terakhir
dan <10,5 g/dl pada trimester kedua), hapusan sel darah merah dengan morfologi
hipokrom dan mikrositik, kadar besi serum yang rendah <60ug/dl, kadar serum
feritin <15ug/L, daya ikat besi serum tinggi (300-500mg), dan tidak ditemukan
hemosiderin (stainable iron) dalam sumsum tulang.
2.6 Penatalaksanaan
Pengobatan pada anemia defisiensi besi dapat dimulai dengan pemberian
preparat besi peroral seperti sulfas ferrosus, fumarate, gluconate sebanyak 200
mg, 1-3 kali perhari.
pasien akan merasa nyeri pada tempat suntikkan, juga secara intravena dalam
bentuk dekstran besi dengan dosis total 1000-2000mg sekaligus.
2.7 Pencegahan
Bagi wanita hamil baik pada trimester awal maupun lanjut dianjurkan untuk
mengkonsumsi sulfas ferosus atau glukonas ferrosus 1 tablet sehari dan
mengkonsumsi protein (daging, ikan, telur, susu) dan sayur-sayuran yang
mengandung banyak mineral dan vitamin.
14
BAB III
ANALISIS KASUS
3.4 Analisis kemungkinan berbagai faktor risiko atau etiologi penyakit pada
pasien ini:
Bagi wanita hamil baik pada trimester awal maupun lanjut dianjurkan
untuk mengkonsumsi sulfas ferosus atau glukonas ferrosus 1 tablet sehari dan
diberi nasihat untuk mengkonsumsi protein (daging, ikan, telur, susu) dan
sayur-sayuran yang mengandung banyak mineral dan vitamin.
DAFTAR PUSTAKA
1. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Gilstrap L, Wenstrom
KD. Infections. In : William Obstetrics. 22nd ed. McGraw – Hill
Companies. New York 2005 : 1282 – 84, 1289 – 91.
2. Amiruddin Ridwan, Wahyuddin. Studi Kasus Kontrol Faktor Biomedis
Terhadap Kejadian Anemia Ibu Hamil di Puskesmas Bantimurung
Maros Tahun 2004. Available from:http://med.unhas.ac.id/en/index.php
option=comcontent&task=view&id=160&Itemid=116.
3. Conrad, Marce. Anemia.Available from: http://www. emedicine.
com/MED /topic120.htm.
4. Poggi, Sarah. Hematologic Disease and Pregnancy. Available from:
http://www.emedicine.com /med/ topic 3254.htm.
5. Jolita, Said Makari, Laima Senkien. Anemia during pregnancy. Available
from: http://www.otispregnancy.org/anemia.pdf.
17
Lampiran :