Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

HEMATOLOGI RUTIN & LENGKAP


HB SAHLI

DISUSUN OLEH :

SALWA AMALIYAH KHAIRANI (51123031)


MAISYA PUTRI HANDAYANI (51123024)

TONY MARTIN (51123038)


EKA REVALINA (51123017)

AMELIYA TRHI ARIYANI (51123010)


PITRI KHOIRUNNISA (51123003)

DOSEN PEMBIMBING:

Dr. VERDIANSAH, SpPK, MMRS

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI


LABORATORIUM MEDIK
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
IKEST MUHAMMADIYAH PALEMBANG

TAHUN AJAR 2023/2024


LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI RUTIN & LENGKAP

HB SAHLI

I. Hari/Tanggal : Selasa, 19 Maret 2024

II. Tujuan

Dengan praktikum ini mahasiswa mengetahui cara menghitung


HB mengunakan metode Sahli dengan baik dan benar.

III. Dasar Teori


Darah adalah jaringan cair berisi atas dua bagian.Bahan interseluler

adalah cairan yang disebut plasma dan didalamnya terdapat unsur-

unsur padat, yaitu sel darah.Volume darah secara keseluruhan kira-kira

merupakan satu perdua belas berat badan atau kira-kira 5 liter.Sekitar

55 persennya adalah cairan, sedangkan 45 persen sisanya terdiri atas

sel darah.Angka ini dinyatakan dalam menilai hematokrit atau volume

darah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47.

Darah terdiri dari beberapa jenis sel yaitu sel darah merah

(eritrosit) dan sel darah putih (leukosit).Sel darah merah atau eritrosit

berupa cakram kecil bikonkaf, cekung pada kedua sisinya, sehingga

dilihat dari samping tampak seperti dua buah buan sabit yang saling

bertolak belakang.Dalam setiap milimeterkubik darah terdapat

5.000.000 sel darah jika dilihat satu per satu berwarna kuning tua

pucat, tetapi dalam jumlah besar terlihat merah dan memberi warna

pada darah. Strukturnya terdiri dari pembungkus luar atau stroma,

berisi massa hemoglobin. Leukosit atau sel darah putih yang berfungsi

reparatif (memperbaiki) dan defensif (bertahan atau pertahanan).Sel


darah putih berupa bening dan tidak berwarna, bentuknya lebih besar

dari pada sel darah merah, tetapi jumlahnya lebih kecil.Dalam setiap

millimeter kunik mengandung 6.000-10.000 (rata-rata 8.000) sel darah

putih.

IV. Alat dan Bahan

Alat :

1. APD lengkap

2. Tabung Sampel Darah

Bahan :

1. Darah

2. Larutan aquadest

3. Larutan Hcl 0,1 N

V. Prosedur Kerja

1. Masukkan larutan Hcl 0.1 N dengan pipet Hcl kedalam tabung

pengencer sampai pada angka 2

2. Cuci tangan

3. Siapkan bengkok

4. Pakai sarung tangan

5. Ujung jari dibersihkan dengan kapas alcohol biarkan sampai kering

6. Pegang bagian yang akan ditusuk supaya tidak bergerak dan tekan

sedikit supaya rasa nyeri berkurang


7. Dengan memakai lancet steril, tusuk dengan cepat dengan arah

tegak lurus, jangan menekan-nekan jari untuk mendapatkan cukup

darah (darah akan bercampur cairan jaringan sehingga mudah

encer dan bisa menimbulkan kesalahan)

8. Hapus tetes darah pertama dengan kapas kering

9. Isap 20 UI darah dengan pipet sahli, bersihkan darah yang

menempel pada bagian luar pipet

10. Masukkan darah secara hati-hati ke dalam tabung sahli yang sudah

berisi Hcl 0.1 N

11. Bilas darah dalam pipet dengan menghisap dan mengeluarkan Hcl

0.1 N beberapa kali

12. Biarkan 4 menit (3-5 menit) agar hemoglobin berubah menjadi

asam hematin

13. Encerkan larutan dengan aquadest tetes demi tetes sambil diaduk

tiap kali menambahkan aquadest, sampai warna larutan sama

dengan warna pembanding

14. Bila sudah sama catat hasilnya


VI. Hasil

VII. Pembahasan

Darah mempunyai peran penting dalam proses sirkulasi. Secara umum,

fungsi darah adalah sebagai alat transportasi zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan

oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolism dan juga

untuk sebagai pertahanan tubuh dengan mengedarkan antibody dan sel darah

putih. Hemoglobin merupakan metalprotein pengangkut oksigen yang

mengandung besi dalam sel darah merah dan dalam darah mamalia dan hewan

lainnya. Molekul hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein dan empat gugus

heme, suatu molekul organic dengan atom besi. Hemoglobin memiliki afinitas

yang sangat tinggi terhadap oksigen dan dengan oksigen itu akan membentuk

oxihemoglobin di dalam eritrosit. Hemoglobin (hb) terdiri dari protein yang

mengandung zat besi didalam sel darah merah yang merupakan pengangkut

oksigen (O2) dari paru keseluruh jaringan tubuh, yang terdapat pada mamalia dan

hewan lainnya. Hemoglobin juga merupakan pembawa karbondioksida (CO₂) dari

jaringan tubuh menuju paru untuk dikeluarkan ke atmosfir atau dunia luar.

Hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein, dan empat gugus heme, yaitu molekul
organic dengan satu atom besi. Mutasi pada gen protein hemoglobin dapat

mengakibatkan suatu golongan penyakit yang disebut hemoglobinopati, yang

paling sering ditemui dilapangan adalah anemia sel sabit dan talasemia (Hoffrand

and Moss, 2013). Menurunnya kadar hemoglobin dalam sel darah merah menjadi

penyebab utama anemia (kurang darah). Menurunya hemoglobin menunjukkan

rendahnya tingkat oksigen yang ada dalam darah sering menyebabkan sesak

nafas. Kekurangan oksigen dalam darah akan memperberat daya kerja jantung.

Dapat menimbulkan gejala seperti jantung berdebar dan nyeri dada. Apabila

oksigen tidak alirkan keseluruh bagian tubuh maka fungsi tubuh akan terhambat

sehingga, sel tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup untuk melakukan

aktivitasnya. Gejala yang sering dirasakan oleh penderita adalah mudah lelah

(Price and Wilson, 2012) Pemeriksaan kadar hemoglobin yang biasa digunakan di

Indonesia adalah cara Sahli dimana kesalahan dengan menggunakan metode ini

sebesar 10% 15%. Pemeriksaan sederhana yang dipakai dilapangan perlu diteliti

dan dibandingkan dengan cara standar yang dianjurkan WHO (Price et al,

2012)Pemeriksaan hemoglobin sederhana yang dianjurkan oleh International

Committee for Standardization in Hematology metode Cyanmethemoglobin

(Autoanalyzer), yaitu dengan menghitung secara otomatis kadar hemoglobin

dalam eritrosit, metode ini banyak digunakan karena mempunyai ketelitian yang

lebih akurat dan tingkat kesalahannya rendah (Nugraha, 2015)


VIII. Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum ini, kita dapat mengetahui,dan memahami

bahwa metode sahli adalah metode yang digunakan untuk pemeriksaan kadar Hb

dalam darah berdasarkan atas terbentuknya senyawa hematin asam setelah darah

sampel direaksikan dengan HCl 0,1 N. Pembacaan hasil kemudian dilakukan

dengan membandingkan warna yang terbentuk dengan batang standar (metode

kolorimetrik).

IX. Daftar pustaka

Nasrullah, N., Isroli, I., & Sugiharto, S. (2020). Pengaruh Penambahan


Jamu dalam Ration terhadap Profil Darah Putih dalam Darah
Ayam Petelur. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 15(3), 315–
319. https://doi.org/10.31186/jspi.id.15.3.315-319
Rahmita, & Basri, R. F. (2023). Penyuluhan Kegunaan Darah dan
Komponen Darah Pada Masyarakat Lingkungan
Pattitangngang, Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten
Takalar. Jurnal Pengabdian Mandiri, 2(3), 310–324.
https://bnr.bg/post/101787017/bsp-za-balgaria-e-pod- nomer-
1-v-buletinata-za-vota-gerb-s-nomer-2-pp-db-s-nomer-12
Wijaya, W., Eranto, M., & Alfarisi, R. (2020). Perbandingan Jumlah
Leukosit Darah Pada Pasien Appendisitis Akut Dengan
Appendisitis Perforasi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi
Husada, 11(1), 341–346.
Dwi Aridya, N., Yuniarti, E., Atifah, Y., & Alicia Farma, S. (2023).
The Differences Erythrocyte and Hemoglobin Levels of
Biology Students and Sports Students Universitas Negeri
Padang Perbedaan Kadar Eritrosit dan Hemoglobin
Mahasiswa Biologi dengan Mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai