LAPORAN PRAKTIKUM
Disusun untuk memenuhi tugas Matakuliah
Anatomi Fisiologi Manusia
yang dibina oleh Drs. Soewolo, M. Pd, Nuning Wulandari S.pd, M. Pd
Oleh:
Kelompok 2/ Offering G
Arif Lailatul F.
(120342422474)
Hestin atas Asih
(120342422468)
Kharirrotun Nafiah (120342422503)
Nina Mufida
(120342422469)
Novia hylsandy
(120342422485)
Pramesti Dwi R.
(120342422485)
Yuniar
(120342422488)
A.
1.
2.
3.
4.
TUJUAN
Menghitung jumlah sel darah merah dan sel darah putih.
Menguji kecepatan pembekuan darah.
Menguji golongan darah.
Memperkirakan kadar hemoglobin dalam darah.
B. DASAR TEORI
Darah merupakan cairan kental, empat sampai lima kali lebih kental dari
air sehingga cenderung mengalir lebih lamban daripada air. darah sedikit lebih
berat daripada air, didalam tubuh suhunya dipertahankan pada 38 0C, memiliki pH
antara 7,35-7,45, dan isotonik pada 0,85% NaCl. Darah merupakan 8% berat total
tubuh. Volume darah pada pria seberat 70kg kira-kira 5,6 liter (Soewolo.dkk,
2003).
Secara mikroskopik, darah tersusun atas dua bagian yaitu bagian yang
berbentuk elemen atau sel-sel darah dan bagian cair atau plasma tempat sel-sel
darah berada. Bagian berbentuk elemen meliputi eritrosit atau sel darah merah,
leukosit atau sel darah putih, dan trombosit atau keping darah (Soewolo.dkk,
2003).
protein dan lipid, termasuk kolesterol menempati sisa volume (5%). Eritrosit
berfungsi mengangkut oksigen yang terikat pada hemoglobin. Selain itu,
eritrosit juga berfungsi sebagai pengatur keseimbangan asam-basa dalam
tubuh (Soewolo.dkk, 2003).
Konsentrasi eritrosit selalu mendekati normal, setiap perubahan dari
nilai normal digunakan sebagai indikator bagi beberapa gangguan. Nilai
normal konsentrasi eritrosit menggambarkan kenyataan bahwa laju produksi
dan destruksi sel benar-benar seimbang. Pada pria sehat mempunyai kira-kira
5 juta eritrosit dalam 1 mm3 darah. Wanita sehat mempunyai kira-kira 4,5 juta
eritrosit dalam setiap mm3 darah (Soewolo.dkk, 2003).
Untuk menjaga jumlah normal eritrosit, tubuh harus menghasilkan sle
dewasa baru pada kecepatan 2 juta setiap detik. Pada orang dewasa, produksi
eritrosit mengambil tempat di jaringan myeloid yang terletak pada sumsum
tulang dari tulang kranial, rusuk, dada, corpus vertebrae, epifisis proksimal
humerus dan femur. Proses pembentukan eritrosit disebut eritropoesis.
Eritropoesis dimulai dari transformasi hemositoblas menjadi rubriblas.
Selanjutnya sel intermediet lain terbentuk sampai tahap akhir pembentukan
eritrosit berhasil (Soewolo.dkk, 2003).
Anemia memiliki beberapa sebab. Umumnya timbul karena defisiensi
besi, asam folat, asam amino tertentu, atau vitamin B12. Anemia pernicious
merupakan ketidakmampuan menghasilkan faktor intrinsic karena kerusakan.
Anemia nutrisional merupakan anemia yang disebabkan oleh ketidakcukupan
diet (Soewolo.dkk, 2003).
2. Leukosit
Leukosit memiliki inti, tidak mengandung Hb, lebih sedikit
dibanding dengan eritrosit yaitu antara 5000-9000 sel/mm 3 darah. Leukosit
dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu leukosit bergranula (granulosit)
merupakan perkembangan dari sel-sel sumsum tulang merah. Granulosit ada
3 macam yaitu: neutrofil, basofil, dan eosinofil. Sedangkan leukosit tidak
bergranula (agranulosit) merupakan leukosit yang berkembang dari jaringan
limfoid dan myeloid. Agranulosit ada 2 macam yaitu: limfosit dan monosit.
Secara umum leukosit berfungsi untuk melawan peradangan dan infeksi.
Beberapa leukosit secara aktif melakukan fagositosis, mencerna bakteri dan
sisa bahan mati (Soewolo.dkk, 2003).
dalam
hemostatik
adalah
untuk
memperkuat penutupan keeping darah dengan pembentukan jaring benangbenang fibrin tak larut yang diperjalin pada tempat luka. Proses pelekatan dan
agregasi keeping darah merupakan proses awal, kemudian diikuti
pembentukan jaringan fibrin. Dua peristiwa ini dikendalikan sehingga
berlangsung pada waktu yang tepat dalam urutan dan lokasi yang benar.
Pembekuan darah terdiri dari reaksi biokimia khusus. Setiap hasil reaksi
merupakan enzim yang mengkatalisis reaksi berikutnya. Enzim akhir yang
dihasilkan adalah trombin. (Soewolo.dkk, 2003).
Penggolongan darah merupakan suatu sistem klasifikasi darah yang
berdasar pada keberadaan protein sel khusus pada permukaan luar plasma
membrane sel darah merah. Protein semacam ini adalah antigen dan
aglutinogen yang bersifat genetik (Basoeki, 1999). Penggolongan darah ABO
didasarkan pada dua aglutinogen yang disimbulkan dengan huruf A dan B.
E. DATA PENNGMATAN
Tabel 1. Menghitung Sel Darah Putih
Perlakuan
Menghitung sel darah putih
Hasil
W1=11, W2= 13, W3=15, W4=20
W = W1+W2+W3+W4
=11+13+15+20
=59
Jumlah/mm3= 25x59
= 1.475 butir/mm3
Hasil
X = X1+X2+X3
Tanpa pengenceran
= (1/5)x(1/5)x(1/10)x5xX= 1/50X
Dengan pengenceran
= 50x200= 10.000X
= 10.000x730
= 7.300.000 butir/mm3
Waktu
Dengan Na Oksalat
kecepatan 37.79 detik
Tanpa Na Oksalat
4 menit 15 detik
pembekuan darah
Presentase
Laki-laki
golongan B
Perempuan
A
-serum A tidak
-serum A menggumpal
menggumpal
-serum B tidak
-serum B menggumpal
menggumpal
Hasil
60%
9,4 gms -> Actual Anemia
Subjek : Laki-laki
Memperkirakan kadar Hb
Hasil pencocokan
sample darah
dengan skala Hb
yang
menunjukkan
kadar 60%
F. ANALISIS DATA
1. Menghitung Sel darah putih
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dari 5 sisi kotak
hemasitometer diketahui jumlah sel darah putih yang berada pada kotak pertama
terdapat 11 butir, di kotak kedua 13 butir, di kotak ketiga 15 butir, dan dikotak
kelima terdapat 20 butir sel darah putih. Jumlah dari seluruhnya adalah 59 butir
sel darah putih. Dari hasil yang didapat kemudian dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut.
Pengenceran:
Volume darah (1ml) x as. Asetat (10) ml = 10 ml
Volume darah
Volume sel darah putih (1 mm2) x 4 daerah (4mm2) x tinggi cairan dibawah
kaca penutp (0,1 mm) = 0,4 mm3
Jumlah sel darah putih
X.10=4/10 mm3
1mm3 = 100X/4
X =25x59
X =1.475butir
Jadi dari hasil penghitungan, diketahui bahwa terdapat 1.475 butir sel
darah putih yang ditemukan pada darah.
Pada percobaan kali ini kami menguji kecepatan pembekuan darah. Kami
membandingkan kecepatan pembekuan darah yang telah diberi anti koagulan dan
darah tanpa anti koagulan. Dari percobaan kami mendapatkan data bahwa darah
yang diberi anti koagulan membeku setelah diaduk-aduk setelah 37,79 detik,
sedangkan darah tanpa anti koagulan beku setelah diaduk selama 4 menit 15 detik.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa darah yang diberi anti koagulan akan
membeku lebih cepat daripada darah tidak yang diberi anti koagulan.
5. Memperkirakan kadar Hb
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan terhadap kadar Hb dari salah
satu anggota kelompok kami, kemudian dicocokkan dengan skala Hb, terlihat
bahwa warna darah anggota kelompok tadi cocok dengan warna merah yang
menunjukkan kadar Hb dalam darah 60%, dengan 9.40 gms yaitu actual anemia.
G. PEMBAHASAN
1.
Menghitung Sel Darah Putih
Darah terdiri dari 2 bagian, yaitu sel-sel darah (butir-butir darah) dan
cairan darah (plasma darah). Sel-sel darah merupakan bagian darah yang
empunyai bentuk. Ada 3 macam sel darah yaitu sel drah merah (eritrosit), sel
darah putih (lekosit) dan keping darah (trombosit). Leukosit mempunyai
peranan dalam pertahanan seluler dan humoral organisme terhadap zat-zat
asingan. Leukosit dapat melakukan gerakan amuboid dan melalui proses
diapedesis lekosit dapat meninggalkan kapiler dengan menerobos antara selsel endotel dan menembus kedalam jaringan penyambung. (Effendi, 2003).
Tidak seperti eritosit, leukosit mempunyai inti dan tidak mengandung Hb.
Jumla eritrosit lebih sedikit daripada eritrosit, yaitu antara 5000-9000
permilimeterkubik darah. Ada lima jenis leukosit yang dipisahkan menjadi
dua kelompok. Kellompok pertama adalah kelompok leukosit yang
sitoplasmanya bergranula disebut granulosit. Grnulosit ini merupakan
perkembangan dari sel-sel sumsum tulang merah. Ada tiga macam leukosit
bergranula, yaitu neutrofil, basofil, dan eosinofil. Kelompok kedua adalah
kelompok leukosityang sitoplasmanya tidak bergranula, disebut agranulosit.
mengeluarkan
Trombokinase
Antihemofilia
Protombin
Vit K
Trombin
Ca 2+ (ion kalsium)
Fibrinogen
Fibrin
Ketidak sesuaian data pengamatan dan teori yang sudah didapatkan dapat
diakibatkan oleh ketidak cermatan praktikan pada saat pengamatan. Praktikan
berasumsi ketika darah yang terdapat pada keca benda ditaburi sedikit padatan
Natrium Oksalat dan kemudian diaduk maka darah dan kalsium oksalat akan
membentuk suatu gumpalan. Gumpalan ini disebabkan terlalu banyaknya taburan
Natrium Oksalat yang diberikan dan terlalu sedikitnya tetesan darah, sehingga
menyebabkan waktu yang diperlukan untuk menggumpalnya darah dan Natrium
Oksalat sangat singkat. Di sini praktikan kurang memahami dengan yang
dimaksud pembekuan darah. Padahal indikator yang diberikan pada pembekuan
darah adalah sampai keluarnya benang fibrin setelah selang beberapa menit.
(Tanpa Tahun) nilai normal kadar hemoglobin yaitu: dewasa laki-laki 13,5-18,0 gr
%; dewasa wanita 11,5-16,5 gr%; bayi (<3 bln) 13,6-19,6 gr%; umur 1 tahun
11,0-13,0 gr%; umur 12 tahun 11,5-14,8 gr%.
H.KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum Darah ini dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Pada perhitungan sel darah putih pada percobaan yang kami lakukan terhitung
1475 butir/mm3, di mana jumlah ini berada di bawah jumlah minimum yang
dinyatakan oleh Soewollo. Menurut Soewolo (2005) jumlah leukosit lebih
sedikit daripada eritrosit yaitu antara 5000-9000 sel permilimeterkubik darah.
2. Pada perhitungan sel darah merah dapat dilakukan dengan menggunakan
hemasitometer dan larutan Hayem. Pada pria sehat jumlah eritrosit kurang
lebih sebanyak 5 juta eritrosit/mm 3 darah sedangkan pada wanita sehat jumlah
eritrosit kurang lebih sebanyak 4,5 juta eritrosit/mm3 darah.
3. Kecepatan pembekuan darah rata rata pada manusia adalah 5 10 menit. Ada
hal hal yang menyebabkan pembekuan darah berlangsung lebih lambat
misalnya dengan penambahan Natrium Oksalat. Penambahan Natrium Oksalat
ini akan dapat mengendapkan ion Ca
2+
I.DISKUSI
Berdasarkan praktikum kali ini dapat diperoleh sebagai berikut:
1.
Pada perhitungan sel darah putih pada percobaan yang kami
lakukan terhitung 1475 butir/mm3, di mana jumlah ini berada di bawah
jumlah minimum yang dinyatakan oleh Soewollo. Menurut Soewolo
(2005) jumlah leukosit lebih sedikit daripada eritrosit yaitu antara 50009000 sel permilimeterkubik darah.
2.
Pada perhitungan sel darah merah dapat dilakukan dengan
menggunakan hemasitometer dan larutan Hayem. Pada pria sehat jumlah
eritrosit kurang lebih sebanyak 5 juta eritrosit/mm3 darah sedangkan pada
wanita sehat jumlah eritrosit kurang lebih sebanyak 4,5 juta eritrosit/mm3
darah.
3.
Kecepatan pembekuan darah rata rata pada manusia adalah 5
10 menit. Ada hal hal yang menyebabkan pembekuan darah berlangsung
lebih lambat misalnya dengan penambahan Natrium Oksalat. Penambahan
Natrium Oksalat ini akan dapat mengendapkan ion Ca 2+, sehingga
pengubahan
protrombin
menjadi
trombin
terhambat,
jika
tanpa
DAFTAR RUJUKAN
Anonim. 2009. Darah. Balai Informasi Teknologi LIPI
http://www.bit.lipi.go.id diakses tanggal 2 Oktober 2014
(Online),
LAMPIRAN