TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Darah
a. Pengertian Darah
dengan plasma. Darah mengangkut oksigen dari paru paru dan nutrisi
organ seperti paru–paru, ginjal dan kulit untuk dikeluarkan dari tubuh
berbentuk cairan pada tubuh. Darah lebih berat dan lebih kental dari
pada air. Darah bersifat sedikit alkali dengan pH antara 7,35 - 7,45.
namun rata- rata volume darah adalah 5 - 6 liter pada laki laki dan 4 -
b. Komposisi Darah
9
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
berbagai macam protein. Sel–sel darah terdiri dari eritrosit (sel darah
(Kiswari, 2014). Pada keadaan normal lebih dari 99% sel darah yang
1% dari keseluruhan sel pada darah. Darah yang telah disentrifus akan
tampak terpisah antara sel darah dan plasmanya. Sel akan berada pada
buffy coat yang tipis tampak berada diantara sel darah merah dan
plasma. Hal ini terjadi karena leukosit dan trombosit kurang padat dari
10
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
c. Serum
1) Pengertian Serum
a) Serum Hemolisis
11
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
b) Serum Lipemik
c) Serum Ikterik
12
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
d. Eritrosit
ukuran diameter 6,7 – 8,0 mikrometer serta tidak memiliki inti sel.
Setiap 1 mm3 darah terdapat sekitar 5 juta butir sel darah merah.
kanselus pada ujung tulang pipa dan sternum. Perkembangan sel darah
darah. Rata–rata masa hidup sel darah merah adalah 120 hari (D’Hiru,
2013).
e. Hemoglobin
oksigen yang kaya zat besi dan memiliki daya gabung terhadap
(Syaifuddin, 2016).
2013).
2. Hemolisis
a. Pengertian Hemolisis
14
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
setelah serum atau plasma dipisahkan. Hemolisis terlihat secara visual
sebagai warna merah pada serum atau plasma (Kocak dkk., 2014).
ada pada serum. Menurut Adiga dan Yogish (2016), derajat hemolisis
b. Penyebab Hemolisis
15
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Hemolisis in vitro terjadi karena proses pengumpulan darah
lama
16
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
gangguan kimia, pelepasan zat aktif yang secara biologis dapat
3. Ureum
a. Pengertian Ureum
8oC) dan suhu beku (-20oC). Serum akan stabil selama 24 jam jika
disimpan pada suhu ruang ruang (20 – 25oC), jika disimpan pada suhu
17
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
lemari es (2 – 8oC) serum akan stabil selama 72 jam serta stabil
c. Pemeriksaan Ureum
1) Faktor prarenal
a) Shock
c) Perdarahan
d) Dehidrasi
18
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
f) Deman tinggi, luka bakar dan trauma
2) Faktor renal
b) Glomerulus nefritis
c) Hipertensi maligna
d) Obat-obatan nefrotoksik
3) Faktor postrenal
a) Obstruksi ureter
e. Nilai Rujukan
19
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
f. Tinjauan Klinis
tersebut ditemukan pada obstruksi aliran urin akibat batu ginjal, tumor
(Bishop, 2010).
20
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Penurunan kadar ureum dapat disebabkan karena diet rendah
disebabkan oleh penyakit hati yang berat sehingga hati tidak mampu
21
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
B. Kerangka Teori
Darah
Serum
Terjadi karena kondisi patologis pasien Terjadi kerena proses pengambilan dan
penanganan sampel yang tidak tepat
22
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
C. Hubungan Antar Variabel
Variabel Bebas :
Variabel Terikat:
Variasi Kadar Hemoglobin
dalam Serum Kadar Ureum
Variabel Pengganggu :
Serum lipemik
Serum ikterik
D. Hipotesis
23
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta