Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

IMUNOHEMATOLOGI

“Perawatan Contoh Darah”

OLEH :

WAFIQ AZIZAH

PO.71.4.203.19.1.034
D.IV TINGKAT III A / SEMESTER V

JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

PROGRAM STUDI D.IV POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul
“Laporan Praktikum Perawatan Contoh Darah” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari laporan praktikum ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Imunohematology. Selain itu, laporan praktikum ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan mengenai Perawatan Contoh Darah.
Karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hasnawati ,S.Si.,
M,Kes , Bapak Nurdin S.Si., M.Si dan Bapak Alvin Resya Virgiawan S.ST., M.Kes
selaku Dosen pada mata kuliah Imunohematology yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni ini.
Selain itu, saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
tidak dapat saya sebutkan semua, terimakasih atas bantuannya sehingga sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas ini.
Saya menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Makassar, 09 Agustus 2023


Praktikan

Wafiq Azizah

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR........................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................4

A. Latar Belakang.........................................................................................................4

B. Tujuan Praktikum.....................................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................6

A. Dasar Teori...............................................................................................................6

B. Judul Metode............................................................................................................7

BAB III METODE PEMERIKSAAN..............................................................................8

A. Waktu dan Tempat...................................................................................................8

B. Prinsip Pemeriksaan.................................................................................................8

C. Pra Analitik..............................................................................................................8

D. Analitik.....................................................................................................................9

E. Pasca Analitik........................................................................................................11

BAB IV PENUTUP .........................................................................................................12

A. Hasil Pemeriksaan..................................................................................................12

B. Pembahasan Pemeriksaan......................................................................................13

C. Kesimpulan dan Saran...........................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................16

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Darah merupakan organ khusus yang berbentuk cair yang berbeda
dengan organ lain. Salah satu fungsi darah adalah sebagai media transport
didalam tubuh, volume darah pada manusia berkisar antara 7%-10% dari berat
badan normal, dengan jumlah sekitar 5 liter (Sloane, 2003).
Proses pembentukan darah (hematopoiesis) pada manusia dapat
berpindah-pindah, sesuai dengan rentang usia. Pada usia 0-3 bulan intrauteri
terbentuk di Yolk sac, pada usia 3-6 bulan intrauteri terbentuk di hati dan
lien,kemudian pada usia 4 bulan intrauteri sampai dewasa terjadi di sumsum
tulang (Bakta, 2006). Darah tersusun dari beberapa komponen yaitu sel darah
merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan pelat darah (trombosit) yang
terkandung didalam plasma (Tjay & Rahardja, 2007).
Plasma darah mengandung sebagian besar air, elektrolit dan protein,
plasma darah merupakan komponen terbanyak sekitar 45-60% (Sacher &
McPherson, 2004). Selain plasma darah, jumlah sel darah merah juga relative
banyak dari volume darah total, rentang normal sel darah merah (Eritrosit)
pada orang laki-laki dewasa sekitar 4,2-5,5 juta sel/mm3 , sedangkan pada
wanita 3,2-5,2 juta sel/mm3 . Jumlah normal Hb pada wanita adalah 11,5 mg
% dan pada laki-laki 13 mg%. Pada orang dewasa sel darah putih jumlah
normalnya adalah 7.000-9.000 sel/mm3 (Sloane, 2003), sedangkan jumlah
normal trombosit adalah sekitar 150 sampai 400x109 /liter atau 150.000-
400.000/ mililiter (Handayani & Haribowo, 2008).
Parameter darah yang tidak normal dapat menimbulkan suatu penyakit
atau gangguan pada darah serta fungsi darah, dan dapat menyebabkan
komplikasi atau gangguan pada organ yang lain (Astawan et al., 2011).
Beberapa gangguan yang dapat disebabkan karena ketidakseimbangan

4
parameter darah adalah anemia, polisitemia, leucopenia, dll. Anemia terjadi
karena jumlah sel darah merah yang terlalu sedikit atau hemoglobin dalam sel
yang terlalu sedikit (Guyton & Hall, 2007).
Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa 21,7%
orang di Indonesia mengalami anemia. Anemia di Indonesia lebih banyak
dialami oleh balita dengan usia antara 12-59 bulan. Anemia terjadi karena
rendahnya kadar hemoglobin yang dapat disertai dengan rendahnya jumlah
eritrosit, anemia yang sering terjadi karena kekurangan zat besi, dan juga ada
berbagai macam penyebab lainnya. Dengan demikian, pengobatan yang
dilakukan harus tepat. Transfusi darah hanya akan menambah kadar
hemoglobin dalam keadaan akut, maka perlu dilakukan terapi pemberian zat
besi dan asam folat, terutama yang berasal dari bahan alami, karena bahan
alami jauh lebih baik jika dibandingkan dengan bahan sintetis (Moeljanto &
Wiryanta, 2002), dengan demikian diperlukan adanya suatu upaya untuk dapat
mempertahankan parameter darah dalam tubuh agar tetap stabil.

B. Tujuan Praktikum
1. Memisahkan plasma dan sel darah merah
2. Menghilangkan antibodi dan senyawa lain dalam darah seperti
antikoagulan untuk mendapatkan sel darah merah pekat
3. Pembuatan suspensi sel darah bertujuan untuk membuat kepekatan sel
darah menjadi enceran tertentu guna mengoptimalkan reaksi antigen pada
sel darah merah terhadap antibodi.

BAB II

5
TINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar Teori
Darah adalah jaringan cair yang terdiri dari dua bagian yaitu plasma
darah dan sel darah. sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu eritrosit, leukosit, dan
trombosit. Volume darah secara keseluruhan yaitu satu per dua belas berat
badan atau kira-kira lima liter. Sekitar 55% adalah plasma darah, sedangkan
sisanya 45 terdiri dari sel darah (Evelyn C. Pearce , 2006).
Darah terdiri dari 2 komponen yaitu plasma darah dan butir-butir
darah. Plasma darah adalah bagian cair darah yang sebagian besar terdiri atas
air, elektrolit dan protein darah. Butir-butir darah (Blood corpuscles) terdiri
atas 3 elemen yaitu eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan
trombosit (butir pembeku/platelet). (Handayani W dan Haribowo A.S, 2008).
Darah merupakan cairan yang terdapat di dalam pembuluh darah yang
memiliki fungsi mengatur keseimbangan asam dan basa,mentransportasikan
O2, karbohidrat, dan metabolit, mengatur suhu tubuh dengan cara konduksi
atau hantaran, membawa panas tubuh dari pusat produksi panas (hepar dan
otot) untuk didistribusikan ke seluruh tubuh, dan pengaturan hormon dengan
membawa dan mengantarkan dari kelenjar ke sasaran. Jumlah dalam tubuh
bervariasi, tergantung dari berat badan seseorang. Pada orang dewasa, 1/13
berat badan atau kira-kira 4,5-5 liternya adalah darah. Faktor lain yang
menentukan banyaknya darah adalah usia, pekerjaan, keadaan jantung, dan
pembuluh darah (Syaifuddin, 2009).
Darah seperti yang telah didefinisikan dan yang dapat dilihat, adalah
suatu cairan tubuh yang berwarna merah dan kental. Kedua sifat utama ini,
yaitu warna merah dan kental, yang membedakan darah dari cairan tubuh
lainnya. Kekentalan ini disebabkan oleh banyaknya senyawa dengan berat
molekul yang berbeda, dari yang kecil sampai yang besar seperti protein, yang

6
terlarut didalam darah. Warna merah, yang memberi ciri yang sangat khas
bagi darah, disebabkan oleh senyawa berwarna merah yang terdapat dalam
sel-sel darah merah yang tersuspensi dalam darah (Sadikin, 2002).
Darah merupakan komponen esensial mahluk hidup, mulai dari
hewan-manusia. Darah selalu berada dalam pembuluh darah sehingga dapat
menjalankan fungsinya sebagai pembawa O2 (oxygen 6 carrier), mekanisme
pertahanan tubuh terhadap infeksi, dan mekanisme hemostasis (Bakta, 2006).
Lebih dari separuh bagian dari darah merupakan cairan (plasma), yang
sebagian besar mengandung garam-garam terlarut dan protein. Protein utama
dalam plasma adalah albumin. Protein lainnya adalah antibodi
(immunoglobulin) dan protein pembekuan. Selain itu plasma juga
mengandung hormon, elektrolit, lemak, gula, mineral dan vitamin. Plasma
darah dikurangi protein pembekuan darah disebut sebagai serum (Bakta,
2006).
B. Jenis Metode

7
BAB III
METODE PEMERIKSAAN
A. Waktu dan Tempat
Waktu : Senin, 09 Agustus 2023
Tempat : Laboratorium Hematology

B. Prinsip Pemeriksaan
1. “penerapan gaya sentrifugal dengan cara pemusingan (sentrifugasi) untuk
memisahkan partikel berdasarkan densitas atau bobot jenisnya”
2. “dengan penambahan larutan saliine 0,9% dan pemutaran akan
menghasilkan sel darah merah yang terbebas dari protein atau globulin”
3. “Penambahan larutan saline 0,9% pada sel darah merah pekat
menghasilkan pengenceran tertentu”
C. Pra Analitik
1. Praktikan menggunakan APD (Masker, baju LAB, handscoon, dll)
2. Persiapan pasien :
 Praktikan mengidentifiikasi pasien
 Praktikan menyampaikan hal-hal yang terkait dengan proses
pengambilan sampel
3. Persiapan alat dan bahan
Alat
 Spoit
 Centrifuge
 Pipet pasteur
 Tabung reaksi ukuran 10-12 × 75 mm
 Rak tabung
 Spidol permanent
Bahan

8
 Kapas alkohol
 Kapas kering
 Darah dengan anti koagulan
D. Analitik
a) Pengambilan sampel darah vena menggunakan vacutainer
1) Menyiapkan alat dan bahan
2) Memasang jarum vacutainer ke dalam holder
3) Memasang tourniquet pada lengan atas
4) Melakukan palpasi pada vena
5) Mendesinfeksi daerah penusukan menggunakan swab alkol
6) Melakukan penusukan pada derah yang telah di palpasi
7) Memasang tabung EDTA pada holder
8) Membiarkan sampai darah terhisap kedalam tabung sampai daya isap
tabung berhenti
9) Mengeluarkan tabung EDTA dari holder dan homogenkan 3 kali
10) Meminta pasien untuk menarik nafas dan bersamaan dengan itu, tarik
jarum perlahan. Tutup bekas tusukan dengan plester
11) Homogenkan kembali tabung EDTA sebanyak 4 kali
b) Melakukan pemisahan serum/plasma dari sel darah merah dengan
centrifugasi
1) Hubungkan alat dengan listrik
2) Menekan tombol oven
3) Melakukan setting rpm (3000) dan timer (15-20 menit) pada alat
centrifuge
4) Membuka penutup centrifuge dan memasukkan tabung EDTA yang
berisi darah kedalam tabung centrifuge yang telah diberi tanda sesuai
dengan sampel. Tutup kembali penutup alat centrifuge
5) Menekan tombol start. Tunggu sampai alat centrifuge berhenti dan
keluarkan tabung EDTA .

9
6) Memisahkan serum/plasma yang jernih dari sel darah merah kedalam
tabung lain yang sudah diberi tanda sesuai dengan sampel
c) Melakukan pencucian sel darah merah
1) Menyiapkan tabung reaksi ukuran 12 × 75 mm
2) Meneteskan sel darah merah pekat sebanyak 8 tetes kedalam tabung
3) Menambahkan larutan salne 0,9 % sebanyak 4-4,5 ml (3/4 tabung)
4) Menghimogenkan larutan dalam tabung menggunakan pipet pasteur
5) Melakukan centrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 1-3 menit
6) Membuang supernatan dalam tabung dengan menggunakan pipet
pasteur sampai hanya sel darah merah pekat yang tersisa
7) (100%) mengulang poin 3-6 sebanyak 3 kali.
d) Membuat suspensi sel darah merah
1) Suspensi sel darah merah 5%
 Menyiapkan 1 buah tabung reaksi
 Meneteskan NaCl 0,9% sebanyak 19 tetes
 Menambahkan sel darah merah pekat yang telah dicuci
sebanyak 1 tetes
 Menghomogenkan larutan dalam tabung dengan menggunakan
pipet pasteur
2) Suspensi sel darah merah 10%
 Menyiapkan 1 buah tabung reaksi
 Meneteskan NaCl 0,9% sebanyak 9 tetes
 Menambahkan sel darah merah pekat yang telah dicuci
sebanyak 1 tetes
 Menghomogenkan larutan dalam tabung dengan menggunakan
pipet pasteur
3) Suspensi sel darah merah 40%
 Menyiapkan 1 buah tabung reaksi

10
 Meneteskan NaCl 0,9% sebanyak 19 tetes
 Menambahkan sel darah merah pekat yang telah dicuci
sebanyak 1 tetes
 Menghomogenkan larutan dalam tabung dengan menggunakan
pipet pasteur
E. Pasca Analitik
1. Membersihkan semua alat yang telah digunakan
2. Mengisi kertas hasil pemeriksaan

11
BAB IV
PENUTUP
A. Hasil Pemeriksaan

12
B. Pembahasan Hasil
Preparasi sampel adalah proses penyiapan sampel sebelum dilakukan
analisis yang bertujuan untuk memisahkan atau menyingkirkan pengotor atau
zat yang tidak diinginkan (selain analit) sehingga didapat hasil yang valid.
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma
darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu eritrosit, leukosit dan
trombosit. Volume darah secara keseluruhan adalah satu per dua belas berat
badan atau kira-kira lima liter. Sekitar 55% adalah plasma darah, sedangkan
45% sisanya terdiri dari sel darah. Daeah mengandung beberapa jenis sel yang
terangkut didalam cairan kuning yang disebut plasma darah. Plasma darah
tersusun atas 90% air yang mengandung sari makanan, protein, hormon, dan
endapan kotoran selain sel-sel darah.
Sel darah merah berbentuk kepingan piringan pipih yang menyerupai
donat. 45% darah tersusun atas sel darah merah yang dihasilkan disumsum
tulang. Dalam setiap 1 cm kubik darah terdapat 5,5 jt sel. Jumlah sel darah
merah yang diproduksi setiap hari mencapai 200.000 bilirubin, rata-rata
umurnya hanya 120 hari. Semakin tua semakin rapuh, kehilangan bentuk dan
ukurannya menyusut menjadi sepertiga ukuran mula-mula.
Se; darah merah mengandung hemoglobin yang kaya akan besi.
Warnanya yang merah cerah disebabkan oleh oksigen yang diserap dari paru-
paru. Pada saat darah mengalir keseluruh tubuh, hemoglobin melepaskan
oksigen ke sel dan mengikat karbon dioksida. Sel darah merah yang tua
akhirnya akan pecah menjadi partikel-partikel kecil didalam hati dan limfa.
Sebagian besar sel yang tua dihancurkan oleh limfa dan yang lolos
dihancurkan oleh hati. Hati menyimpan kandungan zat besi dari hemoglobin
yang kemudian diangkut oleh darah ke sumsum tulang untuk membentuk sel
darah merah yang baru. Persediaan sel darah merah ddalam tubuh
diperbaharui setiap empat bulan sekali.

13
Plasma darah adalah komponen darah bebrbentuk cairan berwarna
kuning yang menjadi medium sel-sel darah, dimana sel darah ditutup. 55%
dari jumlah/volume darah merupakan palsma darah. Volume plasma darah
terdiri dari 90 cairan berupa air dan 10% berupa larutan protein,
glukosa,faktor koagulasi, ion mineral, hormon dan karbon dioksida.
Serum drah adalah plasma tanpa fibrinogen, sel dan faktor koagulasi
lainnya. Fibrinogen menempati 4% alokasi protein dalam plasma dan
merupakan faktor penting dalam proses pembekuan darah.
Pencucian sel darah merah pekat, gunanya untuk melarutkan protein
yang masih terkandung didalam sel darah merah. Dengan mencucinya
menggunakan larutan NaCl 0,9% diharapkan protein yang masih terkandung
dapat karut bersama larutan NaCl 0,9% dan dapat dengan mudah dibuang
sehingga didapatkan sel darah merah pekat yang bebas dari protein/globulin.
C. Kesimpulan dan saran
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua mahkluk hidup yang
berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan
tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai
pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemisahan plasma
dengan sel darah merah adalah :
 Antikoagulan yang digunakan tepat agar darah tidak membeku saat
didiamkan, apabila tidak menggunakan antikoagulan, bukan plasma
yang akan diperoleh meliankan serum. Antikoagulan yang sering
digunakan untuk memisahkan plasma dengan sel darah merah adalah
EDTA.
 Setelah dilakukan centrifugasi, jangan mengocok tabung lagi tabung
wadah darah karena dapat membuat plasma bercampur kembali
dengan darah

14
 Pipet yang digunakan untuk mengambil plasma yang telah memisah
harus dalam keadaan steril dan bersih agar tidak terkontaminasi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Astawan, M. (2011). Pangan Fungsional untuk Kesehatan yang Optimal. Dipetik 10,
1, 2016, dari http://Masnafood.com: http://Masnafood.com
Bakta, I Made. 2006. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta : EGC.1-2,9.11
Evelyn C, Pearce, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta: PT Gramedia,
2006.
Guyton and Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi ke 11. Jakarta: EGC. 2007;
244-57.
Handayani, W dan Haribowo, A.S 2008. “Buku Ajar Asuhan Keperawatan pada
Klien dengan Gangguan Sistem Hematologi”. Salemba medika: Jakarta
Moeljanto, Rini Damayanti & Wiryanta, B.T. Wahyu. (2002). Khasiat dan Manfaat;
Susu Kambing, Agromedia Pustaka, Depok.
Sacher, R. A., and McPherson, R. A., 2004, Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan
Laboratorium, 519, EGC, Jakarta.
Sadikin M. 2002. Biokimia Enzim. Widya Medika. Jakarta.
Sloane E. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC
Syaifuddin. 2009. Anatomi Tubuh Manusia Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika
Tjay, T.H & Rahardja, K., 2007, Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek-
Efek Sampingya, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

16

Anda mungkin juga menyukai