Anda di halaman 1dari 47

Makalah Darah

Disusun Oleh :

Vania Ristianti (611910034)

Diana Oktaviani (611910052)

Jessica (611910061)

Putri Oktafiani (611910072)

Rizki Sisilia Kusuma Wardani (611910078)

Jocelyn Lizbeth Tiffany (611910087)

Rizki Bhaswara (611910098)

Jurusan Farmasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Ma Chung
2019

1
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sebab atas segala rahmat dan
karunia-Nya, makalah mengenai “Darah” ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat dan
edukasi mengenai sel darah dan pembentukan darah.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dr. Silvi yang telah
membimbing proses pengerjaan makalah ini. Selain itu kami juga mengucapkan
banyak terima kasih kepada teman-teman dan orang tua yang sudah memberikan
bantuan dan dukungan sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Kami juga yakin bahwa dalam pembuatan laporan ini masih terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
agar pada kesempatan berikutnya kami dapat menghasilkan laporan yang lebih baik
lagi.

Malang, 18 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG .......................................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................... 1

C. TUJUAN ............................................................................................................. 1

D. MANFAAT .......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 2

A. PENGERTIAN DARAH ....................................................................................... 2

B. KOMPONEN DARAH ......................................................................................... 2

C. TEKANAN DARAH ............................................................................................ 16

BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 23

A. KESIMPULAN ................................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 24

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Darah merupakan salah satu komponen penting dalam tubuh manusia. Darah
memiliki peran yang sangat vital dalam tubuh manusia terutama dalam pengangkutan
sari-sari makanan, pembekuan darah, pertahanan tubuh dan pengangkutan oksigen
dalam tubuh. Dalam bidang kefarmasian darah juga berperan penting dalam
transportasi obat-obatan baik obat-obatan oral maupun injeksi. Oleh karena itu
mahasiswa farmasi perlu megetahui anatomi dan fisiologi dari sel darah baik itu darah
merah, darah putih, trombosit dan plasma darah, hal ini diperlukan agar dalam
pembuatan obat dapat dibuat dengan tepat sasaran. Dengan mengetahui cara kerja
darah, anatomi dan fisiologinya diharapkan obat yang dibuat memiliki efisiensi yang
tinggi dan dapat diketahui nasib obat dalam tubuh manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja komponen dalam darah manusia ?
2. Apa fungsi dari masing-masing komponen darah tersebut ?
3. Bagaimana proses pembentukan darah ?
C. Tujuan
1. Mengetahui anatomi dan fisiologi darah.
2. Mengetahui komponen-komponen darah beserta fungsinya.
3. Mengetahui proses pembentukan darah.
D. Manfaat
1.1 Bagi Pembaca
Pembaca dapat mengetahui anatomi dan fungsi darah secara keseluruhan.
1.2 Bagi Penulis
Penulis dapat mengetahui anatomi darah, pembentukan darah, dan faktor-
faktor yang mempengaruhi peredaran darah manusia. Sehingga dapat memahami
bagaimana cara kerja darah dalam tubuh manusia.

1
BAB II
DASAR TEORI
.
I. Pengertian Darah
Darah adalah jaringan ikat yang terdiri dari sel-sel yang dikelilingin oleh
jaringan ekstraseluler. Ada tiga fungsi umum darah :
i. Transportasi
Mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel tubuh dan membawa
karbondioksida ke paru-paru untuk kemudian dikeluarkan dari tubuh. Darah
juga membawa nutrisi dari saluran pencernaan ke sel-sel tubuh.
ii. Regulasi
Darah membantu mengatur pH cairan tubuh, dan menjaga suhu tubuh.
iii. Proteksi
Darah dapat merespon suatu cedera dengan membentuk gumpalan darah.
Selain itu sel darah putih melindungi tubuh dari penyakit dengan malakukan
fagositosis.
II. Komponen darah
Darah lebih padat dan lebih kental dari air suhu normal darah sekitar 38
derajat celcius dan pH nya sedikit basa berkisar antara 7,35 dan 7,45. Darah
merupakan 8% dari total berat badan. Volume darah normal adalah sekitar 5-6 liter
pada pria dewasa dan 4-5 liter pada wanita dewasa. Perbedaan volume ini
disebabkan oleh perbedaan ukuran tubuh. Kompenen darah terdiri dari plasma
darah, sel darah merah, sel darah putih dan trombosit, yang secara lebih lengkap
dijelaskan melalui penjelasan dibawah ini :
1. Plasma darah
Plasma darah adalah matrik ekstraseluler cair yang mengandung zat
terlarut. Plasma terdiri dari 92% air , 7% protein dan 1% zat terlarut selain
protein. Plasma darah mengandung campuran kompleks zat organic dan
anorganik.

2
1.1 Protein darah
Protein plasma mecapai 7% dalam plasma darah. Protein plasma
paling banyak disintesis dihati. Ada tiga jenis protein plasma:
a. Albumin
Adalah protein plasma yang terbanyak, sekitar 54% tetapi
ukurannya paling kecil. Albumin disintesis dalam hati dan
bertanggung jawab untuk menjaga tekanan osmotik darah, yang
merupakan factor penting dalam pertukaran cairan melintasi
dinding kapiler.
b. Globulin
Membentuk sekitar 38% protein plasma termasuk antibodi
(protein defensif yang dihasilkan tubuh terhadap respon imun
tertentu) globulin dibagi kedalam alfa dan beta globulin serta
gamma globulin.
i. Alfa dan beta globulin disitesis di hati, dengan fungsi
utama sebagaia molekul pembawa lipid, beberapa
hormone dan zat penting tubuh lainnya.
ii. Gamma globulin adalah antibody. Ada lima jenis
immunoglobulin yang diproduksi jaringan limfoid
dan berfungsi dalam imunitas.
c. Fibrinogen
Membentuk sekitar 7% protein plasma, disintesis di hati dan
merupakan komponen esensial dalam mekanisme pembekuan
darah.
Zat terlarut lain yang terkadung dalam plasma darah adalah elektrolit,
nutrisi, gas, zat pengatur seperti enzim dan hormon, vitamin, dan
produk limbah.

3
2. Eritrosit
Merupakan diskus bikonkaf bentuknya bulat dengan lekukan pada
setralnya dan berdiameter 7,65 mikro meter. Eritrosit terbentuk dalam
membran sel dengan permeabilitas tinggi. Membrane ini elastis dan flaksibel
sehingga memungkinkan eritrosit menembus kapiler darah. Setiap eritrosit
mengandung 300 juta molekul hemoglobin, yaitu sejenis pigmen yang
mengingat oksigen.
Hemoglobin terdiri dari protein globin. Globin terdiri dari empar
rantai polipeptida yang melekat pada empat gugus hem yang mengandung zat
besi. Pada orang dewasa terdapat dua rantai polipeptida yaitu rantai alfa dan
rantai beta. Fungsi dari hemoglobin adalah, sebagai pengangkut oksigen,
hemoglobin akan berikatan dengan oksigen dan membentuk oksihemoglobin.
Hemoglobin kemudian akan membawa oksigen ke jaringan tubuh dan
menukarnya dengan karbondioksida. Hemoglobin yang mengikat karbon
dioksida disebut karbaminohemoglobin. Selanjutnya hemoglobin yang
mengikat karbondioksida akan dibawa ke alveolus untuk pertukana oksigen
dan karbondioksida.

Sel darah merah atau yang biasa disebut eritrosit mengandung


oksigen dan membawa protein hemoglobin yang menyebabkan darah menjadi
berwarna merah. Hemoglobin juga berperan di dalam pengangkutan karbon
dioksida sebanyak 23 % dari dalam darah. Pria dewasa yang sehat mempunyai
sekitar 5,4 juta sel darah merah, sedangkan wanita dewasa yang sehat
mempunyai sekitar 4,8 juta sel darah merah. Perbedaan ukuran tubuh yang

4
berbeda antara pria dan wanita menyebabkan adanya perbedaan volume di
antara keduanya. Umumnya, eritrosit atau sel darah merah terdiri dari selaput
plasma selektif , sitosol, dan hemoglobin.

Pembentukan eritrosit dipengaruhi oleh hormone erythropoietin yang


dihasilkan di ginjal, erythropoietin akan aktif ketika tubuh mengalami hypoxia
atau kekurangan oksigen, hormone erythropoietin akan aktif dan merangsang
sumsum merah tulang belakang untuk menghasilkan lebih banyak sel darah
merah , sehingga semakin bnayak oksigen yang dapat diikat pleh Hb pada sel-
sel darah merah. Masa hidup sel darah merah atau eritrosit adalah selama 120
hari. Setelah melewati 120 hari, akan terjadi penghancuran dan pembentukan
sel darah merah yang baru (eritropoiesis), serta adanya daur ulang terhadap
komponen hemoglobin yang melalui beberapa tahapan :

a. Sel darah merah mati dan mengalami fagositosis, serta terjadi pemecahan
hemoglobin menjadi heme dan globin.

b. Pemecahan protein menjadi asam amino yang digunakan untuk mensintesis


protein yang lain.

c. Terjadi pemindahan besi yang berada di kandungan heme dengan protein


plasma yang berfungsi sebagai transporter.

5
d. Transfer besi dibawa menuju sumsung tulang merah yang kemudian digunakan
untuk sintesis hemoglobin.

e. Terjadi proses eritropoiesis.

f. Bagian yang merupakan non besi akan dikonversi menjadi biliverdin yaitu
pigmen yang berwarna hijau saat besi keluar dari heme. Kemudian, berubah
menjadi bilirubin, yaitu pigmen yang berwarna kuning - oranye. Selanjutnya,
bilirubin masuk ke dalam darah dan terjadi pengangkutan ke dalam hati dimana
di dalamnya terjadi sekresi yang dilakukan oleh sel - sel hati. Hasilnya adalah
empedu yang kemudian menuju usus halus dan usus besar.

g. Pada saat bilirubin pada tahapan sebelumnya telah memasuki usus besar, bakteri
mengubahnya menjadi urobilinogen. Sebagian dari urobilinogen ada yang
diserap dalam darah menjadi urobilin, yaitu pigmen kuning yang disekresi pada
urin. Sebagian lagi dihilangkan dalam bentuk stercobilin, yaitu pigmen coklat
yang memberi warna pada kotoran. Penghilangan yang dikeluarkan dalam
bentuk tinja oleh tubuh manusia.

6
Umpan Balik Negatif pada Sel Darah Merah

Di saat jumlah sel darah merah di dalam darah menjadi tinggi, maka
oksigen akan diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Hal ini akan berakibat buruk
bagi seseorang yang menderita hipoksia, yaitu terjadi kekurangan oksigen pada
sel dan jaringan tubuh yang dapat membahayakan organ - organ penting di dalam
tubuh. Hipoksia ditandai dengan warna kulit yang berubah menjadi ungu
kebiruan, terutama pada kuku dan membran lendir. Penurunan kadar oksigen
dalam tubuh dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah anemia
atau kondisi dimana tubuh kekurangan darah merah (di bawah batas normal) atau
masalah sirkulasi yang menghambat peredaran darah ke seluruh jaringan tubuh.

3. Sel darah putih (leukosit)


Sel darah putih atau yang dikenal juga sebagai leukosit adalah salah
satu komponen darah yang memiliki fungsi menjaga tubuh dari berbagai
infeksi dan penyakit dengan cara ‘memakan’ kuman-kuman penyebab penyakit
atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh (fagosit). Selain itu, leukosit juga

7
berfungsi untuk mengidentifikasi dan menghancurkan sel kanker yang
muncul di dalam tubuh, serta membersihkan sel yang mati atau cedera.
Leukosit berbeda dari eritrosit secara struktur, jumlah, ataupun
fungsinya. Leukosit memiliki ukuran yang lebih besar bila dibandingkan
dengan eritrosit. Selain itu, leukosit juga mempunyai inti sel dan tidak memiliki
hemoglobin, sehingga sel darah putih tidak berwarna. Jumlah normal leukosit
di dalam darah manusia tidak sebanyak jumlah eritrosit, yakni berkisar antara
5.000-10.000 sel/mm3 darah. Saat tubuh mengalami luka, sel darah putih dapat
menambah jumlahnya dengan bantuan glikoprotein yang bernama colony-
stimulating factor atas respon dari kerusakan jaringan atau infeksi.
Sel darah putih harus dapat bekerja di luar pembuluh darah karena
tugasnya adalah melindungi berbagai jaringan dari serangan virus, kuman,
bakteri, dan benda asing. Agar dapat melakukan tugasnya, sel darah putih
dilengkapi beberapa sifat, yaitu :
 Diapedesis, yaitu kemampuan sel darah putih untuk dapat keluar menembus
pori-pori pembuluh darah dan menuju ke jaringan tubuh. Ketika leukosit di
dalam pembuluh darah diaktivasi, leukosit akan mendekati dan menempel pada
dinding pembuluh darah dalam suatu proses yang disebut marginasi. Setelah
itu, sel darah putih akan menembus lapisan endotel (epitel pembuluh darah)
dan masuk ke jaringan.
 Bergerak secara ameboid, yang berarti leukosit bisa bergerak seperti Amoeba,
sehingga sel-sel darah putih dapat memanjang hingga mencapai tiga kali
panjang sel awal dalam waktu satu menit. Tujuannya untuk memudahkan
pergerakan leukosit melewati endotelium jaringan perifer.
 Kemotaksis adalah kemampuan sel darah putih untuk merespon zat kimia yang
dilepaskan oleh jaringan yang rusak. Leukosit akan bergerak mendekati
(kemotaksis positif) ataupun menjauhi sumber zat (kemotaksis negatif).
 Fagositosis berhubungan dengan fungsi sel darah putih dalam melakukan
fagosit. Sel darah putih mampu menelan mikroorganisme, benda asing, dan sel-
sel darah merah yang sudah tua atau rusak.

8
Produksi sel darah putih dilakukan di sumsum merah tulang maupun
sumsum kuning tulang dan diatur oleh suatu protein bernama colony-
stimulating factor atau CSF. Selain sumsum tulang, salah satu jenis leukosit,
yakni limfosit juga dihasilkan di jaringan limfoid seperti kelenjar limfe dan
tonsil. Leukosit menggunakan aliran darah untuk berpindah dari satu organ ke
organ yang lain dan untuk menuju ke tempat yang terinfeksi atau cedera. Sel
darah putih hanya berada dalam sirkulasi darah selama sehari sebelum
kemudian masuk ke jaringan. Leukosit yang berada dalam jaringan mampu
hidup selama beberapa hari hingga beberapa bulan, tergantung pada jenisnya.
Sebagian besar leukosit hanya bertahan selama beberapa hari, hal ini
disebabkan banyak leukosit yang mati karena bertempur melawan patogen.
Berdasarkan keberadaan granula dalam sitoplasma, sel darah putih
dapat dibagi menjadi dua, yaitu granulosit dan agranulosit. Granulosit berarti
memiliki granula, sementara agranulosit tidak terdapat granula. Granulosit
dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan warna granulosit (dapat dilihat
dengan cara diberikan pewarna Wright), yaitu neutrofil, eosinofil dan basofil.
Ketiga jenis sel darah putih granulosit ini memiliki sifat polimorfonuklear,
artinya pada inti sel terdapat lebih dari satu lobus.
 Neutrofil adalah tipe leukosit yang memiliki jumlah paling banyak dibanding
jenis lainnya, sekitar 60% dari total leukosit. Neutrofil berdiameter 9-12 μm,
granulanya kecil dan berwarna merah muda, dan mempunyai nukleus dengan
3-5 lobus yang dihubungkan oleh benang-benang kromatin tipis. Neutrofil
adalah leukosit pertama yang akan merespon kerusakan jaringan dan berfungsi
sebagai fagosit yang sangat aktif dalam menyerang dan menghancurkan virus,
bakteri, dan agen penyebab cedera lainnya. Peningkatan jumlah neutrofil dalam
darah menandakan terjadinya infeksi bakteri akut. Usia neutrofil tergolong
pendek, yakni sekitar 10 jam di dalam aliran darah. Apabila neutrofil menelan
debris atau patogen, maka sel ini hanya bertahan selama 30 menit atau kurang.
Setelah menelan satu atau dua bakteri, neutrofil akan mati. Sebelum pecah,
neutrofil akan melepaskan senyawa kimia yang menarik neutrofil lain ke

9
 daerah tersebut. Campuran dari neutrofil yang telah mati, debris, dan
mikroorganisme yang telah mati dikenal sebagai nanah.

Gambar Neutrofil (Stanley,2009)


 Eosinofil memiliki jumlah sekitar 1-3% dari jumlah total sel darah putih.
Eosinofil berdiameter 12-15 μm, granulanya besar dan kasar dengan warna
jingga kemerahan, dan memiliki nukleus dengan dua lobus. Eosinofil berfungsi
sebagai fagosit lemah dan berperan dalam pembuangan racun penyebab radang
pada jaringan yang cedera. Eosinofil adalah sel motil yang meninggalkan
sirkulasi dan masuk ke jaringan selama reaksi peradangan (inflamasi). Sel ini
yang paling umum terdapat pada jaringan yang sedang mengalami reaksi alergi
dan jumlahnya akan meningkat saat seseorang mengalami alergi. Sel ini juga
mampu melepaskan bahan kimia beracun seperti oksida nitrat dan enzim
sitotoksik yang membantu menyerang parasit tertentu, seperti cacing pita,
cacing kremi, dan cacing tambang.

Gambar Ensinofil (Stanley,2009)


 Basofil berjumlah kurang dari 1% dari jumlah total sel darah putih. Ukurannya
12-15 μm, memiliki granula besar dan tidak beraturan yang berwarna keunguan
hingga hitam. Nukleus dari basofil berbentuk seperti huruf S. Basofil akan
berpindah ke area cedera dan akan melepaskan butiran-butiran yang
mengandung histamin dan heparin. Histamin berfungsi untuk melebarkan

10
 pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah ke jaringan yang cedera,
sedangkan heparin adalah antikoagulan yang membantu mencegah
penggumpalan darah intravaskuler. Selain basofil, histamin juga diproduksi
oleh sel mast dalam jaringan yang rusak sebagai reaksi terhadap antigen,
senyawa kimia, dan kerusakan jaringan.

Gambar Basofil (Saladin, 2009)


Sel darah putih yang tidak mengandung granula disebut agranulosit dan dapat
dibagi menjadi dua jenis, yaitu limfosit dan monosit. Agranulosit bersifat
mononuklear, yang berarti hanya terdapat satu lobus pada intinya.
 Limfosit merupakan leukosit terkecil. Ukuran limfosit sedikit lebih besar dari
eritrosit, dengan inti besar dan sitoplasma yang sangat tipis. Jumlah limfosit
adalah 20 – 25% dari seluruh leukosit. Meskipun limfosit berasal sumsum
tulang merah, limfosit bermigrasi melalui darah ke jaringan limfatik, di mana
sel-sel ini dapat berkembang biak dan menghasilkan lebih banyak limfosit.
Mayoritas total populasi limfosit terdapat dalam jaringan limfatik: kelenjar
getah bening, limpa, tonsil, nodul limfatik, dan timus. Meskipun limfosit tidak
dapat diidentifikasi dengan pemeriksaan mikroskopis standar, sejumlah jenis
limfosit memainkan peran penting dalam imunitas. Terdapat dua jenis limfosit,
yaitu limfosit T secara yang langsung menyerang dan menghancurkan patogen
(bakteri dan virus), terlibat dalam perusakan sel-sel tumor dan penolakan
jaringan cangkok dan limfosit B yang menghasilkan antibodi yang menyerang
bakteri.

11
Gambar Limfosit (Stanley,2009)
 Monosit
Monosit adalah leukosit terbesar, dengan diameter dua atau tiga kali diameter
eritrosit. Monosit berjumlah sekitar 460 sel / μL atau sekitar 3 – 8% dari jumlah
seluruh leukosit. Inti besar dan terlihat jelas, sering berwarna violet, dan
biasanya berbentuk bulat telur, ginjal, atau tapal kuda. Sitoplasma monosit
berlimpah dan jarang mengandungbutiran halus. Monosit biasanya tetap dalam
sirkulasi darah selama 3 hari, meninggalkan sirkulasi, menjadi berubah
menjadi makrofag, dan bermigrasi melalui berbagai jaringan. Makrofag adalah
sel yang sangat fagosit yang mengkonsumsi hingga 25% dari volume mereka
sendiri per jam. Sel-sel ini memfagositosis bakteri, sel-sel mati, fragmen sel,
dan puing-puing lain dalam jaringan. Peningkatan jumlah monosit sering
dikaitkan dengan infeksi kronis. Makrofag dapat merangsang respon dari sel-
sel lain seperti neutrofildan sel fagosit lainnya dalam dua cara:
(1) Dengan pelepasan sinyal kimia
(2) Dengan fagosit dan pengolahan zat asing, yang disajikan untuk limfosit.
Makrofag juga aktif mengeluarkan zat yang menarik fibroblast ke wilayah ini.
Fibroblas kemudian mulai memproduksi jaringan parut, yang dibentuk di
dinding dari daerah luka.

Gambar Monosit (Stanley,2009)

12
4. Trombosit

a. Definisi
Trombosit juga dapat disebut dengan keping darah atau platelet,
karena bukan merupakan sel utuh tetapi berasal dari sel besar yang terletak
pada sumsum tulang belakang yang di disebut megakariosit. Trombosit
mempunyai peranan yang penting dalam proses pembekuan darah, dimana
sepertiga dari trombosit disimpan dalam rongga-rongga limfa yang berisi
darah dan apabila terjadi pendarahan maka darah yang mengandung
trombosit tersebut akan dikeluarkan oleh limfa. Seseorang dalam keadaan
yang normal memiliki sekitar 250.000 trombosit dalam tiap millimeter
darah.
b. Struktur
Trombosit mempunyai bentuk seperti cakram dengan ukuran
sekitar setengah ukuran sel darah merah, dimana trombosit mempunyai
diameter 2 – 4 µm. Karena bukan merupakan sel utuh, trombosit tidak
memiliki inti sel untuk melakukan proses sintesis protein dan
menghasilkan energi. Akan tetapi, trombosit mempunyai faktor-faktor
yang menggantikan peran dari inti sel seperti organel dan enzim sitosol
yang menghasilkan energi dan mensintesis produk yang terdapat didalam
granul. Sitoplasmanya dibungkus oleh membran plasma dan juga
mengandung granula.Trombosit juga memiliki aktin dan miosin yang
membuat trombosit bisa berkontraksi. Pada permukaannya trombosit
mengandung glikoprotein dan protein sehingga trombosit dapat menempel
dengan molekul lain dan pada dinding pembuluh darah yang terluka.

c. Sirkulasi
Trombosit memiliki waktu hidup yang pendek, sekitar 5 – 9 hari
yang kemudian akan dikeluarkan oleh makrofag pada limfa dan hati.

13
d. Fungsi
Trombosit mempunyai fungsi yang penting dalam proses
pencehagan kehilangan darah. Dimana trombosit berfungsi menutup
lubang kecil pada pembuluh darah yang rusak atau sobek dengan
membentuk keping atau butiran dan merangsang kontuksi bekuan untuk
membantu menutup luka besar pada pembuluh darah. Secara garis besar,
trombosit memiliki peranan yang sangan penting dalam proses hemostatis.

e. Hemostatis
Hemostatis adalah urutan dalam proses pencegahan kehilangan
darah berlebihan apabila terdapat pembuluh darah yang rusak. Dalam
hemostatis terlibat tiga proses yaitu :
1) Penyempitan pembuluh darah ( vascular spasm)
Ketika terdapat pembuluh darah yang rusak, untuk
membatasi keluarnya darah maka tubuh akan bereaksi dengan
melakukan penyempitan pembuluh darah. Penyempitan tersebut
dapat terjadi karena adanya kontraksi otot polos yang terdapat di
dinding pembuluh darah. Peristiwa ini penting karena dapat
menutup pembuluh darah yang kecil sehingga aliran darah yang
terjadi tertutup. Vascular spasm dapat terjadi karena cedera
menyebabkan terangsangnya reseptor nyeri dan menyebabkan
pembuluh darah mengerut sehingga dapat mengurangi kehilangan
darah yang terjadi selama beberapa menit sampai beberapa jam,
dimana pada saat ini proses hemostatis yang lain mulai beroperasi.

2) Pembentukan sumbat trombosit ( platelet plug formation)


Ketika bertemu dengan pembuluh darah yang rusak,
trombosit akan menempel pada jaringan ikat pada pembuluh darah
yang terbuka. Kemudian mereka saling berinteraksi satu sama lain
dan melepaskan bahan kimia. Dimana bahan kimia ini akan
menahan vascular spasm sehingga mengurangi aliran darah yang

14
keluar dari pembuluh darah. Bahan kimia yang dilepaskan
oleh trombosit tadi menyebabkan trombosit lain yang berada
disekitarnya menempel yang kemudian membentuk massa
trombosit yang disebut sebagai sumbat trombosit (platelet plug)
sehingga dapat menghentikan kehilangan darah total jika lubangnya
kecil pada pembuluh darah yang rusak.

3) Pembekuan darah
Proses pembekuan darah adalah proses dimana darah
membentuk gumpalan dengan cepat sehingga dapat menutup luka
yang terjadi. Proses pembekuan darah merupakan salah satu proses
yang paling efektif dari ketiga proses hemostatis. Proses pembekuan
darah dikatakan cepat, karena proses selesai sekitar tiga sampai
enam menit setelah terjadi kerusakan pada pembuluh darah,
walaupun terjadi lebih dari 30 reaksi kimia yang melibatkan banyak
zat. Berikut ini proses pembekuan darah secara singkat :
a. Tromboplastin yang dilepaskan oleh jaringan rusak dan faktor
trombosit yang dilepaskan oleh agregat trombosit akan bereaksi
dengan faktor-faktor pembekuan dalam plasma sehingga
dihasilkan protrombin activator.
b. Protrombin activator dapat merangsang konversi protrombin
karena ada nya ion kalsium, sehingga (inaktif enzim) ke trombin
(aktif enzim).
c. Molekul fibrinogen dapat diubah oleh trombin menjadi fibrin
(benang yang tidak larut) karena adanya ion kalsium. Kemudian
fibrin akan membentuk anyaman yang akan menjebak sel sarah
sehingga menempel untuk membentuk bekuan darah pada
jaringan yang rusak. Kemudian fibrin membuat gumpalan yang
nantinya akan ditempeli fibroblas, dimana akan terbentuk
jaringan ikat fibrosa untuk memperbaiki rusak.

15
III. Tekanan Darah
Tekanan darah merupakan kekuata yang diperlukan agar darah dapat
mengalr didalam pembuluh dan beredar mencapai semua jaringan tubuh manusia
atau dalam disebutkan lain tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh
darah terhadap pembuluh darah. Hal ini dapat dipengaruhi oleh volume darah dan
elastisitas pembuluh darah.dan .Karena, pada darah yang dapat mengalir dengan
lancer keseluruh tubuh dapat berfunsi sebagai pengangkut oksigen dosertai zat- zat
lain yang diperukan bagi sel- sel tubuh.
Tekanan darah normal pada orang dewasa rata – rata 120 – 80 (100/60)
sampai 140/90 masih dianggap normal). Adapun, biasanya pada diastole lebih
penting dalam diagnose. Misalnya, tekanan darah setinggi 140/85 mmHg . hal ini
tidak begitu penting. Namun, beda halnya jikak tekanan bawah (diastole) lebih dari
100, bisaanya memerukan pengobatan . adapun yang dimaksud tekanan darah
systole merpakan tekanan darah yang erukur pada saaat ventrikel kiri jantung
berkontraksi yaitu darah mengalir dari jantung ke pembuluh darah sehingga
pembuluh darah tregang maksimal. Adapun pada pemeriksaan fisik, bunyi “lup”
pertama yang terdengar adalah tekanan darah systole. Dan tekanan darah diastole
merupakan tekanan darah yang terjadi pada saat jantung berelaksasi dan, pad asaat
diastole tidak ada darah mengalir dari jantung ke pembuluh darah dapat kembali
keukurna normalnsementara darah didorong didorong ke bagian arteri yang lebih
distal . pada pemeriksaan fidik diatole dapat ditemukan melalui bunyidp terakhir
yang terdengar . Perlu diketahui bahwa, Tekanan darah digolongkan menjadi empat
kategori yaitu
1. Normal
Tekanan darah normal pada orang dewasa adalah 120/80mm Hg
2. Prehipertensi
Pada hal ini didefinisikan sebagai tekana darah sitol 120-139 mmHg dan
tekanan darah diastole 80 – 89 mmHg .
3. Hipertensi tingkat 1
Pada hal ini didefiniskan sebagai tekanan arah sitol 140 – 159 mmHg.
4. Hipertensi tingkat 2

16
Pada kondisi ini hingga disebut hipertensi tingkat 2 jika tekanan darah 160/100
mmHg atau lebih tinggi dari angka tersebut.

Angka tekanan darah ini hanya menunjukan besarnya tekanan darah pada
saat dilakukan pengukuran tekanan darah.Untuk mendapat gambaran yang tepat,
tekanan darah harus diukur setelah kita melakukan aktivitas selama bebrapa jam.
Tekanan darah ini bisa meningkat saat kita beraktifitas, karena disaaat itu jantung
harus memmompa lebih keras. Contoh, saat melakukan olahraga , namun pada saat
berolahraga tekanan darah akan kembali turun.Maka dari itu, jiak berolahrag apada
pagi hari, sebaiknya tekanan darah diukur sebelum dan sesudahnya. Pada hasil ini
jika kita jumlahnya tidak melebihi 119,79 mmHg,berarti kondisi tubuh normal.
Namun, bila mendapati angka diatasnya kemungkinan terserang
hipertensi.Keadaan ini disebabkan terjadinya penurunan beban jantung. Hal- hal
lain yang dapat meningkatkan tekanan darah yaitu, makanan, alcohol, rasa sakit,
stress, emosi yang meluap, bahkan saat kita bermimpi juga bisa membuat tekanan
darah meningkat.Hal lain yang dilakukan sebelum pengukuran tekanan darah agar
hasil yang didapat efektif disarabkan untuk tidak makan, merokok, minum kafein,
atau minum minuman beralkohol. Karena, tembakau dan kafein dapat

17
meningkatkan tekanan darah sedangkan alcohol namun pada orang tertentu, dapat
menurunkan tekanan darah.

Perubahan tekanan darah biasanya mengalami perubahan setiap saat, dalam


kurun waktu 24 jam, tekanan dalamarteri mengalami fluktuasi aami selama 24 jam.
Adapun , tekanan darah tertinggi dapat terjadi pad pagi hari yaitu setelah bangun
tidur dan melakukan aktifitas, selanjutnya pada malam hari tekanan darah mulai
turun. Titik terendah tekanan darah yritu pada saat kita tertidur pulas.
Adapun, hal lain tekanan darah juga ditentukan oleh curah jantung atau
cardiac output (co) dikali dengan total peripheral resistance (TPR). Sebagaimana,
curah jantung nrmal adlah 5liter/menit dan dapat pula dipengaruhi oleh usia, posisi
tubuh, olahraga dan oba-obatan juga penyakit intrakardial atau ekstrakardial .
sebelumnya curah jantung adalah umlah darah yang dapat dipompa oleh ventrikel

18
pada setiap menitnya, kemudian terdapat fator-faktor penting yang mempengaruhi
curah jantug, yaitu :
1. FAKTOR JANTUNG
A. Denyut jantung (heart rate), hal ini berpengaruh pada curah jantung
diaman ia sngat bergantung pada keseimbangan rangsnagan antara saraf
simpatis dan parasimpatis , hal ini pada dasarnya mempengaruhi slope
potensial aksi depolarisasi distolik, pacemaker jantung yang terdapat
pada node sinus.
B. Isi sekuncup (stroke volume) , hal ini kondisinya selalu bervariasi yang
disebabkan oleh perubahan – perubahan panjang serabut miokardium .
2. FAKTOR JUMLAH ALIRAN BALIK VENA (Phenous return)
Hal ini ditentukan oleh proses kesimbangan cairan dalam tubuh seperti pada
kedaan aktifitas yang tinggi banyak ciaran yang dikeluarkan melalui keringat,
sehingga volume aliran balik darah berkurang.
Tekanan darah dikontrol agar tetatp konstan karena memiliki regulasi
tekanan darah atau bis ajuga disebut regurgitasi tekanan darah. Agar tetap konstan
tekanan darah didukung pula dengan control haluaran jantung (jumlah darah yang
dipompa jantung), resistensi perofer dan volume darah berjalan dengan baik.
Sistem Pegaturan Tekanan Darah Jangka Pendek, pengaturan ini dilakkan
oleh sitem saraf dan biasanyaberlangsung dalam hitungan detik sampai menit.
Mekanisme utama dalam pengontrolan tekaanan darah berjalan sesuai dengan
mekanisme umpan balik negatif. Adapun yang dimaksud umpan balik negative
yaitu, mekanisme pengsang yang dpat menyebabkan pengurangan impuls respon
pada tubuh. Hal ini juga membutuhkan sensor / resetor, neuron afferent, neuron
efferent, system saraf pusat, dan juga efektor.
Faktor yang mempertahankan tekanan darah :
a. Viskositas (kekentalan)
Viskositas pada darah bisa disebabkan oleh protein plasma dan jumlah sel
darah yang terdapat didalam aliran darah. Setiap perubahan pada kedua faktor
tersebut dapat merubah tekanan darah.
b. Elastisitas dinding pembuluh darah

19
Tekanan lebih besar yang terdapat didalam vena pada arteri disebabkan karena
otot yang membungkus artri lebih elastic daripada yang ada didalam vena .
c. Tahapan tepi (resistensi periferi)
Suatu tahanan yang dikeluarkan oleh geseran darah yang mengalir dalam
pembuluh.
Prinsip pengkuran tekanan darah
Pengukuran tekanan darah ini menggunakan alat yang bernama
stignomanometer dengan cara kerja manset dan stignomanometer diletakkan diaas
arteri brankialis. Selain itu, dianu pula dengan stetoskop yang digunakan untuk
mendengar denyut . Tekanan dinaikkan hiingga tidak terdengar denyut lagi, hal ini
dikareaakan tekanan menset melbihi tekanan darah sehingga arteri terjepit dan tidak
ada darah ynag mengalir . kemudian secara erlahan , tekanan manset dikurangi
sehingga terdengar bunyi DUP pertama, hall ini merupakan tekanan darah sitolik
dan pada saat ini tekanan darah yang sebelumnya tidak teraliri darah mulai
mengalirkan draah kembali , denyutan terdengar dikarenakan penyempitan
pembuluh drah mengakitakan aliran laminar atau turbulen dari drah yang perlahan
memasuki pembuluh darah.
Dalam melakukan pengukuran tekanan darah dapat dilakukan pada posisi duduk
atau berbaring, dan yang paling penting lengan tangan dalam keadaaan santai tidak
tegang dan tidak memegang benda apapun itu. Lalu, pengukuran pada posisi duduk
mendapatkan angka yang lebih tinggi daripada berbaring namun, selisih pada hal
ini relative kecil, tekanan darah juga dipengaruhi kondisi saat pengukuran seperti
orang yang baru bangun tidur akan memiiki tekanan darah paling rendah atau
disebut tekanan darah basal, ukuran manset (cuff) harus sesuai dengan lingaran
lengan bagian yang mengembang harus melingkar 80% lengan dan mencakup 2/3
dari panjang lengan atas . Sebaiknya digunakan ukuran yang berbeda pada anak –
anak, dewasa, dan orang gemuk
Hal ini dapat dilihat dengan lebih jelas pada gambar dibawah ini.

20
Selanjutnya mengenai aliran darah , kecepatan aliran darah merupakan
volume darah yang melalui pembuluh darah pada suatu periode waktu dengan stuan
(ml/menit) Pergerakan cairan akan dipengaruhi oleh dindinng pembuluh darah.
Adapun pengukuran kecepatan aliran darah dilakukan dengan ultrasonografi yang
prinsip kerjanya berdasarkan efek Doppler (perubahan frekuensi gelombang
ultrasound jika dipantulkan dari sel drah yangbergerak). Dalam hal ini tekanan
cenderung meningkatkan aliran darah, sementara resistensi akan menurunkan aliran,
sehingga, hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛
Kecepatan aliran darah = 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖

Aliran darah ini terdapat dua jenis aliran , yaitu :


1. Aliran laminar atau streanline, Mayoritas jenis lairan pada pembuluh darah
yaitu, jika bagian dalam dinding pembuluh darah halus, maka fluida akan
mengalir dengan lancer dan merata kemudian, partikel- partikel pada bagian
tengah cairan kan mengalir paling cepat, dan partikel pada bagian tepi akan
mengalir lebih lambat.

21
2. Aliran turbulen , jika bagian dalam dindin pembuluh darah kasar, maka aliran
darah akan menjadi tidak teratur da tidak memiliki pola tertentu. Akan terjadi
lebih banyak tumbukan dan energi yang hilang, serta partikel bergerak ke segala
arah. Aliran ini dapat terdengar saat pengukuran tekanan darah dengan
stfigmomanometer. Hal ini juga terjadi jika terdapat plak lemak yang
menyebabkaan penyempitan pembuluh darah (arterosklerosis) atau jika
pembuluh darah bercabang .

Penyakit pada darah :


1. Anemia
Kurangnya darah merah atau Hb sehingga tubuh keurangan oksigen
2. Hemophilia
Darah tidak bisa beku dan tidak dapat diobati. Penyakit ini tidk menular tetapi
bersifat turunan
3. Talasemia
Sel darah merah berbentuk bulan sabit, sehingga pengikatan oksigen oleh darah
tidak bisa optimal

22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Darah manusia memiliki empat komponen utama, yakni sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), keping darah (trombosit), dan plasma darah. Darah
berperan penting dalam transportasi antar jaringan, pertahanan dan perlindungan tubuh,
pertukaran oksigen, dan menjaga suhu serta pH tubuh. Pembentukan darah terjadi di
sumsum tulang belakang yang dirangsang oleh kondisi-kondisi tertentu ataupun dalam
jangka waktu tertentu. Kekurangan / kelebihan darah dapat menimbulkan dampak yang
buruk, contohnya penyakit anemia dan leukimia. Jadi, sangat penting bagi kita untuk
menjaga kesehatan tubuh.

23
DAFTAR PUSTAKA

Werner david, carol thuman, jane Maxwell, 2010, apa yang anda kerjakan bila
tidak ada dokter [where there is no doctor], Yogyakarta, cv. Andi offset
Yulianti,sufrinda.maloedyn sitanggang, 2006, 30 ramuan oenakluk hipertensi,
depok, PT agromedia pustaka.
Ronny, dr., M.Kes., AIFO, Setiawan, Dr.Med., dr., AIFM . sari, Fatimah , ners,
S.Kep., M.Kes . 2010 , Fisioogi kardiovaskular berbasis masalah
keperawatan, Jakarta , Penerbit buku kedokteran EGC .
James, joyce, colin baker, Helen swain, 2008, prinsip – prinsip sains untuk
keperawatan Jakarta , penerbit erllangga.
Pearce, evelyn c. …. ANATOMI DAN FISIOLOGI UNTUK PARA MEDIS, Jakarta,
PT Gramedia.
Saladin, K. (2009). Anatomy and Physiology: The Unity of Form, and Function
5th Edition. New York: McGraw Hill Company.
Stanley, E. G. (2009 ). Anatomy & Physiology with Integrated Guide . Boston:
McGraw Hill Education.
Sumiyati Sa’adah. 2018. Sistem Perdaran Darah Manusia.
http://digilib.uinsgd.ac.id/13022/ (24 November 2019)
Sloane Ethel, 2004, Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula.
Tortora, G. J., & Derrickson, B. H.,2017, Introduction to the human body. John
Wiley & Sons, Incorporated.

24

Anda mungkin juga menyukai