Anda di halaman 1dari 2

Bab I

Pendahuluan

1.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara pemeriksaan golongan darah manusia dengan sistem AB0
2. Untuk dapat menentukan jenis golongan darah manusia berdasarkan hasil pemeriksaan
1.2 latar belakang
Seluruh organ tubuh dihubungkan oleh darah melalui pembuluh-pembuluh darah. oleh karena itu, darah dapat
menjadi cerminan keadaan tubuh, baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Darah masih menjadi sumber
diagnosa medis yang paling dapat diandalkan. Hal ini dikarenakan banyaknya informasi penting yang dikandung
oleh darah ( Anamisa, D.R, 2015).
Pemeriksaan golongan darah mempunyai berbagai manfaat dan mempersingkat waktu dalam identifikasi.
Golongan darah penting untuk diketahui dalam hal kepentingan transfusi, donor yang tepat serta identifikasi
pada kasus kedokteran forensik seperti identifikasi pada beberapa kasus criminal (Rahman, I dkk, 2019).
Secara umum darah memiliki 4 golongan yaitu: golongan darah A dimana golongan darah A mempunyai antigen
A dan anti - B, golongan darah B yaitu golongan darah yang memiliki antigen B dan anti – A, golongan darah O
golongan darah yang memiliki antibodi tetapi tidak memiliki antigen, dan golongan darah AB golongan darah
yang memiliki antigen tetapi tidak memiliki antibody (Erawati dkk.,2020).
1.3 manfaat
1. mahasiswa dapat menambah wawasan
2.

Bab II

Tinjauan Pustaka

2.1 dasar teori

Darah adalah fluida yang mengalir pada tubuh manusia dan vertebrata tingkat tinggi lainnya (M. Hoffman,
2014). Darah berperan penting dalam semua proses fisiologis yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Darah
berperan penting sebagai fluida yang membawa nutrisi ke seluruh bagian tubuh, kemudian membawa kembali
hasil metabolisme nutrisi tersebut untuk kemudian dilanjutkan pada proses eksresi hasil metabolisme tersebut
yang melibatkan bantuan organ-organ eksresi seperti paru-paru, ginjal, dan kulit. Darah memiliki temperatur
normal pada suhu 38°C, dengan pH yang berkisar antara 7.35 hingga 7.45. Peranan pH sangat penting karena
berperan sebagai sistem buffer untuk menjaga asam-basa kondisi darah yang berpengaruh pada fisiologis
manusia. Darah yang memiliki kandungan oksigen tinggi akan memiliki warna merah yang lebih terang. Namun
sebaliknya pada darah yang rendah kadar oksigennya akan memiliki warna merah yang lebih gelap. Darah sendiri
memiliki dua komponen utama yang terdiri dari komponen cair dan komponen padat. Komponen cair yaitu
plasma darah, dan komponen padat terdiri dari sel darah merah atau yang disebut sebagai eritrosit, sel darah
putih atau leukosit, dan keping darah atau trombosit yang berperan dalam proses pembekuan darah ( Rosita, L
dkk, 2019).

Golongan darah merupakan sistem pengelompokkan darah yang didasarkan pada jenis antigen yang
dimilikinya. Antigen dapat berupa karbohidrat dan protein (Rahman, I dkk, 2019). Sistem penggolongan darah
ABO pertama kali ditemukan oleh Karl Landsteiner pada tahun 1900 dengan mencampur eritrosit dan serum
darah para stafnya. Landsteiner, dari percobaantersebut menemukan 3 dari 4 jenis golongan darah dalam sistem
ABO, yaitu A, B, dan O. Golongan darah yang keempat, yaitu AB ditemukan pada tahun 1901 (Farhud et al, 2013).
Secara umum darah memiliki 4 golongan yaitu: golongan darah A dimana golongan darah A mempunyai antigen
A dan anti - B, golongan darah B yaitu golongan darah yang memiliki antigen B dan anti – A, golongan darah O
golongan darah yang memiliki antibodi tetapi tidak memiliki antigen, dan golongan darah AB golongan darah
yang memiliki antigen tetapi tidak memiliki antibody ( Oktari, A dan Silvia, N.D., 2016).

Desmawati. Sistem Hematologi dan Imunologi. (Juliastuti D, ed.). Jakarta: In Media. 2013.
Daftar Pustaka

Rosita, L., Cahya, A. A dan Arfira, F.R. 2019. Hematologi Dasar. Yogyakarta:Universitas Islam Indonesia.

Farhud, D.D. & Yeganeh, M.Z.,2013. A Brief History Of Human Blood Groups. Iranian J Publ Health, Vol. 42, No 1:
hal .1-6

Anda mungkin juga menyukai