Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP DASAR PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK YANG BERHUBUNGAN


DENGAN PRAKTEK KEBIDANAN ( PERSIAPAN DAN PENGAMBILAN SPECIMEN
DARAH )

DOSEN PENGAMPUH : MARTINA F DIAZ.,SST,M.Kes

OLEH

NAMA : TAROCI FRANSINA PANDIE


NIM : PO5303240200384
KELAS : IA KEBIDANAN

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES KUPANG
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Syalom puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpah rahmatnya, saya di
berikan kesehatan sehingga bisa menyelesaikan tugas makalah KONSEP DASAR
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTEK
KEBIDANAN ( PERSIAPAN DAN PENGAMBILAN SPECIMEN DARAH )Dalam makalah
ini saya menyadari terdapat banyak kekurangan oleh karena itu saya sebagai penulis
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata saya sampaikan terimakasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca.

Kupang,1 Maret 2021


Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Tujuan
Bab II Tinjauan Pustaka
A. Darah
B. Haemoglobin
C. Langkah kerja / Prosedur Pengambilan Darah Dengan Metode Sachli beserta
rasional dari setiap tindakan yang dilakukan

Bab III Penutup


A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemeriksaan darah lengkap adalah tes darah yang dilakukan untuk mengetahui jumlah sel
darah merah, sel darah putih, dan trombosit dalam tubuh Anda. Jumlah sel darah dapat
menggambarkan kondisi kesehatan Anda sehingga bisa membantu dokter dalam menentukan
diagnosis dan pengobatan. Darah terdiri dari dua komponen, yakni komponen cair yang disebut
plasma dan komponen padat yaitu sel-sel darah. Sel darah terdiri atas tiga jenis yaitu eritrosit,
leukosit dan trombosit. Hemoglobin adalah protein pernapasan (protein pernapasan) yang
mengandung besi, yang merupakan tempat terikatnya molekul oksigen. Hemoglobin merupakan
molekul yang terdiri dari kandungan heme (zat besi) dan rantai polipeptida globin (alfa, beta,
gama, dan delta).(Maretdiyani, 2013)

B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Pengertian darah serta komponen – komponen darah dan lain –
lain
2. Untuk mengetahui Pengertian
3. Haemoglobin Untuk mengetahui Langkah kerja / Prosedur Pengambilan Darah
Dengan Metode Sachli beserta rasional dari setiap tindakan yang dilakukan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. DARAH
1. Pengertian Darah
Darah merupakan elemen penting dalam tubuh yang menopang kehidupan
manusia karena perannya yang vital dalam menjaga keseimbangan dan kesehatan tubuh,
darah dapat digunakan sebagai bahan pemeriksaan yang kemudian bermanfaat dalam
mendeteksi beberapa penyakit. Hemoglobin mempunyai dua fungsi pengangkutan
penting dalam tubuh manusia, yakni pengangkutan oksigen ke jaringan dan
pengangkutan karbondioksida dan proton dari jaringan perifer ke organ respirasi.
2. Fungsi Darah
a. Sistem transport
1) Mensuplai oksigen untuk metabolisme
2) Nutrisi
3) Membawa protein : spesifikdan non spesifik
4) Immunoglobulin
5) System pertahanan tubuh
6) Mengangkat produk-produk metabolism
b. Sistem pertahanan tubuh
1) Hemostasi
2) Respon inflamatorius nonspesifik
3) Sistem fagositik
4) Pertahanan imun spesifik
c. Homeostasis Tubuh
1) Pengaturan suhu
2) Elektrolit dan air
3) Komunikasi antar organ-organ dan jaringan tubuh
Pada dasarnya fungsi darah sebagai alat penyelenggaraan lingkungan internal atau
matrix cairan yang tetap dan ini disebut sebagai homeostasis.
3. Komponen Darah
Darah terdiri dari dua komponen, yakni komponen cair yang disebut plasma dan
komponen padat yaitu sel-sel darah. Sel darah terdiri atas tiga jenis yaitu eritrosit,
leukosit dan trombosit.
a. Eritrosit (Sel Darah Merah)
Sel darah merah merupakan sel terbanyak, yaitu sekitar 5 juta per mm3 darah.
sirkulasi darah berbentuk bikonkaf (cekung pada kedua sisinya), tidak mempunyai inti
sel. Inti sel darah ini menghilang saat lahir sebagai suatu proses pematangan sel yang
terjadi pada sumsum tulang.Eritrosit diproduksi oleh sumsum tulang merah. Dalam sehari
diproduksi sekitar 3,5 juta sel/kg berat badan. Sel darah merah ini tetap bertahan dan
berfungsi selama 90-120 hari,kemudian dihancurkan oleh macrofag pada limfa dan hati
(Margayati,2018).
b. Sel darah putih (leukosit)
Sel darah putih yang juga biasanya disebut dengan leukosit merupakan sel di
dalam darah yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuh. Fungsi utama dari leukosit
yaitu segera khusus dikirim menuju daerah yang mengalami infeksi dan mengalami
peradangan, sehingga dapat melindungi tubuh dari benda asing yang masuk ke dalam
tubuh. Leukosit jumlahnya lebih sedikit di banding eritrosit dan trombosit. Pada orang
dewasa normal jumlah leukosit sekitar 450 -10.000 sel/mm3 . Berdasarkan bentuk
intinya, leukosit terbadi dalam dua kelompok yaitu granulosit yang terdiri dari neutrophil,
eosinophil, dan basophil, dan agranulosit yang terdiri dari limfosit dan monosit
(Sofro,2012).
c. Keping darah (trombosit/platelet)
Keping darah atau trombosit merupakan partikel kecil yang dibentuk dari
pecahan sitoplasma megakariosit di sumsum tulang. Sel ini berfungsi dalam respon
hemostasis primer, dengan membentuk sumbat trombosit pada lokasi luka kecil
pembuluh darah. Trombosit hidup sekitar 10 hari dalam sirkulasi(Anggraini,2014).
Trombosit adalah keping-keping darah berwujud cakram dan tidak berwarna.
Trombosit terlihat berbentuk lonjong, seperti batang dan tidak terdapat inti Trombosit
memiliki peran penting dalam hemostasis yang menempel pada daerah luka dan
menghasilkan trombosit putih yang menutup permukaan cedera dengan mengisi lubang-
lubang dalam dinding pembuluh darah (Syaifuddin,2009).
Plasma darah adalah cairan berwarna kuning yang dalam reaksi bersifat sedikit
alkali. Plasma terdiri dari 91% air, 8% protein, 0,9% mineral dan sisanya diisi oleh
sejumlah bahan organic (Pearce,2009).
4. Macam Cara Pengambilan Darah
Pengambilan spesimen Darah
Prosedur standar sebelum pengambilan sampel:
1) Memberi salam pada pasien, perkenalkan diri anda.
2) Verifikasi/pastikan identitas pasien.
3) Terangkan pada pasien tentang prosedur yang dilaksanakan.
4) Tanyakan kepada pasien apakah persiapan pemeriksaan sudah dilaksanakan.
a). Darah Kapiler
Pada orang dewasa diambil pada ujung jari atau anak daun telinga untuk
mengambil darah kapiler, sedangkan pada bayi atau anak kecil dapat diambil di tumit
atau ibu jari kaki. Tempat yang dipilih tidak boleh memperlihatkan gangguan peredaran
darah. Adapun cara mengambil spesimen sebagai berikut :
(1) Bersihkan tempat yang akan ditusuk memakai kapas beralkohol 70% dan biarkan
sampai kering.
(2) Peganglah bagian yang akan ditusuk supaya tidak bergerak dan tekan sedikit supaya
rasa nyeri berkurang.
(3) Tusuklah dengan cepat memakai lancet steril, pada jari tusukkan dengan arah tegak
lurus pada garis-garis sidik kulit jari dan tidak boleh sejajar. Bila yang akan diambil
spesimennya pada anak daun telinga tusukan pinggirnya dan jangan sisinya sampai darah
keluar.
(4) Setelah penusukan selesai, tempat tusukkan ditutup dengan kapas beralkohol dan
biarkan sampai darah tidak keluar.
b) Darah Vena
Pada orang dewasa dipakai salah satu vena dalam fossa cubiti, pada bayi dapat digunakan
vena jugularis superficialis atau sinus sagittalis superior. Cara pengambilan spesimen
sebagai berikut :
1) Ikat lengan atas dengan menggunakan karet pengikat/torniquet,kemudian tangan
dikepalkan.
2) Tentukan vena yang akan ditusuk, kemudian sterilkan dengan kapas berakohol 70%.
3) Tusuk jarum spuit/disposable syringe dengan posisi 45o dengan lengan.
4) Setelah darah terlihat masuk dalam spuit, rubah posisi spuitmenjadi 30o dengan lengan,
kemudian hisap darah perlahanlahan hingga volume yang diinginkan.
5) Setelah volume cukup, buka karet pengikat lengan kemudian tempelkan kapas beralkohol
pada ujung jarum yang menempel dikulit kemudian tarik jarum perlahan-lahan.
6) Biarkan kapas beralkohol pada tempat tusukan, kemudian lengan ditekuk/dilipat dan
biarkan hingga darah tidak keluar.
7) Pindahkan darah dari disposibel syringe ke wadah berisi anti koagulan yang disediakan,
kemudian digoyang secara perlahan agar bercampur.
(8) Jika spesimen ingin tetap dalam spuit, setelah darah dihisap kemudian dengan spuit
yang sama dihisap pengawet/anti koagulan

B. HAEMOGLOBIN
a. Pengertian Haemoglobin
Hemoglobin adalah protein pernapasan (protein pernapasan) yang mengandung
besi, yang merupakan tempat terikatnya molekul oksigen. Hemoglobin merupakan
molekul yang terdiri dari kandungan heme (zat besi) dan rantai polipeptida globin (alfa,
beta, gama, dan delta).(Maretdiyani, 2013)
b. Jenis -. Jenis Haemoglobin
1) Hemoglobin Embrio
Hemoglobin Emrbio (HbE) merupakan Hb primitif yang dibentuk oleh eritrosit imatur
di dalam yolk sac. HbE ditemukan di dalam embrio dan akan tetap ada sampai umur
gestasi 12 minggu. Terdapat beberapa rantai di dalamnya, seperti rantai ζ yang
merupakan analog dari rantai α dan rantai ε yang merupakan analog dari rantai γ, β
serta δ
2) Hemoglobin Fetal
Hemoglobin Fetal (HbF) merupakan Hb utama pada fetus dan newborn. Hb jenis ini
memiliki dua rantai α dan dua rantai γ.
3) Hemoglobin Adult
Hemoglobin Adult (HbA) tersusun atas dua rantai α dan dua rantai β. HbA merupakan
jenis Hb yang utama (95%-97%), namun masih terdapat pula sebagian kecil HbA2
(2%-3%) dan HbA1. HbA2 tersusun atas dua rantai α serta dua rantai δ dan mulai
muncul pada akhir masa fetus sampai memasuki masa anak-anak. HbA1 merupakan
Hb yang terbentuk selama proses pematangan eritrosit.
c. Fungsi Haemoglobin
Hemoglobin mempunyai dua fungsi pengangkutan penting dalam tubuh
manusia, yakni pengangkutan oksigen ke jaringan dan pengangkutan karbondioksida
dan proton dari jaringan perifer ke organ respirasi.Hemoglobin di dalam darah
membawa oksigen dari paru-paru keseluruh jaringan tubuh dan membawa kembali
karbondioksida dari seluruh sel ke paru-paru untuk di keluarkan dari tubuh. Mioglobin
berperan sebagaireservoir oksigen : menerima, menyimpan dan melepas oksigen di
dalam sel - sel otot. Sebanyak kurang lebih 80% besi tubuh berada didalamhemoglobin
(Sunita,2001).
Fungsi utama hemoglobin antara lain adalah :
a. Mengatur pertukaran oksigen dan karbon dioksida di dalam jaringan tubuh.
b. Mengambil oksigen dari paru kemudian dibawa ke seluruh jaringan tubuh.
c. Membawa karbondioksida dari jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme ke paru
(Hofbrand, dkk., 2005).
d. Kadar Haemoglobin ( Nilai Normal Haemoglobin )
Kadar hemoglobin adalah ukuran pigmen respiratorik dalam butiran-butiran darah
merah. Jumlah hemoglobin dalam darah normal adalah kira-kira 15 gram setiap 100 ml
darah dan jumlah ini biasanya disebut “100 persen”. Batas normal nilai hemoglobin
untuk seseorang sukar ditentukan karena kadar hemoglobin bervariasi diantara setiap
suku bangsa. (Hasanan, 2018) Pemeriksaan kadar hemoglobin merupakan indikator yang
menentukan seseorang menderita anemia atau tidak (Estridge dan Reynolds 2012).
e. Faktor yang Mempengaruhi Kadar Haemoglobin
Menurut Estridge dan Reynolds (2012) kadar hemoglobin dalam darah dapat
dipengaruhi berbagai faktor, antara lain :
a. Usia
Kadar hemoglobin menurun berdasarkan peningkatan usia. Kadar hemoglobin
terlihat menurun mulai dari usia 50 tahun ke atas.
b. Jenis kelamin
Dalam keadaan normal, laki-laki memiliki kadar hemoglobin lebih tinggi daripada
perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh fungsi fisiologis dan metabolisme laki-laki yang
lebih aktif daripada perempuan.
c. Logam berat
Logam berat yang masuk ke tubuh melalui pernafasan akan langsung berinteraksi
dengan darah, sebagai contoh adalah timbal. Timbal yang masuk ke dalam tubuh dapat
berasal dari pencemaran udara dan rokok (Gusnita, 2012).
d. Merokok
Merokok merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kadar
hemoglobin. Rokok mengandung banyak zat beracun dan komponen yang menyebabkan
kanker dan berbahaya bagi kesehatan, seperti nikotin, nitrogen oksida, karbonmonoksida,
hidrogen sianida dan radikal bebas. Karbonmonoksida 245 kali lebih mudah berikatan
dengan hemoglobin dibandingkan oksigen dengan hemoglobin (Goel, Deepak, dan Gaur,
2010).
e. Lama kerja
Timbal memiliki waktu paruh di dalam darah kurang dari 25 hari, pada jaringan
lunak 40 hari sedangkan pada tulang 25 tahun. Ekskresi yang lambat ini menyebabkan
timbal mudah terakumulasi dalam tubuh, baik pada pajanan okupasional maupun non-
okupasional.
f. Penggunaan APD saat bekerja
Penggunaan APD pun telah diatur oleh Pemerintah dalam Permenakertrans
No/PER/08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri yang menyebutkan bahwa Alat
Pelindung Diri diberikan secara cuma-cuma kepada pekerjamaupun orang lain yang
memasuki tempat kerja. Penggunaan APD disesuaikan dengan kegunaan atau bahaya
yang mengancam. Pekerja percetakan membutuhkan APD untuk melindungi tubuh dari
paparan timbal. (Nenotek, 2019)
C. Langkah kerja / Prosedur Pengambilan Darah Dengan Metode Sachli beserta rasional
dari setiap tindakan yang dilakukan
a. Alat
Hemometer (tabung Sahli, pipet Sahli, batang pengaduk, pembanding
warna/standar Hb, sikat, pipet tetes, aspirator dan botol berisi HCl 0,1 N), dan rak tabung.
b. Bahan
Darah vena EDTA, HCl 0,1 N, aquades dan tisu.
c. Langkah Kerja
1. Larutan HCl 0,1 N dimasukkan ke dalam tabung Sahli sampai tanda batas 2
2. Hisap darah EDTA menggunakan pipet Sahli hingga tanda batas 20 µL dan bersihkan
sisa darah yang melekat pada bagian luar pipet dengan tisu.
3. Masukkan darah EDTA dari pipet ke dalam dasar tabung Sahli yang telah terisi HCl
0,1 N dan homogenkan larutan dengan cara hisap dan lepaskan larutan HCl
menggunakan pipet Sahli 2-3 kali untuk membilas sisa darah dalam pipet.
4. Inkubasi selama 3-5 menit dan tambahkan aquades tetes demi tetes lalu homogenkan
dengan batang pengaduk (perhatiakan jangan sampai ada gelembung udara).
5. Bandingkan warna yang terbentuk dengan warna pada standar. Jika warna masih pekat
(lebih gelap dari standar), tambahkan lagi aquades dan homogenkan kembali sampai
warna sama dengan warna standar. Setelah itu, baca skala tabung Sahli pada miniskus
bawah larutan, catat hasil kadar hemoglobin dalam satuan g/Dl.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Darah merupakan elemen penting dalam tubuh yang menopang kehidupan manusia
karena perannya yang vital dalam menjaga keseimbangan dan kesehatan tubuh, darah dapat
digunakan sebagai bahan pemeriksaan yang kemudian bermanfaat dalam mendeteksi
beberapa penyakit.
2. Hemoglobin adalah protein pernapasan (protein pernapasan) yang mengandung besi,
yang merupakan tempat terikatnya molekul oksigen. Hemoglobin merupakan molekul yang
terdiri dari kandungan heme (zat besi) dan rantai polipeptida globin (alfa, beta, gama, dan
delta)(Maretdiyani, 2013). Hemoglobin mempunyai dua fungsi pengangkutan penting dalam
tubuh manusia, yakni pengangkutan oksigen ke jaringan dan pengangkutan karbondioksida
dan proton dari jaringan perifer ke organ respirasi.

B. SARAN
Karena Darah merupakan elemen yang sangat penting dalam tubuh maka kita
wajib menjaga kesehatan tubuh kita sendiri dari mikroorganisme.
Daftar Pustaka
Siswanto,2017, jurnal Darah dan cairan tubuh
Fitriyana Yuni, Andriyani Ari.2019"Ketrampilan Dasar Kebidanan", PUSTAKA BUKU PRESS
Marmi,2016, "KDPK Ketrampilan Dasar Praktik Klinik ( Untuk Bidan dan Perawat )",
PUSTAKA BELAJA
Irene Dian Seran,2019, Karya Tulis Ilmiah "PERBEDAAN METODE SAHLI DENGAN
DARAH VENA SEGERA DIPERIKSA DAN DITUNDA 30 MENIT, 60 MENIT DAN 90
MENIT PADA SUHU RUANGAN"
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
1406/MENKES/SK/XI/2002 TENTANG STANDAR PEMERIKSAAN KADAR TIMAH
HITAM PADA SPESIMEN BIOMARKER MANUSIA

Anda mungkin juga menyukai