Anda di halaman 1dari 41

MAGANG I (OBSERVASI)

Disusun Oleh :

IMAM FACHRURROZY (4173520015)


MUTIA KHAIRANI (4173220014)
WIDYA FALINA PARDOSI (4171220017)

BIOLOGI NONDIK B 2017


ANALISIS HEMATOLOGI MANUSIA
DI LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH
MEDAN, SUMATERA UTARA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hematologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang darah
dan bagian penyusun darah. Pemeriksaan hematologi merupakan
salah satu pemeriksaan yang sering dilakukan di laboratorium-
laboratorium. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan eritrosit(sel
darah merah), trombosit (platelet/keping darah), leukosit (sel
darah putih), Hb (hemoglobin), hematokrit dan masih banyak lagi.
Darah merupakan bagian dari tubuh yang berperan penting
dalam mempertahankan kehidupan. Sebab, ia berfungsi sebagai
pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Darah berbentuk
cairan, sehingga dapat didistribusikan ke seluruh tubuh melalui
pembuluh darah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja kandungan/komponen dan fungsi yang ada di
dalam darah ?
2. Bagaimana struktur dan fungsi eritrosit pada manusia ?
3. Berapa nilai normal eritrosit, leukosit, trombosit pada
manusia ?
4. Bagaimana prinsip cara kerja pemeriksaan hematokrit
pada manusia ?
5. Penyakit apa yang ditimbulkan akibat kekurangan dan
kelebihan eritrosit pada manusia?
1.3 Maksud dan Tujuan

1. Untuk mengetahui kandungan/komponen dan fungsi yang ada


di dalam darah.
2. Untuk mengetahui struktur dan fungsi eritrosit pada manusia.
3. Untuk mengetahui nilai normal eritrosit, leukosit,trombosit
pada manusia.
4. Untuk mengetahui dan memahami prinsip kerja cara
penentuan hematokrit pada manusia.
5. Untuk mengetahui penyakit yang ditimbulkan akibat
kekurangan dan kelebihan eritrosit pada manusia.
1.4 Manfaat
a. Bagi Penulis
Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman dan dapat
mengaplikasikan analisis hematologi manusia serta dapat melatih
mahasiswa berpikir kritis tentang interpretasi data mengenai
hematologi.

b. Bagi Tenaga Kesehatan


Untuk memberikan gambaran kepada tenaga kesehatan untuk
melakukan interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium pasien
tentang hematologi dalam pencapaian hasil terapi yang telah
ditetapkan dan meminimalkan kesalahan obat.

c. Bagi Institusi Pendidikan


Makalah ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi
mahasiswa lain yang ingin mengetahui tentang analisis
hematologi manusia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
 Hematologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang
mempelajari darah, organ pembentuk darah dan penyakitnya
(Pearce,2009).

 Jumlah darah dalam tubuh adalah 6-8% berat tubuh total. 45-
60% darah terdiri dari sel-sel, terutama eritrosit, leukosit dan
trombosit. Fungsi utama darah adalah sebagai media
transportasi, serta memelihara suhu tubuh dan keseimbangan
cairan (Pearce,2009).

 Darah merupakan suatu cairan yang berada didalam tubuh,


berfungsi mengalirkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh,
mengirimkan nutrisi yang dibutuhkan sel-sel dan menjadi
benteng pertahanan terhadap virus dan infeksi (Haryani,
2014).
Kekurangan Eritrosit
(1) Kehilangan darah.,(2) Anemia.,(3)Infeksi kronis.,(4)
Leukemia.,(5) Thalassemia.,(6) Hemolisis

Kelebihan Eritrosit
(1) Polisitemia vena.,(2)Hemokonsentrasi.,
(3)Dehidrasi/diare.,(4) Penyakit kardiovaskuler.
(Prakarsa dan Kurniawan, 2015).
BAB III
TENTANG INSTANSI
Lokasi instansi magang observasi atau magang 1 ini dilakukan di Jalan
Balai Pom, Kenangan Baru, Kec. Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli
Serdang, Sumatera Utara.

Sejarah berdirinya UPT. Laboratorium Kesehatan Provinsi Sumatera


Utara, gedung didirikan tahun 2002 dengan sertifikat hak pakai,
pemegang hak departemen Kesehatan RI yang berkedudukan di Jakarta
dengan sertifikat No. 02.04.26.18.4.00020 yang dikeluarkan oleh
Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang.

Menurut Kep.Menkes No.943/Menkes/SK/VIII/2002 yang dimaksud


dengan Laboratorium Kesehatan adalah sarana kesehatan yang
melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan
yang berasal dari manusia atau bahan yang bukan berasal manusia
untuk penentuan jenis penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang
dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat.
Laboratorium terbagi atas beberapa bagian :
1. Mikrobiologi
2. Parasitologi
3. Hematologi
4. Kimia klinik
5. Toksikologi
6. Imunilogi
7. Histologi
8. Sitologi
9. Virologi dan Analisis DNA
10.Patologi.
Visi dan Misi Instansi

Visi :
Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara
menjadi Laboratorium rujukan provinsi yang berkualitas dan
terpercaya.

Misi :
1. Menjamin mutu dan pelayanan laboratorium
2. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
4. Menjalin kemitraan dengan institusi terkait dan masyarakat
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Komponen dan Fungsi yang Ada Didalam Darah
Darah merupakan bagian dari tubuh yang berperan penting dalam
mempertahankan kehidupan. Sebab berfungsi sebagai pertahanan tubuh
terhadap virus atau bakteri. Darah berbentuk cairan, sehingga dapat
didistribusikan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.

Darah terdiri dari komponen berbentuk yaitu beberapa jenis


korpuskula kurang lebih 45% (yang terdiri dari sel darah merah atau
disebut eritrosit, sel darah putih atau disebut lekosit dan sel pembekuan
atau disebut trombosit). Angka (45 %) ini dinyatakan dalam nilai
hermatokrit atau volume sel darah merah yang dipadatkan yang berkisar
antara 40-47% (Menkes RI, 2011).
4.1.1. Eritrosit

Sel darah merah yang matang mengandung 200-300 juta


hemoglobin. Hemoglobin mengandung kira-kira 95% besi dan berfungsi
membawa oksigen dengan cara mengikat oksigen (menjadi
oksihemoglobin) dan diedarkan keseluruh tubuh untuk kebutuhan
metabolisme.
4.1.2. Leukosit

Berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi (Sutedjo, 2006).


Leukosit paling sedikit dalam tubuh jumlahnya sekitar 4.000-11.000/mm3 .
Berfungsi untuk melindungi tubuh dari infeksi.
Jenis-Jenis Leukosit Leukosit terdiri dari 2 kategori yaitu
granulosit dan agranulosit.
4.1.3. Trombosit

Membran tersebut berfungsi sebagai pelindung trombosit dari lingkungan luar sel yang
kaya akan fospolipid serta untuk membantu proses pembekuan darah.
4.2 Struktur dan Fungsi Eritrosit pada Manusia
Eritrosit berbentuk bikonkaf dan berdiameter
7-8 mikron. Bentuk bikonkaf tersebut
menyebabkan eritrosit bersifat fleksibel
sehingga dapat melewati pembuluh darah
yang sangat kecil dengan baik.

Sel darah merah tidak memiliki inti sel,


mitokondria dan ribosom, serta tidak dapat
bergerak. Sel ini tidak dapat melakukan
mitosis, foforilasi oksidatif sel, atau
pembentukan protein (Wiwik dan Sulistyo,
2008).

Sel darah merah hanya mampu bertahan


selama 120 hari. Proses dimana eritrosit
diproduksi dimaksud eritropoiesies.
Eritrosit merupakan bagian sel darah yang mengandung hemoglobin (Hb).
Hemoglobin ialah protein yang kaya akan zat besi. Ia memiliki afinitas (daya gabung)
terhadap oksigen. Dan dengan oksigen itu membentuk oksihemoglobin di dalam sel
darah merah.Dengan melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru-paru ke
jaringan-jaringan.
4.3 Nilai Normal Eritrosit, Leukosit dan Trombosit Pada Manusia

4.3.1 Nilai Normal Eritosit

  Eritrosit atau sel darah merah merupakan komponen darah yang


paling banyak, dan berfungsi sebagai pengangkut/ pembawa oksigen
dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh tubuh dan membawa
karbondioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru.

Nilai Normal Eritrosit :


Laki-laki : 4,5-5,5 juta sel eritrosit per darah
Perempuan : 4.0- 5,0 juta sel eritrosit per darah
4.3.2 Nilai Normal Leukosit

Leukosit merupakan komponen darah yang berperan dalam


memerangi infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri ataupun proses
metabolic toksin, dll. Penurunan kadar leukosit bisa ditemukan pada
kasus penyakit akibat infeksi virus, penyakit sumsum tulang dan lain-
lain. Sedangkan peningkatannya bisa ditemukan pada penyakit infeksi
bakteri, penyakit inflamasi kronis, pendarahan akut, leukemia.

 Nilai
Normal Leukosit :
Dewasa = 4000 - 11.000 sel/ darah
Anak-anak = 5.000 – 13.500 sel/ darah
Bayi = 10.000 – 26.000 sel/ darah
4.3.4 Nilai Normal Trombosit

Trombosit merupakan bagian dari sel darah yang berfungsi


membantu dalam proses pembekuan darah dan menjaga integritas
vaskuler. Beberapa kelainan dalam moroflogi trombosit antara lain giant
platelet (trombosit besar) dan platelet clumping (trombosit bergerombol).

 Nilai
Normal : Jumlah trombosit normal adalah 150.000 -
400.000 sel/ darah
4.4 Cara Kerja Pemeriksaan Hematokrit Pada Manusia

Metode : Mikro Hematokrit

Prinsip :
Nilai hematokrit adalah volume eritrosit dalam darah keseluruhan yang
dipisahkan dari plasma dengan pemutarannya didalam tabung khusus
dan nilainya dinyatakan dalam persen (%).
Peralatan :

Tabung mikrokapiler
Centrifuge mikro hematokrit

Sampel :
-Darah kapiler
-Darah + antikoagulan

Dempul EDTA
Reading Device (Skala Ht)
• Cara Kerja :
Tabung mikrokapiler diisi dengan darah sampai ¾ tabung kemudian
ujungnya ditutup dengan dempul. Kemudian letakkan di alat cetrifuger.
Tabung mikrokapiler tersebut diputar dengan kecepatan 16.000 rpm
selama 5 menit. Kemudian hasilnya dibaca dengan reading device (skala
Ht).

• Cara Pembacaan :
Tabung kapiler diletakkan pada skala Ht, bagian atas dari plasma
ditetapkan dengan angka 100% dan bagian bawah dari eritrosit
ditetapkan dengan angka 0. Ukur tingginya eritosit dan dicatat sebagai
nilai hematokrit dalam satuan persen (%).

Nilai Normal :
Pria : 40 – 54%
Wanita : 37 – 47%
4.5 Penyakit yang Ditimbulkan Akibat Kekurangan dan Kelebihan
Eritrosit pada Manusia

Kelebihan Eritrosit :

Polisitemia vena Hemokonsentrasi


Dehidrasi/diare

Penyakit kardiovaskuler
Kekurangan Eritrosit :

Kehilangan darah Anemia Infeksi kronis,

Leukemia Thalassemia Hemolisis


BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
 1. Darah terdiri dari komponen berbentuk dan komponen plasma. Komponen
berbentuk (yaitu beberapa jenis korpuskula) yang terdiri dari sel darah merah atau
disebut eritrosit, sel darah putih atau disebut lekosit dan sel pembekuan atau
disebut trombosit.
2. Eritrosit berbentuk bikonkaf dan berdiameter 7-8 mikron. Bentuk bikonkaf
tersebut menyebabkan eritrosit bersifat fleksibel sehingga dapat melewati
pembuluh darah yang sangat kecil dengan baik. Bentuk eritrosit pada mikroskop
biasanya tampak bulat berwarna merah dan dibagian tengahnya tampak lebih
pucat, atau disebut (central pallor) diameter 1/3 dari keseluruhan diameter eritrosit.
3. Nilai Normal Eritrosit :
Laki-laki : 4,5-5,5 juta sel eritrosit per darah
Perempuan : 4.0- 5,0 juta sel eritrosit per darah
Nilai Normal Leukosit :
Dewasa = 4000 - 11.000 sel/ darah
Anak-anak = 5.000 – 13.500 sel/ darah
Bayi = 10.000 – 26.000 sel/ darah
Nilai Normal Trombosit : Jumlah trombosit normal adalah 150.000 – 400.000 sel/
darah.
4. Pemeriksaan hematokrit pada manusia yaitu tabung mikrokapiler
diisi dengan darah sampai ¾ tabung kemudian ujungnya ditutup dengan
dempul. Kemudian letakkan di alat cetrifuger. Tabung mikrokapiler
tersebut diputar dengan kecepatan 16.000 rpm selama 5 menit.
Kemudian hasilnya dibaca dengan reading device (skala Ht).

5. Kekurangan eritrosit dapat menyebabkan kehilangan darah, anemia,


infeksi kronis, leukemia talasemia, hemolisis, sedangkann kelebihan
eritrosit dapat menyebabkan polisitemia vena,hemokonsentrasi,
dehidrasi/diare, penyakit kardiovaskuler.
5.2 Saran :

Dengan adanya laporan ini, penulis dapat lebih memahami


tentang analisis hematologi manusia serta interpretasi data.
Dengan adanya tugas ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
bacaan untuk menambah wawasan dari ilmu yang telah
didapatkan dan lebih baik dari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Darda, Abu. 2016. Pendidikan Sains Berbasis Agama untuk Membangun Hidup
Sehat.Jurnal Universitas Darussalam Gontor.Indonesia.Vol.1.Hal.246.
Handayani, Wiwik dan Sulistyo, Andi, Wibowo.2008. Asuhan Keperawatan Pada
Klien Dengan Gangguan Sistem Hematologi. Jagakarta : Salemba
Medika.
Haryani,Siti.2014. Total Sel Darah Merah (Erythrocyte)Kadar Hemoglobin Dan
Nilai Hematokrit Sapi Bali Di Kecamatan Bangkinang Seberang
Kabupaten Kampar. Jurnal Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman Interpretasi Data
Klinik.Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta : Kemenkes
RI Press.
Mutschler,Ernst.Dinamika Obat Farmakologi dan Toksikologi Bandung : ITB
Press.
Pearce, E. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk paramedic. Jakarta: PT Gramedia.
Prakarsa, dan Kurniawan. 2015. Identifikasi Sel Darah Merah Bertumpuk
Menggunakan Pohon Keputusan Fuzzy Berbasis Gini Index.Jurnal Buana
Informatika.Vol.6.Hal.51.
Sadikin, M. 2002. Biokimia Darah. Jakarta. Widiya Medika.
Sutedjo, A. 2006. Buku Saku Mengenal Penyakit Melalui Pemeriksaan Hasil
Laboratorium Edisi Revisi. Yogyakarta : Amara Books.
Tarwoto, W. 2008. Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Sistem Hematologi.
Jakarta Timur : Trans Info Media.
LAMPIRAN

Tampak Depan Labkesda Medan Tampak Samping Labkesda Medan


Pelaksanaan Observasi Dalam Ruangan Hematologi
Laboratorium Kesehatan Daerah Medan, Sumatera Utara
SEKIAN
&
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai