Anda di halaman 1dari 84

Assalamualaikum Wr.

Wb
Flebotomi
(Sejarah, Aspek Hukum, Tugas dan Tanggung Jawab)

Disusun oleh :
• Aldy Syah Firdaus
• Imron Adhitya Putra
• Muchamad Pandu Ismu Maldi
Sejarah Flebotomi

Sejarah flebotomi dimulai di Mesir pada tahun 1400 sebelum


masehi. Lukisan makam yang ditemukan pada jaman itu
menunjukkan aplikasi lintah pada pasien oleh dokter-dokter Syria.
Lanset untuk pengambilan darah digunakan pertama kali sebelum
abad ke 5 SM dengan tetap mengacu kepada lintah sebagai
bentuk dasar. Dengan lanset ini seorang dokter ( practitioner )
melubangi vena, kadang-kadang sampai beberapa lubang.
Menjelang akhir abad ke 19 barulah teknologi mengambil alih dan
memproduksi “ lintah artificial “. Kini telah dikenal beragam alat
pengambilan darah dan mudah diperoleh di pasaran.
Flebotomi atau dalam bahasa Ingris disebut Phlebotomy berasal dari
kata Yunani phleb dan omia. Phleb berarti pembuluh darah vena dan
tomia berarti mengiris/ memotong (cutting).

Flebotomis adalah seorang tenaga medis yang telah mendapatkan


latihan untuk mengeluarkan dan menampung specimen darah dari
pembuluh darah pena, arteri atau kapiler.
Aspek Hukum Flebotomi

• Keputusan MENKES No 04 / MENKES / SK / 2002 Tentang laboratorium kesehatan


swasta.
• Peraturan MENPAN No 08 Tahun 2006 Tentang Analis kesehatan pegawai negeri
(Pranata Lboratorium) Tugas pelayanan laboratorium kesehatan di bidang hematologi,
kimia klinik, mikrobiologi, imunoserologi, toxicology, kimia lingkungan dan patologi
anatomi.
• Keputusan Mentri Kesehatan dan Mentri Kesejahteraan Sosial RI N0 141 /
MENKESKESOS / SK/ II/ 2001 Tentang petunjuk teknis pelaksanaan pejabat
fungsional pranata laboratorium kesehatan
Tugas dan Tanggung Jawab Flebotomist

Tugas
• Memahami anatomi fisiologi tubuh.
• Memahami situasi pasien.
• Memahami teknik komunikasi.
• Memahami peralatan dan teknik pengambilan specimen.
• Memahami specimen collection dan transport specimen.
• Memahami proses pengendalian mutu.
Tanggung Jawab

• Tanggung Jawab Hukum


Tanggung jawab hukum kepada pasien dapat terjadi sebagai akibat
dari suatu tindakan yang melanggar hukum atau merugikan pasien.

• Tanggung jawab pidana diberikan langsung kepada pelakunya


apabila kompetensi itu telah sah atau terakreditasi, atau menjadi
tanggung jawab pemberi perintah apabila dalam kondisi sebaliknya.
Ada Pertanyaan ?
SISTEM SIRKULASI DARAH, KOMPONEN
DARAH, DAN HAEMOPOESIS

DISUSUN OLEH :
 NAWAL WARDANI
 RIZQI WULAN SADILA
 SIVA NOER FAEDA
 SYARIFATUN UMNIYYATI
Pengertian
Darah adalah cairan yang ada pada manusia sebagai alat
transportasi berfungsi untuk :
 mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh
jaringan tubuh
 mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme
 pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Sistem Sirkulasi Darah
Sistem sirkulasi membawa oksigen dan nutrisi ke dalam sel-
sel diseluruh tubuh, dan membawa karbon dioksida dan
produk sampah dari sel, sehingga sangat diperlukan untuk
mendapatkan sampel darah yang baik untuk pemeriksaan.
Pembuluh Darah
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi yang
mengangkut darah keseluruh tubuh.
vena kapiler arteri
Sifat Pembuluh Darah
Komponen Darah
Cairan darah merupakan bagian zat yang sangat
komplek, yang tidak hanya sebagai medium
mengapungnya sel-sel darah, tetapi cairan ini
berisi zat-zat yang terlarut di dalamnya

Komponen cair darah/cairan


darah yang disebut plasma terdiri
dari 91% sampai 92% air yang
berperan sebagai medium
transpor dan 7% sampai 9%
terdiri dari zat padat.
Sel-sel darah (blood corpuscles) yang terdiri dari:
a. Eritrosit (sel darah merah), berfungsi
untuk mengangkut dan melakukan pertukaran O2 dan CO2
b. Lekosit (sel darah putih), berfungsi untuk mengatasi infeksi
c. Trombosit (butir pembeku/ platelet) berfungsi untuk
hemostasis.
Sel darah merah atau eritrosit.
Eritrosit
Sel darah merah (eritrosit ) berbentuk bulat
pipih, bagian tengahnya cekung (bikongkaf),
dan tidak berinti. Eritrosit berwarna merah
karena mengandung hemoglobin.
merupakan senyawa protein yang
mengandung zat besi.
Umur sel darah merah yakni kurang lebih 120
hari. Sel darah merah yang telah tua akan
dibongkar oleh hati dan limpa. Zat besi ada
pada hemoglobin digunakan untuk
membentuk sel darah merah baru.
Fungsi utama sel darah merah adalah mengikat
oksigen dan karbon dioksida.
Sel Darah Putih atau Leukosit :
LEUKOSIT
Sel darah putih adalah sel yang membentuk
komponen pada darah. Sel darah putih
memiliki inti, tetapi tidak memiliki bentuk
sel yang tetap dan tidak berwarna. Tempat
pembentukan sel darah putih adalah pada
sumsum merah tulang pipih, limpa, dan
kelenjar getah bening. Semua sel darah
putih memiliki masa hidup antara enam
hingga delapan hari.
Sel darah putih dapat dibedakan menjadi
beberapa macam, yaitu limfosit, monosit,
neutrofil, eosinofil dan basofil.
5 DIFFERENT TYPES OF
WHITE BLOOD CELLS

PHAGOCYTIC LEUKOCYTES IMMUNE LEUKOCYTES

Neutrophils Eosinophils Basophils Monocytes Lymphocytes

Granulocytes
Trombosit

 Nilai normal dewasa


150.000-400.000
 Fungsi :hemostasis
Plasma darah
Plasma darah merupakan bagian di atas darah yang berair. Jika
ingin mengamati keberadaan plasma darah ini bisa dilakukan
dengan cara mengambil sampel darah dan kemudian didiamkan
hingga terjadi endapan dalam darah.

 Peran utama albumin adalah:


- Mempertahankan volume darah dengan menjaga tekanan
osmotik koloid, pH dan keseimbangan elektrolit.
- Transpor ion-ion logam, asam lemak, steroid, hormon
dan obat- obatan.
 Globulin merupakan 43% dari protein serum yang
dibentuk di dalam hati dan jaringan limfoid. Globulin
bertanggung jawab atas pembentukan antibodi dan
protrombin.

 Fibrinogen, jumlahnya hanya 4%, penting untuk


pembekuan darah.
Serum
Serum merupakan bagian yang ada di dalam darah serta
memiliki komposisi pembuatnya sama dengan pembuat plasma
darah. Namun serum darah ini tidak termasuk memiliki fungsi
dalam membekukan darah. Hal ini membuat serum tidak
menggumpal seperti plasma darah.
Haemopoesis
Hemopoesis atau hematopoiesis ialah proses pembentukan
darah.
Untuk kelangsungan hemopoesis diperlukan :
1. Sel induk hemopoetik (hematopoietic stem cell)
2. Lingkungan mikro (microenvirontment) sumsum tulang
3. Bahan-bahan pembentuk darah
4. Mekanisme regulasi
TERIMAKASIH
flebotomi
Kelompok 3
ATLM
Ameilia Kusnadi
Dea selvia
Ikrima Amalia
Siti Nur Azizah
materi

Peralatan persiapan jenis


flebotomi pasien antikoagulan

formulir identifikasi
pemeriksaan pasien safety

2
Peralatan flebotomi

Alat-alat yang digunakan untuk pengambilan darah vena :


1. Sarung tangan
2. Masker
3. Spuit
4. Tourniquet
5. Kapas alcohol
6. Needle, Wing needle
7. Vacum tube
8. Blood container
9. Plester
3
4
5
Peralatan flebotomi

Alat-alat yang digunakan untuk pengambilan darah kapiler


: 1. Lancet
2. Kapas alcohol
3. Obyek glass
4. Deck glass
5. Tabung kapiler
6. Wax
7. Sarung tangan
8. Masker

6
7
8
Persiapan pasien

1) Usia

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat persiapan pasien :
10)Demam
2) Jenis kelamin 11) Diet atau puasa
3) Konsumsi obat-obatan 12)Ikretus
4) Rokok 13)Stres
5) Posisi 14) Suhu dan kelembapan
6) Kehamilan (Gestasional) 15) Mastektomi
7) Variasi diurnal 16) Luka bakar dan tato
8) Lingkungan tempat tinggal 17) Olahraga
9) Kondisi dehidrasi
9
antikoagulan
Definisi :
Antikoagulan ialah suatu zat yang
digunakan untuk mencegah
pembekuan darah.

10
Jenis antikoagulan
1) EDTA (Ethylen Diamine Tetracetic Acid)
2) Natrium sitrat 3,8%
3) Heparin
4) Natrium dan Kalium Oksalat Antikoagulan

11
Formulir pemeriksaan
1. Identitas pasien
👉 nama lengkap
👉 tanggal lahir
👉 jenis kelamin
👉 Nomor pasien
2. Jenis pemeriksaan yang diminta
3. Prioritas (Cito atau normal)
4. Catatan pengobatan (Obat yang sedang dikonsumsi)

12
Contoh formulir pemeriksaan

13
Identifikasi pasien

Identifikasi pasien yaitu proses pengumpulan


data dan pencatatan segala keterangan
tentang bukti-bukti tentang seseorang
sehingga kita dapat menetapkan dan
menyamakan keterangan tersebut dengan
individu seseorang tersebut.

14
Tujuan mengidentifikasi pasien

Mendiskripsikan prosedur untuk memastikan tidak


terjadinyakesalahan dalam mengidentifikasi pasien selama
perawatan dirumah sakit.

Mengurangi atau meniadakan kesalahan dalam


mengidentifikasipasien, kesalahan ini bisa berupa kesalahan
pasien, prosedur,medikasi, kesalahan tranfusi, atau juga
kesalahan diagnostik

Mengurangi kejadian yang tidak diharapakan pada pasien.

15
Kebijakan dan prosedur untuk mengidentifikasi pasien

Nama lengkap pasien

Tanggal lahir

Nomor rekam medis

Gelang identitas pasien dengan barcode, dan lain-lain.

16
Identifikasi wajib dilakukan sebelum :
Pemberian obat

Pemberian darah atau produk darah

Pengambilan darah dan specimen lain

untuk pemeriksaan klinis

Sebelum memberikan pengobatan

Sebelum memberikan tindakan


17
Petugas identifikasi pasien :
 Dokter
 Perawat
 Petugas administrasi
 Petugas rekam medis
 Petugas farmasi
 Petugas laboratorium
 Petugas rehab medik
 Petugas penunjang medik
 Petugas radiologi atau radioterapi

18
thanks!
Any questions?

19
Pengambilan darah vena, arteri,
kapiler
tata laksana dan jenis
pemeriksaan
Alya Syifa Salsabila
Aulia Vanessa
Bagas Setiawan
Darah

trombosit leukosit

eritrosit
Darah vena
• Pembuluh darah vena yang membawa darah dari bagian tubuh yang
masuk ke dalam jantung. Pada umumnya darah vena banyak
mengandung gas CO2
• Darah vena berwarna lebih tua dan agak ungu kerena banyak dari
oksigennya sudah diberikan kepada jaringan.
Darah kapiler
• pembuluh kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil dengan
diameter 5-10 mikrometer, dengan menghubungkan arteriola dan
venula yang memungkinkan terjadinya pertukaran air, oksigen, karbon
dioksida, dan nutrium serta zat kimia sampah antara jaringan dan
darah di sekitarnya
• Darah dalam kapiler terus-menerus berubah susunan dan warnanya
karena terjadinya pertukaran gas.
Tata cara pengambilan darah vena
Alat dan pencarian
komunikasi Bersihkan kulit
bahan vena

Tarik
Tusukan jarum Pasang spuit dalam
penghisap
45º torniquet keadaan baik
spuit

Lepaskan Ambil kapas pasangkan


torniquet kering plester
Tata cara pengambilan darah kapiler

Alat dan lokasi 1)Tusuk buang


Bendung
bahan pengambilan dengan lancet tetesan darah
Pengambilan darah arteri

handuk kecil di bawah


pergelangan tangan

1)Palpasi arteri radialis

1)Lakukan allen’s tes

1)Hiperekstensikan
pergelangan tangan
Raba kembali arteri radialis
dan palpasi pulsasi

Desinfeksi area
1)Berikan anestesi lokal jika perlu

Bilas spuit ukuran dengan sedikit


heparin 1000 U/ml

masukkan jarum dengan sudut


45°

Buang udara yang berada dalam


spuit

1)Putar-putar spuit sehingga


darah bercampur dengan heparin
Jenis tes darah
1)Tes fungsi tiroid

1)Tes darah untuk


menilai risiko 1)Tes koagulasi
penyakit jantung

1)Analisa gas
1)Tes elektrolit
darah

ELISA laju endap darah

1)Tes darah 1)Uji protein C –


lengkap reaktif
 Ayu Wulansri
 Endah Handayani
 Erlin Cahya Ningrum
 Opi Khopipah
Specimen adalah sekumpulan dari satu bagian
atau lebih bahan yang diambil langsung dari
suatu sistem.

.
 Jenisnya sesuai jenis pemeriksaan
 Volume mencukupi
 Kondisi baik : tidak lisis, segar/tidak kadaluwarsa, tidak
berubah warna, tidak berubah bentuk, steril (untuk kultur
kuman)
 Pemakaian antikoagulan atau pengawet tepat
 Ditampung dalam wadah yang memenuhi syarat
 Identitas benar sesuai dengan data pasien
a. Bersih, kering
b. Tidak mengandung deterjen atau bahan kimia
c. Terbuat dari bahan yang tidak mengubah zat-zat dalam spesimen
d. Sekali pakai buang (disposable)
e. Steril (terutama untuk kultur kuman)
f. Tidak retak/pecah, mudah dibuka dan ditutup rapat, ukuran sesuai
dengan volume spesimen
Hal-hal yang harus diperhatikan pada pengambilan
spesimen adalah :
 Tehnik atau cara pengambilan dilakukan dengan benar
sesuai dengan standard operating procedure (SOP).
 Cara menampung spesimen dalam
wadah/penampung.
 Perempuan yang sedang menstruasi atau yang
mengeluarkan banyak secret vagina, sebaiknya
memasukkan tampon sebelum mengumpulkan
specimen.
 Menampung spesimen urin
 Menampung spesimen tinja
 Menampung spesimen dahak (sputum)
o Pemasangan turniquet terlalu lama
o Pengambilan darah terlalu lama (tidak sekali
tusuk kena)
o Pengambilan darah pada jalur infus
o Homogenisasi darah dengan antikoagulan
yang tidak sempurna atau keterlambatan
homogenisasi menyebabkan terbentuknya
bekuan darah.
o Hemolisis
 Identifikasispesimen
 Seluruh spesimen harus diperlakukan
sebagai bahan infeksius
 Patuhi cara pengambilan spesimen dan
pengisian tabung yang benar
 Gunakan sentrifuge yang terkalibrasi
 Segera pisahkan plasma atau serum dari
darah dalam tabung lain, tempeli label
 Segera distribusikan spesimen ke ruang
pemeriksaan
 Penyimpanan spesimen dilakukan jika
pemeriksaan ditunda atau spesimen akan
dikirim ke laboratorium lain
 Lama penyimpanan harus memperhatikan,
jenis pemeriksaan, wadah dan stabilitasnya
 Sampel yang dicairkan (setelah dibekukan)
harus dibolak-balik beberapa kali dan
terlarut sempurna. Hindari terjadinya busa.
 Simpan sampel untuk keperluan
pemeriksaan konfirmasi / pengulangan
 Menyimpan spesimen dalam lemari es
dengan suhu 2-8ºC, suhu kamar.
 Untuk jenis pemeriksaan yang
menggunakan spesimen plasma atau
serum, maka plasma atau serum dipisahkan
dulu baru kemudian disimpan.
 Memberi bahan pengawet pada spesimen
 Menyimpan formulir permintaan lab di
tempat tersendiri
 pastikan bahwa spesimen telah memenuhi persyaratan seperti
yang tertera dalam persyaratan masing-masing pemeriksaan.
 Apabila spesimen tidak memenuhi syarat agar diambil / dikirim
ulang.
 Pengiriman spesimen disertai formulir permintaan yang diisi
data yang lengkap.
 Secepatnya spesimen dikirim ke laboratorium
 Pengiriman sample sebaiknya menggunakan wadah khusus
TERIMAKASIH
FLEBOTOMI DENGAN
PENYULIT
(Obesitas, Pediatrik,
Geriatrik dan POCT )

kelompok 6:

• Dwi Nur Margestinia


• Hana Nur Afifah
• Nuraini Solihah
• Putri Rohma Diana
PENYULIT DALAM FLEBOTOMI

Ada beberapa faktor yang terlibat dalam situasi yang khusus


yaitu faktor pasien anak, pasien orang tua, pasien yang sulit
untuk berkomunikasi dan pasien yang menolak flebotomi.
Sedangkan faktor penyulit dalam flebotomi adalah pasien luka
bakar, pasien yang terpasang plaster of paris atau gips,
edema, hematoma, pasien post mastektomi, pasien dialysis,
pasien yang sedang menerima transfusi dan pasien yang
terpasang infus.
FAKTOR PENYULIT
 Pasien dengan luka bakar atau jaringan parut
 Pasien yang terpasang plaster of paris atau gips
 Edema
 Hematoma
 Pasien post mastektomi
 Pasien dialisa
 Pasien yang sedang menerima transfusi
 Pasien yang terpasang infus
Kegemukan/Obesitas

Pada pasien yang gemuk terkadang phlebotomis sulit untuk


menemukan pembuluh darah vena yang akan ditusuk karena
terhalang oleh jaringan lemak. Orang yang gemuk memiliki
vena yang lebih dalam dan tidak terlihat sehingga sulit untuk
dipalpasi.
Pengambilan Spesimen Pada
Pediatri

Pada kelompok pediatric perlu dikelompokkan lagi atas bayi


( infants and neonatus) dan anak – anak ( small children).

Saat melakukan pengambilan specimen pada


pediatric, beberapa hal yang perlu diperhatikan
adalah:
1. Persiapan diri Flebotomis
2. Mempersiapkan anak dan orang tua
3. Prosedur Flebotami pediatric
Pengambilan Spesimen Pada
Geriatri
Pada pasien geriatric (lanjut usia) tidak diperlukan teknik atau metode
khusus untuk mendapatkan specimen darah. Yang menjadi bahan
pertimbangan adalah adanya penurunan fungsi-fungsi organ akibat
proses penuaan. Metode penusukan kulit/ kapiler, wing nidle maupun
dengan vacutiner biasa merupakan alternative pilihan tergantung kondisi
fisiknya.

Tusukan
kulit/kapiler pada vena
Point of Care Testing (POCT)

disebut juga Bedside Test didefinisikan sebagai pemeriksaan


kesehatan yang dilakukan di dekat atau di samping tempat
tidur pasien
Tujuannya adalah untuk mempermudah pengambilan sampel
(karena hanya membutuhkan sampel yang sedikit) dan
memperoleh hasil pada periode waktu yang sangat cepat atau
dekat dengan lokasi sehingga perencanaan pengobatan dapat
dilakukan sesuai kebutuhan sebelum pasien pergi
Komplikasi Flebotomi

 Hematom
 Petechiae
 Kegagalan dalam pengambilan darah
 Kejang
 Muntah
 Alergi
 Pingsan
 Cidera Pada Saraf
 Saraf tertekan oleh hematom

Anda mungkin juga menyukai