Anda di halaman 1dari 11

Nama:Sri kartina

Nim: 91B21026
Dosen pengampu:Aini,S.Si.,M.Si
1.Fungsi dan jenis antikoagulant
Antikoagulan adalah obat yang berfungsi mencegah penggumpalan darah. Obat ini digunakan untuk mengatasi atau mencegah penyumbatan pembuluh darah yang dapat
membahayakan nyawa, seperti fibrilasi atrium, serangan jantung, penyakit jantung bawaan, stroke, deep vein thrombosis (DVT), atau emboli paru.
Obat antikoagulan sering disebut sebagai obat pengencer darah, tetapi sebutan ini kurang tepat. Obat ini tidak mengencerkan darah, tetapi menghambat dan memperlambat proses
pembekuan darah.
Jenis – Jenis Antikoagulan:
Warfarin merupakan salah satu obat dengan fungsi antikoagulan pertama, kegunaannya hampir telah ditinggalkan karena kerja warfarin yang tidak bertransformasi dan tidak
disekresi di dalam tubuh. Terdapat banyak jenis obat antikoagulan baru yang jauh lebih sering digunakan secara oral.
Kumarin Kumarin merupakan jenis senyawa metabolit sekunder (senyawa metabolit yang tidak esensial bagi pertumbuhan suatu organisme dan hampir selalu berbeda antar
spesies yang satu dengan lainnya) berupa minyak atsiri turunan dari glukosa dan aktif saat terjadi penuaan atau luka.
Heparin merupakan polimer dan antikoagulan, beberapa nama lain dari heparin yang mungkin anda kenal adalah calciparine, heparinic acid, liquaemin, heparinate, hep – lock,
panheprin, sodium heparin dan heparin sodium. Heparin bekerja dengan emnghambat faktor Xa yang memiliki fungsi sebagai agen pembekuan darah, hal inilah yang membuat
heparin menjadi salah satu jenis antikoagulan yang masih digunakan sampai sekarang.
Ethylene Diamine Tetra Acetic Acid (EDTA) merupakan jenis antikoagulan yang paling sering digunakan dan biasanya terbentuk seperti bubuk atau cair. Berfungsi sebagai
antikoagulan dengan menghambat kerja trombosit dengan mengikatnya. Lebih lengkapnya, EDTA mampu mengikat ion kalsium untuk membentuk garam kalsium yang bersifat
tidak larut.
Trisodium Citrate Merupakan jenis antikoagulan yang sering digunakan sebagai bahan isotonik dan pengikat ion Ca++ untuk menghentikan pembekuan darah. Trisodium citrate
bahkan bisa digunakan sebagai unit transfusi darah dalam bentuk ACD atau Acid Citric Dextrose kara sifatnya yang tidak beracun. Nama lain dari trisodium citrate adalah natrium
sitrat. Obat ini hanya mampu digunakan dalam hal pemeriksaan hematologi dan tidak dengan kasus lain.
Double Oxalat Sedangkan natrium oxalat sangat dikhususkan untuk memeriksa tingkat glukosa dalam darah, untuk pemeriksaan hematologi. Kalium oxalat berfungsi sebagai
antikoagulan dengan cara menghambat kerja enzim phosphoenol pyruvate dan urease sehingga membuat kadar glukosa dalam darah tetap stabil.
Double oxalat biasanya digunakan dalam bentuk kering untuk mencegah terjadinya darah yang terlalu encer saat diperiksa. Double oxalat tidak dapat digunakan untuk
pemeriksaan yang berhubungan dengan hapusan darah karena mengandung toksis dan dapat menyebabkan perubahan pada morfologi sel leukosit dan eritrosit.

2
2.Fungsi tabung vakum dan jenis
tabung vakum
1. Tabung tutup merah. Tabung ini tanpa penambahan zat additive, darah akan menjadi beku dan serum dipisahkan dengan pemusingan. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan kimia
darah, imunologi, serologi dan bank darah (crossmatching test)

2. Tabung tutup kuning. Tabung ini berisi gel separator (serum separator tube/SST) yang fungsinya memisahkan serum dan sel darah. Setelah pemusingan, serum akan berada di
bagian atas gel dan sel darah berada di bawah gel. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan kimia darah, imunologi dan serologi

3. Tabung tutup hijau terang. Tabung ini berisi gel separator (plasma separator tube/PST) dengan antikoagulan lithium heparin. Setelah pemusingan, plasma akan berada di bagian atas
gel dan sel darah berada di bawah gel. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan kimia darah.

4. Tabung tutup ungu atau lavender. Tabung ini berisi EDTA. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan darah lengkap dan bank darah (crossmatch) Tabung tutup biru. Tabung ini berisi
natrium sitrat. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan koagulasi (mis. PPT, APTT)

5. Tabung tutup hijau. Tabung ini berisi natrium atau lithium heparin, umumnya digunakan untuk pemeriksaan fragilitas osmotik eritrosit, kimia darah. Tabung tutup biru gelap.
Tabung ini berisi EDTA yang bebas logam, umumnya digunakan untuk pemeriksaan trace element (zink, copper, mercury) dan toksikologi.

6. Tabung tutup abu-abu terang. Tabung ini berisi natrium fluoride dan kalium oksalat, digunakan untuk pemeriksaan glukosa.

7. Tabung tutup hitam. berisi bufer sodium sitrat, digunakan untuk pemeriksaan LED (ESR). Tabung tutup pink. berisi potassium EDTA, digunakan untuk pemeriksaan
imunohematologi. Tabung tutup putih. potassium EDTA, digunakan untuk pemeriksaan molekuler/PCR dan bDNA.

8. Tabung tutup kuning dengan warna hitam di bagian atas.

3
3.Prosedur pengambilan darah
•Pasien akan diminta duduk atau berbaring.
•Pasien akan diminta mengepalkan tangan.
•Petugas medis kemudian mengikat lengan atas Anda dengan tali tourniquet yang lentur.
Dengan ini, darah akan terkumpul dan pembuluh darah vena lebih mudah ditemukan.
•Setelah vena ditemukan, petugas akan membersihkan kulit pada area penusukan jarum
dengan alkohol atau cairan antiseptik. Langkah ini bertujuan mencegah infeksi.
•Petugas lalu menyuntikkan jarum ke dalam pembuluh darah vena.
•Begitu darah keluar, tabung khusus akan dipasang di belakang jarum suntik untuk
menampung darah pasien.
•Bila prosedur ini dilakukan untuk tujuan pengobatan, jarum akan dihubungkan dengan
kantong khusus sebagai wadah penampungan darah.
•Setelah jumlah darah dirasa cukup, jarum akan dicabut dan tali tourniquet akan dilepas.
•Petugas akan menutup lokasi penyuntikan dengan plester steril.
4.Fungsi darah dan jenis sel-sel darah
1.Darah akan membawa oksigen ke sel dan jaringan tubuh.
2.Membawa nutrisi makanan seperti asam amino, asam lemak, dan glukosa yang akan digunakan oleh sel-sel.
3.Darah akan membawa limbah yang dihasilkan oleh sel pada saat melakukan metabolisme dan dikeluarkan sebagai karbondioksida, urea, dan asam laktat.
4.Sel darah putih berfungsi sebagai antibodi yang akan melindungi tubuh dari infeksi dan benda-benda asing seperti virus maupun bakteri.
5.Darah memiliki sel khusus yang disebut trombosit dan membantu darah untuk membeku atau mengental ketika kita terluka.
6.Darah juga berfungsi untuk mengangkut hormon yang dilepaskan oleh sel, kemudian mengirim sinyal untuk mempengaruhi sel lain di dalam tubuh.

.Jenis sel-sel darah

7. Sel darah merah (eritrosit), Sel darah merah dikenal juga dengan nama eritrosit. Sel ini jumlahnya sangat banyak dan mengandung hemoglobin.
Hemoglobin merupakan protein yang mengandung zat besi. Fungsinya adalah untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh dan sel-
sel. 97% (persen) sel darah, manusia mengandung protein. Sel darah merah bisa hidup selama kurang lebih 4 bulan, dan jika mereka sudah mati,
mereka akan dibuang oleh limpa dan sel-sel kupffer di hati. Tubuh akan terus memproduksi sel darah, untuk menggantikan sel darah yang sudah
mati.
8. Sel darah putih (leukosit), Sel darah putih disebut juga leukosit. Ini merupakan sel dari sistem kekebalan tubuh kita. Sel darah putih yang akan
melindungi kesehatan tubuh terhadap berbagai infeksi dan benda asing (virus, bakteri, dll). Pada sel darah putih
terdapat limfosit dan ganulocytes yang terus bergerak dan bisa masuk serta bisa keluar dari aliran darah untuk menjangkau jaringan di seluruh
tubuh. Selain itu, sel darah putih juga bisa membantu tubuh melawan sel-sel yang tidak normal seperti sel kanker. Normalnya terdapat 4 x 10 10 sel
darah putih dalam setiap 1 liter darah.
9. . Trombosit (keping darah/platelet ),Trombosit berfungsi untuk membekukan darah. Pada saat kita terluka, trombosit akan berkumpul untuk
membantu proses pembekuan. Apabila terkena udara, trombosit akan pecah dan melepaskan fibrinogen kedalam aliran darah. Ini akan
memunculkan serangkaian reaksi yang menyebabkan darah membeku.

5
5.Pengertian HB,Fungsi dan jenis pemeriksaan Hb
1. Darah akan membawa oksigen ke sel dan jaringan tubuh.

Pengertian Hemoglobin ini merupakan sebuah gabungan dari 2 (dua) kata yakni heme (salah satu jenis zat besi) serta globin (zat protein dalam
darah yang dipecah dan menjadi asam amino). Hemoglobin (Hb) Hemoglobin adalah metaloprotein dalam sel darah merah (eritrosit) .
yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen (O 2) dari paru-paru ke seluruh tubuh. Hemoglobin juga pengangkut karbon dioksida (CO2) kembali menuju paru-paru
untuk dihembuskan keluar tubuh.
Cara Pemeriksaan Hemoglobin (Hb) Darah

•Penetapan Kadar Hemoglobin Metode Cupri Sulfat

Pemeriksaan hemoglobin (hb) dengan metode cupri sulfat diketahui merupakan metode pemeriksaan hemoglobin paling awal diketahui untuk menentukan kadar hb dalam darah. Pemeriksaan kadar
hemoglobin (hb) metode cupri sulfat biasanya sering kita lihat pada proses sebelum melakukan donor darah. Proses pemeriksaanya, jari yang sudah diberi antiseptik kemudian dilakukan penusukan oleh lancet.
Kemudian, darah akan dihisap oleh pipet kapiler dan akan di teteskan ke cairan cupri sulfat. Setelah itu, akan dilihat apakah tetesan darah tersebut mengambang, berada di tengah atau langsung mengendap
kebawah.

-Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Metode Sahli

Pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) menggunakan metode sahli masih banyak digunakan di laboratorium klinik kecil dan juga beberapa puskesmas karena metode ini lebih baik dari metode
sebelumnya. Jika dibandingkan dengan metode yang saat ini sudah berkembang, tentunya metode sahli juga memiliki banyak kelemahan. Prosedur pemeriksaannya, siapkan spesimen yang sudah
ditambah EDTA. Darah dipipet oleh pipet khusus yang direaksikan dengan HCL, penambahan tersebut akan berubah warna yang akan dibandingkan dengan warna standar. Banyak kesalahan
pemeriksaan hb metode ini karena interpretasi setiap pembacaan warna akan berbeda.
-Pemeriksaan Kadar Hemoglobin (Hb) Metode Cyanmethemoglobin (Drabkin’s)

Pemeriksaan hemoglobin (Hb) dengan metode cyanmethemoglobin ini saat ini sudah menjadi bagian pemeriksaan hematologi yang paling sering digunakan oleh berbagai klinik dan RS. Pemeriksaan
hemoglobin metode cyanmethemoglobin masih memiliki kekurangan karena reagen Drabkins merupakan cairan toksik dan berbahaya bagi kesehatan. Prosedur pemeriksaanya, Siapkan spesimen yang sudah
ditambah EDTA. Darah dipipet dan dicampurkan ke dalam tabung yang sudah di isi reagen Drabkins. Perubahan warna yang terjadi di baca pada spektrofotometer.

-Pemeriksaan Kadar Hemoglobin (Hb) Metode Cyanmethemoglobin pada Hematology Autoanalyzer

Pemeriksaan hemoglobin (Hb) dengan metode cyanmethemoglobin pada alat canggih seperti hematology analyzer saat ini merupakan pemeriksaan yang paling banyak dan sering di minta di
Rumah Sakit. Alat hematology Analyzer memiliki harga yang sangat mahal, namun untuk proses pemeriksaan sangat cepat dan mudah dilakukan. Prosedur pemeriksaanya, Spesimen pada tabung
vakum berisi EDTA. Homogenkan tabung, dekatkan dan masukan tabung pada jarum penyedot sampel darah kemudian tekan tombol untuk menyedot sampel darah. Darah secara otomatis akan
dipisah dan dilakukan penghitungan seperti analisa Hb, indeks Eritrosit, indeks Leukosit.

6
6.Cara pemeriksaan kadar HB dengan metode sahli

Cara pemeriksaan

1.Masukkan larutan Hcl 0,1 N dengan pipet Hcl kedalam tabung pengencer sampai pada angka 2

2. Bawa alat-alat ke dekat pasien


Persiapan alat
3. Cuci tangan
1. Hemoglobinometet
4. Siapkan bengkok
Sahli Lengkap
5. Pakai sarung tangan
2. Hcl 0,1 N
6. Ujung jari dibersihkan dengan kapas alcohol biarkan sampai kering
3. Aquadest
7. Pegang bagian yang akan ditusuk supaya tidak bergerak dan tekan sedikit supaya rasa nyeri berkurang
4. Kapas Alkohol
8. Dengan memakai lancet steril, tusuk dengan cepat dengan arah tegak lurus, jangan menekan-nekan jari untuk mendapatkan cukup darah ( darah
5. Larutan klorin 0,5%
akan bercampur cairan jaringan sehingga mudah encer dan bisa menimbulkan kesalahan)
6. Lancet
9. Hapus tetes darah pertama dengan kapas kering
7. kapas kering
10. Isap 20 UI darah dengan pipet sahli, bersihkan darah yang menempel pada bagian luar pipet
8. Bengkok 11. Masukkan darah secara hati-hati ke dalam tabung sahli yang sudah berisi Hcl 0,1 N
9. Sarung tangan 12. Bilas darah dalam pipet dengan menghisap dan mengeluarkan Hcl 0,1 N beberapa kali

13. Biarkan 4 menit (3-5 menit) agar hemoglobin berubah menjadi asam hematin

14. Encerkan larutan dengan aquadest tetes demi tetes sambil diaduk tiap kali

menambahkan aquadest, sampai warna larutan sama dengan warna

pembanding

15. Bila sudah sama catat hasilnya

7
7.Cara pemeriksaan kadar HB dengan metode cyanmeth

PRINSIP PEMERIKSAAN

Hemoglobin diubah menjadi cyanmethemoglobin dalam larutan yang berisi larutan kalium ferfisi anida dan kalium sianida. Absorbansi larutan diukur pada panjang
gelombang nm atau filter hijau. Larutan drabkin yang dipakai pada cara ini mengubah menjadi cyanmethemoglobin (L. Gandasebrata, 1984).

- Hb + K4Fe(CN)6 ---> MetHb dan MetHb + KCN ---> HiCN (CyanMet Hb)

- ALAT

Spektrofotometer / Fotometer dengan filter 540-550nm,Tabung reaksi,Klinipet dan ti, Dispenser Dan tabung reaksi’

-REAGEN

Larutan drabkin, K3Fe(CN)6 200mg,KCN 50mg,KH2PO4 140mg,Non ionic detergent 1ml, Aquadest 1000ml,pH 7,0 - 7,4 dan Larutan sianmethemoblobin standart .

-CARA KERJA

•Kedalam tabung reaksi di masukkan 5ml larutan drabkin • Hisaplah darah vena (EDTA) dengan pipet otomatik 20mikron • Hapuslah kelebihan darah yang menempel
dengan kertas pembersih / tissue • Masukkan darah dalam pipet ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan drabkin • Pipet di bilas dengan larutan drabkin tersebut •
Campur larutan dengan cara mengoyang - goyangkan tabung secara perlahan - lahan hingga larutan homegen dan biarkan selama 5 menit • Lalu baca dengan
menggunakan fotometer / spektrofotometer sebagai blanko de gunakan larutan drabkin NILAI NORMAL . • Laki - laki dewasa : 13,0 - 18,0 g/dl 3 • Wanita dewasa :
11,5 -16,5 g/dl • Wanita hamil : 11,0 - 16,5 g/dl • Anak - anak (3 -6 tahun) : 12,0 - 14,0 g/dl • Bayi : 13,5 - 19,5 g/dl

8
8.Perhitungan sel drah

• eritrosit

•Ketentuan untuk triple lines: sel-sel yang menempel pada garis atas dan kiri (garis yang tengah) dihitung, sedang yang menempel pada garis kanan
dan bawah tidak dihitung.

•Ketentuan untuk double ruling: sel-sel yang menempel pada dinding atas dan garis luar kiri dihitung, yang pada garis bawah dan kanan tidak
dihitung.

•Perhitungan:

Sel-sel yang terhitung X 10 (0,1 mm kedalam Haemocytometer) X 5 (1/5 dari1 mm³) X 200 (1: 200) = jumlah eritrosit per mm³.

• Leukosit

Sel-sel darah putih dapat diidentifikasi karena inti sel yang diwarnai oleh gentian violet. Jumlah lekosit yang didapat dimasukkan dalam rumus
N/V x P. keterangan : N merupakan jumlah sel lukosit, P yaitu pengenceran, berarti 20 kali, V adalah volume bidang besar atau yang kita hitung
yaitun 4 kotak besar.

• Trombosit

Menghitung Jumlah trombosit yang ada pada bidang besar yang ditengah (sama dengan 25 bidang ukuran 0,2x0,2 mm). Sehingga volume yang
9
dihitung adalah luas bilik yang dihitung x tinggi kamar hitung = 1mm2 x 0,1 mm3 = 0,1 µl
Lanjut….

Perhitungan

Jumlah trombosit yang dihitung x factor pengenceran volume yang dihitung

•Jumlah trombosit yang dihitung misalkan : N

•Volume yang dihitung : 0,01 µl

•Faktor pengenceran a perbandingan jumlah seluruh cairan dalam pipet thoma eritrosit yang mengencerkan darah, dengan jumlah darah yang dihisap yaitu : 100 : 1 = 100,
darah yang dipipet 10 µl dengan 490 µl = 10 : 500 = 500 :

Jumlah trombosit / µl = N x 100 atau 0,1

10
Thank you

Anda mungkin juga menyukai