Anda di halaman 1dari 2

1.

KUE RASIDAH

Kue Rasidah merupakan Kue khas Etnis Melayu. Puak Melayu di Sumatera Utara pada
acara Nasi Hadap Hadapan di majelis perkawinan, akan menghidangkan berpuluh juadah;
salah satunya adalah Kue Rasidah. Kue ini juga dibawa saat acara Mebat bagi perkahwinan
kaum bangsawan.
Saat dahulu,  Kue ini dihidangkan di istana Melayu sebagai simbol khusus, yang
dipercayaai membawa makna berpandai-pandai dalam hidup, memunculkan petunjuk,
menangkal hasad dengki, dan dilambangkan sebagai adat resam dan Islam yang berpadu
dalam etnis Melayu tiada boleh terpisah.
Kuih Rasidah disebut juga Hasidah, Lasidah, dan Asidah.
Ia merupakan juadah adat yang bukan menjadi santapan harian, yang dikenal pada
masyarakat Melayu Sumatera Timur, Riau, Kepulauan Riau, Borneo Barat, atau agaknya
yang lain. Provinsi Aceh mengenal kue ini, di wilayah etnis Melayu yang seresam Sumatera
Timur, yaitu wilayah Perlak dan Tamiang saja.

2. BUBUR PEDAS

Meskipun rasa bubur ini tidak terasa pedas namun dikatakan pedas karena ragam
bumbu dan rempah yang terkandung dalam bubur pedas ini konon katanya di masa lalu
terdapat 100 ragam bumbu dan rempah. Bubur pedas ini juga biasanya disajikan dengan
anyang. Kebayang nggak betapa gurih rasa bubur pedas ini.

3. MANISAN HALUA

Halua sendiri menurut sejarahnya merupakan makanan yang sudah ada sejak jaman
dahulu. Dulu, Halua menjadi makanan yang kerap dihidangkan pada pertemuan-pertemuan
serta hari-hari besar di kalangan kesultanan pesisir timur yang wilayahnya terbentang dari
Langkat hingga Riau.

Menurut salah seorang pembuat halua di kota Stabat, Ani Syafii, halua adalah sejenis
manisan yang terbuat dari berbagai macam buah yang tumbuh di Kabupaten Langkat.

Buah-buahan seperti seperti pepaya, cabai, labu, wortel, daun pepaya, buah gelugur, buah
renda, terong, kolang kaling, buah gundur, yang sudah dibersihkan ini lalu diberikan gula
untuk kemudian diendapkan selama beberapa hari.

Setelah dicampur dengan gula yang dipanaskan, atau pun dimasukkan langsung dalam
manisan yang sudah dibentuk, lalu siap untuk disajikan kepada para tamu yang datang ke
rumah ketika berlebaran
4. PULUT KUNING

Pulut Kuning adalah makanan yang terbuat dari beras dan diolah menjadi nasi atau
pulut. Sejak lama menjadi sebuah simbol bagi masyarakat Melayu, yang mana selalu di
gunakan dalam upacara adat. Pulut Kuning memiliki nilai budaya yang sangat tinggi bagi
masyarakat Melayu. Bahkan kini tidak hanya upacara adat saja, namun setiap acara yang
dilangsungkan oleh masyarakat Melayu tidak sah rasanya jika tidak dihadirkan Pulut Kuning.
Seperti acara penebalan nama, sunatan, pernikahan dan lain-lain. Cara penyajian makanan ini
pun mempunyai beberapa macam variasi.

5. ROTI JALA

Meskipun disebut roti, roti jala ini bentuknya tidak seperti roti pada umumnya. Roti
ini dinamakan demikian karena bentuknya memang mirip jaring atau jala yang digunakan
para nelayan untuk menangkap ikan. Tekstur dari roti jala ini elastis dan sedikit kenyal

Roti jala ini sering dipasangkan dengan kuah kari kambing melayu. Sudah bisa dibayangkan
betapa gurihnya makanan satu ini. “Roti jala ini rasanya lezat, mirip dengan roti canai.
Bedanya roti jala dibuat dengan cetakan khusus, yang berbentuk seperti cangkir yang
berlubang pada bagian bawahnya, kemudian adonannya dilipat seperti segitiga,

Anda mungkin juga menyukai