Anda di halaman 1dari 10

RESUME

BUDAYA ALAM MINANGKABAU


Budaya dan Adat Minangkabau pada Ruang Lingkup Makanan Daerah

Dosen Pengampu:
Dra. Zuryanty, M.Pd.

Oleh
Marjania Afifa
21129422

21 BKT 15

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2024
Budaya dan Adat Minangkabau pada Ruang Lingkup Makanan Daerah

1. Macam Macam Makanan Tradisional di Ranah Minangkabau


Masakan Minangkabau terkenal dengan cita rasa yang kaya dan beragam, dengan
penggunaan rempah-rempah yang khas. Berikut beberapa contohnya:
a. Rendang
Rendnag merupakan hidangan daging sapi yang dimasak dengan santan dan rempah-
rempah selama berjam-jam, menghasilkan tekstur yang empuk dan rasa yang kaya.
Rendang adalah salah satu makanan paling terkenal di Indonesia dan diakui sebagai
salah satu makanan terenak di dunia. Selain itu daging ayam juga dapat digunakan
untuk membuat rendang.

b. Sate Padang
Sate yang terbuat dari daging sapi atau jeroan yang dibakar dan disajikan dengan saus
kacang kental yang pedas dan gurih.

c. Gulai
Gulai adalah salah satu jenis hidangan yang tersebar luas di Nusantara, terutama
di Sumatra dan Jawa. Hidangan ini berasal dari Sumatra yang diciptakan oleh Suku
Minangkabau yang gemar mencampurkan rempah-rempah yang dulunya
didatangkan langsung dari Kepulauan Maluku (yang dikenali sebagai Kepulauan
Rempah). Berbagai macam gulai dengan bahan dasar yang berbeda, seperti nangka,
ikan, telur, dan daun singkong. Gulai Minangkabau terkenal dengan rasa santannya
yang gurih dan pedas.

d. Nasi Kapau
Nasi Kapau berasal dari sebuah desa bernama Kapau yang terletak di Kabupaten
Agam, Sumatera Barat yang juga bagian daerah Minangkabau. Disebut Nasi Kapau
karena makanan ini dibuat langsung oleh orang-orang Kapau. Nasi kapau adalah
nasi putih yang disajikan dengan berbagai macam lauk pauk khas Minangkabau,
seperti rendang, gulai, sambal lado mudo, dan sayur singkong.

e. Pical
Pical merupakan salad khas Minangkabau yang terdiri dari berbagai macam sayuran
segar, seperti kol, kacang panjang, dan taoge, yang disiram dengan saus kacang
pedas dan gurih.

f. Lamang
Lamang adalah penganan dari beras ketan yang dimasak dalam seruas bambu,
setelah sebelumnya digulung dengan selembar daun pisang. Gulungan daun bambu
berisi beras ketan dicampur santan kelapa ini kemudian dimasukkan ke dalam
seruas bambu lalu dibakar sampai matang. Lemang lebih nikmat disantap hangat-
hangat.
g. Dadiah
Dadih (bahasa Minangkabau: dadiah) adalah yogurt tradisional khas
Minangkabau yang terbuat dari susu kerbau (Bubalus bubalis). Dari segi bahasa,
kata "dadiah" memiliki kemiripan dengan dudh, bahasa dari etnis Sindhi (India dan
Pakistan). Sementara itu, kebiasaan orang Persia memakan susu fermentasi dengan
bawang merah dan mentimun, mirip dengan kebiasaan memakan dadih yang
dilakukan oleh orang Minangkabau pada masa dahulu.
Dadih difermentasi di dalam wadah dari bambu yang ditutup dengan daun
pisang (Musa sp.) atau daun waru (Hibiscus tiliaceus) yang telah dilayukan di atas
api. Proses fermentasi dilakukan dalam suhu ruangan dan berlangsung hingga
terjadi penggumpalan sekitar 2 sampai 3 hari.
Dadih biasanya dikonsumsi sebagai sarapan pagi, dicampur dengan emping
(sejenis kerupuk dari nasi) dan gula merah. Dadiah dapat juga dijadikan sebagai
lauk pendamping nasi.

h. Lamang Tapai
Lamang tapai merupakan hidangan khas dari Sumatera Barat yang terbuat dari beras
ketan yang dimasak bersama dengan santan dalam buluh-buluh bambu serta dilapisi
dengan daun pisang. Hidangan ini terbuat dari ketan hitam yang dikukus dan
difermentasi menggunakan ragi jenis saccharomyces. Hidangan ini memiiki cita
rasa yang unik, yaitu perpaduan antara manis dengan asam. Hal ini karena adanya
zat gula sederhana dan asam asetat yang dihasilkan ketika proses fermentasi. Di
samping itu, adanya alkohol menghasilkan rasa yang segar menyerupai soda.
2. Makanan yang tersedia dalam upacara-upacara adat diberbagai daerah di
Minangkabau
1. Rendang
Biasanya rendang itu disajikan dalam upacara adat, terutama dalam
pelaksanaan upacara perkawinan, karena pelaksanaan acara perkawinan
itu dahulunya tidak hanya satu hari saja tetapi ada yang tiga hari bahkan
ada yang sampai seminggu lamanya. Rendang ini termasuk makanan
istimewa yang tahan lama yang tahan sampai berbulan lamanya,
sehingga dapat dijadikan sebagai bekal persiapan sambal yang sering
disajikan untuk persedian sambal dalam pesta perkawinan dan hari raya.
Bentuk pengoalahannya ada yang dibuat tidak sampai kering sehingga
disebut rendang basah, sebab isi dan bumbu yang sama dengan
memasak rendang kering. Nama rendang ini lebih dikenal dengan nama
gulai kalio, baik kalio daging atau ada juga kalio jengkol.
2. Nasi Kunyi/Kunik

Nasi kunyik merupakan suatu makanan penganan yang biasa disajikan


dalam upacara adat Minangkabau. Budaya membuat kuliner nasi
kunyik ini hampir seluruh wilayah di Minangkabau yang membuatnya,
hanya waktu penyajiannya ada yang berbeda. Di kawasan daerah darek
Minangkabau membuat makanan nasi kunyik ini biasanya dalam
pelaksanaan upacara adat seperti apacara perkawinan, batagak
penghulu dan upacara kematian sedangkan di kawasan daerah rantau
ditambah dengan upacara turun mandi. Memasak nasi kunyik di daerah
Padang Pariaman biasanya terdapat dalam upacara perkawinan dan
upacara turun mandi.
Nasi kunyik dianggap sebagai makanan tradisi dan simbol makanan
adat yang dihidangkan untuk menjamu para tokoh adat yang hadir
dalam acara perkawinan tersebut, selain itu nasi kunyik juga dijadikan
sebagai makanan penganan untuk oleh-oleh atau tanda terima pelaksana
acara kepada para undangan yang telah hadir dalam acara perkawinan
tersebut. Nasi kunyik tersebut dibungkus dengan daun pisang
digabungkan dengan irisan kue bolu atau lapek bugih. Sedangkan dalam
upacara turun mandi nasi kunyik itu dibuat untuk dibagikan kepada
anakanak yang hadir dalam acara tersebut.
3. Pinyaram

Pinyaram adalah pernikahan dan pesta datuak, dan upacara keagamaan


di Minangkabau tertama di daerah darek ketika menyambut bulan-bulan
yang dianggap baik seperti bulan Maulid Nabi Saw, menyambut bulan
puasa Ramadhan, hari raya Idul Fitri, Idul Adha termasuk hari Isra
Mi’raj.sejenis kue adat yang selalu ada dalam upacara adat
4. Lapek Bungih

Lapek Bugih merupakan penganan kudapan atau hidangan kue


tradisional Minangkabau yang bercita rasa manis. Lapek Bugih ini
termasuk aneka kue yang disukai masyarakat sehingga sampai sekarang
masih bertahan menjadi makanan tradisional Minangkabau, terutama
daerah Pariaman dan Padang Pariaman. Bentuk makanannya segitiga
dan berbungkus dengan daun pisang yang rasanya lengket tapi manis
rasanya. Biasanya disajikan dalam upacara adat seperti Upacara
Perkawinan dan Batagak Rumah. dalam upacara keagamaan seperti
upacara khitan (sunat) dan termasuk aneka kue yang dibuat dalam acara
maanta pabukoan bagi menantu perempuan kepada mertua di bulan
Ramadhan.
5. Juadah

Juadah adalah tradisi hantaran makanan pengantin yang unik terdapat


di Padang Pariaman. Makanan ini biasanya dibawa oleh pengantin
wanita saat acara manjalang ke rumah mertua pada hari acara pesta
perkawinan/ pernikahan,sebelum pestanya dimulai yang fungsinya
sebagai makanan cemilan atau sebagai makanan pelengkap di pesta
perkawinan di rumah pengantin laki-laki. Juadah ini berisi segala jenis
makanan tradisional Minangkabau seperti kanji (gelamai), wajik (nasi
manih) kipang, kue sangko jala bio, kareh-kareh, pinyaram dan segala
macam kue bolu. Semua jenis makanan ini disusun sedemikian rupa
sehingga membentuk sebuah anjungan yang terlihat menarik. Aturan
susun makanan tersebut sudah terbentuk sejak dahulu dan tidak boleh
ditukar-tukar posisinya. Tingkatan bawah mulai dari kanji, wajik,
kipang, kue sangko, kareh-kareh, jala bio, dan aneka kue bolu pada
tingkatan paling atas.
6. Lamang

Biasanya tradisi Malamang (membuat lemang) dilakukan pada bulan


Rabiul Awal, bulan Syakban dan memperingati hari kematian, mulai
dari satu hari, tiga hari, tujuh hari, empat puluh hari dan sampai seratus
hari kematian. Bagi masyarakat Minangkabau upacara kematian
termasuk bagian dari upacara keagamaan, sebab upacara ini termasuk
salah satu amalan yang dianggap bersumber dari Syekh Burhanuddin.
3. Perkembangan budaya dan adat Minangkabaupada ruang lingkup makanan
daerah
Perkembangan budaya dan adat Minangkabau dalam konteks makanan daerah
merupakan hal yang menarik untuk dijelajahi. Minangkabau adalah salah satu suku di
Indonesia yang memiliki kekayaan budaya yang kaya dan unik, terutama dalam hal
kuliner. Berikut adalah beberapa aspek yang dapat dijelaskan terkait perkembangan
budaya dan adat Minangkabau pada ruang lingkup makanan daerah:
• Penggunaan bumbu-bumbu tradisional: Masakan Minangkabau terkenal
dengan penggunaan bumbu yang kaya dan kompleks, seperti kunyit, cabai,
bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, dan serai. Bumbu-bumbu ini
memberikan cita rasa khas yang membedakan masakan Minangkabau dari
masakan daerah lain di Indonesia.
• Warisan kuliner dari leluhur: Banyak hidangan tradisional Minangkabau berasal
dari warisan kuliner yang telah diturunkan dari generasi ke generasi. Contohnya
adalah rendang, dendeng batokok, sate Padang, gulai ikan, dan banyak lagi.
Keberadaan hidangan- hidangan ini memperkuat identitas budaya
Minangkabau.
• Sistem masakan rumah tangga: Dalam masyarakat Minangkabau, wanita
memiliki peran yang dominan dalam memasak. Sistem masakan rumah tangga
yang berbasis pada sistem matrilineal, di mana harta keluarga dan rumah tangga
diwariskan dari ibu ke anak perempuan, juga memengaruhi pola-pola
tradisional dalam memasak dan menjaga keberlanjutan warisan kuliner.
• Kegiatan adat dalam konteks makanan: Makanan memiliki peran penting dalam
berbagai upacara adat Minangkabau, seperti dalam upacara perkawinan,
upacara kelahiran, upacara kematian, dan perayaan-perayaan lainnya.
Hidangan-hidangan khas Minangkabau sering menjadi bagian tak terpisahkan
dari ritual dan tradisi adat ini.
• Inovasi dalam masakan: Meskipun mempertahankan tradisi kuliner yang kaya,
tetapi ada juga inovasi yang terjadi dalam masakan Minangkabau. Misalnya,
penggunaan teknologi modern dalam proses memasak, variasi dalam penyajian
hidangan, dan adaptasi terhadap bahan-bahan baru yang tersedia.
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Siti. 2017. Tradisi Kuliner Masyarakat Minangkabau: Aneka Makanan Khas Dalam
Upacara Adat Dan Keagamaan Masyarakat Padang Pariaman. .Majalah Ilmiah
Tabuah. Volume 21 No. 2.
Indonesia Travel - 10 Makanan Khas Sumatera Barat:
](https://www.indonesia.travel/id/id/ide-liburan/10-makanan-khas-sumatera-barat-yang-
menggoyang-lidah)
Liputan6 - 20 Makanan Khas Suku Minangkabau:
(https://www.liputan6.com/hot/read/4391950/20-makanan-khas-suku-minangkabau-
dominasi-rasa-pedas-dan-kaya-rempah)

Rony, Aswil , 2001, Aneka Ragam Makanan Tradisional Minangkabau, Padang: Departemen
Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Kebudayaan Museum Negeri Propinsi
Sumatera Barat “Aditiyawarman”
Wempi, Yohanes, Budaya Minang, “Maanta Pabukoan” 29 Juni 2014, Diperbarui: 18 Juni
2015, http://www.kompasiana.com.

Wikipedia - Masakan Minangkabau: [https://www.konsistensi.com/2014/03/mengatasi-


angkettidak-valid.html](https://www.konsistensi.com/2014/03/mengatasi-angkettidak-
valid.html)

Anda mungkin juga menyukai