Seminar ke SD an
Isu Isu Pendidikan di Sekolah Dasar
(Media Alat Peraga dan Penilaian)
Disusun Oleh:
Marjania Afifa
21129422
1) Masih banyak sekolah yang belum menggunakan alat peraga dalam proses
pembelajarannya, terutama dalam pembelajaran IPA dan matematika. Di dalam
pembelajaran IPA dan matematika sangat dibutuhkan alat peraga, karena dengan
adanya alat peraga siswa akan melihat secara nyata apa materi yang dipelajari. Hal
ini akan memudahkan siswa dalam menguasai materi pelajaran.
2) Selanjutnya sudah ada sekolah yang menggunakan alat peraga namun ada
beberapa kendala dalam penggunaan alat peraga diantaranya yaitu:
b. Alat peraga yang digunakan hanya sekadar sajian yang tidak memiliki nilai-
nilai untuk menunjang konsep-konsep dalam pembelajaran
2. Penilaian
Pada kurikulum 2013 guru melakukan penilaian autentik. Penilaian autentik
adalah bentuk penilaian yang menghendaki siswa menampilkan sikap, menggunakan
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan
tugas pada situasi yang sesungguhnya (Permendikbud RI No. 104 Tahun 2014).
Meskipun penilaian autentik ini sangat ideal bagi upaya memahami kemajuan
belajar siswa secara aktual, baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik siswa,
namun hasil studi menunjukkan bahwa guru pada umumnya menghadapi kesulitan.
Berikut ini beberapa isu atau permasalahan yang dihadapi guru dalam melakukan
penilaian autentik:
1. Banyaknya aspek yang harus dinilai dalam penilaian kurikulum 2013
2. Penilaian dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran, sehingga membuat
proses belajar-mengajar menjadi kurang efektif.
3. Guru merasa terbebani karena harus menjumlahkan setiap nilai yang diperoleh
siswa secara keseluruhan lalu mendeskripsikan nilai yang didapat tersebut per
mata pelajaran.
4. Guru tidak menggunakan instrument penilaian pada saat melakukan penilaian
pengetahuan, sikap dan keterampilan
Selain beberapa permasalahan di atas ada juga beberapa problematika guru dalam
melaksanakan penilaian pada kurikulum 2013
1. Penilaian kurikulum 2013 yang terlalu rumit, khususnya setiap penilaian sikap
terdapat beberapa aspek yang harus menggunakan instrumen penilaian untuk
setiap kali penilaian sikap yang digunakan. Dimana penilaian sikap harus
menggunakan empat teknik penilaian yang masing-masing berbeda-beda. Dan
penilaian tersebut dilakukan setiap hari.
2. Waktu yang diperlukan banyak Hal ini terlihat jika guru harus mengamati
karakteristik siswa setiap hari sehingga waktu guru juga akan berkurang karena
melaksanakan proses penilaian
3. Penggunaan aplikasi raport penilaian kurikulum2013. Dengan penggunaan
aplikasi ini guru merasa menjadi agak ribet karena harus mengolah data nilai
siswa satu-persatu dan menjadikannya kalimat bukan lagi berbentuk angka.
4. Siswa yang kadang kurang aktif dalam proses penilaian, sehingga siswa yang
kurang aktif menghambat proses jalannya penilaian kurikulum 2013. Contohnya
yaitu seperti siswa kurang berani menjawab pertanyaan dari guru dan hanya diam
saja.
1. Dalam penilaian sikap sebagian besar guru mengalami kesulitan data teknik
observasi, di mana perilaku siswa kadang tidak bisa direkam, guru juga tidak
melakukan penilaian diri karena hasil yangdidapat kurang maksimal.
2. Penilaian pengetahuan sebagian besar guru mengalami prolematika dalam
kompetensi teknik lisan dimana tes lisan ini dirasa kurang maksimal karena
kadang siswa yang diberi pertanyaan tidak fokus.
3. Penilaian keterampilan, sebagian besar guru melaksanakan penilaian unjuk
kerja jadi mana problematikanya tidak semua siswa memiliki kesempatan
melakukan unjuk kerja.
DAFTAR RUJUKAN
Seprianty. (2018). Penggunaan Alat Peraga pada Mata Pelajaran IPA sebagai Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar SiswaKelas IV SD Negeri 06 Karang Tinggi. Jurnal
Pendidikaan Guru Sekolah Dasar, 128-134.