4 porsi
1. 1 bungkus agar-agar 7 gr
2. 800 ml air
3. 200 gr gula pasir (sesuaikan dengan selera)
4. secukupnya Nata de coco
5. secukupnya Es batu
6. Sirup sesuai selera secukupnya
7. Selasih secukupnya, rendam air hangat sampai mengembang
8. secukupnya Pewarna makanan merah, kuning, hijau
Langkah
1. Rebus agar-agar bubuk, air, dan gula pasir sampai mendidih.
Ada satu makanan khas Pekanbaru yang sangat fenomenal dan spesial.
Makanan tersebut adalah gulai ikan patin. Di provinsi Riau, khususnya
Pekanbaru, gulai ikan patin menjadi makanan yang tak pernah kehabisan
penggemar. Pasalnya, kuliner berbahan dasar ikan ini mempunyai cita
rasa yang sungguh nikmat dan bisa menggoyang lidah siapa pun yang
mencobanya. Menu gulai ikan patin bisa ditemukan dengan mudah di
restoran-restoran besar atau warung-warung makan yang tersebar di
dalam area kota Pekanbaru.
Olahan berbahan dasar ikan yang tak kalah populer dengan makanan
khas Pekanbaru sebelumnya adalah asam pedas ikan baung. Dari
namanya, jelas terdapat perbedaan antara gulai ikan patin dan asam
pedas ikan baung. Untuk kamu yang belum tahu, asam pedas ikan baung
sendiri adalah makanan yang lahir berdasarkan pengaruh yang dibawa
oleh orang Melayu di Sumatera. Menu berbahan dasar laut ini bisa
menjadi alternatif kamu yang mungkin sudah pernah mencoba gulai ikan
patin.
Ikan baung sendiri mempunyai tekstur daging yang lembut padat tanpa
duri halus dengan warna putih terang. Apabila dibandingkan dengan ikan
patin, ikan baung memiliki tingkat ketebalan yang lebih tinggi daripada
ikan patin. Selain enak dibuat asam pedas, ikan baung juga cocok
apabila dijadikan gulai. Di Pekanbaru, kamu bisa menemukan rumah
makan yang menghidangkan menu ini. Salah satunya terletak di Jl.
Jenderal Sudirman dengan nama warung makan Pondok Asam Pedas
Baung.
3. Nasi Lemak
Nasi lemak adalah makanan khas Riau yang juga bisa ditemukan di
Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Nasi lemak biasanya
disantap sebagai menu sarapan oleh orang Melayu. Nama kuliner khas
Melayu satu ini merujuk pada nasi yang dimasak dengan santan kelapa
dan daun pandan untuk memberikan cita rasa gurih dan aroma yang
harum.
4. Mieso
Miso atau mieso adalah makanan khas Pekanbaru yang mudah didapati
di berbagai sudut Kota Madani. Selain di Pekanbaru, mieso juga bisa
ditemui di beberapa daerah lain yang seperti Medan dan Pekalongan.
Untuk kamu ketahui, mieso adalah makanan berkuah yang
mempetemukan ragam bahan seperti mie kuning, mie putih, suwiran
ayam, tahu kering, kulit ayam renyah, dan potongan tulang ayam.
Penggunaan bahan yang sederhana membawa pengaruh pada harga
yang ditawarkan, yakni hanya sekitar Rp15.000 per porsinya.
Bosan dengan sajian berbahan dasar daging semisal daging ayam dan
daging sapi? Di Pekanbaru, kamu bisa menyicip kuliner berbahan dasar
daging rusa. Kalau kamu belum pernah merasakan sensasi menggigit
daging rusa, maka wajib menjajal makanan khas Pekanbaru yang
menggunakan daging rusa sebagai santapan utamanya. Daging rusa
yang sudah diolah akan dibuat menjadi sate atau menjadi sop.
Dari sekian banyak penjual sate dan sop rusa, ada satu warung makan
yang unik dan terkenal, yakni Warung Era 51 yang berada di Jl.
Kaharuddin Nasution No. 31, Pekanbaru. Sate rusa biasanya disantap
dengan nasi hangat. Tekstur daging yang legit ditambah cita rasa manis
dari bumbu akan memberikan pengalaman baru untuk kamu yang baru
pertama kali menyicipinya. Agar lebih lengkap, kamu bisa memesan sop
daging rusa sekalian yang akan menambah keistimewaan menyantap
daging rusa yang dibakar dan direbus sekaligus.
6. Sup Tunjang
Saat cuaca yang dingin menusuk badan di kota Pekanbaru, ada sajian
hangat yang siap untuk disantap. Sup tunjang adalah makanan khas
Pekanbaru yang berkuah hangat. Sup tunjang atau sup tulang bisa
disantap ketika cuaca sedang dingin. Selain bikin tubuh hangat,
menyantap semangkuk sup tunjang dan nasi hangat bisa sekalian
mengisi perut yang lagi lapar.
Sup tunjang menggunakan tulang kaki sapi yang masih berbalut dengan
daging. Tulang-tulang tadi direndam ke dalam kuah berwarna bening
kekuningan dengan bahan pelengkap seperti irisan wortel, kentang,
tomat, dan daun bawang. Rasa kuah sup tunjang gurih dan kuat karena
menggunakan rempah-rempah seperti bawang putih, bawang merah,
kayu manis, cengkeh, dan jahe. Saat menyajikan sup tunjang biasanya
diberikan sedotan untuk menyedot sumsum langsung dari tulangnya.
7. Mie Sagu
Mie sagu adalah panganan yang cocok untuk siapa saja, terutama
mereka yang menderita diabetes atau sedang menjalankan program diet.
Mie berbahan dasar sagu mempunyai tekstur yang kenyal. Untuk
penyajiannya, mie sagu akan dihidangkan bersama bahan pelengkap
seperti teri, daun kuncai, dan rebusan tauge. Kuliner yang banyak
ditemui di Selat Panjang ini kerap dibeli oleh para wisatawan sebagai
oleh-oleh khas Melayu.
8. Roti Jala
Sama seperti mie sagu, roti jala juga termasuk makanan khas Pekanbaru
yang dipengaruhi oleh suku Melayu di provinsi Riau. Roti jala menjadi
hidangan yang umumnya hadir pada pesta-pesta besar seperti
pernikahan. Makanan ini terbuat dari bahan dasar tepung terigu yang
setelah matang akan disajikan bersama tumpahan saus durian untuk
mereka yang menyukai makanan manis.
Selain dihidangkan bersama saus, roti jala juga biasa dimakan bersama
kari daging ayam, kambing, atau sapi. Untuk kamu yang belum tahu
mengenai makanan ini, roti jala mempunyai bentuk segitiga yang
dihasilkan dari cetakan. Sementara untuk warnanya ada yang putih
original dan ada juga yang berkreasi dengan memberi pewarna makanan
semisal pandan sehingga roti jala akan berwarna hijau.
Kalau di Jakarta, mungkin banyak para ibu yang menjadikan ikan ini
sebagai ikan asin karena bentuknya yang pipih dan bertekstur renyah
setelah digoreng. Tapi di Pekanbaru, ikan selais diolah dengan cara
diasap atau dijadikan pindang maupun gulai. Ikan selais sendiri telah
lama menjadi ikon provinsi Riau sehingga tak heran jika ikan ini banyak
ditemukan di kota-kota yang berada di provinsi Riau, termasuk
Pekanbaru pastinya.
Agar siap dan nikmat disantap, ikan selais perlu diasap selama kurang
lebih delapan jam. Setelah diasap, ikan selais akan digoreng, digulai,
atau dipindang. Biasanya ikan yang sudah diasap dikemas
dalam styrofoam untuk dijual kepada pembeli, khususnya wisatawan.
Kalau kamu berniat untuk membeli ikan asap selais, disarankan agar
mengolahnya dengan cara digoreng dan nantinya disajikan bersama
sambal yang pedas. Pasti nikmat.
10. Cincalok
Untuk kamu yang ingin tahu, asidah mempunyai tekstur yang lembut
dengan cita rasa kue manis gurih akibat perpaduan pandan, cengkeh,
dan kayu manis sebagai bahan perasa alaminya. Bentuk dari kue asidah
juga cantik-cantik seperti namanya, ada yang berbentuk bulat, daun
jambu, dan paling banyak berbentuk bunga mawar. Penyajian asidah
biasanya bersama taburan bawang goreng agar rasa dan aromanya lebih
istimewa.
12. Es Air Mata Pengantin
Kamu pasti sudah tidak asing dengan dendeng batokok atau rendang
dari tanah Minang, bukan? Di provinsi Riau, kamu juga bisa menemukan
makanan serupa yang merupakan ikon kuliner khas Riau. Makanan
tersebut mempunyai nama bacah daging. Seperti namanya, makanan
khas Riau ini terbuat dari bahan utama daging sapi, sama seperti
rendang yang juga menggunakan daging sapi.
Gulai siput sendiri sebenarnya adalah makanan khas orang Melayu yang
tinggal di Riau. Dalam bahasa Melayu makanan khas Riau ini disebut
dengan gulai cipuik atau lengkitang. Dikarenakan mengandung unsur
melayu, gulai siput dibuat dengan bumbu rempah khas Melayu. Jika
selama ini kamu belum pernah mencicip cita rasa dan tekstur daging
siput, maka jangan sampai kamu melewatkan gulai siput yang lezat dan
unik ini.
17. Mie Lendir
Mie lendir adalah makanan khas Pekanbaru yang dijual dengan harga
terjangkau. Hanya dengan mengeluarkan uang sebesar Rp10.000 –
Rp15.000, kamu sudah bisa mencicip kuliner yang bisa bikin ketagihan
ini. Dari segi penampilan mungkin mie lendir sama seperti sajian mie-mie
pada umumnya. Tapi dari segi rasa, kamu tidak boleh pandang remah
makanan ini.
Mie lendir disajikan bersama kuah kental yang mirip seperti lendir. Kuah
mie lendir biasanya dibuat dari kacang tanah, ubi, dan bumb-bumbu
rempah khas kepulauan Riau. Untuk kamu yang penasaran, mie lendir
sendiri dibuat dari perpaduan antara mie kuning yang direbus dan
kemudian dicampur dengan tauge, telur rebus, dan potongan cabai rawit.
Di Pekanbaru, kamu bisa dengan mudah mendapati warung-warung
makan yang secara khusus menyajikan menu ini.
18. Mie Tarempa
Mie tarempa atau orang Riau juga kerap menyebutnya dengan mie
siantan terbuat dari beberapa bahan dasar seperti mie kuning yang
dikombinasikan dengan udang, telur, tauge, dan cabai rawit serta kecap.
Kalau mie lendir hanya berbentuk kuah, mie tarempa mempunyai dua
macam yakni mie basah dan mie goreng. Mie tarempa yang digoreng
biasanya lebih banyak mengandung kecap dibanding mie tarempa kuah.
19. Lakse Kuah
Lakse kuah adalah makanan khas Riau yang berasal dari bahan dasar
ikan laut segar. Makanan tradisional ini sangat terkenal di kepulauan
Riau, khususnya di pulai Natuna yang bahkan menjadi ikon kulinernya.
Lakse kuah pada umumnya menggunakan ikan tongkol dan ikan teri
yang ditumbuk halus dengan tambahan mie yang terbuat dari bahan
dasar sagu. Untuk kuahnya menggunakan santan kelapa dengan
tambahan rempah seperti cabai, ketumbar, adas manis, bawang merah,
bawang putih, jintan putih, jahe, dan kunyit.
Siapa yang tidak kenal dengan kue lopek? Kue yang terkenal di berbagai
daerah di nusantara ini sebenarnya adalah kue khas provinsi Riau,
tepatnya dari kabupaten Kampar. Lopek bugi atau dalam bahasa
Indonesia berarti lepat ketan awalnya merupakan panganan khas yang
dibuat untuk kaum bangsawan. Tpai saat ini, lopek bugi tak hanya
disantap oleh orang-orang turunan ningrat, tetapi juga oleh masyarakat
luas tanpa dipisah dengan batas.
Di Riau kamu bisa dengan mudah menemukan lopek bugi. Kue ini bisa
ditemukan di toko-toko buah tangan khas Riau ataupun di gerai-gerai
yang berjejer di sepanjang jalan Pekanbaru – Bangkinang. Dikarenakan
peminatnya yang banyak, kue lopek bugi hampir setiap hari diproduksi
dalam jumlah banyak. Buat kamu yang lagi ada di Pekanbaru, sanga t
wajib untuk membeli kue lopek bugi khas Riau untuk dibawa pulang
sebagai oleh-oleh.
21. Es Laksamana Mengamuk
Setelah peristiwa itu, para warga mengumpulkan buah kuwini yang jatuh
dan diolah bersama santan dan gula sehingga lahirlah minuman
bernama es laksamana mengamuk. Di balik benar atau tidaknya, yang
terpenting minuman ini sekarang menjadi minuman yang digemari oleh
banyak orang, terutama mereka yang tinggal di kepulauan Riau.