Anda di halaman 1dari 22

Bahan-bahan

4 porsi

1. 1 bungkus agar-agar 7 gr
2. 800 ml air
3. 200 gr gula pasir (sesuaikan dengan selera)
4. secukupnya Nata de coco
5. secukupnya Es batu
6. Sirup sesuai selera secukupnya
7. Selasih secukupnya, rendam air hangat sampai mengembang
8. secukupnya Pewarna makanan merah, kuning, hijau
Langkah
1. Rebus agar-agar bubuk, air, dan gula pasir sampai mendidih.

2. Tuang ke dalam 3 buah wadah. Tambahkan pewarna masing-masing warna


merah, kuning dan hijau. Biarkan hingga mengeras.
3. Serut masing-masing agar-agar warna.

4. Tata di gelas saji, berselang-seling masing-masing warna dan nata de coco,


beri topping selasih. Tambahkan es batu dan sirup sesuai selera.
1. Gulai Ikan Patin

Ada satu makanan khas Pekanbaru yang sangat fenomenal dan spesial.
Makanan tersebut adalah gulai ikan patin. Di provinsi Riau, khususnya
Pekanbaru, gulai ikan patin menjadi makanan yang tak pernah kehabisan
penggemar. Pasalnya, kuliner berbahan dasar ikan ini mempunyai cita
rasa yang sungguh nikmat dan bisa menggoyang lidah siapa pun yang
mencobanya. Menu gulai ikan patin bisa ditemukan dengan mudah di
restoran-restoran besar atau warung-warung makan yang tersebar di
dalam area kota Pekanbaru.

Gulai ikan patin merupakan makanan yang berasal dari Pekanbaru


mempunyai kuah berwarna kuning pekat sebagai rendaman potongan-
potongan besar ikan patin. Warga Pekanbaru biasanya tak hanya
menyantap gulai ikan patin sendirian. Ada menu pendamping yang biasa
disajikan saat menikmati gulai ikan patin, yakni nasi hangat, lauk
pelengkap, dan beberapa jenis sayuran seperti pucuk daun ubi rebus.
Cita rasa gulai ikan patin akan semakin nikmat apabila saat
pembuatannya ditambahkan dengan bunga kecombrang yang berfungsi
sebagai penyedap rasa.
2. Asam Pedas Ikan Baung

Olahan berbahan dasar ikan yang tak kalah populer dengan makanan
khas Pekanbaru sebelumnya adalah asam pedas ikan baung. Dari
namanya, jelas terdapat perbedaan antara gulai ikan patin dan asam
pedas ikan baung. Untuk kamu yang belum tahu, asam pedas ikan baung
sendiri adalah makanan yang lahir berdasarkan pengaruh yang dibawa
oleh orang Melayu di Sumatera. Menu berbahan dasar laut ini bisa
menjadi alternatif kamu yang mungkin sudah pernah mencoba gulai ikan
patin.

Untuk membuat asam pedas, penduduk Riau membuat bumbunya


dengan memakai beragam rempah tradisional seperti bawang merah,
bawang putih, jahe, kunyit, lengkuas, dan serai. Sementara cita rasa
asam dihasilkan dari penggunaan asam kandis atau air asam Jawa
sebagai rendaman bumbu-bumbu dan ikan. Ikan yang digunakan adalah
ikan baung yang bentuknya mirip dengan lele karena ikan ini masih
berkerabat dengan lele.

Ikan baung sendiri mempunyai tekstur daging yang lembut padat tanpa
duri halus dengan warna putih terang. Apabila dibandingkan dengan ikan
patin, ikan baung memiliki tingkat ketebalan yang lebih tinggi daripada
ikan patin. Selain enak dibuat asam pedas, ikan baung juga cocok
apabila dijadikan gulai. Di Pekanbaru, kamu bisa menemukan rumah
makan yang menghidangkan menu ini. Salah satunya terletak di Jl.
Jenderal Sudirman dengan nama warung makan Pondok Asam Pedas
Baung.

3. Nasi Lemak
Nasi lemak adalah makanan khas Riau yang juga bisa ditemukan di
Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Nasi lemak biasanya
disantap sebagai menu sarapan oleh orang Melayu. Nama kuliner khas
Melayu satu ini merujuk pada nasi yang dimasak dengan santan kelapa
dan daun pandan untuk memberikan cita rasa gurih dan aroma yang
harum.

Nasi lemak pada umumnya dihidangkan dengan lauk-pauk seperti telur,


ikan teri goreng, sambal, cabai, dan irisan mentimun. Selain dengan lauk
pendamping tersebut, nasi lemak juga banyak disajikan bersama tempe,
tahu, kacang panjang, kacang tanah, sate, daging, cumi-cumi, kerang,
ikan, udang, limpa, dan petai. Kalau kamu mau menjajal nasi lemak, di
Pekanbaru banyak warung dan rumah makan yang menghidangkannya.

4. Mieso

Miso atau mieso adalah makanan khas Pekanbaru yang mudah didapati
di berbagai sudut Kota Madani. Selain di Pekanbaru, mieso juga bisa
ditemui di beberapa daerah lain yang seperti Medan dan Pekalongan.
Untuk kamu ketahui, mieso adalah makanan berkuah yang
mempetemukan ragam bahan seperti mie kuning, mie putih, suwiran
ayam, tahu kering, kulit ayam renyah, dan potongan tulang ayam.
Penggunaan bahan yang sederhana membawa pengaruh pada harga
yang ditawarkan, yakni hanya sekitar Rp15.000 per porsinya.

Di Pekanbaru ada rumah makan yang menjadikan mieso sebagai menu


utamanya. Tempat tersebut bernama Mieso Pak Lek yang bisa
ditemukan di J. Thamrin Ujung, Pekanbaru. Meskipun menyajikan
makanan yang bisa juga ditemukan di warung-warung makan lain, mieso
yang tersaji di Miso Paklek mempunyai cita rasa yang istimewa. Bahkan,
saking enaknya warung makan Miso Paklek sudah penuh dikerumuni
pembeli satu jam sebelum jam istirahat makan siang.

5. Sate dan Sop Rusa

Bosan dengan sajian berbahan dasar daging semisal daging ayam dan
daging sapi? Di Pekanbaru, kamu bisa menyicip kuliner berbahan dasar
daging rusa. Kalau kamu belum pernah merasakan sensasi menggigit
daging rusa, maka wajib menjajal makanan khas Pekanbaru yang
menggunakan daging rusa sebagai santapan utamanya. Daging rusa
yang sudah diolah akan dibuat menjadi sate atau menjadi sop.

Dari sekian banyak penjual sate dan sop rusa, ada satu warung makan
yang unik dan terkenal, yakni Warung Era 51 yang berada di Jl.
Kaharuddin Nasution No. 31, Pekanbaru. Sate rusa biasanya disantap
dengan nasi hangat. Tekstur daging yang legit ditambah cita rasa manis
dari bumbu akan memberikan pengalaman baru untuk kamu yang baru
pertama kali menyicipinya. Agar lebih lengkap, kamu bisa memesan sop
daging rusa sekalian yang akan menambah keistimewaan menyantap
daging rusa yang dibakar dan direbus sekaligus.

6. Sup Tunjang
Saat cuaca yang dingin menusuk badan di kota Pekanbaru, ada sajian
hangat yang siap untuk disantap. Sup tunjang adalah makanan khas
Pekanbaru yang berkuah hangat. Sup tunjang atau sup tulang bisa
disantap ketika cuaca sedang dingin. Selain bikin tubuh hangat,
menyantap semangkuk sup tunjang dan nasi hangat bisa sekalian
mengisi perut yang lagi lapar.

Sup tunjang menggunakan tulang kaki sapi yang masih berbalut dengan
daging. Tulang-tulang tadi direndam ke dalam kuah berwarna bening
kekuningan dengan bahan pelengkap seperti irisan wortel, kentang,
tomat, dan daun bawang. Rasa kuah sup tunjang gurih dan kuat karena
menggunakan rempah-rempah seperti bawang putih, bawang merah,
kayu manis, cengkeh, dan jahe. Saat menyajikan sup tunjang biasanya
diberikan sedotan untuk menyedot sumsum langsung dari tulangnya.

7. Mie Sagu

Mendengar nama sagu, mungkin kamu akan teringat Papua yang


menjadikan sagu sebagai makanan pokoknya. Di provinsi Riau, ada satu
makanan yang merupakan hasil olahan sagu yang menjadi kuliner khas
Melayu. Makanan itu adalah mie sagu yang menjadi makanan khas Riau
atau tepatnya di daerah Selat Panjang di mana menjadi daerah dengan
hasil sagu terbesar di Indonesia.

Mie sagu adalah panganan yang cocok untuk siapa saja, terutama
mereka yang menderita diabetes atau sedang menjalankan program diet.
Mie berbahan dasar sagu mempunyai tekstur yang kenyal. Untuk
penyajiannya, mie sagu akan dihidangkan bersama bahan pelengkap
seperti teri, daun kuncai, dan rebusan tauge. Kuliner yang banyak
ditemui di Selat Panjang ini kerap dibeli oleh para wisatawan sebagai
oleh-oleh khas Melayu.

8. Roti Jala

Sama seperti mie sagu, roti jala juga termasuk makanan khas Pekanbaru
yang dipengaruhi oleh suku Melayu di provinsi Riau. Roti jala menjadi
hidangan yang umumnya hadir pada pesta-pesta besar seperti
pernikahan. Makanan ini terbuat dari bahan dasar tepung terigu yang
setelah matang akan disajikan bersama tumpahan saus durian untuk
mereka yang menyukai makanan manis.

Selain dihidangkan bersama saus, roti jala juga biasa dimakan bersama
kari daging ayam, kambing, atau sapi. Untuk kamu yang belum tahu
mengenai makanan ini, roti jala mempunyai bentuk segitiga yang
dihasilkan dari cetakan. Sementara untuk warnanya ada yang putih
original dan ada juga yang berkreasi dengan memberi pewarna makanan
semisal pandan sehingga roti jala akan berwarna hijau.

9. Ikan Asap Selais

Kalau di Jakarta, mungkin banyak para ibu yang menjadikan ikan ini
sebagai ikan asin karena bentuknya yang pipih dan bertekstur renyah
setelah digoreng. Tapi di Pekanbaru, ikan selais diolah dengan cara
diasap atau dijadikan pindang maupun gulai. Ikan selais sendiri telah
lama menjadi ikon provinsi Riau sehingga tak heran jika ikan ini banyak
ditemukan di kota-kota yang berada di provinsi Riau, termasuk
Pekanbaru pastinya.

Agar siap dan nikmat disantap, ikan selais perlu diasap selama kurang
lebih delapan jam. Setelah diasap, ikan selais akan digoreng, digulai,
atau dipindang. Biasanya ikan yang sudah diasap dikemas
dalam styrofoam untuk dijual kepada pembeli, khususnya wisatawan.
Kalau kamu berniat untuk membeli ikan asap selais, disarankan agar
mengolahnya dengan cara digoreng dan nantinya disajikan bersama
sambal yang pedas. Pasti nikmat.
10. Cincalok

Cincalok ini bukan hanya makanan yang terkenal di Pekanbaru, tetapi


juga di daerah Kalimantan Barat. Makanan satu ini terbuat dari udang
kecil-kecil yang difermentasi dengan bantuan mikroba yang tergolong
dalam kelompok bakteri asam laktat. Kelompok bakteri tersebut
mempunyai kemampuan menciptakan senyawa dengan aroma dan rasa
yang khas, membunuh mikroorganisme, dan meningkatkan nilai cerna
makanan

Disadur dari Wikipedia, udang yang digunakan untuk membuat cincalok


adalah udang dari genus Acutes. Untuk membuat cincalok, pertama-
tama udang harus dibersihkan dengan air laut. Seusai dicuci, udang
yang telah bersih akan dicampur dengan garam. Campuran udang dan
garam akan didiamkan pada wadah tembikar yang ditutup pakai kain
atau penutup tembikar selama 20 hingga 30 hari. Setelah melewati masa
pengawetan, cincalok sudah siap dijadikan bahan pelengkap menu-menu
lain. Biasanya, cincalok akan dicampurkan ke dalam sambal atau iakn
asin agar semakin menggugah selera.
11. Asidah

Beralih ke makanan khas Pekanbaru berikutnya ada asidah. Menurut


sejarah, makanan yang bisa ditemukan di kawasan Riau ini terinspirasi
dari kudapan khas Arab yang kemudian disesuaikan dengan selera lidah
orang Melayu. Lagi-lagi, asidah merupakan makanan khas Riau yang
berasal dari orang Melayu. Saat ini, asidah sudah mulai sulit ditemui dan
langka karena minimnya pengenalan dari generasi tua kepada generasi
muda.

Untuk kamu yang ingin tahu, asidah mempunyai tekstur yang lembut
dengan cita rasa kue manis gurih akibat perpaduan pandan, cengkeh,
dan kayu manis sebagai bahan perasa alaminya. Bentuk dari kue asidah
juga cantik-cantik seperti namanya, ada yang berbentuk bulat, daun
jambu, dan paling banyak berbentuk bunga mawar. Penyajian asidah
biasanya bersama taburan bawang goreng agar rasa dan aromanya lebih
istimewa.
12. Es Air Mata Pengantin

Es air mata pengantin adalah minuman khas Pekanbaru yang dahulu


hanya terdapat saat acara-acara kebahagiaan, terutama pernikahan.
Dikaenakan kehadirannya di tengah orang-orang yang berbahagia, es air
mata pengantin juga disebut dengan es air mata bahagia. Minuman
dengan nama dan penampilan cantik ini memiliki rasa yang segar dan
enak sehingga tak ada yang mampu menolak pesonanya.

Es air mata pengantin pada umumnya tersaji dalam gelas yang


dilengkapi dengan biji selasih, blewah, es batu serut, dan sirup. Min uman
menyegarkan ini paling enak diminum ketika cuaca sedang terik. Saat
tenggorokan sedang kering, es air mata pengantin siap menjadi penyejuk
yang bisa melepas dahaga. Minuman yang berasal dari Pekanbaru ini
paling banyak ditemui saat bulan Ramadhan. Orang-orang biasanya
membeli es air mata pengantin untuk pelepas dahaga setelah seharian
berpuasa.
13. Gulai Belacan

Di berbagai negara, termasuk Indonesia, udang adalah hewan laut yang


seringkali dijadikan bahan utama untuk berbagai masakan. Seperti di
Riau, ada makanan berbahan dasar udang yang disajikan dengan kuah
yang bercampur santan. Makanan tersebut adalah gulai belacan yang
memadukan bahan utama berupa udang dengan bumbu rempah yang
udah ditemukan di daerah Riau.

Adapun bumbu rempah yang digunakan untuk membuat gulai belacan


antara lain asam jawa, kemiri, dan lada. Yang menarik dari makanan
khas Riau ini adalah penggunaan udangnya yang bisa disesuaikan
selera. Kamu bisa memilih mau memakan gulai belacan yang
menggunakan udang sungai ataupun udang laut. Jika kamu mau
menyantap udang yang berukuran besar, maka pilih udang laut. Selain
itu kamu juga bisa memilih mau menghidangkannya bersama petai
sebagai pelengkap atau tidak.
14. Bacah Daging

Kamu pasti sudah tidak asing dengan dendeng batokok atau rendang
dari tanah Minang, bukan? Di provinsi Riau, kamu juga bisa menemukan
makanan serupa yang merupakan ikon kuliner khas Riau. Makanan
tersebut mempunyai nama bacah daging. Seperti namanya, makanan
khas Riau ini terbuat dari bahan utama daging sapi, sama seperti
rendang yang juga menggunakan daging sapi.

Dari segi tampilan dan bahan pembuatan, terdapat kemiripan yang


sangat kontras dimiliki oleh rendang dan bacah daging. Perbedaannya
mungkin hanya sedikit, yakni pada cara menyajikannya. Kalau rendang
biasa disantap oleh masyarakat Minang atau Indonesia dengan nasi,
bacah daging dihidangkan bersama ketupat. Bukan cuma itu, jika
rendang keberadaannya tidak musiman, bacah daging lebih utama
muncul pada hari raya Idul Fitri sebagai sajian menu utama di dapur.
15. Ikan Cuka

Ikan memang selalu nikmat disantap dengan apapun cara


pengolahannya, entah digoreng, dipanggang, atau diasap. Di Pekanbaru,
kamu bisa mencoba kuliner berbahan dasar ikan yakni ikan cuka. Ikan
cuka adalah makanan yang berasal dari Riau yang diolah dengan cara
digoreng. Setelah ikan selesai digoreng, ikan akan diberikan kuah
bernama cuka yang terbuat dari berbagai bahan seperti cabai merah iris,
cabai giling, lada, pala, daun jeruk, jahe, garam, gula pasir, dan serai.

Untuk membuat ikan cuka, penduduk Riau biasanya memilih ikan


tenggiri. Ikan tenggiri yang dipilih harus yang terbaik dari segi rasa
maupun dagingnya. Saat ini ikan cuka sudah banyak dijumpai di daerah -
daerah lain karena cita rasanya yang lezat membuat banyak orang Riau
yang membagikan resep untuk membuat ikan cuka melalui sosial
medianya ataupun situs pribadinya. Tapi kalau kebetulan kamu lagi
berada di Riau, rasanya lebih afdol kalau langsung mencoba menu ini di
tanah kelahirannya.
16. Gulai Siput

Di setiap daerah yang tersebar di Indonesia, kita bisa dengan mudah


mendapati kuliner-kuliner khas yang tak dimiliki oleh daerah lain. Seperti
di kepulauan Riau, kamu bisa juga menemukan makanan khas yang
menggunakan siput sebagai bahan utamanya. Makanan tersebut adalah
gulai siput yang keberadaannya pertama kali ditemukan di kepulauan
Riau.

Gulai siput sendiri sebenarnya adalah makanan khas orang Melayu yang
tinggal di Riau. Dalam bahasa Melayu makanan khas Riau ini disebut
dengan gulai cipuik atau lengkitang. Dikarenakan mengandung unsur
melayu, gulai siput dibuat dengan bumbu rempah khas Melayu. Jika
selama ini kamu belum pernah mencicip cita rasa dan tekstur daging
siput, maka jangan sampai kamu melewatkan gulai siput yang lezat dan
unik ini.
17. Mie Lendir

Mie lendir adalah makanan khas Pekanbaru yang dijual dengan harga
terjangkau. Hanya dengan mengeluarkan uang sebesar Rp10.000 –
Rp15.000, kamu sudah bisa mencicip kuliner yang bisa bikin ketagihan
ini. Dari segi penampilan mungkin mie lendir sama seperti sajian mie-mie
pada umumnya. Tapi dari segi rasa, kamu tidak boleh pandang remah
makanan ini.

Mie lendir disajikan bersama kuah kental yang mirip seperti lendir. Kuah
mie lendir biasanya dibuat dari kacang tanah, ubi, dan bumb-bumbu
rempah khas kepulauan Riau. Untuk kamu yang penasaran, mie lendir
sendiri dibuat dari perpaduan antara mie kuning yang direbus dan
kemudian dicampur dengan tauge, telur rebus, dan potongan cabai rawit.
Di Pekanbaru, kamu bisa dengan mudah mendapati warung-warung
makan yang secara khusus menyajikan menu ini.
18. Mie Tarempa

Kepulauan Riau bukan cuma terkenal dengan mie lendirnya, melainkan


juga mie tarempa. Apa itu mie tarempa? Mie tarempa adalah makanan
tradisional orang yang menetap di daerah Bintan, Batam, Karimun,
Tarempa, dan Riau. Mie tarempa diolah dengan cara yang serupa
dengan mie pada umumnya. Yang berbeda dari mie tarempa dengan
sajian-sajian berbahan dasar mie lainnya adalah bumbu dan proses
pembuatannya.

Mie tarempa atau orang Riau juga kerap menyebutnya dengan mie
siantan terbuat dari beberapa bahan dasar seperti mie kuning yang
dikombinasikan dengan udang, telur, tauge, dan cabai rawit serta kecap.
Kalau mie lendir hanya berbentuk kuah, mie tarempa mempunyai dua
macam yakni mie basah dan mie goreng. Mie tarempa yang digoreng
biasanya lebih banyak mengandung kecap dibanding mie tarempa kuah.
19. Lakse Kuah

Lakse kuah adalah makanan khas Riau yang berasal dari bahan dasar
ikan laut segar. Makanan tradisional ini sangat terkenal di kepulauan
Riau, khususnya di pulai Natuna yang bahkan menjadi ikon kulinernya.
Lakse kuah pada umumnya menggunakan ikan tongkol dan ikan teri
yang ditumbuk halus dengan tambahan mie yang terbuat dari bahan
dasar sagu. Untuk kuahnya menggunakan santan kelapa dengan
tambahan rempah seperti cabai, ketumbar, adas manis, bawang merah,
bawang putih, jintan putih, jahe, dan kunyit.

Lakse kuah mempunyai keunikan dari segi tampilan, terutama pada


bentuk mie yang mirip dengan sanggul yang diletakkan pada daun
kemangkuk. Selain itu juga terdapat keunikan lain yakni pada kuahnya
yang merupakan campuran antara santan, rempah-rempah, dan ikan
tongkol yang sudah dihaluskan. Apabila kamu ingin menyicip lakse kuah,
biasanya makanan ini dijual dengan harga mulai dari Rp5.000 –
Rp10.000 per porsinya.
20. Lopek Bugi

Siapa yang tidak kenal dengan kue lopek? Kue yang terkenal di berbagai
daerah di nusantara ini sebenarnya adalah kue khas provinsi Riau,
tepatnya dari kabupaten Kampar. Lopek bugi atau dalam bahasa
Indonesia berarti lepat ketan awalnya merupakan panganan khas yang
dibuat untuk kaum bangsawan. Tpai saat ini, lopek bugi tak hanya
disantap oleh orang-orang turunan ningrat, tetapi juga oleh masyarakat
luas tanpa dipisah dengan batas.

Di Riau kamu bisa dengan mudah menemukan lopek bugi. Kue ini bisa
ditemukan di toko-toko buah tangan khas Riau ataupun di gerai-gerai
yang berjejer di sepanjang jalan Pekanbaru – Bangkinang. Dikarenakan
peminatnya yang banyak, kue lopek bugi hampir setiap hari diproduksi
dalam jumlah banyak. Buat kamu yang lagi ada di Pekanbaru, sanga t
wajib untuk membeli kue lopek bugi khas Riau untuk dibawa pulang
sebagai oleh-oleh.
21. Es Laksamana Mengamuk

Hampir sebagian orang menganggap nama makanan ini sangat unik,


termasuk Anda, bukan? Menurut cerita yang beredar, konon pada zaman
dulu ada sorang laksamana yang mengamuk di sebuah kebun yang
ditumbuhi buah kuwini (buah sejenis mangga dengan daging lembut dan
aroma harum) karena istrinya yang dibawa kabur. Untuk melampiaskan
amarahnya, sang laksamana menghempaskan pedangnya ke segala
arah hingga banyak buah kuwini yang jatuh dan rusak.

Setelah peristiwa itu, para warga mengumpulkan buah kuwini yang jatuh
dan diolah bersama santan dan gula sehingga lahirlah minuman
bernama es laksamana mengamuk. Di balik benar atau tidaknya, yang
terpenting minuman ini sekarang menjadi minuman yang digemari oleh
banyak orang, terutama mereka yang tinggal di kepulauan Riau.

Es laksamana mengamuk sebetulnya hanyalah makanan sederhana


yang dibuat dari potong-potongan buah kuwini dan dicampurkan dengan
santan serta gula. Es laksamana mengamuk mempunyai cita rasa yang
manis berpadu dengan tekstur daging kuwini yang legit. Makanan atau
minuman khas Riau ini bisa dinikmati di berbagai rumah makan atau
restoran khas Melayu. Kalau kamu belum pernah merasakan sajian
menyegarkan ini maka disarankan untuk segera mencobanya apabila
sedang berada di kota Pekanbaru.
Itu dia daftar makanan khas Pekanbaru yang bisa menjadi santapan
pagi, siang, atau malam kamu selagi berada di kota berjuluk Kota
Bertuah dan Kota Madani ini. Dari pilihan minuman dan makanan khas
Riau yang tertera, ada beberapa di antaranya yang bisa kamu bawa
pulang untuk oleh-oleh. Apabila kamu rasa tulisan ini bermanfaat, jangan
sungkan untuk dibagikan melalui akun jejaring sosial kepunyaanmu agar
semakin banyak orang yang tahu mengenai ragam kuliner khas kota
Pekanbaru.

Anda mungkin juga menyukai