Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL USAHA MODIFIKASI MAKANAN

DAERAH PERKEDEL KIMPUL

Disusun oleh:
Nama : Siti Solikah
Kelas : XII MIPA 3
Presensi : 32

SMA NEGERI 1 SALAMAN


TAHUN PELAJARAN 2020/ 2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkedel adalah makanan yang terbuat dari kentang yang digoreng atau
direbus sebelum dilumatkan lalu dicampur dengan daging cincang, irisan daun
bawang, dan daun seledri kemudian di campur bumbu – bumbu. Dibentuk bulat
gepeng dicelupkan kedalam kocokan telur ayam.

Isitlah perkedel berasal dari bahasa belanda yaitu “frikadel”, hal ini
menunjukkan pengaruh Belanda dalam seni memasak Indonesia. Versi aslinya di
Eropa frikadel dibuat dengan daging cincang yang dilumat kemudian digoreng,
sedangkan di Indonesia perkedel dibuat dengan bahan kentang yang kadang hanya
sedikit dibubuhi daging cincang atau kornet.

Tanaman kimpul (Xanthosoma sagittifolium) merupakan makanan pokok alternatif di


berbagai daerah Indonesia, baik dengan cara dikonsumsi langsung dengan cara
dikukus, dipanggang, atau direbus. Tanaman kimpul termasuk salah satu komoditas
sebagai sumber karbohidrat yang sampai sekarang masih belum mendapat perhatian
baik dalam pembudidayaan atau dalam proses pengolahan. Kandungan  karbohidrat
dalam  kimpul  berkisar  antara  70-80%  (Kusumo  dkk, 2002).

Dengan memanfaatkan kimpul sebagai bahan pengganti kentang diharapkan dapat


membuat komoditas kimpul mendapatkan perhatian lebih. Selain itu harga kimpul
yang relatif lebih murah dibandingkan dengan harga kentang bisa menghemat biaya
produksi. Pemberian varian isi perkedel dan penambahan saus diharapkan dapat
diterima di kalangan masyarakat baik anak-anak sampai orang dewasa. Pengemasan
yang lebih modern dan higenis diharapkan dapat menambah daya tarik dan daya jual
produk ini.

1.2 Visi dan Misi


1.2.1 Visi
Menjadikan makanan ini dikenal dan digemari oleh berbagai kalangan masyarakat
Indonesia.

1.2.2 Misi
1. Menjaga dan meningkatkan kualitas produk.
2. Memberikan pelayanan yang memuaskan pelanggan.
3. Membuat inovasi baru terhadap produk agar menarik para konsumen.
4. Menambah wawasan mengenai cara berwirausaha makanan khususnya mengenai
makanan khas daerah perkedel.
5. Membuat komoditas kimpul mendapatkan perhatian yang lebih baik dalam
pembudidayaan dan pengolahan.
1.3 Tujuan Kegiatan Usaha
Tujuan penulis memilih jenis usaha ini yaitu :
1. Memperoleh keuntungan dari wirausaha makanan internasional tersebut.
2. Menarik perhatian konsumen terhadap produk ini.
3. Melakukan inovasi-inovasi terhadap produk makanan ini agar lebih diminati
konsumen.
4. Membuka peluang usaha baru.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Profil Usaha
Perkedel adalah makanan yang terbuat dari kentang yang telah digoreng atau
direbus sebelum dilumatkan, lalu dicampur dengan daging cincang, irisan daun
bawang serta daun seledri dan bumbu, dibentuk bulat-bulat gepeng, dicelupkan ke
dalam kocokan telur ayam lalu digoreng.

Istilah "perkedel" berasal dari Bahasa Belanda: Frikadel, hal ini menunjukkan
pengaruh Belanda dalam seni memasak Indonesia. Versi aslinya di Eropa frikadel
dibuat dari daging cincang yang dilumat dan kemudian digoreng, sedangkan di
Indonesia perkedel dibuat dengan bahan kentang yang kadang hanya sedikit dibubuhi
daging cincang atau kornet.

Kali ini penulis akan melakukan modifikasi perkedel dengan mengganti bahan
utamanya dengan kimpul. Bobot dari kimpul yang dapat digunakan adalah 80% per
100 gram serta menghasilkan energi sebesar 145 Kal. Kandungan gula dan lemaknya
yang cukup rendah membuat kimpul cocok dikonsumsi oleh pasien dengan diabetes,
jantung osteoporosis dan hipertensi. Kimpul juga baik untuk kesehatan gigi karena
memiliki sifat basa sehingga tidak merusak gigi (Sitompul,1995).

Perkedel yang biasa-biasa saja tentu akan membuat pelanggan measa bosan.
Oleh karena itu penambahan isi perkedel yang bermacam-macam bisa menjadi
penyelesaiannya. Varian isi yang akan digunakan seperti jamur, ayam, sambal, wortel
diharapkan dapat menrik minat para pembeli. Selain itu penambahan saus seperti saus
tomat dan mayonaise yang akan menambah daya tarik perkedel kimpul.

2.2 Strategi Pasar


Agar rencana mendirikan usaha ini dapat berjalan dengan lancar, hal yang
dapat dilakukan dalam strategi pemasaran adalah sebagai berikut .

2.2.1 Segmenting

Segmenting adalah dengan menjadikan pembeli sebagai tujuan yang akan


dicapai, produk yang akan penulis buat adalah produk yang mampu dinikmati oleh
semua kalangan baik kalangan masyarakat menengah maupun atas dengan
mempertahankan kualitas produk yang akan dijual, produk ini juga dapat dikonsumsi
oleh anak-anak maupun orang dewasa.

2.2.2 Targeting
Targeting yang yang akan penulis bidik adalah kalangan masyarakat setempat.

2.2.3 Positioning

Agar produk ini dikenali masyarakat, penulis akan berinovasi dengan cara
memberikan varian isi dan saus agar dapat lebih dinikmati oleh masyarakat.

2.3Analisis SWOT sebagai Kelayakan Usaha


Yaitu sebagai acuan untuk menghadapi persaingan dalam bidang usaha. Setiap
kegiatan untuk memulai usaha, penulis harus mengukur kemampuan terhadap
lingkungan atau pesaing melalui analisis SWOT.

2.3.1 Kekuatan (Strength)


1. Perkedel
2. Menggunakan bahan-bahan yang berkualitas baik, seperti membeli bahan
baku kimpul,
3. Bahan produk terjamin higenis dan halal.
4. Produk yang dihasilkan tidak menggunakan pengawet atau pemanis buatan.
5. Harga terjangkau.

2.3.2 Kelemahan (Weakness)


1. Produk yang dihasilkan tidak tahan lama.
2. Produk mudah ditiru.
3. Harga bahan baku tidak stabil.
4. Kimpul merupakan tanaman musiman.
5. Kimpul memiliki getah yang akan mengakibatkan gatal apabila salah dalam
pengolahannya.

2.3.3 Kesempatan (Opportunity)


1. Produk ini juga sudah lumayan dikenal oleh masyarakat terutama pada
kalangan remaja, sehingga dapat melayani pesanan untuk sebuah acara.
2. Dapat menjual produk diarea-area yang sering dikunjungi masyarakat lokal
maupun internasional seperti ditempat pariwisata.

2.3.4 Ancaman (Threat)


1. Banyaknya pesaing muncul yang dapat menghasilkan produk yang lebih bagus
dari produk kita.
2. Budidaya kimpul masih belum bisa menandingi kentang, dimana
persediaannya bisa saja kurang.

BAB III
MANAJEMEN PRODUKSI
3.1 Proses Produksi
Kegiatan yang penulis lakukan dalam kegiatan produksi yaitu :
1. Mengembangkan ide pembuat produk dengan mengetahui perkembangan
konsumen terhadap sebuah produk yang sedang populer yaitu kuliner.
2. Melalui bagan produksi, kami mulai menentukan bahan baku penunjang selain
bahan baku utama, dalam hal ini kami melakukan survei ke pasar guna
mendapatkan harga yang lebih kompetitif.
3. Proses produksi dilakukan dengan rangkaian kegiatan yang mengedepankan asas
higenis guna terciptanya kepercayaan terhadap konsumen akan produk yang kami
pasarkan.
4. Menyusun laporan keuangan, tahapan ini dilakukan untuk membuat sistem
manajemen yang baik dalam kegiatan usaha. Dengan menyusun laporan
keuangan penulis percaya kegiatan akan berjalan dengan lancar dan maksimal.

3.2 Bahan Baku


Dalam hal proses produksi kami menggunakan bahan baku dengan rincian
sebagai berikut.

3.3 Peralatan dan Perlengkapan


Dalam kegiatan produksi, peralatan dan perlengkapan yang digunakan sebagai
berikut.

3.4 Cara Pembuatan

1.  Kukus kimpul sampai empuk dan benar-benar sudah matang beserta


kulitnya.
2. Keluarkan dan dinginkan, kemudian kupas
3. Tumbuk halus, kemudian tambahkan merica halus, bawang merah
goreng, garam, daun seledri
4. Kemudian bentuk adonan hingga menjadi bulat atau sesuai selera.
5. Siapkan tepung encer dan tambahkan garam sedikit saja dan masukkan
adonan yang telah dibulat-bulat tadi ke dalam adonan tepung sebelum digoreng.
6. Panaskan minyak, dan goreng dengan api sedang.
7. Setelah matang segera angkat dan tiriskan

BAB IV
RENCANA ANGGARAN
4.1 Modal/ Pemasukan

Modal yang penulis keluarkan dalam sekali produksi adalah sebesar Rp.8.105.000,00
Total biaya = Bahan baku selama satu bulan + Biaya perlengkapan dan peralatan +
Biaya lain-lain
= Rp. 271.000,00 (30) + Rp.4.225.500,00 + Rp.15.000,00
= Rp. 12.368.500
Dengan menghasilkan 20 porsi ramen sehari.
4.2 Penentuan Harga Jual
Harga Pokok Produksi (HPP) = Total biaya/ Hasil produksi selama satu bulan

= Rp. 12.365.500/ 20 (30)


= Rp. 20.700,00
Harga Jual = Harga pokok produksi + Laba yang diinginkan
= Rp.20.700,00 + Rp.4.300,00
= Rp.25.000,00

4.3 Perhitungan Laba/ Rugi


Laba = (Hasil Produksi x Harga Jual x 30 Hari)-Modal
= (20x Rp.25.000,00 x 30) – Rp.12.365.500,00
= Rp.15.000.000,00 – Rp. 12.365.500,00
= Rp. 2.634.500,00
Presentase laba = Laba/ Modal x 100%
= Rp. 2.634.500,00 / Rp.12.365.500,00 x 100%
= 21%

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

5.2 Kesimpulan
Penulis menyadari bahwa proposal yang penulis buat jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
menyempurnakan proposal ini. Demikian proposal ini, semoga usaha yang penulis
rencanakan dapat berjalan dengan lancar. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

1. Buku Paket Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI Semester 2


2. https://www.tokomesin.com/peluang-usaha-ramen-kuah-pedas-dan-analisa-
usahanya.html diakses pada tanggal (27 Januari)
3. https://www.pengusahasukses.com/peluang-bisnis-mie-ramen-dan-analisa-
usahanya/ diakses pada tanggal (29 Januari)

Anda mungkin juga menyukai