Anda di halaman 1dari 15

PAPER

MASAKAN KONTINENTAL KHAS NEGARA


PERANCIS

DOSEN PEMBIMBING
Putri Ronitawati, SKM,M,Si

Disusun oleh: Annisa Audia Dewani


[20200302087]

ILMU GIZI
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sejarah masakan kontinental bermula ketika bangsa Romawi jaya


melawan Eropa. Pada zaman Louis ke-16, sangat dikenal sekali seni memasak.
Dulunya resep yang ada hanya diketahui secara turun-menurun, akan tetapi
sekarang sudah dijadikan sebagai ilmu dan dapat dipelajari secara bebas.
Pada masa bangsa romawi menguasai eropa, kemenangan peperangan
dirayakan dengan pesta pora yang hebat, yaitu dengan diadakannya pesta – pesta
yang melanda di Negara – Negara Eropa. Salah satunya adalah Negara Perancis.
Pada acara pesta disajikan hidangan yang istimewa, sehingga Negara Perancis
terkenal dengan masakan yang modern dan mengembangkannya sampai ke seluruh
dunia.
Masakan kontinental merupakan masakan yang berasal dari perancis yang
terus menerus berkembang di daerah eropa sehingga masakan kontinental lebih
akrab disebut dengan masakan eropa/ barat. Akan tetapi dengan perkembangan
yang ada membuat masakan eropa merambah bahkan sampai ke benua lain seperti
amerika dan juga Australia, sehingga masakan kontinental lebih beragam dan juga
memiliki variasi yang cukup banyak.
Perancis adalah salah satu kota yang terkenal akan khazanah kulinernya,
juga termasuk kota yang elegan dengan gaya memasaknya dan sangat konvensional
karena metode memasaknya, gaya memasaknya, dan peralatan yang digunakan oleh
orang-orang Perancis banyak ditiru dan digunakan oleh negara barat lainnya. Oleh
karena itu kuliner di negara ini mempunyai nilai seni yang tinggi dan menjadikan
negara ini mempunyai banyak makanan khas. Nilai seni dalam memasak ala
Perancis menjadikan beberapa negara barat didunia banyak yang meniru gaya dan
metode memasak ala Perancis. Karena selain masakannya yang unik negara
Perancis juga mempunyai cara hidangan yang tidak dimiliki negara lain, berikut
beberapa metode memasak, teknik menghidangkan masakan, dan aneka masakan
khas Perancis.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Karakteristik
Masakan Perancis adalah jenis masakan yang berasal dari negara Perancis
yang di pengaruh oleh budaya Perancis. Masakan Perancis sangat beragam dan
bervariasi,seperti pada negara Cina. Negara Perancis menyukai makanan yang lezat
dan menarik untuk dimakan. Makanan utama mereka adalah roti,kentang atau pasta
sama seperti hal nya negara eropa lainnya. Cita rasa masakan Perancis terbagi
menjadi 3 yaitu: masakan klasik (jenis hidangan beragama dan sering menggunakan
saus krim),masakan agung (jenis masakan yang unik dan ekstrim karena yang
elegan,ramai,mewah dan mahal juga menggunakan lebih banyak saus krim) dan
masakan baru (masakan yang disajikan secara sederhana dan penggunaan saus yang
tidak ada).
Masakan Perancis sangat beragam. Hal ini disebabkan oleh kegemaran
rakyat Perancis menyantap masakan yang lezat serta menyajikannya dengan cara
yang menarik. Keragaman ini juga disebabkan oleh keadaan geografi dan iklim
yang memengaruhi produksi berbagai jenis bahan makanan, serta juga sejarah
Perancis yang panjang. Dikatakan bahwa dengan mempelajari masakan Perancis
berarti juga memahami Perancis itu sendiri. Karena keanekaragamannya, masakan
Perancis mendapat penghargaan sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO pada
tanggal 16 November 2010 di Nairobi, Kenya. Hal ini disambut hangat oleh
Perdana Menteri François Fillon yang menyatakan bahwa hal itu merupakan
pertama kalinya masakan suatu bangsa dijadikan sebagai warisan dunia.
Orang Prancis menilai penting kegiatan makan dan menikmati masakan
mereka dengan baik, bukan dengan tergesa-gesa. Mereka juga menikmati santapan
di luar rumah dan mengunjungi banyak restoran, kafe dan bistro, dimana mereka
dapat minum kopi, merokok, menyapa teman atau membaca surat kabar. Terdapat
berbagai tempat lain dimana warga Prancis bisa bersosialisasi sambil menikmati
makanan dan minuman.

Pada siang hari, biasanya warga Prancis beristirahat sampai 2 jam untuk
menikmati makan siang, terutama di desa-desa dan kota-kota kecil dimana banyak
pekerja pulang ke rumah. Di beberapa daerah, terutama di selatan, jam istirahat
bahkan lebih panjang.Dik arenakan istirahat ini, toko-toko tutup mulai jam mulai
makan siang dan buka kembali sampai jam 14.00 dan terus beroperasi sampai jam
19.00.

B. Waktu makan
1. Sarapan
Sarapan khas Prancis umumnya dapat terdiri dari café au
lait (kopi dengan susu panas), kopi panas yang disajikan di mangkuk
dengan croissant, brioche atau roti panggang yang dioles selai. Variasi lain bisa
berupa steak (bifteck) dan kentang goreng (pommes frites). Selain itu, mereka juga
menyukai sup, omelet dan berbagai masakan dari telur serta berjenis-
jenis ham dan sosis.
2. Makan siang
Makan siang di Prancis dinamakan déjeuner. Hidangan makan siang dimulai
dengan hors d’ oeuvre ("makanan pembuka") yang terdiri dari sajian dingin seperti
potongan daging asap, ikan teri, buah zaitun, dan jamur segar yang direndam
dalam minyak. Variasi lain bisa berupa quiche (pai telur), Croque Monsieur (roti
lapis terbuka isi ham dan keju leleh) atau crêpe (panekuk isi). Hidangan utama
makan siang antara lain berbahan dasar ikan, daging unggas, daging, omelet,
dengan purée (jenis bubur kental) dari beras, kentang dan kastanye. Sayur mayur
dapat berupa kembang kol atau brokoli dengan saus keju atau saus
Hollandaise. Dessert atau makanan ringan bisa berupa flan (kue pai), buah-
buahan dan keju. Umumnya pada makan siang warga Prancis paling banyak
makan, tetapi sekarang banyak keluarga yang mengonsumsi makanan utama di
malam hari. Makanan ringan di sela-sela aktivitas makan tidak umum di Prancis.
3. Makan malam
Untuk makan malam yang diistilahkan dengan nama dîner, menu yang
disajikan hampir sama dengan menu makan siang, kecuali dengan makanan
pembukanya diganti dengan sup. Sajian sup (pot-au-feu) di Prancis dibagi menjadi
dua jenis, yang pertama berupa kuah kaldu, yang kedua sup kental. Sajian masakan
makan malam bisa lebih bervariasi dibanding makan siang. Masakan Prancis
disajikan dengan sederhana dan penuh perhatian menggunakan bahan-bahan segar
berkualitas tinggi. Roti, biasanya dalam bentuk loaf panjang,
dinamakan baguette atau loaf tipis yang dinamakan ficelle. Baguette dapat menjadi
sajian makan yang paling dasar dan biasanya dinikmati dengan keju dan anggur
yang murah.

C. Bumbu dan bahan yang sering digunakan


Masakan Prancis pada umumnya menggunakan bahan-bahan dan produk segar
dan berkualitas tinggi, lalu dimasak dengan teknik yang telah dipraktikkan atau
dibuktikan serta diperlukan waktu yang tidak sedikit untuk mengkreasikan rasa
yang terbaik. Prancis dengan topografinya yang beragam, memiliki
kombinasi kesuburan tanah dan iklim yang menghasilkan bahan-bahan berkualitas.
Bumbu yang sering digunakan dalam masakan khas perancis diantaranya yaitu
:
 Bawang prei

 Saus rouille adalah saus yang terdiri dari minya zaitun breadcrumb (tepung roti
halus), bawang putih, kunyit, cabai biasaya disajakian dalam sebagai garnish di
ikan dan sup ikan.

 Tapenade
Tapenade awalnya adalah pasta caper dengan bawang putih, dibumbui
dengan rempah-rempah dan diawetkan dalam minyak zaitun. Di tenggara Prancis,
itu dimakan sebagai minuman beralkohol dengan roti panggang renyah kecil.
 Herbal provence
Perpaduan kemangi, gurih, rosemary, thyme dan oregano, ramuan
Provence dapat dikenali di antara semuanya. Jepit sederhana sudah cukup untuk
membangkitkan indera dan meningkatkan rasa ikan, pizza, daging, atau sayuran.
Herbs de Provence sangat diperlukan pada daging panggang: kebab daging atau
kentang mengungkapkan rasa mereka berkat rempah-rempah ini.

 Savora
Mustard rasa Savora yang dibuat pada tahun 1899 oleh Amora adalah produk
meja yang kurang dikenal. Bahan “dasar” Savora adalah: cuka malt, air, biji sawi,
tepung terigu, cuka alkohol, gula, dan garam. 

 Melfor
Cuka melfor adalah bumbu rumit yang terbuat dari cuka alkohol, madu, dan
teh herbal. Ini adalah produk yang dibuat pada tahun 1922 oleh Fernand Higy, di
Mulhouse, Alsace. Ini adalah produk unik dengan rasa manis dan asam yang
seimbang. Ini adalah cuka rasa yang sangat manis dengan derajat 3.8 °.

D. Alat yang digunakan


Etika makan banyak berkiblat pada Eropa (Perancis dan Inggris) dan Amerika.
Yang disebut dalam Table Manner. Ada 3 bagian pada table setting dalam Table
Manner, yaitu :
1. Bagian Tengah
Tepat ditengah, dekat dengan kursi, diletakkan piring makan. Di bagian
ini semua hidangan akan diletakkan. Tepat diatasnya ditata dessert fork (garpu
hidangan penutup) yang diikuti dessert spoon (sendok hidangan penutup)
diatasnya. Bisa juga hanya salah satu. Sendok/garpu ini digunakan saat
menyantap hidangan penutup.
2. Bagian Kanan
Ragam gelas akan diletakkan di sebelah kanan tamu. Umumnya ada 3
jenis gelas, water glass (untuk air), white wine glass (untuk anggur putih), dan
red wine glass (untuk anggur merah). Pada jamuan makan Prancis atau jamuan
makan sangat resmi akan tersedia lebih banyak macam gelas, seperti gelas
untuk champagne, brandy, dsb.
Tepat dibawah gelas, di bagian kanan terdapat beberapa macam sendok
dan pisau. Susunan sendok dan pisau ini biasanya ditata sesuai dengan hidangan
yang akan disajikan. Gunakan sendok/pisau dari posisi paling luar dari piring
makan (aturan Prancis/internasional).
3. Bagian Kiri
Pada posisi ini diletakkan B&B Plate (Bread & Butter Plate) yang
dilengkapi dengan spreader (pengoles mentega). Tepat di bawah B&B Plate,
mulai juga tertata rapi ragam garpu. Gunakan dari yang paling luar. Garpu ini
adalah pasangan dari sendok pisau yang terletak pada posisi sebelah kanan.

E. Penyajian
Urutan penyajian hidangan Perancis berbeda dengan negara lain. Yang
pertama adalah makanan pembuka (appetizer/hors d’oeuvre) berupa sup, daging
asap atau salad. Kedua makanan utama, makanan berbahan daging atau ikan,
sayur dan nasi atau pasta. Ketiga yaitu penutup (dessert), biasanya selalu ada di
rumah setiap hari seperti roti dan keju. Bisa juga ditambahkan cookis, buah-
buahan dan es krim. Yang dihidangkan satu persatu dan berurutan. Budaya
kuliner ini menunjukan orang Perancis memiliki kebiasaan makan slow food.

F. Pengolahan
Perancis memiliki budaya kuliner dengan etika di meja makan yang
tetap dipegang hingga saat ini. Ada dua hal yang khas dalam kuliner Perancis
yaitu bahan olahan dan penyajiannya. Sebagian besar masakan Perancis pasti
melibatkan saus, anggur atau wine, daging ayam, butter atau krim. Dan semua
itu adalah khas Perancis. Anggur atau wine digunakan digunakan sebagai
penambah cita rasa. Pada saat proses memasak alkohol pada anggur akan
menguap namun dengan aroma yang tetap. Inilah yang menjadi karakter
masakan Perancis.

G. Tata Hidang
Makanan dipersiapkan terlebih dahulu di pinggan (platter). Para pramusaji
menyiapkan meja pembantu (gueridon) dekat meja tamu, lengkap dengan peralatan
yang diperlukan. Kemudian makanan dalam pinggan dan piring makan dibawa dari
dapur ke restaurant dan diletakkan diatas meja pembanntu. Setelah itu barulah
pramusaji meracik makanan diatas piring makan (dipindahkan dari pinggan ke
piring makan). Kemudian makanan yang sudah diracik diatas piring makan
disajikan kehadapan tamu diatas meja makan.

Pola Penyusunan Hidangan Kontinental


Susunan menu kontinental pun terus berkembang seiring dengan kemajuan jaman.
Pada awalnya, penyajian menu kontinental pada jamuan makanan menganut
penggunaan sistem menu klasik yang terdiri dari 13 macam hidangan.
Namun, Perkembangan jaman yang semakin maju dan banyak orang yang
menginginkan segalanya menjadi lebih sederhana dan mudah, menjadikan menu
klasik dengan dengan 13 hidangan/ course yang biasanya selalu ada dalam setiap
penyajian makanan dibuat menjadi lebih sederhana dengan memperhatikan berbagai
macam hal seperti tidak membutuhkan waktu lama dalam pengolahan dan pelayanan
serta semakin mudah dalam metode pembayarannya. Penyederhanaan menu klasik ini
dapat disebut juga sebagai proses penyempurnaan susunan menu sehingga
mempermudah dalam proses pengolahan, penyajian hingga pelayaan makanan.
Pola makan adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai
macam, jumlah bahan makanan yang dimakan tiap hari oleh satu orang dan
merupakan ciri khas untuk satu kelompok masyarakat tertentu. (kardjati, ana, kusih,
1985).  Pola makan suatu negara berbeda-beda sesuai dengan situasi, tempat,
beberpa faktor yang mempengaruhi pola makan yaitu persediaan panga, letak
geografi, iklim, kesuburan tanah, dan adat istiadat yang berhubungan dengan
masyarakatnya itu sendiri.

Pola menu dengan 3 kelompok hidangan (courses)


1)     Soup/appetizer
2)     Main courses: vegetables & potatoes
3)     Sweet/dessert
Pola menu dengan 4 kelompok hidangan (courses)
1)     Appetizer
2)     Soup
3)     Main course: vegetables & potatoes
4)     Sweet/dessert
Pola menu dengan 5 kelompok hidangan (courses)
1)     Cold appetizer
2)     Soup
3)     Hot  appetizer
4)     Main course: vegetables & potatoes
5)     Sweet/dessert
Pola menu dengan 6 kelompok hidangan (courses)
1)            Cold appetizer
2)            Soup
3)            Hot Appetizer/entree
4)            Main Course: vegetables & potatoes
5)            Sweet
6)            Dessert
Ciri Khas Menu Negara Kontinental

1. Eropa barat wilayahnya : Perancis, Belgia, Swiss, Belanda dan Jerman memiliki
selera makan yang sama. 
2. Eropa timur wilayahnya : chekoslovakia, Hongaria, Yugoslavia, Yunani, Romawi
dan Rumania mempunyai selera makan yang menggunakan berbumbu tajam dari
rempah – rempah seperti lada. 
3. Eropa selatan wilayahnya : Italia, Portugal, Spayol selera makan pada umumnya
berbumbu tajam pula yaitu pala lada dan kayu manis.

Masakan Kontinental Perancis


1. Escargot
Makanan khas Perancis yang pertama adalah escargot. Dapat dikatakan bahwa
makanan khas Perancis ini telah sangat populer di seluruh dunia. Namun, dari
kepopuleran kuliner ini juga dikarenakan adanya keunikan dari bahan pembuatnya
yaitu menggunakan siput atau bekicot. Makanan khas Perancis ini banyak digemari
karena miliki citarasa yang unik serta kaya akan kandungan gizi, protein,vitamin B2,
dan asam amino yang juga miliki manfaat baik untuk kesehatan.

2. Ratatouille
Ratatouille merupakaa makanan khas Perancis yang diolah dari sayur-sayuran
yang telah dibumbui lalu setelah itu dipanggang. Dapat dikatakan bahwa dulunya
makanan ini dikenal sebagai makanan para petani saat musim panas. Namun, saat ini
Ratatouille telah dikenal luas dan juga sering disajikan bersama roti, nasi, ataupun
kentang dengan bumbu yang beragam.

3. Coq Au Vin
Makanan khas Perancis ini diberi nama Coq Au Vin yang berarti ayam jantan di
wine. Sesuai dengan namanya, Coq Au Vin memang merupakan olahan paha ayam
yang dimasak dengan anggur merah atau wine yang dimodifikasi dengan beragam
bumbu lainnya. Proses dari pembuatan makanan ini juga memakan waktu yang cukup
lama karena tujuannya agar rasa dari semua bumbu masakan tersebut akan benar-
benar meresap ke dalam daging ayam. Maka tak heran jika banyak orang menggemari
citarasanya yang lezat.
4. Creme Brulee
Sebagai hidangan penutup, creme brulee ini merupakan makanan khas Perancis
yang wajib dicoba. Terbuat dari campuran susu, vanila, serta buah-buahan, bahan
tersebut selanjutnya dimasak dengan oven beserta bumbu lainnya akan menghasilkan
citarasa manis dan segar.

5. Crepes
Crêpe adalah panekuk tipis yang terbuat dari gandum dan merupakan makanan
yang sangat digemari di seluruh Eropa dan tempat lainnya. Bahan utamanya adalah
terigu, telur, susu, mentega, dan garam.

6. Baugette
Baguette merupakan makanan khas Perancis yang berbentuk roti dan juga
popularitasnya telah mendunia. Baguette sendiri merupakan kuliner yang identik
berkat bentuknya yang panjang serta teksturnya yang renyah.

KESIMPULAN
Masakan Perancis sangat beragam dan bervariasi. Negara Perancis menyukai
makanan yang lezat dan menarik untuk dimakan. Keragaman ini juga disebabkan oleh
keadaan geografi dan iklim yang memengaruhi produksi berbagai jenis bahan
makanan, serta juga sejarah Perancis yang panjang. Dikatakan bahwa dengan
mempelajari masakan Perancis berarti juga memahami Perancis itu sendiri. Orang
Prancis menilai penting kegiatan makan dan menikmati masakan mereka dengan baik,
bukan dengan tergesa-gesa. Mereka juga menikmati santapan di luar rumah dan
mengunjungi banyak restoran, kafe dan bistro, dimana mereka dapat minum
kopi, merokok, menyapa teman atau membaca surat kabar. Terdapat berbagai tempat
lain dimana warga Prancis bisa bersosialisasi sambil menikmati makanan dan
minuman.
DAFTAR PUSTAKA

Hanum, Y., & Siregar, E. E. (2017). HUBUNGAN PENGETAHUAN BAHAN


MAKANAN DENGAN HASIL BELAJAR PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN
MAKANAN KONTINENTAL. Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera, 15.

Najiya, H., & Purwanti, S. (2018). PENGEMBANGAN MILLE CREPES DENGAN


SUBSTITUSI TEPUNG KACANG MERAH. Journal uny, 6.

Prihatin , R. (2014). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAAN KOOPERATIF


PADA KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN HIDANGAN
KONTINENTAL. e-journal boga, 11.

Priskila, M., & Cristian , S. (2017). PERSEPSI KONSUMEN ATAS KUALITAS


PRODUK GOTCH ESCARGOT CHIPS. Jurnal Manajemen, 10.

Rasha. (2016). PENGARUH EFIKASI DIRI, PEMAHAMAN PRODUSEN DAN


KETERAMPILAN DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR TATA BOGA (MATA
KULIAH PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL). Jurnal Pendidikan
Teknik dan Vokasional, 7.

Siregar, J. (2020). PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA


PELAJARAN MENGOLAH MAKANAN KONTINENTAL. Jurnal Ensiklopedia, 7.

Subiyantoro, D. (2018). EVALUASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL DI SMKN 6 YOGYAKARTA. E-
Journal Student, 9.
Tahir, M. M., Mahendradatta, M., & Mawardi, A. (n.d.). (2017) STUDI
PEMBUATAN KUE KERING DARI TEPUNG SAGU DENGAN PENAMBAHAN
TEPUNG BLONDO. Reka Pangan, 11.

Anda mungkin juga menyukai