Pakar kelahiran Aurora, Cayuga County, New York ini bisa disebut sebagai salah satu peletak dasar
ilmu antropologi sebagaimana dikenal dan dipraktikkan dunia modern, khususnya terkait beberapa
teori mengenai kekeluargaan dan keturunan (kinship) serta pemetaan struktur dan perkembangan
evolusi sosial. Morgan banyak mendasari penelitian etnografis berdasarkan kajian terhadap bangsa
Iroquois, sekumpulan suku asli Amerika Utara.
Ketika melaksanakan penelitian lapangan, Morgan banyak meneliti berbagai faktor yang dapat
membuat anggota komunitas bersatu terlepas dari segala perbedaan yang ada. Berdasar hasil kajian
lapangan tersebut, suami Mary Elizabeth Steele ini mengajukan gagasan unik: bahwa konsep
komunitas masyarakat yang paling awal muncul justru berbasis garis keturunan matrilineal, atau
berarti bermula dari pihak ibu dan atau leluhur ibu. Konsep ini digunakan dan diterima para ahli
antropologi hingga akhir abad ke-19.
Selain itu, putra penemu Jedediah Morgan ini juga menunjukkan ketertarikan untuk meneliti berbagai
faktor pemicu terjadinya perubahan sosial. Hasil penelitian Lewis Morgan dituangkan pada banyak
buku yang telah diterbitkan mulai paruh hingga menjelang akhir abad ke-19. Demikian
berpengaruhnya pemikiran Morgan, beberapa tokoh bahkan pelopor ilmu pengetahuan tingkat dunia
generasi berikutnya banyak yang mendasari, setidaknya membaca, teori sosial Lewis Morgan.
Lewis Henry Morgan (1818-1881) menggambarkan proses evolusi masyarakat dan kebudayaan
dengan delapan tahap evolusi universal yang dituangkan dalam karyanya dengan judul Ancient
Society. Delapan tingkat evolusi tersebut adalah zaman liar, zaman liar madya, zaman liar muda,
zaman barbar tua, zaman barbar madya, zaman barbar muda, zaman peradaban purba dan zaman
peradaban masa kini
Pada 17 Desember 1881, Lewis Henry Morgan menghembuskan nafas terakhirnya dalam usia 63
tahun dan dimakamkan di maoseleum wilayah Mount Hope yang kemudian menjadi pemakaman
keluarga Morgan.