BLOK 3 MODUL 1
FISIOLOGI DARAH
Drg. Budiman sangat cemas dan merasa sangat bersalah terhadap keadaan pak Bujang
(60 tahun) yang lemah dan pucat karena sampai saat ini luka bekas pencabutan gigi kemaren
sore masih belum berhenti berdarah. Sebenarnya keadaan gigi pak Bujang yang dicabut
kemaren sudah goyang dan dengan mudah dan langsung dilakukan pencabutan tanpa
melakukan pemeriksaan tekanan darah dan anamnesa terlebih dahulu. Seharusnya drg.
Budiman memahami prinsip homeostasis,bagaimana anatomi dan fisiologi jantung serta
prinsip hemodinamik sebelum memutuskan tindakan pencabutan.Lebih kaget lagi, drg.
Hemawan makin merasa bersalah karena menurut anaknya bahwa pak Bujang sudah lama
menderita Hipertensi dan sebulan terakhir mengkonsumsi obat penyakit jantung. Anaknya
bertanya apakah pak Alipait perlu diberikan donor darah sesuai dengan golongan darahnya.
Bagaimana saudara memahami kondisi ini agar tidak mengalami masalah yang sama
dengan drg. Budiman?
METODE TUJUH LANGKAH (SEVEN JUMPS)
1. Homeostasis : berasal dari bahasa yunani, yaitu homeo (sama) dan statis
(mempertahankan keadaan). Jadi, homeostasis adalah proses fisiologi yang berasal dari
dalam tubuh yang berperan dalam mempertahankan keseimbangan tubuh.
2. Hepertensi : gangguan pada sistem peredaran darah yang dapat menyebabkan
kenaikan tekanan darah diatas nilai normal, yaitu melebihi 140/90 mmHg.
3. Anamnesa : suatu proses wawancara antara dokter dan pasien mengenai penyakit
yang sedang atau pernah diderita oleh pasien, dan juga penyakit keturunan.
4. Hemodinamik : berasal dari 2 kata, yaitu hemo berarti darah, dinamik berarti
pergerakan darah. Jadi hemodinamik adalah aliran darah dalam tubuh baik aliaran
darah besar ataupun aliran darah kecil.
antara pendonor dan penerima terlebih dahulu. Golongan darah terdiri dari A, B,
a. Reaksi transfusi cepat (48 jam pasca transfusi), akan terjadi reaksi panas, reaksi
1) Hepatitis
2) HIV/AIDS
3) Malaria
4) Syphillis
8. Jika tekanan darah rendah maka si pasien akan pingsan,jika tekanan darah tinggi
maka si pasien pendarahan hebat
Resiko tekanan darah tinggi,dokter harus mengecek tekanan darah pasien yang
akan ditangani,orang yang memiliki tekanan darah tinggi fisik.
Tanda tanda vital terhadap pasien bisa dilihat dari tekanan darah dan denyut
jantungnya,bisa juga menggambarkan cardiovascular pasien
Informasi tentang pasien dapat dilihat dari anamnesa yang dilakukan sehingga kita
dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien
9. Memek
10. Fungsi darah diantaranya
e. Mencegah pendarahan
f. Mengedarkan hormon-hormon untuk membantu proses fisiologis
nadi, kapiler, pembuluh balik yang memasok oksigen, makanan, nutrisi, dan yang
Peredaran darah besar merupakan peredaran darah yang mengalirkan darah yang
kaya oksigen dan bilik kiri jantung lalu diedarkan ke semua jaringan tubuh.oksigen
Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah yang mengalirkan darah dari
jantung ke paru2 dan kembali ke jantung .darah yang kaya karbondioksida dari bilik
selanjutnya bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen yang lantas akan
14. Peredaran darah kecil : tergantung dari prosesnya,berawal dari jantung ke paru paru
kembali ke jantung
15. Sistem golongan darah pada manusia ada 3 macam yaitu sistem ABO,system
Dalam sel darah merah, terdapat beberapa jenis antigen di permukaan sel darah
merah. Salah satunya adalah antigen A dan B. Darah bisa mengandung antigen A,
antigen B, keduanya, atau tidak mengandung keduanya sama sekali. Antigen inilah
yang menjadi penentu utama jenis golongan darah seseorang. Selain itu, di dalam
darah kita juga terkandung aglutinin. Aglutinin ini bertindak sebagai antibodi
dalam darah. Penolakan ini ditandai dengan penggumpalan aglutinin saat bertemu
dengan antigen yang ditolaknya. Inilah yang menyebabkan donor darah tidak bisa
golongan darah penerima tidak menolak antigen yang dimiliki oleh golongan darah
pendonor.
2. Sistem Rhesus
Sistem penggolongan darah yang lain adalah berdasarkan faktor Rhesus. Sistem
rhesus ditemukan oleh Lionel dan Weiner pada tahun 1940 dengan menyuntikkan
darah kera Macacus rhesus ke tubuh kelinci, ternyata darah kera tersebut
digumpalkan oleh aglutinin yang dihasilkan plasma darah kelinci. Aglutinin yang
berasal dari kelinci itu juga menggumpalkan darah manusia walaupun tidak pada
semua orang.
b. Golongan darah Rh– , dalam eritrositnya tidak ada antigen Rhesus, pada
Golongan darah Rhesus negatif banyak dimiliki oleh orang Eropa ± 85% dari
3. Sistem MN
Pada tahun 1972 k.landsteiner dan P.levine telah menemukan golongann darah
sistem MN pada golongan darah manusia akibat ditemukan antigen M dan antigen
N pada sel darah merah (eritrosit) manusia. Sistem golongan darah ini terdiri atas 3
jenis yaitu:
Gangguan koagulasi dapat menyebabkan perdarahan di dalam dan luar tubuh. Beberapa
jenis gangguan ini dapat menyebabkan tubuh kehilangan banyak darah. Beberapa kondisi
lainnya menyebabkan Anda mudah memar atau mengalami perdarah di organ tertentu,
misalnya di otak.
Ada banyak jenis gangguan pembekuan darah, namun yang laing umum adalah:
1.Hemofilia A dan B, terjadi ketika tubuh kekurangan faktor VIII dan IX yang
berperan dalam pembekuan darah. Hemofilia dapat menyebabkan perdarahan
berat atau perdarahan yang bocor ke persendian. Hemofilia adalah kondisi
langka, namun komplikasinya dapat mematikan.
2.Kekurangan faktor II, V, VII, X, or XII yang berperan dalam pembukuan dara,
sehingga menyebabkan perdarahan abnormal.
FISIOLOGI DARAH
Prinsip Prinsip
hemodinamik homeostasis
Gangguan
Pembekuan
darah
LANGKAH 5: MENENTUKAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1. M4 komposisi darah dan fungsi
2. M4 strsistem peredaran darah
3. M4 penggolongan golongan darah
4. M4 prinsip hemodinamik dan hemostatis
5. M4 pembekuan darah dan gangguannya
LEARNING OBJECTIVES
1. A. Komponen darah
I. Plasma darah (55%)
Merupakan cairan bening kekuningan yang cairan pokoknya sama dengan
sitoplasma. Terdiri dari :
1) 91% air
2) 8% substansi lain diantaranya albumin (protein terbanyak yang bertanggung
jawab untuk tekanan osmotik), fibrinogen (membentuk 4% protein plasma
dan merupakan komponen esensial dalam mekanisme pembekuan darah),
dan globulin (membentuk sekitar 10% protein plasma). Globulin terbagi dua,
yaitu alfa-beta globulin yang merupakan molekul pembawa lipid, beberapa
hormon, berbagai substrat, dan zat-zat lainnya. Kemudian gamma globulin
yang merupakan antibodi
3) 0.9% enzim (asam amino dan lemak, glukosa, urea, garam, dan sodium
bikarbonat)
4) 0,1% hormon, antibodi, dan gas
5) Elektrolit plasma
a. Fungsi darah
1) Mengangkut zat makanan dan oksigen ke seluruh tubuh
2) Mengangkut karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-
paru
3) Mengangkut sisa-sisa metabolisme ke organ yang berfungsi untuk
pembuangan
4) Mempertahankan tubuh dari serangan bibit penyakit
5) Menjaga stabilitas suhu tubuh
6) Mengedarkan hormon-hormon untuk membantu proses fisiologis
7) Menjaga keseimbangan asam-basa di dalam tubuh untuk menjaga
keseimbangan
8) Berperan dalam proses pembekuan darah
2. Fungsi sistem peredaran darah:
a. Meyebarkan sari makanan dan oksigen ke seluruh tubuh
b. Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme dari dalam tubuh melalui organ pembuangan
c. Mengatur suhu tubuh
d. Memberi kekuatan bagi tubuh
b. Pembuluh darah
Merupakan saluran yang akan dilewati oleh cairan yang beredar ke seluruh tubuh,
yang terdiri dari pembuluh darah dan pembuluh limfe. Terdapat 3 pembuluh darah
utama yaitu
1) Pembuluh darah arteri (nadi)
Pembuluh darah arteri berfungsi untuk membawa darah meninggalkan jantung.
Jenis-jenis arteri:
a) Arteri elastik
Merupakan arteri terbesar pada jantung, memiliki dinding yang tersusun dari
jaringan elastik
b) Arteri muskular
Arteri elastik bercabang menjadi arteri muskular berukuran sedang yang
disebut juga dengan arteri penyebar/penghantar
c) Arteri kecil
Serabut elastik dari arteri ini menahan aliran pulsatil darah menjadi aliran
yang tenang
d) Arteriol
Berfungsi untuk membawa darah ke jaringan kapiler. Pembuluh ini
menyediakan sisi tahanan utama untuk meningkatkan tekanan darah
2) Pembuluh darah vena (balik)
Merupakan pembuluh darah yang membawa darah kembali ke jantung
a) Vena pulmonalis, membawa darah yang kaya oksigen dari paru-paru
b) Vena cava, membawa darah yang kaya karbon dioksida dari tubuh menuju
serambi kanan jantung. Vena cava terbagi 2 yaitu
i. Vena cava superior, membawa darah dari tubuh bagian atas
ii. Vena cava inferior, membawa darah dari tubuh bagian bawah
3) Pembuluh kapiler
Merupakan saluran darah yang terkecil. Pembuluh kapiler menghubungkan
arteriola dengan venula.
Macam-macam sistem peredaran darah:
a. Sistem peredaran darah besar (sistemik)
Mengalirkan darah yang kaya oksigen dari ventrikel kiri jantung, kemudian
diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbon dioksida di
jaringan tubuh. Kemudian darah yang kaya karbon dioksida dibawa melalui vena
menuju serambi kanan (atrium)
b. Sistem peredaran darah kecil (pulmonal)
Mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru kembali lagi ke jantung. Darah yang
kaya karbon dioksida dari bilik kanan dibawa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.
Di alveolus darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya oksigen dan selanjutnya
dialirkan ke serambi kiri melalui vena pulmonalis
c. Sistem peredaran darah portal
Darah dari lambung, usus, pankreas, dan limpa dikumpulkan oleh vena porta
(pembuluh gerbang)
d. Sistem peredaran darah koroner
Darah mengalir melalui arteri koronaria kanan dan kiri yang bercabang menjadi
arteri-arteri yang lebih kecil dan mengitari jantung. Darah yang kembali dari jantung
terutama dikumpulkan oleh sinus koronaria dan kembali ke atrium kanan
3. Sistem ABO
Dalam sel darah merah, terdapat beberapa jenis antigen di permukaan sel darah
merah. Salah satunya adalah antigen A dan B. Darah bisa mengandung antigen A,
antigen B, keduanya, atau tidak mengandung keduanya sama sekali. Antigen inilah
yang menjadi penentu utama jenis golongan darah seseorang. Selain itu, di dalam
darah kita juga terkandung aglutinin. Aglutinin ini bertindak sebagai antibodi
dalam darah. Penolakan ini ditandai dengan penggumpalan aglutinin saat bertemu
dengan antigen yang ditolaknya. Inilah yang menyebabkan donor darah tidak bisa
golongan darah penerima tidak menolak antigen yang dimiliki oleh golongan darah
pendonor.
Sistem Rhesus
Sistem penggolongan darah yang lain adalah berdasarkan faktor Rhesus. Sistem
rhesus ditemukan oleh Lionel dan Weiner pada tahun 1940 dengan menyuntikkan
darah kera Macacus rhesus ke tubuh kelinci, ternyata darah kera tersebut
digumpalkan oleh aglutinin yang dihasilkan plasma darah kelinci. Aglutinin yang
berasal dari kelinci itu juga menggumpalkan darah manusia walaupun tidak pada
semua orang.
d. Golongan darah Rh– , dalam eritrositnya tidak ada antigen Rhesus, pada
Golongan darah Rhesus negatif banyak dimiliki oleh orang Eropa ± 85% dari
Sistem MN
Pada tahun 1972 k.landsteiner dan P.levine telah menemukan golongann darah
sistem MN pada golongan darah manusia akibat ditemukan antigen M dan antigen
N pada sel darah merah (eritrosit) manusia. Sistem golongan darah ini terdiri atas 3
jenis yaitu:
d. Golongan M, mengandung antigen M
4.
5. Gangguan pembekuan darah adalah kondisi yang mengganggu proses koagulasi alias
pembekuan darah. Normalnya, darah akan mulai membeku setelah terjadinya cedera untuk
mencegah Anda mengalami kehilangan darah dalam jumlah besar. Beberapa kondisi
tertentu dapat memengaruhi kemampuan darah untuk membeku dan menggumpal dengan
baik, yang dapat mengakibatkan perdarahan berat atau berlangsung lama.
Gangguan koagulasi dapat menyebabkan perdarahan di dalam dan luar tubuh. Beberapa
jenis gangguan ini dapat menyebabkan tubuh kehilangan banyak darah. Beberapa kondisi
lainnya menyebabkan Anda mudah memar atau mengalami perdarah di organ tertentu,
misalnya di otak.
Ada banyak jenis gangguan pembekuan darah, namun yang laing umum adalah:
1.Hemofilia A dan B, terjadi ketika tubuh kekurangan faktor VIII dan IX yang
berperan dalam pembekuan darah. Hemofilia dapat menyebabkan perdarahan
berat atau perdarahan yang bocor ke persendian. Hemofilia adalah kondisi
langka, namun komplikasinya dapat mematikan.
2.Kekurangan faktor II, V, VII, X, or XII yang berperan dalam pembukuan dara,
sehingga menyebabkan perdarahan abnormal.