Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO 1 “DOKTER GIGI KELUARGA”


BLOK MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN
GANJIL 2014 / 2015

Tutor  :
 : drg. Hestieyonini H, M.Kes
Dilaksanakan tanggal 2 Desember 2014 dan 4 Desember 2014

Oleh Kelompok Tutorial II :

Ketua : Medina Nanda 121610101007


Sekertaris : Mas Roro Dyah A. 121610101020
121610101020
Qatrunnada Fath  121610101016
Anggota : Annisa Dhian 121610101009
121610101009
Fiqih Kartika 121610101008
121610101008
Rina Wahyu H. 121610101004
Amalia Rahmaniar  121610101018

Asri Krisnaini  121610101021


Isna Fauziah Y.  121610101027
Windhi Tutut M.  121610101088
Rio Faisal A. 121610101095
121610101095
Aisyah Gediyani  121610101098
 Niken Wibawa N 121610101105
121610101105

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS JEMBER
2014
KATA PENGANTAR 

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan ini, tentang Dokter Gigi
Keluarga . Laporan ini disusun untuk memenuhi hasil diskusi t utorial kelompok II
 pada skenario pertama.
Penulisan laporan ini semuanya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. drg. Hestieyonini H, M.Kes selaku tutor yang telah membimbing jalannya
diskusi tutorial kelompok II dan yang telah memberi masukan yang membantu
 bagi pengembangan ilmu yang
yang telah didapatkan.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
pen yusunan laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
 perbaikan – 
 perbaikan di masa mendatang demi kesempurnaan laporan ini. Semoga
Semoga
laporan ini dapat berguna bagi kita semua.

Jember, Desember 2014

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

SKENARIO

IDENTIFIKASI KATA SULIT

RUMUSAN MASALAH

ANALISA MASALAH

MAPPING

LEARNING OBJECT

PEMBAHASAN

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
SKENARIO I

Desa “Maju Terus” adalah desa di bagian pesisir yang sebagian besar
 penduduknya bekerja di sektor swasta. Untuk mengatasi masalah kesehatan gigi
mereka sering terbentur biaya. Mereka berobat apabila kondisinya sudah parah
sehingga biaya perawatan yang dibutuhkan semakin mahal. Solusi untuk
mengatasi ini adalah dengan mengadakan program dokter gigi keluarga. Prgram
dokter gigi keluarga menekankan pada pelayanan promotif dan preve ntif dan tetap
memberikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif bila diperlukan.
IDENTIFIKASI KATA SULIT

1. Dokter gigi keluarga : Dokter gigi yang memberikan palayanan kesehatan


gigi dan mulut yang berorientasi melalui unit keluarga sebagai kontak
 pertama. Pelayanan yang diberikan mengutamakan pendekatan promotif
dan preventif namun tetap memberikan layanan kuratif dan rehabilitatif,
dimana pelayanan yang diberikan terjaga mutunya.

RUMUSAN MASALAH

1. Apakah tujuan dari dokter gigi keluarga?


2. Bagaimana karakteristik dari dokter gigi keluarga?
3. Bagaimana program pelayanan dokter gigi keluarga dapat mengatasi
masalah dalam skenario?
4. Bagaimana sistem pembiayaan pada pelayanan dokter gigi keluarga?

ANALISA MASALAH
1. Tujuan Dokter Gigi Keluarga
1. Terpenuhinya kebutuhan keluarga untuk memperoleh pelayanan
kesehatan gigi yang optimal, bermutu, dan berkesinambungan.
2. Tertatanya pembiayaan serta administrasi dan manajemen dalam
 pelayanan kedokteran gigi keluarga. (Keputusan Menteri Kesehatan
RI tahun 2005)
3. Sebagai ujung tombak pemberi pelayanan dan asuhan keluarga
sebagai penepis rujukan sebagai upaya kesehatan gigi dan mulut.
4. Sebagai sumber informasi tentang kesehatan gigi dan mulut bagi para
keluarga binaan. Seperti yang kita ketahui bahwa dokter gigi keluarga
ini lebih menekankan terhadap pelayanan promotif dan preventif,
sehingga keluarga binaannya mampu mencegah timbulnya penyakit
PEMBAHASAN

LO 1. Dokter Gigi Keluarga


A. Pengertian Dokter Gigi Keluarga
Untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut di Indonesia
dengan melalui pelayan di tingkat pertama yang dilaksanakan secara
efisien, efektif dan berkualitas, maka dibentuklah pelayanan Kedokteran
Gigi Keluarga. Dimana pengertian dari dokter gigi keluarga adalah
dokter gigi yang mampu menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi
dan mulut yang berorientasi pada komunitas dengan keluarga sebagai
sasaran utama dan memandang individu-individu baik yang sakit atau
sehat sebagai suatu bagian dari unit keluarga serta komunitasnya.
Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada
keluarga, tidak hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit
tetapi sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara
 pasif, tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya
(Ikatan Dokter Indonesia)
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
039/MENKES/SK/I/2007 dokter gigi keluarga adalah dokter gigi yang
mempunyai pengetahuan, sikap, dan perilaku profesional dalam menjaga
dan memelihara kesehatan gigi dari keluarga binaannya dengan
menyelenggarakan upaya pemeliharaan kesehatan gigi dasar paripurna
dengan pendekatan holistik dan kesisteman serta proaktif dalam
antisipasi dan pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi keluarga yg
memilihnya sebagai mitra utama pemeliharaan kesehatan gigi.
Menurut The American Board of Family Practice dokter keluarga
adalah dokter yang memiliki tanggung jawab menyelenggarakan
 pelayanan kesehatan tingkat pertama serta pelayanan kesehatan yang
menyeluruh yang dibutuhkan oleh semua anggota yang terdapat dalam
satu keluarga, dan apabila kebetulan berhadapan dengan suatu masalah
kesehatan khusus yang tidak mampu ditanggulangi, meminta bantuan
konsultasi dari dokter ahli yang sesuai.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor 1415/MENKES/X/2007. Kedudukan dari dokter gigi keluarga
merupakan pelayanan kesehatan strata pertama setingkat praktek dokter
atau dokter gigi dan menjadi mitra puskesmas. Dokter gigi keluarga juga
 berada di bawah pembinaan Dinkes Kabupaten atau Kota. Dokter gigi
keluarga juga dapat bergabung menjadi bagian Dokter Keluarga atau
sebagai mitra Dokter Keluarga.
Tata kerja dari dokter gigi keluarga juga di atur dalam
KEMENKES nomor 1415/MENKES/X/2007, teradapat lima cakupan
tata kerja, diantaranya :
1. Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota
Unit pelayanan Kedokteran Gigi Keluarga (PKGK) adalah sarana
kesehatan yang ijinya dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan
Kabupataen/Kota pelayanan Dokter Gigi Keluarga wajib melaporakan
kegiatan/temuannya ke Dinas Kesehatan Kabupatan/Kota. Sebaliknya
Dinas Kesehatan wajib membina pelayanan Dokter Gigi Keluarga
yang ada di wilayahnya.
2. Dengan Puskesmas dalam wilayah kerjanya
Unit pelayanan Kedokteran Gigi Keluarga (PKGK) wajib melaporkan
kinerjanya, khususnya dalam temuan informasi epidemiologis,
sehingga dapat di buat suatu program Kesehatan Masyarakat yang
terintegrasi.
3. Dengan Jejaring Pelayanan Kesehatan Rujukan
Unit pelayanan Kedokteran Gigi Keluarga menjalin kerjasama yang
erat dengan berbagai pelayanan kesehehatan rujukan, untuk kasus
yang berat dengan menyangkut kesehatan umum dapat di rujuk ke
Dokter Keluarga atau Rumah Sakit. Untuk kasus gigi spesialis di
rujuk ke dokter gigi spesialis / Rumah Sakit.
4. Dengan Rumah Sakit terdekat
Unit pelayanan Kedokteran Gigi Keluarga menjalain kerjasama
dengan Rumah Sakit terdekat untuk merujuk pasien terutama bila
 penderita dalam keadaan gawat darurat.
5. Dengan Lintas Sektor
Mejalin kerjasama khususnya dengan UKS / UKGS pada sekolah
yang muridnya adalah individu binaan dokter gigi keluarga.

B. Tujuan Dokter Gigi Keluarga


1. Tujuan Umum
Tujuan umum pelayanan dokter keluarga adalah sama dengan tujuan
 pelayanan kedokteran dan atau pelayanan kesehatan pada umumnya,
yakni terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga.
2. Tujuan Khusus
Sedangkan tujuan khusus pelayanan dokter keluarga dapat dibedakan
atas dua macam :
a. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang
lebih efektif. Dibandingkan dengan pelayanan kedokteran lainnya,
 pelayanan dokter keluarga memang lebih efektif. Ini disebabkan
karena dalam menangani suatu masalah kesehatan, perhatian tidak
hanya ditujukan pada keluhan yang disampaikan saja, tetapi pada
 pasien sebagai manusia seutuhnya, dan bahkan sebagai bagian dari
anggota keluarga dengan lingkungannya masing-masing. Dengan
diperhatikannya berbagai faktor yang seperti ini, maka pengelolaan
suatu masalah kesehatan akan dapat dilakukan secara sempurna dan
karena itu penyelesaian suatu masalah kesehatan akan dapat pula
diharapkan lebih memuaskan.
 b. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang
lebih efisien. Dibandingkan dengan pelayanan kedokteran lainnya,
 pelayanan dokter keluarga juga lebih mengutamakan pelayanan
 pencegahan penyakit serta diselenggarakan secara menyeluruh,
terpadu dan berkesinambungan. Dengan diutamakannya pelayanan
KESIMPULAN

Pelayanan kedokteran gigi keluarga merupakan suatu upaya pelayanan


kesehatan gigi dan mulut yang mengutamakan pendekatan secara promotif dan
 preventif, tanpa meninggalkan upaya kuratif dan rehabilitatif, yang dilaksanakan
secara optimal, bermutu, terstruktur, dan berkesinambungan. Pelayanan dokter
gigi keluarga dilaksanakan dengan pola pelayanan berlapis melalui sistem rujukan
 berjenjang dengan pendekatan primary health care.

Penyelenggaraan pelayanan kedokteran gigi keluarga dapat dilakukan dala m


 bentuk praktik perorangan maupun kelompok. Dimana dalam penyelenggaraanya
diperlukan perizinan terlebih dahulu berupa sertifikasi, registrasi, dan lisensi
sehingga pelayanan yang diberikan terjamin mutu, aman dan nyaman bagi
masyarakat.

Dengan adanya pelayanan kedokteran gigi diharapkan dapat meningkatkan


derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat melalui pelayanan yang efektif dan
optimal. Selain itu dengan adanya pelayanan kedokteran gigi keluarga, biaya
kesehatan masyarakat lebih terkendali dan terjamin dengan pembiayaannya yang
diselenggarakan melalui sistem jaminan kesehatan dengan pembayaran pra-usa ha.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI.  Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Kedokteran


Gigi Keluarga, 2006.
Departemen Kesehatan RI.  Pedoman Penyelenggaraan Kedokteran Gigi
 Keluarga, 2007.
Harrington, J.M dan Gills. 2005. Kesehatan Kerja. Jakarta : EGC.

Sitorus, K.I. 2007.  Pelayanan Kedokteran Gigi Keluarga Sebagai Upaya


 Meningkatkan Derajat kesehatan Gigi dan Mulut. Skripsi, Program
Sarjana. Medan: Universitas Sumatra Utara.

Anda mungkin juga menyukai