Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN SKENARIO 1 BLOK 17

Program Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat

Disusun Oleh:
Fasilitator : Drg. Nur Indah Febriani
Ketua : Firda Rizki Amalia J2A014048
Scrable : Wika Putri Rizkiah J2A015015
Anggota : 1. Arinta Kusuma Dewi J2A015016
2. Ramzy Haidar J2A015019
3. Nurul Fitri J2A015021
4. Yulia Amanda J2A015024
5. Habib Rizqi Samdani J2A015039
6. Rizka Fadiqta Awwalin J2A015043
7. Dhindi Dwi Andani J2A015045
8. Deliana Ratih Eva Aryani J2A015050

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2017

SGD 2 | SKENARIO 1 BLOK 17 | Program Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Skenario 1 blok 17 yang berjudul
“Program Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat”.
Laporan skenario ini kami susun demi memenuhi sebagian tugas yang telah
diberikan kepada kami. Pada kesempatan ini, kami ucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Laporan Skenario ini, terutama kepada
drg. Nur Indah Febriani selaku tutor tutor blok 17 pada SGD 2 yang senantiasa
membantu dan membimbing kami, sehingga Laporan Skenario ini dapat kami selesaikan
dengan baik.
Laporan ini kami susun untuk memperluas dan menambah wawasan kami dan
para pembaca khususnya mahasiswa. Untuk menunjang pemahaman dan melatih
keterampilan mahasiswa, kami lampirkan beberapa jurnal dan buku.
Kami menyadari banyak sekali kekurangan dalam laporan skenario ini. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan
laporan selanjutnya.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima
kasih.

Semarang, 28 April 2018

Penyusun

SGD 2 | SKENARIO 1 BLOK 17 | Program Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat 2


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................2

DAFTAR ISI......................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang......................................................................................................5

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................6

1.3 Tujuan...................................................................................................................6

1.4 Manfaat.................................................................................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi UKGS.....................................................................................................7

2.2 Tujuan UKGS.......................................................................................................7

2.3 Manfaat UKGS.....................................................................................................7

2.4 Jenis UKGS..........................................................................................................8

2.5 Landasan Hukum UKGS......................................................................................8

2.6 Sumber dana UKGS.............................................................................................8

2.7 Sasaran UKGS......................................................................................................9

2.5 Sarana Prasana....................................................................................................10

2.5 Manajemen UKGS.............................................................................................10

2.5 Tahapan UKGS...................................................................................................11

SGD 2 | SKENARIO 1 BLOK 17 | Program Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat 3


BAB III PEMBAHASAN...............................................................................................13

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan................................................................................................................21

4.2 Dalil...........................................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................24

SGD 2 | SKENARIO 1 BLOK 17 | Program Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat 4


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut merupakan komponen dari kesehatan umum yang
berperan penting dalam fungsi pengunyahan, fungsi bicara, dan fungsi kecantikan.
Ketiga fungsi tersebut sangat penting dalam menunjang tumbuh kembang
anak (Dep. Kes. R. I., 1996). Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional (Riskesdas)
tahun 2007 menyebutkan bahwa 23,4% penduduk Indonesia mempunyai masalah
kesehatan gigi dan mulut dan hanya 29,6% penduduk diantaranya yang menerima
perawatan dan pengobatan dari tenaga kesehatan gigi. Hal ini mengindikasikan
bahwa masih terdapat masyarakat yang belum menyadari pentingnya pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut. Penyakit gigi dan mulut yang ditemukan di masyarakat
masih berkisar penyakit yang menyerang jaringan keras gigi (karies) dengan Indeks
DMF-T nasional sebesar 4,85 (Dep. Kes. RI., 2008).
Anak usia Sekolah Dasar tergolong kedalam kelompok rawan penyakit gigi
dan mulut.Untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut, pemerintah melalui
Departemen Kesehatan telah melakukan berbagai upaya pendekatan pelayanan
kesehatan, yaitu promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif secara terpadu dan
berkesinambungan (Herijulianti dkk., 2002). Upaya ini diwujudkan dalam program
kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) melalui Puskesmas sebagai salah satu
kegiatan pokok Puskesmas dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan anak
sekolah. Usaha peningkatan kesehatan gigi dan mulut untuk anak sekolah
dilaksanakan melalui kegiatan pokok kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas dan
diselenggarakan secara terpadu dengan kegiatan pokok UKS dalam bentuk program
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) (Dep. Kes. R. I., 1996). Menurut Astoeti
dkk. (2006), status kesehatan gigi dan mulut yang optimal juga dapat dicapai
dengan meningkatkan upaya promotif dan preventif sedini mungkin.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja strategi dalam UKGS?


SGD 2 | SKENARIO 1 BLOK 17 | Program Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat 5
2. Bagaimana sumber pendanaan UKGS?
3. Apa saja sarana dan prasana UKGS?
4. Apa saja indicator keberhasilan UKGS?
5. Apa saja peran guru dalam UKGS?
6. Apa saja hubungan kesgilut dengan UKGS?
1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan tentang strategi dalam UKGS.
2. Untuk menjelaskan tentang sumber pendanaan UKGS.
3. Untuk menjelaskan tentang sarana dan prasana UKGS.
4. Untuk menjelaskan tentang keberhasilan UKGS.
5. Untuk menjelaskan tentang peran guru dalam UKGS.
6. Untuk menjelaskan tentang hubungan kesgilut dengan UKGS.
1.4 Manfaat

Manfaat penulisan laporan ini adalah:


1. Manfaat akademis laporan adalah diharapkan mahasiswa dapat memahami
Untuk menjelaskan tentang strategi UKGS.
2. Memahami tentang sumber pendanaan UKGS.
3. Memahami tentang sarana dan prasana UKGS.
4. Memahami tentang keberhasilan UKGS.
5. Memahami tentang tentang peran guru dalam UKGS.

6. Memahami tentang hubungan kesgilut dengan UKGS.

SGD 2 | SKENARIO 1 BLOK 17 | Program Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat 6


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)


UKGS adalah bagian integral dari UKS yang melaksanakan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut secara terencana, pada para siswa terutama siswa Sekolah Tingkat
Dasar (STD) dalam suatu kurun waktu tertentu, diselenggarakan secara
berkesinambungan melalui paket UKS yaitu paket minimal, paket standar dan paket
optimal (Dep. Kes. R. I., 1996).
2.2 Tujuan UKGS

a. Umum

Terciptanya derajad kesehatan gigi dan mulut siswa yang optimal.

b. Khusus

1) Siswa mempunyai pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut.

2) Siswa mempunyai sikap/ kebiasaan pelihara diri terhadap kesehatan gigi dan
mulut.

3) Siswa binaan UKGS paket standar, paket optimal mendapat pelayanan medik
gigi dasar atas dasar permintaan (care on demand).

4) Siswa sekolah binaan UKGS paket optimal pada jenjang kelas terpilih mendapat
pelayanan medik dasar yang diperlukan (Depkes RI, 2001).

2.3 Manfaat UKGS

Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan UKGS adalah:

1. Meningkatnya derajat kesehatan gigi dan mulut siswa


SGD 2 | SKENARIO 1 BLOK 17 | Program Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat 7
2. Meningkatnya pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut siswa

3.Meningkatnya sikap/kebiasaan pelihara diri terhadap kesehatan gigi dan mulut siswa

4. Siswa mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas permintaan (care on demand)

Menurut Nasution (2010), UKGS dapat menjadikan anak sekolah mampu


menjaga dirinya sendiri dengan mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut, serta
mampu mengambil tindakan yang tepat untuk mencari pengobatan apabila
diperlukan. Hal ini dapat membantu tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut
yang harmonis dan optimal, dan dengan demikian anak dapat tumbuh dan
berkembang secara maksimal (Imron, 2009).
2.4 Jenis UKGS
 UKGS Integrasi
dilaksanakan oleh guru UKS dan tenaga kesehatan non dental. Kegiatan yang
dilakukan yaitu UKGS tahap I. UKGS ini dilakukan 6 bulan sekali
 UKGS Selektif
dilaksanakan oleh guru dan petugas kesehatan gigi. Kegiatan yang dilakukan
yaitu UKGS tahap II dan III. UKGS ini dilakukan 6 bulan sekali.
 UKGS Paripurna
UKGS selektif ditambah dengan program kuratif di sekolah (Amaniah, 2009).
2.5 Landasan Hukum UKGS
UU Kesehatan no. 36 tahun 2009 bab v pasal 48
"Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memulihkan dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan
gigi, pencegahan & pengobatan penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan oleh
pemerintah, pemeritah daerah dan/atau masyarakat yang dilakukan secara terpadu,
terintegrasi, dan berkesinambungan" (Depkes RI, 2001).
2.6 Sumber dana UKGS
Biaya operasional juga diperlukan untuk mendukung pelaksanaan program
UKGS sehingga meminimalkan kegiatan program. Biaya yang dimaksud adalah

SGD 2 | SKENARIO 1 BLOK 17 | Program Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat 8


biaya yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan dan memanfaatkan pelayanan
kesehatan masyarakat yang tujuan utamanya adalah memelihara dan meningkatkan
kesehatan. Dalam pelaksanaan UKGS biaya operasional didapat dari pemerintah dan
sumber lain yang tidak mengikat seperti dana sehat, sistem asuransi atau swadana
dari masyarakat (Depkes RI, 2004).
2.7 Sasaran UKGS
Sasaran pelaksanaan dan pembinaan UKGS meliputi sasaran primer,
sekunder dan tersier. Sasaran primer adalah peserta didik atau murid sekolah. Pada
awalnya anak SD-SMP (6-14tahun) kemudian meluas sampai anak SMA. Yang
menjadi sasaran sekunder adalah guru, petugas UKS, orang tua murid sedangkan
sasar tersier meliputi Lemabaga pendidikan tingkat pra sekolah sampai tingkat atas
(Hutabarat, 2009).
Menurut Departemen Kesehatan RI (1996) sasaran progam UKGS adalah
semua murid usia sekolah yang dalam lingkup wilayah kerja puskesmas yaitu:
1. 100% SD melaksanakan pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
sesuai kurikulum Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Minimal 80% SD/MI melaksanakan sikat gigi massal.
3. Minimal 50% SD/MI mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas
permintaan (care on demand).
4. Minimal 30% SD/MI mendapatkan pelayanan medik gigi atas dasar
kebutuhan perawatan (treatment need).
Dalam Departemen Kesehatan RI tahun 2000 juga dijelaskan bahwa :
1. Frekuensi pembinaan UKGS ke SD minimal 2 kali per tahun
2. Minimal 75% murid SD mendapatkan pemeriksaan kesehatan gigi dan
mulut
3. Minimal 80% murid SD mendapatkan perawatan medik gigi dasar, dari
seluruh murid SD yang telah terjaring untuk mendapatkan perawatan lanjutan
(Hutabarat, 2009).

SGD 2 | SKENARIO 1 BLOK 17 | Program Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat 9


2.8 Sarana dan Prasarana UKGS
Menurut depkes RI sarana dan prasarana yang mendukug pelaksanaan program
UKGS yang minimal dapat menunjang pelaksanaan prevensi primer dan peralatan
pemeriksaan gigi untuk skrining dan secara bertahap akan ditingkatkan sesuai
dengan mutu pelayanan (Pratiwi, 2008).
Waktu pelaksaanaan UKGS yang umun dilakukan adalah 6 bulan sekali & untuk
UKGS yang telah terintergrasi bisa melakukan UKGS 3 atau 4 bulan sekali
(Sophia,2005).
2.9 Manajemen UKGS
Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi tak terkecuali ukgs sebagai suat
kesatuan organisasi yang fungsional. Tanpa manajemen maka semua usaha ataupun
kegiatan untuk mencapai tujuan akan sia-sia belaka. Pada dasarnya, manajemen
dibutuhkan untuk semua tipe organisasi di mana orang-orang bekerja sama dalam
organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Aspek manajemen yang paling sering itu
adalah tentang sarana prasarana dan biaya operasi (Amaniah, 2009).
Pihak- pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan dan pengelolaan
UKGS adalah
 Pengawas dipegang oleh kepala puskesmas sebagai penaggung jawab utama,
monitoring, evaluasi, stratifikasi.
 Penggerak /pelaksanaan dilakukan oleh dokter gigi sebagai penanggung jawab
pelaksaan program UKGS, menyusun rencana kegiatan,memonitoring
program,evaluasi,& memberikan pelatihan kepada tenaga perawat gigi, tenaga
UKS,guru & dokter gigi kecil.
 Perawat gigi, bertugas sebagai pelaksana kegiatan prorgram UKGS, membantu
drg menyusun rencana kerja UKGS, & memantau SD, mengumpulkan data yg
diperlukan UKGS, melakukan kegiatan analisa teknis & edukatif, membantu drg
memonitoring & mengevaluasi pelaksaanaan UKGS, melaksanakan pencatatan &
pelaporan .
 Petugas UKS bertugas membantu drg dalam melaksanakan pembinaan guru &
dokter gigi kecil yang terlibat dalam UKGS, melakukan pemeriksaan murid.

SGD 2 | SKENARIO 1 BLOK 17 | Program Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat 10


 Kepala Sekolah / Guru SD
Peran guru SD dalam kegiatan UKGS antara lain :
1) Membantu tenaga kesehatan gigi dalam pengumpulan data (screening) yaitu
pemeriksaan seluruh murid secara berkala.
2) Pendidikan kesehatan gigi pada murid seperti penyuluhan tentang kesehatan
gigi dan mulut pada waktu pelajaran Orkes.
3) Pembinaan dokter kecil.
4) Latihan gosok gigi.
5) Merujuk murid ke puskesmas untuk dilakukan perawatan bila menemukan
murid dengan keluhan penyakit gigi.
6) Membina kerjasama dengan petugas kesehatan dalam kesehatan lingkungan
dan makanan yang dijual di lingkungan sekolah.
7) Membantu guru dalam sikat gigi bersama.
 Peran Dokter kecil dalam kegiatan UKGS antara lain :
1) Membantu guru dalam memberi dorongan agar murid berani untuk diperiksa
giginya.
2) Membantu guru dalam memberikan penyuluhan kesehatan gigi.
3) Memberi petunjuk kepada murid mengenai tempat berobat gigi (klinik gigi)
(sophia, 2005; Imran, 2009).
2.10 Tahapan UKGS
Tahap I atau paket minimal UKGS.
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa yang belum terjangkau tenaga dan
fasilitas kesehatan gigi. Kegiatan berupa :
a. Pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan oleh para guru
b. Pencegahan penyakit gigi dan mulut bagi siswa SD/MI dengan melaksanakan
kegiatan sikat gigi masal minimal untuk kelas I, II, dan kelas III dengan memakai pasta
gigi yang mengandung fluor minimal 1 kali/bulan.
Tahap II atau paket standar UKGS.
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa SD/MI yang sudah terjangkau tenaga
dan fasilitas kesehatan gigi namun sarananya masih terbatas. Kegiatan berupa :

SGD 2 | SKENARIO 1 BLOK 17 | Program Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat 11


a. Pelatihan guru dan petugas kesehatan dalam bidang kesehatan gigi.
b. Pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan oleh guru
c. Pencegahan penyakit gigi dan mulut bagi siswa SD/MI dengan melaksanakan
kegiatan sikat gigi masal minimal untuk kelas I, II dan kelas III dengan memakai
pasta gigi yang mengandung fluor minimal 1 kali/bulan.
d. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas I.
e. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit.
f. Pelayanan medik gigi dasar atas pemintaan.
g. Rujukan bagi yang memerlukan.
Tahap III atau paket optimal UKGS.
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi siswa yang sudah terjangkau tenaga dan
fasilitas kesehatan gigi yang sudah memadai, dipakai sistem inkremental dengan
pemeriksaan ulang setiap 2 (dua) tahun untuk gigi tetap. Kegiatan berupa :
a. Pelatihan guru dan petugas kesehatan dalam bidang kesehatan gigi terintegrasi.
b. Pendidikan/penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dilakukan oleh guru sesuai
dengan kurikulum Departemen Pendidikan Nasional.
c. Pencegahan penyakit gigi dan mulut bagi siswa SD/MI dengan melaksanakan
kegiatan sikat gigi masal minimal untuk kelas I, II dan kelas III dengan memakai
pasta gigi yang mengandung fluor minimal 1 kali/bulan.
d. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas I.
e. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit.
f. Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan pada murid kelas I-VI (care of
demand).
g. Pelayanan medik gigi dasar pada kelas terpilih (kelas VI) sesuai kebutuhan
(treatment need).
h. Rujukan bagi yang memerlukan (Imron, 2009).

BAB III

PEMBAHASAN

SGD 2 | SKENARIO 1 BLOK 17 | Program Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat 12


3.1 Skema

Hubungan Tujuan sasaran Peran Guru strategi


Definisi Indikator
dengan
kesgilut

UKGS

Sumber Dasar Sarana prasarana


kegiatan tahapan Ruang lingkup
Pendanaan hukum

3.2 Apa saja strategi dalam UKGS?


Untuk pemerataan jangkauan UKGS dan adanya target kesehatan gigi dan
mulut tahun 2010 yang harus dicapai maka diterapkan strategi pentahapan UKGS
yang disesuaikan dengan paket-paket UKS sebagai berikut:
1. Target jangka pendek 2014
a. Penjaringan kelas 1 pada awal tahun ajaran tercapai 100%
b. Prevalensi bebas karies pada M1 sebanyak 50%
c. Penyuluhan dilaksanakan satu kali pertriwulan 80% SD
d. Kegiatan sikat gigi bersama dilaksanakan setap hari di sekolah di 50% SD
2. Target jangka panjang 2020
a. Angka bebas karies (gigi bercampur) umur 6 tahun =>50%
b. Angka bebas karies kelas 6 =>70%.
c. DMF-T usia 12 tahun =< 1
d. PTI =50%
e. Angka Dentally Fit kelas 6 =>85%
UKGS TAHAP I (SATU)/ PAKET MINIMAL UKGS

SGD 2 | SKENARIO 1 BLOK 17 | Program Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat 13


Pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk murid SD dan MI yang belum
terjangkau oleh tenaga dan fasilitas kesehatan gigi. Tim Pelaksana UKS di SD dan MI
melaksanakan kegiatan yaitu :
1. Pelatihan kepada guru Pembina UKS dan dokter kecil tentang pengetahuan
kesehatan gigi dan mulut secara terintegrasi. Pelatihan dilaksanakan oleh dinas
pendidikan dengan nara sumber tenaga kesehatan gigi.
2. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dilaksanakan oleh guru penjaskes/guru
pembina UKS/dokter kecil sesuai dengan kurikulum yang berlaku (Buku
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan) untuk semua murid kelas 1-6, dilaksanakan
minimal satu kali tiap bulan
3. Pencegahan penyakit gigi dan mulut dengan melaksanakan kegiatan sikat gigi
bersama setiap hari minimal untuk kelas I, II, dan III dibimbing oleh guru dengan
memakai pasta gigi yang mengandung fluor.
UKGS TAHAP II (DUA)/PAKET STANDAR UKGS
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk murid SD dan MI sudah terjangkau
oleh tenaga dan fasilitas kesehatan gigi yang terbatas, kegiatannya adalah:
1. Pelatihan kepada guru Pembina UKS dan dokter kecil tentang pengetahuan
kesehatan gigi dan mulut secara terintegrasi. Pelatihan dilaksanakan oleh dinas
pendidikan dengan nara sumber tenaga kesehatan gigi.
2. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dilaksanakan oleh guru penjaskes / guru
pembina UKS/ dokter kecil sesuai dengan kurikulum yang berlaku (Buku
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan) untuk semua murid kelas 1-6, dilaksanakan
minimal satu kali tiap bulan
3. Pencegahan penyakit gigi dan mulut dengan melaksanakan kegiatan sikat gigi
bersama setiap hari minimal untuk kelas I, II, dan III dibimbing oleh guru dengan
memakai pasta gigi yang mengandung fluor.
4. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit oleh guru.
5. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas I pada awal tahun ajaran
diikuti dengan pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya tanggal, dengan

SGD 2 | SKENARIO 1 BLOK 17 | Program Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat 14


persetujuan tertulis (informed consent) dari orang tua dan tindakan dilakukan
oleh tenaga kesehatan gigi.
6. Surface protet on pada gigi molar tetap yang sedang tumbuh (dilakukan di
sekolah atau dirujuk sesuai kemampuan), bila pada penjaringan murid kelas I
dijumpai murid dengan gigi tetap ada yang karies atau bila gigi susu karies lebih
dari 8 gigi dilakukan fi ssure sealant pada gigi molar yang sedang tumbuh.
7. Rujukan bagi yang memerlukan.
UKGS TAHAP III / PAKET OPTIMAL UKGS
Pelatihan kepada guru Pembina UKS dan dokter kecil tentang pengetahuan
kesehatan gigi dan mulut secara terintegrasi. Pelatihan dilaksanakan oleh dinas
pendidikan dengan nara sumber tenaga kesehatan gigi.
1. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dilaksanakan oleh guru penjaskes/guru
pembina UKS/dokter kecil sesuai dengan kurikulum yang berlaku (Buku
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan ) untuk semua murid kelas 1-6, dilaksanakan
minimal satu kali tiap bulan.
2. Pencegahan penyakit gigi dan mulut dengan melaksanakan kegiatan sikat gigi
bersama setiap hari minimal untuk kelas I, II, dan III dibimbing oleh guru dengan
memakai pasta gigi yang mengandung fluor.
3. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit oleh guru.
4. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas I pada awal tahun ajaran diiku�
dengan pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya tanggal, dengan persetujuan
tertulis (informed consent) dari orang tua dan tindakan dilakukan oleh tenaga
kesehatan gigi.
5. Surface protect on pada gigi molar tetap yang sedang tumbuh pada murid kelas 1
dan 2 atau dilakukan fissure sealant pada gigi molar yang sedang tumbuh.
6. Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan pada murid kelas I sampai dengan kelas
VI (care on demand).
7. Rujukan bagi yang memerlukan.
Sumber : Direktorat Bina Upaya Kesehatan, 2012

SGD 2 | SKENARIO 1 BLOK 17 | Program Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat 15


3.3 Bagaimana sumber pendanaan UKGS?
Dalam pelaksanaan program UKGS, biaya pelaksanaannya dapat diperoleh dari
Pemerintah dan sumber lain yang tidak mengikat berupa dana sehat, sistem asuransi
atau swadana dari masyarakat.
A. DANA SEHAT
Bersumber dari orang tua murid, bantuan sponsor dari perusahaan pasta gigi
dan perusahaan sikat gigi, merupakan suatu promosi produk perusahaan tersebut
ke SD dan MI sasaran. Sumber pembiayaan dari masyarakat ini dapat
dilaksanakan dengan membuat perencanaan atau proporsal tentang program
promotif - preventif (penyuluhan pendidikan kesehatan gigi dan mulut, dan sikat
gigi bersama di sekolah) yang ditawarkan kepada pihak swasta dalam bentuk
kerja sama. Khusus promosi program UKGS dengan dana sehat dari orang tua
murid dapat dilaksanakan dengan bekerja sama dengan Guru, Kepala sekolah dan
Komite Sekolah serta Dinas Pendidikan setempat, dengan pendekatan pada saat
tahun ajaran baru kepada orang tua murid kelas I. Hal ini dilaksanakan secara
berkelanjutan sehingga dapat dicapai sasaran dan target program yang di
inginkan.
B. SISTEM ASURANSI
Metode pembayaran secara pra upaya dan kapitasi yaitu:
a. Dimana kelompok orang/murid mengumpulkan iuran kepada ketua kelompok
dan dibayarkan di muka kepada penanggung jawab klinik promotif-preventif
berdasarkan perhitungan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
b. Pembayaran dilakukan secara kolektif.
c. Besarnya premi disesuaikan dengan kapitasi.
d. Besarnya kapitasi berdasarkan paket pelayanan.
Untuk dapat menentukan kapitasi setiap anggota, maka perlu mengetahui tahapan-
tahapan perhitungan kapitasi sebagai berikut:
1) Menetapkan paket-paket pelayanan yang akan di cakup dalam
pembayaran kapitasi:
Paket pelayanan yang wajib disediakan oleh setiap pemberi pelayanan:

SGD 2 | SKENARIO 1 BLOK 17 | Program Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat 16


a) Paket pelayanan kesehatan gigi dasar Paket dasar ini meliputi pelayanan
kesehatan gigi esensial (yang diperlukan) untuk menjaga, memelihara dan
meningkatkannkesehatan gigi dan mulut peserta asuransi, yang terdiri dari:
i Pemeriksaan kesehatan gigi periodik
ii Penyuluhan/DHE
iii Plak kontrol
iv Sikat gigi bersama setiap hari di sekolah dengan pasta gigi berfluor
v Aplikasi Fluor topikal
vi Pembersihan karang gigi / skeling
vii Surface protect on pada gigi molar pertama yang sedang erupsi
viii Fissure Sealant
ix ART (Atraumatic Restorative Treatment)
x Pulp capping
xi Penambalan amalgam
xii Penambalan Glass Ionomer
xiii Pencabutan gigi sulung
b) Paket tambahan
Paket ini sesuai kebutuhan dan kemampuan peserta, yang terdiri dari:
i Tambal composite dengan light curing
ii Orthodontik removable
iii Protesa akrilik
2) Menetapkan angka utilisasi (angka pemanfaatan)
Angka Pemanfaatan tahun pertama, perhitungan berdasarkan
asumsi yaitu:
a) Setiap anak mendapat penyuluhan empat (4) kali per tahun
b) Setiap anak dapat pemeriksaan kesehatan gigi empat (4) kali per
tahun
c) Setiap anak melakukan kegiatan sikat gigi bersama setiap hari disekolah
d) Pembersihan karang gigi dengan angka asumsi 5%
e) Kunjungan dengan angka asumsi 5% jumlah anak per tahun

SGD 2 | SKENARIO 1 BLOK 17 | Program Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat 17


f) Surface Protect on dengan asumsi 50% jumlah anak per tahun
g) ART dengan asumsi 25% jumlah anak per tahun
h) Topikal Aplikasi dengan angka asumsi 20% jumlah anak pertahun
i) Penambalan gigi satu bidang dengan asumsi 10% jumlah anak per tahun per
anak
C. DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH / BOS (UKS)
Panduan Bantuan Operasional Pendidikan Tahun 2010, Kementerian
Pendidikan Nasional, Ditjen Pembinaaan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Sekolah Penerima BOS:
• Semua SD/SDLB, SMP/SMPLB negeri
• Semua sekolah swasta yang telah memiliki ijin operasional dan tidak
bertaraf internasional Kegiatan yang dapat dibiayai dana BOS:
• Untuk penerimaan siswa baru
• Pembelian buku referensi
• Pembelian buku utuk koleksi perpustakaan
• Pembiayaan kegiatan pembelajaran termasuk untuk PMR, UKS
• Pembiayaan ulangan harian
• Untuk peralatan UKS
D. DANA BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN / BOK (PROMOTIF
DAN PREVENTIF)
Dana BOK digunakan untuk mendukung pencapaian SPM dalam upaya
mempercepat pencapaian targetMDGs sehingga perlu kerja secara menyeluruh
dari pusat sampai ke tingkat akar rumput. BOK adalah Bantuan Biaya
Operasional Kesehatan non gaji untuk Puskesmas dan jaringannya dalam
menyelenggarakan , Pelayanan Kesehatan Promotif dan Preventif KIA-KB,
Gizi, Imunisasi, Kesehatan Lingkungan, Promkes, dan tujuan MDS’s.
Sumber : Direktorat Upaya Bina Kesehatan, 2012.
3.4 Apa saja sarana dan prasana UKGS?
 Sumber daya
 Alat peraga untuk kegiatan promotif
 KIT UKGS ( sonde pinset, kaca mulut, excavatot, stopper, burnisher, amalgam
pistol, mikromotor, sterilisator, tang)
 Sarana fisik (ruang khusus kesehatan)

SGD 2 | SKENARIO 1 BLOK 17 | Program Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat 18


 Bahan dasar dan obat-obatan (bahan tambalan seperti ART dan amalgam. Serta
obat penghilang rasa sakit diantaranya antibiotic dan analgetik).
 Buku catatan
 Buku laporan
Sumber : Dwi Rohmah Lestari, 2016.
3.5 Apa saja indicator keberhasilan UKGS?
 Sumber daya
Semakin baik sumber daya yang tersedia, semakin tinggi tujuan yang tercapai
 Adanya indicator pengetahuan
Adanya pengetahuan mengenai kesehatan, semakin baik perilaku individu
 Adanya indicator sikap
Sikap dalam kesehatan
 Adanya indicator perilaku
 Adanya evaluasi
Evaluasi untuk membuat UKGS menjadi lebih baik ke depannya
 Adanya monitoring
Memantau sejauh mana tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku individu
Sumber : Direktorat Bina Upaya Kesehatan, 2012.

3.6 Apa saja peran guru dalam UKGS?


 Memimpin sikat gigi masal dengan pasta gigi berfluor
 Melaksanakan kumur kumur dengan larutan fluor
 Memberikan pendidikan kesehatan gigi yang berkesinambungan dalam mata
pelajaran olahraga dan kesehatan
 Merujuk murid ke puskesmas
 Pembinaan dokter kecil

SGD 2 | SKENARIO 1 BLOK 17 | Program Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat 19


 Latihan menggosok gigi
 Membantu tenaga kesehatan dalam pengumpulan data
 Membina kerjasama dengan petugas kesehatan dalam memelihara lingkungan,
jajan dan warung sekolah.
Sumber :Direktorat Bina Upaya Kesehatan, 2012.

3.6 Apa saja hubungan kesgilut dengan UKGS?


Tidak terdapat hubungan mengenai kesehatan gigi dan mulut dengan usaha
kesehatan sekolah. Hal ini dibuktikan dengan penelitian oleh setiawan, rangga
tahun 2014 di puskesmas cempaka putih kota Banjarmasin. Di sepuluh sekolah
dikota Banjarmasin, hal ini karena belum optimalnya usaha kesehatan dibeberapa
sekolah. Meskipun fungsi dari UKGS untuk meningkatkan kesehatan gigi dan
mulut.
Sumber : Setiawan, Rangga. 2014.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

UKGS adalah bagian integral dari UKS yang melaksanakan pelayanan kesehatan
gigi & mulut secara terencana, pada para siswa terutama siswa SD dalam suatu kurun

SGD 2 | SKENARIO 1 BLOK 17 | Program Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat 20


waktu tertentu, diselenggarakan secara berkesinambunggan melalui paket UKS yaitu
paket minimal, paket standar, & paket optimal. Dalam pembuatan ukgs harus
diperhatikan beberapa aspek seperti kegiatan yang dilakukan, manajemen dan
pengelolaanya, penanggung jawab dari ukgs tersebut, pendanaan dan biaya
operasional, tenaga yang diperlukan,sasaran ukgs, dan sarana dan prasarana.
Sasaran pelaksanaan dan pembinaan UKGS meliputi sasaran primer, sekunder
dan tersier. Menurut depkes RI sarana dan prasarana yang mendukug pelaksanaan
program UKGS yang minimal dapat menunjang pelaksanaan prevensi primer dan
peralatan pemeriksaan gigi untuk skrining dan secara bertahap akan ditingkatkan
sesuai dengan mutu pelayanan. Waktu pelaksaanaan UKGS yang umun dilakukan
adalah 6 bulan sekali & untuk UKGS yang telah terintergrasi bisa melakukan UKGS
3 atau 4 bulan sekali.Tahapan terdiri dari tahap I atau paket minimal, Tahap II atau
paket standard an Tahap III atau paket optimal.

4.2 Dalil

KEUTAMAAN SIWAK Termasuk sunnah yang paling sering dan yang paling senang
dilakukan oleh Rosulullah n adalah bersiwak. Siwak merupakan pekerjaan yang ringan
namun memiliki faedah yang banyak baik bersifat keduniaan yaitu berupa kebersihan
mulut, sehat dan putihnya gigi, menghilangkan bau mulut, dan lain-lain, maupun faedah-
faedah yang bersifat akhirat, yaitu ittiba’ kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
mendapatkan keridhoan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana sabda Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
SGD 2 | SKENARIO 1 BLOK 17 | Program Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat 21
‫ضاَةة لللِرر ب‬
(‫ب )رواه أحمد‬ ‫ك ضم ر‬
‫طهضضرةة للرلِفضبم ضمرر ض‬ ‫البسضوا ض‬

“Siwak merupakan kebersihan bagi mulut dan keridhaan bagi Rabb”. [Hadits shahih
riwayat Ahmad, Irwaul Ghalil no 66). [Syarhul Mumti’ 1/120 dan Taisir ‘Alam 1/62]

Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam begitu bersemangat


melakukannya dan sangat ingin agar umatnya pun melakukan sebagaimana yang dia
lakukan, hingga beliau bersabda.

‫ق ضعلِضى أضرملتيِ لضضمررتضهضرم بلاَلبسضوا ل‬


‫ك لعرنضد ضكبل ضو ض‬
‫ضروءء‬ ‫لضرولض أضرن أضضش ر‬

“Kalau bukan karena akan memberatkan umatku maka akan kuperintahkan mereka untuk
bersiwak setiap akan wudlu”. [Hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Irwaul Ghalil no 70]

‫ق ضعلِضى أضرملتيِ لضضمررتضهضرم بلاَلبسضوا ل‬


‫ك لعرنضد ضكبل ر‬
‫صلضءة‬ ‫لضرولض أضرن أضضش ر‬

“Kalau bukan karena akan memberatkan umatku maka akan kuperintahkan mereka untuk
bersiwak setiap akan shalat”. [Hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Irwaul Ghalil no 70]

Ibnu Daqiqil ‘Ied menjelaskan sebab sangat dianjurkannya bersiwak ketika akan shalat,
beliau berkata: “Rahasianya yaitu bahwasanya kita diperintahkan agar dalam setiap
keadaan ketika bertaqorrub kepada Allah, kita senantiasa dalam keadaan yang sempurna
dan dalam keadaan bersih untuk menampakkan mulianya ibadah”. Dikatakan bahwa
perkara ini (bersiwak ketika akan shalat) berhubungan dengan malaikat karena mereka
terganggu dengan bau yang tidak enak. Berkata Imam As-Shan’ani : “Dan tidaklah jauh
(jika dikatakan) bahwasanya rahasianya adalah digabungkannya dua perkara yang telah
disebutkan (di atas) sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari
hadits Jabir Radhiyallahu ‘anhu.
:
‫ث فضلض يضرقضربضرن ضمرسلجضدضناَ لضرن ارلضملضئلضكةض تضتضأ ضرذىَّ لمرماَ يضتضأ ضرذىَّ بلله بضنضرو آضدضم‬
‫صاَضل أضلو ارلضكررا ض‬
‫ضمرن أضضكضل الثرروضم أضلو ارلبض ض‬
“Barang siapa yang makan bawang putih atau bawang merah atau bawang bakung maka
janganlah dia mendekati mesjid kami. Sesungguhnya malaikat terganggu dengan apa-apa
yang bani Adam terganggu dengannya” [Taisir ‘Alam 1/63]

SGD 2 | SKENARIO 1 BLOK 17 | Program Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat 22


Dan ternyata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak hanya bersiwak ketika akan
shalat saja, bahkan beliau juga bersiwak dalam berbagai keadaan.

Diantaranya ketika dia masuk kedalam rumah…

‫ي ضشليِءء يضربسسضدأض النرلبسييِ إلضذا ضدضخسضل بضيلضتسهض ؟ قض اَلض ر‬


‫ لباَلبسسضوالك )رواه‬: ‫ت‬ ‫ضضيِ اض ضعرنضهاَ بلأ ض ب‬ ‫ ضسأ ضرل ض‬: ‫ضرضوىَّ ضشضرريةح ربضن ضهاَنللئ ضقاَضل‬
‫ت ضعاَئلضشةض ضر ل‬
(‫مسلِم‬

Telah meriwayatkan Syuraih bin Hani, beliau berkata : “Aku bertanya kepada ‘Aisyah :
“Apa yang dilakukan pertama kali oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam jika dia
memasuki rumahnya ?” Beliau menjawab :”Bersiwak”. [Hadits riwayat Muslim, Irwaul
Ghalil no 72]

Atau ketika bangun malam…

‫س ضفاَهض لباَلبسضوا ل‬
‫ك‬ ‫ضعرن ضحضذريفضةض ربلن ارليضضماَلن ضر ل‬
‫ ضكاَضن ضرضسروضل ال إلضذا ضقاَضم لمضن اللِرريلل يضضشرو ض‬: ‫ضضيِ اض ضعرنهض ضقاَضل‬

“Dari Hudzaifah ibnul Yaman Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata : “Adalah Rasulullah jika
bangun dari malam dia mencuci dan menggosok mulutnya dengan siwak”. [Hadits
riwayat Bukhari]

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Bina Upaya Kesehatan. 2012. Pedoman Usaha Kegiatan Gigi Sekolah
(UKGS). Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
Depkes RI. 2001. Pedoman Pelaksanaan Kesehatan Gigi Sekolah. Jakarta : Dirjen
Medik
Hutabarat, N. 2009. Peran Petugas Kesehatan, Guru, Dan Orang Tua Dalam
Pelaksanaan UKGS Dengan Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan

SGD 2 | SKENARIO 1 BLOK 17 | Program Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat 23


Mulut Sekolah Dasar Di Kota Medan Tahun 2009. Tesis Medan: Universitas
Sumatera Utara.
Imron, A. 2009. Hubungan Sumber Daya organisasi dan Fungsi Kepemimpinan
Dengan Kinerja Tim Usaha Kegiatan Gigi Sekolah (UKGS)Puskesmas Di
Kota Medan Tahun 2008. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Lestari, Dwi Rohmah. Evaluasi Penerapan Manajemen UKGS dalam Perilaku
Perawatan Gigi dan Mulut Siswi Sekolah Dasar. Journal of Health Education.
2016;1(2):8-11.
Pratiwi, N. 2008. Hubungan Karakteristik Organisasi Dengan Kinerja Program
UKGS Kota Binjai Tahun 2006. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Setiawan, Ringga, et al. Hubungan Pelaksanaan UKGS dengan Status Kesehatan Gigi
dan Mulut Murid Sekolah Dasar dan Sederajat di Wilayah Kerja Puskesmas
Cempaka Putih Kota Banjarmasin. Dentino Jurnal Kedokteran Gigi.
2014;2(1):102-109.
Shopia,Ida. 2005. Evaluasi Sistem Pelaksanaan Prorgram UKGS SD/MI Dalam
Wilayah Kabupaten Aceh tamiang Tahun 2004. Thesis. Medan : USU.
Amaniah Nur. 2009. Hubungan faktor manajemen dan tenaga pelaksana UKGS
dengan cakupan pelayanan UKGS serta status kesehatan gigi dan mulut
murid sekolah dasar di Kab. Aceh Tamiang tahun 2009. Tesis Medan:
Universitas Sumatera Utara.

SGD 2 | SKENARIO 1 BLOK 17 | Program Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat 24

Anda mungkin juga menyukai