Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN EVALUASI KEGIATAN UKGS DI

SD NEGERI 107 KECAMATAN JAMBI SELATAN

Dosen Pembimbing :

Junaidi, S.Pd, MDSc

Nama Kelompok 8 :
1. Wahyu Dinda Gustikarani
2. Yuliana H.
3. Yuliza Rahmatillah
4. Yusri Mahendra
5. Zefa Anketie Sukmadinta

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI

JURUSAN KESEHATAN GIGI

2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT kami


akhirnya dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Laporan Evaluasi Kerja
Sama Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut Sekolah (UKGS) dengan SDN 107
Kecamatan Jambi Selatan. Laporan ini disusun sebagai bahan untuk tugas
kelompok Mata Kuliah Kewirausahaan. Kami mengucapkan terima kasih kepada
dosen pengampu mata kuliah ini yang telah memberikan bimbingan dalam
penyusunan laporan ini.

Dalam menyelesaikan laporan ini kami melakukan diskusi untuk


menyempurnakannya,akan tetapi kritik dan saran yang bersifat konstruktif tentu
kami harapkan dari dosen pengampu mata kuliah kewirausahaan dan teman
sejawat demi kesempurnaan laporan ini secara utuh.Semoga laporan ini dapat
bermanfaat dan menjadi pedoman bagi mahasiswa/i Terapi Gigi Program Sarjana
Terapan Poltekkes Kemenkes Jambi

Jambi, November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii


BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
a. Latar Belakang ................................................................................................... 1
b. Dasar Pemikiran ................................................................................................. 3
c. Maksud dan Tujuan ............................................................................................. 3
d. Manfaat .............................................................................................................. 4
BAB II EVALUASI KEGIATAN .............................................................................. 10
BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut, pemerintah melalui


Departemen kesehatan telah memprogramkan upaya promotif dan preventif
untuk anak usia sekolah melalui usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS) dan
untuk masyarakat melalui usaha kesehatan gigi masyarakat desa (UKGMD).
Upaya promotif dan preventif paling efektif dilakukan dengan sasaran anak
sekolah dasar, karena perawatan kesehatan gigi harus dilakukan sejak dini dan
dilakukan secara kontinyu agar menjadi suatu kebiasaan. Di sekolah pun ada
potensi sumber dana yang dapat di gali dan di fasilitasi oleh BP3 atau komite
sekolah untuk mendukung upaya pemeliharaan kesehatan gigi anak
sekolah dengan melakukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu bentuk pelayanan
kesehatan gigi yang diselenggarakan dengan pendekatan promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif yang dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan
dengan sasaran kegiatan ditujukan pada kelompok rentan, dalam hal ini anak-
anak sekolah dasar dengan tujuan untukmencapai derajat kesehatan gigi dan mulut
yang optimal.

Pendekatan promotif yaitu dengan dilakukan penyuluhan dan komunikasi


terapeutik, preventif yaitu untuk mencegah terjadinya penyakit seperti
dilakukannya scalling dan topikal aplikasi, pendekatan kuratif yaitu ditujukan
untuk merawat dan mengobati seperti melakukan penambalan sedangkan
pendekatan rehabilitatif yakni merupakan upaya pemulihan kesehatan seperti
kegiatan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut setiap 6 bulan sekali (Depkes RI,
1995). Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan
gigi, pencegahan penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi, dan pemulihan

4
kesehatan gigi oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat yang
dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan. (UU Kesehatan
No.36Tahun 2009) Tujuan dari kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut adalah meningkatkan pengetahuan, sikap dan kemampuan masyarakat
untuk berperilaku hidup sehat dibidang kesehatan gigi dan mulut serta
meningkatnya angka memepertahankan gigi. Sasaran pelayanan asuhan kesehatan
gigi dan mulut diutamakan kepada siswa sekolah dasar yang rentan
terhadap penyakit gigi dan mulut (Depkes RI, 1999).

Maka ntuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal khususnya bagi anak
usia sekolah dasar perlu adanya upaya pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut. Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut Sekolah (UKGS) yaitu usaha kesehatan
Ggigi di lingkungan sekolah tingkat pendidikan dasar yang merupakan paket
pelayanan asuhan sistematik dalam bentuk paket promotif (Pemeliharaan
Kesehatan), Preventif (Pencegahan Penyakit), dan Rehabilitatif (Pemulihan
Kesehatan) yang paripurna (Depkes RI, 2000).

Indikator keberhasilan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut sesuai


target nasional tahun 2010 adalah DMF-T ≤ 2, OHI-S ≤ 1,2, PTI ≥ 20%, CPITN ≥
3 sextan sehat dan def-t < 2 ( Depkes RI, 2000).

Hasil pemeriksaan yang dilakukan pada siswa kelas 1-6 SD N 107 Jambi
pada tanggal 13 Oktober didapatkan hasil sebagai berikut rata-rata DMF-T = 0,93;
OHI-S = 1,69; PTI = 0% ; CPITN = 5 sektan sehat dan def-t = 3,49. Hasil
pemeriksaan tersebutmenunjukkan adanya kesenjangan terhadap target nasional
pada kondisi OHI-S, def-t dan PTI sehingga perlu dilakukan pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut untuk mencapai target nasional. Sedangkan kondisi
DMF-T dan CPITN sudah memenuhi target nasional akan tetapi perlu
ditingkatkan kembali untuk memenuhi target optimal D=0, M= 0,01, F=0,92,
CPITN= 6 sextan sehat. Program pelayanan kesehatan gigi dan mulut berupa
pemeliharaan kesehatan gigi dan pencegahan penyakit gigi dan mulut (Klinik
Mandiri) bagi siswa SD Negeri Sendangmulyo 04, yang akan dikelola dan

5
dilaksanakan oleh dokter gigi dan perawat gigi yang bekerja diluar jalur PNS atau
PTT.

1. Dasar pemikiran

Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut anak sekolah dasar


diselenggarakan dalam rangka kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi
dan mulut di puskesmas dan dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan
UKGS dalam rangka program UKGS. Salah satu pelayanan kesehatan
tersebut adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut (Kemenkes RI,
2012).

Jika kita mau melihat perbandingan antara pengobatan kesehatan gigi


di klinik swasta, rumah sakit, puskesmas dan pelayanan asuhan di UKGS
yang kami ajukan, maka akan terlihat banyak kelebihan pada program
pelayanan asuhan baik dari segi moril maupun materil. Hal ini
disebabkan karena selain program ini terhitung mudah, murah, meriah,
anak- anakpun mendapatkan perhatian yang intensif dari mulai mereka
belajar menyikat gigi sampai kebutuhan pelaynan kesehatan gigi masing-
masing anak. Hingga pada saat mereka lepas sekolah dasar sudah
mempunyai bekal gigi sehat serta ilmu pengetahuan tentang pemeliharaan
kesehatan gigi untuk masa depannya.

Disamping itu program ini juga dapat mengangkat kredibilitas


sekolah dibandingkan dengan sekolahan lain yang tidak melaksanakan
program pelayanan asuhan. Berkaitan dengan pelaksana program yang
terlibat, selain tenaga kesehatan itu sendiri/ perawat gigi, guru UKS serta
wali kelas pun ikut andil dalam beberapa kegiatan sesuai dengan
kesepakatan kerjasama dan job description yang akan dibahas lebih rinci
dalam proposal ini. Program ini juga diharapkan dapat menambah
pendapatan pihak instuisi.

6
2. Visi misi

2.1 VISI
Terciptanya kondisi dimana peserta didik mempunyai
pengetahuan, kesadaran dan kemampuan pelihara diri
sehingga mampu mencegah terjadinya penyakit/kelainan
gigi dan mulut serta mengambil tindakan yang tepat untuk
mencari pengobatan/peraawatan yang memadai sehingga
tercapai derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal

2.2 MISI

Menunjang percapaian tujuan upaya kesehatan gigi


dan mulut nasional dan usaha kesehatan sekolah.

3. Maksud dan tujuan


3.1 MAKSUD
Dari hal ini kami membuka usaha ingin memberikan
pelayanan berupa pemeliharaan kesehatan gigi dan
pencegahan penyakit gigi dan mulut bagi anak sekolah,
yang dikelola dan dilaksanakan oleh perawat gigi dengan
penanggung jawab klinis oleh dokter gigi.

3.2 TUJUAN UMUM

Meningkatkan mutu dan mencakup, efisiensi pelayanan


kesehatan gigi dan mulut yang optimal di SDN 107
Jambi.

7
3.3 TUJUAN KHUSUS
Meningkatnuya dan mecangkup, sikap dan kemampuan anak
sekolah untuk berperilaku hidup sehat dibidang kesehatan dan
mulut yang mencakup :

 Mampu memelihara kesehatan gigi dan mulut

 Mampu melakukan upaya untuk mencegah terjadinya penyakit


gigi dan mulut.

 Mengetahui kelainan-kelainan dalam bidang kesehatan gigi


dan mulut, serta mampu melakukan tindakan yang untuk
mengatasinya.

 Mampu menggunakan sarana pelayanan kesehatan gigi dan


mulut yang tersedia secara wajar.

3.4 MANFAAT
1. Bagi Sekolah :
a) Terjaminnya ketersediaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi
siswa-siswanya.
b) Daya tarik sekolah bagi calon siswa / orang tua siswa karena
adanya tambahan fasilitas kesehatan gigi yang terjamin.
2. Bagi Murid
a) Pengetahuan dan kesadaran siswa akan kesehatan gigi dan mulut
semakin bertambah.
b) Menurunnya angka penyakit gigi dan mulut pada siswa.
c) Meningkatnya kualitas kesehatan gigi dan mulut.
d) Menurunnya angka ketidak hadiran siswa dalam mengikuti proses
belajar disebabkan sakit gigi.
e) meningkatnya sikap/kebiasaan pelihara diri terhadap kesehatan gigi
dan mulut siswa.

8
f) Murid mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas permintaan
(care on demand).
3. Bagi Guru :
a) Pengetahuan dan kesadaran guru akan kesehatan gigi dan mulut
semakin bertambah.
b) Peluang meningkatkan keterampilan tentang kesehatan gigi dan
mulut.
4. Bagi Orang Tua :
a) Pengetahuan dan kesadaran orang tua akan kesehatan gigi dan
mulut semakin bertambah.
b) Menurunnya tingkat kekhawatiran orang orang tua terhadap
penyakit gigi dan mulut anak.

9
BAB II

EVALUASI KEGIATAN

A. Aspek pemasaran
1. Penetapan harga
Sistem yang dianut UKGS ini adalah subsidi silang artinya
baik siswa yang sehat ataupun siswa yang sakit dikenai biaya
yang sama ( yang sehat membantu yang sakit).

2. Anggaran
Sistem yang dianut UKGS ini adalah subsidi silang artinya
baik siswa yang sehat ataupun siswa yang sakit dikenai biaya
yang sama ( yang sehat membantu yang sakit).

1) Paket A

Untuk menunjang terselenggaranya kegiatan


pelayanan asuhan kesehatan gigi ini diajukan iuran pada
tahun pertama kepada orangtua siswa sebesar Rp. 20.000/
orang untuk membayar kursi lapangan dan diagnosa set.
Dengan rincian sebagai berikut : diagnosa set. Dengan
rincian sebagai berikut :

No. Nama alat Jumlah Harga

1. Kursi Dental Unit 1 buah Rp.7.000.000,-


Portabel

2. Diagnosa set Rp170.000 x 4 Rp. 680.000,-

3. Media Rp. 300.000,-


penyuluhan

Jumlah Rp.7.980.000,-
 B

10
 Biaya yang dibebankan kepada orang tua :

7.980.000 : 400 = 19.950

Kemudian dibulatkan menjadi Rp.20.000,- yang


mana sisa dari pembayaran sebagai dana tidak terduga.

- Untuk biaya yang dibebankan perbulannya yaitu :

No. Kebutuhan Jumlah Harga

1. Kartu status @Rp.500 x 400 Rp. 200.000,-

2. Surat rujukan @Rp.600 x 400 Rp. 240.000,-

3. Honor perawat gigi Rp.2.000.000,-

Jumlah Rp.2.440.000,-

 Biaya yang dibebankan kepada orang tua perbulannya


yaitu:

2.440.000,- : 400 = Rp. 6.100,-

11
1. Paket B

Untuk menunjang terselenggaranya kegiatan pelayanan


asuhan kesehatan gigi ini diajukan iuran pada tahun pertama
kepada orangtua siswa sebesar Rp. 26.000/ orang untuk membayar
kursi lapangan, alat diagnosa, scaller, dan alat konservasi
sederhana. Dengan rincian sebagai Berikut :

No. Nama alat Jumlah Harga

1. Paket A Rp.7.980.000,-

2. Scaller 1 set Rp. 1.700.000,-


elektrik

3. konservasi @Rp.250.000 x 2 Rp. 500.000,-


sederhana

Jumlah Rp.10.180.000,-

 Biaya yang dibebankan kepada orangtua yaitu :

Rp.10.180.000,- : 400 = 25.450

Kemudian dibulatkan menjadi Rp.26.000,- yang mana sisa


dari pembayaran sebagai dana tidak terduga.

12
 Untuk biaya yang dibebankan perbulannya yaitu :

No. Kebutuhan Jumlah harga

1. Paket A Rp.2.440.000,-

2. Fuji VII 1 set Rp. 750.000,-

3. Povidon iodine Besar @Rp.50.000,- Rp. 50.000,-

4. Gelas kumur @Rp. 5.000,- x 4 Rp. 20.000,-

5. Tempat kapas @Rp. 8.000,- x 3 Rp. 24.000,-

6. Fluor @Rp.100.000,- Rp. 100.000,-

7. Alkohol @Rp. 20.000,- x 3 Rp. 60.000,-

Jumlah Rp. 3.444.000,-

 Biaya yang dibebankan kepada orangtua perbulan yaitu:

Rp.3.444.000,- : 400 = Rp.8.610,-

Dibulatkan menjadi Rp.8.700,- yang mana sisa dari


pembayaran sebagai dana tidak terduga.

13
2. Paket C

Untuk menunjang terselenggaranya kegiatan


pelayanan asuhan kesehatan gigi ini diajukan iuran pada
tahun pertama kepada orangtua siswa sebesar Rp. 49.000/
orang untuk membayar kursi lapangan, alat diagnosa,
scaller, dan alat konservasi elektrik dan tang pencabutan
gigi susu. Dengan rincian sebagai berikut :

No. Nama alat Jumlah Harga

1. Paket B Rp.10.180.000,-

2. Konservasi 1set Rp. 8.500.000,-


elektrik

3. Tang 1 set Rp. 655.000,-


pencabutan
gigi susu

Jumlah Rp.19.335.000,-

 Biaya yang dibebankan kepada orangtua yaitu :

Rp.19.335.000,- : 400 = 48.337,-

Dibulatkan menjadi Rp.49.000,- yang mana sisa


dari pembayaran sebagai dana tidak terduga. Biaya yang
dibebankan perbulan yaitu :

14
N0. Kebutuhan Jumlah Harga

1. Paket B Rp.3.444.000,-

2. GIC 1 set Rp. 800.000,-

3. Chloretyl spray @ Rp.150.000 x 2 Rp. 300.000,-

4. Handuk alat @ Rp. 50.000 x 2 Rp. 100.000,-

5. phcaine 1 box Rp. 100.000,-

6. spuit 1 box Rp. 100.000,-

Jumlah Rp.4.844.000,-

 Biaya yang dibebankan kepada orangtua perbulan yaitu :

Rp.4.844.000,- : 400 = Rp.12.110,-

Dibulatkan menjadi Rp.12.500,- yang mana sisa


pembayaran sebagai dana tidak terduga.

1. Pencapaian target
Target awal usaha :
 Dapat meningkatkan minat siswa SD N 107 jambi dalam
melakukan pelayan kesehatan gigi dan mulut dalam segi pencegahan,
penyembuhan, dan lain-lain.

 Dapat menjadikan usaha pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang


menghas
 Menghasilkan pelayanan yang sesuai dan harganya terjangkau

15
2. Proses produksi
Dalam kegiatan usaha ini kami menggunakan fasilitas yang
diperoleh dari modal sendiri, yaitu sebagai berikut:

PERALATAN JUMLAH HARGA


DIAGNOSA SET 4 buah Rp. 680.000,-
Konsevasi sederhana 2 buah/set Rp. 500.000,-
Konservasi elektrik 1 buah/set Rp. 8.500.000,-
Scaller elektrik 1 buah/set Rp. 1.700.000,-
Kursi dental 1buah Rp. 7.000.000,-
Media penyuluhan 2 buah Rp. 300.000,-
Gelas kumur 4 buah Rp. 20.000,-
Tempat kapas 3 buah Rp. 24.000,-
Tang gigi susu 1 set Rp. 650.000,-
Handuk alat 2 buah Rp. 100.000,-
Spuit 1 box Rp. 100.000,-
TOTAL JUMLAH Rp. 19.574.000,-

1. Bahan
Bahan yang kami gunakan adalah:
Bahan Jumlah Harga
Fuji VII 1 set Rp.750.000,-
Povidon iodine besar 1 botol Rp.50.000,-
Flour 1 botol Rp.100.000,-
Alkohol 3 botol Rp.60.000,-
GIC 1 set Rp.800.000,-
Chlor ethyl 2 botol Rp.300.000,-
Phcaine 1 box Rp.100.000,-
JumlahTotal Rp.2.160.000,-

16
No. Kebutuhan Jumlah Harga

1. Kartu status @Rp.500 x 400 Rp. 200.000,-

2. Surat rujukan @Rp.600 x 400 Rp. 240.000,-

3. Honor perawat gigi Rp.2.000.000,-

Jumlah Rp.2.440.000,-

Dalam proses produksi usaha ini diantaranya :

 Menyiapkan bahan yang akan digunakan

 Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan

 Memulai proses pengerjaan

 Membersihkan hasil pekerjaan agar lebih bersih.

17
3. Manajemen pelayana
Pembina (Ketua
RT)
H. Somad

Ketua (KepSek)
Muhammad Fattah

Ketua Kegiatan
Yusri Mahendra
Sekretaris dan
Bendahara
Yuliza Rahmatillah

Tenaga Kesehatan Tenaga Kesehatan II Tenaga Kesehatan


I Wahyu Dinda III
Yuliana. H Gustikarani Zefa Anketie
Sukmadinta

18
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Demikian Laporan Evaluasi Kerja Sama Usaha Kesehatan Gigi dan


Mulut Sekolah (UKGS) dengan SD N 107 Kecamatan Jambi Selatan ini
kami buat sebagaimana mestinya, semoga proposal ini memberikan
gambaran tentang kegiatan pelayanan asuhan yang akan kami laksanakan.

Besar harapan kami atas perhatian dan partisipasi serta


kesediaannya Kepala Sekolah, Wali Kelas, Guru, dan Orang Tua dalam
membantu program tersebut. Akhirnya, dengan adanya kerjasama yang
baik kami ucapkan terima kasih.

19
DAFTAR PUSTAKA

1. Acs G., Lodolini G., Kaminski S., Cisneros GJ., 1992, Effect of Nursing
Caries on Body Weight in a Pediatric Popular on, Pediatr Dent 14:302- 5.
2. Acs G., Shulmann R., Ng MW et al., 1999, The Effect of Dental
Rehabilitation on the Body Weight of Children with Early Chilhood Caries,
Pediatr Dent 21:109-113
3. Adyatmaka A., Sutopo U., Carlsson P., Brathall D., School-Based Primary
Preventive Programme for Children Affordable Toothpaste as a Component
in Primary Oral Health Care. Experiences from a field trial in Kalimantan
Barat, Indonesia, http://www.whocollab.od.mah.se/searo/indonesia/aff
ord/whoafford.html.
4. Adyatmaka I., 2011, Donut Irene “Simulator Risiko Karies”, Kementerian
Pendidikan Nasional, CHAMPS-FKM-Universitas Indonesia, Jakarta
5. Departemen Kesehatan, 1997, Pedoman Penyelenggaraan Usaha Kesehatan
Sekolah, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Jakarta
6. Departemen Kesehatan, 2004, Pedoman Penyelenggaraan Usaha Kesehatan
Sekolah, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Jakarta
7. Departemen Kesehatan, 2008, Riset Kesehatan Dasar 2007, Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta
8. Departemen Kesehatan, 2007, Usaha Kesehatan Sekolah di Tingkat Sekolah
Dasar, Direktorat Jenderal Komunitas, Jakarta
9. Fit for School, 2009, Manual for Teachers for the Implementation of Essential
10. Health Care Package in Schools, Fit for School Inc, Manila
11. Low W., Tan S.,, Schwartz S., 1999, The Effect of Severe Caries on the
Quality of Life in Young Children, Pediatr Dent 21:325-326
12. Marinho VCC, Higgins JPT, Logan S et al., 2003, Fluoride Gels for
Preventing Dental Caries in Children and Adolescents (Cochrane Review).
In: The Cochrane Library, Issue 3.
13. Monse B, Heinrich-Weltzein R, Mulder J, Holmgren CJ, Palenstein
Halderman W., Caries Preventive Efficacy of Silver Diamine Fluoride (SDF)

20
and ART Sealants in School Based Daily Fluoride Tooth Brushing Program
in Philippnes. Submmited BMC Oral Health.
14. Monse B, Heinrich-Weltzein R, Benzian H, Holmgren C, van Palenstein
Halderman W., 2010, PUFA - An Index of Clinical Consequences of
Untreated Detal Caries, Community Dent Oral Epidemiol 38:77-82
15. World Health Organization, Beijing Declaration, 2007, Call to action to
promote oral health by using fluoride in China and Southeast Asia,
http://www.who.int/oral_health/events/oral%20healthc.pdf.

21

Anda mungkin juga menyukai