Dosen Pembimbing :
Nama Kelompok 8 :
1. Wahyu Dinda Gustikarani
2. Yuliana H.
3. Yuliza Rahmatillah
4. Yusri Mahendra
5. Zefa Anketie Sukmadinta
2021
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
kesehatan gigi oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat yang
dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan. (UU Kesehatan
No.36Tahun 2009) Tujuan dari kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut adalah meningkatkan pengetahuan, sikap dan kemampuan masyarakat
untuk berperilaku hidup sehat dibidang kesehatan gigi dan mulut serta
meningkatnya angka memepertahankan gigi. Sasaran pelayanan asuhan kesehatan
gigi dan mulut diutamakan kepada siswa sekolah dasar yang rentan
terhadap penyakit gigi dan mulut (Depkes RI, 1999).
Maka ntuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal khususnya bagi anak
usia sekolah dasar perlu adanya upaya pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut. Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut Sekolah (UKGS) yaitu usaha kesehatan
Ggigi di lingkungan sekolah tingkat pendidikan dasar yang merupakan paket
pelayanan asuhan sistematik dalam bentuk paket promotif (Pemeliharaan
Kesehatan), Preventif (Pencegahan Penyakit), dan Rehabilitatif (Pemulihan
Kesehatan) yang paripurna (Depkes RI, 2000).
Hasil pemeriksaan yang dilakukan pada siswa kelas 1-6 SD N 107 Jambi
pada tanggal 13 Oktober didapatkan hasil sebagai berikut rata-rata DMF-T = 0,93;
OHI-S = 1,69; PTI = 0% ; CPITN = 5 sektan sehat dan def-t = 3,49. Hasil
pemeriksaan tersebutmenunjukkan adanya kesenjangan terhadap target nasional
pada kondisi OHI-S, def-t dan PTI sehingga perlu dilakukan pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut untuk mencapai target nasional. Sedangkan kondisi
DMF-T dan CPITN sudah memenuhi target nasional akan tetapi perlu
ditingkatkan kembali untuk memenuhi target optimal D=0, M= 0,01, F=0,92,
CPITN= 6 sextan sehat. Program pelayanan kesehatan gigi dan mulut berupa
pemeliharaan kesehatan gigi dan pencegahan penyakit gigi dan mulut (Klinik
Mandiri) bagi siswa SD Negeri Sendangmulyo 04, yang akan dikelola dan
5
dilaksanakan oleh dokter gigi dan perawat gigi yang bekerja diluar jalur PNS atau
PTT.
1. Dasar pemikiran
6
2. Visi misi
2.1 VISI
Terciptanya kondisi dimana peserta didik mempunyai
pengetahuan, kesadaran dan kemampuan pelihara diri
sehingga mampu mencegah terjadinya penyakit/kelainan
gigi dan mulut serta mengambil tindakan yang tepat untuk
mencari pengobatan/peraawatan yang memadai sehingga
tercapai derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal
2.2 MISI
7
3.3 TUJUAN KHUSUS
Meningkatnuya dan mecangkup, sikap dan kemampuan anak
sekolah untuk berperilaku hidup sehat dibidang kesehatan dan
mulut yang mencakup :
3.4 MANFAAT
1. Bagi Sekolah :
a) Terjaminnya ketersediaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi
siswa-siswanya.
b) Daya tarik sekolah bagi calon siswa / orang tua siswa karena
adanya tambahan fasilitas kesehatan gigi yang terjamin.
2. Bagi Murid
a) Pengetahuan dan kesadaran siswa akan kesehatan gigi dan mulut
semakin bertambah.
b) Menurunnya angka penyakit gigi dan mulut pada siswa.
c) Meningkatnya kualitas kesehatan gigi dan mulut.
d) Menurunnya angka ketidak hadiran siswa dalam mengikuti proses
belajar disebabkan sakit gigi.
e) meningkatnya sikap/kebiasaan pelihara diri terhadap kesehatan gigi
dan mulut siswa.
8
f) Murid mendapatkan pelayanan medik gigi dasar atas permintaan
(care on demand).
3. Bagi Guru :
a) Pengetahuan dan kesadaran guru akan kesehatan gigi dan mulut
semakin bertambah.
b) Peluang meningkatkan keterampilan tentang kesehatan gigi dan
mulut.
4. Bagi Orang Tua :
a) Pengetahuan dan kesadaran orang tua akan kesehatan gigi dan
mulut semakin bertambah.
b) Menurunnya tingkat kekhawatiran orang orang tua terhadap
penyakit gigi dan mulut anak.
9
BAB II
EVALUASI KEGIATAN
A. Aspek pemasaran
1. Penetapan harga
Sistem yang dianut UKGS ini adalah subsidi silang artinya
baik siswa yang sehat ataupun siswa yang sakit dikenai biaya
yang sama ( yang sehat membantu yang sakit).
2. Anggaran
Sistem yang dianut UKGS ini adalah subsidi silang artinya
baik siswa yang sehat ataupun siswa yang sakit dikenai biaya
yang sama ( yang sehat membantu yang sakit).
1) Paket A
Jumlah Rp.7.980.000,-
B
10
Biaya yang dibebankan kepada orang tua :
Jumlah Rp.2.440.000,-
11
1. Paket B
1. Paket A Rp.7.980.000,-
Jumlah Rp.10.180.000,-
12
Untuk biaya yang dibebankan perbulannya yaitu :
1. Paket A Rp.2.440.000,-
13
2. Paket C
1. Paket B Rp.10.180.000,-
Jumlah Rp.19.335.000,-
14
N0. Kebutuhan Jumlah Harga
1. Paket B Rp.3.444.000,-
Jumlah Rp.4.844.000,-
1. Pencapaian target
Target awal usaha :
Dapat meningkatkan minat siswa SD N 107 jambi dalam
melakukan pelayan kesehatan gigi dan mulut dalam segi pencegahan,
penyembuhan, dan lain-lain.
15
2. Proses produksi
Dalam kegiatan usaha ini kami menggunakan fasilitas yang
diperoleh dari modal sendiri, yaitu sebagai berikut:
1. Bahan
Bahan yang kami gunakan adalah:
Bahan Jumlah Harga
Fuji VII 1 set Rp.750.000,-
Povidon iodine besar 1 botol Rp.50.000,-
Flour 1 botol Rp.100.000,-
Alkohol 3 botol Rp.60.000,-
GIC 1 set Rp.800.000,-
Chlor ethyl 2 botol Rp.300.000,-
Phcaine 1 box Rp.100.000,-
JumlahTotal Rp.2.160.000,-
16
No. Kebutuhan Jumlah Harga
Jumlah Rp.2.440.000,-
17
3. Manajemen pelayana
Pembina (Ketua
RT)
H. Somad
Ketua (KepSek)
Muhammad Fattah
Ketua Kegiatan
Yusri Mahendra
Sekretaris dan
Bendahara
Yuliza Rahmatillah
18
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
19
DAFTAR PUSTAKA
1. Acs G., Lodolini G., Kaminski S., Cisneros GJ., 1992, Effect of Nursing
Caries on Body Weight in a Pediatric Popular on, Pediatr Dent 14:302- 5.
2. Acs G., Shulmann R., Ng MW et al., 1999, The Effect of Dental
Rehabilitation on the Body Weight of Children with Early Chilhood Caries,
Pediatr Dent 21:109-113
3. Adyatmaka A., Sutopo U., Carlsson P., Brathall D., School-Based Primary
Preventive Programme for Children Affordable Toothpaste as a Component
in Primary Oral Health Care. Experiences from a field trial in Kalimantan
Barat, Indonesia, http://www.whocollab.od.mah.se/searo/indonesia/aff
ord/whoafford.html.
4. Adyatmaka I., 2011, Donut Irene “Simulator Risiko Karies”, Kementerian
Pendidikan Nasional, CHAMPS-FKM-Universitas Indonesia, Jakarta
5. Departemen Kesehatan, 1997, Pedoman Penyelenggaraan Usaha Kesehatan
Sekolah, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Jakarta
6. Departemen Kesehatan, 2004, Pedoman Penyelenggaraan Usaha Kesehatan
Sekolah, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Jakarta
7. Departemen Kesehatan, 2008, Riset Kesehatan Dasar 2007, Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta
8. Departemen Kesehatan, 2007, Usaha Kesehatan Sekolah di Tingkat Sekolah
Dasar, Direktorat Jenderal Komunitas, Jakarta
9. Fit for School, 2009, Manual for Teachers for the Implementation of Essential
10. Health Care Package in Schools, Fit for School Inc, Manila
11. Low W., Tan S.,, Schwartz S., 1999, The Effect of Severe Caries on the
Quality of Life in Young Children, Pediatr Dent 21:325-326
12. Marinho VCC, Higgins JPT, Logan S et al., 2003, Fluoride Gels for
Preventing Dental Caries in Children and Adolescents (Cochrane Review).
In: The Cochrane Library, Issue 3.
13. Monse B, Heinrich-Weltzein R, Mulder J, Holmgren CJ, Palenstein
Halderman W., Caries Preventive Efficacy of Silver Diamine Fluoride (SDF)
20
and ART Sealants in School Based Daily Fluoride Tooth Brushing Program
in Philippnes. Submmited BMC Oral Health.
14. Monse B, Heinrich-Weltzein R, Benzian H, Holmgren C, van Palenstein
Halderman W., 2010, PUFA - An Index of Clinical Consequences of
Untreated Detal Caries, Community Dent Oral Epidemiol 38:77-82
15. World Health Organization, Beijing Declaration, 2007, Call to action to
promote oral health by using fluoride in China and Southeast Asia,
http://www.who.int/oral_health/events/oral%20healthc.pdf.
21