Anda di halaman 1dari 20

PLAN OF ACTION (POA)

PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MASYARAKAT


DI MI NAGARAKASIH 2 KELURAHAN KERSANAGARA KECAMATAN
CIBEREUM KOTA TASIKMALAYA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Masyarakat

Disusun Oleh :

Shofi Mubarok Ramadhani

P2.06.25.2.19.035

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI

TASIKMALAYA

2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatlan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan pembuatan Plan Of Action (POA) ini. Shalawat serta salam
senantiasa tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarganya, para
sahabatnya, dan sampai kepada seluruh umatnya hingga akhir zaman.
Plan Of Action (POA) atau perencanaan kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi
dan mulut di MI Nagarakasih 2 yang diajukan unuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat”. Saya mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu dalam perancangan Plan Of Action
(POA) ini, tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada bapak Anang, S.Si.T., MDSc dan
Tim selaku dosen penanggung jawab mata kuliah Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Masyarakat.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Plan Of Action (POA) ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk memperbaiki serta penyempurnaannya. Semoga Plan Of Action (POA)
ini dapat bermanfaat bagi semua orang dan dapat dijadikan sebagai acuan bagi pengelola
program dalam melaksanakan kegiatan yang diharapkan dapat mencapai target yang telah
ditetapkan.

Tasikmalaya, 17 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2
1.3.1.................................................................................................................................2
1.3.2.................................................................................................................................2
1.4 Manfaat..........................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................4
KAJIAN KASUS....................................................................................................................4
2.1 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat.................................................4
2.2 Pengertian Karies Gigi................................................................................................4
2.3 Karies Gigi Pada Anak Sekolah Dasar......................................................................5
2.4 Proses Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut pada Anak Siswa
Sekolah Dasar....................................................................................................................6
BAB III...................................................................................................................................8
PELAKSANAAN KEGIATAN.............................................................................................8
3.1 Temuan Kasus.............................................................................................................8
Tabel 1. Jumlah siswa yang deperiksa....................................................................................8
3. 2 Identifikasi Masalah.................................................................................................10
3.3 Matriks Prioritas Masalah, Penentuan Alternatif Masalah, Penentuan Prioritas
Masalah............................................................................................................................10
3.4 Rumusan Masalah.....................................................................................................12
3.5 Asumsi........................................................................................................................13
3.6 Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut....................................................................13
3.7 Perencanaan...............................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut salah satunya dengan
dilakukan kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut. Pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut meupakan suatu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut
yang terencana, ditujukan untuk kelompok tertentu yang dapat diikuti dalam satu
kurun waktu tertentu diselenggarakan secara berkesinambungan untuk mencapai
kesehatan gigi dan mulut yang optimal (Depkes RI, 1995).
Sasaran pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut diantaranya ditujukan
kepada kelompok rentan penyakit terhadap penyakit gigi dan mulut yaitu pada ibu
hamil, anak pra sekolah dan anak usia sekolah (Depkes RI,1998).
Adapun salah satu tujuan kesehatan gigi nasional adalah masyarakat mampu
menjaga diri dari penyakit gigi dan mulut. Namun, sayangnya kesadaran akan
menjaga kesehatan gigi dan mulut masih kurang, hal ini terlihat dari data yang
didapat menunjukan angka kesakitan gigi masih sangat tinggi, maka dari itu
diperlukan upaya promotif, preventif, dan kuratif.
Keberhasilan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut dapat diketahui
dari target nasional yang telah ditentukan yaitu DMF-T ≤ 3, def-t ≤ 7, OHI-S ≤ 1,2
(Depkes RI, 2000). Sasaran pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut diantaranya
ditujukan kepada kelompok yang rentan terhadap penyakit gigi dan mulut yaitu
pada, anak prasekolah dan anak usia sekolah, dan lansia.
Rendahnya Kesadaran masyarakat ini tentu mempengaruhi tingginya
penyakit gigi dan mulut di Indonesia, dilihat dari data Riskesdas (2013) keluhan
bermasalah kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia mencapai 25,9%.
Sedangkan menurut data Riskesdas (2013) proporsi masalah gigi dan mulut di DIY
sebesar 32,1%, angka itu lebih tinggi dibanding proporsi nasional yang tersebut di
atas yaitu 25,9%.

1
Untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut pada Anak sekolah dasar
perlu dilaksanakan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut secara individu serta
dibuatlah rencana perawatan atau POA (Plan Of Action) yaitu suatu uraian rinci
untuk merencanakan kegiatan perawatan yang harus dilakukan, waktu, biaya yang
dibutuhkan untuk melakukan kegiatan agar tercapai tujuan yang ditetapkan.

1.2 Rumusan Masalah


Sejauh mana Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) untuk meningkatkan
pengetahuan, kemampuan serta sikap siswa dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut
di MI Nagarakasih 2 Kelurahan Kersanegara Kecamatan Cibereum Kota
Tasikmalaya.

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut peserta didik yang optimal,
bermutu, efisiensi dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang tercapai
melalui kemampuan peliharaan dirinya di MI Nagarakasih 2 Kelurahan
Kersanagara Kecamatan Cibereum Kota Tasikmalaya.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan siswa di MI Nagarakasih 2
Kelurahan Kersanagara Kecamatan Cibereum Kota Tasikmalaya.
b. Peserta didik mampu berperilaku hidup sehat di bidang kesehatan gigi dan
mulut.
c. Menurunnya prevalensi karies gigi di MI Nagarakasih 2 Keluruhan
Kersanagara Kecamatan Cibereum Kota Tasikmalaya.

1.4 Manfaat
Manfaat dari pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut ini adalah :

2
1. Bagi mahasiswa jurusan keperawatan gigi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya yaitu
dapat menjadi tempat dan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan mahasiswa.
2. Bagi siswa MI Nagarakasih dapat meningkatkan derajat kesehatan gigi.
3. Bagi orang tua siswa dapat meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan
mulut sehingga dapat melakukan pemeliharaan kesehatan gigi anak.
4. Bagi sekolah dapat menjadikan inovasi baru untuk program UKGS.

3
BAB II
KAJIAN KASUS
2.1 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut masyarakat adalah pelayanan
kesehatan gigi dan mulut yang terencana, ditujukan kepada kelompok
tertentu yang dapat diikuti dalam kurun waktu tertentu diselenggarakan
secara berkesinambungan dalam bidang promotif, preventif, dan kuratif
sederhana yang diberikan kepada masyarakat. Program pelayanan asuhan
kesehatan gigi diberikan dalam kurun waktu tertentu, artinya seorang
perawat gigi harus dapat merencanakan pelayanan asuhan kepada klien
atau pasien dalam hal ini adalah masyarakat dengan jangka waktu yang
ditetapkan baik pelayanan asuhan yang dilaksanakan di dalam gedung
(melalui pelayanan klinik) maupun di luar gedung (melalui penyuluhan).
Kegiatan atau program kesehatan gigi dan mulut tersebut dapat
diselesaikan dalam 1 bulan, 6 bulan, 1 tahun, atau pun beberapa tahun.

2.2 Pengertian Karies Gigi


Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email,
dentin dan cementum, yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik
dalam suatu karbohidrat yang dapat diragikan. Tandanya adalah adanya
demineralisasi jaringan keras gigi yang kemudian diikuti oleh kerusakan
bahan organiknya. Akibatnya, terjadi invasibakteri dan kemampuan pulpa
serta penyebaran infeksinya kejaringan periapeks yang dapat menyebabkan
nyeri. Walaupun demikian, mengingat mungkinnya remineralisasi terjadi,
pada stadium yang sangat dini penyakit ini dapat dihentikan. (Kidd, 2013).
Karies gigi disebabkan oleh 4 faktor penyebab utama, yaitu host,
mikroorganisme, waktu dan substrat. Karies gigi akan terjadi apabila
terdapat interaksi antara keempat faktor penyebab utama tersebut (Kidd
dan Bechal, 1991). Teori Hendrik L. Blum menyebutkan derajat kesehatan
individu dan masyarakat dipengaruhi oleh lingkungan, perilaku, pelayanan

4
kesehatan dan herediter/keturunan (Noorkasiani, 2007). Indikator karies
gigi dapat berupa prevalensi karies dan indeks karies. Indeks karies gigi
yaitu angka yang menunjukkan jumlah gigi karies seseorang atau
sekelompok orang. Pengukuran karies dikenal sebagai indeks DMF dan
merupakan indeks aritmetika penyebaran karies yang kumulatif. Beberapa
metode pengukuran karies gigi yaitu indeks DMF-T digunakan untuk
menyatakan gigi yang karies, hilang, dan permukaan gigi yang di tambal
pada gigi permanen, sehingga jumlah permukaan gigi yang terkena harus
di perhitungkan. Indeks yang sama untuk gigi sulung adalah def-t dan def-s
dimana t menunjukkan gigi atau permukaan gigi yang ditambal (Kidd &
Bechal , 1992)

2.3 Karies Gigi Pada Anak Sekolah Dasar


Anak sekolah dasar merupakan salah satu dari 5 kelompok prioritas
pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Masalah kesehatan gigi dan mulut
yang paling sering dialami anak usia sekolah adalah karies gigi. Anak usia
sekolah memiliki kerentanan yang tinggi terkena karies gigi , disebabkan
karena lapisan bagian email gigi pada anak usia sekolah mengalami erupsi
sehingga besar kemungkinan terjadinya karies gigi (Pratiwi, 2009).
Menurut Birnbaum dan Dunne (2009), karies gigi adalah kerusakan gigi
akibat bakteri yang bersifat progresif yang disebabkan gigi terpajan
lingkungan rongga mulut. Karies gigi menyebabkan hilangnya gigi pada
sebagian besar pasien usia muda. Kelainan ini bila dibiarkan tanpa disertai
perawatan akan menyebabkan kerusakan gigi yang semakin parah.
Berdasarkan World Health Organization (WHO) tahun 2013 menyebutkan
sebanyak 87% dari anak-anak usia sekolah di seluruh dunia dan sebagian
besar orang dewasa pernah menderita karies gigi. Prevalensi 3 karies gigi
tertinggi terdapat di Asia dan Amerika Latin, sedangkan terendah terdapat
di Afrika. Selanjutnya menurut penelitian tahun 2013 di negaranegara

5
Eropa, Amerika, dan Asia ternyata 80-95% dari anak- anak dibawah umur
18 tahun terserang karies gigi (Maulani, 2014).

2.4 Proses Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut pada Anak
Siswa Sekolah Dasar
Perawatan Keperawatan Gigi dan Oral menunjukkan bahwa perawat gigi
(terapis gigi, kebersihan gigi) bertanggung jawab untuk melakukan proses
pemrosesan yang direncanakan, berkelanjutan, dan sistematis, berkelanjutan
dan sistematis sehingga dapat menyelesaikan masalah dalam ruang lingkup
praktik kedokteran gigi. dan layanan perawatan keperawatan oral berdasarkan
kebutuhan klien / pasien.
 Tahap Pengkajian
Tahap pengkajian adalah merupakan proses awal layanan keperawatan
gigi dan mulut. Pengkajian dilakukan dengan mengumpulkan dan
menganalisis data subyektif dan objektif dari klien / pasien kemudian
mengarahkan terhadap kebutuhan klien / pasien dan mencegah hal-hal
yang dapat menghambat pemenuhan kebutuhan ini, terkait dengan
perawatan perawatan gigi dan Keperawatan mulut. Terdapat beberapa
cara memeriksa gigi sebelum menentukan diagnosis keperawatan gigi
yaitu, inspeksi, sondasi, thermis, perkusi, tekanan, tes mobilitas, dll.
 Tahap Diagnosis
Dalam pelayanan asuhan keperawatan gigi, diagnosis dapat diartikan
sebagai analisis dari penyebab dan sifat dari suatu masalah dan atau
situasi atau suatu pernyataan mengenai solusinya. Macam-macam dari
diagnosis pelayanan asuhan keperawatan gigi diantaranya :
1. Early Diagnosis/ Diagnosis Dini :
Kelainan belum begitu tampak tetapi sudah dapat menentukan
diagnosisnya.
2. Clinical Diagnosis :

6
Diagnosis yang didapat berdasarkan gejala-gejala klinis.
3. Rontgenologis Diagnosis :
Diagnosis yang didapat berdasarkan pembacaan foto rontgen.
4. Differential Diagnosis/ Diagnosis Banding :
Membandingkan gejala-gejala penyakit yang satu dengan yang lain
yang kebetulan mempunyai gejala atau tanda-tanda yang serupa.
5. Final Diagnosis/ Ddiagnosis Akhir :
Ketentuan dari suatu penyakit yang bersifat pasti
 Perencanaan
Perencanaan dalam perawatan perawatan gigi dan mulut adalah rencana
perawatan gigi yang direncanakan sesuai dengan kompetensi dan
kebutuhan pasien.
 Implementasi
Implementasi dalam keperawatan gigi dan mulut merupakan
pelaksanaan yang direncanakan sesuai dengan kompetensi dan
kebutuhan pasien.
 Evaluasi
Evaluasi dalam keperawatan gigi dan mulut berfungsi untuk menilai
keberhasilan pengobatan yang dilakukan kepada klien / pasien apakah
efektif atau tidak.

7
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1 Temuan Kasus
Kegiatan survey pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut yang
dilakukan pada bulan Januari 2022 dan didapatkan hasil :
Tabel 1. Jumlah siswa yang deperiksa

No Kelas Jumlah Total

1. Kelas 2 5
2. Kelas 3 10
3. Kelas 4 5
Jumlah 20

Tabel 2. Hasil Survei Awal Pelayanan Asuhan


Keperawatan Gigi dan Mulut

def DMF- OHI


No Kelas L/P UMUR KELAS d e f D M F DI CI Kriteria
-t T -S

MI/
1. Kelas 2 L/P 8 Th 0 0 0 0 80 15 20 115 1,9 1,7 4,4 BURUK
KELA
S2
1,7 4,4
Jumlah 0 0 0 0 80 15 20 115 1,9

1. Prevalensi Karies

x 100% = x 100% =100 %

Prevalensi Gingivitis

0
x 100 % ¿ x 100% = 0%
20

8
2. OHI-S rata – rata

∑ OHI −S Total =
4,4
= 0,22
∑ anak yang diperiksa 20

a. Debris Indeks (DI) rata – rata


∑ DI =
1,9
=0,095
∑ anak yang diperiksa 20

b. Calculus Indeks (CI) rata – rata

∑ CI =
1,7
=0,085
∑ anak yang diperiksa 20

OHI-S = 0,22 (Kriteria Baik)

DI = 0,095 (Kriteria Baik)

CI = 0,85 (Kriteria Baik)

3. DMF-t rata – rata


∑ DMF−T total =
115
=5,75
∑ anak yang diperiksa 20

a. Decay (D) rata – rata


∑ decay total =
80
=40
∑ anak yang diperiksan 20

b. Missing (M) rata – rata

∑ missing total =
15
=0,75
∑ anak yang diperiksa 20

c. Filling (F) rata – rata

9
∑ filling total =
20
=1
∑ anak yang diperiksa 20

DMF-T = 5,75

D = 40
M = 0,75
F =1
4. PTI rata – rata

∑F X 100 %=
1
X 100 %=0,008
DMF−T 115

Diidentifikasi sebagai berikut :


1. Prevalensi Karies = 100 %

2. Prevalensi Gingivitis =0%

3. OHI-S Rata – rata = 0,22

4. DMF-T Rata – rata = 5,75

5. PTI = 0,008 %
3. 2 Identifikasi Masalah
Tabel 3. Identifikasi Masalah

Masalah Target Temuan Kesenjangan Prioritas


Kasus Masalah

DMF-T ≤2 40 38 I
OHI-S ≤ 1,2 0,22 1,4 II
PTI ≥ 20% 0 0 IV

10
3.3 Matriks Prioritas Masalah, Penentuan Alternatif Masalah, Penentuan
Prioritas Masalah
Tabel 4. Matriks Priorotas Masalah, Penentuan Alternatif Masalah dan
Penentuan Prioritas Masalah

Prioritas Prioritas Pemecahan

Rumusan Masalah Penyebab Alternatif Masalah


No
Masalah Masalah Pemecahan MVI
U S G R M V I C
/C

1 Angka 5 5 4 I Kurangnya a) Adanya 4 4 4 4 16


Prevalensi pengetahuan, pelatihan
karies, dan kesadaran, guru UKS
DMF-T dan kemampuan tentang
dengan siswa dalam kesehatan gigi
pengetahuan pemeliharaan dan
yang cukup dan perawatan mulut.
(sedang) kesehatan
gigi dan b) Memberik 5 5 5 5 25
mulut an perlindun
gan khusus
pada gigi tetap
yang sudah
erupsi supaya
tidak
terbentuk

11
karies

2 OHI-S 4 5 3 II a) Teknik Melakukan 4 4 5 4 20


Ratarata dan frekuensi penyuluhan
sedang menyikat tentang
dengan gigi kesehatan
pengetahuan yang gigi dan mulut
yang cukup kurang serta
tepat mendemont
b) Kurangnya rasikan cara
promosi menyikat
gigi yang baik
kesehatan
dan
benar

Keterangan :
U = Urgent (bobot masalah berdasarkan waktu)
S = Seriousness (bobot masalah berdasarkan kesungguhan / keseriusan)
G = Growth (daya ungkit maslah terhadap masalah / pertumbuhan)
M = Magnitude (besarnya masalah yang dapat diselesaikan)
V = Venerability (Sensitifitas jalan keluar)
I = Importance (pentungnya jalan keluar)
C = Cost / Biaya (efisiensi)
R = Rank / Rangking

3.4 Rumusan Masalah


Dari hasil penjaringan (screening) dapat disimpulkan bahwa penyebab masalahnya
yaitu :
1. Kurangnya pengetahuan siswa tentang memelihara kesehatan gigi dan
mulut.

12
2. Kurangnya kemampuan anak memelihara kesehatan gigi dan mulut karena
keterbatasan yang mereka miliki.
3. Kurangnya motivasi, bimbingan dan pengetahuan dari orang tua.
4. Kurangnya nutrisi yang baik untuk kesehatan gigi dan mulut.

3.5 Asumsi
Asumsi Positif
a. Kerjasama antara mahasiswa dengan pihak guru.
b. Menjalin hubungan baik dengan guru dan para siswa.
c. Meningkatkan pengetahuan yang cukup untuk pemberian penyuluhan tentang
kesehatan gigi.
d. Menciptakan suasana yang menyenangkan.
Asumsi Negatif
a. Keadaan di ruang kelas pada waktu pemeriksaan kurang kondusif.
b. Penyuluhan kurang berjalan dengan baik karena siswa tidak bisa focus dalam
penerimaan materi penyuluhan.
c. Sarana dan prasarana kurang memadai.
d. Alat dan bahan kesehatan gigi masih kurang.
e. Dana untuk program pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut kurang
memadai.
f. Tidak adanya ruang pemeriksaan yang memudahkan dalam pelayanan
kesehatan gigi dan mulut sehingga sering kali operator terburu waktu

3.6 Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut


1. Pengkajian Pasien

Berikut merupakan data pengkajian Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan

Mulut pada 5 anak asuh yang telah terjaring.

Tabel 5. Pengkajian Pasien


No Kelas d E f def- D M F DMF- DI CI OHI-S

13
t T
2 2
1. 0 0 0 0 80 15 115 1,9 1,7 4,4
0
2. Diagnosa
Tabel 6. Diagnosa Pasien
No Nama Diagnosa

- KME = 30 Gigi
1. Kelas 2 - KMD = 20 Gigi
KMP = 20 Gigi

3.7 Perencanaan
a. Persiapan

1) Mengadakan perizinan dan pertemuan lintas program dan lintas


sektoral yang terkait untuk mendapatkan dukungan.

2) Persiapan penyediaan alat - alat dan bahan serta rencana anggaran


kebutuhan yang diperlukan untuk pelaksanaan program, meliputi sebagai
berikut :

a) Kegiatan preventif

Jumlah siswa yang ditambal dan scalling : 20 orang siswa

(1) Alat yang dibutuhkan adalah :

- Alat Oral Diagnostik (kaca mulut, sonde, excavator dan

pinset) = 5 set

- Alat scalling = 4 set

- Alat penambalan = 2 set

- Gelas kumur = 5 buah

14
- Baki instrument = 5 buah

- Ember = 5 buah

- Handuk = 5 buah

(2) Bahan yang dibutuhkan adalah :

- Bahan tambalan ART dan GI = 1 Set

- Disclosing = 1 buah

- Betadine = 1 buah

- Tampon = 5 toples

- Cotton roll = 5 toples

- Cotton pellet = 5 toples

- Kapas = 1 bal

- Alkohol = 1 botol

- Chlorin = 1 botol

- Bahan Topikal Aplikasi Fluor = 1 set

- Air matang = 1 botol

b) Kegiatan Promotif

(1) Alat yang diperlukan adalah :

- Alat peraga = 5 buah

- Phantom rahang = 1 buah

- Sikat gigi = 5 buah

15
- Cermin = 5 buah

- Gelas kumur = 5 buah

(2) Bahan yang diperlukan adalah :

- Air

- Pasta gigi = 5 buah

- Disclossing Solution = 1 buah

a. Survei

b. Pengolahan Data

c. Pelaksanaan

1. Promotif

a) Penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut

b) Sikat gigi masal

2. Preventif

a) Pemeriksaan OHI-S dan membersihkan karang gigi

b) Topikal Aplikasi Fluor (TAF)

c) Penambalan pada pit dan fissure salam

3. Kuratif

a) Penambalan ART atau GI

b) Pencabutan dilakukan dengan rujukan

16
Tabel 7. Perencanaan Perawatan
Kegiatan/ Uraian Kegiatan/Tindakan
No Kelas Waktu Tujuan
Tindakan
1. II Penambalan a. Penambalan ART - 22/03/22 a. Mengembali kan
ART Bersihkan kavita 23/03/22 bentuk dan fungsi
- Oleskan eugenol gigi seperti semula
- Oleskan dentin b. Mencegah karies
conditioner dan tunggu lebih
selama 20 detik kemudian lanjut
cuci sebanyak 3 kali
sampai bersih
- Keringkan kavita
dan aduk fuji IX
- Tumpatkan tambalan dan
cek oklusi
- Oleskan varnish
Penambalan GI - Penambalan GIC 27/03/22 a. Mengembali kan
Rujukan - Penambalan 29/03/22 bentuk dan
Kavita fungsi gigi
- Cuci dan seperti semula
keringkan b. Mencegah karies
lebih
- Isolasi gigi
lanjut
- Aduk bahan
tambalan
- Aplikasikan
pada Kavita
- Oleskan varnish
Scalling dan - Memberikan 27/03/22 a. Mencegah
TAF penyuluhan 29/03/22 karies
- Membersihkan b. Mengembalikan
karang gigi kesehatan gigi
- Pengolesan TAF c. Mencegah
gingivitis

17

Anda mungkin juga menyukai