2
RUMKITAL MARINIR CILANDAK
BAGIAN GIGI DAN MULUT
1. Pendahuluan
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Undang-
Undang Dasar 1945, pasal 28 H angka (1) mengamanahkan,bahwa setiap orang
berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat sertaberhak memperoleh pelayanan
kesehatan, serta pasal 34 angka (3)Negara bertanggungjawab atas penyediaan
fasilitas pelayanan kesehatandan fasilitas pelayanan umum yang layak. Undang-
Undang nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional, mengamanahkan bahwa pembangunan kesehatan diselenggarakan
dengan berdasarkan perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan
merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatiankhusus pada
penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, manusia usialanjut (manula), dan
keluarga miskin.
Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan upaya
kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, obat dan
perbekalan kesehatan yang disertai oleh peningkatan pengawasan,
pemberdayaan masyarakat, dan manajemen kesehatan. Upaya tersebut
dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi
penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan iptek serta globalisasi
dan demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerja sama lintas sektor.
Penekanan diberikan pada peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat
serta upaya promotif dan preventif. Pembangunan nasional harus berwawasan
3
kesehatan, yaitu setiap kebijakan publik selalu memperhatikan dampaknya
terhadap kesehatan.
Dalam Undang – undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dipasal 93
disebutkan bahwa pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk
peningkatan kesehatan gigi, penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi dan
pemulihan kesehatan gigi oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau
masyarakat yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan.
Dan pasal 94 dijelaskan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah wajib
menjamin ketersediaan tenaga, fasilitas pelayanan, alat dan obat kesehatan gigi
dan mulut dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang
aman, bermutu, dan terjangkau oleh masyarakat.
Dalam konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) tahun 1948 tertulis
bahwa ”Health is a fundamental human right”, yang mengandung suatu
kewajiban untuk menyehatkan yang sakit dan mempertahankan yang sehat. Hal
ini melandasi pemikiran bahwa sehat sebagai hak asasimanusia dan sehat
sebagai investasi.
Kesehatan gigi merupakan bagian intergral dari kesehatan
secarakeseluruhan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup. Prevalensi karies
gigi dan penyakit periodontal tinggi di masyarakat dan hasil penelitian
menunjukkan karies gigi mempunyai dampak yang luas, yaitu gangguan pada
kualitas hidup antara lain keterbatasan fungsi, disabilitas fisik,ketidak nyamanan
psikis dan disability psikis.
WHO pada tahun 2003 telah membuat acuan Global Goals for Oral Health
2020, yaitu meminimalkan dampak dari penyakit mulut dan kraniofasial dengan
menekankan pada upaya promotif dan mengurangi dampak penyakit sistemik
yang bermanifestasi di rongga mulut dengan diagnosa dini, pencegahan dan
manajemen yang efektif untuk penyakit sistemik.
Disamping itu, pada The Sixtieth World Health Assembly (WHA- 60) tahun
2007 disusun Resolusi WHA 60.17 tentang kesehatan gigi dan mulut yaitu:
Rencana aksi promosi kesehatan dan pencegahan penyakit terintegrasi. Dengan
adanya kebijakan pelayanan dibidang kesehatan gigi dan mulut, maka perlu ada
langkah-langkah selanjutnya yang lebih terstruktur dan tersistem melalui
komitmen yang kuat dari para pakar, akademisi serta stakeholder terkait dalam
4
menyusunan suatu rencana strategi pelayanan kesehatan gigi dan mulut di
Indonesia, yang dapat dijadikan rujukan bagi pelaksana baik di pusat, provinsi
dan kabupaten/kota.
2. Latar belakang
Rumkital Marinir Cilandak merupakan rumah sakit TK II (dua) TNI
Wilayah Barat yang melayani anggota TNI (militer) maupun PNS beserta
keluarganya dan masyarakat umum. Dalam fungsinya rumah sakit ini
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
berupa pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
Salah satu bentuk pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah
pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Menghadapi era kemajuan teknologi di
bidang kesehatan gigi dan mulut maka diperlukan tenaga kesehatan dan
sarana prasarana yang lengkap sehingga Bagian Gigi Dan Mulut Rumkital
Marinir Cilandak dapat memberikan hasil yang optimal.
3. Tujuan
a. Tujuan umum
Untuk meningkatkan mutu pelayanan gigi dan mulut di Rumkital
Marinir Cilandak, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan gigi
dan mulut masyarakat pada umumnya dan khususnya anggota militer
dan PNS di jajaran TNI Angkatan Laut.
b. Tujuan khusus
1) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, dalam hal ini
tenaga kesehatan gigi dan mulut di Rumkital Marinir Cilandak
2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana Bagian
Gigi dan Mulut Rumkital Marinir Cilandak
3) Melaksanakan koordinasi yang berkesinambungan antara
anggota
Bagian Gigi dan Mulut dengan Kabag Gilut
4) Bekerjasama dengan fasilitas kesehatan lain diluar Rumkital
Marinir Cilandak
5
4. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan dalam program ini meliputi :
a. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, dalam hal ini tenaga
kesehatan gigi dan mulut di Rumkital Marinir Cilandak dengan:
1) Mengikutsertakan para dokter gigi umum untuk mengikuti kegiatan
seminar/ bakti sosial
2) Mengikutsertakan para dokter gigi spesialis untuk mengikuti kegiatan
seminar/ bakti sosial
3) Mengikutsertakan para perawat gigi untuk mengikuti kegiatan seminar/
bakti sosial
b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana Bagian Gigi dan
Mulut Rumkital Marinir Cilandak dengan :
1) Pengadaan leaflet, banner, poster, spanduk dan film materi promosi
kesehatan gigi dan mulut
2) Mengajukan perbaikan sarana yang rusak.
3) Mengajukan kebutuhan sarana yang menunjang pelaksanaan kegiatan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut
4) Melakukan inventarisasi sarana Bagian Gigi dan Mulut setiap tahun.
c. Berkoordinasi dengan Bagian terkait dalam pelaksanaan kegiatan Bagian
Gigi dan Mulut meliputi:
1) Jadwal pelaksanaan kegiatan
2) Metode pelaksanaan penyuluhan
3) Nama operator
4) Tempat pelaksanaan bakti sosial atau penyuluhan
5) Sasaran penyuluhan
6) Sarana penyuluhan
d. Bekerjasama dengan fasilitas kesehatan lain diluar Rumkital Marinir
Cilandak guna pelaksanaan kegiatan bakti sosial dan penyuluhan di
bidang gigi dan mulut
1) Membuat kerjasama dengan faskes lain (Puskesmas Kecamatan Pasar
Minggu)
2) Membahas topik, tempat, metode, jadwal kegiatan yang akan
diberikan.
6
3) Melaksanakan evaluasi program yang telah dilaksanakan dengan
faskes terkait.
6. Sasaran.
Sasaran yang akan dicapai Bagian Gigi dan Mulut tahun 2021 adalah
sebagai berikut:
a. Terlaksananya 100% kegiatan seminar/ bakti sosial yang sudah
direncanakan
b. Terlaksananya 100% sarana dan Prasarana Bagian Gigi dan Mulut yang
sudah diprogramkan
c. Terlaksananya 100% kerjasama Bagian Gigi dan Mulut diluar Rumah Sakit
7. Alokasi Anggaran
Anggaran yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan Bagian Gigi
dan Mulut tahun 2020 bersumber dari Karumkital Marinir Cilandak. Namun
dikarenakan keterbatasan anggaran maka program/rencana kegiatan Bagian
Gigi dan Mulut belum terlaksana secara maksimal (100%)
8. Penutup
a. Kesimpulan
1. Pada umumnya kegiatan Bagian Gigi dan Mulut di Rumkital
Marinir Cilandak masih perlu evaluasi dan dukungan dari pimpinan
rumah sakit
2. Anggota poli gigi mempunyai jabatan rangkap sehingga
kegiatan Bagian Gigi dan Mulut tidak bisa dilaksanakan secara optimal
3. Sarana dan prasarana terutama media edukasi seperti leaflet,
banner, lembar balik, tv, CD, DVD player masih belum terpenuhi
secara optimal dikarenakan keterbatasan anggaran
4. Penugasan diluar Bagian Gigi dan Mulut seperti melaksanakan
pendidikan dinas atau tugas lain diluar rumah sakit menyebabkan tidak
optimalnya pelaksanaan kegiatan Bagian Gigi dan Mulut
8
5. Kegiatan penyuluhan promosi kesehatan diluar rumah sakit atau
lingkungan masyarakat belum terlaksana, direncanakan kedepannya
akan bekerja sama dengan sekolah-sekolah binaan untuk program
UKGS
b. Saran
1. Anggota poli gigi tidak menjabat rangkap
2. Perlu ditingkatkan hubungan kerjasama dengan faskes di luar
Rumkital Marinir Cilandak yang berkaitan dengan promosi kesehatan
di lingkungan masyarakat
3. Dipenuhinya sarana media edukasi seperti banner, leaflet, dan
media audio visual
9
10