KORPS MARINIR

RUMKITAL MARINIR CILANDAK

EVALUASI CLINICAL PATHWAY

PERIODE SEPTEMBER – DESEMBER 2016

Dilakukan evaluasi clinical pathway terhadap lima penyakit tersering

di Rumkital Marinir Cilandak, yaitu DHF, Demam Tifoid, Stroke non
Hemoragik, Appendisitis dan section Caesaria. Evaluasi dilakukan selama
periode September – Desember 2016. Didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 1. Lima penyakit Clinical Pathway (CP) periode September –

Desember 2016 Rumkital Marinir Cilandak

Penyakit September Oktober November Desember

Ses Tidaks Ses Tidaks Ses Tidaks Ses Tidaks
uai esuai uai esuai uai esuai uai esuai
CP CP CP CP CP CP CP CP
DHF 11 7 3 6 7 5 8 3
SNH 5 0 10 0 5 0 7 1
Typhoid 15 0 30 3 18 1 18 1
Appendis 17 0 20 0 19 0 18 0
itis
SectioCa 23 0 25 0 31 0 23 0
esaria
(SC)
Grafik 1. Lima penyakit Clinical Pathway (CP) periode September –
Desember 2016 Rumkital Marinir Cilandak

35

30

25

20 DHF
SNH
15
TYPHOID
10
APPENDISITIS
5
SC
0
SESUAI TIDAK SESUAI TIDAK SESUAI TIDAK SESUAI TIDAK
SESUAI SESUAI SESUAI SESUAI
SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER

Tabel 2.Tatalaksana DHF periode September – Desember 2016

Sesuai CP Tidak sesuai CP

DHF 33 17

Grafik 2.Tatalaksana DHF periode September – Desember 2016

DHF
(TATALAKSANA)
40
20 DHF
(TATALAKS
0
ANA)
SESUAI TIDAK
SESUAI

Tabel 3.Lama Rawat DHF periode September – Desember 2016

Sesuai CP Tidak sesuai CP

DHF 45 5
Grafik 3.Lama Rawat DHF periode September – Desember 2016

DHF (LAMA
RAWAT)
60
40
DHF
20 (LAMA
0 RAWAT)
SESUAI TIDAK
SESUAI

Tabel 4.Tatalaksana Demam Typhoid periode September – Desember

2016

Sesuai CP Tidaksesuai CP
Demam 81 0
Typhoid

Grafik4.Tatalaksana Demam Typhoid periode September – Desember

2016

TYPHOID
(TATALAKSANA)
100

50 TYPHOID
(TATALAKS
0 ANA)
SESUAI TIDAK
SESUAI

Tabel 5. Lama Rawat Demam Typhoid periode September – Desember

2016

Sesuai CP Tidaksesuai CP
Demam 78 3
Typhoid
Grafik 5. Lama Rawat Demam Typhoid periode September – Desember
2016

TYPHOID (LAMA
RAWAT)
100
TYPHOID
(LAMA
0 RAWAT)
SESUAI TIDAK SESUAI

Tabel 6.Tatalaksana Sectio Caesaria (SC) periode September – Desember

2016

Sesuai CP Tidaksesuai CP
Sectio 102 0
Caesaria
(SC)

Grafik 6.Tatalaksana Sectio Caesaria (SC) periode September –

Desember 2016

SC (TATALAKSANA)
200
100 SC
0 (TATALAKSANA
SESUAI TIDAK )
SESUAI

Tabel 7. Lama Rawat Sectio Caesaria (SC) periode September –

Desember 2016

Sesuai CP Tidaksesuai CP
Sectio 102 0
Caesaria
(SC)
Grafik 7. Lama Rawat Sectio Caesaria (SC) periode September –
Desember 2016

SC (LAMA RAWAT)
200

100 SC (LAMA
RAWAT)
0
SESUAI TIDAK SESUAI

Tabel 8.Tatalaksana Stroke Non Hemoragik (SNH) periode September –

Desember 2016

Sesuai CP Tidaksesuai CP
SNH 8 0

Grafik 8.Tatalaksana Stroke Non Hemoragik (SNH) periode September –

Desember 20

SNH
(TATALAKSANA)
10
SNH
0 (TATALAKSA
NA)
SESUAITIDAK SESUAI

Tabel 9. Lama Rawat Stroke Non Hemoragik (SNH) periode September –

Desember 2016

Sesuai CP Tidaksesuai CP
SNH 7 1
Grafik 9. Lama Rawat Stroke Non Hemoragik (SNH) periode September
– Desember 2016

SNH (LAMA RAWAT)

10

5 SNH (LAMA
RAWAT)
0
SESUAI TIDAK SESUAI

Tabel 10.Tatalaksana Appendisitis periode September – Desember 2016

Sesuai CP Tidaksesuai CP
Appendisitis 72 0

Grafik 10.Tatalaksana Appendisitis periode September – Desember 2016

APPENDISITIS
(TATALAKSANA)
100 APPENDISITI
S
0 (TATALAKSA
SESUAITIDAK SESUAI NA)

Tabel 11. Lama Rawat Appendisitis periode September – Desember 2016

Sesuai CP Tidaksesuai CP
Appendisitis 72 0
Grafik 11. Lama Rawat Appendisitis periode September – Desember 2016

APPENDISITIS (LAMA RAWAT)

80
60
40 APPENDISITIS
20 (LAMA RAWAT)
0
SESUAI TIDAK SESUAI

Dari hasil data dan evaluasi yang didapat umtuk masing – masing
clinical pathway didapatkan beberapa ketidaksesuaian dengan clinical
pathway.
1. DHF
ketidak sesuaian yang ada disebabkan karena pasien diberikan
obat golongan PPI (Omeprazol) dan golongan AHA2 (Ranitidin)
untuk mengurangi gejala mual muntah pada pasien yang tidak
ada di ketentuan Clinical Pathway yaitu hanya infus cairan dan
antipiretik. Ketidaksesuaian pada lama rawat yaitu 5 pasien
dirawat melebihi 5 hari pada ketetapan clinical pathway,
dikarenakan belum adanya perbaikan laboratorium.
2. Demam Typhoid
ketidak sesuaian yang ada disebabkan karena pasien masih ada
keluhan sehingga lama rawat melebihi ketentuan dari Clinical
Pathway yaitu lebih dari 5 hari.
3. Stroke Non Hemoragik
ketidaksesuaian yang terjadi dikarenakan, beberapa pasien yang
dirawat dengan diagnosis stroke non hemoragik lama perawatan
lebih dari 7 hari dikarenakan pasien masih ada keluhan sehingga
lama rawat melebihi ketentuan dari Clinical Pathway yaitu lebih
dari 7 hari.
Rencana Tindak Lanjut:
- Mensosialisasikan hasil ketidaksesuaian Clinical pathway pada rapat
Komite Medik.
- Mempertahankan kepatuhan penatalaksanaan sesuai Clinical
Pathway.

Jakarta, 3 Januari 2017

Ketua Sub Komite Mutu Profesi Komite Medik,

dr. Padma Savenadia Alam. SpKN

Letkol Laut (K/W). Nrp 12505/P
 KORPS MARINIR
RUMKITAL MARINIR CILANDAK

LAPORAN PELAKSANAAN DAN

EVALUASI CLINICAL PATHWAY
TAHUN 2016

RUMKITAL MARINIR CILANDAK

JAKARTA 2016