Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH PELAKSANAAN PROMOSI KESEHATAN

TERKAIT GIGI KARIES DAN KESEHATAN MULUT

DI TK AISIYAH KARANGASEM

KELOMPOK 1

Anggota :

1. Rahma Novita Berliana (J410190016)


2. Nike Indah Arodah (J410190045)
3. Kun Adiratna (J410190065)
4. Azriel Tri Akbar Syarif (J410190071)
5. Maharani Nurul Haryanti (J410190074)
6. Ayu Wulandari (J410190076)
7. Tasyakaru Niamahu L.S. (J410190128)
8. Ronatasya Nabillah Putri A. (J410190151)
9. Puput Andriani (J410190169)

Dosen Pengampu:
Tanjung Anitasari Indah Kusumaningrum, S.K.M, M.Kes

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil alamin, puji syukur kami panjatkan atas kehadirat


Allah SWT, karena dengan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan dan dapat
menyusun makalah tentang “Makalah Pelaksanaan Promosi Kesehatan Terkait
Gigi Karies Dan Kesehatan Mulut Di Tk Aisiyah Karangasem” guna memenuhi
tugas yang telah diberikan oleh Ibu Tanjung Anitasari Indah Kusumaningrum,
S.K.M, M.Kes selaku pengampu mata kuliah Perencanaan dan Evaluasi Promosi
Kesehatan.

Demikian pula kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini kami
masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam segi substansi maupun tata
bahasa. Namun, kami tetap berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca. Oleh karena itu, kritik dan saran dari penulisan makalah ini sangat
kami harapkan dengan harapan sebagai masukan dalam perbaikan dan
penyempurnaan pada makalah kami berikutnya. Untuk itu kami ucapkan
terimakasih.

Surakarta, 26 Juli 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Cover........................................................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

BAB II.....................................................................................................................4

METODE PENYULUHAN...................................................................................4

BAB III....................................................................................................................7

PEMBAHASAN.....................................................................................................7

BAB IV....................................................................................................................9

KESIMPULAN.......................................................................................................9

A. Kesimpulan..................................................................................................9

B. Saran..........................................................................................................10

LAMPIRAN..........................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

Menurut Triyanto, (2017) Berdasarkan Undang – Undang Nomor 36


Tahun 2009. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial dan ekonomis. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang
setinggitingginya bagi masyarakat, perlu adanya upaya kesehatan yang terpadu
dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan
masyarakat. Kesehatan yang perlu diperhatikan selain kesehatan tubuh secara
umum, juga kesehatan gigi dan mulut karena kesehatan gigi dan mulut dapat
mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan (Husna, Nailul., & Prasko.
2019)

Kesehatan gigi dan mulut memiliki peranan yang besar dalam kehidupan
manusia, terutama dalam proses pencernaan makanan. Untuk itu kesehatan gigi
dan mulut anak sangat penting karena perawatan yang baik akan mempengaruhi
kesehatan anak secara menyeluruh. Gigi yang pertama kali tumbuh dinamakan
gigi susu. Perawatan gigi harus dimulai sedini mungkin karena sangat
berpengaruh terhadap kesehatan, terutama kesehatan gigi susu mempunyai
pengaruh yang cukup besar terhadap pertumbuhan gigi tetap. Gigi yang tidak
teratur rapi akan memudahkan sisa makanan bersembunyi lebih lama sehingga
menyebabkan penyakit gigi. Selain itu pada gigi berlubang merupakan tempat
yang sangat baik untuk berkumpulnya sisa-sisa makanan yang lama kelamaan
akan menjadi busuk dan menimbulkan bau mulut yang tidak sedap. Dalam hal ini
peran orang tua saat di rumah sangat penting untuk selalu mengingatkan anak-
anaknya supaya rajin untuk menggosok gigi, jika di sekolah peran guru juga
dibutuhkan untuk memberikan contoh bagaimana langkah-langkah merawat gigi
yang baik dan benar.

Upaya untuk mewujudkan perilaku kesehatan diperlukan faktor


pendukung yaitu pengetahuan dan sikap yang baik. Perilaku orang tua dan guru
dalam kesehatan gigi dan mulut berpengaruh pada status kesehatan gigi dan mulut
pada anak usia masa sekolah. Salah satunya perilaku guru yang positif dalam
kesehatan gigi dan mulut setidaknya mendapatkan dukungan dari orang tua para
murid di sekolah. Hasil observasi dalam survei yang telah dilakukan pada sekolah
Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Karangasem, mendapatkan sebuah informasi
bahwa TK tersebut pernah menerapkan perilaku gosok gigi rutin setiap setelah
makan siang bersama. Jadi adanya program makan siang bersama yang
dilanjutkan dengan kegiatan gosok gigi rutin setelah selesai makan siang
merupakan salah satu hal yang positif. Program tersebut sudah berjalan cukup
lama sebelum pandemi Covid-19, akan tetapi setelah adanya pandemi Covid-19
Program tersebut dihentikan dan saat sekolah sudah mulai aktif melakukan
kegiatan secara langsung program tersebut masih belum diberlakukan kembali
karena masih perlunya adaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru oleh para murid
dan guru. Program tersebut mempunyai tujuan untuk penerapan perilaku
pencegahan karies gigi dan menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Data RISKESDAS tahun 2018 menyebutkan bahwa sebanyak 57,6%


masyarakat Indonesia memiliki permasalahan kesehatan gigi dan mulut. Proporsi
perilaku menyikat gigi benar pada penduduk Indonesia usia 3 tahun ke atas hanya
sebesar 2,8% berdasarkan data RISKESDAS tahun 2018. Masalah kesehatan gigi
sering ditemui pada anak usia sekolah, Pada anak sekolah penyakit gigi
merupakan masalah yang sangat mengganggu, karena tidak saja menyebabkan
keluhan rasa sakit tetapi juga menyebarkan infeksi ke bagian tubuh lainnya
sehingga mengakibatkan menurunnya produktivitas. Kondisi ini tentu akan
mengurangi frekuensi kehadiran anak ke sekolah, mengganggu konsentrasi
belajar, mempengaruhi nafsu makan dan asupan makanan sehingga dapat
mempengaruhi status gizi, pada akhirnya dapat mengakibatkan gangguan
pertumbuhan fisik dan berimplikasi pada kualitas sumber daya manusia.

Berdasarkan hasil need assessment yang telah dilakukan di TK Aisyiyah


Karangasem Surakarta, mayoritas siswa yaitu 7 dari 10 siswa di TK tersebut
mengalami gigi berlubang serta masih banyak siswa yang belum menerapkan
secara rutin menggosok gigi di kehidupan sehari-hari. Sebelumnya sekolah
sempat menjalankan program Gerakan gosok gigi pada seluruh siswa, namun
tidak berlanjut karena terhambat oleh Covid-19. Hal ini membuat peneliti tergerak
untuk melanjutkan program yang sempat dijalankan lalu dikembangkan lagi apa
yang perlu ditingkatkan dari pelaksanaan sebelumnya agar bisa mencapai hasil
yang maksimal.
BAB II

METODE PENYULUHAN

Dalam pelaksanaan penyuluhan di TK Aisyiyah Karangasem kami menggunakan


metode Model For Health Educatin Planning (MHEP) yang terdiri dari 5 fase:

1. Fase 1: Inisiasi Kegiatan Perencanaan


Dalam fase 1 ini kami melakukan perizinan dengan pihak TK
Aisyiyah Karangasem untuk melakukan penyuluhan sekaligus melakukan
wawancara tidak terstruktur dengan kepala TK Aisyiyah Karangasem
untuk mengetahui dan memahami masalah yang ada di TK tersebut.
Setelah dilakukan wawancara didapatkan masalah tentang kesehatan gigi
pada anak-anak TK Aisyiyah dimana peraturan terkait wajib sikat gigi
setelah makan siang yang sudah tidak diberlakukan. Padahal kebijakan
tersebut merupakan salah satu kebijakan yang baik sebagai upaya menjaga
kesehatan gigi sejak dini. Akhirnya pihak sekolah menyetujui adanya
penyuluhan di TK Aisyiyah Karangasem.

2. Fase 2: melengkapi need assesment


Setelah dilakukannya wawancara dan diskusi terkait masalah
kesehatan yang ada di TK Aisyiyah Karangasem didapatkan hasil analisis
kebutuhan sebagai berikut:

No. Permasalahan/Kebutuhan
a. Di TK Aisyiyah Karangasem dahulu melakukan
penerapan peraturan wajib menggosok gigi setelah
makan siang. Namun saat pandemi hingga sekarang
(2020-2022) peraturan belum lagi diterapkan.
b. Masih kurangnya pengetahuan anak-anak TK Aisyiyah
Karangasem tentang pentingnya rutin menggosok gigi
dengan baik dan benar.
c. Belum terbentuknya perilaku gosok gigi rutin dengan
baik dan benar pada anak-anak TK Aisyiyah
Karangasem.

3. Fase 3 : Membuat goal setting


Saat wawancara bersama kepala sekolah mengenai jumlah anak
TK yang berada di TK Aisyah Karangasem ternyata memiliki jumlah yang
cukup banyak kurang lebih 100 anak. Maka kami disarankan oleh kepala
TK untuk melakukan penyuluhan program ini terhadap anak TK B.
Dengan pertimbangan lain kelompok TK B lebih aktif dan lebih bisa
menerima materi dibandingkan kelompok TK A. Anak TK B sendiri
sebanyak 53 orang dan harapan kami dari 100% (53 orang) terdapat 75%
( 40 anak) dari 53 anak tersebut dapat mengikuti kegiatan kampanye
kesehatan mengenai kesehatan gigi dan mulut.
Kemudian tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk
meningkatkan pengetahuan anak-anak TK B Aisyah Karangasem tentang
kesehatan gigi dan mulut: pentingnya rutin menggosok gigi dengan baik
dan benar dengan harapan pengetahuan anak TK B terkait kesehatan gigi
setelah dilakukannya kampanye kesehatan akan meningkat sebanyak 50%
dari sebelumnya. Dengan peningkatan pengetahuan anak-anak TK
Aisyiyah Karangasem akan menjadi bentuk pertimbangan kesiapan untuk
diterapkannya kembali peraturan wajib menggosok gigi rutin setelah
makan siang pada anak-anak TK Aisyiyah Karangasem.

4. Fase 4 : Planning/Programming :
Program yang akan kami lakukan disana adalah kampanye
kesehatan gigi dan mulut: “pentingnya rutin menggosok gigi dengan baik
dan benar”. Kampanye kesehatan ini dilakukan dengan serangkaian
kegiatan yaitu: pemutaran vidio cerita animasi tentang pentingnya
menggosok gigi, dilanjutkan dengan ceramah singkat untuk memperjelas
materi yang disampaikan dalam vidio cerita animasi tersebut, dilanjutkan
dengan senam gigi sehat, praktek atau demonstrasi cara menggosok gigi
yang baik dan benar .

5. Fase 5: Implementasi
Kegiatan kami laksanakan pada hari Selasa 14 Juni 2022 yang
bertempat di aula TK Aisyah Karangasem pada pukul 09.00WIB-selesai
dengan sasaran yaitu anak-anak TK B sebanyak kurang lebih 53 anak (bila
keseluruhan jumlah anak TK B masuk).
Pelaksanaan seluruh rencana program mendapat dukungan penuh
oleh pihak sekolahan. Salah satu bentuk dukungan yang diberikan yaitu
fasilitas sarana dan prasarana seperti disediakannya aula untuk kegiatan
kampanye, pengkosongan jam pelajaran anak TK B untuk agenda
kampanye, penyediaan LCD, proyektor, speaker, dan mic. Semua panitia
melakukan monitoring secara bergilir selama pelaksanaan kampanye untuk
mengetahui respon dan kemajuan anak-anak saat dilakukannya kampanye
kesehatan gigi ini.

6. Fase 6: Evaluasi
Evaluasi kami lakukkan dengan lembar ceklist. Untuk evaluasi
kehadiran peserta dilakukkan dengan bantuan ibu guru melalui presensi
yang disediakan oleh TK. Kemudian ada lembar ceklist untuk evaluasi
proses, impact, dan outcome yang terdiri dari berbagai indikator. Evaluasi
proses terdiri dari kehadiran peserta, suasana, ketersediaan sarana dan
prasarana, serta persiapan panitia. Evaluasi impact yang memiliki
indikator sebagai berikut: respon peserta saat tanya jawab, keaktifan
peserta kampanye. Dan yang terakhir evaluasi outcome dengan indikator:
pengukuran tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah kampanye, dan
penerapan kembali peraturan terkait menggosok gigi.

BAB III

PEMBAHASAN

Berdasarkan pelaksanaan penggunaan metode Model For Health Educatin


Planning (MHEP) dalam penyuluhan di TK Aisyiyah Karangasem pada fase
keenam yakni fase evaluasi yang kami lakukan dengan lembar ceklis. Lembar
ceklis adalah cara menandai ketercapaian indikator tertentu dengan tanda-tanda
khusus. Tanda-tanda khusus dapat berupa tanda centang, huruf, simbol tertentu,
dll. Kemudian ada lembar ceklis untuk evaluasi proses, impact, dan outcome yang
terdiri dari berbagai indikator.

Pada evaluasi proses terdiri dari kehadiran peserta, suasana, ketersediaan


sarana dan prasarana, serta persiapan panitia. Untuk jumlah peserta yang hadir
dalam kegiatan penyuluhan dapat kami ukur dengan bantuan ibu guru yaitu pada
lembar presensi yang sudah disediakan oleh sekolahan, dimana jumlah murid
yang hadir dan mengikuti kegiatan penyuluhan sebanyak 41 murid. Jumlah
tersebut sudah memenuhi target yang kami rencanakan. Kemudian suasana yang
tercipta dalam kegiatan ini sangatlah kondusif karena anak-anak sangat mudah
diatur. Untuk ketersediaan sarana dan prasarana dari pihak TK telah menyediakan
aula untuk kegiatan penyuluhan, pengkosongan jam pelajaran anak TK B untuk
agenda ini, tersedianya LCD, proyektor, speaker, dan mic. Kemudian untuk
persiapan panitia cukup baik, namun ada satu kendala yaitu pada proyektor yang
memerlukan kabel HDMI sehingga perlu membeli terlebih dahulu ke toko
komputer terdekat. Olehkarena itu jam mulai penyuluhan mundur kurang lebih 30
menit.
Kemudian untuk evaluasi impact, memiliki indikator sebagai berikut: respon
peserta saat tanya jawab, keaktifan peserta penyuluhan. Respon peserta saat
berlangsungnya kegiatan sangat bagus juga tingginya keantusiasan mereka saat
memperagakan cara menggosok gigi dan juga saat tanya jawab.

Dan yang terakhir evaluasi outcome dengan indikator: pengukuran tingkat


pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan, dan penerapan kembali peraturan
terkait menggosok gigi. Dalam melakukan evaluasi untuk mengukur tingkat
pengetahuan para murid TK B Aisyiyah Program Khusus kami mengadakan
sebuah pre test dan post test, pretest dan postest ini diberikan secara
langsung.Alasan kami melakukan pre test dan post test secara lisan yaitu karena
murid TK B Aisyiyah PK belum bisa membaca dengan lancar dan mungkin akan
kesulitan untuk memahami soal yang akan kami berikan jika pre test dan post test
kita dalam bentuk tulisan.

Dalam sesi pre test dan post test serta saat berjalannya kegiatan, murid TK B
Aisyiyah PK dibagi menjadi 10 kelompok, yang mana terdiri dari 4-5 murid
dalam setiap kelompok. Lalu setiap kelompok kami berikan pertanyaan yang sama
dan setiap kelompok akan menjawab pertanyaan tersebut.

Hasil dari pre test dan post test yang dilaksanakan secara lisan terkait
pengetahuan pentingnya menyikat gigi secara rutin mayoritas murid TK B
Aisyiyah PK benar dalam menjawab pertanyaan yang telah diberikan. Kemudian
ada beberapa soal yang meyoritas murid TK B Aisyiyah PK masih kurang tepat
dalam menjawab, yaitu mengenai akibat kidak menyikat gigi secara rutin.

N Min Max Mean

Pre test 10 4 7 5.20

Post test 10 7 10 8.10


Berdasarkan tabel diketahui bahwa hasil pre test dan post test murid TK B
Aisyiyah meningkat dibandingkan dari hasil pre test sebelum dilakukan
penyuluhan. Dengan rincian hasil pre test didapatkan skor rata-rata yaitu 5,20
dengan skor terendah 4 dan skor tertinggi 7. Kemudian setelah diberikan
penyuluhan hasil post test didapatkan skor rata-rata 8.10 dengan skor terendah 7
dan skor tertinggi 10. Berdasarkan hasil pre test dan post test dapat diketahui
bahwa ada peningkatan pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan.

Untuk hasil pre test terkait pengetahuan murid TK B Aisyiyah PK tentang


pentingnya menggosok gigi secara rutin, para murid sudah melakukan sikat gigi
setiap hari tetapi tidak dengan langkah-langkah yang benar dan terkadang juga
masih ada yang lupa untuk menyikat gigi ketika usai makan. Kemudian, hasil post
test menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan mengenai bagaimana langkah-
langkah menyikat gigi yang baik dan benar, serta kapan saja mereka perlu untuk
menyikat gigi serta dapat dilakukan berapa kali dalam sehari.

Setelah dilakukan penyuluhan beserta post test murid TK B Aisyiyah PK


sudah mengalami peningkatan pengetahuan, dimana mereka telah mengetahui
manfaat menyikat gigi secara rutin, mengetahui akibat tidak menyikat gigi,
mengetahui langkah-langkah menyikat gigi yang benar, serta mengetahui kapan
saja waktu untuk menyikat gigi.
BAB IV

KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Dalam pelaksanaan penyuluhan di TK Aisyiyah Karangasem menggunakan
metode Model For Health Educatin Planning (MHEP) yang terdiri dari 5 fase:

 Fase 1: Inisiasi Kegiatan Perencanaan: perizinan dengan pihak TK


Aisyiyah Karangasem untuk melakukan penyuluhan sekaligus
melakukan wawancara

 Fase 2: melengkapi need assessment: mayoritas siswa yaitu 7 dari


10 siswa di TK tersebut mengalami gigi berlubang serta masih
banyak siswa yang belum menerapkan secara rutin menggosok gigi
di kehidupan sehari-hari.

 Fase 3 : Membuat goal setting: meningkatkan pengetahuan anak-


anak TK B Aisyah Karangasem tentang kesehatan gigi dan mulut:
pentingnya rutin menggosok gigi dengan baik dan benar dengan
harapan pengetahuan anak TK B terkait kesehatan gigi setelah
dilakukannya kampanye kesehatan akan meningkat sebanyak 50%
dari sebelumnya.

 Fase 4 : Planning/Programming : Program yang akan kami


lakukan disana adalah kampanye kesehatan gigi dan mulut:
“pentingnya rutin menggosok gigi dengan baik dan benar”.
Serangkaian kegiatannya yaitu: pemutaran vidio cerita animasi
tentang pentingnya menggosok gigi, dilanjutkan dengan ceramah
singkat untuk memperjelas materi yang disampaikan dalam vidio
cerita animasi tersebut, dilanjutkan dengan senam gigi sehat,
praktek atau demonstrasi cara menggosok gigi yang baik dan benar
.

 Fase 5: Implementasi: Kegiatan dilaksanakan pada hari Selasa 14


Juni 2022 yang bertempat di aula TK Aisyah Karangasem pada
pukul 09.00WIB-selesai dengan sasaran yaitu anak-anak TK B
sebanyak kurang lebih 53 anak. Pelaksanaan seluruh rencana
program mendapat dukungan penuh oleh pihak sekolahan.

 Fase 6: Evaluasi: Evaluasi dilakukkan dengan lembar ceklist.


Untuk evaluasi kehadiran peserta dilakukkan dengan bantuan ibu
guru melalui presensi yang disediakan oleh TK. Kemudian ada
lembar ceklist untuk evaluasi proses, impact, dan outcome yang
terdiri dari berbagai indikator.

B. Saran
Kepada Guru Tk B Aisyiyah PK untuk memberikan informasi tentang kebersihan
gigi dan mengigatkan orang tua untuk memantau dan memeriksakan gigi anak
minimal enam bulan sekali serta Mengaktifkan kembali Kebijakn Mengosok gigi
setelah makan siang pada Murid Tk B Aisyiyah PK.
LAMPIRAN
POSTER
DOKUMENTASI

Suasana kelas
Materi & kuis
Penutupan
Anggota kelompok
berlin : operator nike: presentator
ratna: peraga azriel: dokumentator
Mahar: pemandu ice breaking ayu: notulen

Tasya: MC rona: peraga

Puput : Dokumentator

Anda mungkin juga menyukai