Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN

PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN DI DESA ROT TEUNGOH


KECEMATAN MEUKEK KABUPATEN ACEH SELATAN
13 MARET 2021

KELOMPOK 51
Nama :
Gustina Putriyani P00324218017 Diploma III Kebidanan Langsa
Husniati P00324218018 Diploma III Kebidanan Langsa
Fitria Rizki P00320218013 Diploma III Keperawatan Langsa
Haries Muhafizh P00320218014 Diploma III Keperawatan Langsa
Nazira Safitri P07120418024 Sarjana Terapan Keperawatan
Nur Afni P07120418026 Sarjana Terapan Keperawatan
Cut Putri Meiliana P07139018006 Diploma III Farmasi
Desi Agustina P07139017006 Diploma III Farmasi
Rahma Fitria P07125218066 Sarjana Terapan Terapi Gigi
Rahmat P07125218067 Sarjana Terapan Terapi Gigi

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN ACEH 2021


HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KKL TERPADU DI
DESA ROT TEUNGOH

Laporan KKL TERPADU ini diajukan oleh :


Kelompok : 51
Lokasi KKN : ROT TEUNGOH, MEUKEK, ACEH SELATAN
Anggota :
1. Gustina Putriyani P00324218017
2. Husniati P00324218018
3. Fitria Rizki P00320218013
4. Haries Muhafizh P00320218014
5. Nazira Safitri P07120418024
6. Nur Afni P07120418026
7. Cut Putri Meiliana P07139018006
8. Desi Agustina P07139017006
9. Rahma Fitria P07125218066
10. Rahmat P07125218067

Laporan KKL Terpadu ini telah disetujui dan disahkan oleh Dosen Pembimbingan
Lapangan Poltekes Kemenkes Aceh

Mengetahui Lokasi, ………………..2021


Pembimbing Lapangan

Nama dan NIP Nama Mahasiswa

Ketua Panitia KKL Terpadu

NamaNIP

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang berjudul “ Adaptasi

Kebiasaan Baru Pada Masa Pandemi covid-19”. Tak lupa pula penulis

mengucapkan shalawat beriring salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang

telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang penuh ilmu pengetahuan

seperti yang telah kita rasakan sampai saat ini. Dalam menyelesaikan Laporan

Kuliah Kerja Lapangan (KKL), penulis masih merasakan adanya kekurangan baik

dari segi penyusunan bahasa dan hal lainnya.

Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini merupakan salah satu syarat dalam

menyelesaikan perkuliahan di Politeknik Kesehatan Kementrian kesehatan Aceh.

Dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini penulis banyak

mengalami kesulitan dan hambatan. Namun berkat bimbingan dan dorongan dari

semua pihak, akhirnya Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini dapat terwujud.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak

yang telah membantu penulis, terutama kepada yang terhormat

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Tujuan ............................................................................................... 3

BAB II PELAKSANAAN KKL TERPADU DI DESA ROT

TEUNGOH KECAMATAN MEUKEK KABUPATEN

ACEH SELATAN .............................................................................. 5

BAB III PEMBAHASAN HASIL PENGUMPULAN DATA .................... 18

BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 29

A. Kesimpulan ......................................................................................... 29

B. Saran..................................................................................................... 31

BAB V SAP DAN LAMPIRAN .................................................................... 32

A. SAP ISPA dan Rokok .......................................................................... 32

B. SAP Mencegah Gigi Berlubang ........................................................... 36

C. SAP Obat Rasional ............................................................................... 40

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kuliah kerja lapangan adalah mata kuliah yang memberi pengalaman

spesifik di masyarakat dan dunia nyata dalam rangka meningkatkan

wawasan, pengetahuan, dan keterampilan mahasiswa. Kegiatan KKL ini

dikelola oleh program studi yang melibatkan mahasiswa tingkat dua dan atau

tiga yang dibimbing oleh dosen pembimbing. Kegiatan Kuliah Kerja

Lapangan ini diharapkan mahasiswa mendapat bekal pengalaman ataupun

wawasan kerja di lapangan sebelum memasuki dunia kerja. Di samping itu

program KKL tersebut juga diharapkan untuk memberikan gambaran

kebutuhan stake holders bagi mahasiswa sendiri maupun institusi. Program

KKL juga membuka peluang bagi institusi untuk menciptakan iklim

kerjasama yang baik dengan institusi lain.

Berdasarkan hasil pendataan pada 298 KK binaan di desa Rot

Teungoh dengan jumlah 1040 jiwa didapatkan penyakit yang sering muncul

adalah ISPA dengan 278 kasus, balita yang belum mendapatkan imunisasi

lengkap dan anak usia sekolah yang mengalami gigi berlubang 76 orang

anak. Jadi, penulis mendapatkan beberapa masalah yang berkaitan dengan

ISPA, anak usia sekolah yang mengalami gigi berlubang,dan Penggunaan

obat rasional. Beberapa masalah tersebut harus diatasi dengan melakukan

1
pembinaan pada setiap dusun yang bersangkutan, dengan tujuan agar dapat

merubah pola pikir dan perilaku masyarakat setempat agar bisa lebih

meningkatkan derajat kesehatannya.

Penyakit ISPA adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri

disertai dengan radang parenkim paru yang ditularkan melalui udara, infeksi

saluran pernafasan. Imunisasi lengkap sangat penting dilakukan Karena

imunisasi adalah upaya pencegahan kematian pada bayi dengan memberikan

vaksin. Dengan imunisasi, seseorang menjadi kebal terhadap penyakit

khususnya infeksi. Dengan demikian angka kejadian penyakit infeksi akan

menurun, kecacatan serta kematian yang ditimbulkannya akan berkurang.

Perilaku anak usia sekolah sangat suka dengan makanan manis, seperti

permen, es krim, susu, dan sebagainya. Namun, terkadang anak anak lupa

untuk menggosok giginya setelah makan makanan manis. Hal ini memicu

tumbuhnya bakteri pada gigi dan gigi anak jadi berlubang. Hal kecil ini

kadang memang terlupakan oleh anak dan orangtua. Gigi berlubang terjadi

karena hilangnya mineral pada gigi yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri ini

menghasilkan asam yang akan mengikis permukaan gigi. Sebenarnya, saliva

dalam mulut kita sudah berkerja keras untuk menjaga gigi kita dari bakteri

dan asam. Namun, karena makanan yang kita makan cukup banyak saliva

membutuhkan bantuan untuk melakukan kerjanya. Menjaga kesehatan gigi

dan mulut anak diperlukan bantuan terurtama dari orang tua dan tenaga

2
kesehatan gigi dan mulut dengan mengajari cara menggosok gigi yang baik

dan benar dan memperbaiki waktu untuk menyikat gigi minimal 2 kali sehari.

Penggunaan obat secara rasional di masyarakat merupakan salah satu

hal penting untuk membangun pelayanan kesehatan. Pelaksanaan kesehatan

pengobatan yang tidak rasional selama ini telah memberikan dampak negatif

berupa timbul nya efek samping dari penggunan obat yang kurang tepat,

interaksi obat yang berbahaya, dapat menurunkan mutu penggunaan dan

mutu pelayanan kesehatan yang optimal maka perlu di lakukan penyuluhan

penggunaan obat secara rasional.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui pengetahuan masyarakat mengenai penyakit

ISPA, Penggunaan obat rasional dan anak Usia sekolah yang mengalami

gigi berlubang. Pengetahuan dan perilaku masyarakat dapat

meningkatkan kesehatan dirinya dimasa yang akan datang dan mencegah

permasalahan kesehatan.

2. Tujuan khsusus

a. Mengumpulkan data dan menyusun laporan tentang masalah ISPA,

penggunaan obat rasional dan pemeriksaan gigi berlubang pada anak

sekolah.

3
b. Membuat manajemen perencanaan rencana program kerja masalah

ISPA, penggunaan obat rasional dan pemeriksaan gigi berlubang pada

anak sekolah yang berbentuk POA.

c. Melaksanakan perencanaan yang diatur dari awal dengan menentukan

prioritas masalah.

d. Menyusun rencana kegiatan yang dilakukan melalui lokakarya mini

atau musyawarah masyarakat desa (MMD) atau pertemuan

masyarakat.

4
BAB II

PELAKSANAAN KKL TERPADU DI DESA ROT TEUNGOH KECAMATAN

MEUKEK KABUPATEN ACEH SELATAN

Kuliah kerja lapangan (KKL) terpadu dengan pendekatan IPE-CP Poltekkes

kememkes aceh pada tahun ini akan dilaksanakan secara tematik sesuai dengan

kondisi pandemi COVID-19. Adapun tema KKL terpadu tahun ini adalah Adaptasi

kebiasaan baru pada masa pandemi COVID-19. Kegiatan dalam kkl terpadu ini akan

berfokus pada Upaya pencegahan dan penangganan COVID-19 dan pelaksaan

protokol kesehatan . Namun selain ini mahasiswa juga akan melakukan kegiatan-

kegiatan lain yang di temukan di masyarakat.Pada tanggal 10 maret samapi 30 2021

terdapat 791 mahasiswa dibagi kedalam 78 kelompok melakukan pelaksanaan kuliah

kerja lapangan (KKL) di aceh selatan salah satunya adalah kelompok 51 bertempatan

di Desa Rot Teungoh kecamatan Meukek kecamatan Aceh Selatan.

5
Keterangan: pengenalan dan sambutan dari perangkat desa Rot Teungoh

Pada hari Rabu tanggal 10 Maret 2021, kami tiba di desa rot teungoh dan

mendapatkan sambutan baik oleh aparatur desa. Kami bertempat tinggal atau

berposko langsung dirumah pak geucik desa Rot Teungoh. Pada jam 20:00 WIB kami

melakukan pengenalan (Nama, Asal Tempat Tinggal, Prodi dan Jurusan) dan

Alhamdulillah mendapat sambutan baik oleh pihak perangkat desa Rot Teungoh.

6
Keterangan: Orientasi Desa.dimulai dari dusun Ujong gunong sampai ke

dusun ladang.

7
Pagi tanggal 11 Maret 2021 kami melakukan orientasi desa dimulai dari dusun ujong

gunong, dilanjutkan ke dusun pasar pada siang hari, dusun kuta cut, dan dusun ladang

sambil sapa salam dan pengenalan dengan masyarakat desa Rot teungoh.

Keterangan: Pengumpulan Data.

8
Pada hari Jumat tanggal 12 Maret 2021, kami mulai mengumpulkan data-data, baik

dari puskesmas, kantor camat, kantor geuchik maupun data dari masyarakat,

kemudian menganalisis data dari setiap kartu keluarga dengan total KK sebanyak

298 KK dan total masyarakat sebanyak 1.040 jiwa.

Keterangan: Pengumpulan Data.

9
Sabtu tanggal 13 Maret 2021 kami melanjutkan untuk melakukan pengumpulan data-

data kondisi kesehatan masyarakat yang lebih spesifik, data tersebut kami peroleh

dari bidan desa dan kader posyandu yang ada di desa rot teungoh.

Keterangan: Entry Data untuk Lokmin.

10
Minggu tanggal 14 Maret 2021 kami melakukan rapat dengan pihak dosen dan rekan

mahasiswa lainnya mengenai persiapan lokmin, kemudian dilanjutkan dengan

merevisi data-data untuk lokmin dan POA dengan kelompok.

Keterangan: Lokmin LintasSektoral.

Senin tanggal 15 Maret 2021, kami melakukan gotong royong dan siangnya pada jam

14:00 WIB dilanjutkan dengan lokmin lintas sektoral di kantor camat.

11
Keterangan: Pemeriksaan Gigi Berlubang di SD Meukek dan menbuat

Apotik Hidup (TOGA).

12
Selasa tanggal 16 Maret 2021, kami melakukan kontrak waktu dengan PAUD

mengenai lomba mewarnai. Dilanjutkan dengan pemeriksaan gigi berlubang di SD

Rot Teungoh dan melakukan penyuluhan tentang gigi berlubang dan dan

memberitahukan kepada para siswa untuk membawa sikat gigi untuk sikat gigi masal

pada hari rabu tanggal 17 maret 2021. Kemudian pada sorenya kami membuat apotik

hidup (Toga).

Keterangan: Lomba mewarnai di PAUD

13
Keterangan: Penyuluhan dan Sikat Gigi Masal.

Rabu tanggal 17 Maret 2021, kami membuat lomba mewarnai di PAUD, para guru

dan murid-murid di sana sangat antusias dan senang dengan diadakannya lomba

14
mewarnai tersebut. Pada jam 10:00 WIB kami juga melakukan penyuluhan gigi

berlubang dan mengadakan sikat gigi masal di SD Meukek. Dilanjutkan dengan

penyuluhan ISPA da pengolahan tanaman obat rasional di kantor camat desa rot

teungoh.

Keterangan: Kegiatan Posyandu.

15
Kamis tanggal 18 Maret 2021, kami mengikuti kegiatan posyandu yang diadakan

pihak puskesmas dan desa dimulai dari jam 09:00 sampai dengan selesai. Kemudian

dilanjutkan dengan coaching/bimbingan dari pembimbing minggu kedua.

16
BAB III

HASIL PENGUMPULAN DATA

1. DATA DEMOGRAFIS DAN GEOGRAFIS

NO GEOGRAFIS

1 Batas Wilayah Berbatasan Dengan

- Timur Gp. Alue Baro

- Barat Gp. Blang Kuala

- Utara Gp. Ladang Tuha

- Selatan Gp. Kuta Buloh I

2 Luas Wilayah ± 5,0 KM³

3 Jumlah Dusun 4 Dusun

Nama Dusun Dusun Jiwa KK

1. Dusun Pasar 272 71

2. Dusun Kuta Cut 226 66

3. Dusun Ujung 274 79

Gunong

4. Dusun Ladang 268 82

Keadaan penduduk (demografi)

4 penduduk menurut umur dan jenis kelamin

Laki-Laki Perempuan Jumlah

17
Umur 0-1 tahun 5 - 5

umur 1,1 - 6 tahun 27 33 60

umur 6,1 - 13 tahun 60 57 117

umur 13,1 - 21 tahun 92 105 197

umur 21,1 - 45 tahun 231 237 468

umur 45,1 - 60 tahun 75 110 185

umur > 60 tahun 8 8

total 490 550 1040

5 penduduk menurut status perkawainan

kawin 222 222 444

belum kawin 276 320 596

6 penduduk menurut agama

islam 490 550 1040

non islam

Data sosio ekonomi masyarakat

7 Penduduk menurut pendidikan penduduk

Belum sekolah 112 85 197

SD sederajat 129 200 329

SMP sederajat 83 90 173

SMA sederajat 144 75 219

D3 37 10 47

18
S1 55 20 75

S2 - - -

8 Penduduk menurut mata pencarian

Tani 174

Nelayan -

PNS 22

Buruh 7

Tukang 16

Dagang 13

Lain-Lain 808

9 Jumlah rumah 280

10 Jumlah Rumah Sehat 2

11 sarana perhubungan keadaan jalan 25

aspal

kecamatan - kabupaten 38

kecamatan - desa 26

12 Terkonfirmasi COVID-19 OTG 0

13 Terkonfirmasi COVID-19 Dengan 0

sengaja

19
14 10 penyakit utama dalam 3 bulan

terakhir

Ispa 278

Diare 38

Hipertensi 5

DM 0

Gastritis 20

Hipotensi 0

Sakit Gigi 10

Asma 29

Rhematik 5

Lainnya 0

15 Jumlah meninggal dalam 1 tahun 5 5 10

terakhir

16 penyebab meninggal ajal dan ajal dan

lanjut usia lanjut usia

20
A. Pendidikan Kesehatan

NO PENDIDIKAN PENYELANGGAR SASARAN KET

AN / PESERTA

1 Pengenalan COVID 19 Nakes Masyarakat

2 Pencegahan COVID 19 Nakes Masyarakat

3 Penanganan COVID 19 Nakes Masyarakat

4 Protokol kesehatan masa Nakes & Masyarakat Masyarakat

pendemi COVID 19

5 Adaptasi baru masa pendemi Masyarakat Masyarakat

COVID 19

6 Kesehatan ibu selama masa Bidan Desa Masyarakat

COVID 19

7 Kesehatan anak selama masa Bidan Desa Masyarakat

COVID 19

8 PHBS Nakes Masyarakat

9 Lingkungan Bersih dan Setan Masyarakat Masyarakat

10 Kesehatan Integrative/ - -

yankestrad dalam

penanganan COVID 19

11 Gizi masyarakat dalam masa Ahli Gizi Masyrakat

21
pendemi COVID 19

12 Pencegahan & penanganan Nakes Masyarakat

stunting dalam masa pendemi

COVID 19

13 Pembuatan handsanitizer / Nakes & Masyarakat Masyarakat

Desinfeksi

14 Kesehatan Gigi dan Mulat - -

15 Penggunaan Obat Rasional - -

B. Kondisi kesehatan aggregrat (kelompok) spesifik

NO AGGREGATE KONDISI KESEHATAN JUMLAH KET

1 Ibu Hamil 1. Anemia 1

2. Tekanan darah tinggi/ 0

eklamsi

3. Muntah 0

berlebihan/hiperemisis

4. Pendarahan 0

5. Lain-lain sebutkan 0

2 Ibu Menyusui 1. Asi eklusive 1

2. Non eklusive 0

22
3 Bayi/Balita 1. Stunting 1

2. Gizi buruk 0

3. Gizi kurang 0

4. Imunisasi dasar lengkap 0

5. Imunisasi dasar tidak 1

laengkap

6. Imunisasi dasar tidak 0

lengkap

7. Lain- lain 0

4 Anak usia 1. Gigi berlubang 76

sekolah 2. Sakit gigi 0

3. Lain-lain, sebutkan 0

5 remaja 1. Anemia 0

6 Lansia 1. Darah manis 0

2. Hipertensi 5

3. Rheumatik 5

4. Lain- lain sebutkan 0

23
C. GRAFIK

Data Berdasarkan Umur Penduduk


500 468
450
400
350
300
250 231237
197 185
200
150 117 110
92 105
100 75
60 60 57
50 27 33
5 0 5 0 8 8
0
umur 0-1 umur 1,1- 6 umur 6,1- 13 umur 13,1- 21 umur 21,1- 45 umur 45,1- 60 umur >60
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun

laki- laki perempuan jumlah

24
Data Penduduk Menurut status perkawinan
700

600

500

400

300

200

100

0
Kawin Belum kawin

laki- laki perempuan jumlah

Data Berdasarkan Pendidikan Penduduk


350 329

300

250
219
197 200
200 173
144
150 129
112
100 85 83 75 75 75
47 55
50 37
20
10
0 0 0
0
belum sekolah SD Sederajat SMP Sederajat SMA Sederajat D3 S1 S2

laki laki perempuan jumlah

25
DATA MATA PENCAHARIAN PENDUDUK
200
174
180
160
140
120
100
80
60
40
22
16 13
20 7
0
0
Tani Nelayan PNS Buruh Tukang Dagang Lain-lain

jumlah

26
10 penyakit yang diderita dalam 3 bulan terakhir
300 278

250

200

150

100

50 28 29
20
5 10 5
0 0
0
Ispa Diare Hipertensi DM Gastritis Hipotensi Sakit gigi Asma Rhematik

jumlah

27
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan KKL terpadu

dapat di simpulkan bahwa terdapat masalah pada di desa Rot Teungoh,

Meukek Aceh selatan . antara lain seperti ISPA, Gigi Berlubang, tanaman

toga, dan penyukuhan tentang obat rasional.

Didesa Rotteungoh terdapat beberapa orang terkena ISPA 20 orang

data yang diambil dari Puskemas drien jalo Meukek, Aceh Selatan. Infeksi

saluran pernafasan akut (ISPA) adalah infeksi akut yang menyerang salah satu

bagian / lebih dari saluran pernafasan melalui hidung alveoli termasuk

adneksanya (sinuns rongga telingga tengah pleura), ispa yang di sebabkan

oleh virus atau bakteri yang diawali dengan panas dengan sertai salah satu

atau lebih gejala tenggorokan sakit, nyeri talan, pilek, batuk kering atau

dahak.

Berdasarkan penyuluhan gigi berlubang di SD Rotteungoh terdapat

beberapa siswa yang masih belum paham pencengahan gigi berlubang dan

mesih banyak lagi yang masih belom bisa melakukan sikit gigi yang baik dan

benar dari permasalahan itu dapat di simpulakan bahwa pencegahan kelainan

gigi dan mulut dapat di lakukan dengan mengendalikan keempat faktor yang

berperan, yaitu dengan cara menyikat gigi minimal 2 kali sehari, pemberian

28
fluride untuk memperkuat gigi, mengurangi makanan yang manis dan lengket,

makan makanan berserat seperti buah dan sayuran. Sesudah makanan tersebut

segera berkumur-kumur atau sikat gigi, makan dengan menu sesuai 4 sehat 5

sempurna.

Tamanan obat keluarga atau di sebut dengan toga adalah tumbuhan

yang di tanam oleh keluarga di sekitar lingkungan rumah yang mempunyai

khasiat penyumbuhan sebagai apotek hidup yang bermanfaat oleh keluarga

secara sederhana, sebagaiman tanaman obat keluarga sebagai penanggulan

pertama pengobatan suatu penyakit membantu masyarakat dalam

peningkatan derajat ksehatan secara sederhana sebagai system pengobatan

yang murah salah satu contoh tanaman toga yang sering ditemukan di

perkarangan rumah keluarga yaitu kuyit, kencur, jahe, sirih, teumulawak ,

jeruk nipis, dan seledri.

Selain tanaman toga terdapat juga penyuluhan obat rasional

penggunaan obat rasional jika memehui berberapa kriteria antara lain seperti.

Tepat waktu, tepat indikasi, tepat pemilihan obat, tepat dosis dan waspada

terdapat efek samping. Minum obat umumnya terjadi pada keadaan seperti

berikut, jenis atau jumlah obat yang diberikan terlalu banyak, frekuensi

pemberian obat perhari terlalu sering, jenis sediaan obat terlalu beragam,

pemberian obat dalam jangka panjang tanpa informat, pasien tidak

mendapatkan informat/ penjelasan yang cukup mengenai cara

minum/menggunakan obat, timbulkan efek samping (misalnya ruam kulit dan

29
nyeri lambung ) atau efek ikatan (urin merah karena minum rifamsin).

Penggunaan obat yang tidak rasional yang sering di jumpai dalam praktek

sehari-hari. Peresepen obat tanpa indikasi yang di jelaskan, penentuan dosis,

cara, dalan lama pemberian kliru.

B. SARAN

1. Masyarakat dapat mengikuti apa yang sudah disampaikan dalam

penyuluhan agar kasus ISPA di desa Rotteungoh menurun.

2. Dapat mengurangi rokok dan menghindari pembakaran.

3. Agar kedepannya murid dapat membiasakan menyikat gigi 2 kali sehari

dan mengkunsumsi makanan yang kariogenik seperti buah dan sayuran

dan mengurangi makan makanan manis.

4. Agar masyarakat dapat menggunakan obat dengan baik dan benar.

30
BAB V

SAP DAN LAMPIRAN

A. SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ISPA

1. Nama kegiatan : Penyuluhan ISPA

2. Tujuan : meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan kelompok

sasaran dalam aspek kesehatan pernafasan

3. Sasaran : masyarakat umum pendesaan

4. Jumlah sasaran : 45 orang peserta

5. Materi penyuluhan :

a. Pengertian ISPA

b. Penyebab ISPA

c. Tanda dan gejala ISPA

d. Macam-macam ISPA

e. Cara penularan ISPA

f. Pencegahan ISPA

6. Metode pendekatan : diskusi dan edukasi

7. Media : leaflet, ppt

8. Kelengkapan tehnik yang dibutuhkan :

a. Satuan penyuluhan (satpel)

b. Materi penyuluhan

31
c. Media penyuluhan

d. Alat evalusi (soal pre test dan post test)

e. Surat pemberitahuan kepada sasaran (undangan /pengumuman )

9. Tehnik pelaksanaan :

a. Mengusulkan / mensosialisasikan kepada kelompok sasaran

b. Mempersiapkan kelengkapa tehnik penyuluhan

c. Melaksanakan penyuluhan

d. Melakukan evaluasi (pree dan post test)

e. Menyusun laporan kegiatan penyuluhan

10. Frekuensi kegiatan : Penyuluhan ISPA dilaksanakan sebanyak 1 kali di

desa Rotteungoh

32
LAMPIRAN FOTO PENYULUHAN ISPA

33
Narasi :

Rabu, 17 maret 2021 kami melakukan penyuluhan ISPA dikarenakan

data dari puskesmas terdapat banyak terjadi ISPA di rot teungoh, dan kami

melihat juga dari hasil survey ke masyarakat, masih banyak yang merokok

dan membakar sampah dipagi hari dan masih terlihat sampah sampah

berserekan didalam got dan ventilasi jarang dibuka, pada saat kami melakukan

penyuluhan ISPA banyak masyarakat yang ikut berpartisipasi, dan

memberikan pertanyaan mengenai penyakit ISPA dan juga penyakit lainnyaa,

seperti ada yang bertanya tentang bagaimana cara mengurangi merokok,

tentang obat tradisional untuk ISPA dan cara mengobati mata yang berair.

Dan pada saat penyuluhan berlangsung masyarakat menyimak dengan

seksama.

34
B. SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENCEGAHAN GIGI

BERLUBANG

1. Nama kegiatan: Penyuluhan gigi berlubang dan sikat gigi masal

2. Tujuan : Meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan kelompok

sasaran dalam aspek gigi dan mulut

3. Sasaran: Murid sekolah dasar kelas 3 dan 4

4. Jumlah sasaran : 35 murid pada saat pelaksaanan penyuluhan dan sikat

gigi masal

5. Materi penyuluhan :

a. penyebab dan pencegahan gigi berlubang

b. cara menyikat gigi yang baik dan benar

6. Metode pendekatan: bermain dan edukasi gigi berlubang dan sikat gigi

masal

7. Media:

a. poster

b. pantom dan sikat gigi

8. Kelengkapan Teknik yang dibutuhkan:

a. Satuan penyuluhan (satpel)

b. Materi penyuluhan

c. Media penyuluhan

d. izin kepada pihak sekolah

e. Alat evaluasi

35
f. Absensi murid yang ikut serta dalam penyuluhan dan sikat gigi masal

9. Tekhnik pelaksanaan:

a. Memberitahukan kepada pihak sekolah hari pelaksaaan penyuluhan

dan sikat gigi masal

b. Mempersiapkan alat dan media penyuluhan

c. Melaksanakan penyuluhan

d. Melakukan evaluasi

e. Menyusun laporan kegiatan penyuluhan

10. Frekuensi kegiatan: Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dilaksanakan

sebanyak 1 kali di SD Rotteungoh

36
LAMPIRAN FOTO PENYULUHAN GIGI BERLUBANG

37
Narasi :

Rabu , 17 maret 2021 tepatnya sehai setelah melaksaakan kegiatan

pemeriksaan gigi dn mulut murid kelas 3 dan 4 di SD rotteungoh dan kami

menghasilkan data bahwa data gigi berlubang lebih dari setengah murid yang kami

periksa dengan itu kami mengangkat kasus pencgahan gigi berlubang dan teknik

menggosok mulut dengan materi penyuluhan. Setelah mendapatka izin dari kepala

sekolah dan wali kelasnya kami langsung memberi arahan kepada adik-adik untuk

berkumpul dn berbaris di lapangan SD Rotteungoh dimulai dengan pengelanan diri

dari pihak kkldan dilanjuttkan dengan pemberiaan penyuluhan ppencegahan gigi

berlubang dengan metode edukasi dan bermain, partisipasi dari murid kelas 3 dan 4

untuk mempraktekkan menggosok gigi dengan di berikan edukasi langsung dari

kakak-kakak keperawatan gigi dan muut. Setelah praktek menggosokm gigi yang

baik dan benar adik-adik juga diajari untuk pemaikan masker serta pembagian masker

gratis dari anggota pkl di desa rot teungoh.

38
C. SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENGGUNAAN OBAT RATIONAL

1. Nama kegiatan : Penyuluhan obat rasional

2. Tujuan : meningkatkan pengetahuan,sikap dan keterampilan kelompok

sasaran dalam aspek obat dan kesehatan

3. Sasaran : masyarakat umum pedesaan

4. Jumlah sasaran : 45 orang peserta

5. Materi penyuluhan :

a. Penggunaan obat yang baik dan benar

6. Metode pendekatan : Diskusi dan edukasi

7. Media :

a. Laptop

8. Kelengkapan tehnik yang dibutuhkan :

a. Satuan penyuluhan (satpel)

b. Materi penyuluhan

c. Media penyuluhan

d. Alat evalusi (soal pre test dan post test)

9. Teknik pelaksanan :

a. Mengusulkan atau mensosialisasikan kepada kelompok sasaran

b. Mempersiapkan kelengkapan tekhnik penyuluhan

c. Melaksanakan penyuluhan

d. Melakukan evaluasi (pree dan post test)

39
e. Menyusun laporan kegiatan penyuluhan

10. Frekuensi kegiatan : Penyuluhan obat rasional dilaksanakan sebanyak 1

kali di desa Rotteungoh

40
LAMPIRAN FOTO PENYULUHAN OBAT RASIONAL DI DESA ROT

TEUNGOH

41
Narasi :

Rabu, 17 maret 2021 kami melakukan penyuluhan tentang penggunaan obat

rasional pada saat kami melakukan penyuluhan penggunaan obat rasional

banyak masyarakat yang ikut berpartisipasi, dan memberikan pertanyaan

mengenai penggunaan obat rasional dan juga penyakit lainnyaa, seperti ada

yang bertanya tentang bagaimana cara mengurangi merokok, tentang obat

tradisional dan cara mengobati mata yang berair. Dan pada saat penyuluhan

berlangsung masyarakat menyimak dengan seksama.

42

Anda mungkin juga menyukai