Anda di halaman 1dari 75

LAPORAN KELOMPOK

PRAKTIK KERJA NYATA


PADA KELUARGA BINAAN DI RT 08 DESA SELANGO KECAMATAN
PAMENANG SELATAN KABUPATEN MERANGIN
TAHUN 2020

Disusun oleh :

1. Aldi Desafputra 171273110002


2. Anita Putri 171273110003
3. Mery Concordia 171271110013
4. Mesy Tria Jesika 161272110013
5. Okta Pradani 171273110026
6. Rafita Afni 171273110025
7. Rowina Wilhelmina 161272110020
8. Sulpina Novia Wiriani 161272110024
9. Yeliza Fulia 171271110016

YAYASAN HAJI SOEHEILY QARI


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES) MERANGIN
TA. 2019/2020
ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah


memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan kelompok Praktik Kerja
Nyata (PKN) pada keluarga di RT 08 Desa Selango Kecamatan Pemenang Selatan
Kabupaten Merangin Tahun 2020 ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya
yang telah ditetapkan.
Laporan ini merupakan tugas kelompok dalam pelaksanaan Praktik Kerja
Nyata (PKN) di RT 08 Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan Kabupaten
Merangin yang di mulai dari tanggal 16 Maret s/d 21 Maret 2020. Dalam
penulisan laporan ini penulis banyak menemui hambatan serta kesulitan, namun
dengan adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak maka laporan
kelompok dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Dalam
kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak H. Handayani, SKM., MPH Selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan
Haji Soehaily Qary.
2. Bapak Ir. Edi Suratno Selaku Sekretaris Yayasan Haji Soehaily Qary.
3. Ibu Revinovita, SST., M.Keb Selaku Ketua STIKes Merangin.
4. Ibu Helti Lestari Sitinjak, SST., M.Keb Selaku Ketua Prodi Diploma III
Kebidanan dan Selaku Pembimbing Kedua Praktik Kerja Nyata.
5. Ibu Nadia Raihana ,M.Farm., Apt Selaku Ketua Prodi Diploma III Farmasi.
6. Ibu Ovie Sri Andani, S.Kep., M.Kes Selaku Ketua Prodi S1 Kesehatan
Masyarakat.
7. Ibu Astari Seto, S.SiT., M.Keb Selaku Ketua Pratik Kerja Nyata.
8. Ibu Tri lestari,S.Kep.,M.Kes Selaku Pembimbing Pertama Praktik Kerja
Nyata.
9. Bapak Ahmad Khoirudin AS, S.IP Selaku Camat Pamenang Selatan.
10. Bapak dr. Agie Dionvitomo Selaku Kepala Puskesmas Tambang Emas.
11. Bapak Azra’i Selaku Kepala Desa Selango.

iii
12. Ibu Anita, Amd. Keb dan Ibu Iistiana Wulandari, Amd. Keb Selaku Bidan
Desa Selango.
13. Rekan – rekan dan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan.
Semoga semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis selama Praktik
Kerja Nyata (PKN) ini mendapatkan limpahan rahmat dan hidayah dari Allah
SWT. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih banyak
terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak untuk kesempurnaan laporan ini.

Bangko, Juni 2020

Mahasiswa STIKes Merangin

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i


LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................. 3
C. Manfaat ............................................................................................... 3
D. Metode................................................................................................. 4
E. Ruang Lingkup .................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN
A. Tabulasi Data ...................................................................................... 5
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 21
C. Prioritas Masalah ................................................................................. 22
D. Rencana Kegiatan................................................................................ 26
E. Catatan Perkembangan ........................................................................ 27

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ......................................................................................... 29
B. Saran .................................................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
SAP
Dokumentasi
Peta
Lembar Konsultasi

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat
tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai
ekonomis. Menurut Ehless dan Steel, air limbah adalah cairan buangan yang
berasal dari rumah tangga, industri, dan tempat-tempat umum lainnya dan
biasanya mengandung bahan-bahan atau zat yang dapat membahayakan
kehidupan manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan (Chandra,
2007).
Menurut Kepmenkes No. 829/Menkes/SK/VII/1999, ventilasi adalah
proses penyediaan udara segar ke dalam suatu ruangan dan pengeluaran udara
kotor suatu ruangan baik alamiah maupun secara buatan. Ventilasi yang lancar
diperlukan untuk menghindari pengaruh buruk yang dapat merugikan
kesehatan.
Yang dimaksud dengan pembuangan sampah adalah semua zat/ benda
yang sudah tidak terpakai lagi baik berasal dari rumah-rumah maupun siasa-
sisa proses industri. Sedangkan Sampah adalah suatu bahan yang terbuang
atau dibuang dari sumber aktivitas manusia maupun proses alam yang belum
memiliki nilai ekonomis.
Jamban adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang dan
mengumpulkan kotoran sehingga kotoran tersebut tersimpan dalam suatu
tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab penyakit serta mengotori
permukaan atau lingkungan. Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai
fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau
tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang
dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk
membersihkannya.

1
Langkah-langkah dalam melakukan pembinaan keluarga :
1. Membina hubungan kerja sama yang baik dengan keluarga.
2. Melakukan pengkajian untuk menentukan adanya masalah kesehatan
keluarga.
3. Menganalisa data yang diperoleh untuk menentukan masalah kesehatan
keluarga.
4. Menggolongkan masalah kesehatan keluarga berdasarkan sifat masalah
kesehatan.
5. Menentukan sifat dan luasnya masalah dan kesanggupan keluarga
melaksanakan tugas-tugasnya dalam bidang kesehatan.
6. Menentukan/menyusun skala prioritas masalah kesehatan.
7. Menyusun rencana kegiatan pembinaan keluarga.
8. Melaksanakan kegiatan pembinaan keluarga.
9. Mengevaluasi keberhasilan kegiatan pembinaan keluarga yang di berikan.
10. Meninjau kembali masalah pembinaan keluarga dan kesehatan yang belum
di berikan.
Pembinaan keluarga dilaksanakan pada keluarga di RT 08 dari tanggal
16 Maret s/d 21 Maret 2020 dengan tujuan mengenal, mengatasi masalah
kesehatan dalam keluarga khususnya masalah kesehatan.
Dengan melakukan pembinaan keluarga secara intensif di harapkan
ditemukan beberapa masalah yang melatar belakangi dilakukannya keluarga
binaan, antara lain :
1. SPAL
2. Ventilasi
3. Pengolahan Sampah
4. Jamban

2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Memberikan gambaran situasi kesehatan dan permasalahan yang ada
pada keluarga RT 08 sehingga dapat di tangani.
b. Mahasiswa mampu melaksanakan pembinaan keluarga dalam
konteks melayani kesehatan lingkungan.
c. Agar keluarga mampu mengenal pentingnya kesehatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan daerah binaan, diharapkan mahasiswa mampu :
a. Mengkaji, mengidentifikasi situasi kesehatan di dalam suatu keluarga.
b. Menetapkan diagnosa masalah-masalah kesehatan keluarga
berdasarkan data yang di peroleh.
c. Membuat rencana kegiatan untuk mengatasi masalah sesuai dengan
prioritas.
d. Melaksanakan kegiatan pembinaan dalam suatu keluarga.

C. Manfaat
Dengan diadakannya pembinaan pada keluarga RT 08 diharapkan
bermanfaat bagi :
1. STIKes Merangin
Sebagai upaya mengevaluasi kegiatan Praktik Kerja Nyata (PKN)
sehingga dapat meningkatkan mutu, pengetahuan, dan keterampilan
mahasiswa dimasa yang akan datang.
2. Desa Selango
Diharapkan Lingkungan Desa Selango dapat meningkatkan mutu
kesehatan dan manfaat dengan diadakannya bimbingan langsung pada
masyarakat tentang kesehatan.
3. Keluarga RT 08
Mampu mengenal permasalahan yang ada didalam keluarga itu
sendiri dan menanggulangi masalah yang ada sedini mungkin.

3
4. Puskesmas Tambang Emas
a. Puskesmas dapat meningkatkan mutu pelayanan dan jangkauan
pelayanan kesehatan diwilayahnya.
b. Untuk lebih produktif dalam mendeteksi masalah kesehatan pada
keluarga serta dalam memecahkan masalah kesehatan keluarga.
c. Peran petugas kesehatan perlu ditingkatkan sebagai motivator dalam
menghasilkan masalah dalam keluarga.

D. Metode
Dalam upaya membantu keluarga untuk memecahkan masalah kesehatan
khususnya perilaku untuk hidup sehat maka penulis menggunakan metode
sebagai berikut :
1. Pendekatan pada keluarga
Untuk melaksanakan pembinaan pada keluarga binaan, penulis
melakukan pendekatan pada anggota keluarga sehingga dapat
memudahkan pelaksanaan pembinaan keluarga.
2. Penyuluhan dan Konseling
Penyuluhan langsung diberikan kepada individu yang mengalami
masalah kesehatan.

E. Ruang Lingkup
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan pembinaan keluarga dimulai tanggal 16 maret s/d 20
maret 2020 pada keluarga Di RT 08 Di Desa Selango Kecamatan
Pamenang Selatan Kabupaten Merangin Tahun 2020.
2. Pelaksana
Mahasiswa peserta Pratik Kerja Nyata STIKes Merangin Program
Studi S1 Kesehatan Masyarakat Angkatan VI, Diploma III Kebidanan
Angkatan XVI, dan Farmasi Angkatan II.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tabulasi Data
Tabel 1

Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Tingkat Usia


Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin
Tahun 2020

No. Tingkat Usia Laki-laki Perempuan Jumlah %


1. 0-5 5 1 6 4,20 %
2. 6-11 8 11 19 13,28 %
3. 12-17 11 10 21 14,68 %
4. 18-23 15 7 22 15,38 %
5. 24-2 6 10 16 11,18 %
6. 30-35 7 7 14 9,80 %
7. 36-41 11 14 25 17,48 %
8. 42-47 6 3 9 6,30 %
9. >48 6 5 11 7,70 %
Jumlah 75 68 143 100 %

Analisis Data : Berdasarkan Tabel 1 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut


Tingkat Usia Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin , mayoritas penduduk berusia 36-41 tahun
(17,48 %) dan minoritas penduduk berusia 0-5 tahun (4,20 %).

5
Tabel 2

Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan


Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin
Tahun 2020

No. Tingkat Pendidikan Jumlah %


1. Tidak Sekolah 8 5,60 %
2. Tidak Tamat Skolah 26 18,18 %
3. SD/ Sederajat 55 38,46 %
4. SLTP/ Sederajat 22 15,38 %
5. SLTA/ Sederajat 24 16,78 %
Perguruan Tinggi
a. DI
b. DIII 2 1,40 %
6.
c. DIV/SI 6 4,20 %
d. S2
e. S3
Jumlah 143 100 %

Analisis Data : Berdasarkan Tabel 2 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut


Tingkat Pendidikan Di Desa Selango Kecamatan Pamenang
Selatan Kabupaten Merangin, mayoritas Pendidikan SD/
Sederajat (38,46 %) dan minoritas Pendidikan DIII (1,40 %).

Tabel 3

Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan Kepala Keluarga


Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin
Tahun 2020

No. Jenis Pekerjaan Jumlah %


1. Tani 27 75 %
2. Swasta 1 2,77 %
3. PNS/POLRI/TNI/PENSIUN 1 2,77 %
4. Wiraswasta 6 16,69 %
5. Tidak Bekerja 1 2,77 %
Jumlah 36 100 %

6
Analisis Data : Berdasarkan Tabel 3 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Jenis
Pekerjaan Kepala Keluarga Di Desa Selango Kecamatan
Pamenang Selatan Kabupaten Merangin, mayoritas Tani (75 %)
dan minoritas Swasta, PNS/POLRI/TNI/PENSIUN dan Tidak
Bekerja (2,77 %).

Tabel 4

Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Anggota Keluarga


Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin
Tahun 2020

No. Tingkat Pendidikan Jumlah %


1. Belum Sekolah 5 41,68 %
2. Tidak Sekolah 3 2,80 %
3. Tidak Tamat Sekolah 23 21,50 %
4. SD/ Sederajat 36 33,64 %
5. SLTP/ Sederajat 16 14,95 %
6. SLTA/ Sederajat 19 17,75 %
Perguruan Tinggi
a. D1
b. DIII 1 0,94 %
7.
c. DIV/SI 4 3,74 %
d. S2
e. S3
Jumlah 107 100 %

Analisis Data : Berdasarkan Tabel 4 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut


Tingkat Pendidikan Anggota Keluarga Di Desa Selango
Kecamatan Pamenang Selatan Kabupaten Merangin, mayoritas
Pendidikan SD/ Sederajat (33,64 %) dan minoritas DIII (0,94 %).

7
Tabel 5

Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Agama


Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin
Tahun 2020

No. Agama Jumlah %


1. Islam 143 100 %
2. Kristen Protestan
3. Kristen Katolik
4. Budha
5. Hindu
Jumlah 143 100 %

Analisis Data : Berdasarkan Tabel 5 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut


Agama Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin, mayoritas beragama Islam (100 %).

Tabel 6

Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Struktur Keluarga


Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin
Tahun 2020

No. Struktur Keluarga Jumlah %


1. Patriakal 31 70,45 %
2. Matriakal 13 29,55 %
Jumlah 44 100 %

Analisis Data : Berdasarkan Tabel 6 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut


Struktur Keluarga Di Desa Selango Kecamatan Pamenang
Selatan Kabupaten Merangin, mayoritas Patriakal (70,45 %) dan
minoritas Matriakal (29,55 %).

8
Tabel 7

Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Anggota Keluarga yang Berpengaruh


Dalam Pengambilan Keputusan Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin
Tahun 2020

No. Struktur Keluarga Jumlah %


1. Ayah 31
2. Ibu 14
3. Anggota Keluarga yang Lain
Jumlah 45

Analisis Data : Berdasarkan Tabel 7 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut


Anggota Keluarga yang Berpengaruh Dalam Pengambilan
Keputusan Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin, mayoritas Ayah dan minoritas Ibu.

Tabel 8

Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Penghasilan Keluarga Dalam 1 Bulan


Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin
Tahun 2020

No. Jumlah Penghasilan Jumlah %


1. < RP.500.000,- 3 8,34 %
2. RP.500.000,- s/d RP.1.000.000,- 17 47,22 %
3. >RP.1.000.000,- 16 44,44 %
Jumlah 36 100 %

Analisis Data : Berdasarkan Tabel 8 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut


Penghasilan Keluarga Dalam 1 Bulan Di Desa Selango
Kecamatan Pamenang Selatan Kabupaten Merangin, mayoritas
penghasilan keluarga RP.500.000,- s/d RP.1.000.000,- (47,22 %)
dan minoritas penghasilan keluarga <RP.500.000,- (8,34 %).

9
Tabel 9

Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Status Kepemilikan Bangunan


Perumahan Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin
Tahun 2020

No. Status Kepemilikan Jumlah %


1. Sendiri 33 91,66 %
2. Sewa
3. Numpang 3 8,34 %
Jumlah 36 100 %

Analisis Data : Berdasarkan Tabel 9 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut


Status Kepemilikan Bangunan Perumahan Di Desa Selango
Kecamatan Pamenang Selatan Kabupaten Merangin, mayoritas
Rumah Sendiri (91,66 %) dan minoritas Numpang (8,34 %).

Tabel 10

Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Jenis Penerangan Perumahan


Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin
Tahun 2020

No. Jenis Bangunan Jumlah %


1. Listrik 33 100 %
2. Lampu Minyak
Jumlah 33 100 %

Analisis Data : Berdasarkan Tabel 10 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut


Jenis Penerangan Perumahan Di Desa Selango Kecamatan
Pamenang Selatan Kabupaten Merangin, mayoritas Listrik (100
%).

10
Tabel 11

Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Jenis Bangunan Perumahan


Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin
Tahun 2020

No. Jenis Bangunan Jumlah %


1. Permanen 18 54,54 %
2. Semi Permanen 7 21,22 %
3. Papan 8 24,24 %
Jumlah 33 100 %

Analisis Data : Berdasarkan Tabel 11 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut


Jenis Bangunan Perumahan Di Desa Selango Kecamatan
Pamenang Selatan Kabupaten Merangin, mayoritas Jenis
Bangunan Permanen (54,54 %) dan minoritas Semi Permanen
(21,22 %).

Tabel 12

Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Jenis Lantai Perumahan


Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin
Tahun 2020

No. Jenis Lantai Jumlah %


1. Semen 24 72,73 %
2. Tanah
3. Papan 9 27,27 %
Jumlah 33 100 %

Analisis Data : Berdasarkan Tabel 12 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut


Jenis Lantai Perumahan Di Desa Selango Kecamatan Pamenang
Selatan Kabupaten Merangin, mayoritas Lantai Semen (72,73 %)
dan minoritas Lantai Papan (27,27 %).

11
Tabel 13

Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Kepemilikan Ventilasi


Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin
Tahun 2020

No Jenis Bangunan Jumlah %


1. Ada 22 66,66 %
2. Tidak Ada 11 33,34 %
Jumlah 33 100 %

Analisis Data : Berdasarkan Tabel 13 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut


Kepemilikan Ventilasi Di Desa Selango Kecamatan Pamenang
Selatan Kabupaten Merangin, mayoritas Ada (66,66 %) dan
minoritas Tidak Ada (33,34 %).

Tabel 14

Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Kepemilikan Ternak


Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin
Tahun 2020

No. Jenis Bangunan Jumlah %


1. Ada 10 30,30 %
2. Tidak Ada 23 69,70 %
Jumlah 33 100 %

Analisis Data : Berdasarkan Tabel 14 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut


Kepemilikan Ternak Di Desa Selango Kecamatan Pamenang
Selatan Kabupaten Merangin, mayoritas Tidak Ada (69,70 %) dan
minoritas Ada (30,30 %).

12
Tabel 15

Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Kepemilikan Kandang Ternak


Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin
Tahun 2020

No. Jenis Bangunan Jumlah %


1. Milik Sendiri 9 90 %
2. Tidak Ada 1 10 %
Jumlah 10 100 %

Analisis Data : Berdasarkan Tabel 15 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut


Kepemilikan Kandang Ternak Di Desa Selango Kecamatan
Pamenang Selatan Kabupaten Merangin, mayoritas Milik Sendiri
(90 %) dan minoritas Tidak Ada (10 %).

Tabel 16

Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Jarak antara Rumah dan Kandang Ternak
Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin
Tahun 2020

No. Jenis Bangunan Jumlah %


1. 10 Meter 6 66,66 %
2. < 10 Meter 3 33,34 %
Jumlah 9 100 %

Analisis Data : Berdasarkan Tabel 16 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut


Jarak antara Rumah dan Kandang Ternak Di Desa Selango
Kecamatan Pamenang Selatan Kabupaten Merangin, mayoritas 10
Meter (66,66 %) dan minoritas < 10 Meter (33,34 %).

13
Tabel 17

Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Sumber Air Minum


Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin
Tahun 2020

No. Sumber Air Minum Jumlah %


1. Ledeng
2. Sungai
3. Sumur 35 97,23 %
4. Air Mineral 1 2,77 %
Jumlah 36 100 %

Analisis Data : Berdasarkan Tabel 17 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut


Sumber Air Minum Di Desa Selango Kecamatan Pamenang
Selatan Kabupaten Merangin, mayoritas Sumur (97,23 %) dan
minoritas Air Mineral (2,77 %).

Tabel 18

Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Jarak SAB dengan Septictank


Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin
Tahun 2020

No. Jenis Bangunan Jumlah %


1. ≥ 10 Meter 18 75 %
2. 10 Meter 9 25 %
Jumlah 36 100 %

Analisis Data : Berdasarkan Tabel 18 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut


Jarak SAB dengan Septictank Di Desa Selango Kecamatan
Pamenang Selatan Kabupaten Merangin, mayoritas ≥ 10 Meter
(75 %) dan minoritas 10 Meter (25 %).

14
Tabel 19

Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Kepemilikan SPAL


Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin
Tahun 2020

No. Kepemilikan SPAL Jumlah %


1. Ada 21 63,64 %
2. Tidak Ada 12 36,36 %
Jumlah 33 100 %

Analisis Data : Berdasarkan Tabel 19 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut


Kepemilikan SPAL Di Desa Selango Kecamatan Pamenang
Selatan Kabupaten Merangin, mayoritas Ada SPAL (63,64 %) dan
minoritas Tidak Ada (36,36 %).

Tabel 20

Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Cara Pengolahan Sampah


Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin
Tahun 2020

No. Cara Pengelolaan Sampah Jumlah %


1. Ditempat Sampah 2 5,88 %
2. Dibakar 23 67,64 %
3. Ditanam
4. Disungai/Sembarang Tempat 9 26,48 %
Jumlah 34 100 %

Analisis Data : Berdasarkan Tabel 20 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut


Cara Pengolahan Sampah Di Desa Selango Kecamatan Pamenang
Selatan Kabupaten Merangin, mayoritas Dibakar (67,64 %) dan
minoritas Ditempat Sampah (5,88 %).

15
Tabel 21

Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Jenis Jamban Keluarga


Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin
Tahun 2020

No. Jenis Jamban Jumlah %


1. Duduk
2. Jongkok 27 81,82 %
3. Sungai 6 18,18 %
4. Pelengsengan
5. Tidak Ada Jamban
Jumlah 33 100 %

Analisis Data : Berdasarkan Tabel 21 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut


Jenis Jamban Keluarga Di Desa Selango Kecamatan Pamenang
Selatan Kabupaten Merangin, mayoritas Jamban Jongkok (81,82
%) dan minoritas Sungai (18,18 %).

Tabel 22

Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Pengendalian Vektor


Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin
Tahun 2020

No. Jenis Bangunan Jumlah %


1. Ada 22 66,67 %
2. Tidak Ada 11 33,33 %
Jumlah 33 100 %

Analisis Data : Berdasarkan Tabel 22 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut


Pengendalian Vektor Di Desa Selango Kecamatan Pamenang
Selatan Kabupaten Merangin, mayoritas Ada (66,67 %) dan
minoritas Tidak Ada (33,33 %).

16
Tabel 23

Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Jenis Penyakit yang Diderita


Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin
Tahun 2020

No. Jenis Penyakit Jumlah %


1. ISPA
2. Diare
3. Penyakit Kulit
4. Malaria
5. DHF
6. Hipertensi 2
7. Jantung
8. Rematik 2
9. Diabetes Melitus
10. Lain-lain 10
Jumlah 14

Analisis Data : Berdasarkan Tabel 23 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut


Jenis Penyakit yang Diderita Di Desa Selango Kecamatan
Pamenang Selatan Kabupaten Merangin, mayoritas Penyakit Lain-
lain dan minoritas Penyakit Hipertensi dan Rematik.

Tabel 24

Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Tempat Pemeriksaan Kesehatan


Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin
Tahun 2020

No. Uraian Jumlah %


1. Rumah Sakit 1 2,78 %
2. Puskesmas 3 8,34 %
3. Dokter 2 5,55 %
4. Bidan 28 77,78 %
5. Perawat
6. Dukun
7. Berobat Sendiri 2 5,55 %
Jumlah 36 100 %

17
Analisis Data : Berdasarkan Tabel 24 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut
Tempat Pemeriksaan Kesehatan Di Desa Selango Kecamatan
Pamenang Selatan Kabupaten Merangin, mayoritas Bidan (77,78
%) dan minoritas Rumah Sakit (2,78 %).

Tabel 25

Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Tenaga Penolong Persalinan


Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin
Tahun 2020

No. Tenaga Penolong Persalinan Jumlah %


1. Dokter
2. Bidan
3. Perawat
4. Dukun Bayi
Jumlah

Analisis Data : Berdasarkan Tabel 25 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut


Tenaga Penolong Persalinan Di Desa Selango Kecamatan
Pamenang Selatan Kabupaten Merangin Nihil.

Tabel 26

Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Frekuensi Ibu Hamil


Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin
Tahun 2020

No. Uraian Jumlah %


1. Jumlah Ibu Hamil 2
2. Tempat Pemeriksaan
a) Rumah Sakit
b) Puskesmas
c) Dokter
d) Bidan
e) Perawat 2
f) Dukun
g) Posyandu
h) Tidak Diperiksa

18
3. Status Imunisasi
10. Belum Imunisasi 1
11. Tidak Imunisasi
12. TT1 1
13. TT2
4. Status Gizi Ibu Hamil
5. Ibu Hamil Ikut Tabulin

Analisis Data : Berdasarkan Tabel 26 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut


Frekuensi Ibu Hamil Di Desa Selango Kecamatan Pamenang
Selatan Kabupaten Merangin yang memeriksakan kehamilan
dibidan ada 2 orang Ibu hamil.

Tabel 27

Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Frekuensi Ibu Nifas


Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin
Tahun 2020

No. Uraian Jumlah %


1. Jumlah Ibu Nifas
2. Jumlah Ibu Nifas yang diberikan
Vitamin A
3. Pemberian ASI
a. ASI Eksklusif
b. Tidak ASI Eksklusi
c. Tidak diberikan ASI
Jumlah

Analisis Data : Berdasarkan Tabel 27 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut


Frekuensi Ibu Nifas Di Desa Selango Kecamatan Pamenang
Selatan Kabupaten Merangin Ibu Nifas Nihil.

19
Tabel 28

Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Frekuensi Bayi


Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin
Tahun 2020

No . Uraian Jumlah %
1. Jumlah Bayi 1
2. Status Imunisasi
a. Tidak Imunisasi
b. HB1 1
c. BCG 1
d. HBDPT1 1
HBDPT2
HBDPT3 1
e. Polio 1
Polio 2
Polio 3
Polio 4
f. Campak
3. Pemberian Vitamin A
a. Ada
b. Tidak Ada
Jumlah 5

Analisis Data : Berdasarkan Tabel 28 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut


Frekuensi Bayi Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin jumlah bayi 1 orang.

20
Tabel 29

Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Jenis Kontrasepsi


Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin
Tahun 2020

No. Jenis Kontrasepsi Jumlah %


1. IUD
2. Suntik 20 55,55 %
3. Pil 6 16,66 %
4. Kondom
5. Pantang Berkala
6. Coitus Interuptus
7. Implant
8. Tubektomi
9. Vasektomi
10. Tidak KB :
- Hamil 2 5,56 %
- Ingin Punya Anak 2 5,56 %
- Menopause 4 11,11 %
- Tanpa Alasan 2 5,56 %
Jumlah 36 100 %

Analisis Data : Berdasarkan Tabel 29 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut


Jenis Kontrasepsi Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin, mayoritas Suntik (55,55 %) dan minoritas
Tidak KB (Hamil, Ingin Punya Anak dan Tanpa Alasan) (5,56 %).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pendataan dan analisa data yang sederhana. Maka
permasalahan yang timbul dalam keluarga RT 08 untuk menjalankan tugas-
tugas keluarga dalam bidang kesehatan sehingga timbul masalah-masalah
keluarga yaitu :
1. SPAL
2. Ventilasi
3. Pengelolahan sampah
4. Jamban

21
C. Prioritas Masalah
Untuk mengatasi masalah di RT 08 secara keseluruhan tidak mungkin,
karena keterbatasan tenaga, materi dan waktu, oleh karena itu perlu dilakukan
prioritas masalah kesehatan,dimana masalah kesehatan yang menjadi prioritas
utama untuk dilakukan pembobotan dengan kriteria sebagai berikut :
1. SPAL
No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah Jika warga tidak
2 2 2
“Ancaman” 𝑥1= mempunyai SPAL maka
3 3 3
bisa mengancam kesehatan.
2. Kemungkinan Merupakan masalah yang
Masalah dapat 1 dapat ditangani dengan
𝑥2=1 1
dicegah hanya 2 konseling.
“Sebagian”
3. Potensi Kurang adanya kemauan
masalah untuk 1 1 1 warga untuk membuat
𝑥1=
dicegah 3 3 3 SPAL di setiap rumah
“Rendah” masing-masing yang sehat.
4. Menonjolnya Masalah ini harus segera
“Masalah berat ditangani karena dapat
2
harus segera 𝑥1=1 1 menimbulkan masalah
2
ditangani” yang akan terjadi pada
kesehatan.
Jumlah 2
2
3

22
2. VENTILASI
No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1. Sifat Masalah Pada saat dilakukan


“Kurang sehat” 3 pendataan keluarga ada
𝑥1=1 1
3 rumah warga yang tidak
memiliki ventilasi.
2. Kemungkinan Masalah yang di temukan
Masalah dapat 0 pada RT 08 tidak dapat di
𝑥2=0 0
dicegah “tidak 2 cegah.
dapat”
3. Potensi Keadaan keluarga yang
Masalah untuk 2 2 2 mempunyai kemampuan
𝑥1=
dicegah 3 3 3 dan keinginan merubah
“cukup” perilaku.
4. Menonjolnya Keluarga tidak menyadari
masalah bahwasanya tidak
2
”Masalah berat 𝑥1=1 1 mempunyai ventilasi
2
harus segera mengancam kesehatan.
ditangani”
Jumlah 2
2
3

23
3. PENGELOLAHAN SAMPAH
No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1. Sifat Masalah Pada saat pendataan


“Ancaman beberapa Rumah
2 2 2
Kesehatan” 𝑥1= warga RT 08 yang
3 3 3
membuang sampah
sembarangan.
2. Kemungkinan Warga RT 08 dapat di
Masalah dapat 1 cegah dengan cara
𝑥2=1 1
dicegah “Sebagian” 2 membuang sampah
pada tempatnya.
3. Potensi Masalah Kepada setiap
untuk dicegah perangkat desa untuk
3
“Tinggi” 𝑥1= 1 1 memberikan informasi
3
tentang pentingnya
lingkungan.
4. Menonjolnya Warga RT 08 harus
masalah ”Masalah tau bahaya dari
Tidak Dirasakan” 0 membuang sampah
𝑥1=0 0
2 sembarangan karena
akan menimbulkan
penyakit.
Jumlah 2
2
3

24
4. JAMBAN
No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1. Sifat Masalah Pada saat pendataan


“Ancaman 2 2 2 beberapa rumah warga RT
𝑥1=
Kesehatan” 3 3 3 08 ditemukan masih ada
yang BAB di sungai.
2. Kemungkinan Warga RT 08 tidak tau
Masalah dapat 1 penting kegunaan jamban
𝑥2= 1 1
dicegah 2 yang baik dan benar
“sebagian”
3. Potensi Karena warga RT 08
Masalah untuk 1 1 1 Sudah kebiasaan BAB di
𝑥1=
dicegah 3 3 3 sungai
“rendah”
4. Menonjol nya Warga RT 08 harus
masalah ”ada memahami penting
2
masalah tetapi 𝑥1= 1 1 jamban yang baik dan
2
tidak perlu benar
ditangani ”
Jumlah 3

Berdasarkan hasil pembobotan masalah maka urutan prioritas masalah


kesehatan dan kebidanan pada keluarga RT 08 dapat di susun sebagai berikut :
1. Prioritas I : 3 (Jamban)
2
2. Prioritas II : 2 3 (Pengelolahan sampah)
2
3. Prioritas III : 2 3 (Saluran Pembuangan Air Limbah)
2
4. Prioritas VI : 2 3 (Ventilasi)

25
D. Rencana Kegiatan (POA)

NO. HARI/TANGGAL URAIAN KEGIATAN

1. Selasa 10 maret 2020 Pengkajian data dan menentukan prioritas


yang ada dalam warga RT 08 di Desa
Selango Kec. Tambang Emas yaitu :
b. Jamban
c. Pengelolahan sampah
d. SPAL
e. Ventilasi
2. Senin 16 maret 2020  Penyuluhan tentang kegunaan jamban
yang benar dan baik dalam kesehatan.
3. Rabu 18 maret 2020  Penyuluhan tentang bahayanya
membuang sampah sembarangan.
4. Kamis 20 maret  Penyuluhan tentang pentingnya SPAL
yang baik dan benar.
5. Jumat 21 maret 2020  Penyuluhan tentang manfaat ventilasi
yang baik untuk kesehatan.

26
E. Catatan Perkembangan
No. Hari /tanggal DATA Masalah Perencanaan Implementasi Evaluasi
1. Senin, 16 Maret 2020 Keluarga RT 08  Melakukan pendekatan keluarga  Memberitahukan kepada Data RT 08.
binaan dan membina hubungan keluarga tentang tindakan yang
kerjasama yang baik dengan akan dilakukan dan meminta
keluarga, meminta persetujuan persetujuan keluarga.
menjadi KK binaan
 Melakukan pemeriksaan pada
keluarga RT 08
2. Rabu, 18 Maret 2020 Keluarga RT 08  Penyuluhan tentang SPAL  Memberitahu kepada keluarga Media
Kamis, 19 Maret 2020  Penyuluhan tentang Ventilasi tentang KK binaan. Leaflet
Jum’at, 20 Maret 2020  Penyuluhan tentang Pengolahan
Sampah
 Penyuluhan tentang Jamban
Sehat

27
3. Sabtu 21 Maret 202 Keluarga RT 08  Pengkajian ulang data dan  Memberitahu ibu dan keluarga Ibu dan
evaluasi tentang asuhan yang akan di bapak
berikan mengerti
dengan
penjelasan
yang telah
diberikan

28
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah dilakukan pembinaan terhadap keluarga RT 08 maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Permasalahan yang terjadi pada keluarga RT 08 yaitu tentang SPAL,
Ventiliasi, Pengolahan Sampah dan Jamban Sehat.
2. Masalah yang timbul dapat diatasi atau dipecahkan dengan adanya
kerjasama keluarga RT 08 dengan Mahasiswa.

B. Saran
Dengan diadakannya pembinaan pada keluarga RT 08 diharapkan
bermanfaat bagi :
1. STIKes Merangin
Diharapkan upaya mengevaluasi kegiatan Praktik Kerja Nyata
(PKN) lebih ditingkatkan lagi sehingga dapat meningkatkan mutu,
pengetahuan, dan keterampilan mahasiswa dimasa yang akan datang.
2. Desa Selango
Diharapkan lingkungan Desa Selango dapat meningkatkan mutu
kesehatan dan manfaat dengan diadakannya bimbingan langsung pada
masyarakat tentang kesehatan.
3. Keluarga RT 08
Diharapkan keluarga RT 08 mampu mengenal permasalahan yang
ada didalam keluarga itu sendiri dan menanggulangi masalah yang ada
sedini mungkin.
4. Puskesmas Tambang Emas
a. Diharapkan Puskesmas dapat meningkatkan mutu pelayanan dan
jangkauan pelayanan kesehatan diwilayahnya.
b. Untuk lebih produktif dalam mendeteksi masalah kesehatan pada
keluarga serta dalam memecahkan masalah kesehatan keluarga.
29
c. Peran petugas kesehatan perlu ditingkatkan sebagai motivator dalam
menghasilkan masalah dalam keluarga.

30
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, 2010. Sistem Kesehatan Nasional. Depkes RI. Jakarta

Hidayat, AAA. 2005. Gizi dalam Daur kehidupan. EGC, Jakarta.

Azwar, Azrul. 1993. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Mutiara

Undang –undang No .18 Tahun 2008 tentang pengelolahan sampah

Nitikesari, Putu Ening, 2005 Analisis Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam


Tenaga Penanganan Sampah secara Mandiri di Kota Denpasar.

Hamidah,Syafrudin. 2009. Kebidanan komunitas, Jakarta : Penerbit Buku


Kedokteran EGC
L
A
M
P
I
R
A
N
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)

Sasaran : Keluarga RT 08

Hari/ Tanggal : Rabu/ 18 Maret 2020

Waktu : 60 Menit

Tempat : Rumah RT 08 Dusun II Desa Selango

1. Karakteristik peserta
1) Jumlah peserta : 72 orang

2. Tujuan penyuluhan
1) Tujuan umum :
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan keluarga RT 08 dapat
mengetahui tentang Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL).
2) Tujuan khusus :
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan;
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian saluran pembuangan air
limbah
b. Peserta dapat menjelaskan manfaat saluran pembuangan air limbah

3. Materi penyuluhan
1) Terlampir

4. Metode
1) Ceramah
2) Tanya jawab

5. Media
1) Leaflet
6. Rincian kegiatan

NO. TAHAP KEGIATAN WAKTU


1. Pembukaan - Mengucapkan salam. 10 menit
- Perkenalan.
- Pendekatan dengan peserta.
- Menggali pengetahuan peserta
tentang saluran pembuangan air
limbah.
2. Penyampaian - Menjelaskan tentang pengertian 35 menit
materi tentang Saluran Pembuangan
Air Limbah, manfaat Saluran
Pembuangan Air Limbah
(SPAL).
- Memberikan kesempatan
peserta bertanya.
3. Evaluasi - Mengadakan tanya jawab untuk 10 menit
mengetahui seberapa jauh
peserta paham tentang materi
yang disampaikan.
- Memberikan Leaflet.
- Menyimpulkan hasil
penyuluhan.
4. Penutup - Ucapan terima kasih dan salam 5 menit
penutup.
7. Evaluasi
Pelaksanaan
1. Hari/ Tanggal : Rabu/ 18 Maret 2020
2. Jam : 16.00 WIB
3. Tempat : RT 08 Dusun II Desa Selango
4. Pertanyaan yang diajukan peserta :
1) Syarat-syarat SPAL yang baik itu bagaimana ?
2) Apakah penyakit yang ditimbulkan jika tidak ada SPAL ataupun
SPAL terbuka ?
Materi Penyuluhan tentang Saluran Pembuangan Air Limbah

A. Definisi Limbah
Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat
tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai
ekonomis. Menurut Ehless dan Steel, air limbah adalah cairan buangan yang
berasal dari rumah tangga, industri, dan tempat-tempat umum lainnya dan
biasanya mengandung bahan-bahan atau zat yang dapat membahayakan
kehidupan manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan (Chandra,2007).
Air limbah atau buangan adalah sisa air yang di buang yang berasal dari
rumah tangga. Pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang
dapat membahayakan kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup.
Cara pengolahan air limbah secara sederhana, yaitu pengenceran. Air limbah
diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah, kemudian baru
dibuang kebadan-badan air. Cara lain adalah dengan membuat kolam oksidasi,
pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari,
ganggang, bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan secara alamiah.
UU nomor 32/2009, tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, masyarakat tidak dibenarkan membuang limbah ke badan sungai tanpa
izin Pimpinan Pengelola Daerah. Jadi limbah rumah tangga harus diolah
terlebih dahulu menjadi cairan yang tidak mengotori badan sungai. Untuk itu
rumah sehat harus memiliki tangki septik dan bidang resapan untuk
pengolahan limbah, agar air yang dialirkan selokan tidak mencemari badan
air.
Pembuangan air limbah/air kotor dari kamar mandi dan cuci harus
dialirkan ke saluran pembuangan lingkungan (riool) bisa dengan sistem
terbuka atau tertutup. Pembuangan air limbah dari kakus harus dialirkan ke
tangki septik yang dilengkapi dengan bak rembesan. Saluran dari kakus ke
tangki septik maupun dari rembesan ke pembuangan lingkungan dibuat
tertutup. Pada jarak tertentu dan pada sudut-sudut bangunan rumah harus
dibuatkan bak kontrol. Saluran pembuangan air limbah dari kamar mandi dan
cuci dibuat terpisah dari saluran pembuangan kakus.
Air limbah rumah tangga merupakan air limbah yang berasal dari
pemukiman penduduk yang merupakan air dari aktifitas penduduk tersebut
seperti air bekas mandi, bekas cuci pakaian, maupun cuci perabot, bahan
makanan, dan sebagainya.
Air ini sering disebut sullage atau gray water yang banyak mengandung
sabun atau deterjen dan mikroorganisme penyebab berbagai penyakit. Salah
satu penyebab penyakit dari mikroorganisme yang ada pada air limbah yaitu
penyakit diare. Mikroorganisme ini akan dibawa oleh vektor atau serangga
yang akan diinfeksikan kepada manusia melalui makanan dan minuman.
Untuk memutus mata rantai penyakit tersebut diperlukan saluran pembuangan
air limbah (SPAL) rumah tangga yang memenuhi syarat-syarat kesehatan
(Slamet, 2014).
B. Syarat-Syarat Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
Menurut Chandra (2007), Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
yang diterapkan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber-sumber air minum
2. Tidak mengakibatkan pencemaran air permukaan
3. Tidak menimbulkan pencemaran pada flora dan fauna yang hidup
4. Tidak dihinggapi oleh vektor atau serangga yang menyebabkan penyakit
5. Tidak terbuka dan harus tertutup
6. Tidak menimbulkan bau atau aroma tidak sedap.
LEAFLET SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH

Pengertian Air Limbah/Bekas Syarat-syarat pembuangan air


limbah/bekas yang sehat
Air limbah/bekas adalah air
bekas dari kamar mandi, dapur  Air limbah/bekas tidak menjadi
atau cucian yang dapat mengotori tempat berkembang biaknya
sumur, sungai, danau atau lalat, kecoa, coro dan lipas.
lingkungan sekitar yang  Air bekas tidak menyebabkan
selanjutnya dapat mengganggu kecelakaan. Oleh karena itu
kesehatan. tempat penampungan air bekas
harus ditutup.
 Air bekas tidak mengganggu
Bahaya pembuangan air limbah
yang tidak sehat pemandangan.
 Di daerah yang sulit air, air
1. Mengganggu pemandangan bersih ini dapat digunakan
2. Menimbulkan bau busuk untuk mengaliri tanah sekitar
3. Mengurangi luas tanah yang tanaman
Disusun Oleh : seharusnya dapat digunakan
Mahasiswa STIKes Merangin 4. Menjadi sarang nyamuk yang
menularkan penyakit

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MERANGIN


YAYASAN HAJI SOEHEILY QARI
BANGKO
2020
Cara pembuangan air Cara mengatur pembuangan  Bila saluran tersumbat buang
limbah/bekas yang sehat air limbah yang sehat sampah-sampah yang
menyumbatnya
 Jenis yang bisa meresapkan air  Periksa lubang saluran bila ada
kedalam tanah daun, kertas atau plastik yang
 Di usahakan agar tidak menjadi
 Jenis yang dapat digunakan tersangkut di saringan, pungut
sarang nyamuk, lipas atau
untuk memelihara ikan lele dan buang di tempat sampah.
kecoa.

 Sesekali siramlah dengan air


agar tidak terjadi penyumbatan
oleh tanah – tanah yang
terbawa oleh air limbah/bekas

 Bila saluran rusak atau pipa


saluran bocor, perbaiki atau
Bentuk pembuangan air limbah
diganti dengan yang baru
 Saluran air bekas
 Bak kontrol dan saringannya
 Leher angsa
 Lubang pembuangan air bekas
 Dinding penahannya yang
terbuat dari bambu yang
dianyam
DAFTAR PUSTAKA

Slamet, 2014. Analisis Penilaian Tempat Tinggal Sehat Serta Riwayat Penyakit
Berbasis Lingkungan pada Mahasiswa Penghuni Rumah Kos di Padang
Bulan Tahun 2014. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera
Utara.

Undang-Undang Nomor 32/2009, tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup.

2007, Definisi dan Syarat-syarat SPAL. Ehless dan Steel et.al,


Repository Universitas Sumatra Utara.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Ventilasi

Sasaran : Keluarga RT 08

Hari/ Tanggal : Rabu/ 18 Maret 2020

Waktu : 60 Menit

Tempat : Rumah RT 08 Dusun II Desa Selango

1. Karakteristik peserta
1) Jumlah peserta : 72 Orang

2. Tujuan penyuluhan
1) Tujuan umum :
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan keluarga RT 08 dapat
mengetahui tentang ventilasi dan fungsi ventilasi.
2) Tujuan khusus :
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan;
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian ventilasi
b. Peserta dapat menjelaskan fungsi dari ventilasi

3. Materi penyuluhan
1) Terlampir

4. Metode
1) Ceramah
2) Tanya jawab

5. Media
1) Leaflet
6. Rincian kegiatan
NO. TAHAP KEGIATAN WAKTU
1. Pembukaan - Mengucapkan salam. 10 menit
- Perkenalan.
- Pendekatan dengan peserta.
- Menggali pengetahuan peserta
tentang ventilasi.
2. Penyampaian - Menjelaskan tentang 35 menit
materi pengertian ventilasi, manfaat
ventilasi.
- Memberikan kesempatan
peserta bertanya.
3. Evaluasi - Mengadakan tanya jawab 10 menit
untuk mengetahui seberapa
jauh peserta paham tentang
materi yang disampaikan.
- Memberikan Leaflet.
- Menyimpulkan hasil
penyuluhan.
4. Penutup - Ucapan terima kasih dan 5 menit
salam penutup
7. Evaluasi
Pelaksanaan
1. Hari/ Tanggal : Rabu/ 18 Maret 2020
2. Jam : 16.00 WIB
3. Tempat : Desa Selango Dusun II RT 08
4. Pertanyaan yang diajukan peserta :
1) Mengapa ventilasi harus ada dirumah ?
2) Apa sajakah dampak yang ditimbulkan jika tidak ada ventilasi
dirumah ?
Materi Penyuluhan tentang Ventilasi

A. Pengertian Ventilasi
Menurut Kepmenkes No. 829/Menkes/SK/VII/1999, ventilasi adalah
proses penyediaan udara segar ke dalam suatu ruangan dan pengeluaran udara
kotor suatu ruangan baik alamiah maupun secara buatan. Ventilasi yang lancar
diperlukan untuk menghindari pengaruh buruk yang dapat merugikan
kesehatan.
Ventilasi adalah bukaan yang dibuat pada bidang dinding, dan atau atap
rumah, dengan maksud agar dimungkinkan masuknya cahaya dan udara alami
yang dibutuhkan untuk kesehatan dan kenyamanan penghuni rumah, melalui
penggantian udara yang mengandung carbon (CO2) yang dikeluarkan oleh
manusia, dengan udara segar yang baru dan mengandung oksigen (O2) untuk
dihisap oleh manusia secara berkesinambungan. Bukaan ventilasi paling baik
adalah searah dengan tiupan angin. Pada ruang luar tempat udara bersih
dialirkan ke dalam bangunan harus diupayakan dalam kondisi tidak tercemar
oleh gangguan/polusi udara seperti debu dan bau.
B. Fungsi Ventilasi
1. Fungsi pertama adalah untuk menjaga agar aliran udara di dalam rumah
tetap segar. Hal ini berarti keseimbangan oksigen (O2) ruang diperlukan
oleh penghuni rumah tetap terjaga. Kurangnya ventilasi akan
menyebabkan kurangnya O2 di dalam rumah yang berarti kadar CO2
(Carbon dioksida) yang bersifat racun bagi penghuninya menjadi
meningkat.
2. Fungsi kedua dari pada ventilasi adalah untuk membebaskan udara
ruangan dari bakteri-bakteri, terutama bakteri pathogen, karena terjadi
aliran udara yang terus menerus. Kurangnya ventilasi juga menyebabkan
kelembaban udara di dalam ruanganakan tinggi dan merupakan media
yang baik untuk bakteri-bakteri bibit penyakit) berkembangbiak.
Suatu ruangan yang tidak memiliki sistem ventilasi yang baik akan
menimbulkan keadaan yang merugikan kesehatan, antara lain:
1. Kadar oksigen akan berkurang, padahal manusia tidak mungkin dapat
hidup tanpa oksigen dalam udara.
2. Kadar karbon dioksida yang bersifat racun bagi manusia, akan meningkat.
3. Ruangan akan berbau, disebabkan oleh bau tubuh, pakaian, pernafasan,
dan mulut.
4. Kelembapan udara dalam ruangan akan meningkat disebabkan oleh
penguapan cairan oleh kulit dan pernafasan (Azwar,1993).
C. Jenis-Jenis Ventilasi
Berdasarkan kejadianya ventilasi dibagi menjadi dua yaitu:
1. Ventilasi alamiah dimana berguna untuk mengalirkan udara di dalam
ruangan terjadi secara alamiah melalui jendela, pintu, lubang angin,
lubang-lubang pada dinding dan sebagainya. Selain itu ventilasi alamiah
dapat juga menggerakan udara sebagai hasil sifat poros dinding ruangan,
atap dan lantai.
2. Sedangkan ventilasi buatan dimana aliran udara dalam ruangan di dapat
dengan menggunakan alat-alat khusus seperti alat mekanis maupun
elektrik. Alat-alat tersebut diantaranya adalah kipas angin, exhauster dan
AC. untuk mengalirkan udara tersebut, misalnya kipas angin dan mesin
penghisap udara (Exhouser). Ventilasi yang baik berkurang 10% sampai
dengan 20 % dari luas lantai. Ventilasi yang baik akan memberikan udara
segar dari luar, suhu optimum 22-24 ᵒC, kelembaban 60 % (Kusnoputranto
dan Suzama, 2000).
D. Bentuk ventilasi
Bentuk ventilasi bisa berupa pintu, jendela, dan lubang angin.
1. Pintu Sebagai Bukaan
a) Pintu panel kaca selain untuk keamanan penghuni di dalam rumah,
juga berfungsi sebagai jalan masuk bagi cahaya bila diperlukan, ketika
aliran angin tidak menentu besaran maupun arahnya, maka sistem
pintu model ini dapat dipilih.
b) Pintu dengan lubang angin menyatu di atasnya, berfungsi selain untuk
keamanan penghuni di dalam rumah, juga berfungsi sebagai jalan
masuk angin secara terus menerus, dan bila diperlukan dapat dialirkan
melalui pintu
c) Ventilasi yang ditempatkan pada daun pintu, lebih banyak sebagai
variasi model pintu.
d) Ventilasi merupakan bagian yang dipisahkan dengan kusen pintu,
berfungsi untuk mengalirkan udara secara terus menerus.
2. Jendela Sebagai Bukaan
a) Bentuk jendela tanpa lubang ventilasi, digunakan untuk mengatur
masuknya cahaya dan udara pada bagian dinding yang berfungsi
sebagai pengaman ruang.
b) Jendela dengan lubang angin menyatu diatasnya, berfungsi sebagai
jalan masuk angin secara terus menerus, dan bila diperlukan dapat
ditambahkan melalui jendela dengan cara membuka daun jendela.
c) Jendela yang berfungsi sebagai bukaan pengaliran udara, tapi tidak
berfungsi sebagai penyalur cahaya.
d) Ventilasi yang merupakan bagian yang dipisahkan dengan kusen
jendela, berfungsi untuk mengalirkan udara secara terus menerus,
walaupun jendela tertutup dan hanya berfungsi mengalirkan cahaya.
LEAFLET VENTILASI

PENTINGNYA VENTILASI Apa Itu Ventilasi ????  Menjaga keseimbangan oksigen


RUMAH TERHADAP didalam rumah.
Menurut Kepmenkes No.
KESEHATAN  Membebaskan udara ruangan
829/Menkes/SK/VII/1999, ventilasi adalah
dari bakteri-bakteri terutama
proses penyediaan udara segar ke dalam suatu bakteri pathogen misalnya
ruangan dan pengeluaran udara kotor suatu bakteri Mycobacterium
ruangan baik alamiah maupun secara buatan. tuberculosis.
Ventilasi yang lancar diperlukan untuk
menghindari pengaruh buruk yang dapat
merugikan kesehatan.

Disusun Oleh:
Mahasiswa STIKes Merangin

Apakah Fungsi Ventilasi ???


YAYASAN HAJI SOEHEILY QARI  Menjaga aliran udara didalam
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MERANGIN
TA. 2019/2020 rumah tetap lancar sehingga
rumah tidak pengap.
Jenis-Jenis Ventilasi Hubungan Ventilasi Dengan
1. Ventilasi alam. SYARAT VENTILASI ITU APA Kesehatan Paru-Paru
Misalnya melalui jendela, pintu SAJA ? Ventilasi atau sirkulasi udara
dan lubang angin.
yang baik di rumah akan menjaga
kesehatan paru-paru Anda dengan
 Luas lubang ventilasi tetap mengoptimalkan pergantian udara
minimal 5 % dari luas ruangan sehingga rumah terbebas dari bakteri
dan gas-gas yang mengganggu
dan luas lubang
kesehatan paru-paru.
 Udara yang masuk harus bersih
tidak cemari asap dari sampah
 Untuk udara mengalir secara cross
ventilation

2. Ventilasi buatan.
Misalnya Kipas angin, AC (air
conditioner)
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Azrul. 1993. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Mutiara

Depkes RI.1999. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 829/Menkes/ SK/VII1999


Tentang persyaratan kesehatan perumahan. Jakarta : Depkes RI.

KEPMENKES RI. No.829/ Menkes/ SK/VII Tahun 1989 Tentang rumah sehat
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Pengolahan Sampah

Sasaran : Keluarga RT 08

Hari/ Tanggal : Kamis/ 19 Maret 2020

Waktu : 60 Menit

Tempat : Rumah Di RT 08 Dusun II Desa Selango

1. Karakteristik peserta
1) Jumlah peserta : 72 Orang

2. Tujuan penyuluhan
1) Tujuan umum :
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan keluarga RT 08 dapat
mengetahui tentang pengertian dan cara pembuangan sampah yang
benar.
2) Tujuan khusus :
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan;
b. Peserta dapat menjelaskan pengertian sampah dan cara
pembuangan sampah yang benar.
c. Peserta dapat menjelaskan bahaya sampah bagi kesehatan.

3. Materi penyuluhan
1) Terlampir

4. Metode
1) Ceramah
2) Tanya jawab
5. Media
1) Leaflet

6. Rincian kegiatan
NO. TAHAP KEGIATAN WAKTU
1. Pembukaan  Mengucapkan salam 10 menit
 Perkenalan
 Pendekatan dengan
peserta
 Menggali pengetahuan
peserta tentang
pembuangan sampah
2. Penyampaian materi  Menjelaskan tentang 35 menit
pengertian pembuangan
sampah, bahaya sampah
bagi kesehatan.
 Memberikan kesempatan
peserta bertanya.
3. Evaluasi  Mengadakan tanya jawab 10 menit
untuk mengetahui
seberapa jauh peserta
paham tentang materi
yang disampaikan.
 Memberikan Leaflet
 Menyimpulkan hasil
penyuluhan
4. Penutup  Ucapan terima kasih dan 5 menit
salam penutup
7. Evaluasi
Pelaksanaan
1. Hari/ Tanggal : Kamis/ 19 Maret 2020
2. Jam : 09.00 WIB
3. Tempat : Desa Selango Dusun II RT 08
4. Pertanyaan yang diajukan peserta :
1) Mengapa sampah harus di kelola dengan baik ?
2) Apa sajakah bahaya sampah yang tidak dikelola dengan baik bagi
kesehatan dan lingkungan ?
Materi Penyuluhan tentang Pengolahan Sampah

A. Pengertian Sampah dan Pembuangan Sampah


Yang dimaksud dengan pembuangan sampah adalah semua zat/ benda
yang sudah tidak terpakai lagi baik berasal dari rumah-rumah maupun siasa-
sisa proses industri. Sedangkan Berdasarkan UU No 18 Tahun 2008, sampah
adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk
padat. Secara umum sampah dapat diartikan sebagai material sisa yang tidak
diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
B. Tujuan
Agar masyarakat mau mengolah sampahnya sendiri, dan menjaga
lingkunganya.
C. Jenis-Jenis Sampah
1. Sampah organik
Adalah sampah yang berasal dari jasad hidup sehingga mudah
membusuk dan dapat hancur secara alami.
Contohnya :
- Sayuran
- Daging
- Ikan
- Nasi
- Potongan rumput/ daun/ ranting dari kebun.
2. Sampah non organik/ an-organik
Adalah sampah yang tidak mudah busuk
Contohnya :
- Botol
- Gelas
- Plastik
- Tas plastik
- Kaleng
- Logam
D. Beberapa cara pembuangan sampah secara benar dan tidak benar
Beberapa cara membuang sampah yang tidak benar antara lain :
a. Membuang sampah sembarangan tak peduli tempat sampah
b. Membuang sampah di sungai / kali
c. Meletakkan sampah di pinggir jalan dengan harapan diambil
tukang sampah.
d. Mengumpulkan/mengoleksi sampah hingga banyak lalu dibakar
e. Menumpang buang sampah di tempat sampah pribadi orang lain
f. Menggali tanah lalu mengubur sampah
Cara buang sampah yang baik dan benar, yaitu antara lain :
a. Memisahkan antara sampah yang bisa didaur ulang dan
yang tidak bisa didaur ulang.
b. Memisahkan antara sampah organik (basah) dengan sampah non organik
(kering).
c. Membuang sampah pada tempatnya baik milik publik/umum maupun
pribadi.
d. Memberikan sampah yang masih bernilai secara cuma-cuma (gratis) pada
tukang beling/tukang loak barang bekas.
e. Sampah basah/sampah organik bisa dijadikan pupuk, olah sendiri atau
serahkan kepada ahlinya.
f. Jika malas untuk melakukan apa-apa, kita tinggal bungkus saja sampah
yang ada di kantong plastik dan buang di tempat yang benar yang nantinya
akan diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA)
E. Bahaya Sampah Bagi Kesehatan
Menurut Soekidjo Nototmodjo sampah erat kaitannya dengan kesehatan
masyarakat, karena dari sampah-sampah tersebut akan hidup berbagai
mikroorganisme penyebab penyakit dan juga binatang serangga sebagai
pemindah atau penyebar penyakit. Oleh karena itu, sampah harus dikelola
dengan baik sampai sekecil mungkin sehingga tidak mengganggu kesehatan
masyarakat.
Sampah yang berserakan selain merusak estetika (keindahan) juga
menjadi tempat yang cocok untuk tumbuhnya organisme penyebab timbulnya
penyakit. Selain itu, tempat tersebut juga menarik hewan perantara penyakit
seperti lalat dan nyamuk. Sampah yang membusuk juga menghasilkan gas-gas
beraroma tidak sedap yang juga mempengaruhi kesehatan. Beberapa penyakit
yang bisa ditimbulkan karena sampah yang dibuangsembarangan yaitu : diare,
kolera, tifus, malaria, demam berdarah, infeksi kulit.
Dampak sampah terhadap kesehatan lingkungan, antara lain :
- Dampak Terhadap Kesehatan : Pembuangan sampah yang tidak terkontrol
dengan baik merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan
menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat
menimbulkan penyakit. Potensi bahaya yang ditimbulkan, antara lain
penyakit diare, kolera, tifus yang dapat menyebar dengan cepat karena
virus yang berasal dari sampah dapat bercampur dengan air minum.
Penyakit DBD dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang
pengelolaan sampahnya kurang memadai, demikian pula penyakit jamur
(misalnya jamur kulit).
- Dampak Terhadap Lingkungan : Cairan terhadap rembesan sampah yang
masuk kedalam drainase atau sungai akan mencemari air, berbagai
organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan
lenyap dan hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.
- Dampak Terhadap Sosial Ekonomi : Pengelolaan sampah yang kurang
baik dapat membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi
masyarakat, bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk. Hal ini
dapat berpengaruh antara lain terhadap dunia pariwisata dan investasi
LEAFLET PENGOLAHAN SAMPAH
Disusun Oleh:
Mahasiswa STIKes Merangin

YAYASAN HAJI SOEHEILY QARI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANMERANGIN
TA. 2019/2020
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18/2008, tentang Pengelolaan


Sampah
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Jamban Sehat

Sasaran : Keluarga RT 08

Hari/ Tanggal : Jumat/ 20 Maret 2020

Waktu : 60 Menit

Tempat : Rumah RT 08 Dusun II Desa Selango

1. Karakteristik peserta
1) Jumlah peserta : 72 Orang

2. Tujuan penyuluhan
1) Tujuan umum :
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan keluarga RT 08 dapat
mengetahui tentang jamban sehat.
2) Tujuan khusus :
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan;
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian jamban sehat
b. Peserta dapat menjelaskan syarat-syarat jamban sehat
c. Peserta dapat menjelaskan manfaat jamban

3. Materi penyuluhan
1) Terlampir

4. Metode
1) Ceramah
2) Tanya jawab

5. Media
1) Leaflet
6. Rincian kegiatan
NO. TAHAP KEGIATAN WAKTU
1. Pembukaan - Mengucapkan salam 10 menit
- Perkenalan
- Pendekatan dengan peserta
- Menggali pengetahuan peserta
tentang jamban sehat
2. Penyampaian - Menjelaskan tentang pengertian 35 menit
materi tentang jamban sehat, syarat
jamban sehat dan manfaat
jamban sehat.
- Memberikan kesempatan peserta
bertanya.
3. Evaluasi - Mengadakan tanya jawab untuk 10 menit
mengetahui seberapa jauh
peserta paham tentang materi
yang disampaikan.
- Memberikan Leaflet
- Menyimpulkan hasil penyuluhan
4. Penutup - Ucapan terima kasih dan salam 5 menit
penutup
7. Evaluasi
Pelaksanaan
1. Hari/ Tanggal : Juma’t/ 20 Maret 2020
2. Jam : 15: 00 WIB
3. Tempat : Desa Selango Dusun II RT 08
4. Pertanyaan yang diajukan peserta :
1) Bagaimanakah cara membuat jamban yang sesuai dengan syarat-
syarat jamban yang sehat ?
Materi Penyuluhan tentang Jamban Sehat

A. Pengertian Jamban
Jamban adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang dan
mengumpulkan kotoran sehingga kotoran tersebut tersimpan dalam suatu
tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab penyakit serta mengotori
permukaan atau lingkungan. Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai
fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau
tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang
dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk
membersihkannya.
B. Syarat-Syarat Jamban Sehat
Jamban keluarga sehat adalah jamban yang memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut : (Depkes RI, 2007).
1. Tidak mencemari sumber air minum, letak lubang penampungan berjarak
10 – 15 meter dari sumber air minum.
2. Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus.
3. Cukup luas dan landai/miring ke arah lubang jongkok agar tidak
mencemari tanah disekitarnya.
4. Mudah dibersihkan dan aman penggunaanya.
5. Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna
terang.
6. Cukup penerangan.
7. Lantai kedap air.
8. Ventilasi cukup baik.
9. Tersedia air dan alat pembersih
Ada 4 cara pembuangan tinja (Azwar, 1996), yaitu :
a) Pembuangan tinja di atas tanah
Pada cara ini tinja dibuang begitu saja diatas permukaan tanah,
halaman rumah, di kebun, di tepi sungai dan sebagainya. Cara
demikian tentunya sama sekali tidak dianjurkan, karena dapat
mengganggu kesehatan.
b) Kakus lubang gali (pit privy)
Dengan cara ini tinja dikumpulkan kedalam lubang dibawah
tanah, umumnya langsung terletak dibawah tempat jongkok. Fungsi
dari lubang adalah mengisolasi tinja sehingga tidak memungkinkan
penyebaran bakteri. Kakus semacam ini hanya baik digunakan ditempat
dimana air tanah letaknya dalam.
c) Kakus Air (Aqua pravy)
Cara ini hampir mirip dengan kakus lubang gali, hanya lubang
kakus dibuat dari tangki yang kedap air yang berisi air, terletak
langsung dibawah tempat jongkok. Cara kerjanya merupakan peralihan
antara lubang kakus dengan septic tank. Fungsi dari tank adalah untuk
menerima, menyimpan, mencernakan tinja serta melindunginya dari lalat
dan serangga lainnya.
d) Septic Tank
Septic Tank merupakan cara yang paling dianjurkan. Terdiri dari
tank sedimentasi yang kedap air dimana tinja dan air masuk dan
mengalami proses dekomposisi yaitu proses perubahan menjadi bentuk
yang lebih sederhana (penguraian).
LEAFLET JAMBAN SEHAT

JAMBAN APA ITU SYARAT JAMBAN


SEHAT
SEHAT
JAMBAN 

Tidak mencemari sumber air minum
Tidak berbau dan nyaman digunakan

SEHAT? 

Bebas dari serangga dan tikus
Tidak mencemari tanah permukaan
di sekitamya
Jamban adalah tempat  Aman digunakan oleh pemakainya
pembuangan kotoran manusia  Mudah dibersihkan dan tidak
menimbulkan gangguan bagi
berupa tinja dan air seni. pemakainya
Jamban sehat adalah  Tidak menimbulkan pemandangan
yang kurang sopan
jamban yang memenuhi
 Dilengkapi dinding dan atap
syarat-syarat berikut pelindung
 Cukup penerangan dan Lantai kedap
air
 Luas ruangan cukup dan tidak terlalu
Disusun Oleh: rendah
 Ventilasi cukup baik
Mahasiswa STIKes Merangin
 Tersedia air dan alat pembersih
 Murah
YAYASAN HAJI SOEHEILY QARI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MERANGIN  Dapat diterima pemakainya
TA. 2019/2020
JAMBAN SEHAT GANGGUAN YANG TIMBUL
BAGAIMANA CARA
JIKA BAB SEMBARANGAN
MENGGUNAKAN JAMBAN
1. Jamban cemplung digunakan SEHAT
untuk daerah yang sulit air.
2. Jamban tangki septik/leher  Lantai jamban hendaknya GATAL-
angsa digunakan untuk:
 selalu bersih dan tidak ada GATAL
 Daerah yang cukup air genangan air.
 Daerah yang padat
penduduk  Bersihkan jamban secara
teratur sehingga ruang
 Daerah pasang surut, tempat jamban dalam keadaan
penampungan kotoran/tinja bersih.
DIARE
hendaknya ditinggikan  Di dalam jamban tidak ada
kurang lebih 60 cm dari kotoran yang terlihat.
permukaan air pasang.  Tidak ada serangga, (kecoa,
lalat) dan tikus yang
berkeliaran.
 Tersedia alat pembersih
(sabun, sikat, dan air
bersih).
CACINGAN
 Bila ada kerusakan, segera
diperbaiki.
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Azrul. 1996. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Mutiara

Depkes RI. 2007. Kepmenkes Nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan
Pemukiman, dan Undang-Undang Nomor 23 Tentang kesehatan dan
peraturan pelaksananya.
KEGIATAN DOKUMENTASI

1. Melakukan Penyuluhan Tentang Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) di


RT 08 Dusun II di Desa Selango.

2. Melakukan Penyuluhan Tentang Ventilasi di RT 08 Dusun II di Desa Selango.


3. Melakukan Penyuluhan Tentang Pengelolaan Sampah di RT 08 Dusun II di
Desa Selango.

4. Melakukan Penyuluhan Tentang Jamban di RT 08 Dusun II di Desa Selango.


U
DESA SELANGO RT 08 KEC. Lapangan
PEMENANG SELATAN KABUPATEN
MERANGIN B T
U
Balai
desa
S
Rumah
bidan

Gedung
Serba Guna

Rumah
warga

Pustu

Pohon

Anda mungkin juga menyukai