Disusun oleh :
iii
12. Ibu Anita, Amd. Keb dan Ibu Iistiana Wulandari, Amd. Keb Selaku Bidan
Desa Selango.
13. Rekan – rekan dan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan.
Semoga semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis selama Praktik
Kerja Nyata (PKN) ini mendapatkan limpahan rahmat dan hidayah dari Allah
SWT. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih banyak
terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak untuk kesempurnaan laporan ini.
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................. 3
C. Manfaat ............................................................................................... 3
D. Metode................................................................................................. 4
E. Ruang Lingkup .................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Tabulasi Data ...................................................................................... 5
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 21
C. Prioritas Masalah ................................................................................. 22
D. Rencana Kegiatan................................................................................ 26
E. Catatan Perkembangan ........................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
SAP
Dokumentasi
Peta
Lembar Konsultasi
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat
tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai
ekonomis. Menurut Ehless dan Steel, air limbah adalah cairan buangan yang
berasal dari rumah tangga, industri, dan tempat-tempat umum lainnya dan
biasanya mengandung bahan-bahan atau zat yang dapat membahayakan
kehidupan manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan (Chandra,
2007).
Menurut Kepmenkes No. 829/Menkes/SK/VII/1999, ventilasi adalah
proses penyediaan udara segar ke dalam suatu ruangan dan pengeluaran udara
kotor suatu ruangan baik alamiah maupun secara buatan. Ventilasi yang lancar
diperlukan untuk menghindari pengaruh buruk yang dapat merugikan
kesehatan.
Yang dimaksud dengan pembuangan sampah adalah semua zat/ benda
yang sudah tidak terpakai lagi baik berasal dari rumah-rumah maupun siasa-
sisa proses industri. Sedangkan Sampah adalah suatu bahan yang terbuang
atau dibuang dari sumber aktivitas manusia maupun proses alam yang belum
memiliki nilai ekonomis.
Jamban adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang dan
mengumpulkan kotoran sehingga kotoran tersebut tersimpan dalam suatu
tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab penyakit serta mengotori
permukaan atau lingkungan. Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai
fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau
tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang
dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk
membersihkannya.
1
Langkah-langkah dalam melakukan pembinaan keluarga :
1. Membina hubungan kerja sama yang baik dengan keluarga.
2. Melakukan pengkajian untuk menentukan adanya masalah kesehatan
keluarga.
3. Menganalisa data yang diperoleh untuk menentukan masalah kesehatan
keluarga.
4. Menggolongkan masalah kesehatan keluarga berdasarkan sifat masalah
kesehatan.
5. Menentukan sifat dan luasnya masalah dan kesanggupan keluarga
melaksanakan tugas-tugasnya dalam bidang kesehatan.
6. Menentukan/menyusun skala prioritas masalah kesehatan.
7. Menyusun rencana kegiatan pembinaan keluarga.
8. Melaksanakan kegiatan pembinaan keluarga.
9. Mengevaluasi keberhasilan kegiatan pembinaan keluarga yang di berikan.
10. Meninjau kembali masalah pembinaan keluarga dan kesehatan yang belum
di berikan.
Pembinaan keluarga dilaksanakan pada keluarga di RT 08 dari tanggal
16 Maret s/d 21 Maret 2020 dengan tujuan mengenal, mengatasi masalah
kesehatan dalam keluarga khususnya masalah kesehatan.
Dengan melakukan pembinaan keluarga secara intensif di harapkan
ditemukan beberapa masalah yang melatar belakangi dilakukannya keluarga
binaan, antara lain :
1. SPAL
2. Ventilasi
3. Pengolahan Sampah
4. Jamban
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Memberikan gambaran situasi kesehatan dan permasalahan yang ada
pada keluarga RT 08 sehingga dapat di tangani.
b. Mahasiswa mampu melaksanakan pembinaan keluarga dalam
konteks melayani kesehatan lingkungan.
c. Agar keluarga mampu mengenal pentingnya kesehatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan daerah binaan, diharapkan mahasiswa mampu :
a. Mengkaji, mengidentifikasi situasi kesehatan di dalam suatu keluarga.
b. Menetapkan diagnosa masalah-masalah kesehatan keluarga
berdasarkan data yang di peroleh.
c. Membuat rencana kegiatan untuk mengatasi masalah sesuai dengan
prioritas.
d. Melaksanakan kegiatan pembinaan dalam suatu keluarga.
C. Manfaat
Dengan diadakannya pembinaan pada keluarga RT 08 diharapkan
bermanfaat bagi :
1. STIKes Merangin
Sebagai upaya mengevaluasi kegiatan Praktik Kerja Nyata (PKN)
sehingga dapat meningkatkan mutu, pengetahuan, dan keterampilan
mahasiswa dimasa yang akan datang.
2. Desa Selango
Diharapkan Lingkungan Desa Selango dapat meningkatkan mutu
kesehatan dan manfaat dengan diadakannya bimbingan langsung pada
masyarakat tentang kesehatan.
3. Keluarga RT 08
Mampu mengenal permasalahan yang ada didalam keluarga itu
sendiri dan menanggulangi masalah yang ada sedini mungkin.
3
4. Puskesmas Tambang Emas
a. Puskesmas dapat meningkatkan mutu pelayanan dan jangkauan
pelayanan kesehatan diwilayahnya.
b. Untuk lebih produktif dalam mendeteksi masalah kesehatan pada
keluarga serta dalam memecahkan masalah kesehatan keluarga.
c. Peran petugas kesehatan perlu ditingkatkan sebagai motivator dalam
menghasilkan masalah dalam keluarga.
D. Metode
Dalam upaya membantu keluarga untuk memecahkan masalah kesehatan
khususnya perilaku untuk hidup sehat maka penulis menggunakan metode
sebagai berikut :
1. Pendekatan pada keluarga
Untuk melaksanakan pembinaan pada keluarga binaan, penulis
melakukan pendekatan pada anggota keluarga sehingga dapat
memudahkan pelaksanaan pembinaan keluarga.
2. Penyuluhan dan Konseling
Penyuluhan langsung diberikan kepada individu yang mengalami
masalah kesehatan.
E. Ruang Lingkup
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan pembinaan keluarga dimulai tanggal 16 maret s/d 20
maret 2020 pada keluarga Di RT 08 Di Desa Selango Kecamatan
Pamenang Selatan Kabupaten Merangin Tahun 2020.
2. Pelaksana
Mahasiswa peserta Pratik Kerja Nyata STIKes Merangin Program
Studi S1 Kesehatan Masyarakat Angkatan VI, Diploma III Kebidanan
Angkatan XVI, dan Farmasi Angkatan II.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tabulasi Data
Tabel 1
5
Tabel 2
Tabel 3
6
Analisis Data : Berdasarkan Tabel 3 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Jenis
Pekerjaan Kepala Keluarga Di Desa Selango Kecamatan
Pamenang Selatan Kabupaten Merangin, mayoritas Tani (75 %)
dan minoritas Swasta, PNS/POLRI/TNI/PENSIUN dan Tidak
Bekerja (2,77 %).
Tabel 4
7
Tabel 5
Tabel 6
8
Tabel 7
Tabel 8
9
Tabel 9
Tabel 10
10
Tabel 11
Tabel 12
11
Tabel 13
Tabel 14
12
Tabel 15
Tabel 16
Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut Jarak antara Rumah dan Kandang Ternak
Di Desa Selango Kecamatan Pamenang Selatan
Kabupaten Merangin
Tahun 2020
13
Tabel 17
Tabel 18
14
Tabel 19
Tabel 20
15
Tabel 21
Tabel 22
16
Tabel 23
Tabel 24
17
Analisis Data : Berdasarkan Tabel 24 Distribusi Frekuensi Penduduk Menurut
Tempat Pemeriksaan Kesehatan Di Desa Selango Kecamatan
Pamenang Selatan Kabupaten Merangin, mayoritas Bidan (77,78
%) dan minoritas Rumah Sakit (2,78 %).
Tabel 25
Tabel 26
18
3. Status Imunisasi
10. Belum Imunisasi 1
11. Tidak Imunisasi
12. TT1 1
13. TT2
4. Status Gizi Ibu Hamil
5. Ibu Hamil Ikut Tabulin
Tabel 27
19
Tabel 28
No . Uraian Jumlah %
1. Jumlah Bayi 1
2. Status Imunisasi
a. Tidak Imunisasi
b. HB1 1
c. BCG 1
d. HBDPT1 1
HBDPT2
HBDPT3 1
e. Polio 1
Polio 2
Polio 3
Polio 4
f. Campak
3. Pemberian Vitamin A
a. Ada
b. Tidak Ada
Jumlah 5
20
Tabel 29
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pendataan dan analisa data yang sederhana. Maka
permasalahan yang timbul dalam keluarga RT 08 untuk menjalankan tugas-
tugas keluarga dalam bidang kesehatan sehingga timbul masalah-masalah
keluarga yaitu :
1. SPAL
2. Ventilasi
3. Pengelolahan sampah
4. Jamban
21
C. Prioritas Masalah
Untuk mengatasi masalah di RT 08 secara keseluruhan tidak mungkin,
karena keterbatasan tenaga, materi dan waktu, oleh karena itu perlu dilakukan
prioritas masalah kesehatan,dimana masalah kesehatan yang menjadi prioritas
utama untuk dilakukan pembobotan dengan kriteria sebagai berikut :
1. SPAL
No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah Jika warga tidak
2 2 2
“Ancaman” 𝑥1= mempunyai SPAL maka
3 3 3
bisa mengancam kesehatan.
2. Kemungkinan Merupakan masalah yang
Masalah dapat 1 dapat ditangani dengan
𝑥2=1 1
dicegah hanya 2 konseling.
“Sebagian”
3. Potensi Kurang adanya kemauan
masalah untuk 1 1 1 warga untuk membuat
𝑥1=
dicegah 3 3 3 SPAL di setiap rumah
“Rendah” masing-masing yang sehat.
4. Menonjolnya Masalah ini harus segera
“Masalah berat ditangani karena dapat
2
harus segera 𝑥1=1 1 menimbulkan masalah
2
ditangani” yang akan terjadi pada
kesehatan.
Jumlah 2
2
3
22
2. VENTILASI
No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
23
3. PENGELOLAHAN SAMPAH
No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
24
4. JAMBAN
No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
25
D. Rencana Kegiatan (POA)
26
E. Catatan Perkembangan
No. Hari /tanggal DATA Masalah Perencanaan Implementasi Evaluasi
1. Senin, 16 Maret 2020 Keluarga RT 08 Melakukan pendekatan keluarga Memberitahukan kepada Data RT 08.
binaan dan membina hubungan keluarga tentang tindakan yang
kerjasama yang baik dengan akan dilakukan dan meminta
keluarga, meminta persetujuan persetujuan keluarga.
menjadi KK binaan
Melakukan pemeriksaan pada
keluarga RT 08
2. Rabu, 18 Maret 2020 Keluarga RT 08 Penyuluhan tentang SPAL Memberitahu kepada keluarga Media
Kamis, 19 Maret 2020 Penyuluhan tentang Ventilasi tentang KK binaan. Leaflet
Jum’at, 20 Maret 2020 Penyuluhan tentang Pengolahan
Sampah
Penyuluhan tentang Jamban
Sehat
27
3. Sabtu 21 Maret 202 Keluarga RT 08 Pengkajian ulang data dan Memberitahu ibu dan keluarga Ibu dan
evaluasi tentang asuhan yang akan di bapak
berikan mengerti
dengan
penjelasan
yang telah
diberikan
28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan pembinaan terhadap keluarga RT 08 maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Permasalahan yang terjadi pada keluarga RT 08 yaitu tentang SPAL,
Ventiliasi, Pengolahan Sampah dan Jamban Sehat.
2. Masalah yang timbul dapat diatasi atau dipecahkan dengan adanya
kerjasama keluarga RT 08 dengan Mahasiswa.
B. Saran
Dengan diadakannya pembinaan pada keluarga RT 08 diharapkan
bermanfaat bagi :
1. STIKes Merangin
Diharapkan upaya mengevaluasi kegiatan Praktik Kerja Nyata
(PKN) lebih ditingkatkan lagi sehingga dapat meningkatkan mutu,
pengetahuan, dan keterampilan mahasiswa dimasa yang akan datang.
2. Desa Selango
Diharapkan lingkungan Desa Selango dapat meningkatkan mutu
kesehatan dan manfaat dengan diadakannya bimbingan langsung pada
masyarakat tentang kesehatan.
3. Keluarga RT 08
Diharapkan keluarga RT 08 mampu mengenal permasalahan yang
ada didalam keluarga itu sendiri dan menanggulangi masalah yang ada
sedini mungkin.
4. Puskesmas Tambang Emas
a. Diharapkan Puskesmas dapat meningkatkan mutu pelayanan dan
jangkauan pelayanan kesehatan diwilayahnya.
b. Untuk lebih produktif dalam mendeteksi masalah kesehatan pada
keluarga serta dalam memecahkan masalah kesehatan keluarga.
29
c. Peran petugas kesehatan perlu ditingkatkan sebagai motivator dalam
menghasilkan masalah dalam keluarga.
30
DAFTAR PUSTAKA
Sasaran : Keluarga RT 08
Waktu : 60 Menit
1. Karakteristik peserta
1) Jumlah peserta : 72 orang
2. Tujuan penyuluhan
1) Tujuan umum :
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan keluarga RT 08 dapat
mengetahui tentang Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL).
2) Tujuan khusus :
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan;
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian saluran pembuangan air
limbah
b. Peserta dapat menjelaskan manfaat saluran pembuangan air limbah
3. Materi penyuluhan
1) Terlampir
4. Metode
1) Ceramah
2) Tanya jawab
5. Media
1) Leaflet
6. Rincian kegiatan
A. Definisi Limbah
Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat
tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai
ekonomis. Menurut Ehless dan Steel, air limbah adalah cairan buangan yang
berasal dari rumah tangga, industri, dan tempat-tempat umum lainnya dan
biasanya mengandung bahan-bahan atau zat yang dapat membahayakan
kehidupan manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan (Chandra,2007).
Air limbah atau buangan adalah sisa air yang di buang yang berasal dari
rumah tangga. Pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang
dapat membahayakan kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup.
Cara pengolahan air limbah secara sederhana, yaitu pengenceran. Air limbah
diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah, kemudian baru
dibuang kebadan-badan air. Cara lain adalah dengan membuat kolam oksidasi,
pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari,
ganggang, bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan secara alamiah.
UU nomor 32/2009, tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, masyarakat tidak dibenarkan membuang limbah ke badan sungai tanpa
izin Pimpinan Pengelola Daerah. Jadi limbah rumah tangga harus diolah
terlebih dahulu menjadi cairan yang tidak mengotori badan sungai. Untuk itu
rumah sehat harus memiliki tangki septik dan bidang resapan untuk
pengolahan limbah, agar air yang dialirkan selokan tidak mencemari badan
air.
Pembuangan air limbah/air kotor dari kamar mandi dan cuci harus
dialirkan ke saluran pembuangan lingkungan (riool) bisa dengan sistem
terbuka atau tertutup. Pembuangan air limbah dari kakus harus dialirkan ke
tangki septik yang dilengkapi dengan bak rembesan. Saluran dari kakus ke
tangki septik maupun dari rembesan ke pembuangan lingkungan dibuat
tertutup. Pada jarak tertentu dan pada sudut-sudut bangunan rumah harus
dibuatkan bak kontrol. Saluran pembuangan air limbah dari kamar mandi dan
cuci dibuat terpisah dari saluran pembuangan kakus.
Air limbah rumah tangga merupakan air limbah yang berasal dari
pemukiman penduduk yang merupakan air dari aktifitas penduduk tersebut
seperti air bekas mandi, bekas cuci pakaian, maupun cuci perabot, bahan
makanan, dan sebagainya.
Air ini sering disebut sullage atau gray water yang banyak mengandung
sabun atau deterjen dan mikroorganisme penyebab berbagai penyakit. Salah
satu penyebab penyakit dari mikroorganisme yang ada pada air limbah yaitu
penyakit diare. Mikroorganisme ini akan dibawa oleh vektor atau serangga
yang akan diinfeksikan kepada manusia melalui makanan dan minuman.
Untuk memutus mata rantai penyakit tersebut diperlukan saluran pembuangan
air limbah (SPAL) rumah tangga yang memenuhi syarat-syarat kesehatan
(Slamet, 2014).
B. Syarat-Syarat Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
Menurut Chandra (2007), Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
yang diterapkan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber-sumber air minum
2. Tidak mengakibatkan pencemaran air permukaan
3. Tidak menimbulkan pencemaran pada flora dan fauna yang hidup
4. Tidak dihinggapi oleh vektor atau serangga yang menyebabkan penyakit
5. Tidak terbuka dan harus tertutup
6. Tidak menimbulkan bau atau aroma tidak sedap.
LEAFLET SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH
Slamet, 2014. Analisis Penilaian Tempat Tinggal Sehat Serta Riwayat Penyakit
Berbasis Lingkungan pada Mahasiswa Penghuni Rumah Kos di Padang
Bulan Tahun 2014. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera
Utara.
Topik : Ventilasi
Sasaran : Keluarga RT 08
Waktu : 60 Menit
1. Karakteristik peserta
1) Jumlah peserta : 72 Orang
2. Tujuan penyuluhan
1) Tujuan umum :
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan keluarga RT 08 dapat
mengetahui tentang ventilasi dan fungsi ventilasi.
2) Tujuan khusus :
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan;
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian ventilasi
b. Peserta dapat menjelaskan fungsi dari ventilasi
3. Materi penyuluhan
1) Terlampir
4. Metode
1) Ceramah
2) Tanya jawab
5. Media
1) Leaflet
6. Rincian kegiatan
NO. TAHAP KEGIATAN WAKTU
1. Pembukaan - Mengucapkan salam. 10 menit
- Perkenalan.
- Pendekatan dengan peserta.
- Menggali pengetahuan peserta
tentang ventilasi.
2. Penyampaian - Menjelaskan tentang 35 menit
materi pengertian ventilasi, manfaat
ventilasi.
- Memberikan kesempatan
peserta bertanya.
3. Evaluasi - Mengadakan tanya jawab 10 menit
untuk mengetahui seberapa
jauh peserta paham tentang
materi yang disampaikan.
- Memberikan Leaflet.
- Menyimpulkan hasil
penyuluhan.
4. Penutup - Ucapan terima kasih dan 5 menit
salam penutup
7. Evaluasi
Pelaksanaan
1. Hari/ Tanggal : Rabu/ 18 Maret 2020
2. Jam : 16.00 WIB
3. Tempat : Desa Selango Dusun II RT 08
4. Pertanyaan yang diajukan peserta :
1) Mengapa ventilasi harus ada dirumah ?
2) Apa sajakah dampak yang ditimbulkan jika tidak ada ventilasi
dirumah ?
Materi Penyuluhan tentang Ventilasi
A. Pengertian Ventilasi
Menurut Kepmenkes No. 829/Menkes/SK/VII/1999, ventilasi adalah
proses penyediaan udara segar ke dalam suatu ruangan dan pengeluaran udara
kotor suatu ruangan baik alamiah maupun secara buatan. Ventilasi yang lancar
diperlukan untuk menghindari pengaruh buruk yang dapat merugikan
kesehatan.
Ventilasi adalah bukaan yang dibuat pada bidang dinding, dan atau atap
rumah, dengan maksud agar dimungkinkan masuknya cahaya dan udara alami
yang dibutuhkan untuk kesehatan dan kenyamanan penghuni rumah, melalui
penggantian udara yang mengandung carbon (CO2) yang dikeluarkan oleh
manusia, dengan udara segar yang baru dan mengandung oksigen (O2) untuk
dihisap oleh manusia secara berkesinambungan. Bukaan ventilasi paling baik
adalah searah dengan tiupan angin. Pada ruang luar tempat udara bersih
dialirkan ke dalam bangunan harus diupayakan dalam kondisi tidak tercemar
oleh gangguan/polusi udara seperti debu dan bau.
B. Fungsi Ventilasi
1. Fungsi pertama adalah untuk menjaga agar aliran udara di dalam rumah
tetap segar. Hal ini berarti keseimbangan oksigen (O2) ruang diperlukan
oleh penghuni rumah tetap terjaga. Kurangnya ventilasi akan
menyebabkan kurangnya O2 di dalam rumah yang berarti kadar CO2
(Carbon dioksida) yang bersifat racun bagi penghuninya menjadi
meningkat.
2. Fungsi kedua dari pada ventilasi adalah untuk membebaskan udara
ruangan dari bakteri-bakteri, terutama bakteri pathogen, karena terjadi
aliran udara yang terus menerus. Kurangnya ventilasi juga menyebabkan
kelembaban udara di dalam ruanganakan tinggi dan merupakan media
yang baik untuk bakteri-bakteri bibit penyakit) berkembangbiak.
Suatu ruangan yang tidak memiliki sistem ventilasi yang baik akan
menimbulkan keadaan yang merugikan kesehatan, antara lain:
1. Kadar oksigen akan berkurang, padahal manusia tidak mungkin dapat
hidup tanpa oksigen dalam udara.
2. Kadar karbon dioksida yang bersifat racun bagi manusia, akan meningkat.
3. Ruangan akan berbau, disebabkan oleh bau tubuh, pakaian, pernafasan,
dan mulut.
4. Kelembapan udara dalam ruangan akan meningkat disebabkan oleh
penguapan cairan oleh kulit dan pernafasan (Azwar,1993).
C. Jenis-Jenis Ventilasi
Berdasarkan kejadianya ventilasi dibagi menjadi dua yaitu:
1. Ventilasi alamiah dimana berguna untuk mengalirkan udara di dalam
ruangan terjadi secara alamiah melalui jendela, pintu, lubang angin,
lubang-lubang pada dinding dan sebagainya. Selain itu ventilasi alamiah
dapat juga menggerakan udara sebagai hasil sifat poros dinding ruangan,
atap dan lantai.
2. Sedangkan ventilasi buatan dimana aliran udara dalam ruangan di dapat
dengan menggunakan alat-alat khusus seperti alat mekanis maupun
elektrik. Alat-alat tersebut diantaranya adalah kipas angin, exhauster dan
AC. untuk mengalirkan udara tersebut, misalnya kipas angin dan mesin
penghisap udara (Exhouser). Ventilasi yang baik berkurang 10% sampai
dengan 20 % dari luas lantai. Ventilasi yang baik akan memberikan udara
segar dari luar, suhu optimum 22-24 ᵒC, kelembaban 60 % (Kusnoputranto
dan Suzama, 2000).
D. Bentuk ventilasi
Bentuk ventilasi bisa berupa pintu, jendela, dan lubang angin.
1. Pintu Sebagai Bukaan
a) Pintu panel kaca selain untuk keamanan penghuni di dalam rumah,
juga berfungsi sebagai jalan masuk bagi cahaya bila diperlukan, ketika
aliran angin tidak menentu besaran maupun arahnya, maka sistem
pintu model ini dapat dipilih.
b) Pintu dengan lubang angin menyatu di atasnya, berfungsi selain untuk
keamanan penghuni di dalam rumah, juga berfungsi sebagai jalan
masuk angin secara terus menerus, dan bila diperlukan dapat dialirkan
melalui pintu
c) Ventilasi yang ditempatkan pada daun pintu, lebih banyak sebagai
variasi model pintu.
d) Ventilasi merupakan bagian yang dipisahkan dengan kusen pintu,
berfungsi untuk mengalirkan udara secara terus menerus.
2. Jendela Sebagai Bukaan
a) Bentuk jendela tanpa lubang ventilasi, digunakan untuk mengatur
masuknya cahaya dan udara pada bagian dinding yang berfungsi
sebagai pengaman ruang.
b) Jendela dengan lubang angin menyatu diatasnya, berfungsi sebagai
jalan masuk angin secara terus menerus, dan bila diperlukan dapat
ditambahkan melalui jendela dengan cara membuka daun jendela.
c) Jendela yang berfungsi sebagai bukaan pengaliran udara, tapi tidak
berfungsi sebagai penyalur cahaya.
d) Ventilasi yang merupakan bagian yang dipisahkan dengan kusen
jendela, berfungsi untuk mengalirkan udara secara terus menerus,
walaupun jendela tertutup dan hanya berfungsi mengalirkan cahaya.
LEAFLET VENTILASI
Disusun Oleh:
Mahasiswa STIKes Merangin
2. Ventilasi buatan.
Misalnya Kipas angin, AC (air
conditioner)
DAFTAR PUSTAKA
KEPMENKES RI. No.829/ Menkes/ SK/VII Tahun 1989 Tentang rumah sehat
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Sasaran : Keluarga RT 08
Waktu : 60 Menit
1. Karakteristik peserta
1) Jumlah peserta : 72 Orang
2. Tujuan penyuluhan
1) Tujuan umum :
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan keluarga RT 08 dapat
mengetahui tentang pengertian dan cara pembuangan sampah yang
benar.
2) Tujuan khusus :
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan;
b. Peserta dapat menjelaskan pengertian sampah dan cara
pembuangan sampah yang benar.
c. Peserta dapat menjelaskan bahaya sampah bagi kesehatan.
3. Materi penyuluhan
1) Terlampir
4. Metode
1) Ceramah
2) Tanya jawab
5. Media
1) Leaflet
6. Rincian kegiatan
NO. TAHAP KEGIATAN WAKTU
1. Pembukaan Mengucapkan salam 10 menit
Perkenalan
Pendekatan dengan
peserta
Menggali pengetahuan
peserta tentang
pembuangan sampah
2. Penyampaian materi Menjelaskan tentang 35 menit
pengertian pembuangan
sampah, bahaya sampah
bagi kesehatan.
Memberikan kesempatan
peserta bertanya.
3. Evaluasi Mengadakan tanya jawab 10 menit
untuk mengetahui
seberapa jauh peserta
paham tentang materi
yang disampaikan.
Memberikan Leaflet
Menyimpulkan hasil
penyuluhan
4. Penutup Ucapan terima kasih dan 5 menit
salam penutup
7. Evaluasi
Pelaksanaan
1. Hari/ Tanggal : Kamis/ 19 Maret 2020
2. Jam : 09.00 WIB
3. Tempat : Desa Selango Dusun II RT 08
4. Pertanyaan yang diajukan peserta :
1) Mengapa sampah harus di kelola dengan baik ?
2) Apa sajakah bahaya sampah yang tidak dikelola dengan baik bagi
kesehatan dan lingkungan ?
Materi Penyuluhan tentang Pengolahan Sampah
Sasaran : Keluarga RT 08
Waktu : 60 Menit
1. Karakteristik peserta
1) Jumlah peserta : 72 Orang
2. Tujuan penyuluhan
1) Tujuan umum :
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan keluarga RT 08 dapat
mengetahui tentang jamban sehat.
2) Tujuan khusus :
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan;
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian jamban sehat
b. Peserta dapat menjelaskan syarat-syarat jamban sehat
c. Peserta dapat menjelaskan manfaat jamban
3. Materi penyuluhan
1) Terlampir
4. Metode
1) Ceramah
2) Tanya jawab
5. Media
1) Leaflet
6. Rincian kegiatan
NO. TAHAP KEGIATAN WAKTU
1. Pembukaan - Mengucapkan salam 10 menit
- Perkenalan
- Pendekatan dengan peserta
- Menggali pengetahuan peserta
tentang jamban sehat
2. Penyampaian - Menjelaskan tentang pengertian 35 menit
materi tentang jamban sehat, syarat
jamban sehat dan manfaat
jamban sehat.
- Memberikan kesempatan peserta
bertanya.
3. Evaluasi - Mengadakan tanya jawab untuk 10 menit
mengetahui seberapa jauh
peserta paham tentang materi
yang disampaikan.
- Memberikan Leaflet
- Menyimpulkan hasil penyuluhan
4. Penutup - Ucapan terima kasih dan salam 5 menit
penutup
7. Evaluasi
Pelaksanaan
1. Hari/ Tanggal : Juma’t/ 20 Maret 2020
2. Jam : 15: 00 WIB
3. Tempat : Desa Selango Dusun II RT 08
4. Pertanyaan yang diajukan peserta :
1) Bagaimanakah cara membuat jamban yang sesuai dengan syarat-
syarat jamban yang sehat ?
Materi Penyuluhan tentang Jamban Sehat
A. Pengertian Jamban
Jamban adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang dan
mengumpulkan kotoran sehingga kotoran tersebut tersimpan dalam suatu
tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab penyakit serta mengotori
permukaan atau lingkungan. Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai
fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau
tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang
dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk
membersihkannya.
B. Syarat-Syarat Jamban Sehat
Jamban keluarga sehat adalah jamban yang memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut : (Depkes RI, 2007).
1. Tidak mencemari sumber air minum, letak lubang penampungan berjarak
10 – 15 meter dari sumber air minum.
2. Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus.
3. Cukup luas dan landai/miring ke arah lubang jongkok agar tidak
mencemari tanah disekitarnya.
4. Mudah dibersihkan dan aman penggunaanya.
5. Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna
terang.
6. Cukup penerangan.
7. Lantai kedap air.
8. Ventilasi cukup baik.
9. Tersedia air dan alat pembersih
Ada 4 cara pembuangan tinja (Azwar, 1996), yaitu :
a) Pembuangan tinja di atas tanah
Pada cara ini tinja dibuang begitu saja diatas permukaan tanah,
halaman rumah, di kebun, di tepi sungai dan sebagainya. Cara
demikian tentunya sama sekali tidak dianjurkan, karena dapat
mengganggu kesehatan.
b) Kakus lubang gali (pit privy)
Dengan cara ini tinja dikumpulkan kedalam lubang dibawah
tanah, umumnya langsung terletak dibawah tempat jongkok. Fungsi
dari lubang adalah mengisolasi tinja sehingga tidak memungkinkan
penyebaran bakteri. Kakus semacam ini hanya baik digunakan ditempat
dimana air tanah letaknya dalam.
c) Kakus Air (Aqua pravy)
Cara ini hampir mirip dengan kakus lubang gali, hanya lubang
kakus dibuat dari tangki yang kedap air yang berisi air, terletak
langsung dibawah tempat jongkok. Cara kerjanya merupakan peralihan
antara lubang kakus dengan septic tank. Fungsi dari tank adalah untuk
menerima, menyimpan, mencernakan tinja serta melindunginya dari lalat
dan serangga lainnya.
d) Septic Tank
Septic Tank merupakan cara yang paling dianjurkan. Terdiri dari
tank sedimentasi yang kedap air dimana tinja dan air masuk dan
mengalami proses dekomposisi yaitu proses perubahan menjadi bentuk
yang lebih sederhana (penguraian).
LEAFLET JAMBAN SEHAT
SEHAT?
Bebas dari serangga dan tikus
Tidak mencemari tanah permukaan
di sekitamya
Jamban adalah tempat Aman digunakan oleh pemakainya
pembuangan kotoran manusia Mudah dibersihkan dan tidak
menimbulkan gangguan bagi
berupa tinja dan air seni. pemakainya
Jamban sehat adalah Tidak menimbulkan pemandangan
yang kurang sopan
jamban yang memenuhi
Dilengkapi dinding dan atap
syarat-syarat berikut pelindung
Cukup penerangan dan Lantai kedap
air
Luas ruangan cukup dan tidak terlalu
Disusun Oleh: rendah
Ventilasi cukup baik
Mahasiswa STIKes Merangin
Tersedia air dan alat pembersih
Murah
YAYASAN HAJI SOEHEILY QARI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MERANGIN Dapat diterima pemakainya
TA. 2019/2020
JAMBAN SEHAT GANGGUAN YANG TIMBUL
BAGAIMANA CARA
JIKA BAB SEMBARANGAN
MENGGUNAKAN JAMBAN
1. Jamban cemplung digunakan SEHAT
untuk daerah yang sulit air.
2. Jamban tangki septik/leher Lantai jamban hendaknya GATAL-
angsa digunakan untuk:
selalu bersih dan tidak ada GATAL
Daerah yang cukup air genangan air.
Daerah yang padat
penduduk Bersihkan jamban secara
teratur sehingga ruang
Daerah pasang surut, tempat jamban dalam keadaan
penampungan kotoran/tinja bersih.
DIARE
hendaknya ditinggikan Di dalam jamban tidak ada
kurang lebih 60 cm dari kotoran yang terlihat.
permukaan air pasang. Tidak ada serangga, (kecoa,
lalat) dan tikus yang
berkeliaran.
Tersedia alat pembersih
(sabun, sikat, dan air
bersih).
CACINGAN
Bila ada kerusakan, segera
diperbaiki.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2007. Kepmenkes Nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan
Pemukiman, dan Undang-Undang Nomor 23 Tentang kesehatan dan
peraturan pelaksananya.
KEGIATAN DOKUMENTASI
Gedung
Serba Guna
Rumah
warga
Pustu
Pohon