Anda di halaman 1dari 98

PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA (PKMD)

RW 06 KELURAHAN SAYANG KABUPATEN CIANJUR

LAPORAN

DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS-TUGAS DAN

SYARAT DALAM MENEMPUH UJIAN AKHIR

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 7

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CIANJUR

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

CIANJUR

2023
LEMBAR PENGESAHAN

Kepala Desa/Kelurahan Kepala Puskesmas

…………………………… …………………………

Mengetahui,
Ketua STIKES Cianjur

Tapianna Sari Harahap, SST.,M.Kes


DAFTAR KELOMPOK

1. Reza Altamirani (A.15.20.0031)


2. Siska Sri Wulandari (A.15.20.0037)
3. Siti Anbar Luthfiyah (A.15.20.0038)
4. Siti Rifka Nur-Fauzia H (A.15.20.0040)
5. Siti Sarah Setiani (A.15.20.0041)
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat
dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Pembangunan
Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD). Laporan ini di susun untuk melengkapi
tugas-tugas dan syarat dalam menempuh ujian akhir.
Dalam proses penyusunan laporan PKMD ini, penulis banyak mendapat
bantuan berupa bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan PKMD ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tapianna Sari Harahap, SST.,M.Kes selaku Ketua Sekolah Ilmu
Kesehatan Cianjur
2. Fia Sofiati, SST.,M.Keb selaku Direktur Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Cianjur
3. Dosen dan Staf Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cianjur yang telah
membantu penulis dalam penyusunan laporan PKMD ini.
4. Kepada bapak RW 17, serta pejabat RT 1,2,3, Desa Sayang Kecamatan
Cianjur.
5. Kepada ibu-ibu kader yang aktif dan berantisifasi dalam peroses
penyusunan laporan PKMD di RW 17 Desa Sayang.
6. Masayarakat RW 17 beserta keluarga yang telah bekerja sama sehingga
laporan PKMD ini berjalan dengan lancar.
7. Orang tua beserta keluarga yang selalu mendukung dan mendoakan
serta memberikan dukungan baik itu moril ataupun material.
8. Sahabat-sahabat serta rekan-rekan semua khususnya untuk kelompok 7
Angkatan ke-14 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cianjur yang selalu
memberi semangat dan dukungan serta kerjasama yang balk dalam
menyelesaikan laporan PKMD ini.
9. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan PKMD ini.
Penulis menyadari bahwa laporan PKMD ini masih terdapat banyak
kekurangan, namun semoga laporan PKMD ini dapat bermanfaat. Terima
kasih.
Cianjur, Februari 2022
Penulis

Kelompok 7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................

DAFTAR TABEL............................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang...................................................................................
2. Maksud / Tujuan.................................................................................
3. Sasaran..............................................................................................
4. Waktu Kegiatan..................................................................................

BAB II TINJAUAN UMUM

1. Geografi.............................................................................................
2. Keadaan Penduduk............................................................................
3. Agama................................................................................................
4. Keadaan Pendidikan..........................................................................
5. Keadaan Pekerjaan............................................................................
6. Keadaan Penghasilan........................................................................

BAB III TINJAUAN KEADAAN KESEHATAN

1. Kesehatan Lingkungan......................................................................
2. Pengolahan Sampah..........................................................................
3. Pembuangan WC...............................................................................
4. Ventilasi Rumah.................................................................................
5. Penyakit yang sering dialami..............................................................
6. Kesehatan Bayi dan Balita.................................................................
7. Bayi/Balita Dibawa ke Posyandu........................................................

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH

1. Daftar Masalah...................................................................................
2. Urutan Prioritas Masalah....................................................................
3. Penanggulangan Masalah..................................................................
4. Laporan hasil penanggulangan masalah............................................

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan........................................................................................
2. Saran.................................................................................................

LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pengolahan Sampah

Tabel 2. 1 Pengelompokan Pembuangan Jalur WC

Tabel 3.1 Pengelompokan Masyarakat Berdasarkan Ventilasi

Tabel 4.1 Pergolongan Penyakit

Tabel 5.1 Bayi/Balita Yang Dibawa Ke Posyandu


DAFTAR LAMPIRAN

Pendataan

Keluarga Binaan

Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

Penyuluhan
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) adalah seluruh


kegiatan pembangunan yang di laksanakan di desa atau kelurahan yang
yang mencangkup seluruh aspek kehidupan masyarakat khususnya
dibidang Kesehatan baik ibu, balita dan lain sebagainya yang dapat
merangsang perkembangan swadaya masyarakat .
Dari kegiatan pembangunan kegiatan Kesehatan masyarakat desa
(PKMD) dapat di lakukan pendekatan di bidang Kesehatan khususnya
kebidanan yang di harapkan dapat mengatasi sedikitnya permasalahan
yang sedang terjadi pada keluarga atau kelompok masyarakat khususnya
yang menyangkut permasalahan ibu,bayi dan balita.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum

Tujuan umum kegiatan ini untuk dapat menerapkan pembelajaran


asuhan kebidanan dengan melakukan kegiatan pendekatan pada
masyarakat dan untuk menentukan masalah Kesehatan yang di hadapi
keluarga, kelompok, masyarakat dalam rangka pemecahan masalah
Kesehatan dengan memperhatikan Kesehatan masyarakat swadaya dan
gotong royong guna mencapai derajat Kesehatan yang optimal.

2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus kegiatan ini adalah :
a. Mampu melakukan pegkajian Kesehatan keluarga dengan cara
pengumpulan data yang di dapatkan di lapangan yaitu di Wilayah
Kelurahan Sayang RW 17 Kabupaten Cianjur
b. Mampu melaksanakan tindakan, khususnya tindakan khususnya asuhan
kebidanan dengan keikutsertaan masyarakat secara profokatif melalui
swadaya masyarakat .
c. Mampu mengevaluasi hasil tindakan berdasarkan tujuan pemecahan
masalah di keluarga atau sekelompok masyarakat.
C. Sasaran kegiatan

Sasaran kegiatan pembangunan Kesehatan masyarakat desa


(PKMD) ini, yaitu, pada keluarga, kelompok dan masyarakat RW 17
Kelurahan Sayang Cianjur Kabupaten Cianjur khususnya yang memiliki
masalah Kesehatan, kebidanan dan yang di tentukan melalui
musyawarah masyarakat desa untuk di pecahkan melalui musyawarah
masyarakat desa.

D. Manfaat
1. Bagi mahasiswa
a. Dapat memberikan pengalaman, terutama lebih mengenal keadaan,
baik lingkungan maupun sikap yang beranekaragam dimasyarakat
b. Mahasiswa melatih interaksi dan Kerjasama antara teman sejawat,
petugas Kesehatan, aparat pemerintahan serta masyarakat
c. Menumbuhkan sikap positif dan percaya diri atas profesinya
2. Bagi masyarakat
a. Mendapat kesempatan berinteraksi dengan masyarakat dan
memperlusan wawasan khususnya dalam kebidanan
b. Mengembangkan potensi yang berada dilingkungan masyarakat
dalam upaya meningkatkan status Kesehatan masyarakat.
c. Berpartisipasi aktif dan mendapatkan pengetahuan di bidang
Kesehatan
3. Bagi institusi
a. Dapat lebih menigkatkan kualitas dalam meghasilkan kinerja
mahasiswa yang telah di berikan terapan ilmu pengetahuan
khususnya asuhan kebidanan komunitas dari bangku pekuliahan.
b. Memacu peningkatan kegiatan atau program Pendidikan yang berada
di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cianjur.
E. Waktu Kegiatan
a. Tempat kegiatan
Kegiatan pembangunan Kesehatan masyarakat desa (PKMD) bertempat
di RW 17 Kelurahan Sayang Kabupaten Cianjur.
b. Waktu pelaksanaan
Kegiatan pembangunan Kesehatan masyarakat desa (PKMD) dan
Asuhan Kebidanan Komunitas di laksanakan selama 14 hari ,yaitu dari
hari senin 13 Februari 2023 - 25 Februari 2023, dan untuk Kegiatan
Keluarga Binaan di laksanakan 9 hari pada tanggal 14 Februari 2022 -
22 Februari 2023.
BAB II

TINJAUAN UMUM

A. Geografi
1. KONDISI GEOGRAFIS Kelurahan Sayang merupakan salah satu
Kelurahan di Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur dengan luas
182,40 ha berada di Ibu Kota Kabupaten Cianjur serta memilki
ketinggian + 250 m diatas permukaan laut, dengan batas-batas
wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Solokpandan
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sukamaju
- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sukamaju/ Sukamanah
- Sebelah Barat berbatasan dengan dengan Kelurahan Sawahgede/
Pamoyanan.

2. KONDISI DEMOGRAFIS Jumlah penduduk Kelurahan Sayang pada


bulan Januari Tahun 2022 sebanyak 29.981 jiwa terdiri dari 9478 KK
(Kartu Keluarga), diantaranya :

- Laki-laki : 14.908 jiwa


- Perempuan : 15.073 jiwa

Dari aspek sosial ekonomi dan mata pencaharian penduduk dapat


dikatagorikan sebagai berikut :
1. Ibu Rumah /Mengurus Rumah tangga : 1.560 orang
2. PNS : 778 orang
3. TNI/POLRI : 58 orang
4. Pedagang : 1.463 orang
5. Pensiunan : 645 orang
6. Bidang jasa : 87 orang
7. Buruh Perusahaan/ Pabrik : 4.164 orang
8. Petani/ Buruh Tani : 395 orang
9. Buruh Serabutan : 10.572 orang
10.Angkatan Kerja yang belum terserap : 1.170 orang
JUMLAH : 20.892 orang.
B. Keadaan Penduduk
- BIDANG PENDIDIKAN
Sarana pendidikan yang ada di Kelurahan Sayang terdiri dari dari :
1. PAUD : 16 buah
2. Taman kanak-kanak umum : 4 buah
3. Sekolah dasar negeri : 7 buah
4. Sekolah dasar Swasta : 1 buah
5. Madrasah Ibtidaiyah : 1 buah
6. Madrasah Tsanawiyah : 1 buah
7. SLTP Negeri : - buah
8. SLTA Swasta : 2 buah

- BIDANG KESEHATAN
Sarana dan prasarana kesehatan yang ada di Kelurahan Sayang
1. Puskesmas : 1 buah
2. Pos Pelayanan Kesehatan : 1 buah
3. Rumah Bersalin : 3 buah
4. Tenaga Bidan Desa/Kel : 2 orang 4
5. Tenaga Perawat : 5 orang
6. Pos KB Kelurahan : 2 Pos
7. Posyandu : 25 buah
8. Pengobatan Alternatif : 3 buah

- BIDANG OLAHRAGA
Sarana olahraga yang ada di Kelurahan Sayang
1. Lapang Sepakbola : 4 buah
2. Lapang Bola Volly : 4 buah
3. Lapang Bulutangkis : 6 buah
4. Lapang Tenis meja : 19 buah
5. Kelompok Olahraga Catur : 49 kelompok
- BIDANG KESENIAN DAN BUDAYA
1. Kesenian Daerah : 5 kelompok
2. Kesenian Khas Islam : 3 kelompok
3. Padepokan Silat : 4 kelompok
4. Kesenian Modern : 4 kelompok

- SARANA KEAGAMAAN SARANA PERIBADATAN


1. Mesjid Jami : 40 buah
2. Mushola : 36 buah

- SARANA PENDIDIKAN
1. TPA/Diniah : 19 buah
2. Pondok Pesantren : 5 buah
3. Majlis Ta’lim : 48 buah

- BIDANG KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN SARANA DAN


PRASARANA KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN
1. Poskamling : 63 pos
2. Babinmas/Babinsa : 2 orang
3. Jumlah Linmas : 156 orang
4. Linmas Non Aktif : 85 orang
5. Linmas Tonsus : 30 orang
BAB III
TINJAUAN KEADAAN KESEHATAN
RW 17 DESA SAYANG KECAMATAN CIANJUR
KABUPATEN CIANJUR
1. Keterangan Keluarga
1.1 Kepala Keluarga
Tabel 1.1 Jumlah Kepala Keluarga
JUMLAH KEPALA TOTAL
RT RT RT RT
NO KELUARGA
01 02 03 04 F %
RT
1 Domisili 23 46 21 15 105 100
Ada
Tidak Domisili 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 23 46 21 15 105 100
Interpretasi:
Jumlah kepala keluarga dibuat berdasakan KK yang Ada Didalam Satu Rumah.
1.2 Anggota Keluarga
Tabel 1.2 Jumlah Anggota Keluarga
JUMLAH ANGGOTA RT RT RT RT TOTAL
NO
KELUARGA 01 02 03 04 F %
1 RT 60 85 54 35 234 100
TOTAL 234 100
Interpretasi:
Jumlah anggota keluarga dibuat berdasakan Jiwa yang Ada Didalam Satu Rumah.
1.3 Kepemilikan Akta Lahir
Tabel 1.3 Jumlah Anggota Keluarga yang Memiliki Akta Lahir
NO RT RT RT RT TOTAL
AKTE LAHIR
01 02 03 04 F %
1 Ya 0 0 0 0 0 0
Tidak 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 0 0 0 0 0 0
Interpretasi:
Jumlah keluarga yang memiliki Akte Lahir berdasakan Jiwa yang Ada Didalam
Satu Rumah.
Hasil Ukur: 1= Ya
2= Tidak
1.4 Kesehatan Reproduksi
Tabel 1.4 Jumlah Usia Berdasarkan Kesehatan Reproduksi
USIA BERDASARKAN RT RT RT RT TOTAL
NO
KESEHATAN 01 02 03 04 F %
1 0-11 bulan (Bayi) 0 0 0 0 0 0
2 15-59 bulan (Balita) 10 30 4 3 47 25.1
Jumlah anggota keluarga 10-
3 50 55 50 32 187 100
54 tahun
Interpretasi:
Jumlah usia berdasarkan kesehatan reproduksi sinkronisasi dengan Jumlah Jiwa.
Hasil Ukur: 1= 0-11 bulan (Bayi)
2= 15-59 bulan (Balita)
3= Jumlah anggota keluarga 10-54
1.5 Jenis Kelamin
Tabel 1.5 Jumlah Jenis Kelamin
RT RT RT RT TOTAL
NO JENIS KELAMIN
01 02 03 04 F %
1 LAKI-LAKI 30 45 30 15 0 90
2 PEREMPUAN 30 40 24 20 0 84
TOTAL KK 60 85 54 35 0 174
Interpretasi:
1= Pria
2= Wanita
1.6 Tekanan Darah Anggota Keluarga
Tabel 1.6 Pengukuran Tekanan Darah Setiap Anggota Keluarga
PENGUKURAN RT RT RT RT TOTAL
NO
TEKANAN DARAH 01 02 03 04 F %
1 Ya 0 0 0 0 0 0
2 Tidak 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 0 0 0 0 0 0
Interpretasi:
Jumlah pengukuran tekanan darah sinkronisasi berdasarkan Jumlah Usia >=15
Tahun.
Hasil Ukur: 1= Ya
2= Tidak
1.7 Berat Badan Anggota Keluarga
Tabel 1.7 Pengukuran Berat Badan Setiap Anggota Keluarga
PENGUKURAN BERAT RT RT RT RT TOTAL
NO
BADAN 01 02 03 04 F %
1 Ya 0 0 0 0 0 0
2 Tidak 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 0 0 0 0 0 0
Interpretasi:
Pengukuran berat badan sinkronisasi berdasarkan Jumlah Jiwa.
Hasil Ukur: 1= Ya
2= Tidak
1.8 Tinggi Badan Anggota Keluarga
Tabel 1.8 Pengukuran Tinggi Badan Setiap Anggota Keluarga
PENGUKURAN TINGGI RT RT RT RT TOTAL
NO
BADAN 01 02 03 04 F %
1 Ya 0 0 0 0 0 0
2 Tidak 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 0 0 0 0 0 0
Interpretasi:
Pengukuran tinggi badan sinkronisasi berdasarkan Jumlah Jiwa.
Hasil Ukur: 1= Ya
2= Tidak
1.9 Asi Ekslusif
Tabel 1.9 Pemberian Asi Ekslusif dalam Keluarga
RT RT RT RT TOTAL
NO ASI EKSKLUSIF
01 02 03 04 F %
1 Ya 0 0 0 0 0 0
2 Tidak 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 0 0 0 0 0 0
Interpretasi:
Pemberian ASI Eksklusif sinkronisasi berdasarkan anggota keluarga Usia 7-23
Bulan.
Hasil Ukur: 1= Ya
2= Tidak
1.10 Imunisasi Dasar
Tabel 1.10 Status Imunisasi Dasar
RT RT RT RT TOTAL
NO STATUS IMUNISASI
01 02 03 04 F %
1 Lengkap 6 25 4 2 37 77.0833
2 Tidak Lengkap 4 5 1 1 11 22.9167
TOTAL KK 10 30 5 3 48 100
Interpretasi:
Bayi imunisasi lengkap (HB0, BCG, DPT-HB1-4, POLIO 1-4, Campak) (melalui
posyandu, dll) sinkronisasi berdasarkan Jumlah Usia 12-23 Bulan.
Hasil Ukur: 1= Lengkap
2= Tidak Lengkap
1.11 Golongan Darah
Tabel 1.11 Status Golongan Darah
RT RT RT RT TOTAL
NO GOLONGAN DARAH
01 02 03 04 F %
1 A 0 0 0 0 0 0
2 B 0 0 0 0 0 0
3 AB 0 0 0 0 0 0
4 O 0 0 0 0 0 0
5 Tidak Tahu 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 0 0 0 0 0 0
Interpretasi:
Golongan Darah sinkronisasi berdasarkan Jumlah Jiwa.
Hasil Ukur: 1= A
2= B
3= AB
4= O
5= Tidak Tahu
1.12 Kegiatan Posyandu
Tabel 1.12 Ikut Serta Kegiatan Posyandu
IKUT SERTA KEGIATAN RT RT RT RT TOTAL
NO
POSYANDU 01 02 03 04 F %
1 Ya 6 25 4 2 37 77.0833
2 Tidak 4 5 1 1 11 22.9167
TOTAL KK 10 30 5 3 48 100
Interpretasi:
Kepala Keluarga dalam satu rumah Ikut Serta Kegiatan Posyandu sinkronisasi
berdasarkan Jumlah Usia 0-59 Bulan.
Hasil Ukur: 1= Ya
2= Tidak
1.13 Pengolahan Sampah Rumah Tangga
Tabel 1.13 Cara Pengolahan Sampah Rumah Tangga
CARA PENGOLAHAN RT RT RT RT TOTAL
NO
SAMPAH 01 02 03 04 F %
1 Dibakar 0 0 0 0 0 0
2 Diangkut 23 46 21 15 105 100
TOTAL KK 23 46 21 15 105 100
Interpretasi:
Cara Pengolahan Sampah Rumah Tangga sinkronisasi berdasarkan Jumlah KK.
Hasil Ukur: 1= Dibakar
2= Diangkut
1.14 Kegiatan Keluarga
Tabel 1.14 Kegiatan Keluarga
KEGIATAN TOTAL
NO RT 01 RT 02 RT 03 RT 04
KELUARGA F %
Koprasi 0 0 0 0 0 0
UP2K 0 0 0 0 0 0
Arisan 0 0 0 0 0 0
1 Ya
Kerja
0 0 0 0 0 0
Bakti
Pengajian 0 0 0 0 0 0
2 Tidak 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 0 0 0 0 0 0
Interpretasi:
Jumlah anggota keluarga yang mengikuti Kegiatan Berdasarkan Jumlah Jiwa.
Hasil Ukur: 1= Koprasi
2= UP2K
3= Arisan
4= Kerja Bakti
5= Pengajian
1.15 Hubungan dengan Kepala Keluarga
Tabel 1.15 Hubungan dengan Kepala Keluarga
HUBUNGAN DENGAN RT RT RT RT TOTAL
NO
KEPALA 01 02 03 04 F %
KEPALA KELUARGA
1 23 35 21 15 94 40.2
(Suami)
2 Istri 23 35 21 15 94 40.2
3 Anak 14 15 10 3 42 17.9
4 Ayah 0 0 0 0 0 0.0
5 Ibu 0 0 0 0 0 0.0
6 Cucu 0 0 0 0 0 0.0
7 Kakek 0 0 0 0 0 0.0
8 Nenek 0 0 0 0 0 0.0
9 Saudara Kandung 0 0 0 0 0 0.0
10 Menantu 0 0 0 0 0 0.0
11 Mertua 0 0 0 0 0 0.0
12 Pembantu 0 0 0 0 0 0.0
13 Janda 0 0 2 2 4 1.7
14 Anggota Lain 0 0 0 0 0 0.0
TOTAL KK 60 85 54 35 234 100
Interpretasi:
Hubungan dengan Kepala Keluarga sinkronisasi berdasarkan Jumlah Jiwa.
Hasil Ukur: 1= Kepala Keluarga
2= Istri
3= Anak
4= Ayah
5= Ibu
6= Cucu
7= Kakek
8= Nenek
9= Saudara Kandung
10= Menantu
11= Mertua
12= Pembantu
13= Janda
14= Anggota Lain
1.16 Pendidikan Terakhir
Tabel 1.16 Status Pendidikan Terakhir
PENDIDIKAN RT RT RT RT TOTAL
NO
TERAKHIR 01 02 03 04 F %
1 Tidak Sekolah 0 0 14 0 14 6.0
2 Belum Tamat SD 15 10 5 0 30 12.8
3 Tidak Tamat SD 0 0 2 6 8 3.4
4 Tamat SD 10 11 10 5 36 15.4
5 Tamat SLTP 15 30 12 12 69 29.5
6 Tamat SLTA 10 20 0 7 37 15.8
7 D1/D2 0 0 6 0 6 2.6
8 D3 8 10 5 5 28 12.0
9 D4/S1 2 4 0 0 6 2.6
10 S2 0 0 0 0 0 0.0
11 S3 0 0 0 0 0 0.0
TOTAL KK 60 85 54 35 234 100
Interpretasi:
Pendidikan Terakhir sinkronisasi berdasarkan Jumlah Jiwa.
Hasil Ukur: 1= Tidak Sekolah
2= Belum Tamat SD
3= Tidak Tamat SD
4= Tamat SD
5= Tamat SLTP
6= Tamat SLTA
7= D1/D2
8= D3
9= D4/S1
10= S2
11= S3
1.17 Pekerjaan Utama
Tabel 1.17 Status Pekerjaan Utama
RT RT RT RT TOTAL
NO PEKERJAAN
01 02 03 04 F %
Belum atau Tidak
1 10 6 14 3 14.1026 14.1026
Bekerja
Mengurus Rumah
2 23 35 21 15 40.1709 40.1709
Tangga
3 Pelajar/Mahasiswa 5 7 0 2 5.98291 5.98291
4 Pensiunan 1 2 2 1 2.5641 2.5641
5 PNS 1 0 0 1 0.8547 0.8547
6 TNI 0 0 0 0 0 0
7 POLRI 0 0 0 0 0 0
8 Perdagangan 2 5 1 1 3.84615 3.84615
9 Petani 0 3 0 0 1.28205 1.28205
10 Peternak 0 0 0 0 0 0
11 Industri 0 0 0 0 0 0
12 Konstruksi 0 0 0 0 0 0
13 Transportasi 0 0 0 0 0 0
14 Karyawan Swasta 1 0 2 1 1.7094 1.7094
15 Karyawan Bumn 0 0 0 0 0 0
16 Karyawan Bumd 0 0 0 0 0 0
17 Karyawan Honorer 0 0 0 0 0 0
18 Buruh 4 7 4 2 7.26496 7.26496
19 Buruh Tani 0 0 0 0 0 0
20 Buruh Ternak 0 0 0 0 0 0
Pembantu Rumah
21 0 0 0 0 0 0
Tangga
22 Wiraswasta 13 20 10 9 22.2222 22.2222
23 Tukang Cukur 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 60 85 54 35 182 100
Interpretasi:
Pendidikan Terakhir sinkronisasi berdasarkan Jumlah Jiwa Usia > =10.
Hasil Ukur: 1= Belum atau Tidak Bekerja
2= Mengurus Rumah Tangga
3= Pelajar/Mahasiswa
4= Pensiunan
5= PNS
6= TNI
7= POLRI
8= Perdagangan
9= Petani
10= Peternak
11= Industri
12= Konstruksi
13= Transportasi
14= Karyawan Swasta
15= Karyawan BUMN
16= Karyawan BUMD
17= Karyawan Honorer
18= Buruh
19= Buruh Tani
20= Buruh Ternak
21= Pembantu Rumah Tangga
22= Wiraswasta
23= Tukang Cukur
1.18 Perkawinan
Tabel 1.18 Status Perkawinan
RT RT RT RT TOTAL
NO Status Perkawinan
01 02 03 04 F %
1 Kawin 23 46 21 15 105 44.6809
2 Belum Kawin 34 35 27 19 115 48.9362
3 Cerai Hidup 0 0 4 0 4 1.70213
4 Cerai Mati 3 4 2 2 11 4.68085
TOTAL KK 60 85 54 35 235 100
Interpretasi:
Status menikah dalam keluarga Berdasarkan Jumlah Jiwa.
Hasil Ukur: 1= Kawin
2= Belum Kawin
3= Cerai Hidup
4= Cerai Mati
1.19 Usia Menikah Anggota Keluarga Laki-Laki
Tabel 1.19 Usia Menikah Anggota Keluarga Laki-Laki
USIA MENIKAH TOTAL
ANGGOTA RT RT RT RT
NO
KELUARGA LAKI- 01 02 03 04 F %
LAKI
1 20-35 Tahun 0 0 0 0 0 0
2 < 20 Tahun 0 0 0 0 0 0
3 > 35 Tahun 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 0 0 0 0 0 0
Interpretasi:
Usia Menikah Anggota Laki-laki dalam Satu Keluarga sinkronisasi berdasarkan
Jumlah PUS.
Hasil Ukur: 1= 20-35 Tahun
2= < 20 Tahun
3= > 35 Tahun
1.20 Usia Menikah Anggota Keluarga Perempuan
Tabel 1.20 Usia Menikah Anggota Keluarga Perempuan
USIA MENIKAH TOTAL
ANGGOTA RT RT RT RT
NO
KELUARGA 01 02 03 04 F %
PEREMPUAN
1 20-35 Tahun 0 0 0 0 0 0
2 < 20 Tahun 0 0 0 0 0 0
3 > 35 Tahun 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 0 0 0 0 0 0
Interpretasi:
Usia Menikah Anggota Perempuan dalam Satu Keluarga sinkronisasi berdasarkan
Jumlah PUS.
Hasil Ukur: 1= 20-35 Tahun
2= < 20 Tahun
3= > 35 Tahun
1.21 Agama
Tabel 1.21 Status Agama
RT RT RT RT TOTAL
NO AGAMA
01 02 03 04 F %
1 Islam 60 85 54 35 234 100
2 Kristen 0 0 0 0 0 0
3 Katolik 0 0 0 0 0 0
4 Hindu 0 0 0 0 0 0
5 Budha 0 0 0 0 0 0
6 Konghucu 0 0 0 0 0 0
Kepercayaan Tuhan
7 0 0 0 0 0 0
YME
TOTAL KK 60 85 54 35 234 100
Interpretasi:
Agama sinkronisasi berdasarkan Jumlah Jiwa.
Hasil Ukur: 1= Islam
2= Kristen
3= Katolik
4= Hindu
5= Budha
6= Konghucu
7= Kepercayaan Tuhan YME
1.22 Jumlah Anak
Tabel 1.22 Jumlah Anak dalam Keluarga
IKUT SERTA RT RT RT RT TOTAL
NO
KEGIATAN 01 02 03 04 F %
1 Belum Punya Anak 34 35 27 19 115 49.1453
2 1 12 9 4 3 28 11.9658
3 2- 4 Anak 11 30 21 7 69 29.4872
4 >5 0 5 2 6 13 5.55556
5 Tidak 3 6 0 0 9 3.84615
TOTAL KK 60 85 54 35 234 100
Interpretasi:
Jumlah anak dalam satu keluarga berdasarkan Jumlah KK.
Hasil Ukur: 1= Belum Punya Anak
2= 1
3= 2-4 Anak
4= > 5
5= Tidak
1.23 Merokok
Tabel 1.23 Anggota Keluarga yang Merokok
RT RT RT TOTAL
NO MEROKOK RT 04
01 02 03 F %
1 Ya 20 40 19 13 92 87.619
2 Tidak 3 6 2 2 13 12.381
TOTAL KK 23 46 21 15 105 100
Interpretasi:
Anggota Keluarga yang merokok sinkronisasi berdasarkan Jumlah Jiwa.
Hasil Ukur: 1= Ya
2= Tidak
1.24 Umur Pertama Kali Merokok
Tabel 1.24 Umur Pertama Kali Merokok
UMUR PERTAMA KALI RT RT RT RT TOTAL
NO
MEROKOK 01 02 03 04 F %
1 <13 Tahun 0 0 0 0 0 0
2 13-15 Tahun 0 0 0 0 0 0
3 16-18 Tahun 0 0 0 0 0 0
4 >18 Tahun 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 0 0 0 0 0 0
Interpretasi:
Umur Pertama kali Merokok sinkronisasi berdasarkan Jumlah Jiwa Yang
Merokok.
Hasil Ukur: 1= <13 Tahun
2= 13-15 Tahun
3= 16-18 Tahun
4= >18 Tahun
1.25 Kepemilikan Rumah
Tabel 1.25 Status Kepemilikan Rumah
JENIS KEPEMILIKAN RT RT RT RT TOTAL
NO
RUMAH 01 02 03 04 F %
1 Hak Milik 0 0 0 0 0 0
2 Kontrak/Kost 0 0 0 0 0 0
3 Menumpang 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 0 0 0 0 0 0
Interpretasi:
Jenis Kepemilikan Rumah sinkronisasi berdasarkan Jumlah Bangunan Rumah.
Hasil Ukur: 1= Hak Milik
2= Kontrak/Kost
3= Menumpang
1.26 Luas Kepadatan Rumah
Tabel 1.26 Luas Kepadatan Rumah
LUAS KEPADATAN RT RT RT RT TOTAL
NO
RUMAH 01 02 03 04 F %
1 Ya (≥ 10 M₂) 0 0 0 0 0 0
2 Tidak (≤ 10 M₂) 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 0 0 0 0 0 0
Interpretasi:
Luas Kepadatan Rumah sinkronisasi berdasarkan Jumlah Bangunan Rumah.
Hasil Ukur: 1= Ya (≥ 10 M₂)
2= Tidak (≤ 10 M₂)
1.27 Atap Rumah Terluas
Tabel 1.27 Jenis Atap Rumah Terluas
RT RT RT RT TOTAL
NO JENIS ATAP RUMAH
01 02 03 04 F %
1 Genting 20 40 19 13 92 87.619
2 Asbes 3 6 2 2 13 12.381
3 Lainnya 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 23 46 21 15 105 100
Interpretasi:
Jenis Atap Rumah Terluas sinkronisasi berdasarkan Jumlah Bangunan Rumah.
Hasil Ukur: 1= Genting
2= Asbes
3= Lainnya
1.28 Tembok Rumah
Tabel 1.28 Jenis Tembok Rumah
JENIS TEMBOK RT RT RT RT TOTAL
NO
RUMAH 01 02 03 04 F %
1 Dinding Bata 20 40 19 13 92 87.619
2 Dinding Plester 0 0 2 2 4 3.80952
3 Kayu/Papan/Tripleks 3 6 0 0 9 8.57143
TOTAL KK 23 46 21 15 105 100
Interpretasi:
Jenis Dinding Rumah Terluas sinkronisasi berdasarkan Jumlah Bangunan Rumah.
Hasil Ukur: 1= Dinding Bata
2= Dinding Plester
3= Kayu/Papan/Tripl Eks
1.29 Lantai Rumah
Tabel 1.29 Jenis Lantai Rumah
RT RT RT RT TOTAL
NO JENIS LANTAI RUMAH
01 02 03 04 F %
1 Tanah 0 0 0 0 0 0
2 Karpet Plastik 0 0 0 0 0 0
3 Semen 3 6 2 2 13 100
4 Ubin 0 0 0 0 0 0
5 Keramik 20 40 19 13 0 0
TOTAL KK 23 46 21 15 13 100
Interpretasi:
Jenis Lantai Rumah sinkronisasi berdasarkan Jumlah Bangunan Rumah.
Hasil Ukur: 1= Tanah
2= Karpet Plastik
3= Semen
4= Ubin
5= Keramik
1.30 Anggota Keluarga Sarana Air
Tabel 1.30 Anggota Keluarga Sarana Air
RT RT RT RT TOTAL
NO SARANA AIR BERSIH
01 02 03 04 F %
1 Ya 23 46 21 15 105 100
2 Tidak 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 23 46 21 15 105 100
Interpretasi:
Jumlah Tersedia Sarana Air Bersih di Lingkungan Rumah sinkronisasi dengan
Jumlah Bangunan.
Hasil Ukur: 1= Ya
2= Tidak
1.31 Sumber Air Minum
Tabel 1.31 Jenis Sumber Air Minum
RT RT RT RT TOTAL
NO JENIS AIR MINUM
01 02 03 04 F %
1 Air Kemasan 20 40 19 13 92 87.619
2 Air Masak 3 6 2 2 13 12.381
TOTAL KK 23 46 21 15 105 100
Interpretasi:
Jenis sumber air minum sinkronisasi berdasarkan Jumlah Bangunan.
Hasil Ukur: 1= Air Kemasan
2= Air Masak
1.32 Jamban Keluarga
Tabel 1.32 Tersedianya Jamban Keluarga
TERSEDIANYA RT RW RT RT TOTAL
NO
JAMBAN 01 02 03 04 F %
1 Ya 23 46 21 15 105 100
2 Tidak 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 23 46 21 15 105 100
Interpretasi:
Tersedianya jamban keluarga dilingkungan rumah berdasarkan Jumlah Bangunan.
Hasil Ukur: 1= Ya
2= Tidak
Tabel 1.33 Jenis Jamban Keluarga
RT RT RT RT TOTAL
NO JENIS JAMBAN
01 02 03 04 F %
1 Kloset 23 46 15 15 99 94.2857
2 Leher Angsa 0 0 6 0 6 5.71429
3 Plengsengan 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 23 46 21 15 105 100
Interpretasi:
Tersedianya jenis jamban keluarga dilingkungan rumah berdasarkan Jumlah
Bangunan.
Hasil Ukur: 1= Kloset
2= Leher Angsa
3= Plengsengan
1.34 Konsumsi Sayur dan Buah
Tabel 1.34 Anggota Keluarga yang Sering Mengkonsumsi Sayur dan
Buah
MENGKONSUMSI RT RT RT RT TOTAL
NO
SAYUR 01 02 03 04 F %
1 Ya 23 46 21 15 105 100
2 Tidak 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 23 46 21 15 105 100

Interpretasi:
Mengkonsumsi Sayur dan Buah Setiap Hari sinkronisasi berdasarkan Jumlah
Jiwa.
Hasil Ukur: 1= Ya
2= Tidak
1.35 Olahraga Rutin
Tabel 1.35 Anggota Keluarga Melakukan Olahraga Rutin
RT RT RT RT TOTAL
NO AKTIFITAS FISIK
01 02 03 04 F %
1 Ya 23 46 21 15 105 100
2 Tidak 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 23 46 21 15 105 100
Interpretasi:
Anggota Keluarga Melakukan Olahraga Rutin sinkronisasi berdasarkan Jumlah
Jiwa.
Hasil Ukur: 1= Ya
2= Tidak
1.36 Cuci Tangan Memakai Sabun
Tabel 1.36 Anggota Keluarga Cuci Tangan Memakai Sabun
RT RT RT RT TOTAL
NO MENCUCI TANGAN
01 02 03 04 F %
1 Ya 23 46 21 15 105 100
2 Tidak 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 23 46 21 15 105 100
Interpretasi:
Cuci Tangan Memakai Sabun sinkronisasi berdasarkan Jumlah Jiwa.
Hasil Ukur: 1= Ya
2= Tidak
1.37 Kepemilikan Kartu
Tabel 1.37 Jumlah Kepemilikan Kartu
RT RT RT RT TOTAL
NO KEPEMILIKAN KARTU
01 02 03 04 F %
1 Ya 23 46 21 15 105 100
2 Tidak 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 23 46 21 15 105 100
Interpretasi:
Kepemilikan Kartu Kepesertaan Jaminan Kesehatan sinkronisasi berdasarkan
Jumlah Jiwa.
Hasil Ukur: 1= Ya
2= Tidak
1.38 Pendapatan Perbulan
Tabel 1.38 Rata-Rata Pendapatan Perbulan
RT RT RT RT TOTAL
NO PENGHASILAN
01 02 03 04 F %
1 UMR 0 0 0 0 0 0
2 > UMR 0 0 0 0 0 0
3 < UMR 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 0 0 0 0 0 0
Interpretasi:
Rata-rata Pendapatan perbulan (dalam 6 bulan terakhir) sinkronisasi berdasarkan
Jumlah KK.
Hasil Ukur: 1= UMR
2= > UMR
3= < UMR
1.39 Penderita Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Tabel 1.39 Anggota Keluarga Didiagnosis Menderita Tekanan Darah
Tinggi (Hipertensi)
PERNAH DIDIAGNOSIS TOTAL
RT RT RT RT
NO TEKANAN DARAH
01 02 03 04 F %
TINGGI
1 Ya 0 0 0 0 0 0
2 Tidak 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 0 0 0 0 0 0
Interpretasi:
Pernah didiagnosis tekanan darah tinggi (hipertensi) sinkronisasi berdasarkan
Jumlah Usia > 15 Tahun.
Hasil Ukur: 1= Ya
2= Tidak
1.40 Obat Hipertensi Secara Teratur
Tabel 1.40 Anggota Keluarga yang Minum Obat Hipertensi Secara Teratur
MINUM OBAT RT RT RT RT TOTAL
NO
HIPERTENSI 01 02 03 04 F %
1 Ya 0 0 0 0 0 0
2 Tidak 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 0 0 0 0 0 0
Interpretasi:
Frekuensi minum obat hipertensi secara teratur sinkronisasi berdasarkan Jumlah
Penderita Hipertensi.
Hasil Ukur: 1= Ya
2= Tidak
1.41 Penderita Asma
Tabel 1.41 Anggota Keluarga Didiagnosis Menderita Asma
PERNAH DIDIAGNOSIS RT RT RT RT TOTAL
NO
ASMA 01 02 03 04 F %
1 Ya 0 0 0 0 0 0
2 Tidak 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 0 0 0 0 0 0
Interpretasi:
Ada anggota keluarga yang sakit asma sinkronisasi berdasarkan Jumlah Jiwa.
Hasil Ukur: 1= Ya
2= Tidak
1.42 Penderita Batu Ginjal
Tabel 1.42 Anggota Keluarga Didiagnosis Menderita Batu Ginjal
PERNAH DIDIAGNOSIS RT RT RT RT TOTAL
NO
BATU GINJAL 01 02 03 04 F %
1 Ya 0 0 0 0 0 0
2 Tidak 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 0 0 0 0 0 0
Interpretasi:
Ada anggota keluarga yang sakit batu ginjal sinkronisasi berdasarkan Jumlah
Jiwa.
Hasil Ukur: 1= Ya
2= Tidak
1.43 Penderita Kencing Manis
Tabel 1.43 Anggota Keluarga Didiagnosis Menderita Kencing Manis
(Diabetes Melitus)
PERNAH DIDIAGNOSIS RT RT RT RT TOTAL
NO
KENCING MANIS 01 02 03 04 F %
1 Ya 0 0 0 0 0 0
2 Tidak 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 0 0 0 0 0 0
Interpretasi:
Pernah Didiagnosis Menderita Kencing Manis (Diabetes Mellitus) oleh Dokter
sinkronisasi berdasarkan Jumlah Jiwa.
Hasil Ukur: 1= Ya
2= Tidak
1.44 Penderita Radang Paru (Pneumonia)
Tabel 1.44 Anggota Keluarga Didiagnosis Menderita Radang Paru
(Pneumonia)
PERNAH TOTAL
RT RT RT RT
NO DIDIAGNOSA
01 02 03 04 F %
PNEUMONIA
1 Ya 0 0 0 0 0 0
2 Tidak 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 0 0 0 0 0 0
Interpretasi:
Pernah Didiagnosa Pneumonia (Radang Paru) sinkronisasi berdasarkan Jumlah
Jiwa.
Hasil Ukur: 1= Ya
2= Tidak
1.45 Penderita Tuberkulosis (TBC)
Tabel 1.45 Anggota Keluarga Didiagnosis Menderita Tuberkulosis (TBC)
PERNAH DIDIAGNOSIS RT RT RT RT TOTAL
NO
TUBERKULOSIS (TBC) 01 02 03 04 F %
1 Ya 0 0 0 0 0 0
2 Tidak 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 0 0 0 0 0 0
Interpretasi:
Pernah di Diagnosa Menderita Tuberkulosis (TBC) sinkronisasi berdasarkan
Jumlah Jiwa.
Hasil Ukur: 1= Ya
2= Tidak
1.46 Penderita Kanker Serviks
Tabel 1.46 Anggota Keluarga Didiagnosis Menderita Kanker Serviks
PERNAH DIDIAGNOSIS RT RT RT RT TOTAL
NO
KANKER SERVIKS 01 02 03 04 F %
1 Ya 0 0 0 0 0 0
2 Tidak 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 0 0 0 0 0 0
Interpretasi:
Pernah Didiagnosa Menderita Penyakit Kanker sinkronisasi berdasarkan Jumlah
Perempuan Usia 10-54 Tahun yang Sudah Menikah dan Belum.
Hasil Ukur: 1= Ya
2= Tidak
1.47 Pemeriksaan Kanker Serviks
Tabel 1.47 Screening Pemeriksaan Kanker Serviks
SCREENING TEST RT RT RT RT TOTAL
NO
KANKER SERVIKS 01 02 03 04 F %
1 Papsmear 0 0 0 0 0 0
2 Iva Test 0 0 0 0 0 0
3 Tidak Pernah 0 0 9 0 9 100
TOTAL KK 0 0 9 0 9 100
Interpretasi:
Screening Test Kanker Serviks sinkronisasi berdasarkan Jumlah Perempuan Usia
10-54 Tahun yang Sudah Menikah dan Belum Menopause.
Hasil Ukur: 1= Papsmear
2= Iva Test
3= Tidak Pernah
1.48 Penderita Jantung
Tabel 1.48 Anggota Keluarga Didiagnosis Jantung
PERNAH DIDIAGNOSIS RT RT RT RT TOTAL
NO
JANTUNG 01 02 03 04 F %
1 Ya 0 0 0 0 0 0
2 Tidak 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 0 0 0 0 0 0
Interpretasi:
Ada anggota keluarga yang sakit jantung sinkronisasi berdasarkan Jumlah Jiwa.
Hasil Ukur: 1= Ya
2= Tidak
1.49 Penderita Stroke
Tabel 1.49 Anggota Keluarga Didiagnosis Stroke
PERNAH DIDIAGNOSIS RT RT RT RT TOTAL
NO
STROKE 01 02 03 04 F %
1 Ya 0 0 0 0 0 0
2 Tidak 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 0 0 0 0 0 0
Interpretasi:
Ada anggota keluarga yang sakit stroke sinkronisasi berdasarkan Jumlah Jiwa.
Hasil Ukur: 1= Ya
2= Tidak
1.50 Penderita Gangguan Jiwa (Skizofrenia)
Tabel 1.50 Anggota Keluarga Didiagnosis Gangguan Jiwa (Skizofrenia)
PERNAH DIDIAGNOSIS RT RT RT RT TOTAL
NO
SKIZOFRENIA 01 02 03 04 F %
1 Ya 0 0 0 0 0 0
2 Tidak 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 0 0 0 0 0 0
Interpretasi:
Anggota Keluarga yang pernah didiagnosa menderita Gangguan Jiwa
(Skizofrenia) sinkronisasi berdasarkan Jumlah Jiwa.
Hasil Ukur: 1= Ya
2= Tidak
1.51 Obat Gangguan Jiwa
Tabel 1.51 Anggota Keluarga yang Minum Obat Gangguan Jiwa Berat
Secara Teratur
MINUM OBAT SECARA RT RT RT RT TOTAL
NO
TERATUR 01 02 03 04 F %
1 Ya 0 0 0 0 0 0
2 Tidak 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 0 0 0 0 0 0
Interpretasi:
Anggota Keluarga yang Meminum obat Gangguan Jiwa Berat Secara Teratur
sinkronisasi berdasarkan Jumlah Penderita Gangguan Jiwa.
Hasil Ukur: 1= Ya
2= Tidak
1.52 Anggota Keluarga yang Dipasung
Tabel 1.52 Anggota Keluarga yang Dipasung
ANGGOTA RUMAH TOTAL
RT RT RT RT
NO TANGGA
01 02 03 04 F %
YANG DIPASUNG
1 Ya 0 0 0 0 0 0
2 Tidak 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 0 0 0 0 0 0
Interpretasi:
Anggota Keluarga yang di pasung sinkronisasi berdasarkan Jumlah Jiwa.
Hasil Ukur: 1= Ya
2= Tidak
1.53 Penyakit yang Dialami 3 Bulan Terakhir
Tabel 1.53 Penyakit yang Dialami 3 Bulan Terakhir
RT RT RT RT TOTAL
NO Penyakit yang diderita
01 02 03 04 F %
1 Demam 0 0 0 0 0 0
2 Diare 0 0 0 0 0 0
3 Tidak 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 0 0 0 0 0 0
Interpretasi:
Penyakit yang diderita 3 bulan terakhir sinkronisasi berdasarkan Jumlah Jiwa.
Hasil Ukur: 1= Demam
2= Diare
3= Tidak
1.54 Alat Kontrasepsi KB
Tabel 1.54 Anggota Keluarga Perempuan yang Menggunakan Alat
Kontrasepsi KB
ANGGOTA PEREMPUAN TOTAL
RT RT RT RT
NO YANG
01 02 03 04 F %
MENGGUNAKAN KB
1 Ya 12 30 10 7 59 100
2 Tidak 0 0 0 0 0 0
3 Tidak Berlaku 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 12 30 10 7 59 100
Interpretasi:
Ada anggota keluarga berjenis kelamin perempuan yang menggunakan alat
kontrasepsi KB sinkronisasi berdasarkan Jumlah PUS.
Hasil Ukur: 1= Ya
2= Tidak
3= Tidak Berlaku
1.55 Pemakaian KB
Waktu Pemakaian KB Saat Ini
WAKTU TOTAL
RT RT RT RT
NO PEMAKAIAN KB KK5
01 02 03 04 F %
SAAT INI
1 < 1 Tahun 7 9 5 2 0 23 3898%
2 1-5 Tahun 4 14 3 3 0 24 4068%
3 > 5 Tahun 1 7 2 2 0 12 2034%
TOTAL KK 12 30 10 7 0 59 100
Interpretasi:
Waktu pemakaian KB saat ini sinkronisasi berdasarkan Jumlah Pengguna KB Saat
Ini.
Hasil Ukur: 1= < 1 Tahun
2= 1-5 Tahun
3= > 5 Tahun
1.56 Penggunaan Alat Kontrasepsi (KB)
Tabel 1.56 Tempat Pelayanan Menggunakan Alat Kontrasepsi (KB)
TEMPAT RT RT RT RT TOTAL
NO
PELAYANAN KB 01 02 03 04 F %
1 Rumah Sakit 0 0 0 0 0 0
2 Puskesmas 0 5 0 2 7 11.8644
3 BPM 12 25 10 5 52 88.1356
4 Klinik 0 0 0 0 0 0
5 Lainnya (Apotek) 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 12 30 10 7 59 100
Interpretasi:
Tempat Pelayanan Menggunakan Alat Kontrasepsi (KB) sinkronisasi dengan PUS
yang Ber-KB.
Hasil Ukur: 1= Rumah Sakit
2= Puskesmas
3= BPM
4= Klinik
5= Lainnya (Apotek)
1.57 Pasangan Usia Subur Berencana Memiliki Anak
Tabel 1.57 Pasangan Usia Subur Berencana Memiliki Anak
PUS BERENCANA RT RT RT RT TOTAL
NO
MEMILIKI ANAK 01 02 03 04 F %
1 < 2 Tahun 0 0 0 0 0 0
2 > 2 Tahun 0 0 0 0 0 0
3 Tidak 0 0 0 0 0 0
TOTAL KK 0 0 0 0 0 0
Interpretasi:
PUS yang berencana memiliki anak sinkronisasi dengan PUS yang Ber- KB.
Hasil Ukur: 1= < 2 Tahun
2= > 2 Tahun
3= Tidak
1.58 Anggota Keluarga Wanita yang Sedang Hamil
Tabel 1.58 Jumlah Anggota Keluarga Wanita yang Sedang Hamil
ANGGOTA KELUARGA TOTAL
RT RT RT RT
NO WANITA
01 02 03 04 F %
HAMIL
1 Ya 0 0 0 0 0 0
2 Tidak 0 0 0 3 3 100
TOTAL KK 0 0 0 3 3 100
Interpretasi:
Anggota keluarga wanita yang sedang hamil sinkronisasi berdasarkan Jumlah
Perempuan Usia 10-54 yang Sudah Menikah dan Belum.
Hasil Ukur: 1= Ya
2= Tidak
1.59 Ibu Hamil Berdasarkan Usia Kehamilan
Tabel 1.59 Jumlah Ibu Hamil Berdasarkan Usia Kehamilan
IBU HAMIL SESUAI TOTAL
RT RT RT RT
NO USIA
01 02 03 04 F %
KEHAMILAN
1 TM I (0-12 minggu) 0 0 0 0 0 0
2 TM II (13-27 minggu) 0 0 0 2 2 66.6667
3 TM III (28-42 minggu) 0 0 0 1 1 33.3333
TOTAL KK 0 0 0 3 3 100
Interpretasi:
Sinkronisasi Ibu Hamil berdasarkan Jumlah Ibu Hamil.
Hasil Ukur: 1= TM I (0-12 minggu)
2= TM II (13-27 minggu)
3= TM III (28-42 minggu)
BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH YANG DIHADAPI PENDATAAN
DENGAN KUESIONER

A. Pelaksanaan Pendataan
Pendataan dilakukan selama 3 hari yaitu dari hari Senin\, 21 Februari
2022 sampai dengan hari Selasa 22 Februari 2022 dilakukan dari rumah ke
rumah lain (door to door) yang berada di wilayah RW 06 Kelurahan Sayang
Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur dalam bentuk kuesioner (pertanyaan)
yang berhubungan dengan masalah lingkungan kesehatan (kebidanan).
B. Daftar masalah
1. Tingginya angka kejadian yang belum menerapkan Perilaku Hidup Bersih
Sehat (PHBS)
2. Masih banyaknya masyarakat yang belum sadar untuk memeriksakan
kesehatan secara rutin .
C. Penanggulangan masalah
1. Masalah berdasarkan prioritas pertama:
a. Tingginya angka kejadian yang belum menerapkan Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat karena tidak adanya Pergerakan Dari Masyarakat
Setempat.
b. Masih banyaknya masyarakat yang belum sadar untuk memeriksakan
kesehatan secara rutin.
2. Penanggulangan
Melakukan konseling untuk mengajak masyarakat agar rutin
memeriksakan kesehatannya secara rutin ke fasilitas kesehatan setempat,
serta memberikan konseling agar masyarakat menerapkan Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat (PHBS).
D. Pembahasan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)
1. Definisi PHBS
Perilaku sehat adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif
untuk memelihara dan mencegah risiko terjadinya penyakit,
melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam
Gerakan Kesehatan Masyarakat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan
perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat
menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudkan derajat kesehatan masyarakatnya.
Jadi PHBS adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk
memelihara dan mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri
dari ancaman penyakit yang dipraktikkan atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau
keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakatnya.
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas
kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.PHBS itu jumlahnya
banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang Gizi: makan beraneka
ragam makanan, minum Tablet Tambah Darah, mengkonsumsi
garam beryodium, memberi bayi dan balita Kapsul Vitamin A.
Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang sampah pada
tempatnya, membersihkan lingkungan.Setiap rumah tangga
dianjurkan untuk melaksanakan semua perilaku kesehatan.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku
yang dipraktekkan oleh setiap individu dengan kesadaran sendiri
untuk meningkatkan kesehatannya dan berperan aktif dalam
mewujudkan lingkungan yang sehat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
harus diterapkan dalam setiap lini kehidupan manusia kapan saja dan
dimana saja. Seperti halnya PHBS di rumah tangga/keluarga, institusi
kesehatan, tempat-tempat umum, sekolah maupun di tempat kerja
karena perilaku tersebut merupakan sikap dan tindakan yang akan
membentuk kebiasaan seseorang untuk berperilaku sehat.
Salah satu manfaat diterapkan perilaku hidup bersih dan sehat di
rumah tangga/keluarga ialah; anggota keluarga meningkat
kesehatannya dan tidak mudah sakit, produktivitas anggota keluarga
meningkat, dan anak tumbuh sehat dan cerdas.
2. Bidang PHBS

Bidang PHBS yaitu :

1.    Bidang kebersihan perorangan, seperti cuci tangan dengan air


bersih yang mengalir dengan sabun, mandi minimal 2x sehari, dan
lain-lain.

2.    Bidang gizi, seperti makan sayur dan buah tiap hari,


mengkonsumsi garam beryodium, menimbang berat badan (BB) dan
tinggi badan (TB) setiap bulan, dan lain-lain.

3.    Bidang kesling, seperti membuang sampah pada tempatnya,


menggunakan jamban, memberantas jentik, dan lain-lain

3. Manfaat PHBS

Manfaat dari PHBS diantaranya :

1.    Setiap orang harus meningkatkan kesehatannya agar tidak mudah


sakit

2.    Rumah tangga sehat dapat meningkatkan produktivitas kerja


anggota keluarga

3.    Dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka


biaya yang tadinya dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk
biaya investasi seperti biaya pendidikan dan usaha lain yang dapat
meningkatkan kesejahteraan anggota rumah tangga

4.    Salah satu indikator untuk menilai keberhasilan Pemerintah


Daerah Kabupaten/ Kota di bidang kesehatan

5.    Meningkatnya citra pemerintah daerah dalam bidang kesehatan

6.    Dapat menjadi percontohan rumah tangga sehat bagi daerah lain.

Kebijakan pembangunan kesehatan ditekankan pada upaya


promotif dan preventif agar orang yang sehat menjadi lebih sehat dan
produktif. Pola hidup sehat merupakan perwujudan paradigma sehat
yang berkaitan dengan perilaku perorangan, keluarga, kelompok, dan
masyarakat yang berorientasi sehat dapat meningkatkan, memelihara,
dan melindungi kualitas kesehatan baik fisik, mental, spiritual maupun
sosial. Perilaku hidup sehat meliputi perilaku proaktif untuk :

1.    Memelihara dan meningkatkan kesehatan dengan cara olah raga


teratur dan hidup sehat;

2.    Menghilangkan kebudayaan yang berisiko menimbulkan penyakit;

3.    Usaha untuk melindungi diri dari ancaman yang menimbulkan


penyakit;

4.    Berpartisipasi aktif daalam gerakan kesehatan masyarakat.

Manfaat PHBS di lingkungan sekolah yaitu agar terwujudnya


sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan
masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai ancaman
penyakit, meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang
berdampak pada prestasi belajar siswa, citra sekolah sebagai
institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu minat
orang tua dan dapat mengangkat citra dan kinerja pemerintah
dibidang pendidikan, serta menjadi percontohan sekolah sehat
bagi daerah lain.

PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga ber


PHBS yang melakukan 10 PHBS yaitu :

1.    Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan


2.    Memberi ASI ekslusif
3.    Menimbang balita setiap bulan
4.    Menggunakan air bersih
5.    Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6.    Menggunakan jamban sehat
7.    Memberantas jentik dd rumah sekali seminggu
8.    Makan buah dan sayur setiap hari
9.    Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah

E. Laporan Hasil Penanggulangan Masalah


1. Masyarakat warga RW 06 Kelurahan Sayang dapat mengetahui
manfaat memeriksakan kesehatan secara rutin dan melakukan
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari kegiatan pembangunan kesehatan masyarakat desa
(PKMD) dan dilanjutkan dengan kegiatan pendataan serta
penyuluhan yang dilakukan untuk menanggulangi masalah
kesehatan yang telah didapatkan oleh mahasiswi masalah
mengenai PHBS pada masyarakat yang masih rendah pengetahuan
untuk memeriksa kesehatan secara rutin.
B. Saran
Wilayah RW 06 Kelurahan Sayang Kabupaten Cianjur, perlu
lebih banyak meningkatkan pemahaman masyarakat seperti
memeriksa kesehatan secara rutin dan dapat menerapkan Perilaku
Hidup Bersih Dan Sehatb (PHBS), selain itu perlu motivasi dan
dukungan dari setiap instansi yang terkait yang lebih besar agar
masyarakat lebih memahami.
LAMPIRAN
SUSUNAN PANITIA
PRAKTEK KEBIDANAN KOMUNITAS

KETUA BESAR PKMD : GINA SONIA

WAKIL KETUA : FEBI MELINDA A

SEKRETARIS : YUNI AGUSTIN DAN RESA REVIANI

BENDAHARA : AJENG AULIA


PETA WILAYAH KELURAHAN SAYANG
HASIL MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
 

YAYASAN PRIANGAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CIANJUR
KEPUTUSAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI Nomor : 474/E/0/2021
Jl. KH. Abdullah, Bin Nuh No 13 Cianjur Telp/Fax, (0263) 271283 email :
stikescianjur2021@gmail.com

Nomor : 014/STIKES.BU/II/2022 Sabtu, 25 Februari 2022


Lampiran :-
Perihal : Undangan

Kepada Yth.
Bapak/Ibu Ketua RW Desa Sayang
Di
Tempat

Dengan Hormat
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sehubung dengan diadakannya “Penyuluhan Perilaku Hidup


Sehat (PHBS), Stunting, dan KB” kami mengundang Bapak/Ibu
untuk menghadiri acara tersebut yang Insya Allah akan dilaksanakan
pada :

Hari/Tanggal : Senin, 28 Februari 2022


Waktu : 09.00 Wib s.d Selesai
Tempat : Rw 06

Demikianlah surat undangan ini. Atas perhatianya dan


kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KELUARGA BEREUNCANA

PENYULUHAN

KELOMPOK : 6

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CIANJUR


CIANJUR
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Keluarga Berencana

Sub topik : Konseling Keluarga Berencana

Sasaran : Wanita yang sudah berkeluarga

Strategi Pelaksanaan

Tanggal : 28 Februari 2022

Waktu : 30 menit

Tempat : RW 06 Kelurahan Sayang Kec. Cianjur Kab. Sayang

a) Tujuan

 Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan ibu

memahami tentang keluarga berencana dan cara penggunaan

alat kontrasepsi.

 Tujuan Instruksional Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, peserta dapat mengetahui

tentang :

1. Pengertian Keluarga Berencana


2. Manfaat KB bagi Pasangan Suami Istri

3. Jenis – jenis Keluarga Berencana

b) Metode

 Konseling

 Tanya jawab

c) Media

 Leaflet

d) Kegiatan penyuluhan

NO Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Ibu Waktu


1. Pembukaan : -
2.
a. Mengucapkan salam
1 b. Memperkenalkan diri a. Menjawab salam
c. Menjelaskan tujuan b. Mendengarkan
d. Menjelaskan materi yang akan c. Memperhatikan
disampaikan d. Mendengarkan 5 menit
1. -
Isi :

a. Menjelaskan Pengertian Keluarga


Berencana
b. Manfaat KB bagi Pasangan Suami a. Mendengarkan
Istri penjelasan
2 b. Menanyakan yang 20 menit
c. Metode Keluarga Berencana
d. Keuntungan dan Kerugian belum dimengerti
Keluarga Berencana c. Memperhatikan

a. Penutup : -

b. a. Menyimpulkan isi penyuluhan yang a. Ibu-ibu memahami


3 telah disampaikan isi penyuluhan
c. b. Mengucapkan terimakasih b. Ibu-ibu menjawab
d. c. Salam penutup c. Membalas salam
5 menit.
e) Evaluasi

1. Jelaskan Pengertian Keluarga Berencana

2. Sebutkan manfaat KB

3. Sebutkan jenis-jenis KB

f) Lampiran Materi

KELUARGA BERENCANA

1. Pengertian Keluarga Berencana


Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee

1997: keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan

suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan,

mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur

interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam

hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam

keluarga. Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan

jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan

upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen.

Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang

mempengaruhi fertilitas. (Prawirohardjo, 2006).

Keluarga berencana adalah program nasional yang bertujuan

meningkatkan derajat, kesejahteraan ibu, anak dan keluarga khususnya,

serta bangsa pada umumnya. Salah satu yaitu dengan membatasi dan

menjarangkan kehamilan. Program KB ini dirintis sejak tahun 1951 dan

terus berkembang, sehingga pada tahun 1970 terbentuk Badan

Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

2. Manfaat KB bagi Pasangan Suami Istri

a. Menurunkan risiko kehamilan


Alat kontrasepsi berfungsi untuk mencegah kehamilan yang tidak

diinginkan. Alat kontrasepsi juga berfungsi untuk menurunkan risiko

melahirkan terlalu muda atau terlalu tua.

Jika perempuan yang terlalu tua dan belum menopause melakukan

hubungan intim tanpa menggunakan alat kontrasepsi, ada

kemungkinan terjadi kehamilan. Melahirkan di atas usia 35 tahun

akan berisiko pada wanita dan dapat menyebabkan kematian.

b. Menurunkan risiko kanker pada wanita

Kontrasepsi hormonal yang digunakan wanita, seperti jenis suntik,

pil, atau IUD biasanya mengandung progesteron dan estrogen.

Hormon ini dapat membantu wanita mengendalikan kehamilan dan

menurunkan risiko kanker pada sistem reproduksi.

c. Tidak mengganggu tumbuh kembang anak

Jika anak belum satu tahun sudah memiliki adik, tumbuh kembang

anak akan terganggu. Normalnya jarak anak pertama dan kedua

antara 3-5 tahun. Jika anak belum berusia 2 tahun sudah mempunyai

adik, ASI untuk anak tidak bisa penuh 2 tahun sehingga

kemungkinan mengalami gangguan kesehatan.

d. Risiko radang panggul menurun

Hormon untuk KB adalah bermanfaat menurunkan radang panggul.

Radang pada panggul akan menyerang area rahim, ovarium, dan

area sekitar vagina lainnya.

e. Menjaga kesehatan mental

Sebagian wanita kemungkinan mengalami depresi yang cukup hebat

setelah melahirkan. Depresi biasanya hilang jika mendapatkan


dukungan dari pasangan. Jika terjadi kelahiran anak dengan jarak

yang dekat, kemungkinan risiko depresi semakin besar. Depresi juga

dapat terjadi pada ayah karena tidak siap secara fisik dan mental.

3. Jenis-jenis KB

a. Kontrasepsi PIL

Kontrasepsi Pil adalah metode kontrasepsi hormonal yang

digunakan wanita, berbentuk tablet. Pada dasarnya kontrasepsi pil

terbagi menjadi tiga bagian, yaitu pil kombinasi, pil yang

mengandung progesteron dan pil yang mengandung estrogen.

Kontrasepsi Pil adalah salah satu kontrasepsi yang paling banyak

digunakan kontrasepsi pil mengandung hormon ekstrogen dan

progesterone serta dapat menghambat ovulasi. Kontrasepsi pil ini

harus diminum setiap hari secara teratur.

 Jenis – jenis pil kombinasi ada 3 macam yaitu :

- Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet

mengandung hormon

- estrogen/progesterone dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet

tanpa hormon.

- Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet

mengandung hormon

- Estrogen/progesterone dengan dua dosis yang berbeda,

dengan 7 tablet tanpahormon.

- Trifasi : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet

mengandung hormone estrogen/progesterone dengan tiga


dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpahormon (Saifuddin.

2003).

 Efektivitas

Pada pemakaian yang seksama, pil kombinasi 99 % efektif

mencegah kehamilan.Namun, pada pemakaian yang kurang

seksama, efektivitasnya masih mencapai 93 %.

 Keuntungan

Keuntungan menggunakan kontrasepsi pil adalah dapat diandalkan

jika pemakaiannya teratur, meredakan dismenorea, mengurangi

resiko anemia mengurangi resiko penyakit payudara, dan

melindungi terhadap kankerendometrium dan ovarium.

 Kerugian

Kerugian menggunakan kontrasepsi pil adalah harus diminum

secara teratur, cermat, dan konsisten, tidak ada perlindungan

terhadap penyakit menular, peningkatan resiko hipertensi dan tidak

cocok digunakan ibu yang merokokpada usia 35 atahun. (Everett,

2007).

 Indikasi

Indikasi penggunaan kontrasepsi pil adalah usia reproduksi, telah

memiliki anak, Ibu yang menyusui tapi tidak memberikan asi

esklusif, ibu yang siklus haid tidak teratur, riwayat kehamilan

ektopik. (Sifuddin. 2003).

 Kontra indikasi
Kontra indikasi pengguna kontrasepsi pil adalah ibu yang sedang

hamil, perdarahan yang tidak terdeteksi, diabetes berat dengan

komplikasi, depresiberat dan obesitas.(Everett, 2007).

 Mekanisme Kerja

Mekanisme kerja pil adalah dengan cara menekan gonadotropin

releasing hormon. Pengaruhnya pada hifofisis terutama adalah

penurunan sekresi luitenezing hormon (LH), dan sedikit folikel

stimulating hormon.Dengan tidakadanya puncak LH, maka ovulasi

tidak terjadi. Disamping itu, ovariummenjadi tidak aktif, dan

pemasakan folikel terhenti beserta lendir sevik mengalami

perubahan, menjadi lebih kental, gambaran daun pakis menghilang

sehingga penetrasi sperma menurun.

 Efek Samping

Efek samping kontrasepis pil Kombinasi adalah pertambahan berat

badan,perdarahan diluar siklus haid, mual, pusing dan amenorea.

(Hanifa. 2003).

 Cara pemakaian

Pil pertama dari bungkus pertama diminum pada hari kelima siklus

haid, dapat juga dimulai pada suatu hari yang diinginkan, misalnya

hari minggu, agar mudah diingat lalu diminum terus – menerus

pada pil yang berjumlah 28 tablet.(Hanifa. 1999).

b. Kontrasepsi Suntik
Kontrasepsi Suntik adalah alat kontrasepsi yang

mengandung hormon progesterone dan ekstrogen, kontrasepsi

ada ada 2 macam yaitu suntik yang sebulan sekali (syclopen) dan

suntik 3 bulan sekali (depo propera), akan tetapi ibu lebih suka

menggunakan suntik yang sebulan karena suntik sebulan dapat

menyebabkan perdarahan bulanan teratur dan jarang

menyebabkan spoting. (Pendit. 2006).

 Efektifitas

Efektivitas kontrasepsi suntik adalah antara 99 % dan 100 % dalam

mencegahkehamilan.Dan tinggat kegagalannya sangat kecil.

Keefektifannya 0,1 – 0,4 kehamilan per 100 perempuan selama

tahun pertama pemakaian. (Everett.2007).

 Kerugian

Kerugian kontrasepsi suntik adalah perdarahan tidak teratur,

perdarahan bercak, mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan,

efektivitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat

epilepsi dan kemungkinan terjadi tumor hati.(Saifuddin. 2003).

 Keuntungan

Keuntungan kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sederhana

setiap 8 sampai 12 mingggu, tingkat keefektivitasannya tinggi, tidak

menggagu pengeluaran pengeluaran asi. (Manuaba. 2008).

 Indikasi

Indikasi kontrasepsi suntik adalah usia reproduksi, telah

mempunyai anak, ibuyang menyusui, ibu post partum, perokok, ,


nyeri haid yang hebat dan ibu yang sering lupa menggunakan

kontrasepsi pil. (Saifuddi. 2003).

 Kontra indikasi

Kontra indikasi kontrasepsi adalah ibu yang dicuriagai hamil,

perdarahan yang belum jelas penyebabnya, menderita kanker

payudara dan ibu yang menderita diabetes militus disertai

komplikasi.

 Efek samping

Efek samping kontrasepsi suntik adalah sakit kepala, kembung,

depresi, berat badan meningkat, perubahan mood, perdarahan

tidak teratur dan amenore.

 Mekanisme Kerja

Mekanisme kerja kontrasepsi suntik adalah menghalangi

pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum,

mengentalkan lendir serviks sehingga sulit ditembus spermatozoa,

perubahan peristaltik tuba fallopi sehingga konsepsi dihambat

mengubah suasana endometrium sehingga tidaksempurna untuk

implantasi hasil konsepsi.

 Jenis – jenis suntik

Jenis kontrasepsi suntik ada 3 macam yaitu depopropera yang

berisi progesterone asetat dan diberikan dalam suntikan 150 mg

setiap 12 minggu.Noristerat berisi noresteron dan diberikan dalam

suntikan 200 mg setiap 8minggu.syclopem diberikan melaui

suntikan setiap 4 minggu. (Everett. 2007).


 Cara pemakaian

Cara pemakaian kontrasepsi suntik adalah melaui suntikan, dapat

dilakukan segera setelah post partum, setelah post

abortus :Depopropera harus diberikan dalam 5 haripertama haid,

tidak dibutuhkankontrasepsi tambahan dan selajutnya diberikan

setiap 12 minggu. Noristerat harus diberikan pada masa mestruasi,

tidak dibutuhkan kontrasepsitambahan setelah itu diberikan setiap

8 minggu.Cyclopem diberikan melaui suntikan setiap 4 minggu

(Everett. 2007).

c. Kontrasepsi Susuk

Implant adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam

bawah kulit, yang memiliki keefektivitas yang cukup tinggi, dan

merupakan kontrasepsi jangka panjang 5 tahun serta efek

perdarahan lebih ringan tidak menaikan tekanan darah. Sangat

efektif bagi ibu yang tidak boleh menggunakan obat yang

mengandung estrogen.(Hanifa. 1999).

 Mekanisme kerja

Mekanisme kerja implant adalah dapat menekan ovulasi, membuat

getah serviks menjadi kental, membuat endometrium tidak siap

menerima kehamilan. Dengan konsep kerjanya adalah progesteron

dapat mengahalangi pengeluaranLH sehingga tidak terjadi ovulasi

dan menyebabkan situasi endometrium tidaksiap menjadi tempat

nidasi.
 Jenis – jenis

Jenis – jenis kontrasepsi susuk adalah : Norplan dari 6 batang

silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm, dengan diameter

2,4 mm, yang di isi dengan 36 mg levonol gestrel dengan lama

kerjanya 5 tahun. Implanon terdiri dari satu batang putih lentur

dengan panjang kira – kira 40 mm, dan diameter 2 mm, yang di isi

dengan 68 mg 3-keto desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.

Jedenadan indoplan Terdiri dari 2 batang yang di isi dengan 75 mg

levonolgesterdengan lama kerjanya 3 tahun. (Saifuddin. 2003).

 Keuntungan

Keuntungan kontrasepsi implant adalah dipasang selama 5 tahun,

control medisringan, dapat dilayani di daerah pedesaan, penyulit

tidak terlalu tingggi, biaya ringan. (Manuaba 2008).

 Kerugian

Kerugian kontrasepsi implant adalah terjadi perdarahan bercak,

meningkatnyajumlah darah haid, berat badan bertambah,

menimbulkan acne, dan membutuhkan tenaga yang ahli untuk

memasang dan membukanya.

 Indikasi

Indikasi kontrasepsi implant adalah wanita usia subur, wanita yang

inginkontrasepsi jangka panjang, ibu yang menyusui, pasca

keguguran

 Kontra indikasi
Kontra indikasi kontrasepsi implant adalah ibu yang hamil,

perdarahan yang tidak diketahui penyebabnya, adanya penyakit

hati yang berat, obesitas dan depresi. (Everett. 2007).

 Efek samping

Efek samping kontrasepsi implant adalah nyeri , gatal atau infeksi

pada tempatpemasangan, sakit kepala, mual, perubahan moot,

perubahan berat badan, jerawat, nyeri tekan pada payudara,

rambut rontok. ( Everett. 2007).

 Waktu pemasangan

Waktu pemasangan yang baik dalam pemasangan implan adalah :

Setiap saatselama siklus haid hari ke – 2 sampai hari ke- 7 tidak

diperlukan metodekontrasepsi tambahan. Insersi dapat dilakukan

setiap saat, asal saja diyakini tidak terjadi kehamilan, bila insersi

setelah hari ke – 7 siklus haid, klien jangan melakukan hubungan

seksual atau menggunakan kontrasepsi lainnya untuk 7 hari saja.

Bila menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan

insersi dapat dilakukan setiap saat, bila menysui penuh, klien tidak

perlu memakai metode kontrasepsi lain. Waktu yang paling untuk

pemasangan implant adalah sewaktu haid berlangsung atau masa

pra ovulasi dari siklushaid, sehingga adanya kehamilan dapat

disingkirkan. (Hanifa. 2003).

d. Kontrasepsi IUD

IUD adalah suatu benda kecil dari plastic lentur,

kebanyakan mempunyai lilitan tembaga yang dimasukkan

kedalam rahim. IUD adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan


kedalam rahim yang megandungtembaga.Kontrasepsi ini sangat

efektif digunakan bagi ibu yang tidak boleh menggunakan

kontrasepsi yang mengandung hormonal dan merupakan

kontrasepsi jangka panjang 8 -10 tahun.Tetapi efek dari IUD dapat

menyebabkan perdarahan yanglama dan kehamilan ektopik.

Angka kegagalan pada tahun petama 2,2%. (Pendit.2006).

 Jenis – jenis IUD

Menurut Speroff 2003, jenis IUD ada beberapa macam yaitu :

Lippe lopp yang terbuat dari plastic, berbentuk huruf S. TCU –

380A adalah alat yang berbentuk T, yang dililit tembaga pada

lengan horizontal dan lilitan tembaga memiliki inti perak pada

batang. Sof – T adalah IUD tembaga yang berbentukmirip rongga

uterus. Multiload 375, kawat tembaga yang dililit pada batangnya

dan berbentuk 2/3 lingkaran elips. Nova T mempunyai inti perak

pada kawat tembaganya pada batang dan sebuah lengkung besar

pada ujung bawah.Levonogestrel adalah alat yang berbentuk T

mempunyai arah merekat padalengan vertical.

 Keuntungan

Menurut Saifuddin. 2003 dan V Taree. 2007 : keuntungan

pemakaian kontrasepsi IUD adalah : Dapat segera aktif setelah

pemasangan. Metode jangkapanjang, tidak mempengaruhi

produksi asi. Tidak mengurangi laktasi. Kesuburan cepat kembali

setelah IUD dilepas.Dapat di pasang segera setelah melahirkan.

Meningkatkan kenyamanan hubungan suami istri karena rasa

aman terhadap resiko kehamilan. Menurut PKMI. 2007 keuntungan


IUD ada beberapa hal, yaitu : Sangat efektif 0,6 - 0,8 kehamilan /

100 perempuan dalam 1 tahun pertama pemakaian. IUD dapat

segera aktif setelah pemasangan.Metode jangka panjang (8 – 10

tahun pemakaian). Tidak mempengaruhi hubungan seksual. Tidak

ada efek samping hormonal. Tidak mempengaruhi kualitas dan

volume asi. Dapat digunakan hingga menopause. Tidak ada

interaksi dengan obat – obatan.

 Efek Samping

Efek samping adalah akibat yang ditimbulkan atau reaksi yang

disebabkan oleh benda asing yang masuk kedalam tubuh dan tidak

diharapkan. Efek samping IUD menurut Saifuddin. 2003 antara lain

: Haid lebih banyak dan lama. Saat haid terasa sakit. Perdarahan

spoting. Terjadinya pedarahan yang banyak. Kehamilan insitu.

 Indikasi

Menurut Glasier. 2005 yang merupakan indikasi pemakaian

kontrasepsi IUD adalah : Wanita yang menginginkan kontrasepsi

jangka panjang. Multigravida. Wanita yang mengalami kesulitan

menggunakan kontrasepsi lain.

 Mekanisme Kerja

Mekanisme kerja IUD adalah mencegah terjadinya pembuahan

dengan penghambatan bersatunya ovum dengan sperma,

mengurangi jumlah sperma yang mencapai tuba fallopi dan

menonaktifkan sperma. Mekanisme kerja IUD adalah menghambat

bersatunya sperma dan ovum, mengurangi jumlah sperma yang

mencapai tuba fallopi, menonaktifkan sperma, menebalkan lendir


serviks sehingga menghalangi pergerakan sperma (Mansjoer

2007). Mekanisme kerja IUD adalah dapat menimbulkan reaksi

radang pada endometrium dengan mengeluarkan leokosit yang

dapat menghancurkan blastokista atau sperma .IUD yang

mengandung tembaga juga dapat menghambat khasiat anhidrase

karbon dan fosfase alkali, memblok bersatunya sperma dan ovum,

mengurangi jumlah sperma yang mencapai tuba fallopi dan

menonaktifkan sperma. IUD dapat menimbulkan infeksi benda

asing sehingga akan terjadi migrasi leokosit, makrofag dan

menimbulkan perubahan susunan cairan endometrium yang akan

menimbulkan gangguan terhadap spermatozoa sehingga

gerakannya menjadi lambat dan akan mati dengan sendirinya.

(Manuaba. 2008).

 Kerugian

Kerugian pemakaian kontrasepsi IUD adalah : Menstruasi yang

lebih banyak dan lebih lama. Infeksi dapat terjadi saat pemasangan

yang tidak steril. Ekspulsi (IUD yang keluar atau terlepas dari

rongga rahim). Sedangkan kerugian pemakaian kontrasepsi IUD

adalah : Haid menjadi lebih lama dan banyak. Perdarahan spoting

(bercak – bercak). Kadang – kadang nyeri haid yang hebat, perlu

tenaga terlatih untuk memasangkan dan membuka IUD.

 Kontra Indikasi

Menurut Saifuddin. 2003 dan Burns. 2000 yang merupakankontra

indikasi pemakaian kontrasepsi IUD adalah : Wanita yang sedang

hamil. Wanita yang sedang menderita infeksi alat genitalia.


Perdarahan vagina yang tidak diketahui. Wanita yang tidak dapat

menggunakan kontrasepsi IUD. Wanita yang menderita PMS.

Wanita yang pernah menderita infeksi rahim. Wanita yangpernah

mengalami pedarahan yang hebat.

 Waktu Pemasangan

Waktu pemasangan IUD yang baik bersamaan dengan menstruasi,

Segera setelah menstruasi, Pada masa akhir masa nifas,

Bersamaan dengan seksio secaria, Hari kedua dan ketiga pasca

persalinan,Segera setelah post abortus.

 Waktu Pencabutan

Waktu pencabutan IUD yang baik menurut (Manuaba 2008) antara

lain : Ingin hamil lagi, Terjadi infeksi, Terjadi perdarahan, Terjadi

kehamilan insitu.

 Jadwal Pemeriksaan Ulang

Setelah dilakukan pemasangan IUD maka ibu harus melakukan

jadwal pemeriksaan ulang menurut Manuaba 1998.hlm 458 antara

lain :

- Dua minggu setelah pemasangan

- Satu bulan setelah pemeriksaan pertama

- Tiga bulan setelah pemeriksaan kedua

- Setiap enam bulan sekali sampai satu tahun

- Jika ada keluhan

 Komplikasi

Komplikasi yang ditimbulkan karena pemasangan kontrasepsi IUD

menurut Manuaba 2008 yaitu :


- Perforasi, sering terjadi saat pemasangan dengan disertai ras

sakit sehingga perlu dibuka segera dan dilakukan observasi

terhadap infeksi atau perdarahan infeksi dapat menimbulkan

kehamilan ektopik karena pernah memakai IUD

- Abortus infeksi. Pemasangan IUD tanpa diketahui telah

terjadi kehamilan dapat menimbulkan perdarahn yang banyak

karena terjadi peningkatan aliran darah menuju uterus dan

mudah terjadi infeksi sampai abortus serta sepsis.

e. Kontrasepsi Mantap

Kontap adalah kontrasepsi permanen yang digunakan

untuk mencegah kehamilan. Kontap ada 2 macam yaitu tubektomi

yang digunkan pada wanita dan vasektomi yang digunakan pada

pria. Keunggulan kontap adalah merupakan kontrasepsi yang

hanya dilakukan atau dipasang sekali, relatif aman. Angka

kegagalan kontap pada pria 0,1%-0,5 5 dalam tahun pertama

sedangkan kegagalan pada kontap wanita kurang dari 1%

perseratus setelah satu tahun pemasangan. Kontap adalah alat

kontrasepsi mantap yang paling efektif digunakan, aman

danmempunyai nilai demografi yang tinggi. Kontap ada 2 macam

yaitu tobektomi yang dilakukan pada wanita dan vasektomi yang

dilakukan pada pria.

 Tubektomi

Tubektomi adalah satu – satunya kontrasepsi yang

permanent.metode ini melibatkan pembedahan abdominal dan

perawatan di rumah sakit yang melibatkan waktu yang cukup lama.


- Efektivitas

Tubektomi ini mempunyai efektivitas nya 99,4 % - 99,8 % per

100 wanitapertahun. Dengan angka kegagalan 1 – 5 per 100

kasus

- Keuntungan

Keuntungan tobektomi adalah efektivitas tinggi, permanen,

dapat segeraefektif setelah pemasangan.

- Kerugian

Kerugian tobektomi adalah melibatkan prosedur pembedahan

dan anastesi, tidak mudah kembali kesuburan.

- Indikasi

Indikasi tubektomi adalah wanita usia subur, sudah mempunyai

anak, wanita yang tidak menginginkan anak lagi.

- Kontra indikasi

Kontra indikasi adalah ketidak setujuan terhadap operasi dari

salah satu pasangan, penyakit psikiatik, keadaan sakit yang

dapat meningkatkan resiko saat operasi.

- Efek samping

Efek samping tubektomi dalah jika ada kegagalan metode

maka ada resikotinggi kehamilan ektopik, meras berduka dan

kehilangan.(Everett. 2007).

 Vasektomi

Vasektomi adalah pilihan kontrasepsi permanent yang popular

untuk banyakpasangan.Vasektomi adalah pemotongan vas


deferen, yang merupakan saluranyang mengangkut sperma dari

epididimis di dalam testis ke vesikula seminalis.

- Efektivitas

Vasektomi adalah bentuk kontrasepsi yang sangat

efektif.Angka kegagalanlangsungnya adalah 1 dalam 1000,

angka kegagalan lanjutnya adalah antara 1dalam 3000.

- Keuntungan

Keuntungan adalah metode permanent, efektivitas permanen,

menghilangkankecemasan akan terjadinya kehamilan yang

tidak direncanakan, proseduraman dan sederhana

- Kontra indikasi

Kontra indikasi adalah ketidak mampuan fisik yang serius,

masalah urologi,tidak didukung oleh pasangan.

- Efek samping

Efek samping adalah infeksi, hematoma, granulose sperma.

4. Kondom

Kondom adalah suatu selubung atau sarung karet yang dipasang

pada penis ( kondom pria) atau vagina ( kondom Wanita) pada saat

senggama. Kondom pertama kali dipakai untuk menghindari terjadinya

penularan penyakit kelamin terbuat dari karet tipis ( Lateks).

 Cara kerja:

- Barier penis sewaktu melakukan coitus

- Mencegah pengumpulan sperma pada vagina

 Efektifitas
- Gagal karena kondom yang bocor atau kurangnya kedisiplinan

pemakai.

- Kondom hanya digunakan untuk sekali pakai

- Pakailah kondom manakala penis sudah ereksi penuh

- Sarungkan dan tinggalkan sebagain kecil dari ujung kondom

untuk menampung sperma

- Kondom yang mempunyai kantong kecil diujungnya,jepit ujung

kondom sehingga yakin tidak ada udara

- Gunakan lubrikan ketika vagina kering untuk mencegah

pergesekan atau sobeknya kondom

- Keluarkan penis dari vagina sewaktu masih dalam keadaan

ereksi dan tahan sisi kondom untuk mencegah tertumpahnya

sperma ke dalam atau dekat vagina

- Simpan kondom ditempat yang kering dan sejuk

- Jangan memakai Vaselin sebagai pelumas karena dapat

merusak karet

 Keuntungan

- Memberi perlindungan terhadap PMS

- Tidak menggangu kesehatan klien

- Murah dan dibeli secara umum

- Tidak perlu pemeriksaan medis

- Tidak mengganggu produksi ASI

- Metode kontrasepsi sementara

 Kerugian
- Angka kegagalan cukup tinggi ( 3-15 kehamilan per 100 wanita

pertahun)

- Perlu dipakai pada setiap saat hubungan seksual

- Mungkin mengurangi kenikmatan hubungan seksual

- Memerlukan penyediaan setiap kali hubungan seksual

 Indikasi

- Seseorang yang memerlukan kontrasepsi sementara

- Pasangan yang ingin menjarangkan anak

- Pasangan yang mengkhawatirkan efek samping metode lain

- Klien yang pernah atau sedang menderita PMS termasuk AIDS

- Wanita hamil dengan atau punya resiko menderita PMS selama

hamil

 Efek Samping

- Pernah dilaporkan kondom yang tertinggal di vagina

- Infeksi ringan

- Reaksi alergi terhadap kondom karet


SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP)

PHBS

Topic : Prilaku Hidup Bersih Dan Sehat

Sasaran : Masyarakat RW 01 s/d 09 Kelurahan Sayang

Tempat :

Hari/ Tanggal : Senin, 28 Februari 2022

Waktu : Jam 08.30 s/d Selesai

A. TUJUAN UMUM

Dengan diadakannya penyuluhan berupa Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat


diharapkan semua kalangan masyarakat dapat mengerti apa itu Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat, serta mengerti apa manfaat dari Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat.

B. MATERI

Terlampir 

C. MEDIA

1. Media SAP

2. Leaflet

3. Powerpoint

D. METODE

1. Ceramah

2. Tanya jawab
3. Demonstrasi.

E. Evaluasi

Dilakukan Pre dan Post Test untuk mengetahui perkembangan tingkat


keberhasilan penyuluhan.

F. KEGIATAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1. 5 menit Pembukaan:

1. Memberi salam 1. Menjawab salam

2. Menjelaskan tujuan 2. Mendengarkan dan


penyuluhan memperhatikan

3. Menyebutkan materi atau


pokok
2 15 Menit Pre Test Mengisi Soal Pre Test
3. 45 menit Pelaksanaa Menyimak dan
memperhatikan.
Menjelaskan materi penyuluhan
secara menyeluruh dan teratur

Materi:

1. Pengertian Perilaku Hidup


bersih Dan Sehat.

2. Perilaku Hidup Bersih Dan


Sehat Dirumah Tangga

3. Apa manfaat ruma tangga ber


PHBS ?
3. 15 Menit Post Test Mengisi soal post test
4. 2 menit Penutup Menjawab salam

Mengakhiri penyuluhan,
mengucapkan terimakasih dan
salam

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

A. Pengertian Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat

PHBS adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran, sehingga


anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan
dimasyarakat.

B. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dirumah Tangga.

PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memperdayakan anggota


rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih
dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.

Rumah tangga Ber-PHBS adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di


rumah tangga yaitu :

1. Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan.


Adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter,
dan tenaga para medis lainnya)
Mengapa setiap persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan?
Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu
persalinan, sehingga keselamatan ibid an bayi lebih terjamin. Apabila
terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke
puskesmas atau rumah sakit. Persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan menggunakan perlatan yang aman,bersih, dan steril sehingga
mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.
2. Memberi bayi asi ekslusif.
Adalah bayi usia 0-6 hanya diberi ASI saja tanpa memberikan tambahan
makanan atau minuman lain. ASI adalah makanan alamiah berupa cairan
dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi,
sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. Air Susu ibu
pertama berupa cairan bening berwarna kekuningan (kolostrum), sangat
baik untuk bayi karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit
Apa manfaat memberikan ASI?
Bagi ibu:
a. Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dengan bayi.
b. Mengurangi pendarahan setelah persalinan.
c. Mampercepat pemulihan kesehatan ibu.
d. Menunda kehamilan berikutnya.
e. Mengurangi resiko terkena kanker payudara.
Bagi bayi:
a. Bayi lebih sehat, lincah dan tidak cengeng.
b. Bayi tidak sering sakit.
Bagi keluarga:
a. Praktis dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian susu
formula dan perlengkapannya.
b. Tidak perlu waktu dan tenaga untuk menyediakan susu formula
misalnya merebus air dan perlengkapannya.

3. Menimbang balita setiap bulan.


a. Mengapa balita perlu di timbang setiap bulan?
Penimbangan balita di maksudkan untuk memantau pertumbuhannya
setiap bulan.
b. Kapan dan di mana penimbangan balita di lakukan?
Penimbangan balita di lakukan setiap bulan mulai dari umur 1 tahun
sampai 5 tahun diposyandu.
c. Bagaimana mengetahui pertumbuhan dan perkembangan balita?
Setelah balita ditimbang di buku KIA (kesehatan ibu dan anak) atau
kartu menuju sehat (KMS) maka akan terlihat berat badannya naik
atau tidak naik (lihat perkembangannya)

4. Menggunakan air bersih.

Mengapa kita harus menggunakan air bersih? Air adalah kebutuhan


dasar yang dipergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi,
berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci
pakaian, dan sebagainya, Agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar
sakit.

Apa syarat-syarat air bersih itu? Air bersih secara fisik dapat
dibedakan melalui indra kita, antara lain (dapat dilihat, dirasa, dicium, dan
diraba):

a. Air harus berwarna bening/jernih.


b. Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa
dan kotoran lainnya.
c.  Air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak payau,
dan tidak pahit harus bebas dari bahan kimia beracun.
d.  Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau belerang.

Apa manfaat menggunakan air bersih?

a. Terhindar dari gangguan penyakit seperti Diare, Kolera, Disentri,


Thypus, Kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan.
b. Setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya.

Di mana dapat memperoleh sumber air bersih?

a. Mata air
b. Air sumur atau air sumur pompa
c. Air ledeng atau perusahaan air minum
d. Air hujan
e. Air dalam kemasan

Mengapa air bersih harus dimasak mendidih bila ingin diminum?

Meski terlihat bersih, air belum tentu bebas kuman penyakit. kuman
penyakit dalam air mati pada suhu 100 derajat C (saat mendidih).

5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.

Mengapa harus mencuci tangan dengan menggunakan air bersih dan


sabun?

Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab
penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan,
kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan
penyakit. Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman,
karena tanpa sabun kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.

Kapan saja harus mencuci tangan?

a. Setiap kali tangan kita kotor (setelah; memegang uang, memegang


binatang, berkebun, dll).
b. Setelah buang air besar
c. Setelah menceboki bayi atau anak
d. Sebelum makan dan menyuapi anak
e. Sebelum memegang makanan
f. Sebelum menyusui bayi

Apa manfaat mencuci tangan?


a. Membunuh kuman penyakit yang ada ditangan
b. Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri, Typus,
kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA),
Flu burung atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
c. Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.

Bagaimana cara mencuci tangan yang benar?

a. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun.
b. Bersihkan telapak, pergelangan tangan, sela-sela jari dan punggung
tangan.
c. Setelah itu keringkan dengan lap bersih.

6. Menggunakan jamban sehat.

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan


kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk
dengan leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit
penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.

Siapa yang diharapkan menggunakan jamban?

Setiap anggota rumah tangga harus menggunakan jamban untuk buang air
besar/buang air kecil.

Mengapa harus menggunakan jamban?

a. Menjaga lingkungan bersih, sehat, dan tidak berbau.

b. Tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya.


c. Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi
penular penyakit Diare, Kolera Disentri,Typus, kecacingan, penyakit
saluran pencernaan, penyakit kulit, dan keracunan.

Apa saja syarat jamban sehat?

a. Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum
dengan lubang penampungan minimal 10 meter)
b.  berbau.
c. Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
d. Tidak mencemari tanah sekitarnya.
e. mudah dibersihkan dan aman digunakan.
f. Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
g. Penerangan dan ventilasi yang cukup.
h. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
i. Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.

Bagaimana cara memelihara jamban sehat?

a. Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan air.

b. Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam


keadaan bersih.

c. Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat.

d. Tidak ada serangga,(kecoa,lalat,) dan tikus yang berkeliaran.

e. Tersedia alat pembersih (sabun, sikat, dan air bersih).

f. Bila ada kerusakan, segera perbaiki.

7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu.


Apa itu rumah bebas jentik?

Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan


pemeriksaan jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk.

Apa itu pemeriksaan jentik berkala (PJB)?

Adalah pemeriksaan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk


(tempat-tempat penampungan air) yang ada didalam rumah seperti bak
mandi/WC, vas bunga, tatakan kulkas, dll dan diluar rumah seperti talang
air, alas pot kembang, ketiak daun, lubang pohon, pagar bambu, dll yang
dilakukan secara teratur sekali dalam seminggu.

Siapa yang melakukan Pemeriksaan Jentik Berkala?

a. Anggota rumah tangga


b. Kader
c. Juru pemantau jentik (Jumatik)
d. Tenga pemeriksa jentik lainnya.
e. Apa yang pelu dilakukan agar Rumah Bebas Jentik?

Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara :

a. 3 M plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan


nyamuk).
b. PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan kepompong
nyamuk penular berbagai penyakit seperti Demam Berdarah Dengue,
Chikungunya, Malaria, Filariasis (kaki gajah) di tempat-tempat
perkembangannya.

3M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN yaitu:
a. Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak
mandi, tatakan kulkas, tatakan pot kembang dan tempat air minum
burung.
b. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak
control, lubang pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung air
hujan.
c. Mengubur ataumenyingkirkan barang-barang bekas yang dapat
menampung air seperti ban bekas, kaleng bekas, plastik-plastik yang
dibuang sembarangan (bekas botol/gelas akua, plastik kresek, dll).

Plus Menghindari gigitan nyamuk, yaitu:

a. Menggunakan kelambu ketika tidur.


b. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk, misalnya obat
nyamuk ; bakar, semprot, oles/usap ke kulit, dll.
c. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian didalam kamar.
d. Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi yang memadai
b. Memperbaiki saluran talang air yang rusak
c. Menaburkan larvasida (bubuk pembunuh jentik) di tempat-tempat
yang sulit dikuras misalnya di talang air atau di daerah sulit air.
d. Memilihara ikan pemakan jentik di kolam/bak penampung air,
misalnya ikan cupang, ikan nila, dll.
e. Menanam tumbuhan pengusir nyamuk misalnya,
Zodia,Lavender,Rosemerry, dll

Apa manfaat Rumah Bebas Jentik?

a. Populasi nyamuk menjadi terkendali sehingga penularan penyakit


dengan perantara nyamuk dapat dicegah atau dikurangi.
b. Kemungkinan terhindar dari berbagai penyakit semakin besar seperti
Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria, Cikungunya atau kaki
gajah.
c. Lingkungan rumah menjadi bersih dan sehat.

8. Makan buah dan sayur setiap hari.

Siapa yang diharapkan makan sayur dan buah?

Setiap anggota rumah tangga mengkonsunsi minimal 3 porsi buah dan 2


porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari.

Mengapa kita harus makan sayuran dan buah?

Makan sayur dan buah setiap hari sangat penting, karena:

a. Mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur pertumbuhan dan


pemeliharaan tubuh.
b. Mengandung serat yang tinggi. Serat adalah makanan yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan yang sangat berfungsi untuk memelihara
usus. Serata tidak dapat dicerna oleh pencernaan sehingga serat tidak
menghasilkan tenaga dan dibuang melalui tinja. Serat tidak untuk
mengenyangkan tetapi dapat menunda pengosongan lambung
sehingga orang menjadi tidak cepat lapar.

Manfaat mengkonsumsi buah dan sayur ?

a. Mencegah Diabetes .
b. Melancarkan buang air besar.
c. Menurunkan berat badan.
d. Membantu proses pembersihan racun (detoksifikasi)
b. Mencegah kanker
c. Memperindah kulit, rambut dan kuku.
d. Membantu mengatasi Anemia (kurang darah)
e. Membantu perkembangan bakteri yang baik dalam usus.

9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari.

Aktifitas fisik bisa berupa :

a. Olah raga
b. Jalan santai
c. Maraton

10. Tidak merokok di dalam rumah.

Karena didalam rokok terdapat zat-zat kimia yang berbahaya bagi


tubuh, seperti Tar dan Nicotin. Sehingga jika terhirup dapat menimbulakan
kanker dan penyakit lainnya.

C. Apa manfaat Rumah Tangga Ber-PHBS?

Bagi Rumah Tangga :

a. Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.


b. Anak tumbuh sehat dan cerdas.
c. Anggota keluarga giat bekerja.
d. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi
keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan
keluarga.

Bagi Masyarakat:

a. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.


b. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah –masalah
kesehatan.
c. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
d. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat (UKBM) seperti Posyandu, tabungan ibu bersalin, arisan
jamban, ambulans desa dan lain-lain.

DOKUMENTASI

Kegiatan Pendataan
Kegiatan Keluarga Binaan
Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

Kegiatan Penyuluhan
LEAFLET

Anda mungkin juga menyukai