Anda di halaman 1dari 72

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI GEBANG RT 04 RW 17, KELURAHAN KADIPIRO,


KECAMATAN BANJARSARI, KOTA SURAKARTA

DI SUSUN OLEH : KELOMPOK XV

1. EMILIANA WEA DHATO, S.Kep NIM : SN162051


2. FREDERIKUS X. NUWA, S.Kep NIM : SN162061
3. KATARINA A.SIENA, S.Kep NIM : SN162088
4. MARIA CHRISTINA BUPU, S.Kep NIM : SN162100
5. MARIA GREGORIANA B.GALE, S.Kep NIM : SN162101
6. MARIA MARSELINA AWE, S.Kep NIM : SN162102
7. RAGIL PRASOJO, S.Kep NIM : SN162132
8. SUPIANA, S.Kep NIM : SN162180
9. YUNITHA LEO LEDE, S.Kep NIM : SN162218

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan hasil praktek Asuhan Keperawatan Komunitas dalam Konteks Pelayanan


Kesehatan Utama di Gebang RT 04 RW 17 , Kelurahan Kadipiro, Kecamatan
Banjarsari, Kota Surakarta tanggal 08 Januari 2018 sampai 09 Pebruari 2018
telah mendapatkan persetujuan pada tanggal :

Pembimbing Lahan Pembimbing Akademik

Rujanah Waluyati Maryam bc. Yeti Nurhayati, M. Kes


NIP : 19681016 199303 2 003 NIK 201378115

Mengetahui
Kaprodi Profesi Ners
STIKES Kusuma Husada Surakarta

(Ns. Atiek Murharyati., M. Kep)


NIK : 200680021

2
LEMBAR PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT
PRAKTIK PROFESI NERS
KEPERAWATAN KOMUNITAS

LEMBAR PERNYATAAN

Kami menyatakan bahwa laporan ilmiah keperawatan komunitas ini adalah


hasil karya sendiri. Tidak ada laporan sejenisnya di Perguruan Tinggi manapun
seperti laporan yang kami susun.
Tidak ada laporan ilmiah atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
oleh orang lain kecuali yag secara tertulis diacu dalam naskah laporan ilmiah yang
kami susun ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila pernyataan tersebut terbukti tidak benar, maka kami bersedia
menerima sanksi sesuai ketentuan akademik yang berlaku.

Surakarta, Januari 2018

Kelompok XIV

3
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, seluruh kegiatan Praktek Keperawatan Komunitas dan
Keluarga Gebang RT 04 RW 17, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari,
Kota Surakarta ini dapat terselesaikan.
Kegiatan dan penyusunan laporan ini dapat kami selesaikan berkat adanya
bantuan dan bimbingan serta kerjasama yang baik dari berbagai pihak. Oleh
karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan
penghargaan kepada yang terhormat:
1. Ns. Atiek Murharyati., M.Kep selaku Ketua Program Studi Profesi Ners
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta
2. Ns. Galih Priambodo, M. Kep selaku Koordinator Praktek Keperawatan
Komunitas dan Keluarga
3. bc. Yeti Nurhayati, M. Kes selaku Pembimbing Akademik Praktek
Keperawatan Komunitas dan Keluarga
4. Ibu Rujanah Waluyati Maryam selaku CI / pembimbing lahan dari Puskesmas
Gambirsari.
5. Pak Amin selaku Ketua RW 17 Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari,
Kota Surakarta
6. Pak Sugeng selaku Ketua RT 04 Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari,
Kota Surakarta
7. Para Kader RT 04 RW 17 Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota
Surakarta.
8. Seluruh dosen, staff STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah
memberikan bantuan moril kepada kelompok kami
9. Orang tua kami yang telah memberikan doa restu kepada kami
10. Teman-teman seperjuangan yang telah bekerjasama dalam menyelesaikan
laporan ini
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, untuk itu kami
mohon kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan diwaktu yang akan
datang. Besar harapan kami semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca

4
umumnya dan sebagai bahan tindak lanjut untuk masalah kesehatan di Dusun
Gebang RT 04 RW 17 Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Kota
Surakarta

Surakarta, Januari 2018

Kelompok XIV

5
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………... ii
HALAMAN PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME ………………. iii
KATA PENGANTAR …………………………………………………... iv
DAFTAR ISI …………………………………………………………….. vi
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………. 1
B. Tujuan ……………………………………………………. 3
C. Manfaat ……………………………………………………. 4
D. Tindak Lanjut Kegiatan ……………………………………. 4
E. Sistematika Penulisan ……………………………………. 5
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pelayanan Kesehatan Utama …………………………….. 7
B. Konsep Keperawatan Komunitas ...…..…………………….. 9
C. Peran Perawat Komunitas ………………………………….. 11
D. Asuhan Keperawatan Komunitas …………………………... 13
E. Teori Perubahan Komunitas ………………………………... 14
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
A. Tahap Persiapan ……………………………………………. 15
B. Tahap Pengkajian …………………………………………... 17
C. Pengumpulan Data …………………………………………. 18
D. Analisa Data ………………………………………………... 44
E. Prioritas Diagnosa Keperawatan …………………………… 46
F. Diagnosa Keperawatan Komunitas ………………………… 46
G. Perencanaan Komunitas ……………………………………. 50
H. Tahap Implementasi ………………………………………… 53
I. Evaluasi …………………………………………………….. 54
J. Rencana Tindak Lanjut …………………………………….. 57

6
BAB IV PEMBAHASAN
A. Tahap Persiapan …………………………………………….. 59
B. Tahap Pengkajian …………………………………………… 60
C. Rumusan Diagnosa Keperwatan Komunitas ……………….. 63
D. Tahap Perencanaan ………………………………………….. 64
E. Tahap Implementasi ……………………………………….... 66
F. Tahap Evaluasi …………………………………………….... 67
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN …………………………………………….. 68
B. SARAN …………………………………………………….. 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

7
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Laporan Kegiatan MW I


Lampiran 2 Laporan Kegiatan MW II
Lampiran 3 Laporan Pendidikan Kesehatan Hipertensi
Lampiran 4 Laporan Pendidikan Kesehatan DM
Lampiran 5 Laporan Pendidikan Kesehatan KB
Lampiran 6 Laporan Pendidikan Kesehatan ISPA
Lampiran 7 Laporan Pendidikan Kesehatan Merokok
Lampiran 8 Laporan Pendidikan Kesehatan PHBS
Lampiran 9 Foto – foto kegiatan
Lampiran 10 Daftar hadir peserta penyuluhan

8
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manusia sebagai mahluk bio-psiko-sosial-spritual yang utuh dan unik.
Teori kebutuhan manusia memandang manusia sebagai suatu keterpaduan,
keseluruhan yang terorganisir yang mendorong untuk memenuhi kebutuhan
dasar manusia. Kebutuhan manusia di pandang sebagai tekanan internal
sebagai hasil dari perubahan keadaan system, dan tekanan ini dinyatakan
dengan perilaku untuk mencapai tujuan sehingga terpenuhinya kebutuhan. Bila
dipandang dari aspek keperawatan maka tekanan tersebut di tujukan untuk
memenuhi kebutuhan keperawatan dan kesehatan individu, keluarga,
kelompok, maupun masryarakat yang menjadi sasaran dalam perawatan
kesehatan masyarakat.
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul dan saling
berinteraksi menurut suatu system adat istiadat terntu yang bersifat kontinyu,
dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Masyarakat sebagai suatu system
sosial menunjukan bahwa semua orang bersatu untuk saling melindungi dalam
kepentingan bersama, dan berfungsi sebagai suatu kesatuan dan secara terus-
menerus mengadakan hubungan (interaksi) dengan system yang lebih besar
dengan demikian apabila terdapat masalah kesehatan dalam suatu masyarakat
akan saling mempengaruhi dapat menurunkan derajat kesehatan nasional.
World Health Organisation (WHO) telah menyatakan bahwa perawatan
kesehatan masyarakat adalah lapangan perawatan khusus yang menyepakati
gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan
bantuan sosial sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara
keseluruhan guna meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial,
perbaikan lingkunga fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahanya yang
lebih besar ditujukan kepada keluarga yang sehat, individu yang sakit dan tidak
dirawat dirumah sakit, kelompok masyarakat khusus yang mempunyai masalah
kesehatan dimana hal tersebut mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.

9
Departemen kesehatan telah merencanakan visi indonesia sehat 2015,
dengan merubah paradigma sakit menjadi paradigma sehat pada upaya
promotif (peningkatan kesehatan) dan prefentif (pencegahan) tanpa
mengesampingkan upaya kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan /
penyembuhan).
Kesehatan manusia bergerak maju dan mundur dalam kontinuitas tertentu,
dimana jarak ini menentukan apakah seseorang di katakana sehat atau sakit.
Menurut Hendric L. Blum, ada empat factor utama yang memepngaruhi
kesehatan masyarakat yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan
keturunan. Lingkungan merupakan factor yang paling dominan
memepengaruhi kesehatan masyarakat karena dilingkungan lah manusia
mengadakan interaksi dan interelasi dalam proses kehidupannya, baik dalam
lingkungan fisik, psikologis, sosial budaya, ekonomi, dimana kondisi tersebut
sngat dipengaruhi oleh perilaku individu, keluarga, kelompok maupun
masyarakat, yang erat kaitanya dengan kebiasaan, norma, adat istiadat yang
berlaku di masyarakat. kemudian baru di tunjang oleh tersedianya fasilitas
kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat, dan yang terakhir adalah factor
keturunan, yang dibawa dari sejak lahir, yang erat kaitanya dengan gen yang
diturunkan oleh orangtua.
Perawatan kesehatan masyarakat dibutuhkan dalam rangka mewujudkan
kesehatan mayarakat yang optimal. Perawatan kesehatan masyarakt ditujukan
untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan serta memberikan
bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar keahliaannya dalam
membantu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi
berbagai masalah keperawatan kesehatan yang dihadapinya dalam kehidupan
sehari-hari, yang lebih menekankan pada upaya peningkatan kesehatan dan
pencegahan terhadap berbagai gangguan kesehatan dan keperawatan, dengan
tidak melupakan upaya-upaya pengobatan dan perawatan serta pemulihan bagi
yang sedang menderita penyakit maupun dalam kondisi pemulihan terhadap
penyakit.
Dari berbagai pernyataan di atas kegiatan dalam perawatan kesehatan
masyarakat merupakan tantangan bagi perawat untuk memberdayakan

10
masyarakat agar dapat terlibat secara langsung. Keperawatan merupakan suatu
profesi yang mempunyai kewajiban untuk berperan serta dalam pembanguan
kesehatan yang diwujudkan melalui upaya pelayanan asuhan keperwatan
komunitas kesehatan komunitas dengan sasaran utama individu dan keluarga
serta usia lanjut. Asuhan keperawatan komunitas melibatkan klien sebagai
penerima pelayanan, mulai dari pengkajian sampai evaluasi.
Sebagai salah satu program pendidikan profesi keperawatan, untuk
menyiapkan tenaga keperawatan profesional, maka Program Pendidikan
Profesi Ners STIKes Kusuma Husada Surakarta memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk menerapkan asuhan keperawatan komunitas di
Gebang RT 04 RW 17, Kelurahan Kadipiro, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta.
Selama 5 minggu mulai tanggal 8 januari 2018 sampai dengan 9 Pebruari
2018. Setiap mahasiswa memiliki tanggung jawab untuk membantu masalah
kesehatan komunitas yaitu menggali, menemukan dan bersama masyarakat
memecahkan masalah kesehatan sesuai dengan sumber daya yang dimiliki dan
diberdayakan seoptimal mungkin.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan kegiatan praktik komunitas di harapkan mahasiswa
mampu memberikan asuhan keperawatan komunitas dengan meningkatkan
kemampuan masyarakat di Gebang RT 04 RW 17, Kelurahan Kadipiro,
Kec. Banjarsari, Kota Surakarta untuk menerapkan perilaku hidup bersih
dan sehat sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan kegiatan praktek keperawatan komunitas diharapkan
mahasiswa mampu :
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan di Gebang RT 04
RW 17, Kelurahan Kadipiro, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta.
b. Menentapkan masalah dan merumuskan alternative pemecahan masalah
c. Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
meningkatakan self care individu dan keluarga

11
d. Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan pada
masyarakat
e. Meningkatkan kesehatan kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan
terhadap masalah kesehatan

C. MANFAAT LAPORAN
1. Masyarakat
Memberikan gambaran demografi, jumlah populasi penduduk, kesehatan
lingkungan perumahan, pendididkan, dan permasalahan kesehatan yang ada
serta pelayanan social / kegiatan sosial kemasyarakatan di Gebang RT 04
RW 17, Kelurahan Kadipiro, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta.
2. Puskesmas
Memberikan gambaran tentang status kesehatan dan kegiatan-kegiatan
kesehatan serta sosial kemasyarakatan yang ada dimasyarakat di Gebang RT
04 RW 17, Kelurahan Kadipiro, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta.
3. Mahasiswa
Menambah pengetahuan dan pengalaman secara langsung dalam
memberikan asuhan keperawatan individu, keluarga, dan kelompok
komunitas khususnya di Gebang RT 04 RW 17, Kelurahan Kadipiro, Kec.
Banjarsari, Kota Surakarta.

D. TINDAK LANJUT KEGIATAN


Keperawatan komunitas bertujuan untuk memandirikan masyarakat,
menanggulangi masalah kesehatan sendiri, kegiatan dilakukan secara
kesinambungan atau berkelanjutan dan menggunakan metode konsep proses
keperawatan komunitas yang dilakukan melalui tindak lanjut kegiatan, yaitu :
1. Memberikan asuhan keperawatan individu, keluarga, dan kelompok khusus
melalui home care
2. Penyuluhan kesehatan
3. Konsultasi dan problem solving
4. Bimbingan
5. Melaksanakan rujukan

12
6. Penemuan kasus
7. Sebagai penghubung antara masyarakat dengan unit kesehatan
8. Melaksanakan asuhan keparwatan komunitas
9. Melakukan koordinasi dalam berbagai kegiatan asuhan keperawatan
komunitas
10. Kerjasama lintas program dan lintas sektoral
11. Memberikan tauladan kepada masyarakat

E. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan kegiatan
praktik keperawatan komunitas di Gebang RT 04 RW 17, Kelurahan Kadipiro,
Kec. Banjarsari, Kota Surakarta. sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
D. Tindak Lanjut Kegiatan
E. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pelayanan Kesehatan Utama
B. Konsep Keperawatan Komunitas
C. Peran Perawat Komunitas
D. Asuhan Keperawatan Komunitas
E. Teori Perubahan Komunitas
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
A. Tahap Persiapan
B. Tahap Pengkajian
C. Pengumpulan Data
D. Analisa Data
E. Diagnosa Keperawatan Komunitas
F. Penapisan Diagnosa Keperawatan
G. Perencanaan Komunitas

13
H. Tahap Implementasi
I. Evaluasi
J. Rencana Tindak Lanjut
BAB IV PEMBAHASAN
A. Tahap Persiapan
B. Tahap Pengkajian
C. Rumusan Diagnosa Keperawatan Komunitas
D. Tahap Perencanaan
E. Tahap Implementasi
F. Tahap Evaluasi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

14
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. PELAYANAN KESEHATAN UTAMA


1. TUJUAN PHC (Primary Health Care)
a. Tujuan Umum
Menemukan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan, sehingga akan dicapai tingkat kepuasan pada
masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan.
b. Tujuan Khusus
1) Pelayanan kesehatan harus mencapai keseluruhan penduduk
2) Pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dilayani
3) Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi yang
dilayani
4) Pelayanan harus secara maksimum menggunakan tenaga dan sumber-
sumber daya lain dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
2. FUNGSI PHC
a. Pemeliharaan Kesehatan
b. Pencegahan Penyakit
c. Diagnosis dan pengobatan
d. Pelayanan tindak lanjut
e. Pemberian sertifikat
3. UNSUR UTAMA PHC
a. Melibatkan upaya-upaya dasar kesehatan
b. Melibatkan peran serta masyarakat
c. Melibatkan kerja sama lintas sektoral
4. PRINSIP DASAR PHC
a. Pemerataan upaya kesehatan
b. Penekanan pada upaya preventif
c. Menggunakan tekonologi tepat guna
d. Melibatkan peran serta masyrakat
e. Melibatka kerja sama lintas sektoral

15
5. ELEMEN DALAM PHC
a. Pendidikan tentang masalah kesehatan dan cara pencegahan penyakit
serta pengendaliannya
b. Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi
c. Penyediaan air bersih dan sanitasi air
d. Kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana
e. Imunisasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama
f. Pencegahan dan pengendalian penyakit endemic setempat atau penyakit
berbasis lingkungan (PBL)
g. Pengobatan penyakit umum dan roda paksa
h. Penyediaan obat esensial
6. CIRI-CIRI PHC
a. Pelayanan yang utama dan intim dengan masyarakat
b. Pelayanan yang menyeluruh
c. Pelayanan yang terorganisasi
d. Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun masyarakat
e. Pelayanan kesehatan berkesinambungan
f. Pelayanan yang progresif
g. Pelayanan yang berorientasi pada keluarga
h. Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek saja
7. TANGGUNG JAWAB PERAWAT DALAM PHC
Tanggung jawab perawat dalam PHC lebih menitikberatkan kepada hal-hal
sebagai berikut :
a. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan dan
implementasi pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan
b. Kerjasama dengan masyarakat, keluarga dan individu
c. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan teknik asuhan keperawatan diri
sendiri pada masyarakat
d. Memberikan bimbingan dan dukungan kepada petugas pelayanan
kesehatan dan masyarakat
e. Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan masyrakat

16
B. KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS
1. PENGERTIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan pada komunitas
dengan menenkankan pada kelompok resiko tinggi dalam upaya pencapaian
derajat kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan, dengan melibatkan klien sebagai mitra dalam
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kesehatan (Pokja
CHS,1996).
Keperawatan kesehatan komunitas terdiri dari tiga kata yaitu
keperawatan, kesehatan dan komunitas, dimana setiap kata memiliki arti
yang cukup luas. Keperawatan adalah ilmu yang mempelajari
penyimpangan atau tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang
dapat mempengaruhi perubahan, penyimpangan atau tidak berfungsinya
secara optimal setiap unit yang terdapat dalam sistem hayati tubuh manusia,
baik secara individu, keluarga, ataupun masyarakat dan ekosistem.
Kesehatan adalah ilmu yang mempelajari masalah kesehatan manusia
mulai dari tingkat individu sampai tingkat eko¬sistem serta perbaikan fungsi
setiap unit dalam sistem hayati tubuh manusia mulai dari tingkat sub sampai
dengan tingkat sistem tubuh.
Komunitas adalah sekelompok manusia yang saling berhubungan lebih
sering dibandingkan dengan manusia lain yang berada diluarnya serta saling
ketergantungan untuk memenuhi keperluan barang dan jasa yang penting
untuk menunjang kehidupan sehari-hari.
Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan
profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada
kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang
optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan
menJamin keterjangkauan pela¬yanan kesehatan yang dibutuhkan dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi pelayanan keperawatan (Spradley, 1985).
Keperawatan komunitas merupakan pelayanan profesional, yang pada
prakteknya memerlukan acuan atau landasan teoritis untuk menyelesaikan

17
atau mengatasi fenomena yaitu penyimpangan dalam kebutuhan dasar
komunitas. Ada berbagai macam model konseptual keperawatan komunitas
yang dikembangkan oleh para ahli.
Keperawatan komunitas memberikan perhatian terhadap pengaruh
faktor lingkungan fisik, biologis, psikologis, sosial, kultural dan spiritual
terhadap kesehatan masyarakat dan memeberi prioritas pada strategi
pencegahan meliputi peningkatan dan pemeliharaan kesehatan dalam upaya
mencapai tujuan
2. SASARAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Individu, keluarga, kelompok khusus yang mempunyai masalah
kesehatan dimana memiliki ketidaktahuan dan ketidakmampuan dalam
menyelesaikan masalah kesehatan.
3. TUJUAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
a. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara
menyeluruh dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal secara mandiri
b. Tujuan Khusus
1) Masyarakat mengetahui pengertian sehat dan sakit
2) Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus dan
masyarakat untuk melaksanakan upaya keperawatan dasar dalam
rangka mengatasi masalah kesehatan
3) Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan
pembinaan dan asuhan keperawatan
4) Terlayaninya kelompok masyarakat khusus dan rawan yang
memerlukan pembinaan asuhan keperawatan di rumah
5) Terlayaninya kasus – kasus yang memerlukan penanganan tindak
lanjut dan asuhan keperawatan di rumah
6) Terlayaninya kasus – kasus tertentu termasuk kelompok resiko tinggi
yang memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan di puskesmas
dan di rumah

18
7) Teratasi dan terkendali keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk
menuju keadaan sehat optimal
4. KARAKTERISTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
a. Berfokus pada keluarga, komunitas dan kelompok (termasuk kelompok
resiko)
b. Memberikan pelayanan keperawatan yang terdistribusi
c. Bekerja pada semua kondisi sehat sakit pada berbagai tatanan pelayanan
kesehatan
d. Bekerja dengan semua institusi yang terkait dengan komunitas dan
kesehatan
e. Koordinasi pelayanan dengan berbagai tenaga komunitas baik medik
maupun non medik
f. Merencanakan dan memberi pelayanan perawatan yang berfokus pada
keluarga
g. Mendorong otonomi dan kontrol keluarga untuk kasus penyakit menular
h. Mengobservasi berbagai faktor yang mempengaruhi kesehatan
i. Membina hubungan yang intim (non formal) dengan klien yang tidak
ketat
j. Memanfaatkan fasilitas hubungan
C. PERAN PERAWAT KOMUNITAS
Peran perawat menurut Lokakarya Nasional (1983) yaitu sebagai
pelaksana pelayanan keperawatan, pengelola pelayanan keperawatan dan
institusi pendidikan.
Menurut Doheny (1982), ada beberapa elemen peran perawat profesional
antara lain :
a. Clien advocate
Peran perawat :
1) Bertanggung jawab membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan
dalam memberikan informasi lain yang diperlukan untiuk mengambil
persetujuan (inform concent) atas yindakan keperawatan yang diberikan
kepadanya.

19
2) Mempertahankan dan melindungi hak hak klien, harus dilakukan karena
klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan
banyak petugas kesehatan
b. Conselor
Peran perawat :
1) Mengindentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat
sakitnya
2) Perubahan pola interaksi merupakan “dasar” dalam merancanakan
metode untuk meningkatkan kemampuan adaptasinya
3) Memberikan konseling atau bimbingan penyuluhan kepada individu atau
keluarga dalam mengintergrasikan pengalaman kesehatan dengan
pengalaman masa lalu
c. Educator
Peran perawat :
1) Membantu klien mempertinggi pengetahuan dalam upaya meningkatkan
kesehatan
2) Memberikan perubahan perilaku dari pengetahuan baru atau ketrampilan
secara teknis
d. Collaborator
Peran perawat :
Mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi
atau tukar pendapat dalam penentuan pelayanan selanjutnya dalam
kaitannya membantu mempercepat penyembuhan klien
e. Coordinator
Peran perawat :
1) Memenuhi asuhan kesehatan secara efektif, efisien, dan mneguntungkan
klien
2) Mengatur waktu dan seluruh aktifitas atau penanganan bagi klien
3) Menggunakan keterampilan perawat dalam merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol.

20
f. Change agent
Peran perawat :
1) Membantu orang lain membuat perubahan pada dirinya atau pada sistem
2) Membantu selama fase dari proses perubahan dan membimbing klien
melalui fase ini
D. ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Proses keperawatan komunitas merupakan upaya pengalihan peran
pelayanan keperawatan dari tenaga pelaksana keperawatan pada individu,
keluarga, masyarakat termasuk kelompok khusus sebatas kewenangan yang
diperbolehkan. Proses keperawatan komunitas mempunyai 5 tahapan:
pengkajian (pengumpulan data, analisis, dan sintesa), diagnosa keperawatan
komunitas (penentuan masalah), intervensi (perencanaan), implementasi dan
evaluasi.
a. Pengkajian
Komponen-komponen yang harus dikaji dalam pengumpulan data
keperawatan komunitas meliputi : penduduk sebagai data inti, lingkungan
fisik, ekonomi, keamanan, transportasi, politik dan pemerintahan, pelayanan
kesehatan dan sosial, komunikasi, pendidikan dan rekreasi.
b. Diagnosa keperawatan komunitas
Diagnosa keperawatan komunitas adalah respon masyarakat terhadap
masalah kesehatan (aktual, potensial) yang dapat diantisipasi perawat.
Diagnosa keperawatan komunitas menggambarkan masalah, respon, kondisi
dan mengidentifikasi faktor etiologi serta tanda dan gejala
c. Perencanaan
Perencanaan terdiri dari kegiatan memprioritaskan masalah,
merumuskan tujuan jangka panjang dan jangka pendek, menetapkan rencana
tindakan serta merumuskan rencana evaluasi. Masalah keperawatan
komunitas yang sudah teridentifikasi kemudian diprioritaskan untuk
masing-masing masalah dengan menggunakan kriteria prioritas sebagai
berikut :

21
d. Implementasi
Langkah implementasi keperawatan komunitas berfokus pada upaya
meningkatkan, mempertahankan, memperbaiki kesehatan, mencegah
penyakit dan rehabilitasi dengan strategi yang digunakan yaitu: proses
kelompok, health promotion dan partnership
Proses kelompok adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat dan masyarakat sejak awal sampai akhir kegiatan (fase awal, kerja,
dan terminasi)
e. Evaluasi
Kegiatan evaluasi berupa mengukur keberhasilan, mengumpulkan data
dan menganalisa dilakukan bersama masyarakat dan menjadi penasehat bagi
masyarakat
Materi evaluasi adalah relevansi program yang disusun dengan
kebutuhan masyarakat, rencana yang dibuat, evisiensi biaya dan efektifitas
program serta dampak program
Jenis evaluasi dibedakan menjadi evaluasi somatif dan formatif.
Evaluasi formatif yaitu evaluasi untuk menilai aktifitas program dan sifat
sesaat. Jenis evaluasi somatif yang dugunakan untuk menilai ktifitas jangka
panjang yang dilakukan diakhir program. Strategi yang biasa digunakan
dalam mengevaluasi adalah studi kasus, observasi, menggali persepsi secara
kolektif, survei, monitoring dan analisa cost benefit.
E. TEORI PERUBAHAN KOMUNITAS
Menurut Lawrence Green (1991) bahwa kesehatan individu atau
masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor pokok yaitu perilaku dan faktor non
perilaku.
a. Faktor perilaku
b. Faktor non perilaku yang dapat mempengaruhi pencapaian individu atau
masyarakat antara lain: sulit mencapai sarana pelayanan kesehatan,
mahalnya biaya pengobatan, dan lain-lain.

22
BAB III
APLIKASI KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI GEBANG RT 04 RW 17, KELURAHAN KADIPIRO,
KEC. BANJARSARI, KOTA SURAKARTA

Dalam rangka menerapkan ilmu keperawatan komunitas dan meningkatkan


derajat kesehatan masyarakat, mahasiswa Program Pendidikan Profesi Ners
STIKes Kusuma Husada Surakarta mengikuti praktik kerja lapangan di Gebang
RT 04 RW 17, Kel. Kadipiro, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta.
Kegiatan praktik keperawatan komunitas di Gebang RT 04 RW 17, Kel.
Kadipiro, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta adalah pertemuan dengan ketua RW,
ketua RT, kader kesehatan, tokoh masyarakat guna menjelaskan program kerja
dan tujuan yang akan dilaksanakan dan juga menerapkan hubungan yang
harmonis antara warga dan mahasiswa. Selain kegiatan asuhan keperawatan
komunitas, mahasiswa juga memberikan asuhan keperawatan keluarga yang
menjadi sasaran untuk keluarga binaan khususnya keluarga dengan resiko masalah
kesehatan seperti keluarga yang mempunyai bayi, balita, ibu hamil, menyusui,
lansia, serta adanya penyakit dalam keluarga.
Kegiatan – kegiatan kelompok kerja kesehatan yang dilaporkan meliputi
tahap persiapan dan pelaksanaan. Tahap persiapan meliputi persiapan ke
masyarakat, sedangkan tahap pelaksanaan terdiri atas pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi dari rencana dan pelaksanaan.
Asuhan keperawatan kesehatan komunitas yang telah dilaksanakan oleh
mahasiswa melalui praktik keperawatan di masyarakat berlangsung mulai 08
Januari 2017 – 09 Pebruari 2017 di Gebang RT 04 RW 17, Kelurahan Kadipiro,
Kec. Banjarsari, Kota Surakarta

A. TAHAP PERSIAPAN
1. Persiapan ke Masyarakat
Pada tahap persiapan masyarakat, kelompok melakukan kegiatan :
a. Mengidentifikasi tokoh masyarakat

23
Kegiatan mengidentifikasi tokoh masyarakat di mulai pada saat
mahasiswa di terima di tingkat Desa dan dilakukan serah terima
mahasiswa ke pihak Ketua RW, Ketua RT, Kader Posyandu lansia,
balita, dan perwakilan warga di Gebang RT 04 RW 17, Kelurahan
Kadipiro, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta, kemudian dilakukan
pendekatan dengan tokoh masyarakat setempat dengan cara membina
hubungan saling percaya.
b. Membuat kontak dengan masyarakat
Dalam rangka membina kerjasama dengan masyarakat dalam bidang
kesehatan terutama untuk meningkatkan derajat kesehatan yaitu dalam
(promotif) dan pencegahan kesehatan (preventif). Maka pada tanggal 10
Januari 2018 mahasiswa mengadakan pertemuan warga (MW I) yang
dihadiri oleh perwakilan puskesmas Gambirsari, dosen STIKes Kusuma
Husada Surakarta, Ketua RT 04, kader posyandu lansia dan perwakilan
warga sekitar balai RW 17 yang mana kita memperkenalkan diri dan
menjelaskan maksud dan tujuan praktik komunitas dan keluarga serta
menerima masukan dari masyarakat. Kegiatan praktik dilakukan selama
5 minggu yaitu pada tanggal 08 Januari 2017 – 09 Pebruari 2017.
Pada pertemuan yang kedua (MW II) dengan masyarakat di
Gebang RT 04 RW 17, Kelurahan Kadipiro, Kec. Banjarsari, Kota
Surakarta. yaitu pada tanggal 16 Januari 2017 bertujuan untuk membahas
hasil pengkajian yang telah dilakukan mahasiwa. Dari hasil pengkajian
langsung dari rumah ke rumah dan observasi lingkungan di temukan
masalah diantaranya :
1. Resiko penurunan derajat kesehatan anggota keluarga
2. Resiko penurunan derajat kesehatan masyarakat
3. Resiko penurunan derajat kesehatan pada lansia
4. Resiko peningkatan jumlah penduduk
2. Persiapan teknis
Kegiatan praktik komunitas diawali dengan pertemuan pertama dengan
tokoh masyarakat (ketua RW, ketua RT, kader lansia, kader balita, dan
perwakilan warga sekitar balai RW), dalam pertemuan tersebut di adakan

24
perkenalan dan menjelaskan maksud dan tujuan dari praktik komunitas dan
keluarga di Gebang RT 04 RW 17, Kelurahan Kadipiro, Kec. Banjarsari,
Kota Surakarta.

B. TAHAP PENGKAJIAN
Tahapan pelaksanan terdiri dari pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data didapatkan melalui pengkajian dengan cara :
1) Winshield survey yaitu melakukan observasi atau pengamatan secara
langsung terhadap kondisi di Gebang RT 04 RW 17, Kelurahan
Kadipiro, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta. sebagai berikut:
a. Batas Wilayah
Luas wilayah di Gebang RT 04 RW 17, Kelurahan Kadipiro, Kec.
Banjarsari, Kota Surakarta. ± 8600 m2
Batas-batas wilayah :
Barat : Perempatan RT 02 RW 17 Kelurahan Kadipiro
Utara : Pinggir sungai
Timur : Perempatan RT 04 RW 17 Kelurahan Kadipiro
Selatan : Jalan raya tentara pelajar
b. Tanda Kerusakan
a) Kondisi jalan : baik dan lancar
b) Jembatan : keadaan jembatan dalam keadaan baik.
c) Poskamling : keadaan poskamling di Gebang RT 04 RW 17,
Kelurahan Kadipiro keadaan baik dan terawat.
d) Tempat ibadah
1) Masjid : tidak ada masjid di RT 04 RW 17
2) Gereja : tidak ada gereja di Gebang RT 04 RW 17
e) Kamar mandi umum : keadaan bersih dan terawat, air lancar

25
f) Selokan
Keadaan selokan ada yang tebuka dan tertutup yang langsung di
alirkan ke sungai
c. Tempat Umum
a) Tempat Pendidikan : tidak ada sekolah di RT 04 RW 17
b) Kamar mandi umum
Terdapat 1 kamar mandi umum
d. Pertokoan Dan Pasar
a) Pasar : tidak ada
b) Swalayan kecil : tidak ada
e. Pos Bencana / Perlindungan
Jumlah Poskamling 1
f. Kelas Sosial
Terdapat 1 balai pertemuan warga di Gebang Kelurahan Kadipiro
RT 04 RW 17

C. HASIL PENGUMPULAN DATA


Hasil Pengkajian Keperawatan Komunitas di Gebang RT 04 RW 17,
Kelurahan Kadipiro, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta.
DATA SUB SYSTEM KOMUNITAS
I. Lingkungan fisik
1. Rumah
a. Jenis rumah
No Jenis Rumah Frekuensi Persentase
1 Petak 73 66
2 Tersendiri 37 34
Jumlah 110 100
Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa Gebang RT 04
RW 17 sebagian besar memiliki jenis rumah petak.
b. Jenis bangunan
No Tipe Rumah Frekuensi Persentase
1 Permanen 92 84

26
2 Semi permanen 17 15
3 Non Permanen 1 1
Jumlah 110 100
Berdasarkan hasil analisa data diatas didapatkan jenis bangunan
permanen 84%, semi permanen 15%, non permanen 1%. Jadi
disimpulkan bahwa Gebang RT 04 RW 17 rata-rata jenis bangunan
permanen.
c. Luas bangunan
No Luas Bangunan Frekuensi Persentase
1 < 50 m2 - -
2 50 m2 – 100 m2 64 58
3 >100 m2 46 42
Jumlah 110 100

Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa Gebang RT 04


RW 17 luas bangunan rata-rata 50 m2- 100 m2
d. Status rumah
No Kepemilikan Frekuensi Persentase
1 Milik sendiri 91 83
2 Kontrak 15 14
3 Lain-lain 4 4
Jumlah 110 100
Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa Gebang RT 04
RW 17 status rumah rata-rata milik sendiri.
e. Atap rumah
No Jenis Atap Frekuensi Persentase
1 Genteng 106 96
B2 Seng 2 2
e3 Asbes 2 2
r4 Lain-lain - -
d Jumlah 110 100
a

27
sarkan hasil analisa data diatas didapatkan hasil jenis atap rumah
genteng 96 %, seng 2%, asbes 2 %. Jadi disimpulkan bahwa Gebang
RT 04 RW 17 rata-rata jenis atap rumah: genteng
f. Rumah terdapat jendela/lubang angin
No Jendela Frekuensi Persentase
1 Ada 108 98
2 Tidak ada 2 2
Jumlah 110 100
Berdasarkan hasil analisa data diatas didapatkan disimpulkan bahwa
Gebang RT 04 RW 17 rata-rata rumah terdapat jendela/lubang angin.
g. Penggunaan Jendela
No Penggunaan jendela Frekuensi Persentase
1 Dibuka 103 94
2 Tidak dibuka 7 6
Jumlah 110 100
B
Berdasarkan hasil analisa data diatas didapatkan hasil penggunaaan
jendela rumah dibuka 94 %, tidak dibuka 6 %. Jadi disimpulkan bahwa
Gebang RT 04 RW 17 rata-rata penggunaan jendela rumah: di buka
h. Pencahayaan
No Pencahayaan Frekuensi Persentase
1 Kurang (> 25 cm dari jarak baca) 16 15
2 Baik ( < 25 cm dari jarak baca) 94 85
Jumlah 110 100

Berdasarkan hasil analisa data diatas dapat disimpulkan bahwa Gebang


RT 04 RW 17 rata-rata pencahayaan baik
i. Penerangan
Berdasarkan data yang di kaji pada Gebang RT 04 RW 17 terdapat
seluruh keluarga menggunakan listrik.

28
j. Jenis lantai
No Lantai Frekuensi Persentase
1 Ubin 78 71
2 Tanah - -
3 Plester 22 20
4 lain-lain 10 9
Jumlah 110 100
Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa Gebang RT 04
RW 17 rata-rata ubin.
k. Kebersihan di dalam rumah
No Kebersihan Frekuensi Persentase
1. Bersih 74 67
2. Cukup bersih 35 32
3. Tidak 1 1
Jumlah 100
Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa Gebang RT 04
RW 17 rata-rata bersih

l. Masalah kebersihan rumah


No Penyebab Frekuensi Persentase
1 Sisa makanan 3 3
2 Debu 106 96
3 Sampah 1 1
Jumlah 110 100

Berdasarkan hasil analisa data diatas didapatkan hasil masalah


kebersihan rumah : sisa makanan 3%, debu 96 %, sampah 1%. Jadi
disimpulkan bahwa Gebang RT 04 RW 17 rata-rata masalah
kebersihan rumah: debu

29
2. Sumber Air
a. Kepemilikan Sumber air
No Sumber Air Sendiri Frekuensi Persentase
1 Ya 102 93
2 Tidak 8 7
Jumlah 110 100
Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa Gebang RT 04
RW 17 memiliki sumber air sendiri
b. Jenis sumber air
No Jenis Sumber Air Frekuensi Persentase
1. Sumur gali 56 51
2. Sungai - -
3. Mata air 12 11
4. Ledeng - -
5. Sumur pompa 15 14
6. Sumur bor 25 23
7 Lain-lain 2 2
Jumlah 110 100
Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa Gebang RT 04
RW 17 memiliki sumur gali

c. Tempat penyimpanan air


Tempat
No Frekuensi Persentase
penyimpanan air
1. Terbuka 6 5
2. Tertutup 104 95
Jumlah 110 100
Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa Gebang RT 04
RW 17 memiliki tempat penyimpanan air tertutup.

30
d. Pengurasan tempat penampungan air
No Pengurasan Frekuensi Persentase
1. < 3 hari 87 79
2. >3 hari 21 19
3. Tidak pernah 2 2
Jumlah 110 100
Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa Gebang RT 04
RW 17 menguras tempat penampungan air kurang dari tiga hari.
e. Penggunaan air minum
Penggunaan air
No Frekuensi Persentase
minum
1 Dimasak 110 100
2 Tidak dimasak 0 0
Jumlah 110 100
Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa Gebang RT 04
RW 17 dalam penggunaan air minum di masak.

3. Pembuangan Air Limbah


a. Kepemilikan saluran pembuangan air limbah
Kepemilikan
No Frekuensi Persentase
pembuangan limbah
1 Ya 105 95
2 Tidak 5 5
Jumlah 110 100

Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa Gebang RT 04


RW 17 memiliki pembuangan air limbah
b. Jenis penampungan air limbah
Jenis pembuangan
No Frekuensi Persentase
air limbah
1 Got 13 12
2 Sungai 1 1
3 Selokan 95 86

31
4. Tidak ada - -
5. Lain-lain 1 1
Jumlah 110 100

BerdBerdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa Gebang


RT 04 RW 17 jenis pembuangan air limbah di selokan
c. Kondisi saluran air limbah
Kondisi pembungan
No Frekuensi Persentase
limbah
1 Tertutup tergenang - -
B
2 Terbuka lancer 15 14
e
3 Terbuka tergenang 2 2
r
4 Tertutup lancer 93 84
d
Jumlah 110 100
a
sarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa Gebang RT 04 RW
17 memiliki kondisi pembuangan air limbah tertutup lancar

4. Pembuangan Sampah
a. Cara pembuangan sampah
No Sistem Pembuangan Frekuensi Persentase
1 Dibakar 18 16
2 Ditimbun/dikumpul 91 83
3 Dibuang ke sungai - -
4 Di sembarang tempat 1 1
Jumlah 110 100
Berdasarkan tabel di atas di ketahui bahwa sebagian besar warga
membuang sampah di dengan cara dikumpul kemudian diambil oleh
petugas sampah.
b. Keadaan tempat penampungan sampah
No Keadaan Frekuensi Persentase
1 Terpelihara 110 100
2 Tidak terpelihara -

32
Jumlah 110 100
Berdasarkan tabel di atas di ketahui bahwa tempat penampungan
sampah terpelihara dengan baik
5. Pelayanan Kesehatan Dan Sosial
a. Anggota keluarga yang sakit dalam satu bulan terakhir
Berdasarkan data yang dikaji di Gebang RT 04 RW 17 terdapat ada
warga yang sakit sebanyak 73 orang dalam waktu 1 bulan terakhir.
b. Jenis penyakitnya
No Jenis penyakit Frekuensi Persentase
1. Demam berdarah - -
2. TBC - -
3. Demam tipoid - -
4. Asma - -
5. IMS - -
6. Batuk pilek 35 47
7. Hipertensi 10 14
8. DM 5 7
9. Penyakit jantung - -
10. Lain-lain 23 32
Jumlah 73 100
Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa di Gebang RT
04 RW 17 rata-rata menderita penyakit batuk pilek dan ISPA dalam 1
bulan terakhir.
c. Cara mengatasi masalah kesehatan
No Cara mengatasi Frekuensi Persentase
1. Berobat ke puskesmas 50 68
2. Berobat kerumah sakit 12 16
3. Berobat ke dokter umum 10 14
4. Berobat ke dokter spesialis 1 1
5. Berobat ke perawat/bidan -
6. Berobat ke dukun -

33
7. Dibiarkan -
8. Lain-lain
Jumlah 73 100
Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa Gebang RT 04
RW 17 cara mengatasi masalah kesehatan dengan pergi ke puskesmas
d. Informasi Kesehatan
No Informasi kesehatan Frekuensi Persentase
1 Perlu 110 100
B 2 Tidak perlu - -
e Jumlah 110 100
r
dasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa Gebang RT 04
RW 17 perlu mendapat informasi kesehatan
6. Masalah Kesehatan Usia Subur
a. Anggota (istri 15 - 49 tahun)
No Anggota PUS Frekuensi Persentase
1. Ya 54 49
2. Tidak 56 51
Jumlah 110 100
Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa Gebang RT 04
RW 17 terdapat anggota PUS
b. Penggunaan aseptor KB
No Aseptor KB Frekuensi Persentase
1. Ya 38 79
2. Tidak 16 21
Jumlah 54 100
Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa Gebang RT 04
RW 17 setengah dari PUS ( istri) menggunakan KB.

34
c. Jenis kontrasepsi
No Jenis Kontrasepsi Frekuensi Persentase
1. IUD 7 18
2. Susuk 5 13
3. Kondom 1 3
4. Vasektomi 2 5
5. Suntik KB 11 29
6. Tubektomi 1 3
7. Pil KB 11 29
Jumlah 38 100
Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa Gebang RT 04
RW 17 menggunakan suntik KB dan pil KB
d. Tidak menggunakan alat kontrasepsi
No Alasan Frekuensi Persentase
1. Di larang suami 3 19
2. Di larang agama 5 31
3. Tidak tahu 5 31
4. Lain-lain 3 19
Jumlah 16 100
Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa ibu-ibu di
Gebang RT 04 RW 17 tidak menggunakan alat kontrasepsi
mengatakan karena tidak tahu dan dilarang agama
7. Masalah Kesehatan Ibu Hamil
Berdasarkan data yang dikaji RT 04 RW 17 terdapat 1 orang warga
yang sedang hamil 8 bulan
8. Masalah Kesehatan Ibu Menyusui
Berdasarkan data yang dikaji di Gebang RT 04 RW 17 terdapat 1 orang
ibu yang menyusui anaknya.

35
9. Balita
a. Jumlah balita
No Balita Frekuensi Persentase
1 Ya 20 100
2 Tidak - -
Jumlah 20 100

Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa di Gebang RT


04 RW 17 terdapat 20 balita
b. Kebiasaan ke posyandu
No Kebiasaan posyandu Frekuensi Persentase
1 Ya 20 100
2 Tidak - -
Jumlah 20 100

Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa di Gebang RT


04 RW 17 sering mengikuti kegiatan posyandu
c. Imunisasi balita
No Imunisasi Frekuensi Persentase
1 Lengkap 19 95
2 Belum lengkap 1 5
3 Tidak lengkap - -
Jumlah 20 100

Berdasarkan tabel di atas di ketahui bahwa balita di Gebang RT 04 RW


17 telah sebagian besar telah mendapat imunisasi yang lengkap.
d. Kepemilikan kartu menuju sehat
No KMS Frekuensi Persentase
1 Memiliki 20 100
2 Tidak memiliki - -
Jumlah 20 100

36
Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa di Gebang RT
04 RW 17 untuk balita memiliki KMS
e. Hasil penimbangan balita
Hasil Penimbangan
No Frekuensi Persentase
KMS
1 Hijau 16 80
2 Diatas hijau kuning 4 20
3 Dibawah titik-titik - -
4 Dibawah merah - -
Jumlah 20 100

Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa di Gebang RT


04 RW 17 balita memiliki timbangan di warna hijau
10. Anak Dan Remaja
a. Jumlah anak dan remaja
Berdasarkan data yang dikaji di Gebang RT 04 RW 17 terdapat jumlah
anak dan remaja sebanyak 66 orang.
b. Kategori usia anak
No Kategori Usia Frekuensi Persentase
1 6 – 10 tahun 15 23
2 11 – 15 tahun 21 34
3 16 – 21 tahun 30 45
Jumlah 66 100

Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa di Gebang RT


04 RW 17 meiliki kategori usia anak-anak 16-20 tahun

c. Tingkat pendidikan anak / remaja


No Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase
1 SD 21 32
2 SMP 12 18
3 SMA 22 33

37
4 Perguruan Tinggi 11 17
Jumlah 66 100
B
Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa di Gebang RT
04 RW 17 anak/remaja memiliki tingkat pendidikan SMA
d. Kegiatan anak di luar sekolah
No Kegiatan diluar Frekuensi Persentase
sekolah
1 Keagamaan 24 36
2 Karang taruna 23 35
3 Olahraga 19 29
4 Lain-lain - -
Jumlah 66 100

Berdasarkan hasil analisa data di atas di simpulkan bahwa anak-anak


yang tinggal di Gebang RT 04 RW 17 rata-rata memiliki kegiatan
keagamaan di luar kegiatan sekolah
e. Anak / remaja yang sedang menderita penyakit
Berdasarkan hasil dari Gebang RT 04 RW 17 terdapat anak / remaja
yang sedang menderita penyakit sebanyak 2 orang dan sudah berobat
di puskesmas.
f. Penggunaan waktu luang
Penggunaan waktu
No Frekuensi Persentase
luang
1 Musik/TV 33 45
2 Olahraga 14 19
3 Rekreasi 9 12
4 Keagamaan 17 23
Jumlah 73 100

Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa di Gebang RT


04 RW 17 menggunakan waktu luang mendengarkan musik dan
menonton TV

38
g. Kebiasaan anak
No Kebiasaan anak Frekuensi Persentase
1 Merokok 13 76
2 Alcohol - -
3 Lainnya 4 24
Jumlah 17 100

Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa anak dan


remaja di Gebang RT 04 RW 17 memiliki kebiasaan merokok
11. Usia Lanjut
a. Anggota keluarga yang berusia lanjut
Berdasarkan data yang di kaji pada Gebang RT 04 RW 17 terdapat
jumlah lansia 25 orang
b. Lansia sakit
Berdasarkan data yang dikaji pada Gebang RT 04 RW 17 terdapat
lansia yang memiliki keluhan penyakit sebanyak 20 orang
c. Jenis penyakit yang di derita lansia
No Jenis Penyakit Frekuensi Persentase
1 Osteoporosis 3 15
B 2 TBC - -
e 3 Demam tipoid - -
r 4 Asma - -
d 5 Katarak 1 5
a 6 Reumatik 2 10
s 7 Hipertensi 10 50
a 8 DM 4 20
r 9 Penyakit jantung - -
k 10 Lain-lain - -
a
Total 20 100
n
Hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa di Gebang RT 04 RW 17
untuk lansia menderita hipertensi.

39
d. Cara mengatasi masalah kesehatan pada lansia
No Cara mengatasi Frekuensi Persentase
1 Berobat ke puskesmas 13 65
B 2 Berobat kerumah sakit 4 20
e 3 Berobat ke dokter 2 10
r umum
d 4 Berobat ke dokter - -
a spesialis
s 5 Berobat ke - -
a perawat/bidan
r 6 Berobat ke dukun - -
k 7 Di biarkan 1 5
a Jumlah 20 100
n
Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa di Gebang RT
04 RW 17 cara mengatasi masalah kesehatan lansia berobat ke
puskesmas
e. Penggunaan waktu senggang
No Waktu Senggang Frekuensi Persentase
1 Berkebun/pekerjaan rumah 12 41
2 Jalan-jalan 7 24
3 Senam 8 28
4 Lain-lain 2 7
Jumlah 29 100

Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa di Gebang RT


04 RW 17 pada usia lansia menggunakan waktu senggang dengan
berkebun/ melakukan pekerjaan rumah
f. Fasilitas lansia
Fasilitas lansia yang terdapat di Gebang RT 04 RW 17 yaitu posyandu
lansia dimana lansia mengikuti kegiatan posyandu lansia 15 orang dan

40
yang tidak mengikuti kegiatan lansia sebanyak 10 orang dengan alasan
karena tidak tahu 5 orang dan tidak mau 5 orang

12. Ekonomi
a. Sumber pendapatan

No Penghasilan Frekuensi Persentase


1 PNS 9 8
2 Wiraswasta 31 28
3 Pensiun 8 7
4 Swasta 26 24
5 Buruh 33 30
6 Lain-lain 3 3
Jumlah 110 100

Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa di Gebang RT


04 RW 17 memiliki sumber pendapatan sebagai Buruh
b. Penghasilan rata-rata keluarga tiap bulan
No Penghasilan Frekuensi Persentase
1 < Rp 500.000 5 5
2 Rp 500.000-1.000.000 42 38
3 >Rp 1.000.000 63 57
Jumlah 110 100

Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa di Gebang RT


04 RW 17 dalam kepala keluarga memiliki penghasilan Rp
>1.000.000
c. Kepemilikan asuransi kesehatan
No Asuransi kesehatan Frekuensi Persentase
1 Ya 86 78
2 Tidak 24 22
B Jumlah 110 100

41
Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa di Gebang RT
04 RW 17 memiliki asuransi kesehatan
d. Jumlah pengeluaran rata-rata perbulan
No Penghasilan Frekuensi Persentase
1 < dari penghasilan 18 16
2 > dari penghasilan 25 23
3 Sama dengan penghasilan 67 61
Jumlah 110 100

Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa di Gebang RT


04 RW 17 menggunakan pengeluaran rata-rata perbulan sama dengan
penghasilan yang di dapat

13. Komunikasi
a. Tempat khusus warga berkumpul
Berdasarkan hasil yang didata dari warga di Gebang RT 04 RW 17
terdapat tempat khusus warga berkumpul yaitu balai warga
b. Bahasa yang digunakan sehari-hari
No Bahasa Frekuensi Persentase
1 Jawa 104 95
2 Indonesia 6 5
Jumlah 110 100

Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa di Gebang RT


04 RW 17 menggunakan bahasa jawa
c. Sarana informasi tentang kesehatan
No Sarana informasi Frekuensi Persentase
1 TV 37 34
2 Koran / Majalah 15 14
3 Radio 2 2
4 Edaran dari desa 5 4
5. Penyuluhan di Puskesmas atau 48 43

42
Posyandu
6. Papan Pengumuman di RW 3 3
B
e Jumlah 110 100

rdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa di Gebang RT 04


RW 17 mendapatkan sarana informasi melalui penyuluhan di puskesmas
dan posyandu.
14. Keamanan Dan transfortasi
a. Sarana transportasi umum
No Sarana Transportasi Frekuensi Persentase
1 Kendaraan Pribadi 106 96
B 2 Bus 1 1
e 3 Angkutan umum 3 3
r 4 Becak - -
d 5 Lain-lain - -
a Jumlah 110 100
s
arkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa di gebang RT 04
RW 17 menggunakan sarana transfomasi dengan kendaraan pribadi.
b. Cara keluarga pergi ke sarana pelayanan kesehatan
No Transportasi Frekuensi Persentase
1 Jalan kaki 6 5
2 Naik sepeda 6 5
3 Naik sepeda motor 95 87
4 Naik mobil 3 3
5. Naik andong - -
6. Angkutan umum -
Jumlah 110 100

Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa di Gebang RT


04 RW 17 pergi ke pelayanan kesehatan dengan menggunakan sepeda
motor

43
15. Politik Dan Pemerintahan
a. Perkumpulan yang diikuti oleh warga
No Perkumpulan Frekuensi Persentase
1 Pengajian rutin 35 32
2 Perkumpulan warga 73 66
3 Lain-lain 2 2
Jumlah 110 100

Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa di Gebang RT


04 RW 17 rutin melakukan kegiatan perkumpulan warga
16. Pendidikan
a. Sistem pendidikan yang diikuti oleh warga
No Sistem pendidikan Frekuensi Persentase
1 Formal 99 90
2 Non Formal 11 10
B
Jumlah 110 100
e

Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa di Gebang RT


04 RW 17 memiliki sistem pendidikan formal
b. Rata-rata pendidikan anggota keluarga
No Pendidikan Frekuensi Persentase
1 SD 6 5
2 SMP 15 14
3 SMA 80 73
4 Perguruan Tinggi 9 8
Jumlah 110 100

Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa di Gebang RT


04 RW 17 memilki tingkat pendidikan SMA.

44
17. Rekreasi
a. Tempat keluarga menghabiskan waktu rekreasi
No Tempat rekreasi Frekuensi Persentase
1 Pergi ketempat wisata 48 43
2 Menonton TV bersama 58 53
3 Memancing 3 3
4 Lain-lain 1 1
Jumlah 110 100

Berdasarkan hasil analisa data diatas disimpulkan bahwa di Gebang RT


04 RW 17 menghabiskan waktu dengan menonton TV bersama.

45
D. ANALISA DATA
No Data Fokus Diagnosa Keperawatan
1 DS : 8 dari 20 lansia yang sakit mengatakan kurang memahami tentang Resiko penurunan derajat kesehatan pada lansia
penyakit yang di derita b.d kurang pengetahuan lansia tentang
DO : pemeliharaan kesehatan
- Jumlah lansia di Gebang RT 04 RW 17 berjumlah 25 orang
- Jenis penyakit yang di derita lansia : hipertensi (50%), DM (20%),
osteoporosis (15 %)
2 DS : Resiko penurunan derajat kesehatan
- Dari beberapa warga mengatakan jendela rumah tidak dibuka masyarakat b.d kurang pengetahuan
- Warga mengatakan perlu mendapatkan informasi kesehatan masyarakat tentang lingkungan sehat
DO :
- 32% kebersihan rumah cukup bersih
- 96 % ketidakbersihan rumah disebabkan oleh debu
- Pencahayaan kurang 15 %
- Jendela yang tidak dibuka 6 %
- Penyakit yang diderita batuk pilek 47 %,
- Warga yang perlu mendapatkan informasi kesehatan 100%
3 DS: Beberapa ibu rumah tangga mengatakan tidak menggunakan alat Resiko peningkatan jumlah penduduk b.d
kontrasepsi kurang pengetahuan PUS tentang KB
DO:
- Yang tidak mengikuti KB 21%
- Alasan tidak mengikuti KB (dilarang suami, dilarang agama dan tidak
tahu)
4 DS: Resiko penurunan derajat kesehatan anggota
- Beberapa keluarga mengatakan ada anggota keluarganya yang sakit keluarga b.d kurang terpajannya informasi
dalam 1 bulan terakhir tentang kesehatan
- Warga mengatakan perlu mendapatkan informasi kesehatan
DO:
- 32 % kebersihan rumah cukup bersih
- 96 % ketidakbersihan rumah disebabkan oleh debu
- Pencahayaan kurang 15 %
- Jendela yang tidak dibuka 6%
- Penyakit yang diderita batuk pilek 47 %
- Kebiasaan remaja merokok 76 %
- Warga yang perlu mendapatkan informasi kesehatan 100%

45
E. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
Komponen BPR Skor Urutan / ranking
Masalah Keperawatan
A B C (A + 2B) x C
Resiko penurunan derajat kesehatan pada lansia b.d 9 6 7 147 3
kurang pengetahuan lansia tentang pemeliharaan
kesehatan
Resiko penurunan derajat kesehatan masyarakat b.d 9 8 6 150 2
kurang pengetahuan masyarakat tentang lingkungan
sehat
Resiko peningkatan jumlah penduduk b.d kurang 9 5 7 133 4
pengetahuan PUS tentang KB
Resiko penurunan derajat kesehatan anggota keluarga 9 7 8 184 1
b.d kurang terpajannya informasi tentang kesehatan
kesehatan

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS


1. Resiko penurunan derajat kesehatan anggota keluarga b.d kurang terpajannya informasi tentang kesehatan
2. Resiko penurunan derajat kesehatan masyarakat b.d kurang pengetahuan masyarakat tentang lingkungan sehat

46
3. Resiko penurunan derajat kesehatan pada lansia b.d kurang pengetahuan lansia tentang pemeliharaan kesehatan
4. Resiko peningkatan jumlah penduduk b.d kurang pengetahuan PUS tentang KB

G. PERENCANAAN KOMUNITAS
Diagnosa Tujuan Rencana Tindakan / Metode
No Evaluator
Keperawatan TUM TUK Intervensi Evaluasi
1 Resiko penurunan Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan - Kaji derajat Kognitif &
derajat kesehatan tindakan keperawatan keperawatan selama 2 kesehatan anggota Objektif
anggota keluarga b.d selama 2 minggu minggu diharapkan keluarga di Gebang
kurang terpajannya diharapkan masyarakat di Gebang RT RT 04 RW 17
informasi tentang masyarakat di Gebang 04 RW 17 , Kelurahan Kelurahan Kadipiro
kesehatan RT 04 RW 17 , Kadipiro diharapkan : - Lakukan Kognitif
Kelurahan Kadipiro - Tidak ada anggota penyuluhan tentang
diharapkan derajat keluarga yang sakit ISPA
kesehatan anggota - Warga memahami - Lakukan Kognitif
keluarga meningkat informasi kesehatan penyuluhan tentang
yang diberikan merokok

47
2 Resiko penurunan Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan - Lakukan pengkajian Kognitif &
derajat kesehatan tindakan keperawatan keperawatan selama 2 terhadap lingkungan Objektif
masyarakat b.d selama 2 minggu minggu diharapkan - Lakukan Kognitif
kurang pengetahuan diharapkan masyarakat di Gebang RT penyuluhan tentang
masyarakat tentang masyarakat di Gebang 04 RW 17 , Kelurahan PHBS
lingkungan sehat RT 04 RW 17 , Kadipiro diharapkan: - Lakukan observasi Objektif
Kelurahan Kadipiro - Anggota keluarga tidak terhadap lingkungan
diharapkan derajat ada lagi yang menderita
kesehatan masyarakat ISPA
meningkat - Masyarakat mampu
menjaga kebersihan
lingkungan
3 Resiko penurunan Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan - Lakukan pengkajian Kognitif
derajat kesehatan tindakan keperawatan keperawatan selama 2 terhadap
pada lansia b.d selama 2 minggu minggu diharapkan pengetahuan lansia
kurang pengetahuan diharapkan masyarakat di Gebang RT - Lakukan Kognitif
lansia tentang masyarakat di Gebang 04 RW 17 , Kelurahan penyuluhan
pemeliharaan RT 04 RW 17 , Kadipiro diharapkan lansia kesehatan tentang
kesehatan Kelurahan Kadipiro mampu memahami tentang Hipertensi

48
diharapkan derajat hipertensi - Lakukan Kognitif
kesehatan lansia penyuluhan tentang
meningkat DM

4 Resiko peningkatan Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan - Lakukan pengkajian Kognitif
jumlah penduduk b.d tindakan keperawatan keperawatan selama 2 pada PUS
kurang pengetahuan selama 2 minggu minggu diharapkan - Lakukan Kognitif
PUS tentang KB diharapkan masyarakat di Gebang RT penyuluhan tentang
masyarakat di Gebang 04 RW 17 , Kelurahan KB
RT 04 RW 17 , Kadipiro diharapkan PUS
Kelurahan Kadipiro mau mengikuti KB
diharapkan
pengetahuan PUS
tentang KB meningkat

49
PLAN OF ACTION ( POA ) INTERVENSI MASALAH KESEHATAN
MASYARAKAT RT 04 RW 17 KELURAHAN KADIPIRO KECAMATAN BANJARSARI
No Masalah Tujuan Kegiatan Tempat Waktu dan Penanggung
Sasaran Jawab
1 Resiko penurunan Setelah dilakukan tindakan - Kaji derajat kesehatan Balai warga - 17 Januari Kelompok
derajat kesehatan keperawatan selama 2 anggota keluarga di RT RT 04 RW 17 2018
anggota keluarga minggu diharapkan 04 RW 17 Kelurahan Kelurahan - 24 Januari
masyarakat di Gebang RT Kadipiro Kadipiro RT 2018
04 RW 17 , Kelurahan - Lakukan penyuluhan 04 RW 17 - 24 Januari
Kadipiro diharapkan tentang ISPA 2018
derajat kesehatan anggota - Lakukan penyuluhan
keluarga meningkat. tentang merokok Sasaran
- Anggota keluarga tidak warga
ada lagi yang menderita Kelurahan
ISPA Kadipiro RT
- Masyarakat mampu 04 RW 17
menjaga kebersihan
lingkungan

50
2. Resiko penurunan Setelah dilakukan tindakan - Lakukan pengkajian Balai warga - 17 Januari Kelompok
derajat kesehatan keperawatan selama 2 terhadap lingkungan Kelurahan 2018
masyarakat minggu diharapkan - Lakukan penyuluhan Kadipiro,
masyarakat di bang GeRT tentang PHBS Gebang RT 04 24 Januari
04 RW 17 , Kelurahan - Lakukan observasi RW 17 2018
Kadipiro diharapkan terhadap lingkungan
derajat kesehatan Sasaran
masyarakat meningkat. seluruh warga
- Anggota keluarga tidak Kelurahan
ada lagi yang menderita Kadipiro,
ISPA Gebang RT 04
- Masyarakat mampu RW 17
menjaga kebersihan
lingkungan
3. Resiko penurunan Setelah dilakukan tindakan - Lakukan pengkajian Balai warga - 17 januari Kelompok
derajat kesehatan keperawatan selama 2 terhadap pengetahuan Kelurahan 2018
pada lansia minggu diharapkan lansia Kadipiro,
masyarakat di Gebang RT - Lakukan penyuluhan Gebang RT 04
04 RW 17, Kelurahan kesehatan tentang RW 17 - 21 Januari

51
Kadipiro diharapkan hipertensi 2018
derajat kesehatan lansia - Lakukan penyuluhan - 21 Januari
meningkat dan mampu kesehatan tentang DM 2018
memahami hipertensi
Sasaran
seluruh lansia
Kelurahan
Kadipiro RT
04 RW 17
4. Resiko peningkatan Setelah dilakukan tindakan - Lakukan pengkajian Balai warga - 17 Januari Kelompok
jumlah penduduk keperawatan selama 2 pada PUS Kelurahan 2018
minggu diharapkan - Lakukan penyuluhan Kadipiro RT
masyarakat di RT 04 RW tentang KB 04 RW 17 - 20 Januari
17 , Kelurahan Kadipiro 2018
diharapkan pengetahuan Seluruh PUS
PUS tentang KB ( Istri )
meningkat dan mau Kelurahan
mengikuti KB. Kadipiro,
Gebang RT 04

52
RW 17

H. TAHAP IMPLEMENTASI
No Hari/Tgl Waktu Jenis Kegiatan Evaluasi
1 Minggu, 21 Jam 08.00 WIB - Posyandu Lansia - Warga antusias mengikuti
Januari 2018 - Penyuluhan Hipertensi penyuluhan kesehatan yang
- Penyuluhan DM diselenggarakan oleh mahasiswa
2 Sabtu – Minggu Jam 16.00 WIB - Penyuluhan penggunaan akseptor KB - Warga antusias mengikuti
20-21 Januari penyuluhan kesehatan yang
2018 diselenggarakan oleh mahasiswa
3 Rabu, 24 Januari Jam 19.00 WIB - Penyuluhan PHBS - Warga antusias mengikuti
2018 - Punyuluhan ISPA penyuluhan kesehatan yang
- Penyuluhan bahaya merokok diselenggarakan oleh mahasiswa

53
I. EVALUASI
No Diagnosa Keperawatan Evaluasi
1 Resiko penurunan derajat kesehatan anggota S :
keluarga b.d kurang terpajannya informasi - beberapa keluarga mengatakan ada anggota keluarganya yang sakit
tentang kesehatan kesehatan dalam 1 bulan terakhir
- warga mengatakan perlu mendapatkan informasi kesehatan
DO :
- 33% kebersihan rumah cukup bersih
96% ketidakbersihan rumah disebabkan oleh debu
- Pencahayaan kurang 15%
- Jendela yang tidak dibuka 5%
A : resiko penurunan derajat kesehatan anggota keluarga teratasi sebagian
P:
- Melakukan penyuluhan tentang ISPA
- Melakukan penyuluhan merokok
2 Resiko penurunan derajat kesehatan masyarakat DS :
b.d kurang pengetahuan masyarakat tentang - Keluarga mengatakan ada anggota keluarga yang pernah menderita
lingkungan sehat penyakit ISPA
- Dari beberapa warga mengatakan jendela rumah tidak dibuka

54
- Warga mengatakan perlu mendapatkan informasi kesehatan
DO :
- 33% kebersihan rumah cukup bersih
96% ketidakbersihan rumah disebabkan oleh debu
- Pencahayaan kurang 15%
- Jendela yang tidak dibuka 5%
- Penyakit yang diderita ISPA 30%
- Warga yang perlu mendapatkan informasi kesehatan 100%
A : Resiko penurunan derajat kesehatan masyarakat sebagian teratasi
P:
- Melakukan penyuluhan PHBS
- Melakukan penyuluhan ISPA
3 Resiko penurunan derajat kesehatan pada lansia S : 8 dari 20 lansia yang sakit mengatakan kurang memahami tentang
b.d kurang pengetahuan lansia tentang penyakit yang di derita
pemeliharaan kesehatan O:
- Jumlah lansia di RT 04 RW 17 berjumlah 25 orang
- Jenis penyakit yang di derita lansia : hipertensi (50%), DM (20%),
osteoporosis (15 %)
A : Resiko penurunan derajat kesehatan pada lansia sebagian teratasi

55
P:
- Melakukan penyuluhan hipertensi
- Melakukan penyuluhan DM
4 Resiko peningkatan jumlah penduduk b.d kurang DS:
pengetahuan PUS tentang KB - Beberapa keluarga mengatakan ada anggota keluarganya yang sakit
dalam 1 bulan terakhir
- Warga mengatakan perlu mendapatkan informasi kesehatan
DO:
- 32 % kebersihan rumah cukup bersih
- 96 % ketidakbersihan rumah disebabkan oleh debu
- Pencahayaan kurang 15 %
- Jendela yang tidak dibuka 6%
- Penyakit yang diderita batuk pilek 47 %
- Kebiasaan remaja merokok 76 %
- Warga yang perlu mendapatkan informasi kesehatan 100%
A : Resiko peningkatan jumlah penduduk teratasi sebagian
P : Melakukan penyuluhan tentang KB

56
J. RENCANA TINDAK LANJUT
Masalah Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Dana Tanggung
Kesehatan Jawab
Resiko Setelah dilakukan tindakan - Penyuluhan Warga - 24 Rumah Mandiri Mahasiswa
penurunan keperawatan selama 2 minggu tentang Kelurahan Januari Bapak STIKes
derajat diharapkan masyarakat di Gebang ISPA Kadipiro, 2018 Wahyu H. Kusuma
kesehatan RT 04 RW 17 , Kelurahan Gebang RT Pratomo Husada
anggota Kadipiro diharapkan derajat - Penyuluhan 04 RW 17, - 24 Gebang, Surakarta
keluarga kesehatan anggota keluarga bahaya Kec. Januari RT 04 RW
meningkat merokok Banjarsari, 2018 17
Surakarta
Resiko Setelah dilakukan tindakan - Penyuluhan Warga - 24 Rumah Mandiri Mahasiswa
penurunan keperawatan selama 2 minggu PHBS Kelurahan Januari Bapak STIKes
derajat diharapkan masyarakat di Gebang Kadipiro, 2018 Wahyu H. Kusuma
kesehatan RT 04 RW 17 , Kelurahan Gebang RT Pratomo Husada
masyarakat Kadipiro diharapkan derajat 04 RW 17, RT 04 RW Surakarta
kesehatan masyarakat meningkat. Kec. 17
- Anggota keluarga tidak ada lagi Banjarsari,
yang menderita ISPA Surakarta

57
- Masyarakat mampu menjaga
kebersihan lingkungan
Resiko Setelah dilakukan tindakan - Penyuluhan Lansia - 21 Posyandu Mandiri Mahasiswa
penurunan keperawatan selama 2 minggu tentang Kelurahan Januari Lansia RT STIKes
derajat diharapkan masyarakat di Gebang hipertensi Kadipiro, 2018 02 RW 17 Kusuma
kesehatan RT 04 RW 17 , Kelurahan - Penyuluhan Gebang RT - 21 Husada
pada lansia Kadipiro diharapkan derajat tentang DM 04 RW 17 , Januari Surakarta
kesehatan lansia meningkat Kec. 2018
Banjarsari,
Surakarta
Resiko Setelah dilakukan tindakan - Penyuluhan PUS warga - 20 – 21 Rumah Mandiri Mahasiswa
peningkatan keperawatan selama 2 minggu tentang KB Kelurahan Januari Ibu STIKes
jumlah diharapkan masyarakat di Gebang Kadipiro, 2018 Sukamto, Kusuma
penduduk RT 04 RW 17 , Kelurahan Gebang RT Husada
Kadipiro diharapkan pengetahuan 04 RW 17 , Surakarta
PUS tentang KB meningkat dan Kec.
mau mengikuti KB Banjarsari,
Surakarta

58
59
BAB IV
PEMBAHASAN

Pelayanan keperawatan kesehatan komunitas adalah pekerjaan yang


ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Masyarakat
sebagai sistem sosial menunjukkan bahwa semua orang bersatu untuk saling
melindungi dalam kepentingan bersama, dan berfungsi sebagai suatu kesatuan dan
secara terus menerus mengadakan hubungan (interaksi) dengan sistem yang lebih
besar. Bagian – bagian yang saling berinteraksi tersebut merupakan subsistem dari
komunitas seperti; pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, dan keluarga.
Dalam rangka melaksanakan asuhan keperawatan komunitas di Gebang RT
04 RW 17, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, kami
berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi terwujudnya
manusia yang sehat pada khususnya dan masyarakat yang sehat pada umumnya
dengan melakukan kegiatan-kegiatan bersama warga masyarakat asuhan
keperawatan di Gebang RT 04 RW 17

A. TAHAP PERSIAPAN
Tahapan persiapan merupakan tahap awal kegiatan praktek keperawatan
komunitas. Pada tahap ini dilakukan pendekatan kepada ketua RT, ketua RW,
tokoh masyarakat, para kader, perijinan terhadap kegiatan mahasiswa di
Gebang RT 04 RW 17 Kelurahan Kadipiro serta bersosialisasi tentang
keberadaan mahasiswa STIKes Kusuma Husada Surakarta sehingga dapat
terbina hubungan saling percaya dengan masyarakat yang akan mempermudah
kegiatan yang akan dilakukan oleh mahasiswa pada masyarakat di lingkungan
Gebang RT 04 RW 17 Kelurahan Kadipiro.
1. Faktor pendukung
a. Ketua RT 04 menyambut baik atas adanya praktik Keperawatan
komunitas di Gebang RT 04 RW 17 Kelurahan Kadipiro
b. Ketua RT 04 menerima mahasiswa dengan baik dan membantu proses
sosialisasi mahasiswa kepada para kader, tokoh masyarakat dan
warganya

60
c. Format pengkajian menggunakan format pengkajian yang telah
disediakan dari kampus pada buku panduan Keperawatan Komunitas
dan Keluarga
d. Mahasiswa sudah mendapat posko selama praktik keperawatan
komunitas di Gebang RT 04 RW 17 Kelurahan Kadipiro
2. Faktor penghambat
Ketidaktepatan warga untuk datang menghadiri setiap acara
3. Faktor kesempatan
Kesempatan yang didapatkan mahasiswa untuk melaksanakan persiapan
cukup lancar
4. Faktor ancaman
Adanya mahasiswa yang mempunyai tugas lain yang penting dan sulit untuk
ditinggalkan

B. TAHAP PENGKAJIAN
Tahapan pengkajian merupakan awal dimulainya kegiatan asuhan
keperawatan komunitas di Gebang RT 04 RW 17 Kelurahan Kadipiro. Pada
tahap ini dilakukan pengkajian data dasar yang meliputi data geografis, data
demografi, distribusi penduduk berdasarkan; umur, tingkat pendidikan, status
kesehatan umum, status kesehatan (balita, lansia, ibu hamil, ibu menyusui, dan
remaja) dan fasilitas kesehatan yang ada di Gebang RT 04 RW 17 Kelurahan
Kadipiro. Pengumpulan data ini dilakukan dari rumah kerumah secara total
sampel. Selain itu pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dengan
ketua RT, para kader, tokoh masyarakat yang ada di wilayah di Gebang RT 04
RW 17 Kelurahan Kadipiro
Sebelum melakukan pendataan dari rumah ke rumah, mahasiswa terlebih
dahulu melakukan pertemuan. Musyawarah Warga I (MW I) yang pertama
untuk memperkenalkan diri, sosialisasi kepada warga tentang keberadaan
mahasiswa di Gebang RT 04 RW 17 Kelurahan Kadipiro sehingga pengkajian
yang dilakukan bisa lebih terarah
Setelah pengumpulan data selesai dilanjutkan dengan proses analisa data
untuk merumuskan masalah kesehatan komunitas. Pada saat melakukan

61
pengkajian ini ada beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat dalam
memperoleh data komunitas
1. Faktor pendukung
a. Hubungan Saling Percaya
Hubungan saling percaya mulai terbina saat mahasiswa melakukan MW I
dan pendataan dari rumah ke rumah untuk mengumpulkan data, hal ini
terlihat dari kesediaan warga untuk mengikuti MW I dan menerima
mahasiswa serta menjawab pertanyaan yang diberikan mahasiswa saat
melakukan kunjungan dari rumah ke rumah
b. Penerimaan Warga
Semua warga di Gebang RT 04 RW 17 Kelurahan Kadipiro pada
umumnya menerima kehadiran mahasiswa dengan baik, tanggapan
masyarakat sangat positif terhadap kehadiran mahasiswa. Ketua RT 04
dan para kader juga bersedia memberikan data yang dibutuhkan terkait
warga yang ada di Gebang RT 04 RW 17 Kelurahan Kadipiro
c. Peran Serta Masyarakat
Tokoh masyarakat terutama ketua RW dan ketua RT, serta para kader
memberikan informasi tentang gambaran umum wilayah Gebang RT 04
RW 17 Kelurahan Kadipiro dan berbagai data lainnya
2. Faktor penghambat
Waktu dan tenaga menjadi kendala karena pada saat pelaksanaan pengkajian
tidak semua warga berada di rumah karena bekerja, sehingga memerlukan
pengkajian ulang
3. Faktor kesempatan
Mahasiswa memiliki kesempatan yang besar dalam pengkajian karena
warga menerima mahasiswa dengan baik.
4. Faktor ancaman
Kesulitan untuk menemui kepala keluarga yang bekerja sehingga dilakukan
kunjungan ulang dan pada waktu sore hari

62
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
Diagnosa keperawatan merupakan respon masyarakat terhadap masalah
kesehatan baik aktual, resiko dan potensial yang dapat diantisipasi masyarakat.
Diagnosa keperawatan komunitas menggambarkan masalah, respon, kondisi,
dan mengidentifikasi kemungkinan data penyebab. Data yang diperoleh
kemudian dianalisa data disajikan kepada masyarakat dalam pertemuan
Musyawarah Warga II (MMD II). Dari hasil pengkajian ditemukan 4 masalah
yaitu:
 Resiko penurunan derajat kesehatan anggota keluarga berhubungan dengan
kurang terpajannya informasi tentang kesehatan
 Resiko penurunan derajat kesehatan masyarakat berhubungan dengan
kurang pengetahuan masyarakat tentang lingkungan sehat
 Resiko penurunan derajat kesehatan pada lansia berhubungan dengan
kurang pengetahuan lansia tentang pemeliharaan kesehatan
 Resiko peningkatan jumlah penduduk berhubungan dengan kurang
pengetahuan PUS tentang KB
1. Faktor pendukung
a. Data ditemukan oleh mahasiswa sendiri secara nyata melalui proses
pengumpulan data yaitu wawancara dengan tokoh masyarakat dan para
kader serta wawancara dari rumah kerumah sesuai format yang ada
b. Dukungan dari tokoh masyarakat berjalan lancar, mereka memberikan
informasi kesehatan yang ada di RT 04 RW 17 Kelurahan Kadipiro
c. Dukungan dari warga telah menyadari dan merasakan adanya masalah
kesehatan komunitas tersebut.
2. Faktor penghambat
Kesulitan untuk menggali pendapat warga dalam perumusan masalah
kesehatan.
3. Faktor kesempatan
Kesempatan yang dimiliki mahasiswa dalam merencanakan diagnosa
keperawatan besar sekali. Karena mahasiswa memiliki sumber pustaka dan
dosen pembimbing sebagai bahan untuk merumuskan masalah kesehatan
komunitas.

63
4. Faktor ancaman
Para kader posyandu masih digabung dalam satu RW belum dipisahkan
menurut RT
D. TAHAP PERENCANAAN
Tahap perencanaan merupakan tahap ketiga dari proses asuhan
keperawatan komunitas setelah pengkajian dan perumusan diagnosa
keperawatan. Pada tahap ini biasanya yang dilakukan mahasiswa antara lain
memprioritaskan masalah, perumusan tujuan jangka panjang maupun pendek,
menetapkan rencana tindakan yang sesuai dengan masalah komunitas serta
menetapkan rencana evaluasi.
Masalah keperawatan yang telah teridentifikasi kemudian diprioritaskan
untuk masing-masing masalah dengan menggunakan kriteria prioritas diagnosa
keperawatan komunitas. Berdasarkan skoring prioritas masalah kesehatan
komunitas yang ada di Gebang RT 04 RW 17, Kelurahan Kadipiro,
Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, maka urutan prioritas masalah adalah
sebagai berikut:
1. Resiko penurunan derajat kesehatan anggota keluarga di Gebang RT 04
RW 17, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta
disebabkan karena kurangnya informasi kesehatan
2. Resiko penurunan derajat kesehatan masyarakat di Gebang RT 04 RW 17,
Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari disebabkan karena kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang lingkungan sehat
3. Resiko penurunan derajat kesehatan pada lansia di Gebang RT 04 RW 17,
Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari disebabkan karena kurangnya
pengetahuan lansia tentang pemeliharaan kesehatan
4. Resiko peningkatan jumlah penduduk di RT 04 RW 17, Kelurahan
Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta disebabkan karena
kurangnya pengetahuan tentang KB
Dalam membuat perencanaan kegiatan keperawatan komunitas
melibatkan peran serta masyarakat. Hal ini dimaksudkan untuk membangun
kesadaran masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan.

64
Perencanaan kegiatan ini juga telah di sesuaikan dengan sumber daya dan
sumber dana di masyarakat.
Perumusan tujuan di sesuaikan dengan masalah yang akan di tindak
lanjuti dengan rumusan jangka penjang yang berorientasi pada perubahan
perilaku baik secara kognitif, afektif, psikomotor dan rumusan jangka pendek
yang merupakan tujuan dan langkah-langkah yang harus di capai untuk
mencapai tujuan jangka panjang serta yang diharapkan pada setiap akhir
kegiatan.
Perumusan kegiatan untuk mengatasi masalah komunitas dalam
Musyawarah Warga yang kedua dalam menetapkan rencana tindakan telah
dipertimbangkan. Hal yang terkait seperti yang di rencanakan, kapan
dilaksanakan, siapa sasarannya, siapa penanggung jawab kegiatan dan sumber
dana kegiatan tersebut, sumber daya masyarakat, kekuatan yang ada di Gebang
RT 04 RW 17, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta.
Penetapan rencana evaluasi dideskripsikan dalam pernyataan kriteria yang
merupakan tolak ukur keberhasilan kegiatan dan standar yang merupakan
tingkat penampilan sesuai dengan tolak ukur yang ada.
1. Faktor pendukung
Faktor pendukung dalam perencanaan antara lain semua perangkat RW, RT,
tokoh masyarakat dan seluruh warga dan juga dukungan dari puskesmas.
2. Faktor penghambat
Faktor penghambat dalam perencanaan ini antara lain kurangnya informasi
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
3. Faktor kesempatan
Kesempatan yang dimiliki oleh mahasiswa cukup besar karena mahasiswa
memiliki sumber pustaka, Puskesmas, RT, RW dan bantuan dari dosen
pembimbing untuk bahan diskusi untuk perencanaan tindakan.
4. Faktor ancaman
Kurangnya informasi masyarakat terhadap pentingnya kesehatan.

65
E. TAHAP IMPLEMENTASI
Implementasi merupakan tahap realisasi dari rencana keperawatan yang
telah disusun. Implementasi diberikan secara langsung maupun tidak langsung
kepada masyarakat dan kebutuhan maysarakat. Pada umumnya tindakan
keperawatan masyarakat yang dilakukan di Gebang RT 04 RW 17 Kelurahan
Kadipiro Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta sesuai dengan teori yang
berfokus pada upaya meningkatkan, mempertahankan, memperbaiki kesehatan,
mencegah penyakit dan rehabilitasi dengan menggunakan strategi yaitu
kelompok, health promotion dan pathnership.
Peningkatan kesehatan atau Health Promotion merupakan aktifitas
individu dan komunitas dalam meningkatkan gaya hidup sehat yang bertujuan
untuk meningkatkan derajat kesehatan individu, keluarga dan masyarakat di
Gebang RT 04 RW 17 Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota
Surakarta
Kegiatan pathnership dilakukan bentuk kerja sama lintas program dan
lintas sektoral yaitu kerjasama guna mengidentifikasi dan menjalin hubungan
dengan masyarakat, tokoh masyarakat baik formal maupun informal,
memberikan fasilitas perluasan informasi dengan memberikan pendidikan
kesehatan pada masyarakat Gebang RT 04 RW 17 Kelurahan Kadipiro
Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta Tindakan pelaksanaan atau
implementasi yang dilakukan untuk mengatasi masalah – masalah keperawatan
komunitas adalah hasil kerja sama dengan masyarakat.
Implementasi pada masalah resiko penurunan derajat kesehatan anggota
keluarga berhubungan dengan kurang terpajannya informasi tentang kesehatan
adalah pendidikan kesehatan tentang ISPA dan merokok pada hari Rabu
tanggal 24 januari 2018 pukul 20.00 WIB
Implementasi pada masalah resiko penurunan derajat kesehatan
masyarakat berhubungan dengan kurang pengetahuan masyarakat tentang
lingkungan sehat adalah pendidikan kesehatan tentang PHBS (Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat) pada hari Rabu tanggal 24 januari 2018 pukul 22.00 WIB
Implementasi pada masalah resiko penurunan derajat kesehatan pada
lansia berhubungan dengan kurang pengetahuan lansia tentang pemeliharaan

66
kesehatan adalah pendidikan kesehatan tentang hipertensi, diabetes melitus,
pada hari minggu tanggal 21 Januari 2018 pukul 08.00 WIB
Implementasi pada masalah resiko peningkatan jumlah penduduk berhubungan
dengan kurang pengetahuan PUS tentang KB adalah pendidikan kesehatan
tentang KB pada hari Sabtu tanggal 20 Januari 2018 pukul 16.30 WIB dan
pada hari miggu tanggal 21 Januari 2018 pukul 16.30 WIB

F. TAHAP EVALUASI
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan yang digunakan
untuk menjalin keberhasilan dari pemecahan masalah keperawatan komunitas
yang ada dari evaluasi yang dilaksanakan bila diketahui masalah keperawatan
komunitas bisa dipecahkan seluruhnya. Kegiatan evaluasi yang dilakukan
adalah mengukur keberhasilan mengumpulkan data dan menganalisa, kegiatan
ini dilakukan bersama dengan masyarakat.
Materi yang dilaksanakan secara umum meliputi evaluasi program yang
disusun dengan kebutuhan masyarakat, rencana yang dibuat, efisiensi biaya,
dan efektifitas program serta dampak program bagi masyarakat.
Evaluasi hasil kegiatan telah dilakukan untuk menilai efektifitas kegiatan
sesaat setelah kegiatan yang dilakukan dan evaluasi yang dilakukan pada akhir
program untuk menilai efektifitas jangka panjang yang akan dilakukan rencana
tindak lanjut di Gebang RT 04 RW 17, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan
Banjarsari, Kota Surakarta. Evaluasi umum dilakukan setelah mahasiswa
selesai melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan.

67
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Masalah kesehatan yang ditemukan di Gebang RT 04 RW 17, Kelurahan
Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta antara lain :
a. Resiko penurunan derajat kesehatan anggota keluarga di Gebang RT 04
RW 17, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta
disebabkan karena kurangnya informasi kesehatan
b. Resiko penurunan derajat kesehatan masyarakat di Gebang RT 04 RW
17, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari disebabkan karena
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang lingkungan sehat
c. Resiko penurunan derajat kesehatan pada lansia di Gebang RT 04 RW
17, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari disebabkan karena
kurangnya pengetahuan lansia tentang pemeliharaan kesehatan
d. Resiko peningkatan jumlah penduduk di Gebang RT 04 RW 17,
Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta disebabkan
karena kurangnya pengetahuan tentang KB
2. Implementasi yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut antara
lain :
a. Mandiri
- Pendidikan kesehatan tentang hipertensi
- Pendidikan kesehatan tentang DM
- Pendidikan kesehatan tentang Osteoporosis
- Pendidikan kesehatan tentang Reumatik
b. Kelompok
- Pendidikan kesehatan tentang Hipertensi
- Pendidikan kesehatan tentang DM
- Pendidikan kesehatan tentang KB
- Pendidikan kesehatan tentang ISPA
- Pendidikan kesehatan tentang PHBS
- Pendidikan kesehatan tentang Bahaya Merokok

68
3. Kegiatan – kegiatan yang dilakukan pada dasarnya mendapat dukungan dari
masyarakat di Gebang RT 04 RW 17, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan
Banjarsari, Kota Surakarta. Hal ini dapat terlihat dari tingkat kehadiran dan
partisipasi warga selama kegiatan berlangsung. Tingkat pengetahuan warga
di Gebang RT 04 RW 17, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota
Surakarta merasakan pengetahuan semakin bertambah setelah diberikan
implementasi yang telah direncanakan sebelumnya oleh mahasiswa dan
masyarakat di Gebang RT 04 RW 17, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan
Banjarsari, Kota Surakarta

B. SARAN
1. Puskesmas
Diharapkan adanya supervisi dari pihak puksesmas secara
berkesinambungan untuk memantau kegiatan yang dilakukan oleh Kader
Posyandu Balita dan Lansia di Gebang RT 04 RW 17, Kelurahan Kadipiro,
Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta
2. Kader Posyandu Balita & Lansia
Kegiatan yang sudah dilaksanakan dengan baik seperti Posyandu Balita
dan Posyandu Lansia, untuk selanjutnya dapat dilaksanakan dengan
menggunakan sistem 5 meja, setiap pengurus pokjakes dan seksi lingkungan
rumah dan kesehatan remaja diharapkan sesuai dengan tanggung jawab
hendaknya melanjutkan promosi kesehatan dan preventif terhadap masalah
kesehatan. Kader kesehatan diharapkan berperan aktif dalam melaksanakan
program-program yang telah direncanakan oleh masing –masing seksi.
3. Masyarakat
Perlu adanya peningkatan kesadaran atau peran serta dari warga
masyarakat dan tokoh masyarakat pada berbagai kegiatan khususnya bidang
kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan seoptimal
mungkin. Peran tersebut antara lain ibu-ibu mempunyai bayi dan balita aktif
mengikuti posyandu balita, lansia aktif dalam mengikuti posyandu lansia,
dan remaja aktif dalam organisasi karang taruna dalam melaksanakan

69
program kesehatan remaja dan warga masyarakat aktif mengikuti program
kesehatan lingkungan
4. Institusi Pendidikan
Kegiatan praktik komunitas yang dilaksanakan oleh mahasiswa di
Gebang RT 04 RW 17, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota
Surakarta perlu ditindak lanjuti oleh pihak institusi. Untuk menjadikan
wilayah Gebang RT 04 RW 17, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari,
Kota Surakarta sebagai daerah binaan STIKes Kusuma Husada Surakarta,
sehingga wilayah tersebut mendapat kesempatan untuk melakukan
koordinasi dengan pihak institusi dalam upaya peningkatan derajat
kesehatan dan pencegahan penyakit

70

Anda mungkin juga menyukai