Disusun Oleh :
RIZKI HARDIANI
SRP20317003
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul Karya Ilmiah Akhir : Asuhan Keperawatan Pada Ny. S Dengan Gastritis Di
NIM : SRP20317003
Menyetujui,
Pembimbing
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
RIZKI HARDIANI
NIM: SRP20317003
Telah dipertahankan dihadapan dewan Penguji Karya Ilmiah Akhir, Program
Studi Ners Kelas Reguler A
Mengetahui,
KA. Prodi NERS
iii
KATA
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
2. Ns. Gusti Jhoni Putra, M. Pd, M. Kep selaku ketua Program Studi S1 Sekolah
4. Ns. Tisa Gusmiah, M. Kep selaku dosen dan pembimbing akademik yang
6. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan moril dan material
penelitian ini. Terutama kepada ibu saya yang selalu memberikan kasih
sayang dan pengorbanan, serta doa-doa yang selalu dipanjatkan kepada saya.
iv
7. Rekan-rekan satu pembimbing dan satu angkatan Program Studi S1 Reguler
8. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
Penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan pada KIA ini,
oleh karena itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan dari KIA ini. Akhir kata semoga KIA ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca dan sebagai dasar dari penelitian di waktu yang akan datang.
Rizki Hardiani
NIM. SRP20317003
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................ii
SIDANG KARYA ILMIAH AKHIR...................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
KARYA ILMIAH AKHIR (K.I.A).....................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................3
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................3
1. Tujuan Umum...............................................................................................3
2. Tujuan Khusus..............................................................................................4
D. Sistematika Penulisan......................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................5
TINJAUAN TEORI...............................................................................................5
A. Konsep Umum Gastritis..................................................................................5
B. Konsep Asuhan Keperawatan........................................................................11
1. Pengkajian Keperawatan............................................................................11
2. Diagnosa Keperawatan...............................................................................17
3. Rencana Asuhan Keperawatan...................................................................18
4. Implementasi Keperawatan........................................................................20
5. Evaluasi.......................................................................................................21
BAB III..................................................................................................................22
ASUHAN KEPERAWATAN LAPORAN.........................................................22
A. Gambaran Studi Kasus..................................................................................22
B. Data Asuhan Keperawatan............................................................................22
BAB IV..................................................................................................................55
PEMBAHASAN...................................................................................................55
A. Profil Lahan Praktek......................................................................................55
B. Analisis Asuhan Keperawatan Dengan Konsep Terkait................................55
C. Alternatif Pemecahan Yang Dapat Dilakukan...............................................60
BAB V....................................................................................................................61
PENUTUP.............................................................................................................61
A. Kesimpulan....................................................................................................61
B. Saran..............................................................................................................62
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................64
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
saluran pencernaan (Sukarmin, 2012), yang disebabkan oleh faktor iritasi dan
infeksi pada mukosa dan submukosa lambung (Tussakinah, et al., 2018). Faktor
iritasi dan infeksi tersebut melekat pada epitel lambung dan menghancurkan
keluhan pada abdomen salah satunya keluhan nyeri yaitu nyeri epigastrium
lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal. Dua jenis gastritis
yang paling sering terjadi adalah gastritis superfisialis akut dan gastritis atrofik
kronis (Sylvia,2012).
31%, Jepang 14%, Kanada 35%, prancis 29,5%. Di dunia, insiden gastritis
sekitar 1,8 sampai 2,1 juta dari jumblah penduduk setiap tahunnya. Prevelensi
gastritis yang diinformasi melalui endoscopi pada populasi Sanghai sekitar 17,2
1
2
(community bassed data) yang diperoleh dari studi morbilitas dan hasil
Kasus gastritis biasanya terjadi karena adanya frekuensi makan yang tidak
beradaptasi, bila hal ini berlangsung secara terus menerus akan terjadi
teriritasi dan terjadilah gastritis. Pada umumnya setiap orang melakukan makan
makanan utama 3 kali dalam sehari yaitu makan pagi, makan siang dan makan
sore atau makan malam. Makan siang sangat diperlukan setiap orang, karena
sejak pagi badan teras lelah akibat melakukan aktivitas. Disamping makanan
utama yang dilakukan 3 kali biasanya dalam sehari juga makanan ringan
dilakukan sekali atau dua kali diantara waktu makan guna menanggulangi rasa
subjektif, ini terjadi akibat adanya kerusakan jaringan yang nyata, nyeri ini
jaringan (Zakiyah, 2015). Nyeri akut adalah adalah nyeri 3 yang diakibatkan
dalam waktu singkat dari 1 detik sampai kurang dari 6 bulan (Alimul dan
Uliyah, 2014). Nyeri yang terjadi pada gastritis timbul karena dinding lambung
yang mengalami peradangan akibat terpapar zat iritan dan faktor penyebab
lainnya.
Yarsi Pontianak”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang maka peneliti merumuskan masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
c. Penulis mampu menyusun intervensi yang tepat pada pada Ny. S dengan
D. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan yang terdiri dari: Latar Belakang, tujuan penulisan, dan
dengan studi pelaksanaan terdiri dari: landasan toeri yang membahas tentang
perbandingan teori dan hasil studi kasus dilapangan terdiri dari pengkajian,
Penutup tang terdiri dari kesimpulan dan saran. Daftar pustaka. Lampiran.
Daftar hidup.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Umum Gastritis
1. Definisi
faktor iritasi dan infeksi pada mukosa dan submukosa lambung (Tussakinah,
et al., 2018). Faktor iritasi dan infeksi tersebut melekat pada epitel lambung
2. Klasifikasi
perdarahan lambung akibat terpapar pada zat iritan dan merupakan suatu
disembuhkan.
b. Gastritis Kronis
lambung yang bersifat menahun, yang disebabkan oleh ulkus atau bakteri.
5
6
(Suratum, 2010)
3. Etiologi
h. Garam empedu, terjadi pada kondisi refluks garam empedu dari usus
mukosa
7
lambung
4. Manifestasi Klinis
3) Perut kembung
4) Anoreksia
(Anggraini, 2015)
2) Anoreksia
(Rika, 2016)
5. patofisiologi
6. Pathway
Faktor Predisposisi :
Infeksi helicobacter pylori
Makanan dan minuman yang bersifat iritan
Minuman beralkohol
Obat-obatan OAINs
Stress psikologis
Stess fisik
Peradangan
mukosa
lambung
Gastritis
Iritasi mukosa
Peradangan
mukosa
Nyeri epigastrium
Nyeri akut
1
7. Pemeriksaan penunjang
a.Urea breath test (tes napas urea), tes serologis, tes antigen feses untuk
1000 pg/ml
untuk biopsy.
8. Penatalaksanaan
hiperekskresi patologis
gastritis
usus.
(Anggarini, 2018)
1. Pengkajian Keperawatan
Wartonah, 2015).
(Sukarmin, 2012).
c. Riwayat Penyakit Sekarang : keluhan pasien berupa nyeri ulu hati sampai
mukosa lambung, riwayat diet dan pola makan tidak teratur (Muttaqin
(Setiadi, 2012).
perawat. Alergen dapat berupa makanan, obat, bulu hewan, serbuk sari
2) Pola Eliminasi Pola fungsi ekskresi feses, urine dan kulit seperti pola
maupun mental guna memberikan perasaan stabil dan aman pada diri
h. Pemeriksaan Fisik
4) Kondisi fisik :
a). Pemeriksaan kulit dan kuku Inspeksi : persebaran warna kulit, ada
atau tidak edema, ada atau tidak lesi, bentuk dan warna dasar kuku
Palpasi : ada atau tidaknya massa pada kepala, ada atau tidaknya
Palpasi : ada atau tidak massa, ada atau tidak pembengkakan, ada
kebersihan, ada atau tidak lesi Palpasi : ada atau tidaknya nyeri
tekan pada daun telinga saat ditarik dan tragus ditekan (Mubarak,
et al., 2015).
gerakan dinding dada, warna kulit, ada atau tidak lesi Palpasi :
usus dan pekak pada area hepar dan pancreas Palpasi : ada atau
kelengkapan jumlah jari Palpasi : ada atau tidak nyeri tekan pada
(Estrada, 2014).
1
2. Diagnosa Keperawatan
a. Tampak meringis
1)Subjektif
Tidak
tersedia
2) Objektif
d. Menarik diri
f. Diaforesis
Tabel
8. Ajarkan 5. Dengan
melakukan ekspirasi menjelaskan tujuan
dengan menghembu dan manfaat dapat
skan udara mulut membantu klien dan
mencucu keluarga dalam
pentingnya
9. Demonstrasi kan
informasi
menarik napas
mengontrol nyeri
selama 4 detik
dan menemukan
menahan napas
dukungan keluarga
selama 2 detik dan
6. Untuk membantu
menghembu skan
klien rileks dan
selama 8 detik
menurunkan
10. Anjurkan sering stimulus internal
mengulangi atau
7. Untuk
melatih teknik
memudahkan
relaksasi yang
ekspirasi maksimal
dipilih
pada klien
11. Anjurkan pasien
8. Untuk
untuk mengambil
memungkinkan
posisi nyaman (semi
ekspirasi lebih baik
fowler) Kolaborasi
dengan
12. Kolaborasi
meningkatkan
pemberian analgesic
tekanan jalan udara
sehingga klien
merasa rileks
2
9. Dapat membuat
klien lebih baik,
lebih rileks dan
dapat melupakan
nyeri
10.Untuk
mengetahui
seberapa jauh klien
mampu mengontrol
nyeri
11.Pemberian
posisi yang tepat
dan dirasa nyaman
oleh klien dapat
mengurangi resiko
klien terhadap nyeri
12.Pemberian
analgetik dapat
memblok nyeri pada
susunan saraf pusat
Sumber : (Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2018., Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018,.
Muttaqin dan Sari, 2013,. Le Mone, et al., 2015,. Anggarini, 2018,. Zakiyah, 2015,.
4. Implementasi Keperawatan
(Anggarini, 2018).
5. Evaluasi
sebagai berikut :
g. Gelisah menurun
belakang ulu hati, rasanya seperti menjalar dari ulu hati depan hingga
Pengkajian Keperawatan
No. RM 152064
Agama : islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : swasta
22
2
Sejak kapan serangan datang : Beberapa hari sebelum pasien masuk rumah
sakit. Pasien mengeluh nyeri perut atau dibagian ulu hati. Rasanya seperti
menjalar dari ulu hati depan hingga kebelakang tubuh. Rasa nyerinya
diskala 7 saat itu, dari skala nyeri 0-10. Pasien mengatakan merasa lebih
baik jika dibawa berbaring. Nyeri yang muncul hilang datang juga disertai
mual dan muntah. Hal ini membuat nafsu makan psien menurun dan tidak
bisa tidur dengan nyenyak. Menurut pasien, semuanya terjadi saat pasien
sering menunda waktu makan dan merujak buah bersama cucunya (TTV).
Lamanya : ± 4 hari
Gejala : - px mengeluh nyeri perut dibagian ulu hati dan tampak gelisah
R : epigastrium abdomen
- Pax tampak pucat dan tampak warna gelap pada bagian bawah mata
sembuh
a. penyakit
2) penyakit yang paling sering diderita : penyakit asam lambung dan demam
biasa
d. kebiasaan
e. Pola Tidur
sebelumnya pasien tidur malam lebih awal sekitar jam 8-9 malam. Bangun
dipagi hari saat subuh untuk sholat dan mempersiapkan jualan dikantin
sekolah. Sedangkan saat di rumah sakit, pasien mengeluh tidak tidur nenyak
f. Pola Latihan
pasien tidak melakukan aktivitas latihan fisik seperti aerobic (berjalan dan
g. Pola Nutrisi
Dirumah : pasien tidak makan teratur, hanya 1-2x sehari. Pasien makan
selalu habis 1 porsi, tidak memiliki pantangan makanan tertentu, dan minum
4. Riwayat Keluarga
X
X gout X X hipertensi
X = meninggal = keturunan
5. Riwayat Lingkungan
rumah beliau.
6. Riwayat Psikososial
lain diruangan.
7. Pemeriksaan Fisik
a. kepala
bentuk kepala bulat, rambut hitam dan agak tipis, kulit kepala bersih dari
ketombe, tidak ada nyeri tekan, wajah lonjong, dan tidak ada nodul.
b. Mata
bentuk mata simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, dan
c. Telinga
bentuk simetris, sejajar dengan mata, tidak ada benjolan maupun lesi
kemampuan bicara baik, mukosa bibir kering, tidak menggunakan gigi palsu
e. Hidung
bentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada keluhan dan kelainan pada hidung
2
f. Leher
g. Kelenjar Limfe
tidak ada pembengkakan pada kelenjar getah bening ditubuh seperti dileher,
h. Paru-paru
inspeksi : dada tampak simetris, tidak ada luka, benjolan dan memar
i. Jantung
j. abdomen
perkusi : timpani
palpasi : terdapat nyeri tekan pada perut bagian epigastrium skala 7, (pqrst)
k. Ekstremitas atas
l. Ekstremitas bawah
m. Kulit (integument)
tidak ada lesi atau gangguan kulit yang tampak pada pasien
n. Genetalia/Reproduksi
pada genetalia pasien tidak terpasang kateter. Pasien mengatakan tidak ada
o. Eliminasi
1) Eliminasi urin
Jumlah : ± 1000cc/
hari
Warna : kuning
2) Eliminasi bowel
Frekuensi : ± 1x sehari
Konsistensi : lembek
8. Data Penunjang
a. Laboratorium
b. Rongent
c. CT SCAN
d. EKG
terlampir normal
e. EEG (elektroenselografi)
f. Terapi/ pengobatan
Ondancenton 3x1 4g iv
Omeprazole 1x1 40 g iv
Ranitidine 2x1 50 mg/2 ml iv
Antran / 3x1 500 mg/2ml iv
noragas 3x1 500 mg p.o
PCT
3
ANALISA DATA
No. Data (tanda dan gejala) Masalah Keperawatan
1. Ds : Nyeri akut b.d
peningkatan asam
- Px mengatakan nyeri ulu hati
lambung (agen cedera
belum berkurang
biologis, iritasi mukosa
Pengkajian PQRST lambung)
Do :
- k/u lemah
- MASUKKAN MEDIKASI
(KLIEN MENDAPATKAN
TERAPI ….
- px tampak gelisah
TD : 130/80 mmhg
Nadi : 101x/menit
RR : 18x/menit
S : 36,60C
3
lemah Do :
JUMLAH TIDUR SIANG MALAM,
KUALITAS TIDUR
- px tampak lemah dan tampak ada
warna gelap pada bagian bawah
mata
3. Ds : Intoleransi aktivitas b.d
kelemahan
- px mengeluh lemah dan begitu letih
(GANGGUAN
- MOBILITAS FISIK B.D
NYERI)
- px mengatakan belum mampu
beraktivitas secara mandiri
sepenuhnya
Do :
- px tampak lemah
RENCANA KEPERAWATAN
NO Diagnos Tujuan Tindakan Rasional
Keperawatan
3
- Identifikasi
pengaruh
budaya
tentang respon
nyeri
- Identifikasi
pengaruh
nyeri pada
3
kualitas hidup
- Monitor
keberhasilan
terapi-terapi
komplementer
yang sudah
diberikan
- Monitor
efek
samping
penggunaan
analgetik
Terapeuti :
- Berikan terapi
nonfarmakolo
gis untuk
mengurangi
rasa nyeri
- Control
lingkungan
yang
memperberat
rasa nyeri
- Fasilitas
istirahat dan
tidur
- Pertimbangka
n jenis dari
sumber nyeri
dalam
pemilihan
strategi
meredakan
nyeri
Edukasi :
- Jelaskan
3
penyebab,
periode, dan
pemicu nyeri
- Jelaskan
strategi
meredakan
nyeri
- Anjurkan
memonitor
nyeri secara
mandiri
- Ajarkan
teknik
nonfarmakolo
gis
Kolaborasi :
-kolaborasi
pemberian
analgetik, jika
perlu
2. Gangguan pola Tujuan : Dukungan Tidur Membantu
tidr b.d pasien untuk
Setelah Observasi :
ketidaknyamana mengkaji lebih
dilakukan
n kolik / - Identifikasi dalam
tindakan
kelemahan pola aktivitas permasalahan
keperawatan
dan tidur tidur pasien dan
1x24 jam.
memberikan
Diharapkan - Identifikasi tindakan yang
kondisi
factor sesuai dalam
pasien
pengganggu menangani dan
membaik
tidur (fisik membantu
dengan
dan/ pasien
kriteria hasil
: psikologis)
- Keluhan - Identifikasi
sulit tidur makanan
menurun dan
minuman
yang
3
-Keluhan mengganggu
tidak puas tidur
tidur
Terapeutik :
menurun
- Modifikasi
-Keluhan
lingkungan
pola tidur
berubah - Fasilitasi
menurun menghilangka
n stress
-
sebelum tidur
Kemampua
n - Tetapkan
beraktivita jadwal tidur
s rutin
meningkat
- Lakukan
prosedur
untuk
meningkatkan
kenyamanan
Edukasi :
- Ajarkan
relaksasi otot
autogenic
atau cara
nonfarmakolo
gi lainnya
- Jelaskan
pentingnya
tidur selama
sakit
- Lakukan
latihan
rentang
gerak pasif
dan/atau
aktif
- Berikan
aktivitas
distraksi
yang
menyenangk
an
- Fasilitasi
duduk disisi
tempat tidur,
jika tidak
dapat
berpindah
atau
bergerak
4
Edukasi :
- Anjurkan
tirah baring
- Anjurkan
melakukan
aktivitas
secara
bertahap
- Ajarkan
strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan
Kolaborasi :
- Kolaborasi
dengan ahli
gizi tentang
cara
meningkatka
n asupan
makanan
R:-
H : TD :
130/80
mmhg Nadi
:
101x/menit
RR :
18x/menit
S : 36,60C
3. mengajarkan
teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
nyeri, relaksasi
nafas dalam.
R : px merasa
nyaman
dengan dengan
terapi
H : px terlihat
mempraktekka
n terapi dengan
baik
4. berkolaborasi
pemberian
analgetik
R : px
mengatakan
nyeri menurun
H : diberikan
injeksi antrain
500mg/2ml
selama 3x1
5. mengontrol
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri
4
R : px
mengatakan
merasa nyaman
dan terbantu
H : px terlihat
nyaman
dengan
penutup
sampiran dan
berpindah
posisi ke
karpet bawah.
- Px tampak 4. penjelasan
lemah dan pentingnya tidur
saat sakit
gelisah
5. ajarkan teknik
- Tampak ada nonfarmakologis
warna gelap
dibagian bawah I : 1. Mengidentifikasi
mata px pola aktivitas dan
Action :
4
1. tidur
mengidentifikasi
2. mengidentifikasi
pola aktivitas dan
factor pengganggu
tidur
tidur
R : px masih
3. memodifikasi
mengeluh sulit
lingkungan
tidur
4. menjelaskan
H : px tampak
pentingnya tidur
lemah dan
saat sakit
gelisah
5. mengajarkan
2.
teknik
mengidentifikasi
nonfarmakologis
factor pengganggu
tidur E : masalah belum
teratasi
R : px
mengeluh nyeri S : px masih sulit
hilang timbul tidur
dan
mengganggu O : px tampak
lemah
tidurnya
R : lanjutkan
H:
intervensi 1,3,5
3. memodifikasi
lingkungan yang
nyaman untuk px
R : px merasa
nyaman
dengan lampu
yang dimatikan
H : px tampak
nyaman
4. menjelaskan
pentingnya
tidur saat sakit
R : px
mencoba
berusaha untuk
tetap bisa tidur
4
H : px tampak
memahami
penjelasan
5. mengajarkan
teknik
nonfermakologis
relaksasi dengan
terapi zikir 15
menit
sebelum/saat akan
tidur
R : px
mencoba
mengikuti
terapi yang
diberikan
H : px tampak
tenang dan
nyaman,
meski belum
langsung
tertidur
Intoleransi Data S : - px masih merasa
aktivitas begitu letih
Ds :
- Px mengatakan
- Px mengeluh
masih belum bisa
lemah dan
beraktivitas
begitu letih
O : - px tampak
- Px
lemah, letih
mengatakan
belum mampu - Px tampak
beraktivitas banyak berbaring
secara mandiri dan mencari
sepenuhnya posisi nyaman
dan dibantu
A : intoleransi
keluarga
aktivitas
Do : P : 1. Identifikasi
- Px tampak gangguan fungsi
4
Mengobservasi
kan TTV
R=-
H = TD :
120/80 mmhg
Nadi : 99x /
menit
4
RR : 20x
/menit
O : Skala nyeri 3
S : (menurun dengan
36,8 Co
obat)
- Memberikan R = Lanjutkan
teknik non- interensi 1 - 4
farmakologis
seperti relaksi
nafas dalam
untuk
mengurangi
nyeri
R = Px
melakukan
terapi yang
diajarkan
H = Px tampak
nyaman
- Berkolaborasi
pemberian
analgetik
R = Px
mengatakan
nyeri berkurang
H = Px
diberikan
injeksi antrain
500mg/2m 3x1
- Px merasa 2. Modifikasi
terganggu lingkungan
dengan nyeri
selama tidur 3. Berikan terapi
nonfarmakologis
DO =
I=
- Px tampak
lemah 1. Mengidentifikasi
pola tidur
- Tampak
ada warna 2. Memodifikasi
gelap pada lingkungan
bagian 3. Memberikan
bawah mata terapi
Action nonfarmakologis
R = px
meminta
ditutup
sampiran
karena
menghindari
kipas px lain
H = px tampak
nyaman
- Memberikan
5
teknik
nonfarmakolog
is dengan
terapi relaksasi
zikir 15 menit
sebelum tidur /
saat akan tidur
R = px
melakukan
terapi dengan
mandiri
H = px tampak
nyaman
selama
melakukan
terapi
Intoleransi Data S = px masih merasa
aktivitas lemah
DS =
O = px sudah mulai
- Px masih
bisa beraktivitas
merasa lemah, mandiri
namun px
sudah lebih A = Intoleransi
nyaman dari aktivitas
hari kemarin P=
- Px mengatakan 1. Sediakan
perlahan sudah lingkungan yang
bisa untuk nyaman
duduk dan
2. Anjurkan tirah
berdiri secara
baring
mandiri
3. Anjurkan
DO =
aktivitas
- Px masih bertahap
tampak lemah
4. Monitor
- Px tampak kelelahan emosi
duduk & fisik
berbicara
5
dengan I=
perawat.
1. Menyediakan
Makan &
lingkungan yang
minum secara
nyaman
mandiri tanpa
disuap 2. Menganjurkan
tirah baring
- Tonus otot
cukup
derajat 4
3. Menganjurkan
aktivitas
bertahap
E = masalah belum
teratasi
S = px masih
merasa lemah
O = px tampak
belum mampu
sepenuhnya
R = Lanjutkan
intervensi 1 -3
- Px P = program BLPL
mengatakan I = memprogram
tidur sudah BLPL
mulai nyenyak
E = masalah teratasi
DO = R = intervensi
- Px tidak dihentikan
terlihat
gelisah,
meringis
Action =
- Pemberian
5
tindakan
dihentikan
Respon =
- Px tidak
lagi nyeri
DO = P = program BLPL
- Kondisi px I = memprogram
BLPL
membaik
E = masalah teratasi
Action
R = intervensi
- Tindakan dihentikan
dihentikan
Respon
- Kondisi
membaik
Action
- Menganjurkan
istirahat yang
cukup untuk
px
Respon
- Kondisi px
membaik
Sumber : (SIKI,2018)
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Profil Lahan
Praktek
Penelitian ini telah dilakukan di ruang internis di Rumah Sakit Yarsi Pontianak
yang berlokasi di Jl. Tanjung Raya II Pontianak, 78234 Kalimantan Barat, Kota
Pontianak. Rumah Sakit Yarsi Pontianak sebagai rumah sakit umum (RSU)
islam,
kedokteran.
gastritis.
1. Pengkajian
55
5
18x/menit. Pasien mengatakan nyeri perut dibagian ulu hati, rasanya seperti
menjalar dari ulu hati depan hingga ke belakang tubuh. Rasa nyerinya
berasa diskala 7 dari skala nyeri 1-10 menurut Harvard. Data tersebut sesuai
timbulkan yaitu pasien mengeluh sulit tidur, pasien mengeluh tidak puas
tidur dan waktu tidur kurang dari 6-8 jam, pasien mengeluh tidur tidak
nyenyak. Untuk data objektif yang di timbulkan yaitu Pasien tampak lemah
dan gelisah pasien tampak ada warna gelap dibagian bawah mata pasien.
timbulkan yaitu pasien mengeluh lemah dan begitu letih, pasien mengatakan
untuk data objektif yang ditimbulkan yaitu pasien tampak lemah, pasien
2. Diagnosa
dimana di dalam teori diagnose yang muncul itu satu diagnose yaitu nyeri
akut sedangkan yang di dalam kasus terdapat tiga diagnose yang muncul
nyeri di ulu hati yang menjalar dari depan hingga belakang dengan skala 7,
mengeluh sulit tidur nyenyak pada malam hari dan gelisah, tampak lemah,
mengeluh tidak puas tidur dan waktu tidur kurang dari 6-8 jam, mengeluh
tidur tidak nyenyak, tampak lemah dan gelisah, tampak ada warna gelap
mengeluh lemah dan begitu letih, belum mampu beraktivitas secara mandiri
3. Rencana keperawatan
maka klien telah disusun rencana keperawatan pada klien Gastritis dengan
masalah nyeri akut tindakan yang dilakukan yaitu dengan manajemen nyeri
jenis dari sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri, jelaskan
perlu.
pola tidur tindakan yang dilakukan yaitu dengan dukungan tidur, identifikasi
fisik dan emosiona, monitor pola dan jam tidur, mediakan lingkungan
4. Implementasi
masalah nyeri akut b.d peningkatan asam lambung (agen cedera biologis,
iritasi mukosa lambung) tindakan yang di berikan pada hari pertama sampai
5
hari ketiga yaitu manajemen nyeri dengan teknik relaksasi napas dalam
stress sebelum tidur, tetapkan jadwal tidur rutin, lakukan prosedur untuk
emosiona, monitor pola dan jam tidur, mediakan lingkungan nyaman dan
5. Evaluasi
memecahkan masalah pada klien hasil evaluasi akhir yang dikaji pada
teratasi.
mengatakan tidur sudah mulai nyenyak, dan pasien tidak terlihat gelisah,
diagnose gangguan pola tidur pada Ny. S mengatakan tidur sudah mulai
bertahap, tonus otot derajat 5,tidak lagi mengeluh lemah dan rasa letih.
mendapatkan kendala apapun. Hal ini dikarenakan tidak ada nya biaya atau
dilakukan oleh perawat dan keluarga karena klien dan keluarga sangat
PENUTUP
A. Kesimpulan
nyeri perut dibagian ulu hati, rasanya seperti menjalar dari ulu hati depan
hingga ke belakang tubuh. Rasa nyerinya berasa diskala 7 dari skala nyeri 1-
yang ditemukan pada Ny. S dengan nyeri gastritis di Ruang Internis Rumah
61
6
nyeri gastritis di Ruang Internis Rumah Sakit Yarsi Pontianak, selama 3 hari
gastritis.
B. Saran
2. Bagi perawat
dan KIA-N inidapat dijadikan sebagai dasar untuk penulisan lebih lanjut.
6
3. Bagi layanan
DAFTAR PUSTAKA
Le Mone P, Karene, dan Gerene. 2016. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Belajar
Tussakinah, W., Masrul, dan I.R Burhan 2018. Hubungan Pola Makan dan
Dewi. 2013. Hubungan Perilaku makan dengan Kejadian Gastritis Pada Remaja.
Medika.
Allauddin Makassar.
Denpasar.
Khanza, N., N. Isnandari., dan O.P. Lestari. 2017. Asuhan Keperawatan Pasien
Belajar
Medika
Medika
Ilmu.
Mubarak., Indrawati, dan J. Susanto. 2015. Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar.
Binarupa Aksara
Bickley, Lynn S. 2015. Buku Saku Pemeriksaan Fisik & Riwayat Kesehatan
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia:
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia:
Alimul, A., dan Uliyah, M. 2014. Buku Pengantar Keperawatan Dasar Manusia.