Anda di halaman 1dari 8

PEMASANGA NINFUS

DISUSUN OLEH:

INDRI PIJU

18220100025

PROGRAM STUDI PROFESI NERS UNIVERSITAS INDONESIA MAJU

TAHUN 2022/2023
A. Definisi pemasangan infus
Memasukan cairan atau obat langsung kedalam pembuluh darah vena dalam jumlah banyak dan
dalam waktu yang lama dengan menggunakan infus set

B. Indikasi
Dilakukan pada pasien:
1. Pasien dengan dehidrasi.
2. Pasien sebelum transfusi darah.
3. Pasien pra dan pasca bedah, sesuai dengan program pengobatan.
4. Pasien yang tidak bisa makan dan minum melalui mulut.
5. Pasien yang memerlukan pengobatan yang pemberiannya harus dengan cairan infus

C. Tujuan
1. Sebagai tindakan pengobatan.
2. Mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan elektrolit.

D. Masalah keperawatan
Bahaya : Adanya emboli udara di selang infus
Pencegahannya : Saat pemasangan infus pastikan tidak ada emboli udara pada selang
Bahaya : Hematom
Pencegahan : Teliti dalam melakukan penusukan pada vena

E. Rasional

No. Prinsip tindakan Rasional


Persiapan alat:
- Memeriksa kelengkapan
alat pemasangan infus
yang akan digunakan :
- Handscoon
- Infus set
- Surflo
- Plester/hypavix
- Gunting
- Cairan infus
- Kapas alkohol/alkohol
swab
- Tourniquet
- Alat tulis
Tahap pra interaksi
- Melakukan verifikasi data - Memastikan kembali identitas klien
sebelumnya bila ada dan tindakan yang akan dilakukan
untuk menghindari kesalahan
- Mencuci tangan - Meminimalkan transmisi patogen
- Menempatkan alat di dekat - Memudahkan dalam melakukan
klien dengan benar tindakan
Tahap orientasi
- Mengucapkan salam dan - Mengaplikasikan perilaku islami dan
memperkenalkan diri membina hubungan saling percaya
dengan komunikasi terapeutik
- Menjelaskan tujuan - Memberikan pemahaman tentang
prosedur tindakan pada tindakan yang akan dilakukan
klien/keluarga
- Menanyakan kesiapan - Memastikan kesediaan klien
klien

Tahap kerja
- Mengatur posisi pasien - Membuat keadaan pasien rileks
senyaman mungkin
- Sambungkan cairan infus - Mempermudah dalam pemasangan
ke infus set, gantung di infus
tiang
- Pasang perlak dibawah - Menjaga kebersihan daerah sekitar
daerah yang akan ditusuk penusukan
- Pasang tourniquet 5-10cm - Untuk mempermudah menemukan
di atas tempat penusukan vena yang akan ditusuk
dan kencangkan
- Pasang sarung tangan - Mencagah penyebaranmikroorganisme

- Tentukan vena yang akan - Vena yang sesuai akan mengurangi


ditusuk, utamakan bagian nyeri pada vena dan bagian distal
distal untuk mengantisipasi apabila
hematom, jadi bisa lagi ditusuk
bagian bawahnya
- Anjurkan klien untuk - Untuk memperjelas vena yang akan
mengepal tangannya ditusuk
- Desinfeksi daerah yang - Mencegah penyebaran
akan ditusuk mikroorganisme
- Lakukan penusukan pada - Cara ini dapat mengurangi trauma
daerah yang sudah di saat memasukkan jarum
desinfeksi dengan sudut
30o
- Lepas tourniquet apabila - Mengurangi tekanan pada vena
berhasil
- Hubungkan jarum - Untuk memberikan pasien cairan
intravena dengan infus sesuai kebutuhan
set, buka klem dan alirkan
cairan
- Fiksasi jarum intravena - Agar jarum tidak lepas dan tetap
berada pada posisinya
- Atur tetesan sesuai dengan - Menjalankan terapi cairan sesuai
kebutuhan pasien Tahap anjuran
terminasi
- Melakukan evaluasi - Mengetahui perasaan pasien setelah
tindakan dipasang infus
- Merapikan pasien - Mengembalikan pasien ke posisi
semula
- Membereskan alat - Mengembalikan alat ke tempatnya
- Mengucapkan - Mengaplikasikan perilaku Islami
hamdalah setelah
tindakan selesai
- Mendoakan pasien - Mengaplikasikan perilaku Islami
- Berpamitan dengan pasien - Menerapkan komunikasi terapeutik
- Mencuci tangan - Meminimalkan transmisi patogen
Dokumentasi : Mencatat Sebagai laporan dan bukti tindakan
tanggal, hari, jam, dan
tindakan yang telah
dilakukan kepada pasien

F. Prosedur tindakan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)


TINDAKAN KEPERAWATAN

PEMASANGAN INFUS
https://www.nerslicious.com/sop-pemasangan-infus/
Pemasangan infus adalah salah satu cara atau bagian dari pengobatan
PENGERTIAN untuk memasukkan obat atau vitamin ke dalam taubuh pasien
(Darmawan, 2008).
1. Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung
air, elektrolit, vitamin, protein, lemak dan kalori yang tidak dapat
dipertahankan melalui oral,
2. Mengoreksi dan mencegah gangguan cairan dan elektrolit,
TUJUAN
3. Memperbaiki keseimbangan asam basa,
4. Memberikan tranfusi darah,
5. Menyediakan medium untuk pemberian obat intravena,
6. Membantu pemberian nutrisi parenteral.
1. Kondisi emergency (misalnya ketika tindakan RJP), yg
memungkinkan untuk pemberian obat secara langsung ke dalam
pembuluh darah Intra Vena
2. Untuk dapat memberikan respon yg cepat terhadap pemberian obat
(seperti furosemid, digoxin)
3. Pasien yg mendapat terapi obat dalam jumlah dosis besar secara
terus-menerus melalui pembuluh darah Intra vena
4. Pasien yg membutuhkan pencegahan gangguan cairan & elektrolit
INDIKASI 5. Untuk menurunkan ketidaknyamanan pasien dengan mengurangi
kepentingan dgn injeksi intramuskuler.
6. Pasien yg mendapatkan tranfusi darah
7. Upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum prosedur
(contohnya pada operasi besar dengan risiko perdarahan, dipasang
jalur infus intravena untuk persiapan seandainya berlangsung syok,
juga untuk memudahkan pemberian obat)
8. Upaya profilaksis pada pasien-pasien yg tidak stabil, contohnya syok
(meneror nyawa) & risiko dehidrasi (kekurangan cairan),
sebelum
pembuluh darah kolaps (tak teraba), maka tak mampu
dipasang
pemasangan infus.
1. Terdapat inflamasi (bengkak, nyeri, demam), flebitis, sklerosis
vena, luka bakar dan infeksi di area yang hendak di pasang infus.
2. Pemasangan infus di daaerah lengan bawah pada pasien gagal
KONTRA ginjal, terutama pada pasien-pasien yang mempunyai penyakit
INDIKASI ginjal karena lokasi ini dapat digunakan untuk pemasangan fistula
arteri-vena (A- V shunt) pada tindakan hemodialisis (cuci darah).
3. Obat-obatan yg berpotensi iritan pada pembuluh vena kecil yg aliran
darahnya lambat (contohnya pembuluh vena di tungkai & kaki).
1. Standar infus
2. Cairan infus sesuai kebutuhan
3. IV Catheter / Wings Needle/ Abocath sesuai kebutuhan
4. Perlak
5. Tourniquet
PROSEDUR :
6. Plester
PERSIAPAN
7. Guntung
ALAT
8. Bengkok
9. Sarung tangan bersih
10. Kassa steril
11. Kapal alkohol / Alkohol swab
12. Betadine
1. Cuci tangan
2. Dekatkan alat
3. Jelaskan kepada klien tentang prosedur dan sensasi yang akan
dirasakan selama pemasangan infus
4. Atur posisi pasien / berbaring
PROSEDUR 5. Siapkan cairan dengan menyambung botol cairan dengan selang
infus dan gantungkan pada standar infus
6. Menentukan area vena yang akan ditusuk
7. Pasang alas
8. Pasang tourniket pembendung ± 15 cm diatas vena yang akan
ditusuk
9. Pakai sarung tangan
10. Desinfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter 5-10 cm
11. Meregangkan kulit di bawah vena yang akan di insersi dengan
mengunakan tangan yang tidak dominan
12. Tusukan IV catheter ke vena dengan jarum menghadap ke jantung
13. Pastikan jarum IV masuk ke vena
14. Sambungkan jarum IV dengan selang infus
15. Lakukan fiksasi ujung jarum IV ditempat insersi
16. Tutup area insersi dengan kasa kering kemudian plester
17. Atur tetesan infus sesuai program medis
18. Lepas sarung tangan
19. Pasang label pelaksanaan tindakan yang berisi : nama pelaksana,
tanggal dan jam pelaksanaan
20. Bereskan alat
21. Cuci tangan
22. Observasi dan evaluasi respon pasien, catat pada dokumentasi
keperawatan

G. Dokumentasi
https://www.youtube.com/watch?v=rXGyYx7vB2E

Anda mungkin juga menyukai