PEMASANGAN INFUS
Di Susun Oleh:
SEMARANG
2021
1. Tindakan keperawatan yang di lakukan
Melakukan Pemasangan Infus. Pemasangan Infus atau terapi intravena adalah
memasukkan jarum kedalam vena untuk dilewati cairan infus/pengobatan, dengan
tujuan agar sejumlah cairan atau obat dapat masuk kedalam tubuh melalui vena dalam
jangka waktu tertentu.
a. Nama Pasien : Tn.A
b. Diagnosa Medis : Stroke, Hipertensi
c. Tanggal Tindakan : 13 September 2020
2. Diagnosa keperawatan
Hipovolemia berhubungan dengan kegagalan mekanisme regulasi ditandai dengan
merasa lemah dan nadi teraba lemah. Hipovolemia adalah penurunan volume cairan
intravaskuler, interstisial, dan atau intraseluler
3. Tujuan tindakan
a. Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung air,
elektrolit,vitamin,protein,lemak,dan kalori yang tidak dapat dipertahankan secara
adekuat melalui oral.
b. Memperbaiki keseimbangan asam-basa
c. Memperbaiki volume komponen-komponen darah
d. Memberikan jalan masuk untuk pemberian obat-obatan kedalam tubuh
e. Memonitor tekanan vena sentral (CVP)
f. Memberikan nutrisi saat system pencernaan ketika diistirahatkan
4. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional
5. Analisis tindakan
a. Tahap pre interaksi
1) Persiapan pasien
a) Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
b) Pasien tidur terlentang di tempat tidur
2) Persiapan alat
a. Standar infus
b. Cairan infus dan infus set
c. Abocath
d. Perlak pengalas
e. Plester dan gunting
f. Bengkok
g. Sarung tangan bersih
h. Kassa steril
i. Kapas alkohol
b. Orientasi
1) Menyiapkan alat sesuai prinsip steril.
2) Memberikan salam dan memperkenalkan diri
3) Mengidentifikasi pasien dengan benar (cek nama dan tempat tanggal lahir pada
gelang)
4) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
5) Berikan kesempatan untuk bertanya
Rasional: untuk mengetahui paham atau tidaknya pasien
6) Menutup privasi dan mencuci tangan
Rasional : privasi pasien terjaga dan mencegah resiko infeksi
c. Tahap kerja
1) Membuka bungkus selang, lalu menutup klem dan menyambungkan ke cairan
infus
2) Menggantungkan botol cairan pada standart lalu mengisi tabung reservoir infus
dengan cairan infus sebanyak 1/3-1/2 bagian
3) Mengalirkan cairan infus hingga tidak ada udara dalam selang
4) Mengatur posisi lengan pasien untuk menentukan posisi vena yang akan
ditusuk
5) Memasang perlak dan alasnya serta membebaskan daerah yang akan ditusuk
6) Memasang tourniquet 10-12 cm diatas area yang akan ditusuk
7) Memakai sarung tangan bersih
8) Membersihkan area penusukan dengan kapas alcohol dengan teknik sekali usap
9) Mempertahankan vena pada posisi stabil dan memegang IV kateter dengan
sudut 15-30◦ dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas
10) Memastikan jarum ke intravena dan menarik sedikit jarum sehingga darah
keluar sedikit
11) Memasukkan IV kateter secara perlahan lalu menarik jarum hingga lepas dan
diletakan ke dalam bengkok
12) Menyambung IV kateter dengan selang, lalu melepas tourniquet dan
mengalirkan cairan infus
13) Menutup area penusukan dengan kassa steril
14) Melepas sarung tangan
15) Melakukan fiksasi IV kateter
d. Terminasi
1) Merapikan pasien
2) Melakukan evaluasi tindakan
3) Membereskan alat
4) Berpamitan
5) Mencuci tangan
e. Dokumentasi
1) Nama perawat yang melakukan
2) Nama pasien, umur, ruang
3) Jam melakukan tindakan
4) Diagnosa keperawatan
5) Intervensi
6) Evaluasi
6. Bahaya yang mungkin terjadi
a. Jarum infus tidak tepat masuk vena (ekstravasasi)
b. Pipa infus tersumbat (karena ada jendalan darah atau terlipat)
c. Vena dapat pecah lalu membiru yang akan menyebabkan plebitis
d. Jarum infus atau vena terjepit karena posisi dengan fleksi
e. Jarum infus bergeser atau menusuk keluar vena
f. Adanya emboli udara di selang infus
g. Dapat terjadi hematoma
Kusyati, Eni, et all. (2012). Ketrampilan & Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar.
Jakarta : EGC
Tarwoto, Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika