Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN

PEMASANGAN INFUS

Di Susun Oleh:

Tita Deffania (119106)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TELOGOREJO

SEMARANG

2021
1. Tindakan keperawatan yang di lakukan
 Melakukan Pemasangan Infus. Pemasangan Infus atau terapi intravena adalah
memasukkan jarum kedalam vena untuk dilewati cairan infus/pengobatan, dengan
tujuan agar sejumlah cairan atau obat dapat masuk kedalam tubuh melalui vena dalam
jangka waktu tertentu.
a. Nama Pasien : Tn.A
b. Diagnosa Medis : Stroke, Hipertensi
c. Tanggal Tindakan : 13 September 2020

2. Diagnosa keperawatan
Hipovolemia berhubungan dengan kegagalan mekanisme regulasi ditandai dengan
merasa lemah dan nadi teraba lemah. Hipovolemia adalah penurunan volume cairan
intravaskuler, interstisial, dan atau intraseluler

3. Tujuan tindakan
a. Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung air,
elektrolit,vitamin,protein,lemak,dan kalori yang tidak dapat dipertahankan secara
adekuat melalui oral.
b. Memperbaiki keseimbangan asam-basa
c. Memperbaiki volume komponen-komponen darah
d. Memberikan jalan masuk untuk pemberian obat-obatan kedalam tubuh
e. Memonitor tekanan vena sentral (CVP)
f. Memberikan nutrisi saat system pencernaan ketika diistirahatkan
4. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional

No Prinsip Tindakan Rasional


1 Persiapkan alat yang diperlukan dalam Agar mempermudah dan
pemasangan infus mempercepat pemasangan infus
2 Melakukan indetifikasi program Memastikaan tindakan yang
pengobatan pasien diberikan sesuai dengan program
pengobatan pasien
3 Mencuci tangan Mencegah transmisi
mikroorganisme
4 Mengidentifikasi pasien dan Agar pasien paham maksud dan
menjelaskan maksud dan tujuan tujuannya di pasang infus
tindakan
5 Mengatur posisi pasien senyaman Membuat keadaan pasien rileks
mungkin
6 Dekatkan alat didekat pasien Mempermudah melakukan
tindakan
7 Sambungkan cairan infus ke infus set Mempermudah dalam pemasangan
lalu gantung ditiang infus
8 Pasang perlak didaerah yang akan Keamanan kebersihan daerah
ditusuk penusukan infus
9 Pasang tourniquet 10-12 cm diatas Untuk mempermudah menemukan
tempat penusukan dan kencangkan vena yang akan ditusuk
10 Pasang sarung tangan bersih Mencegah penyebaran
mikroorganisme
11 Tentukan vena yang akan ditusuk Vena yang sesuai akan
mengurangi nyeri pada vena
12 Desinfeksi daerah yang akan ditusuk Mencegah penyebaran
mikroorganisme
13 Lakuka penusukan pada daerah yang Cara ini dapat mengurangi trauma
di desinfeksi dengan sudut 15-30◦ pada saaat memasukkan jarum
14 Lepas tourniquet bila berhasil darah Mengurangi tekanan pada vena
masuk ke abocath
15 Hubungkan jarum intravena dengan Untuk memberikan pasien cairan
infusset, buka klem dan alirkan cairan sesuai kebutuhan
16 Fiksasi jarum intravena Agar jarum tidak lepas dan tetap
berada pada posisinya
17 Desinfeksi daerah tusukan dan tutup Mencegah perkembangan
dengan kassa steril dan plester mikroorganisme pada daerah
penusukan
18 Atur tetesan sesuai dengan kebutuhan Beri terapi cairan sesuai kebutuhan
pasien ( 20 tpm)
19 Melakukan evaluasi tindakan Mengetahui perasaan pasien
setelah dipasang infus
20 Membereskan alat dan merapikan Menjaga kebersihan tempat tidur
pasien pasien
21 Berpamitan dengan pasien

5. Analisis tindakan
a. Tahap pre interaksi
1) Persiapan pasien
a) Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
b) Pasien tidur terlentang di tempat tidur
2) Persiapan alat
a. Standar infus
b. Cairan infus dan infus set
c. Abocath
d. Perlak pengalas
e. Plester dan gunting
f. Bengkok
g. Sarung tangan bersih
h. Kassa steril
i. Kapas alkohol
b. Orientasi
1) Menyiapkan alat sesuai prinsip steril.
2) Memberikan salam dan memperkenalkan diri
3) Mengidentifikasi pasien dengan benar (cek nama dan tempat tanggal lahir pada
gelang)
4) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
5) Berikan kesempatan untuk bertanya
Rasional: untuk mengetahui paham atau tidaknya pasien
6) Menutup privasi dan mencuci tangan
Rasional : privasi pasien terjaga dan mencegah resiko infeksi

c. Tahap kerja
1) Membuka bungkus selang, lalu menutup klem dan menyambungkan ke cairan
infus
2) Menggantungkan botol cairan pada standart lalu mengisi tabung reservoir infus
dengan cairan infus sebanyak 1/3-1/2 bagian
3) Mengalirkan cairan infus hingga tidak ada udara dalam selang
4) Mengatur posisi lengan pasien untuk menentukan posisi vena yang akan
ditusuk
5) Memasang perlak dan alasnya serta membebaskan daerah yang akan ditusuk
6) Memasang tourniquet 10-12 cm diatas area yang akan ditusuk
7) Memakai sarung tangan bersih
8) Membersihkan area penusukan dengan kapas alcohol dengan teknik sekali usap
9) Mempertahankan vena pada posisi stabil dan memegang IV kateter dengan
sudut 15-30◦ dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas
10) Memastikan jarum ke intravena dan menarik sedikit jarum sehingga darah
keluar sedikit
11) Memasukkan IV kateter secara perlahan lalu menarik jarum hingga lepas dan
diletakan ke dalam bengkok
12) Menyambung IV kateter dengan selang, lalu melepas tourniquet dan
mengalirkan cairan infus
13) Menutup area penusukan dengan kassa steril
14) Melepas sarung tangan
15) Melakukan fiksasi IV kateter
d. Terminasi
1) Merapikan pasien
2) Melakukan evaluasi tindakan
3) Membereskan alat
4) Berpamitan
5) Mencuci tangan

e. Dokumentasi
1) Nama perawat yang melakukan
2) Nama pasien, umur, ruang
3) Jam melakukan tindakan
4) Diagnosa keperawatan
5) Intervensi
6) Evaluasi
6. Bahaya yang mungkin terjadi
a. Jarum infus tidak tepat masuk vena (ekstravasasi)
b. Pipa infus tersumbat (karena ada jendalan darah atau terlipat)
c. Vena dapat pecah lalu membiru yang akan menyebabkan plebitis
d. Jarum infus atau vena terjepit karena posisi dengan fleksi
e. Jarum infus bergeser atau menusuk keluar vena
f. Adanya emboli udara di selang infus
g. Dapat terjadi hematoma

7. Hasil yang didapat dan makna


Infus berhasil dipasang, maka dengan pemasangan infus diharapkan keseimbangan cairan
dan elektrolit dapat tercapai dan untuk masalah mual muntah bisa berkurang

8. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi


masalah/diagnosa tersebut
a. Periksa tanda dan gejala hipovolemia
b. Monitor intake dan output cairan
c. Hitung kebutuhan cairan
d. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
e. Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis
9. Evaluasi diri tentang pelaksanaan tindakan tersebut
a. Saat memasang infus agar lebih tenang dan percaya diri karena dapat merasakan
rileks saat menusuk area vena
b. Menganjurkan pasien untuk mengepalkan tangannya jika area yang ditusuk di
punggung tangan agar vena dapat terlihat jelas
c. Ketika mau ditusuk dengan jarum agar tidak lupa untuk mengdesinfeksi tangan
dengan teknik sekali usap
DAFTAR PUSTAKA

Kusyati, Eni, et all. (2012). Ketrampilan & Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar.
Jakarta : EGC

Tarwoto, Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai