Anda di halaman 1dari 5

ANALISA TINDAKAN

PEMASANGAN INFUS

OLEH :

Nur Arda

Preseptor Institusi
Preseptor Klinik

Hairani, AMK Indra Gaffar, S.Kep., Ns., M.Kep.

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN DASAR


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2024
ANALISA TINDAKAN

Nama Mahasiswa : Nur Arda


NIM :

1. Tindakan Keperawatan yang dilakukan : Pemasangan infus


Pemasangan infus merupakan suatu tindakan pemberian cairan kedalam tubuh
lewat sebuah jarum ke dalam pembuluh darah intra vena.
a. Nama Klien : Tn. S
b. Diagnosa Medis : Coronary Artery Disease.
c. Tanggal Dilakukan : 22 Januari 2024

2. Asuhan Keperawatan yang dilakukan


- Pengkajian :
a. DS : Mengeluh nyeri dada, lemas
b. DO : Terpasang IV line, TD 140/80 mmHg, suhu 36,2oC, nadi 61x/menit, SpO2
99%, RR 20x/menit.
- Diagnosa Keperawatan :
Nyeri akut
- Intervensi :
• Tujuan Tindakan :
Untuk membantu mengembalikan cairan yang hilang dan sebagai media dalam
memasukkan obat parenteral.
• Indikator :
Intake cairan cukup
• Intervensi :

No Prosedur Rasional
1 Mencuci tangan dan mempersiapkan Mencegah penyebaran mikroorganisme
alat pemasangan infus dan risiko kesalahan tindakan jika alat
tidak lengkap.
2 Mengucapkan salam terapeutik Perkenalan antara perawat dan klien,
sehingga dapat terjalin kepercayaan
antara klien kepada perawat dalam
melakukan tindakan
3 Memasang handscoon Mengurangi kontaminasi
mikroorganisme
4 Dekatkan alat pemasangan infus Mempermudah dan mempercepat
tindakan
5 Siapkan cairan yang akan diberikan Mencegah bakteri memasuki ke peralatan
dengan membuka botol infus dan infuset infus dan aliran darah
dari kantongnya, pertahankan sterilisasi
pada kedua ujung set
6 Pasang triway dan klem sekitar 2-4 cm Memudahkan pengaturan kecepatan
di bawah drip dan pindahkan klem roll aliran
pada posisi off.
7 Lepaskan penutup botol infus tanpa Mempertahankan kesterilan larutan
menyentuh lubangnya lalu tusukkan set
infus kedalam botol cairan
8 Pasang/gantungkan botol infus pada Memudahkan pengaliran cairan
standar infus dan pencet
drip/penampung pada selang infus
9 Alirkan cairan infus untuk membuang Udara dapat masuk ke pembuluh darah
udara yang ada pada selang infus dan dan menyebabkan emboli
pastikan bahwa selang bersih dari
gelembung udara.
10 Atur posisi pasien rileks dengan tanganMemberikan rasa nyaman dan
lurus, letakkan perlak kecil di bawah memudahkan perawat bekerja.
tangan. Menghindari kain/seprei terkena darah.
11 Kaji tempat penusukan vena. Pilih Bila terjadi kerusakan pada vena, tempat
tempat vena bagian distal proksimal dari vena yang sama masih
dapat digunakan
12 Pasang tourniket di atas vena yang SeMembendung aliran darah sehingga
akan ditusuk 10-12 cm (5-6 inchi) dan vena distensi dan memudahkan vena
anjurkan pasien untuk menggenggam terlihat dengan jelas dan mudah ditusuk.
erat
13 Desinfeksi/bersihkan area yang akan Membawa mikroorganisme menjauhi
ditusuk dengan kapas alkohol dengan pusat penusukan
gerakan sirkular (satu kali sapuan)
14 Gunakan tangan yang tidak dominan Mencegah bergesernya vena ketika jarum
untuk menekan vena di bawah daerah dimasukkan
penususkan lebih kurang 1-2 inci
15 Tusukkan abocath pada vena dengan Memudahkan jarum masuk ke vena dan
sudut 30 sejajar dengan vena. Setelah meminimalkan trauma
ujung jarum masuk vena, rendahkan
sudut jarum hampir sejajar dengan vena
16 Bila sudah pasti masuk ke dalam vena, Agar cairan dapat dengan baik masuk ke
menarik jarum sampai dengan keluar pembuluh darah vena
darah kemudian memasukkan sisa kanul
secara perlahan sampai pangkalnya
17 Memfiksasi kateter IV dengan satu Mencegah tergesernya jarum dan
tangan, buka turniquet dan lepaskan menghindari hemolysis apabila lebih dari
jarum satu menit pemasangan turniquet
18 Menghubungkan selang infus dengan Agar cairan dapat dengan baik masuk ke
kateter IV yang masuk ke vena pembuluh darah vena
19 Mulai menjalankan infus dan Agar cairan dapat dengan baik masuk ke
memastikan infus dapat mengalir pembuluh darah vena
dengan baik
20 Memplester kateter infus dan Mencegah tergeser atau tercabutnya
memberikan spalak pada tangan jarum
21 Menghitung tetesan infus Agar cairan yang masuk dalam tubuh
pasien sesuai
22 Merapikan dan membersihkan alat Prosedur telah selesai dilakukan
23 Mencuci tangan Mencegah kontaminasi mikroorganisme
24 Mengevaluasi respon klien Untuk mengetahui keadaan pasien setelah
dilakukan tindakan
25 Dokumentasi Tindakan Sebagai pertanggungjawaban atau bukti
perawat telah mealakukan tindakan

3. Prinsip Caring yang dilakukan :


• Doing for : Melakukan sebisa mungkin untuk memberikan kenyamanan pada pasien
selama memberikan perawatan, protektif dan antisipatif.
• Enabling : Memberikan informed consent pada setiap tindakan, memberikan respon
yang positif terhadap keluhan klien.
• Being with : Hadir secara emosional untuk berbagai perasaan pasien baik menyenangkan
maupun menyedihkan.

4. Prinsip Universal Precaution yang dilakukan :


• Mencuci tangan
• Memakai APD (alat pelindung diri) berupa masker dan hanscoon

5. Prinsip Etik yang harus diperhatikan :


• Berbuat baik (Beneficience) berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan,
memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau
kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain.
• Tidak merugikan (Non-maleficience), prinsip ini berarti tidak menimbulkan
bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.

6. Refleksi Tindakan yang dilakukan :


Hal yang perlu diperhatikan saat tindakan pemasangan infus yang paling pertama
dan paling penting adalah identifikasi pasien dan benar alat serta cairan yang akan
digunakan. Selain itu dalam pemasangan infus kita harus selalu menejaga kesterilan selang
infus dan memastikan tidak ada udara dalam selang. Tindakan pemasangan infus yang
dilakukan pada Tn. S dengan diagnosa medis Coronary Artery Disease dan mengeluh nyeri
dada, terpasang IV line, TD 140/80 mmHg, suhu 36,2oC, nadi 61x/menit, SpO2 99%, RR
20x/menit..
Tindakan pemasangan infus yang dilakukan telah sesuai SOP, namun terdapat
beberapa kesenjangan terkait teori dan praktik yang dilakukan seperti pemasangan perlak
tidak lagi dilakukan dengan faktor perawat telah terlaltih sehingga penggunaan perlak
untuk menghindari sprei terkena darah jarang terjadi. Adapun desinfeksi adalah istilah
umum dari tindakan atau upaya deskruktif membunuh mikroba pathogen dengan
memanfaatkan bahan kimia. Pada pemasangan infus Teknik desinfeksi yang digunakan
adalah dengan cara membersihkan tempat insersi dengan kuat, terkonsentrasi dan dengan
gerakan sirkuler (Potter. & Perry., 2010). Namun, masih banyak perawat yang melakukann
desinfeksi dengan arah naik turun secara berulang. Tentunya hal tersebut memungkinkan
daerah sebelumnya dibersihkan kembali terkontaminasi akibat gerakan yang berulang
(Hatepea., Pertiwi., Manik., & Patrisia., 2019).

7. Daftar Pustaka

Hatepea., S., Pertiwi., Y., Manik., M., & Patrisia., I. (2019). Hubungan Kepatuhan
Standar Prosedur Operasional Pemasangan Akses Intravena oleh Perawat
di Satu Rumah Sakit Swasta indonesia bagian Tengah. Nursing Current, 68-
77. Note, M. M. (2019). Basic Medical Procedures.

Potter., P. A., & Perry., A. G. (2010). Fundamental Keperawatan (7th ed.). Jakarta:
Salemba Medika.

Tim Program Profesi Keperawatan Dasar. (2023). Buku Profesi Keperawatan Dasar.
Makassar: Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin.

Anda mungkin juga menyukai