A. Tindakan Keperawatan yang dilakukan : Pemasangan infus
Identitas pasien : - Nama Klien : Tn. E - Tanggal lahir : 6 Juni 1991 - No.RM : 1115961 Diagnosa medis : Tumor Mediastinum Anterior Tanggal dilakukan : 15 Januari 2024 Ruangan : IC Lantai 3 K4B1 B. Asuhan Keperawatan yang dilakukan :
Pengkajian :
- DS :
Pasien mengeluh nyeri pada area dada
- DO :
- Keadaan umum lemah
- Terpasang water seal drainage (WSD) - TD : 110/60 mmHg - N : 72 x/menit - S : 36oC - P : 20 x/menit - SaO2 : 98% Diagnosa Keperawatan : - Nyeri akut b.d agen pencedera fisik - risiko infeksi d.d efek prosedur invasif Intervensi Keperawatan : 1. Tujuan Tindakan : Untuk mengalirkan cairan infus dan atau obat ke dalam pembuluh darah di tangan 2. Indikator : sebagai terapi intravena (IV) seperti pemberian cairan dan nutrisi parenteral, obat-obatan, dll 3. Intervensi : Alat dan Bahan : - Cairan infus sesuai program - Iv cath (ukuran 22G) - Infus set (selang deasa makrodrip 20 tetes/ml) - Alkohol swab - Handscoon - Tourniquet - Hipafix - Bengkok - Tiang infus - Perlak/pengalas - Alat tulis Prosedur Kerja : 1. Mencuci tangan terlebih dahulu dan persiapan alat 2. Menggunakan sarung tangan 3. Memperkenalkan diri kepada pasien 4. Konfirmasi dan validasi identitas pasien 5. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan 6. Meminta persetujuan kepada pasien 7. Menjaga privasi pasien 8. Memposisikan pasien dengan nyaman 9. Mendekatkan alat kepada pasien dan mempersiapkan infus set 10. Membuka tutup botol infus, kemudian melakukan desinfeksi pada tutup botol cairan kemudian masukan infus set ke botol cairan 11. Aliri selang infus dengan cairan, pastikan tidak ada udara dalam selang infus 12. Mencuci tangan kembali dan menggunakan sarung tangan bersih 13. Mengkaji area penusukan yang sesuai (tidak ada luka/plebitis) 14. Pasang tourniquet pada tangan yang akan dilakukan penusukan, 10-15 cm diatas area penusukan 15. Desinfeksi vena area yang akan ditusuk 16. Meregangkan kulit dibawah tempat penusukan jarum 17. Ukur panjang IV Catheter dengan panjang vena yang akan ditusuk 18. Tusukan IV catheher ke vena dengan behel jarum menghadap ke atas membentuk sudut 30-40 derajat terhadap permukaan kulit 19. Jika jarum berhasil masuk ke dalam vena, akan terlihat darah mengalir keluar 20. Sejajarkan IV catheter dengan kulit. Tarik jarum kateter sekitar 1 cm ke arah luar agar jarum tidak melukai dinding vena. Dorong kateter vena sejauh 0.5-1 cm untuk menstabilkan. 21. Tarik jarum keluar dan ujung jari memfiksasi bagian proksimal vena. 22. Lepaskan tourniquet 23. Pasang infus set yang telah terhubung dengan cairan infus 24. Longgarkan klem infus untuk melihat tetesan infus 25. Bila tetesan lancar, fiksasi pangkal kateter pada kulit menggunakan hipafix 26. Atur tetesan infus sesuai kebutuhan 27. Catat dokumentasi tanggal pemberian infus 28. Beresakan alat yang digunakan 29. Buang sampah medis ke dalam tempat sampah medis 30. Lepaskan handscoon dan cuci tangan C. Prinsip Universal Precaution yang dilakukan Menjaga hygiene sanitasi individu dengan menerapkan cuci tangan dan penggunaan APD, hygiene sanitasi rungan agar tetap bersih dan sterilisasi peralatan yang digunakan. D. Prinsip Etik yang harus diperhatikan Non malficience (tidak merugikan pasien) dan beneficience (melakukan yang terbaik bagi pasien) E. Refleksi Tindakan yang dilakukan : Saat ke pasien perawat terlebih dahulu memberikan salam terapeutik ke pasien dan memperkenalkan diri. Perawat menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan dan meminta persetujuan dari pasien. Perawat melakukan tindakan sesuai SOP yang berlaku mulai dari persiapan alat dan pasiennya. Pemilihan lokasi penusukan awalnya di tangan kiri namun tidak berhasil sehingga di ganti menggunakan tangan kanan. Seluruh tindakan dilakukan hingga cairan infus dapat dialiri. Namun, terdapat beberapa prosedur yang belum dilakukan oleh perawat seperti penggunaan handscoon pada saat melakukan tindakan. Pemasangan infus adalah salah satu tindakan yang sangat berisiko apabila tidak dilakukan secara hati-hati terutama penggunaan APD salah satunya handscoon. Penggunaan APD saat melakukan pemasangan infus dapat menghindarkan segala resiko seperti penularan penyakit pasien. (Ningsih, 2022) Daftar Pustaka Sulis Styawati Ningsih 1, W. W. 2, & 1College. (2022). Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Kepatuhan Perawat Dalam Penggunaan Apd Saat Pasang Infus Di Rs Pku Muhammadiyah Sekapuk. Journal of Public Health Science Research, 3(1), 1–9.