Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KASUS + BED SITE TEACHING (BST)

Nama Klien : Tn. S

Diagnosa Medis : KEA + DM

Tindakan keperawatan: PemAsangan Infus

Hari/Tanggal : Sabtu, 28 Nopember 2020

Nama Mahasiswa : Yulita Pratiwi

No Kegiatan
I Persiapan Pelaksanaan Prosedur

a. Persiapan alat
1. Larutan sesuai kebutuhan atau kolaborasi.
2. Jarum atau pungsi vena yang terdiri dari kateter plastic dan stylet atau madrin
3. Set infus
4. Alkohol 70%
5. Kapas
6. Tourniquet
7. Papan penyangga lengan (bila diperlukan)/Bidai/Spalk
8. Plester/hipafix
9. Perlak
10. Tiang Infus
11. Sarung tangan sekali pakai
12. Bengkok (Nierbekken)
13. Gunting
14. Baki beralas/troli/dressing car
15. Tempat sampah (Infeksius, Non Infeksius, Sharp Container)

b. Persiapan klien dan lingkungan


1. Mengkaji keadaan umum klien dan pastikan kembali tentang tindakan yang akan dilakukan,
maksud dan tujuan tindakan (informed consent)
2. Pastikan cahaya terang
3. Jaga privasi klien

II Pelaksaan Prosedur:
 Fase orientasi
1. Perkenalkan diri dan lakukan identifikasi pasien.
2. Pasien diminta berbaring dengan posisi senyaman mungkin.
3. Mengidentifikasi vena yang akan menjadi lokasi pemasangan infuse :
- Pilih lengan yang jarang digunakan oleh pasien (tangan kiri bila pasien tidak kidal,
tangan kanan bila pasien kidal).
- Bebaskan tempat yang akan dipasang infus dari pakaian yang menutupi.
- Lakukan identifikasi vena yang akan ditusuk.
 Fase kerja
1. Mendekatkan alat dengan klien
2. Cuci tangan
3. Atur posisi klien yang nyaman
4. Perlak dipasang di bawah anggota tubuh yang akan dipasang infus.
5. Memasang infuse set pada kantung infuse
6. Buka tutup botol cairan infus, didesinfeksi dengan dengan kapas alkohol.
7. Tutup jarum dibuka, cairan dialirkan keluar dengan membuka kran selang sehingga
tidak ada udara pada saluran infus, lalu dijepit dan jarum ditutup kembali. Tabung
tetesan diisi sampai ½ penuh.
8. Gantungkan kantung infus beserta salurannya pada tiang infus.
9. Lengan penderita bagian proksimal dibendung dengan torniket
10. Kenakan sarung tangan, kemudian lakukan desinfeksi daerah tempat yang akan
diinsersi, apakah dari dalam keluar, atau atas ke bawah.
11. Jarum diinsersikan ke dalam vena dengan bevel jarum menghadap ke atas, membentuk
sudut 30-40o terhadap permukaan kulit.
12. Bila jarum berhasil masuk ke dalam lumen vena, akan terlihat darah mengalir keluar.
13. Turunkan kateter sejajar kulit. Tarik jarum tajam dalam kateter vena (stylet) kira-kira 1
cm ke arah luar untuk membebaskan ujung kateter vena dari jarum agar jarum tidak
melukai dinding vena bagian dalam. Dorong kateter vena sejauh 0.5 – 1 cm untuk
menstabilkannya.
14. Tarik stylet keluar sampai ½ panjang stylet. Dorong seluruh bagian kateter vena yang
berwarna putih ke dalam vena.
15. Torniket dilepaskan. Angkat keseluruhan stylet dari dalam kateter vena.
16. Pasang infus set yang telah terhubung ujungnya dengan kantung infus.
17. Penjepit selang infus dilonggarkan untuk melihat kelancaran tetesan.
18. Bila tetesan lancar, pangkal iv cateter direkatkan pada kulit menggunakan plester.
19. Tetesan diatur sesuai dengan kebutuhan.
20. Pada anak, anggota gerak yang dipasang infus dipasang bidai (spalk) supaya iv cateter
tidak mudah bergeser.
21. Buanglah sampah ke dalam tempat sampah baik infeksius maupun non infeksius,
kemudian jarum dibuang ke dalam sharp container.
22. Bereskan alat-alat yang digunakan.
23. Cuci tangan

 Fase terminasi
1. Evaluasi
2. Mengevaluasi respon klien terhadap tindakan yang dilakukan
3. Rencana tindak lanjut
4. Kontrak waktu, tempat untuk tindakan yang akan datang
5. Mendokumentasikan tindakan keperawatan
6. Mencatat respon klien terhadap tindakan yang telah dilakukan

Anda mungkin juga menyukai