Anda di halaman 1dari 3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMASANGAN INFUS
Disusun guna memenuhi tugas Keperawatan Medical Bedah
Dosen Pengampu : Mardiyono, Mns, Ph.D

DISUSUN OLEH
NAMA : Deka Faridz Wibiando
NIM : P1337420222163
2C

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
2023
SOP PEMASANGAN INFUS

Tanggal Terbit :

1. PENGERTIAN Memasukan cairan atau obat langsung kedalam pembuluh darah vena dalam
jumlah banyak dan dalam waktu yang lama dengan menggunakan infus set.
2. TUJUAN 1. Sebagai tindakan pengobatan.
2. Mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan elektrolit.
3. KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien:
1. Pasien dengan dehidrasi.
2. Pasien sebelum transfusi darah.
3. Pasien pra dan pasca bedah, sesuai dengan program pengobatan.
4. Pasien yang tidak bisa makan dan minum melalui mulut.
5. Pasien yang memerlukan pengobatan yang pemberiannya harus dengan cairan
infus.
4. PROSEDUR Persiapan Alat:
1. Seperangkat infust steril.
2. Cairan infus yang diperlukan (Asering, RL, Dektrose 5%, Nacl 0,9%)
3. Jarum infus steril sesuai ukuran yang dibutuhkan.
4. Kapas alkohol dalam tempatnya.
5. Kain kassa steril dalam tempatnya.
6. Tourniquet.
7. Pengalas/perlak.
8. bengkok.
9. Standar infus.
10. Sarung tangan steril.
11. Betadin.
12. Plester dan gunting perban.
13. Spalk dan kasa gulung bila perlu.
14. Tempat cuci tangan
15. Alat tulis
Persiapan Pasien:
1. Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan, jika keadaan
memungkinkan.
2. Pakaian pasien pada daerah yang akan dipasang infus harus dibuka.
Tindakan:
1. Cek kebutuhan pasien.
2. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan para pasien : tujuan dan prosedur.
3. Persiapan alat-alat sesuai kebutuhan.
4. Alat-alat didekatkan ke pasien.
5. Botol cairan digantung pada standar infus.
6. Pasang pengalas dibawah daerah yang akan dilakukan penusukkan dan dekat
bengkok disisi penusukkan.
7. Perawat cuci tangan kemudian memakai sarung tangan.
8. Tutup botol cairan di desinfeksi.
9. Infuset dibuka, keluarkan selang udara lalu tusukkan ke botol infus.
10. Udara dalam selang dikeluarkan dengan mengalirkan cairannya
11. Alirkan cairan sehingga mengisi setengah bagian tabung pengatur tetesan dan
selang terisi cairan, perhatikan jarum jangan sampai alat penetes terendam.
12. Selang di klem.
13. Daerah yang akan ditusuk dipasang tourniquet sehingga vena akan jelas
terlihat (± 10 cm diatas lokasi yang akan diinfus).
14. Daerah yang akan ditusuk di desinfeksi dengan kapas alkohol.
15. Tusukkan jarum infus kedalam vena yang dimaksud. Darah yang dihisap
sedikit untuk memastikan apakah jarum infus telah masuk kedalam vena
dengan cepat.
16. Lepaskan tourniquet, setelah jarum infus dipastikan masuk kedalam vena,
daerah ujung jarum ditekan dan pangkal jarum dihubungkan dengan ujung
selang.
17. Periksa lagi lancar tidaknya tetesan, terjadi pembengkakan atau tidak. Apabila
tidak terjadi jarum dipertahankan letaknya dengan kasa betadin dan plester.
18. Atur tetesan sesuai dengan kebutuhan.
19. Beritahukan kepada pasien bahwa tindakan telah selesai dilakukan.
20. Rapihkan alat-alat, lepas sarung tangan.
21. Cuci tangan setelah melakukan tindakan.
22. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan : jam pemasangan, jenis
cairan, jumlah tetesan/ menit, nama dan paraf perawat yang memasang.
5. UNIT 1. Rawat Inap
TERKAIT 2. Kamar bersalin

Anda mungkin juga menyukai